Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERN)


Di APOTEK BUDI FARMA PUTRA

Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian

Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Disusun oleh:

1. LAELATUL RIZQIYAH
2. HUDAN JULYAN PUTRA

SMK BINA NUSA SLAWI

PROGAM KEAHLIAN FARMASI


Jl Ir.Juanda pakembaran slawi (70 Utara Bundaran Patung Obor)

Kode pos 52415 Telp.6198454 Web:www.smkbinanusa.sch.id

LEMBAR PENGESAHAN

i
LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Di APOTEK BUDI FARMA PUTRA

Pembimbing DU/DI Pembimbing sekolah

Apt, Yogi Nur Cakhyo, S.Farm Taufik Dwi Cahyo

MENGETAHUI
Kepala progam keahlian K.A POKJA Prakerin

Yosia Freddy M,S.Farm,Apt Adam Nur P,S.Kom

Kepala SMK Bina Nusa Slawi

Sunaryo,S.Pd.,M.Kom
NIP.19720402199901010

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas Kehadirat ALLAH SWT


yang telah memberikan rahmat dan kehadirat-NYA kepada penulis.sehingga
penulis LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI (PRKERIN) DI
APOTEK BUDI FARMA PUTRA dapat terselesaikan dengan baik, Serta
sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
yang telah memberi peunjuk Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan
bimbingan dari semua pihak.untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama
kepada :

1. Bapak Sunaryo, S.Pd,M.Kom selaku kepala sekolah SMK BINA NUSA


SLAWI.
2. Bapak Rizal Fauzi ,S.Pd, G.r selaku Wakasek Kurikulum
3. Bapak Adam Nur Pramudiarto, S.Kom Selaku Ketua POKJA
4. Bapak Yossia Fredy Mulyanto ,S.Farm.Apt selaku KAPRODI jurusan
5. Bapak apt, Yogi NUR Cakhyo, S.Farm selaku Ketua DU/DI
6. Ibu Apt. Nur Iffah Pujiyanti, S.Farm selaku Apotek apotik Budi Farma
Putra
7. Bapak Taufik Dwi Cahyo selaku pembimbing sekolah
8. Bapak dan Ibu guru yang memberikan motivasi dan dukungan
9. Bapak/Ibu guru SMK BINA NUSA SLAWI
10. Segenp karyawan atau asisten Apoteker Budi Farma Putra yang telah
memberikan bantuan dan bimbinganya.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini

Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional
(UN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) Tahun pelajaran 2023/2024 serta sebagai
Bukti bahwa telah melaksanakan Prakerin Kerja Industri (PRAKERIN)

iii
Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
untuk itu, Kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
ini sangat saya harapkan.

Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan


pembaca bagi umumnya.

Slawi, 9 Maret 2023

Penyusun

iv

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii

KATA PENGANTAR........................................................................................... iii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1


B. Batasan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat............................................................................2
D. Sistematika Penulisan.........................................................................2
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.........................................................3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan/Industri..............................................................4
B. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi..............................................5
C. Gambaran Umum Perusahaan/Industri..............................................6
D. Manajemen Sediaan Farmasi.............................................................7

BAB III PROSES PELAKSANAAN PRAKERIN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan........................................................10


B. Materi Kegiatan Prakerin..................................................................10

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

A. Penjelasan Sistem Kerja yang ada di tempat Prakrin........................18


B. Hasil Identifikasi Permasalahan........................................................18

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................19
B. Saran-saran................................................................................................19

v
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prakek Kerja Lapang (PKL) adalah suatu bentuk


penyelenggaraan pendidikan keahlian yang memadukan secara
sistematik dan sinkron progam penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui professional tertentu. Dimana siswa yang
bersangkutan ditempatkan disuatu insitut dalam jangka waktu
tertentu, sehingga siswa lebih jelas dan mengetahui fungsi dan
kedudukanya dalam dunia industri sebagai tenaga siap pakai yang
terjun langsung ke masyarakat tanpa menghadadapi hambatan.
Praktek Kerja Lapang (PKL) mengandung makna bahwa
kegiatan ini menjadi tanggung jawab bersama antar pihak sekolah
dan masyarakat atau dunia kerja. Di lingkungan sekolah dan
lingkungan dunia kerja,semua sistem pendidikan/pelatihan yang
berlangsung di dunia kerja dievaluasi oleh kerja

