Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI APOTEK CAHAYA GEBANG

Disusun Oleh:

Amelia Putri ( 202110004 )

Husnul Kholifah ( 202110008 )

Nurul Aulia Hasanah ( 202110017 )

Ririn Krisdayanti ( 202110019 )

SMK KHAIRA UMMAH PABUARAN

PROGRAM KEAHLIAN FARMASI

Jl. Letjen S. Parman Desa Pabuaran Kidul Kec. Pabuaran Kab. Cirebon

Telp./Fax. ( 0231 ) 8665105

TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami panjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Allah SWT karena

atas rahmat dan karunia-nya, Laporan Praktek Kerja Lapangan di Apotek Cahaya

gebang, ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Penyelesaian Laporan Pengantar Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari

bantuan dan doa dari keluarga, rekan, relasi, dan teman yang telah mendukung

dan meluangkan waktu untuk ikut berpatisipasi. Kami mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Yayan Supyani.S.KM selaku kepala sekolah SMK Khaira Ummah

Pabuaran

2. Ibu Jamilah S.Farm, Apt pembimbing lapangan selaku pemilik dan

Apoteker

3. pengelola Apotek yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk

melaksanakan PKL

4. Ibu Nunung Nurhayani S.Si,Apt selaku ketua Koordinator Praktek Kerja

Lapangan ( PKL )

5. Ibu Dwi Octaviani S.Farm selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan (

PKL ) SMK Khaira Ummah

6. Staf dan karyawan Apotek cahaya gebang yang telah membantu dalam

melaksankan PKL.

7. Guru-guru beserta staf karyawan SMK Khaira Ummah Pabuaran-Cirebon

yang telah membantu dan mendukung dalam pelaksanaan PKL

8. Orang tua kami yang selalu mendoakan.

i
9. Semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan PKL

10. Rekan - rekan sekalian yang telah terlibat dalam menyusun laporan ini

Kami berharap Praktek Kerja Lapangan ini dapat membuahkan hasil yang

baik

11. dan bermanfaat sehingga dapat menjadi panduan dalam menghadapi

persaingan dalam lingkungan kerja yang semakin penuh tantangan dimasa

yang akan datang.

Semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini bermanfaat. Kami memohon

maaf yang sedalam - dalamnya apabila selama menyelesaikan Laporan Praktek

Kerja Lapangan ini telah melakukan kesalahan karena kami juga tidak lepas dari

kehilafan dan kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh sempurna, oleh

karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga laporan bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatian, dukungan, bantuan,

serta kerja sama dari bapak/ibu pembimbing kami ucapkan terima kasih.

Cirebon, 30 Maret 2022

Penyusun

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL )

Sekolah Menengah Kejuruan Khaira Ummah Pabuaran Kabupaten Cirebon

Program Keahlian Farmasi

Di Apotek Cahaya Gebang

Disetujui dan disahkan oleh

Cirebon, 30 maret 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan,

Dwi Octaviani S.Farm apt. Jamilah, S.Farm

Mengetahui

Kepala Sekolah

SMK Khaira Ummah

Pabuaran - Cirebon

Yayan Supyani, S.KM

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan......................................................................1

1.3 Manfaat PKL...................................................................................................2

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Pengertian Apotek...........................................................................................3

2.2 Tugas dan fungsi Apotek.................................................................................3

2.3 Syarat pendirian Apotek..................................................................................4

2.4 Perizinan Apotek.............................................................................................6

BAB III DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

3.1 Sejarah Singkat Apotek Cahaya Gebang.........................................................8

3.2 Visi dan Misi Apotek Cahaya Gebang............................................................8

3.3 Struktur Organisasi Apotek Cahaya Gebang...................................................9

3.4 Pengelola perbekalan farmasi..........................................................................16

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Kegiatan Yang dilakukan Selama PKL...........................................................26

iv
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan......................................................................................................29

5.2 Saran................................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................30

LAMPIRAN LAMPIRAN..................................................................................31

v
LAMPIRAN - LAMPIRAN

1. Faktur lunas

2. Faktur belum lunas

3. Surat pesanan biasa

4. Surat pesanan prekursor

5. Kartu Stok

6. Buku pemasukan barang

7. Laporan Psikotropik

8. Laporan Narkotik

9. Resep

10. Etiket

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan untuk

melakukan pekerjaan Kefarmasian dan menyalurkan perbekalan farmasi kepada

masyarakat. Apotek mempunyai fungsi, yaitu: sebagai unit pelayanan kesehatan,

apotek berkewajiban menyiapkan obat – obatan tertentu, aman, merata dan

terjangkau oleh masyarakat, memberikan informasi tentang penggunaan obat

secara rasional demi kesejahteraan pasien.

