LAPORAN
19.20.10052
NIS : 19.20.10052
Disetujui Oleh:
Pembingbing II Pembingbing I
Mengrtahui,
Nip.19640201989031012
i
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmannirohim……
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan kesempatan bagi
kami untuk dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
berjudul Praktikum Kerja Lapangan Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Al-Arif
Kabupaten Ciamis Pelaksanaan 20 September s.d 23 Oktober 2021.
Penulis
ii
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah swt, karena memberikan
banyak kemudahan kepada Penulis. Ucapan terimakasih ini juga ditunjukan
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, moyivasi, semangat serta
bimbingan kepada Penulis selama menuntut ilmu di SMK Farmasi Pasundan
Kawali sehinga dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR............................................................................................3
UCAPAN TERIMAKASIH..................................................................................4
DAFTAR ISI...........................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................6
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................8
A. Latar Belakang..................................................................................................8
B. Rumusan Masalah.............................................................................................9
C. Tujuan................................................................................................................9
D. Manfaat............................................................................................................10
E. Metode Penulisan..........................................................................................10
F. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................10
G. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan...............................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................11
A. Pengertian Rumah Sakit.................................................................................11
B. Tugas dan fungsi rumah sakit........................................................................12
C. Klasifikasi Rumah Sakit..................................................................................13
D. Definisi Instalasi Farmasi Rumah Sakit.........................................................17
E. Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit.......................................17
BAB III TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT................................................34
A. Sejarah Rumah Sakit......................................................................................35
B. Visi Misi dan Tujuan Rumah Sakit................................................................36
C. Struktur Organisasi Rumah Sakit..................................................................37
D. Pengelolaan Perbekalan Farmasi di IFRS Al-Arif........................................38
BAB IV KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN...........................................41
A. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan.......................................................41
B. Pembahasan.....................................................................................................42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................48
A. Kesimpulan......................................................................................................48
B. Saran.................................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50
LAMPIRAN..........................................................................................................52
iv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2. 1 Obat Bebas..............................................................................................15
GAMBAR 2. 2 Obat Bebas Terbatas...............................................................................16
GAMBAR 2. 3 Obat Keras..............................................................................................17
GAMBAR 2. 4 Obat Narkotika........................................................................................17
v
GAMBAR 2. 5 Obat Psikotropika....................................................................................19
DAFTAR LAMPIRAN
vi
Lampiran 3 Blanko Surat Pesanan Psikotropika…………….
Lampiran 4 Blanko Surat Pesanan Prekursor ………………..
Lampiran 5 Kwitansi Rumah Sakit…………………………………...
Lampiran 6 Nota Resep……………………………………………..........
Lampiran 7 Contoh Resep………………………………………….........
Lampiran 8 Blanko Surat Pesanan Reguler………………………
Lampiran 9 Salinan Resep………………………………………….........
Lampiran 10 Faktur…………………………………………………............
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi, siswa/siswi dibekali
dengan materi pendidikan umum, pengetahuan dasar penunjang, serta teori
dan keterampilan dasar kejuruan. Selain itu, SMK Farmasi mengadakan PKL
yang bergerak dibidang kefarmasian di antaranya rumah sakit dan apotek.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan program khusus yang harus
dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai dengan
kurikulum SMK. Program ini dlaksanakan diluar sekolah dalam bentuk
praktek kerja di dunia usaha atau industri (Instalasi) dengan
mempertimbangkan struktur program kurikulum, kalender pendidikan, dan
kesediaan dunia usaha atau industri (Instalasi) untuk dapat menerima PKL
ini.
Praktek Kerja Lapangan dimaksudkan untuk memberikan pengalaman,
pengetahuan dan keahlian praktis kepada siswa/siswi khususnya mengenai
obat-obatan dan pengelolaan obat bagi SMK Farmasi.
Harapan dari kegiatan PKL ini yaitu dapat meningkatkan keahlian
siswa/siswi dalam bidang kefarmasian dan menambah pengetahuan tentang
obat-obatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskrpsi umum apotik di Rumah Sakit Al-Arif?
2. Bagaimana tinjauan hasil dan data-data di Apotik Rumah Sakit Al-Arif?
3. Bagaimanakah relevansi hasil dan data-data di apotik di Apotik Rumah
Sakit Al-Arif terhadap dunia kerja bidang kefarmasian?
C. Tujuan
1. Mengetahui deskripsi umum Apotik Rumah Sakit Al-arif.
2. Mengetahui tujuan hasil dari data-data di Apotik Rumah Sakit Al-Arif
3. Mengetahui relevasi hasil dan data-data di Apotik Rumah Sakit Al-Arif
4
5
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai deskripsi umum, dan
dapat menambah wawasan mengenai apotik di Rumah Sakit Al-Arif.
2. Dapat mengenal dunia lingkungan kerja yang nyata berdasarkan
relevansi data-data dan hasil di apotik Rumah Sakit Al-Arif.
3. Dapat menerapkan ilmu yang dipelajari di sekolah pada dunia kerja
berdasarkan data dan hasil dari Rumah Sakit Al-Arif.