B. Batasan Masalah

Berdasarkan tema yang diambil yang terurai pada bagian


atas, penulisan merupakan merumuskan masalah untuk
memudahkan penyusunan laporan, adapun batasan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana cara pengadaan obat di Apotek Budi Farma Putra


2. Bagaimana cara pelayanan kesehatan kepada pasien yang baik
di Apotek Budi Farma Putra

vi
3. Bagaimana cara pelayanan resep dan non resep di Apotek Budi
Farma Putra?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Pelaksnaan Prakerin


Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta prakerin di
harapkan:
a. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia
kerja dan industri yang sesungguhnya.
b. Menjadi tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh dunia
kerja dan industri
c. Menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi,
bisnis, kewirausahaan dan produktif.
d. Dapat menyerap perkembangan teknologi dan budaya
kerja untuk kepentingan pengembangan diri.
e. Meningkatkan proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja yang berkualitas dan professional.
f. Memeri pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
2. Tujuan Pembuatan Laporan
a. Akhir proses pembelajaran
b. Sebagai salah satu tugas yang disyaratkan untuk
menempuh Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian
Nasional (UN).

D. Sistematika Penulisan

 BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang,batas masalah,tujuan
dan manfaat,sistematika penulisan,serta waktu dan tempat
pelaksanaan.

vii
 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang sejarah perusahaan / industri,
gambaran umum perusahaan/industri,struktur organisasi dan
job deskripsi serta istem yang sedang berjalan.
 BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang landasan teori dan pembahasan.
 BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran-saran.
 BAB V PENUTUP
 LAMPIRAN-LAMPIRAN
Membahas tentang foto agenda dan daftar hadir.

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu pelaksanaan prakerin dilaksanakan pada tanggal 9


Januari 2023 sampai tanggal 9 Maret 2023
2. Tempat pelaksanaan peakerin di Apotek Budi Farma Putra jalan
Raya Bogares Lor RT.01 RW. 01 Kecamatan Pangkah
Kabupaten Tegal
3. Pelaksanaan prakerin di Apotek Budi Farma Putra terbagi
menjadi 2 shift yaitu:
a. Shift pagi dimulai dari pukul 08.00-14.15 WIB
b. Shift siang dimulai dari pukul 14.15-20.40 WIB
4. Selama di Apotek Budi Farma Putra banyak sekali kegiatan-
kegiatan yang kami lakukan serta ilmu-ilmu pengetahuan baru
yang kami peroleh. Selain mengetahui tugas seorang asisten
apoteker di Apotek Budi Farma Putra serta kewajiban dan
larangan-laranganya.

viii
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Apotik Budi Farma Putra

Apotek Budi Farma Putra didirikan pada 2tiga Agustus 2019 berdasarkan
PP No.51 Apotek,Diberikan oleh Dinas Kesehatan atas rekomendasi Ikatan
Apoteker Indonesia Kbupaten Tegal.Apotek Budi Farma Putra terletak
dijalan Raya Bogares Lor RT 01 RW 01 Kecamatan Pangkah Kabupaten
Tegal.pemilik Apotek ini yaitu apt. Yogi Nur Ckhyo, S Farm. Dimana Surat
Izin Apotek diperpanjang oleh apoteker pengelola Apotek Setiap 5 tahun
sekali.

Visi dan Misi Apotek Budi Farma Putra

1. Visi

“Apotek Budi Farma Putra menjadi apotek yng menerapkan pelayaan


Kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya serta
menguntungkan bagi konsumen dan karyawan”

2 Misi
a. Menyediakan obat, alat kesehatan, serta perbekalan farmasi lainya
yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.
b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tept, cepat,
ramah,informatis dengan menerapkan konsep Pharmaceutical Care
secara professional.
c. Meningkatkan kesejahteraan hidup seluruh karyawan.

Lokasi Apotek Budi Farma


Apotek Budi Farma terletak dijalan Raya Bogares Lor RT 01 RW 01 ,
Kecamatan Pangkah , Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

ix
B. Struktur Organisasi Apotik Budi Farma Putra

Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan fungsi-fungsi yang


terdapat dalam suatu organisasi. Seorang APA ( Apoteker Pengelola Apotek
) harus dapat memprediksi dan membentuk struktur organisasi di apotek,
disertai dengan uraian fungsi dan tugas serta wewenang dan tanggung
jawab.