Menurut Permenkes Nomor 73 tahun 2016 tentang standar Pelayanan

Kefarmasian di Apotek. Apotek adalah sarana pelayanan Kefarmasian tempat

dilakukan praktik Kefarmasian oleh Apoteker. Standar pelayanan Kefarmasian

adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga Kefarmasian

dalam menyelenggarakan pelayanan Kefarmasian.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Apotek Cahaya Gebang

merupakan kegiatan kegiatan pelatihan bagi siswa – siswi dalam upaya

memberikan pengalaman serta penjabaran disiplin ilmu yang berkaitan dengan

ilmu Kefarmasian sebagai calon Asisten Tenaga Kefarmasian (ATK) yang

diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai dan juga

memberikan keterampilan agar siswa – siswi mampu menerapkan teori – teori

yang diperoleh di Sekolah dengan kegiatan yang ada di lapangan seperti

perencanaan dan perbekalan farmasi, pembuatan, pengolahan, peracikan sampai

penyerahan obat kepada pasien.

1
2

Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan untuk membantu siswa –

siswi dalam memahami berbagai aspek kegiatan pelayanan. Selama Praktik

Lapangan di Apotek yang efektif berjalan selama 2 bulan, siswa – siswi

diharapkan mampu bekerja dan belajar secara mandiri pada bidang keahliannya,

yaitu Kefarmasian, Kefarmasian adalah pembuatan termasuk penelitian mutu

sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, pelayanan, penyimpanan, dan

pendistribusian obat, pengolahan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

pelayanan informasi obat, bahan obat, dan obat tradisional

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1.2.1 Tujuan Umum

Melaksanakan program pembelajaran khususnya mata pelajaran produktif

dan memberi pengalaman kerja di tempat PKL agar peserta didik mampu

menguasai kompetensi produktif standar.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Peserta mampu menetapkan dan mengembangkan pengetahuan yang

telah dimiliki terutama mata pelajaran produktif.

2. Peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang

sesungguhnya.

3. Peserta didik mampu melaksanakan target praktek lapangan dalam

rangka memenuhi standar kompetensi.


3

4. Peserta didik mampu menerapkan dan mengembangkan keterampilan

untuk hidup dalam sebuah komunitas.

1.3 Manfaat PKL

1. Bagi Apotek yaitu berperan aktif dalam membantu peningkatan

kompetensi siswa.

2. Bagi sekolah yaitu memiliki kerjasama yang baik antar pihak sekolah

dengan Apotek yang terkait, menjadikan lulusan farmasi yang siap kerja

dan berkompeten di bidang Farmasi.

3. Bagi siswa yaitu agar siswa lebih mengetahui dunia kefarmasian Terutama

di bidang pelayanan resep, pengelompokan obat dan spesialit, jenis - jenis

obat di Apotek.

4. Mewujudkan terjalinnya kerja sama yang baik antara dunia pendidikan

dengan dunia kesehatan sebagai lahan praktek khususnya Apotek.

5. Mempersiapkan calon Tenaga Teknis Kefarmasian untuk mejalankan

profesinya secara profesional, handal dan mandiri serta mampu menjawab

tantangan di era globalisasi.


2
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Pengertian Apotek

Menurut Peraturan Menteri No. 889 / Mekes / Per / V / 2011 yang menyatakan

tentang registrasi, izin praktik, dan izin kerja tenaga kefarmasian (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 322). Menurut PP no. 51 tahun 2009

pasal 1 ayat 13 Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan

praktek kefarmasian oleh apoteker. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian

tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker:

1. Apoteker

Adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah

mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

2. Tenaga Teknis Kefarmasian

Adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaan

kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi dan

Analis Farmasi.

3. Resep

Adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan

kepada Apoteker, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik

menyediakan dan menyerahkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan

bagi pasien.

4. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.

5. Apoteker Pengganti

4
5

Apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan apoteker

pengelola apotek selama Apoteker Pengelola Apotek tidak berada di

tempat lebih 3 ( tiga ) bulan secara terus menerus, telah memiliki Surat

Izin Kerja ( SIK ) dan tidak bertindak sebagai Apoteker Pengelola Apotek

di Apotek lain.

2.2 Tugas dan Fungsi Apotek

Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 menyebutkan tugas dan

fungsi apotek adalah:

1) Sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah

mengucapkan sumpah jabatan.

2) Sebagai sarana farmasi tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian.

3) Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi

antara lain obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika.

4) Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya

kepada tenaga kesehatan lain dan masyarakat, termasuk pengamatan dan

pelaporan mengenai khasiat, keamanan, bahaya dan mutu obat.

5) Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,

pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat,

pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi

obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional ( DEPKES

RI, 2009 ). Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2017 tentang

Apotek Pasal 16 menjelaskan bahwa apotek menyelenggarakan fungsi


6

sebagai pengelola sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis

Pakai dan pelayanan farmasi klinik termasuk di komunitas.

2.3 Syarat - Syarat Pendirian Apotek

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek

kefarmasian oleh Apoteker. Persyaratan dan kelengkapan dokumen pendirian

apotek diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

( PERMENKES ) No. 9 Tahun 2017 Tentang Apotek serta PERMENKES No. 26

Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara

Elektronik Sektor Kesehatan. Berikut ini adalah syarat dan dokumen administrasi

pendirian apotek berdasarkan kedua dasar hukum tersebut.

