Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

INSTALASI FARMASI KLINIK UTAMA BERSALIN BUNDA

Disusun sebagai satu syarat


untuk menempuh Ujian Akhir Sekolah dan Nasional

Oleh:
SYIFA AULIA PAJRI
NIS : 21221023
XI FARMASI

PROGRAM KEAHLIAN FARMASI KLINIS & KOMUNITAS


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AL HUSNA CISAGA
TAHUN AJARAN 2022-2023
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LAPORAN PERAKTIK KERJA LAPANGAN
DI KLINIK UTAMA BERSALIN BUNDA BANJAR

Laporan ini di susun untuk memenuhi salah satu


Syarat penyelesaian akademik pendidikan di
SMK AL-HUSNA CISAGA

Menyetujui,

Pembimbing, Ketua PKL

(Apt. Mega Yuniarti,S.Farm,) (Metha Yunizar M, S.Kep.,)

Mengetahui,
Kepala Sekolah

(Muni Muriani, S.Pd.,M.Pd.,)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan penyusunan laporan dengan baik.
Laporan PKL ini merupakan evaluasi sekaligus syarat untuk dapat
mengikuti Ujian Kompetensi, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan motivasi, dukungan dan bantuan dalam penyusunan
laporan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drg. Henang Agniya, selaku Ketua Yayasan SMK Al-Husna Cisaga
2. Ibu Muni Muriani, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK AL HUSNA CISAGA.
3. Bapak Ari Nugraha, M.Pd, selaku Wakakur SMK AL HUSNA CISAGA
4. Ibu Metha Yunizar, M. S.Kep, selaku ketua pelaksana prakerin SMK AL
HUSNA CISAGA.
5. Ibu Dede Isna Hernawati, S.Farm, selaku ketua program studi kefarmasian.
6. Ibu Apt. Mega Yuniarti, S.Farm, selaku guru produk kefarmasian.
7. Ibu Sonia Amelia Putri, A.Md.,Farm, selaku guru produk kefarmasian.
8. Seluruh tenaga pendidik SMK AL HUSNA CISAGA.
9. Bapak dr.H.Imam W.Sp.OG, selaku selaku owner klinik utama bunda
10. Ibu Apt. Rini Wahyuni, S.farm, sebagai kepala instalasi klinik selaku
pembimbing Praktik Kerja Lapangan Klinik Bunda Banjar.
11. Orang tua yang sudah mendukung sepenuh hati baik moril maupun materil.
12. Rekan-rekan seperjuangan yang senantiasa menemani dan saling mendukung
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan agar
penyusunan laporan ini menjadi lebih baik. Terima kasih.

Cisaga, Maret 2023


Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...................................................................i


KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL).................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)..............................................................1
1.3 Manfaat..............................................................................................................2
1.4 Tempat dan Waktu.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Sejarah Klinik Utama Bunda..............................................................................3
2.2 Visi dan Misi Utama Bunda Kota Banjar...........................................................3
2.3 Pengelolaan Klinik Utama Bunda......................................................................4
2.4 Struktur Organisasi Klinik Utama Bunda...........................................................5
2.5 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Klinik Utama Bunda. 6
1. Perencanaan........................................................................................................6
2. Pengadaan..........................................................................................................6
3. Penerimaan.........................................................................................................7
4. Penyimpanan......................................................................................................7
5. Pendistribusian (Pelayanan Obat).......................................................................8
6. Pencatatan..........................................................................................................9
7. Pemusnahan........................................................................................................9
BAB III TUGAS KHUSUS............................................................................................10
3.1 Pengertian infeksi vagina(keputihan)...............................................................10
3.2 Penyebab atau Faktor.......................................................................................10
3.3 Tanda dan Gejala..............................................................................................11
3.4 Pengobatan.......................................................................................................11
3.4.1 Pengobatan Farmakologi..........................................................................12
3.4.2 Pengobatan Bahan Alami.........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 Yoghurt..........................................................................................12


Gambar III.2 Bawang Putih.................................................................................13
Gambar III.3 Minyak Kelapa..............................................................................13
Gambar. III.4 Cuka Apel.....................................................................................14
Gambar III.5 Minyak Pohon Teh........................................................................14
Gambar III. 6 Vitamin C.....................................................................................15