Struktur Organisasi Apotek Budi Farma Putra

Pemilik sarana
Apoteker
Apotek (PSA)

Apt. Yogi Nur Apt. Nur Iffah


Cakhyo, S. Farm Pujiyanti, S.Farm

Aditia Aji Pratama A.md,


Tenaga Teknik Farm
Kefarmasian Moh.Uli Robi,S.Farm

Asisten Tenaga
Kefarmasian

Hafidz Prasetyo
Defi puput Anjani
Septi Nurul

x
C. Gambara Umum Apotik Budi Farma Putra
Apotek BUDI Farma Putra terletak dijalan Raya Bogares Lor RT,01 RW,01
Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Dengan tata letak ruang sebagai
berikut:

1. Ruang Tunggu
Terletak dijalan Raya Bogares Lor RT,01 RW,01. Kecamatan Pangkah
Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
2. Swalayan Farmasi
Temapat dipasang Obat Bebas, Obat Beas Terbatas, Obat Herbal, Jamu
Suplemen makanan, Kosmetik, Susu, Perlengkapan Bayi, AlatKesehatan.
3. Meja Penyerahan Resep / Kasir
Tempat untuk menerima resep dari pasien dan skrining administrasi serta
Tempat untuk melakukan pembayaran pengobatan.
4. Ruang Peracikn
Ruangan yang dilengkapi fasilitas untuk peracikan seperti lemari bahan
baku,Timbangan, mortar, dan stemper serta tempat untuk mencuci
peralatan racik.
5. Ruang Penyimpanan Obat
Penyimpanan Obat disusun berdasarkan Alfabetis dan dibedakan
berdasarkan Sifat farmakologi obat seperti salura pernapasan, saluran
pencernaan, system Cardiovaskuler, anti alergi, anti jamur, dan
berdasarkan bentuk sediaan yaitu padat (Tablet, Capsul), cair (Sirup),
topical (Salep,Cream,Gel), sediaan tetes Mata dan telinga.
6. Tempat pengambilan Obat
7. Pasien yang telah menyerahkan resep akan mengambil obat di tempat
pengambilan obat dan akan mendapatkan Pelayanan Informsi Obat
(PIO)oleh apoteker.

xi
D. Manajemen Sediaan Farmasi

a. Perencanaa
Perencanaan pembekalan farmasi dilakukan dengan baik dan sistematis
karena dilakukan oleh petugas di Apotek Budi Farma Putra denagn
menggunakan data dari pola penyakit, pola konsumsi serta data daari
hasil penjualan. Berdasarkan dari buku defecta, buku defecta yaitu buku
yang disediakan untuk mencat barang yang kosong.

b. Pengadaan
pemesanan sendiri, yaitu pemesanan secara langsung melalui salesman
massing-masing PBF dan menyertakan surat pesanan.

c. Penerimaan
Pedagang Besar Farmasi (PBF) mengantar obat yang dipesan sesuai
dengan SP dan membawa faktur yang kemudian dilakukan penerimaan
oleh petugas apotek yang sebelumnyanya barang diperiksa terleih dahulu
sesuai apa tidak dengan jumlah dan jenis barang yang dipesan.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas apotek meliputi kelengkapan
barang tersebut seperti nma obat, sediaan, jumlah onat, kemasan dan
tanggal expire datenya, apabila sesuai dengan pemesanan maka Apoteker
Pengelola Apotek (APA) atau Tenaga Teknik Kefarmasian (TTK)
mendata tanganinya serta memberi stempel. Faktur-faktur yang telah
masuk dikumpulkan dan datanya dimasukan ke computer yang kemudian
setelah itu divalidasi oleh APA lalu diberikan ke BM Pekalongan dan
utang faktur dilunasi oleh pihk BM.