Berdasarkan peraturan perundang - undangan jika ingin mendirikan apotek maka

setidaknya harus memiliki :

Lokasi

Pemilihan lokasi ini sangat penting dalam bisnis apotek dan harus

mendapatkan izin dari Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota.

A. Bangunan

Bangunan apotek harus bersifat permanen dapat menjadi bagian atar

terpisah dari pusat perbelanjaan, rumah, dan bagunan sejenisnya.

B. Sarana, Prasarana, dan Peralatan

a. Paling sedikit apotek memiliki sarana ruang yang berfungsi untuk:

1. Penerimaan Resep

2. Pelayanan Resep dan peracikan (produksi sediaan secara terbatas)


7

3. Penyerahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Konseling

4. Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

5. Arsip

b. Prasarana apotek paling sedikit terdiri atas :

1. Instalasi air bersih

2. Instalasi listrik

3. Sistem tata udara

4. Sistem proteksi kebakaran

c. Peralatan apotek minimal terdiri dari rak obat, alat peracikan, bahan

pengemas obat, lemari pendingin, meja, kursi, komputer, sistem pencatatan

mutasi obat, formulir catatan pengobatan pasien dan peralatan lain sesuai

dengan kebutuhan.

C. Ketenagaan

Ketenagaan apotek terdiri dari apoteker penanggung jawab ( WAJIB ), dalam

melaksanakan tugasnya apoteker penanggung jawab dapat dibantu oleh apoteker

lain, tenaga kefarmasian atau tenaga administrasi.

2.4 Perizinan Apotek

1. Setiap pendirian Apotek wajib memiliki izin dari Menteri

2. Menteri melimpahkan kewenangan pemberian izin kepada Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota, Izin Apotek berupa Surat Izin Apotek


8

3. Surat Izin Apotek berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang

selama memenuhi persyaratan, Untuk memperoleh SIA, Apoteker

harus mengajukan permohonan tertulis kepada Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dengan menggunakan Formulir 1, Permohonan harus

ditandatangani oleh Apoteker disertai dengan kelengkapan dokumen

administratif meliputi:

1. Salinan/fotocopy Surat Ijin Kerja Apoteker;

2. Fotocopy KTP PSA (Pemilik Sarana Apotik) dan Apoteker;

3. Fotocopy denah bangunan;

4. Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak

milik / sewa / kontrak;

5. Foto copy NPWP;

6. Foto copy SIUP;

7. Daftar asisten apoteker yang mencamtumkan nama, alamat, tanggal

lulus dan nomor surat ijin kerja;

8. Asli dan salinan / fotocopy daftar terperinci alat perlengkapan

apotek;

9. Surat pernyataan dari Apoteker Pengelola apotek bahwa tidak

bekerja tetap pada perusahaan farmasi lain dan tidak menjadi

apoteker pengelola apotek di apotek lain;

10. Asli dan salinan / fotocopy surat ijin atasan bagi pemohon

pegawai negeri, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah

lainnya;
9

11. Akte perjanjian kerjasama APA dengan PSA;

12. Surat pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran peraturan

perundang - undangan di bidang obat

13. Pasphoto berwarna ukuran 4 x 6 m sebanyak 2 ( dua ) lembar;

14. Foto Copy Ijazah dan Surat Izin Kerja Apoteker;

15. Foto Copy Uji Kopetensi Apoteker

16. Asli dan Foto copy rekomendasi dari IAI (Ikatan Apoteker

Indonesia)

17. Foto copy UUG / HO;

18. Surat permohonan dari apoteker pengelola apotek

19. Surat Kuasa bermaterai Rp. 10.000 dilampiri KTP / tanda

identitas pihak yang diberi kuasa ( apabila penyampaian berkas

permohonan tidak dilakukan sendiri oleh pemohon )


BAB III

DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

3.1 Sejarah Singkat Apotek Cahaya Gebang

Apotek Cahaya Gebang berdiri sejak tahun 2005, Apotek ini berlokasi di Jl.

Pangeran Sutajaya No.37 A Gebang-Cirebon. Sejak berdirinya pada tahun 2005

sampai sekarang, Apotek Cahaya Gebang sudah mengalami pergantian Apoteker

sebanyak 2 kali Pengelola Apotek yaitu Ibu Khoeriyah Saputra S.Si,Apt dan Ibu

Yulistika Amalia S.Farm,Apt. Yang seluruh modal apotek berasal dari pemilik

sarana apotek yaitu Ibu apt. Jamilah, S. Farm.

Sebagai sarana pelayanan kesehatan, Apotek mempunyai 2 fungsi yaitu:

Pelayanan Kesehatan (Non Profit Oriented) dan Sarana Bisnis (Profit Oriented).