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah lokasi Klinik Utama Bunda Banjar


Lampiran 2. Denah Bangunan (Lay Out) Klinik Utama Bunda Banjar
Lampiran 3. Gambar Alur Penerimaan Resep
Lampiran 4. Etiket Biru dan Etiket Putih
Lampiran 5. Contoh Surat Pesanan Obat
Lampiran 6. Contoh Surat Pesanan Obat Prekursor
Lampiran 7. Contoh Surat Pesanan Narkotika
Lampiran 8. Contoh Surat Pesanan Psikotropika
Lampiran 9. Kartu Stok
Lampiran 10. Contoh Apopgraph
Lampiran 11. Rak Obat Instalasi Farmasi
Lampian 12. Contoh Kwitansi
Lampiran 13. Contoh Plastik Klip
Lampiran 14. Contoh Faktur

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Kesehatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh
empat faktor utama yaitu faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan
dan keturunan. Faktor yang terbesar dan sangat mempengaruhi kesehatan
adalah faktor lingkungan. Upaya kesehatan lingkungan sebagai bentuk
kegiatan preventif ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
kesehatan, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan
setiap individu atau masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertujuan sebagai :
1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program pendidikan
yang ditetapkan.
2. Mengenal kegiatan-kegiatan penyelenggara program kesehatan
masyarakat secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi
teknis maupun sosial budaya.
3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan
lapangan kerja yang nyata dan langsung secara terpadu dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan farmasi, rumah sakit,
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyesuaikan diri
dengan dunia kerja : ketenaga kerjaan, perkembangan IPTEK, dan
kewirausahaan.
5. Menambah pengetahuan, wawasan dan masukan mengenai bidang
kefarmasian.

1
2

6. Memberikan peluang adanya kerjasama antara pihak dunia


usaha/dunai industri dengan sekolah baik dengan segi tenaga kerja
maupun ilmu atau penemuan baru di bidang farmasi.

1.3 Manfaat
1. Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang dunia kefarmasian.
2. Mengetahui dunia kerja yang nyata.
3. Melatih diri untuk lebih jujur, tanggungjawab dan disiplin.
4. Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang
di perbolehkan disekolah.

1.4 Tempat dan Waktu


1. Tempat
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Klinik Utama
Bersalin Bunda, yang beralamat di Jln. Kapaten Jambur No. 10, RT.
03/RW. 02, Kota Banjar Jawa Barat.
2. Waktu
Waktu pelaksanaan dimulai pada hari rabu 11 Januari sampai 20
Maret 2023, Jadwal PKL dibagi menjadi 2 pembagian jadwal kerja
pagi dan siang.
a. Shift pagi di mulai dari pukul 07.00-14.00 WIB
b. Shift siang di mulai dari pukul 14.00-20.00 WIB
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Klinik Utama Bunda


Kesehatan adalah merupakan factor yang laing dominan dalam
kehidupan masyarakat kita, sebagai warga yang sedang berkembang
sampai saat ini kita masih menghadapi banyak permasalahan kesehatan
masyarakat salah satunya adalah kesehatan ibu dan anak dalam rangka
upaya menanggulangi permasalahan kesehatan tersebut pemerintah
berupaya mengembangkan berbagai macam kegiatan pelayanan kesehatan
masyarakat, pelayanan tersebut selaian dilaksanakan disarana kesehatan
milik pemerintah juga sarana milik swasta atau milik sendiri.
Klinik Utama Bunda merupakan klinik yang berbadan swasta,
dengan tipe klinik utama yang memiliki fasilitas 20 kamar untuk rawat
inap, satu ruang PK, satu ruang observasi, satu ruang instalasi farmasi,
apotek, ruang lab, dapur gizi, ruang pendaftaran dan ruang poli.
Klinik Utama Bersalin Bunda pertama didirikan pada sejak
Februari 2013 terletak di Jl. Kapten Jamhur No. 08 RT 03/02 Kota Banjar.
Tujuan didirikan Klinik Bersalin Bunda adalah membantuprogram
pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

2.2 Visi dan Misi Utama Bunda Kota Banjar


1. Visi
Menjadi Klinik dan Rumah Bersalin yang bermutu, terjangkau dan
mandiri
2. Misi
Guna mencapai visi tersebut, klinik utama bunda memiliki 3 (tiga)
misi sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan secara komprehensif yang mengacu pada
standar nasional.