d. Penyimpanan
Arang yang telah diterima keudian disimpan ketempat penyimpananya
seperti lemari / rak masing-masing berdasarkan alfabetis dan jenis
sediannya.khususnya
Untuk sedian seperti vaksin, sera dan suppositoria disimpan didalam
lemari es untuk penyimpanan narkotika dan psikotropika berdasarkan
KepMenKes, penyimpanan harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan

xii
lain yang kuat, harus mempunyai kunci yang kuat kunci ganda dibagi
menjadi dua bagian masing-masing dengan kunci yang berlainan dan
bagian pertama dipergunakan untuk menyimpan morfina, codein, serta
persediaan narkotika lainya yang dipakai sehari-hari serta apabila tempat
khusus tersebut berupa lemari berukuran kurang dari 40 x 80 x 100 cm
maka lemari tersebut harus diuat pada tembok atau lantai. Serta untuk
tiap-tiap item obat obat terdapat kartu stok obatnya masingmasing. Obat-
obatan didistribuikan berdasarkan sistem First In First Out (FIFO) yaitu
Barang yang datang terlebih dahulu, dikeluarkan terlebih dahulu dan
First Expired First (FEFO) yaitu barang yang mendekati tanggal
kadaluarsa dikeluarkan terlebih dahulu

e. Pelayanan

Petugas Apotek Budi Farma Putra telah memberikan pelayanan yang


cukup baik kepada pasien. Pelayanan di Apotek Budi Farma Putra
mencangkup pelaanan resmi tunai, resep kredit , obat-obatan seta alat
kesehaan. Setiap petugas yang menerima resep slalu memperhatikan isi
resep yang menyangkut nama obat, bentuk oat, umur pasien, aturan pakai
dan cara penggunaan obat apabila petugas apotek ragu maka petugas
bertanya-tanya kepada dokter yang menulis resep. Sebelum oba
disiapkan petugas apotek menghargai resep dann mengecek ada atau
tidak stok obat yang diinta, setelah pasien setuju dengan harga dan jenis
obat, petugas apotek menyiapkan obatnya.Penyerahan obat di apotek
kepada pasien diserakanoleh petugas apotek, baikTenga Teknis
Kefarmasian (TTK) maupun Apoteker Pengelola Apotek (APA) disertai
dengan informasi yang jenis tentang cara prmakaian, penggunaan,
khasiat obat dan Expire Date dari seiap obat yang diserahkan kepada
pasien. Bila pasien yang belum memahami informs yang jelas tentang
obat maka petugas akan memberikan informasi yang dibutuhkan. Untuk
penulisan eiket meliputi tanggal penulisan, nama pasien, nomor resep,
umur, aturan pakai yang jelas serta keterangan obat sebelum atau sesudah
makan, nama dan jumlah obat dan expire date dari obat.

xiii
xiv
BAB III
PROSES PELAKSANAAN PRAKERIN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan prakerin pada tanggal 9 Januari-9 Maret 2023 Tempat
pelaksanaan prakerin di Apotek Budi Farma Putra Jl. Raya Bogares Lor
RT,01 RW,01 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

B. Materi kegiatan prakerin


Penggolongan obat berdasarkan peraturan Mentri Kesehatan
No.917/Menkes/ Per/vi/2020,penggolongan oat dimaksudkan untuk
meningkatkan keamanan Ketepatan penggunaan obat. Penggolongan obat
tersebut meliputi:
1. Obat Bebas

Yaitu obat yang dijual tanpa resep dokter. Penandaan obat bebas
berdasarkan Sk Menkes No.2380/A/SK/VI/1983. Tanda khusus untuk
obat bebas yaitu bulatan berwarna hijau dengan garis tepi hitam.

2. Obat Bebas Terbatas

Peringatan obat teratas sesuai dengan SK Menkes No.2380/A/SK/1983.


Tanda khusus untuk obat ini yaitu bulatan berwarna biru dengan garis
tepi hitam. Obat ini dijual tanpa resep dokter. Termasuk dalam golongan
obat daftar “W”(wearschuwing) yang artinya peringatan, namun
golongan obat ini dalam menyerahkan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
a. Obat harus dijual dengan bungkus aslinya
b. Pada penyerahanya pemuat harus mencantumkan tanda peringatan
yang berukuran 5x3 cm dan membuat pemberitahuan berwarna putih

xv
3. Obat keras

merupakan obat yang penyerahanya dengan resep dokter. Penandaan


obat keras sesuai dengan Menkes No.280/A/SK/VIII/1986 Tanda
khusus obat keras yaitu bultan warna merah dengan huruf “K” dan
Garis tepi warna hitam. Obat ini merupakan golongan obat dengan “G”
(gevarlijih) yang artinya berbahaya.
a. Semua obat yang dibungkus luarnya terdapat tulisan “ HARUS
DENGAN RESEP DOKTER”
b. Semua obat baru, kecuali apabila telah dinyatakan oleh departemen
kesehatan secara tertulis bahwa obat baru itu tidak membahayakan
manusia.