Apotek Cahaya Gebang didirikan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan

kefarmasian kepada masyarakat, sebagai penyedia obat, pembekalan farmasi,

memberikan pelayanan mutu dan untuk menunjang informasi obat kepada

masyarakat.

3.2 Visi dan Misi Apotek

3.2.1 Visi

Berusaha melengkapi semua obat - obatan yang di pesan pelanggan

sehingga tidak ada pelanggan yang kecewa ketika mecari obatnya yang tidak

tersedia

3.2.2 Misi

Melayani masyarakat dengan pelayanan terbaik agar masyarakat dapat

membeli obat dengan harga terjangkau dan mendapatkan pelayanan lain sesuai

10
11

kebutuhan seperti obatnya lengkap, konsultasi obatnya jelas, teliti dalam

pengerjaan resep, dan ruang tunggunya nyaman

3.3 Struktur Organisasi Apotek

Pemilik Apotek
apt. Jamilah, S.Farm

Apoteker
apt. Jamilah, S.Farm

Asisten Apoteker
1. Siti Maidah S.Farm
2. Hesty indah
Octavisanti
3. Lia Amaliah Amd.
Farm

3.4 Pengelolaan Perbekalan Farmasi Di Apotek Cahaya Gebang

3.4.1 Perencanaan

Perencanaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP merupakan

tahap awal untuk menetapkan jenis serta jumlah sediaan farmasi, alat

kesehatan dan BMHP yang sesuai dengan kebutuhan.


12

1. Tujuan perencanaan

a. Mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah sediaan farmasi, alat

kesehatan dan BMHP yang mendekati kebutuhan;

b. Meningkatkan penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan

BMHP secara rasional.

c. Menjamin ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP.

d. Menjamin stok sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP tidak

berlebih.

e. Efisiensi biaya.

f. Memberikan dukungan data bagi estimasi pengadaan,

penyimpanan dan biaya distribusi sediaan farmasi, alat

kesehatan dan BMHP.

2. Proses Perencanaan

Perencanaan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP

dilakukan melalui tahapan sebagai

Berikut:

a. Persiapan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun rencana

kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP:

1) Perlu dipastikan kembali komoditas yang akan disusun

perencanaannya.

2) Perlu disusun daftar spesifik mengenai sediaan farmasi,


13

alat kesehatan dan BMHP yang akan direncanakan,

termasuk di dalamnya kombinasi antara obat generik dan

bermerk.

3) Perencanaan perlu memperhatikan waktu yang dibutuhkan,

mengestimasi periode pengadaan, mengestimasi safety

stock dan memperhitungkan leadtime.

b. Pengumpulan data.

Data yang dibutuhkan antara lain data penggunaan sediaan

farmasi, alat kesehatan dan BMHP pasien periode sebelumnya

( data konsumsi ), sisa stok dan data morbiditas.

c. Penetapan jenis dan jumlah sediaan farmasi, alat kesehatan

dan BMHP yang direncanakan menggunakan metode

perhitungan kebutuhan.

d. Evaluasi Perencanaan.

e. Revisi rencana kebutuhan obat ( jika diperlukan ).

f. Apotek yang bekerjasama dengan BPJS diwajibkan untuk

mengirimkan RKO yang sudah disetujui oleh pimpinan

Apotek melalui aplikasi E - Monev.

3. Metode Perhitungan Kebutuhan

Menentukan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP

merupakan salah satu pekerjaan kefarmasian yang harus dilakukan oleh

tenaga kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan koordinasi


14

dan proses perencanaan yang tepat, maka diharapkan obat yang

direncanakan dapat tepat jenis, jumlah dan waktu serta mutu yang terjamin

Metode dan strategi perencanaan dapat ditujukan untuk

penggunaan, untuk menyiapkan dan menyesuaikan biaya,

perencanaan dan pengembangan layanan.

Pemilihan metode perhitungan kebutuhan didasarkan pada

penggunaan sumber daya dan data yang ada. Metode tersebut adalah

metode konsumsi, metode morbiditas dan metode proxy consumption.

a. Metode Konsumsi

Metode konsumsi didasarkan pada data konsumsi sediaan

farmasi. Metode ini sering dijadikan perkiraan yang paling tepat

dalam perencanaan sediaan farmasi. Klinik yang sudah mapan

biasanya menggunakan metode konsumsi. Metode konsumsi

menggunakan data dari konsumsi periode sebelumnya dengan

penyesuaian yang dibutuhkan.

Perhitungan dengan metode konsumsi didasarkan atas analisa data

konsumsi sediaan farmasi periode sebelumnya ditambah stok

penyangga (buffer stock), stok waktu tunggu (lead time) dan

memperhatikan sisa stok. Buffer stock dapat mempertimbangkan

kemungkinan perubahan pola penyakit dan kenaikan jumlah

kunjungan (misal: adanya Kejadian Luar Biasa). Jumlah buffer

stock bervariasi antara 10% sampai 20% dari kebutuhan atau

tergantung kebijakan Klinik. Sedangkan stok lead time adalah stok


15

Obat yang dibutuhkan selama waktu tunggu sejak Obat dipesan

sampai Obat diterima.