3
4

b. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, meningkatkan kualitas


sumber daya manusia (SDM) dan teknologi pelayanan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan terkini
c. Menjadi wahana penelitian dan pendidikan kesehatan

2.3 Pengelolaan Klinik Utama Bunda


1. Sumber Daya Manuasia Klinik Utama Bunda
Untuk melaksanakan kegiatan dengan baik maka instalasi farmasi
klinik harus di dukung oleh tenaga kerja dengan jumlah dan kualifikasi
yang memadai. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 028/MENKES/PER/1/2011, personil instalasi farmasi
klinik terdiri dari :
a. Apoteker Pengelola Apotek, yaitu apoteker yang telah diberi izin
oleh Menteri Kesehatan untuk mengelola apotek di tempat tertentu.
b. Apoteker Pendamping adalah apoteker yang bekerja di apotek
disamping apoteker pengelola apotek (APA) selama APA dan atau
menggantikan pada jam-jam tertentu pada hari buka praktik.
c. Apoteker Pengganti, yaitu Apoteker yang menggantikan Apoteker
Pengelola Apotek (APA) selama APA tersebut tidak ada ditempat
lebih dari tiga bulan berturut-turut, telah memiliki Surat Izin Kerja
(SIK) dan tidak bertindak sebagai APA di tempat lain.
d. Asisten Apoteker, yaitu mereka yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan perkerjaan
kefarmasian sebagai asisten apoteker.
e. Juru Resep yaitu petugas yang membantu pekerja Asisten
Apoteker.
f. Kasir yaitu petugas yang mencatat penerimaan dan pengeluaran
uang yang dilengkapi dengan kwitansi, nota, tanda setoran dan
lain-lain.
5

g. Pegawai Tata Usaha yaitu petugas yang melakukan administrasi


apotek dan kemudian membuat laporan, baik laporan pembelian,
penyimpanan, penjualan maupun keuangan apotek.

2.4 Struktur Organisasi Klinik Utama Bunda


1. Sumber Daya Manusia
a. Apotek Pengelola Apotek : Apt. Rini Wahyuni, S.Farm,
b. Asisten Apoteker
 Herdis Riandy, S.Farm,
 Iwan Rahwan Amd, Farm,
c. Kasir : Intan Siti Habibah, Amd.Farm,
d. Tata Usaha : Iwan Rahwan Amd, Farm,
2. Sarana dan Prasarana
a) Ruangan
1. Bunda VIP : 1 Tempat Tidur
2. Bunda Utama : 1 Tempat Tidur
3. Bunda I : 1 Tempat Tidur
4. Bunda II : 1 Tempat Tidur
5. Bunda III : 1 Tempat Tidur
6. Bunda IV : 1 Tempat Tidur
7. Bunda V : 1 Tempat Tidur
b) Fasilitas
1. Ruang medis dasar, operasi penunjang
2. Ruang observasi
3. Ruang bersalin
4. Dapur
5. Laundry
6. Ambulan
7. Mobil jenazah ambulan
8. Generator
6

2.5 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Klinik


Utama Bunda
Secara umum siklus pengelolaan perbekalan farmasi diapotek
mencakup tahap-tahap berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis,
jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan
dan anggaran. Untuk menghindari kekosongan obat atau Alat
Kesehatan di Instalasi Farmasi Klinik (IFK) ada beberapa hal yang
harus dipertimbangkan dalam proses perencanaan antara lain:
1. Perencanaan yang baik harus sesuai dengan kebutuhan Inastalasi
Farmasi Klinik (IFK), Perhitungan kebutuhan yang benar akan
mencegah pengadaan perbekalan farmasi yang berlebihan.
2. Persediaan atau Stok Sisa
Lihat beberapa jumlah stok sisa yang ada maka dari data tersebut
dapat dijadikan acuan jumlah yang akan dibeli untuk satu jenis
perbekalan.
3. Prioritas
Perbekalan farmasi yang sering dibutuhkan pasien di klinik
hendaklah si prioritaskan paling utama untuk diadakan.
4. Waktu Tunggu
Proses pengiriman perbekalan farmasi dari distributor ke Instalasi
Farmasi Klinik (IFK) memerlukan waktu. Pengadaan melalui tender
memerlukan waktu yang lama berbeda dengan pengadaan melalui
pembelian langsung mungkin waktu pengiriman akan lebih cepat.
2. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan dengan membuat
Surat Pesanan (SP) yang ditunjukan kepada distributor atau Pedagang
Besar Farmasi (PBF). Proses pengadaan dapat dilakukan dengan
pembelian baik pembelian secara langsung atau melalui tender.
7