4. Obat Wajib Apotek (OWA)

OWA adalah obat keras yang diserahkan oleh Apotek di Apotek tanpa
resep dokter. Menurut Mentri Kesehatan No.47/Menkes/SK/VIII/1993
dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam maslah


kesehtan menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah
kesehtan
b. Untuk meningkatkan peran Apotek di Apotek dalam pelayanan
obat komunikasi,informasi, dan edukasi serta pelayanan obat
kepada masyarakat.
c. Untuk penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri.

5. Obat Narkotika

xvi
Menurut UU narkotika No.35 Tahun 2009 Narkotika di definisikan
sebagai Zat atau obt yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman,baik sintesis maupun seni sintesis, yang dapat penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeridan dapat menimbulkan ketergantungan
Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan :
1. Golongan 1 : Golongan ini hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam
terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
2. Golongan 2 : Golongan ini sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sangat ringan
mengakibtkan ketergantungan.
3. Golongan 3 : Golongan yang dapat digunakan dalam terapi dn
atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.

6. Obat Psikotropika

Pengertian sederhana dari psokotropika adalah zat/obat


alami/obat sintesis yang mengalami oerubahan khas sehingga
mempengaryhi aktivtas mental/perilaku pengguna. Sedangkan
menurut Undang-Undang No.5 tahun 1997, psikotropika adalah
at/obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang

xvii
berkhasiat psikoaktif elalui pengaruh sistem syaraf pusat (SPP)
yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental an
perilaku.dalam penjelasan atas Undang-Undang Republik
Indonesia No.5 tahun 1997 psikotropika dan peraturan Mentri
Kesehatan Nomor 3 Tahun 2017 tentang perubahan
penggolongan psikotropika diedakan menjadi 4 golongan sebagai
berikut :

a. Psikotropika golongan I : hanya untuk pengembangan ilmu


pengetahuan
dan mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan contohnya adalah DMA, MDMA, meskalin
dan psilosibina.
b. Psikotropika golongan II : digunakan untuk terapi
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya
adalah amineptina, metilfenidat dan
Sekobarbital.
c. Psikotropika golongan III : banyak digunaka dalam terapi da
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contohnya
adalah amobarbital, flunitrazepam, pentobarbital dan
siklobital.
d. Psikotropika golongan IV : sangat luas digunakan terapi dan
pengembangan ilmu pengetauan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya
Alprazolam, diazepam,klobazam, dan klordiazepoksida.

Tujuan pengaturan psikotropika adalah untuk menjamin


ketersediaan psikotropika guna kepentingan pelayanan dan ilmu
pengetahuan, mencegah terjadinya penyalahgunaan psikotropika
dan memberantas peredaran gelap psikotropika. sama halnya
dengan narkotika, pengelolaan psikotropika juga meliputi
pemesanan, penyimpanan, pelaporan, dan pemusnahan
psikotropika.

xviii
 Pemesanan psikotropika
pemesanan psikotropika menurut Undang-undang No.5 tahun 1997
menggunakan surat pesanan khusus. Dipesan oleh apotek kepada PBF.
Penyerahan psikotropika dari Apotek hanya dapat dilakukan kepada
pihak Apotek lain,rumah sakit,balai pengobatan,puskesmas,dan
pelayanan resep.

 Penyimpanan psikotropika
Obat-obat golongan psikotropika disimpan tersendiri dalam suatu rak
atau lemari khusus, terpisah dari obat-obat lain. Pemasukan dan
pengeluaran dikontrol dengan menggunakan kartu stok dan kartu
stelling.