Untuk menghitung jumlah sediaan farmasi yang dibutuhkan

berdasarkan metoda konsumsi perlu diperhatikan hal sebagai

berikut:

1) Pengumpulan dan pengolahan data.

2) Analisa data untuk informasi dan evaluasi.

3) Perhitungan perkiraan kebutuhan sediaan farmasi.

4) Penyesuaian jumlah kebutuhan Sediaan Farmasi deng

Data yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan metode konsumsi adalah:

1) Daftar nama sediaan farmasi.

2) Stok awal.

3) Penerimaan.

4) Pengeluaran.

5) Sisa stok.

6) Daftar sediaan farmasi hilang, rusak, kadaluarsa.

7) Kekosongan sediaan farmasi.

8) Pemakaian rata – rata sediaan farmasi per tahun.

9) Waktu tunggu (lead time).

10) Stok pengaman (buffer stock).

11) Pola kunjungan.


16

Rumus:

A=(B+C+D)-E

A = Rencana Pengadaan

B = Pemakaian rata – rata per bulan

C = Buffer stock (tergantung dengan kelompok

Pareto) D = Lead time stock

E = Sisa stok

Contoh perhitungan dengan metode konsumsi:

Selama tahun 2018 (Januari – Desember) pemakaian Parasetamol

tablet sebanyak 300.000 tablet. Sisa stok per 31 Desember 2018

adalah 10.000

(E) tablet.

1) Pemakaian rata - rata (B) Paracetamol tablet perbulan selama

tahun 2018 adalah 300.000 : 12 = 25.000 tablet perbulan.

Pemakaian perminggu 6.250 tablet.


17

2) Misalkan berdasarkan evaluasi data buffer stock (C), ditetapkan buffer

20% = 20% x 25.000 tablet = 5.000 tablet.

3) Misalkan lead time stock (D) diperkirakan 1 minggu = 1 x 6.250 tablet

= 6.250 tablet.

4) Sehingga kebutuhan Paracetamol bulan Januari tahun 2019 (A) adalah

= B + C + D, yaitu: 25.000 tablet + 5.000 tablet + 6.250 tablet= 36.250 tablet.

5) Jika sisa stock (E) adalah 10.000 tablet, maka rencana pengadaan

Paracetamol untuk bulan Januari tahun 2019 adalah: A = (B + C + D)

- E = 36.250 tablet – 10.000 tablet = 26.250 tablet.

Untuk bulan berikutnya perhitungan menyesuaikan dengan sisa stok bulan

sebelumnya.

3.4.2. Pengadaan obat

Pengadaan pembekalan farmasi di apotek dilakukan oleh bagian unit pembelian

yang meliputi pengadaan obat bebas, obat bebas terbatas, obat bebas tertentu,

narkotika dan psikotropika, dan alat-alat kesehatan. Pengadaan perbekalan farmasi

dapat berasal dari beberapa sumber, yaitu:

1. Pengadaan rutin

Merupakan cara pengadaan perbekalan farmasi yang paling utama. Pembelian

rutin yaitu pembelian barang kepada distributor pembekalan farmasi untuk obat-

obat yang kosong berdasarkan dari buku defecta. Pemesanan dilakukan dengan

cara membuat surat pesanan (sp) dan dikirimkan ke masing-masing


18

distributor/PBF akan mengirim barang-barang yang sudah dipesan ke apotek

beserta fakturnya sebagai bukti pembelian barang.

2. Pengadaan mendesak (Cito)

Pengadaan mendadak dilakukan, apabila barang yang diminta tidak ada dalam

persediaan serta untuk menghindari penolakan obat/resep. Pembelian barang dapat

dilakukan ke apotek lain yang terdekat sesuai dengan jumlah sediaan farmasi yang

dibutuhkan tidak di lebihkan untuk stok di apotek.

3. Konsinyasi

Konsinyasi merupakan suatu bentuk kerja sama antara apotek dengan suatu

perusahaan atau distributor yang menitipkan produknya di apotek, misalnya alat

kesehatan, obat-obatan baru, suplemen kesehatan dll. Setiap dua bulan sekali

perusahaan yang menitipkan produknya akan memeriksa produk yang dititipkan

di apotek, hal ini bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah produk yang terjual

pada

setiap dua bulannya. Pembayaran yang dilakukan oleh apotek sesuai jumlah

barang yang laku. Apabila barang konsinyasinya tidak laku, maka dapat di rektur

atau di kembalikan ke distributor atau perusahaan yang menitipkan.

i. Penerimaan pembekalan farmasi

Penerimaan barang setelah dilakukan pemesanan maka pembekalan farmasi akan

dikirim oleh PBF disertai dengan faktur. Barang yang datang akan diterima dan

diperiksa oleh petugas bagian penerimaan barang. Produsen penerimaan barang

dilakukan dengan cara sebagai berikut:


19

1. Pemeriksaan barang dan kelengkapannya, alamat barang yang dituju,

Nama, kemasan dan jumlah barang yang dikirim harus sesuai dengan yang

tertera pada surat pesanan dan faktur. Apabila terdapat barang yang rusak

atau menolak barang yang dikirim (retur) disertai nota pengambilan

barang dari apotek. Kualitas barang serta tanggal kadaluarsa.