3. Penerimaan
Barang yang akan datang harus sesuai dengan Surat Pesanan ,
baik jenis maupun jumlah obat atau Alat Kesehatan yang dipesan. Maka
setelah dilakukan pengecekan bahwa jumlah dan jenis obat telah sesuai
dengan Surat Pesanan, Faktur dari Pedagang Besar Farmasi
ditandatangani oleh Apoteker atau Asisten Apoteker dan dibuat
dokumen penerimaan obat dibuku khusus.
4. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan pengamanan barang dengan
menempatkan obat-obatan atau alat kesehatan sesuai dengan metode
penyimpanan.
Metode penyimpanan diantaranya :
1. Metode FIFO (First In First Out)
FIFO adalah metode penyimpanan berdasarkan barang yang
pertama masuk, maka yang lebih dahulu dikeluarkan.
2. Metode LIFO (Last In First Out)
LIFO adalah metode penyimpanan barang yang terakhir yang
lebih dahulu dikeluarkan.
3. Metode FEFO (First Exfire First Out)
FEFO adalah metode penyimpanan berdasarkan masa
kadaluarsanya paling dekat, maka yang paling dahulu
dikeluarkan.
4. Berdasarkan Efek Farmakologi
Metode ini dilakukan dengan cara menata obat sesuai khasiatnya
misalnya obat untuk batuk berdahak titempatkan berbeda dengan
obat batuk kering.
5. Berdasarkan Golongan Obat
Untuk penyimpanan golongan obat narkotika dan psikotropika
diletakan dilemari terpisah.
8

5. Pendistribusian (Pelayanan Obat)


Pelayanan obat di Instalasi Farmasi Klinik Utama Bunda terbagi
menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1) Pelayanan Resep Bagi pasien Rawat Inap
Pelayanan resep bagi pasien rawat inap dilakukan 24 jam,
alur pelayanan nya adalah sebagai berikut :
 Pasien masuk dilanjutkan dengan mendaftarkan diri pada
petugas.
 Pasien diperiksa oleh dokter
 Pasien mendapat resep dari dokter
 Keluarga pasien membawa resep ke Instalasi Farmasi
 Petugas menyediakan obat sesuai dengan resep dari dokter
 Petugas memberikan obat kepada keluarga pasien disertai
informasi penggunaan obat
 Untuk obat yang tidak tersedia di Instalasi Farmasi atau stok
habis, maka oleh petugas Instalasi Farmasi Utama Bunda
dibelikan ke apotek lain, untuk selanjutnya diserahkan
kepada keluarga pasien.
 Petugas menghitung harga obat dalam resep.
 Pasien dibolehkan menunda pembayaran, dimana
pembayaran dilakukan saat pasien akan pulang. Bila obat
dalam resep tidak tersedia atau stok sedang kosong maka
pasien diberi salinan resep untuk membeli obat di apotek lain.
2) Pelayanan Obat Rawat Jalan
Pelayanan obat rawat jalan dilakukan di ruang pemeriksaan
yang meliputi dokter specialis anak dokter specialis kandungan.
Pemberian obat dilakukan langsung yaitu pasien memberikan resep
dokter kepada petugas Instalasi Klinik Utama Bunda, kemudian
diberikan informasi tentang penggunaan obat oleh petugas Instalasi
9