 Pelaporan psikotropika

Penggunaa psikotropika dimonitor dengan mencatat resep-resep yang


erisi obat psikotropika secara tersendiri. Buku catatan harian berisi
nomor, tanggal,nama sediaan, persediaan awal, jumlah pemasukan,
jumlah pengeluaran, sisa akhir bulan, nama dan alamat pasien,dokter
penulis resep dan keterangan. Apotek wajib membuat dan menyimpan
catatan mengenai kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan
psikotropika kemudian dilaporkan melalui SIPNAP.

 Pemusnahan psikotropika
Peraturan mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015
tentang peredaran, penyimpanan, pemusnahan dan pelaporan Narkotik,
psikotropika dan prekursor farmasi menyebutkan bahwa pemusnahan
psikotropika dilakukan narkotika di produksi tanpa memenuhi standar
dan persyaratan yang berlaku atau dapat digunakan dalam proses
produksi, kadaluarsa, tidk memenuhi persyaratan untuk digunakan pada
pelayanan kesehatan, dibatalkan izin edarnya dan berkaitan dengan
tindak pidana. Pemusnahan psikotropika wajib disertai dengan

xix
pembuatan berita acara dan disaksikan oleh pejabat yag ditunjuk dalam
waktu tujuh hari setelah mendapat kepastian.

1. Sumber Daya Manusia

Sesuai ketentuan perundanga yang berlaku apotek harus dikelola oleh


seseorang apotek yang professional. Dalam pengelolaan Apotek,
apoteker senantiasa harus memiliki kemampuan menyediakan da
memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat,
mampu bberkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai
pimpinan dalamsituasi multidisipliner, kemampuan mengelola SDM
secara efektif, slalu belajar sepanjaag karier dan membantu memberi
pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan.

2. Sarana dan Prasarana


Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh
masyarakat. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas
tertulis kata Apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh
aggota mayarakat. Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada
tempat yang terpisah dari aktifitas pelayanan da penjualan produk
lainya,hak ini berguna untuk menunjukan integritas dan kualitas
produk serta mengurangi resiko kesalahan penyerahan. Masyarakat
harus diberi kses secara langsung dan mudah oleh Apoteker untuk
memperoleh informasi dan konseling.
Lingkungan apotek harus dijaga kebersihanya. Apotek harus bebas
dari hewan pengerat, serangga.
Apotek memiliki suplai listrik yang kostan, terutama untuk lemari
pendingin.

Apotek harus memiliki :


1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien.
2. Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien,termasuk
penempatan brosur/materi informasi.

xx
3. Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi
dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan
medikasi pasien.
4. Ruang Racikan.
5. Tempat pencucian alat.b

Perabotan Apotek harus tertera rapi,lengkap dengan rak-rak


penyimpanan obat dan barang- barang lain yang tersusun dengan
rapi, terlindungi dari debu,kelembaban da cahaya yang berlebihan
serta diletakan pada kondisi ruangan dengan temperature yang telah
ditetapkan.

Sediaan farmasi dan perbekalan farmasi kesehatan lainya.


Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainya
dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku meliputi:
perencanaan, pengadaan, penyimpnan dan pelayanan. Pengeluaran
obat memakai sistem FIFO (first in first out) dan FEFO (first expire
first out).

1. Perencanaan
Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi perlu
diperhatikan:
1. Pola penyakit.
2. Kemampuan masyarakat.
3. Budaya masyarakat

2. Pengadaan
Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan
sediaan farmasi harus melalui jalur resmi sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku.
3. Penyimpanan

1) Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dri pabrik.


Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahakan
pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi

xxi
dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah baru, wadah
sekurang kurangnya membuat nama obat, nomor batch dan
tanggal kadaluarsa
2) Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang
sesuai,layak dan menjamin kestabilan bahan.

4. Administrasi
Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu
dilaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi:
1. Administrasi Umum
Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika
dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Administrasi pelayanan
Pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien,
pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.

xxii
BAB IV

HASIL KERJA PRAKTEK

A. Penjelasan sistem kerja yag ada di tempat prakerin


Sistem kerja yang ada di apotik menggunakan shift, dimana siswa
diwajibkan berangkat berdasarkan shift yang sudah ditentukan. Yaitu
shift pagi dan shift sore, dimana jika siswa tersebut beragkat
berdasarkan shift pagi maka prakteknya dimulai dari pukul 08.00
WIB dan selesai sampai dengan pukul 14.15 WIB. Begitu pula jika
siswa berangkat berdasarkan shift sore maka jam prakteknya dimulai
dari pukul 14.15 WIB dan selesai sampai dengan pukul 20.20 WIB.
Dengan berlakunya sistem shift.