2. Jika barang-barang tersebut dinyatakan di terima, maka petugas akan

memberikan nomor urut pada faktur pengiriman barang, membubuhkan

cap apotek dan menandatangani faktur asli sebagai bukti bahwa barang

sudah diterima. Faktur asli setelah itu dikembalikan, sebagai bukti

pembeliandan satu lembar lainnya

3. disimpan sebagai arsip Apotek. Barang tersebut kemudian di simpan pada

wadah masing-masing.

4. Salinan faktur dikumpulkan setiap hari lalu dicatat sebagai data arsip

faktur dan barang yang diterima dicatat sebagai data stok barang dalam

computer.

Tujuan penerimaan obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang ditujukan ke pedagang besar farmasi ( PBF ) yang bekerja sama

dengan Apotek Cahaya Gebang :

1. PT. Carmella Gustavindo

2. PT. Bina Sanprima

3. PT. Nurosadi

4. PT. Antarmitra Sembada

5. PT. DNR (dosniroha)


20

6. PT. Enseval Putera Megatiading Tbk

7. PT. Inti Central Pharma

8. PT Forta Mitra Sejati

9. PT. Marga Nusantara Jaya

10. PT. Merapi Utama Pharma

11. PT. Tempo

12. PT. Distiversa Buanamas

13. PT. Daya Muda Agung

14. PT. Jaya Bakti Raharja

3.4.4 Penyimpanan

Perbekalan farmasi di Apotek Cahaya Gebang, barang yang sudah masuk

diterima dicatat terlebih dahulu di buku pemasukan barang. Dicatat nama PT, no

faktur, nama barang, no batch, tanggal EXP.DET, harga satuan dan jumlahnya.

Setelah itu mengisi kartu stok lalu memberi harga barang dan disimpan dietalase.

Obat disimpan secara alphabetis dan jenis obatnya (padat, cair, semi solid, tetes

telinga, salep, sirup, inhaler, aerosol, suppositoria, ovula dll). Penyimpanan

barang di Apotek Cahaya Gebang dilaksanakan berdasarkan sistem FIFO (First in

first out) dan FEFO (First expired pirst out) adalah penyimpanan barang yang

mendekati tanggal kadaluarsa di letakkan didepan dan akan dikeluarkan terlebih

dahulu dari yang lainnya, sedangkan barang yang kadaluarsanya lama diletakkan

di belakang. Sistem ini digunakan agar perputaran barang di Apotek dapat


21

terpantau dengan baik sehingga meminimalkan banyaknya obat yang mendekati

tanggal kadaluarsanya di apotek.

Berdasarkan efek farmakologinya, penyimpanan obat dibagi menjadi:

1. Antibiotik

2. Kardiovaskuler

3. Sistem saraf pusat

4. Endokrin

5. Pernapasan

6. Anti alergi

7. Kontrasepsi

8. Vitamin dan suplemen

9. Dan ada beberapa obat yang disimpan dilemari ES (Insulin, suppositoria,

ovula, salep, dan obat yang mengandung lactobacillus sp). Alat kesehatan

disimpan dalam etalase dengan penyimpanan obat bebas

3.4.5 Distribusi obat

Di distribusi di Apotek Cahaya Gebang meliputi penjualan dengan resep

dan penjualan non resep.

1. Penjualan dengan resep

Alur pelayanan resep tunai dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Penerimaan resep dengan meliputi pemeriksaan keabsahan resep dengan

kelengkapan resep, dengan meliputi: nama, alamat, nomor SIP, tanda tangan

dokter, nama obat, dosis obat dan aturan pakai.


22

b. Pemberian nomor resep.

c. Penetapan harga.

d. Pengecekan sediaan obat.

e. Persetujuan pasien setuju atau tidaknya dengan meliputi pengambilan obat

seluruhnya atau setengahnya.

f. Setelah pasien setuju melakukan peracik resep.

g. Pemberian informasi obat (PIO)

h. Melakukan pembayaran.

Penyerahan obat dan pemberian informasi meliputi:

a. Nama obat, kegunaan obat, jumlah, dan aturan pakai

b. Efek samping dan cara mengatasinya

Resep

Resep
Di beri nomor
23

Skerining Tidak Jelas

Lengkap Hubungi Dokter

Pengambilan Obat dan Obat DI Periksa


Pemberian Etiket Kembali Nama, Jenis,
Pengadaan

Penyerahan Obat Di
Sertai Informasi
Kepada1. Pasien

2. Penjualan non resep

Merupakan pelayanan yang diberikan apotek kepada konsumen atas permintaan

langsung dari pasien dengan tanpa resep dokter. Obat yang dapat dilayani tanpa

resep dokter meliputi obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat obat keras yang

termasuk dalam Obat Wajib Apotek (OWA).