Farmasi Klinik Utama Bunda. Resep dihitung harganya kemudian


pasien membayar resep ke loket pembayaran.
6. Pencatatan
Penatatan di Instalasi Farmasi Klinik Utama Bunda meliputi
pencatatan pengeluaran harian, penerimaan dan pengeluaran.
Pencatatan obat atau alat kesehatan di Instalasi Farmasi Klinik Utama
Bunda masing-masing dilakukan di buku khusus, hasil pencatatan lalu
di rekapitulasi di komputer, kemudian diperiksa oleh Kepala Instalasi
Farmasi.
7. Pemusnahan
Pemusnahan obat atau alat kesehatan yang telah kadaluarsa atau
bekas digunakan disatukan atau dikemas selanjutnya dikirim ke jasa
medivest untuk dimusnahkan, hal ini dilakukan secara berkala 3 tahun
sekali.
Untuk pemusnahan obat padat dilakukan mengeluarkan isinya
dan dilarutkan di air dan kemasannya dibakar sedangkan untuk obat cair
dilakukan dengan mengeluarkan air kemudian botol kemasan
dihancurkan dan untuk Alat Kesehatan dilakukan dengan membakar
pada tempat yang ditentukan kemudian sisanya ditimbun oleh tanah.
Selanjutnya untuk penyimpanan resep disimpan selama 3 tahun atau
lebih kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar lalu ditimbun.
BAB III
TUGAS KHUSUS

3.1 Pengertian infeksi vagina(keputihan)


Penyakit vagina karena infeksi merupakan salah satu masalah
kesehatan yang cukup sering dialami oleh sebagian wanita. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, atau parasit. Agar tidak
mengalaminya, penting bagi Anda untuk mengenali berbagai penyebab dan
cara mencegahnya.
Ketika terkena penyakit vagina karena infeksi, seorang wanita
dapat mengalami berbagai keluhan, antara lain keputihan yang berbau atau
berubah warna.
Meski demikian, gejala infeksi vagina juga bisa bervariasi
tergantung penyebab infeksinya. Misalnya, keputihan dengan warna tertentu
bisa saja menandakan infeksi vagina akibat kuman, jamur, atau parasit
tertentu.

3.2 Penyebab atau Faktor


Penyebab utama infeksi jamur vagina adalah jamur Candida
albicans. Pada kondisi normal, jamur ini memang hidup di vagina dan
berbagai area tubuh lainnya, seperti mulut, saluran pencernaan, dan kulit,
tanpa menyebabkan gangguan kesehatan.
Namun, pada kondisi tertentu, jamur Candida bisa berkembang dan
tumbuh dengan cepat. Ketika tumbuh terlalu banyak, jamur tersebut dapat
menyebabkan infeksi dan menimbulkan gejala.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:
 Efek samping obat-obatan, seperti antibiotik, terapi hormon estrogen,
dan pil KB.
 Perubahan hormon selama kehamilan, menyusui, atau menopause.
 Diabetes yang tidak terkontrol.

10
11

 Daya tahan tubuh lemah, misalnya karena efek samping kemoterapi,


malnutrisi, dan HIV/AIDS.
 Berat badan berlebih atau obesitas.
 Douching vagina, yaitu proses membersihkan bagian dalam vagina dengan
cara menyemprotkan cairan pembersih khusus.
 Organ intim wanita sering basah atau lembap, misalnya akibat penggunaan
pakaian dalam yang terlalu ketat dan tidak dapat menyerap keringat.

3.3 Tanda dan Gejala


Infeksi jamur vagina ditandai dengan berbagai gejala di organ
intim, terutama vagina bagian luar atau vulva. Berikut ini adalah beberapa
gejalanya:
 Rasa gatal yang parah di vagina, terutama vagina bagian luar
 Rasa nyeri atau perih saat buang air kecil atau berhubungan seksual
 Bibir vagina tampak kemerahan dan bengkak
 Keputihan yang menggumpal, tetapi tidak berbau
Gejala infeksi jamur vagina yang dirasakan setiap penderita bisa
berbeda-beda. Ada yang hanya mengalami satu gejala saja dan tidak terlalu
parah, ada pula yang sebaliknya. Pada kondisi yang cukup parah, infeksi
jamur vagina dapat menimbulkan luka di kulit sekitar vagina.