B. Hasil Identifiksi Permasalahan


Tidak bayak permasalahan yang dapat ditemukan di Apotek Budi
Farma Putra mengedepankan kepuasan pelanggan. Hanya saja ada
kesalahan-kesalahan kecil,seperti kesalahan penulisan harga dimana
yang seharusnya harga sudah naik atau turun namun justru diserahkan
dengan yang lama. Namun Apotek alalu memerikan perbaikan.
Dalam hal pelayanan sehingga dapat slalu berusaha dengan kepuasan
pelanggan. Sehingga sampai saat itu Apotek Budi Farma Putra dapat
bersaing dengan Apotek lain dengan menjasi salah satu Apotek yang
disegani.

xxiii
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran didunia kerja adalah salah satu strategi yang


memberi peluang. Kepada peserta mengalami proses belajar
melalui bekerja langsung pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan
adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Penulis dapat merasakan bagaimana pelaksaan praktek langsung
dilingkungan dunia kerja yang langsung oleh pihak industri
pasanga. Bahkan kami dapat mengikut sejauh mana penguasaan
ilmu yang didapatkan di sejkolah dengan
cara mempraktekan langsung didunia kerja.

B. Saran-saran

1. Saran Untuk Apotek


Semoga kerja sama antara Apotek Budi Farmas Putra dengan
pihak SMK BINA NUSA SLAWI dapat terus dipertahankan
untuk tahun-tahun selanjutnya.Apotek Budi Farma Putra perlu
dilakukan adanya perbaikan dalam hal penataan dan
penyimpanan sediaan farmasi serta pengawasan obat yang
kadaluarsa, sehingga menghinari kesalahan serta kerugian
terutama bagi pasien.

2. Saran Untuk Sekolah


a. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung
seterusnya guna dapat memberikan bekel tambahan bagi
siswa-siswi SMK Bina Nusa Slawi agar mampu bersaing
dalam dunia kerja dan mampu mencetak siswa-siswi yang
prfesional di bidang kefarmasian sehingga membawa
nama baik sekolah.

xxiv
b. Pembimbing PKL pada masing-masing tempat seharusnya
lebih sering mengontrol karyawan Apotek.

3. Saran siswa-siswi yang melaksanakan PKL


a. Sebaiknya siswa-siswi yang hendak melaksanakan
PKL, kiranya menguasai pelajaran kefarmasian
khususnya sinonim, mengetahui nama-nama obat
generic maupun paten
b. Hendaknya siswa-siwi PKL dapat disiplin, menjaga
sikap dan mengikuti segala aturan yang telah
ditetapkan oleh instalasi yng menjadi tempat PKL.

xxv
DAFTAR PUSAKA

 Anief, moh.1993,peraturan Mentri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 922/Menkes/per/X/1993 tentang persyaratan
Apotek, Jakarta: Depkes RI
 Anief, moh.2003 Undang-undang No. 36 Tahun2009 Tentang
Departemen Kesehatan
 Peraturan pemerintahan No.59 Tahun 2009 Tentang pekerjaan
Kefarmasian
 http://www.mipa-farmasi.com 2016 09 Permenkes-No =-35-
tahun-2014-tentang-standar-pelayanan-kefarmasian-Di
Apotek.html diakses pada tanggal 21,mei,2017
 http://corporate.budifarmaputra.co.id diakses pada tanggal 10
Maret 2023

xxvi
LAMPIRAN

1. LAMPIRAN 1 : APOTIK BUDI FARMA PUTRA

xxvii
ETIKET PEMAKAIAN DALAM

ETIKET PEMAKAIAN LUAR

xxviii
MEJA RACIK

RAK PENYIMPANAN OBAT SECARA ALFABET

xxix
ETALASE OBAT

RAK ETALASE OBAT

xxx
RAK KOSMETIK

FAKTUR

xxxi
FAKTUR PAJAK

CONTOH SP BIASA

xxxii
SP PREKUSOR

KARTU STOK

xxxiii

Anda mungkin juga menyukai