Sistem administrasi

1. Administrasi pembukaan
24

Yang berguna untuk mencatat seluruh kegiatan dan transaksi yang telah

dilaksakan di Apotek Cahaya Gebang. Buku yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a. Buku pengeluaran tiap hari

Berfungsi untuk mencatat pengeluaran obat dan alat kesehatan farmasi untuk

mengetahui omset penjualan dalam setiap harimya.

b. Buku defecta

Untuk mencatat stok barang yang habis dan sebagai acuan pemesanan sediaan

farmasi.

c. Buku pemasukan barang

Untuk mencatat barang yang masuk ke Apotek Cahaya Gebang

a. Buku pengeluaran obat keras

Untuk mencatat obat keras yang keluar setiap harinya dan yang ditulis di buku

stok

b. Buku pengeluaran harian obat prekusor

Untuk mencatat obat prekusor yang keluar dalam setiap hari.

1. Administrasi keuangan

Administrasi keuangan di Apotek Cahaya Gebang dengan meliputi:

a. Administrasi pemasukan keuangan

Di Apotek Cahaya Gebang administrasi keuangan diperoleh dari resep, penjualan

obat dan penjualan sediaan farmasi lainnya.

b. Administrasi pengeluaran keuangan


25

Di Apotek Cahaya Gebang administrasi keuangan di pergunakan untuk biaya-

biaya di Apotek antara lain:

1. Biaya pegawai

2. Biaya listrik

3. Peralaran administrasi

4. Pemeliharaan investaris Apotek dan biaya lainnya

5. Biaya pajak

Pelaporan Narkotika dan Psikotropika

Di Apotek Cahaya Gebang belum menyediakan obat Narkotik dan Psikotropika

tetapi pelaporannya tetap dilaporkan setiap satu bulan sekali ke kementrian

kesehatan dengan sistem online dengan menggunakan aplikasi SIPNAP ( Sistem

pelaporan Narkotik dan Psikotropik )


BAB IV

PELAKSANAAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini dilaksanakan pada 31 januari 2022

– 26 maret 2022 di Apotek Cahaya Gebang yang beralamat di Jl. Pangeran

Sutajaya No. 37A Gebang Cirebon.

Jadwal pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di Apotek Cahaya

Gebang setiap hari 2 shift, yaitu:

1. Shift pagi 07.30-14.00

2. Shift siang 14.00-21.00

Kedua kelompok shift ini bergantian setiap minggunya, setiap anak

memiliki hari libur yang bergantian.

Praktek Kerja Lapangan:

1. Memperkenalkan diri kepada karyawan Apotek Cahaya

Perkenalan dilaksanakan pada hari pertama praktek kerja lapangan.Dalam

perkenalan disebutkan identitas masing-masing ,setelah itu pembagiaan

shift peserta pkl.

2. Pengenalan fasilitas Apotek

Didalam pengenalan fasilitas Apotek Cahaya Gebang, peserta PKL

menggunakan metode observasi dengan cara melihat langsung pada

fasilitas Apotek yang dipandu oleh karyawan Apotek.

3. Bersih-bersih Apotek

26
27

Setiap paginya kita selalu membersihkan Apotek seperti menyapu,

mengepel, merapihkan obat, membersihkan kaca etalase.

4. Pengenalan tata letak obat

Tata letak obat di Apotek Cahaya Gebang diantaranya menggunakan

sistem FIFO (First In First Out), FEFO (First Expire First Out), bentuk

sediaan, alfabet, juga golongan obat.

5. Melakukan Pelayanan

Melakukan pelayanan biasanya dilakukan di ruang penyerahan obat.

Memberikan wadah obat yang dibeli dengan plastik yang telah disediakan,

serta memberi informasi tentang cara pemakaiannya.

6. Menyetok obat

Menyetok obat dilakukan rutin setiap hari dan setiap pagi, untuk jenis obat

tertentu biasanya di stok secara khusus .

7. Menerima, memeriksa, dan menyimpan obat dari PBF

Hampir setiap hari selalu ada distributor obat yang datang ke Apotek

Cahaya Gebang untuk mengantarkan pesanan obat. Lalu karyawan

menerima obat , kemudian memeriksa obat tersebut apakah obat tersebut

sesuai dengan faktur, lalu memberikan harga pada masing-masing obat

dan menyimpannya di tempat yang telah disediakan.

8. Merekap faktur

Hal ini dilakukan untuk faktur yang telah diimput oleh bagian

administrasi. Faktur ditulis pada buku pembelian dengan format: nomor,

nama PBF, tanggal terima faktur, tanggal faktur, nomor faktur, nama
28

barang, jumlah barang, nomor batch, tanggal kadaluarsa, harga satuan,

jumlah harga, diskon, PPN, total harga, dan keterangan.