3.4 Pengobatan
Untuk memastikan apakah keluhan yang muncul disebabkan oleh
infeksi jamur vagina atau bukan, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Dalam menentukan diagnosis penyakit ini, dokter akan bertanya seputar
riwayat infeksi jamur vagina atau infeksi menular seksual lainnya.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada vagina
bagian luar dan dalam untuk melihat tanda-tanda infeksi dan melakukan tes
guna menentukan jenis jamur yang menyebabkan infeksi. Selanjutnya,
dokter bisa memberikan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan gejala.
12

3.4.1 Pengobatan Farmakologi


Ada beberapa macam pengobatan yang dapat diberikan
untuk mengatasi infeksi jamur vagina, diantaranya yaitu:
 Sporetik
Obat antibiotik/antibakteri menyebabkan rasa gatal, keputihan
berbau/ keputihan berwarna, keputihan menggumpal.
 Floragyn
Floragyn adalah suplemen yang mengandung Lactobacillus
rhamnosus, dan Lactobacillus reuteri. Floragyn digunakan
sebagai terapi tambahan untuk mengobati kandidiasis vulvovag
(infeksi menular vagina yang disebabkan oleh jamur),
vaginosis bakterial (salah satu masalah kewanitaan yang terjadi
akibat terganggunya keseimbangan bakteri di dalam vagina).
Floragyn juga dapat digunakan untuk membantu meringankan
gejala infeksi saluran kemih.

3.4.2 Pengobatan Bahan Alami


Ada beberapa macam anjuran pengobatan bahan alami
yang dapat diberikan untuk mengatasi infeksi jamur vagina, yaitu:
1. Yoghurt

Gambar III.1 Yoghurt


Sumber: https://hellosehat.com/wanita/jamur-vagina/obat-
infeksi-jamur-vagina-alami/

Greek yoghurt tanpa gula adalah salah satu obat infeksi


jamur vagina alami yang bisa Anda coba. Sebuah penelitian
yang diterbitkan pada Journal of Antimicrobial Chemotherapy
13

melaporkan bahwa kandungan probiotik pada yoghurt dapat


membantu melawan infeksi Candica albican, penyebab infeksi
jamur vagina.
Yogurt mengandung bakteri baik bernama
Lactobacillus acidophilus. Bakteri ini dapat membantu
menyeimbangkan jumlah bakteri pada vagina dan meredakan
gejala infeksi.
2. Bawang putih

Gambar III.2 Bawang Putih


Sumber: https://hellosehat.com/wanita/jamur-vagina/obat-
infeksi-jamur-vagina-alami/

Bawang putih memiliki sifat antimikroba yang ampuh


melawan infeksi jamur C. albicans pada vagina. Untuk meraup
khasiatnya, Anda bisa makan bawang putih mentah-mentah
atau mengolahnya ke dalam berbagai masakan supaya rasanya
lebih lezat.

3. Minyak kelapa

Gambar III.3 Minyak Kelapa


Sumber: https://hellosehat.com/wanita/jamur-vagina/obat-
infeksi-jamur-vagina-alami/
14

Minyak kelapa efektif melawan jamur C. albicans


penyebab infeksi jamur vagina. Namun, pastikan Anda
menggunakan minyak kelapa organik yang benar-benar murni.
Setelah itu, baru oleskan tipis minyak kelapa pada area vagina
yang terinfeksi.
4. Cuka apel

Gambar. III.4 Cuka Apel


Sumber: https://hellosehat.com/wanita/jamur-vagina/obat-
infeksi-jamur-vagina-alami/

Kalau Anda memiliki cuka apel di dapur, ini bisa Anda


manfaatkan sebagai obat infeksi jamur vagina.
Masukkan 120 mililiter atau sekitar 8 sendok makan
cuka apel ke dalam bak mandi berisi air hangat, lalu
berendamlah selama 20 menit. Cara ini dapat membantu
menghilangkan mikroorganisme berbahaya pada vagina Anda.
5. Minyak pohon teh

Gambar III.5 Minyak Pohon Teh


Sumber: https://hellosehat.com/wanita/jamur-vagina/obat-
infeksi-jamur-vagina-alami/
15

Tea tree oil alias minyak pohon teh dapat membantu


membunuh jamur, bakteri, dan virus penyebab infeksi jamur
vagina. Jenis minyak ini juga dipercaya dapat membantu
menjaga keseimbangan bakteri sehat di vagina.
Larutkan minyak pohon teh dengan minyak kelapa
terlebih dahulu. Setelah itu, oleskan tipis-tipis larutan minyak
ke area organ intim yang terinfeksi jamur.
Ingat, minyak ini sifatnya cukup keras sehingga Anda
wajib berkonsultasi dulu ke dokter sebelum menggunakannya
pada vagina.
6. Vitamin C