BAB V

PENUTUP

1.3 Kesimpulan

Hasil praktek kerja lapangan di Apotek Cahaya Gebang selama 2 bulan

kami mendapatkan banyak sekali ilmu antara lain:

1. Mengetahui fungsi pelayanan konsultasi, informasi dan edukasi yang

berkaitan dengan obat dan perbekalan kesehatan lainnya kepada

pasien.

2. Mengetahui pengelolaan dan pelayanan obat di Apotek Cahaya

Gebang

3. Mengetahui pencatatan penjualan perbekalan farmasi di lakukan

setiap hari dan dilaporkan kepada bisnis

1.4 Saran

1.4.1 Saran untuk sekolah

1. Untuk selanjutnya pembekalan kegiatan praktek kerja lapangan

lebih diperdalam agar ilmu yang didapat lebih banyak dan bisa

lebih matang saat terjun di dunia kerja

2. Dan perlu adanya bimbingan kepada siswa siswi yang akan PKL

bagaimana cara membuat laporan PKL

1.4.2 Saran untuk Apotek

1. Meningkatkan ketersediaan perbekalan farmasi

2. Meningkatkan pelayanan terhadap pemberian informasi obat dan

konseling kepada pasien

29
Daftar Pustaka

1. Latar Belakang dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan.

(01 contoh laporan apotek sugih waras-1) (dari pembekalan akhir Bapak

Yayan Supyani)

2. Tentang Pengertian Apotek, Tugas dan Fungsi, Syarat-Syarat Pendirian

Apotek, dan Perizinan Apotek. (01 contoh laporan apotek Sugih Waras-1)

3. Tentang pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek.

(Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di apotek)

4. Permenkes no.26 tahun 2018 tentang pelayanan perizinan berusaha

terintegrasi secara elektronik sector kesehatan.

(PMK_26_2018-2)
BIODATA PRAKTIKUM

Nama : Amelia Putri

Nis : 202110004

Alamat : Desa Gagasari Gebang Kec. Gebang

Kab. Cirebon

Tempat / Tanggal Lahir : Cirebon, 19 Oktober 2005

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Sekolah : SMK KHAIRA UMMAH

Program Keahlian : Farmasi

Jenjang Pendidikan : TK Al – Atiq

SDN 1 Gagasari

SMP NU Gebang

SMK Khaira Ummah

No HP : 083821178632

Email : amenggg0199@gmail.com

Motto : “Bekerja keras dalam diam. Sukses \

menjadi suaramu”
BIODATA PRAKTIKUM

Nama : Husnul Kholifah

Nis : 202110008

Alamat : Desa Playangan Kec, Gebang

Kab. Cirebon

Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 01 januari 2006

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Sekolah : SMK KHAIRA UMMAH

Program Keahlian : Farmasi

Jenjang Pendidikan : TK Nurul Alhidayah

SDN 01 Playangan

SMP Negeri 01 Losari

SMK Khaira Ummah

No HP : 085624893825

Email : kholifahhusnul799@gmail.com

Motto : “Hiduplah untuk dirimu sendiri dan

Orang – orang yang menyanyangimu”


BIODATA PRAKTIKUM

Nama : Nurul Aulia Hasanah

Nis : 202110017

Alamat : Desa Tersana Kec. Pabedilan

Kab. Cirebon

Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 19 oktober 2004

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Sekolah : SMK KHAIRA UMMAH

Program Keahlian : Farmasi

Jenjang Pendidikan : TK Al-Muttaqin Pabedilan Wetan

SDN 1 Pabedilan Kaler

SMPN 1 Pabedilan

SMK Khaira Ummah

No HP : 083120797299

Email : aulianurul781@gmail.com

Motto : “jangan menilai masa depan seseorang

Dari keadaan hari ini’’


BIODATA PRAKTIKUM

Nama : Ririn Krisdayanti

Nis : 202110019

Alamat : Desa Gebang Kec. Gebang

Kab. Cirebon

Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 06 juni 2005

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Sekolah : SMK KHAIRA UMMAH

Program Keahlian : Farmasi

Jenjang Pendidikan : TK Kenari

SDN 1 Gebang Udik

MTS Negeri 1 Cirebon

SMK Khaira Ummah

No HP : 08812027587

Email : ririnkrisdayanti716@gmail.com

Motto : “don’t give up on your self, because ,

Other people never give up without

You”’’
LAMPIRAN LAMPIRAN

1. Faktur Lunas
2. Faktur Belum Lunas
3. Surat Pesanan Biasa
4. Surat Pesanan Prekursor
5. Kartu Stok
6. Buku Pemasukan Barang
7. Laporan Psikotropik
8. Laporan Narkotik
9. Resep
10. Etiket

11. Foto Kegiatan PKL

a. Shift Pagi
b. Shif siang

Anda mungkin juga menyukai