Gambar III. 6 Vitamin C


Sumber: https://hellosehat.com/wanita/jamur-vagina/obat-
infeksi-jamur-vagina-alami/
Sebagian wanita yang terkena infeksi jamur vagina
berusaha memenuhi kebutuhan vitamin C setiap harinya. Ini
karena vitamin C mengandung zat antimikroba yang tak hanya
dapat membunuh jamur C. albicans, tetapi juga sekaligus
meningkatkan sistem imun tubuh.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
a) Klinik Bunda memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
pasien dan pembeli
b) Klinik Bunda juga dapat di definisikan sebagai tempat untuk
melakukan pekerjaan kefarmasian dan secara umum.
c) Klinik Bunda juga merupakan tempat pengabdian seorang Apoteker
dalam melakukan tugasnya sebagai Apoteker.
d) Tugas seorang asisten Apoteker ialah untuk membantu Apoteker
dalam melakukan tugas kefarmasiannya di Klinik Bunda, dan di dalam
melakukan tugasnya asisten apoteker harus berada dalam bimbingan
atau pengawasan.

B. Saran
1. Saran Untuk Sekolah
 Lebih meningkatkan Ilmu pengetahuan terhadap siswa siswi agar
lebih siap dalam melaksanakan kerja infustri
 Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah agar lebih mudah dalam
melaksanakan proses.
2. Saran Untuk Pihak Klinik
 Menambah tenaga kerja yang lebih baik dan kompeten
 Lebih meningkatkan lagi pelayanan kepada pasien
 Meningkatkan kualitas kerja apotek
 Semoga kerja sama antara Klinik Bunda dengan pihak sekolah SMK
AL HUSNA CISAGA dapat terus dipertahankan untuk tahun-tahun
berikutnya

16
17

3. Saran untuk siswa siswi yang akan melaksanakan PKL


 Sebaiknya siswa atau siswi yang hendak melaksanakan PKL harus
bisa menguasai pelajaran kefarmasian khususnya sinonim, mengetahui
nama-nama obat generik maupun patent.
 Hendaknya siswa atau siswi PKL dapat lebih disiplin, menjaga sikap
dan mengikuti peraturan yang ada dan telah ditetapkan oleh instansi
yang menjadi tempat PKL.
DAFTAR PUSTAKA

IAI. 2018. Permenkes No.37 thn 2016 ttg Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek. Tersedia:
https://iaijatim.id/wp-content/uploads/2019/11/Permenkes-73-2016-
Standar-Pelayanan-Kefarmasian-Di-Apotek.pdf Diakses pada 27
Februari 2023 pukul 10.31.

Safitri Marista Adelia. 2021. 6 Bahan Alami untuk Membantu Atasi Infeksi Jamur
Vagina
Tersedia: https://hellosehat.com/wanita/jamur-vagina/obat-infeksi-
jamur-vagina-alami/ Diakses pada 03 Maret 2023 Pukul 13.08.

Safitri Marista Adelia. 2022. Jangan Digaruk, Atasi Infeksi Jamur pada Vagina dengan Obat
Ini. Tersedia: https://lifepack.id/guaifenesin-obat-yang-ampuh-
redakan-batuk-berdahak/ Diakses pada 04 Maret 2023 Pukul 14.02.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Denah lokasi Klinik Utama Bunda Banjar
Lampiran 2. Denah Bangunan (Lay Out) Klinik Utama Bunda Banjar
Lampiran 3. Gambar Alur Penerimaan Resep
Lampiran 4. Etiket Biru dan Etiket Putih
Lampiran 5. Contoh Surat Pesanan Obat
Lampiran 6. Contoh Surat Pesanan Obat Prekursor
Lampiran 7. Contoh Surat Pesanan Narkotika
Lampiran 8. Contoh Surat Pesanan Psikotropika
Lampiran 9. Kartu Stok
Lampiran 10. Contoh Apopgraph
Lampiran 11. Rak Obat Instalasi Farmasi
Lampian 12. Contoh Kwitansi
Lampiran 13. Contoh Plastik Klip
Lampiran 14. Contoh Faktur

Anda mungkin juga menyukai