E. Metode Penulisan
Metodologi penulisan laporan menggunakan metode deskriptif sebagai
metode yang tepat dalam mengelolah data dan hasil pembahasan. Metode
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan adalah apotik RS AL-Arif dengan tenggang masa
kerja selama satu bulan mulai dari 20 September sampai dengan 23
Oktober 2021
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Berdasarkan Kepemilikan
a. Rumah Sakit Pemerintah
a. Pemilihan
b. Perencanaan
1) Kebutuhan
Perencanaan yang baik harus sesuai kebutuhan IFRS,
perhitungan kebutuhan yang benar akan mencegah pengadaan
perbekalan farmasi yang berlebihan.
2) Persediaan atau stok sisa
Lihat berapa jumlah stok sisa yang ada maka dari data
tersebut dapat dijadikan acuan jumlah yang akan dibeli untuk
satu jenis perbekalan farmasi.
3) Prioritas
Perbekalan farmasi yang sering dibutuhkan pasien di
rumah sakit hendaklah diprioritaskan paling utama untuk
diadakan.
4) Waktu Tunggu
Proses pengiriman perbekalan farmasi dari distributor ke
IFRS memerlukan waktu. Pengadaan melalui tender
memerlukan waktu yang lama berbeda dengan pengadaan
melalui pembelian lagsung mungkin waktu pengiriman akan
lebih cepat.
5) Metode Perencanaan
Metode perencanaan yang dapat dipergunakan antara lain
metode konsumsi, metode epidemiologi dan metode kombinasi
dari metode konsumsi dan epidemiologi.
a) Metode Konsumsi
Metode konsumsi merupakan metode paling
mudah karena berdasarkan data obat yang banyak
dipakai pasien, data ini dapat diperoleh dari kartu stok
masing-masing perbekalan farmasi.
b) Metode Epidemiologi
Metode yang menggunakan data dari penyakit
yang banyak diderita oleh pasien.
14
c) Metode Kombinasi
Metode kombinasi adalah metode gabungan dari
metode konsumsi dan epidemiologi, umumnya
dilakukan untuk kasus-kasus yang dapat diprediksi
biasanya rencana pembekalan yang akan di pesan da
dicatat di buku defecta.
c. Pengandaan
1.) Pembelian
a.) Pembelian secara langsung
Pembelian secara langsung ini merupakan metode yang paling
mudah karena perbekalan farmasi yang dipesan datang dengan
cepat dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan
instalasi farmasi rumah sakit. Pembelian cara ini dilakukan dengan
mengirimkan langsung surat pesanan ke PBF atau distributor.
b.) Pembelian secara tender
Pembelian secara tender yaitu pembelian dengan menyenggarakan
kompetisi pengadaan perbekalan farmasi dengan harga paling
murah. Pihak yang dapat menyediakan harga paling murah akan
ditunjuk untuk menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi di
IFRS. Metode ini merupakan metode terbaik tetapi pelaksanaanya
rumit dan butuh waktu yang lama.
1) Produksi pembuatan sediaan farmasi
2) Sumbangan atau droping
3) Pengandaan obat untuk BPJS.
d. Penerimaan
15
e. Penyimpanan
g. Pengendalian
h. Pemusnahan
2.) Pelaporan.
j. Evaluasi
17
Obat bebas yaitu obat yang bisa dieli bebas di apotek, took obat
bahkan di warung. Obat bebas ditandai dengan lingkar biru hijau
bergaris tepi hitam. Contoh Obat bebas adalah Paracetamol,
antasida
Penandaan obat bebas diatur berdasarkan SK Menkes RI Nomor
2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus untuk obat bebas dan
obat bebas terbatas.
b. Obat Bebas Terbatas
18
c. Obat Keras
19
Obat keras disebut juga obat daftar “G” dalam Bahasa belanda
“G” singkatan dari “Gevaarlijk” yang berarti berbahaya.
Maksudnya, obat keras adalah obat yang ada di apotek dan hanya
dapat diberikan dengan resep dokter. Penandaanya adalah
lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dan
terdapat huruf K yang menyentuh garis tepi. Contoh obat keras
adalah dexametason, amoxicillin, ambroxol.
d. Obat Narkotika
e. Obat Psikotropika
a. Pemesanan Narkotika
b. Penyimpanan Narkotika
24
1.) Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.
2.) Harus mempunyai kunci yang kuat
3.) Lemari dibagi dua masing-masing dengan kunci yang
berbeda, bagian pertama digunakan untuk menyimpan
morfin, petidin dan garam-garam serta persediaan narkotika.
Bagian kedua digunakan untuk menyimpan narkotoika lainya
digunakan untuk sehari-hari.
4.) Apabila tempat kusus tersebut berupa lemari ukuran kurang
dari 40/80/100 cm, maka lemari tersebut harus dibuat pada
tembok atau lantai.
c. Pelaporan Narkotika
Apotek atau IFRS berkewajiban Menyusun dan
mengirimkan laporan narkotika setiap bulan paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya. Dalam laporan tersebut diuraikan
mengenai pembelian atau pemasukan dan penjualan atau
pengeluaran narkotika yang ada dalam tanggung jawabnya dan
ditanda tangani oleh APA (Apoteker Pengelola Apotek).
Laporan penggunaan narkotika tersebut terdiri dari:
1) Laporan pemakaian bahan baku narkotika.
2) Laporan penggunaan sediaan jadi narkotika.
3) Laporan khusus penggunaan petidin dan morfin.
d. Pelayanan Resep Yang Mengandung Narkotika
Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan
pengobatan dan ilmu pengetahuan. Narkotika dapat digunakan
untuk kepentingan pengobatan hanya dapat diberikan
25
Prosedur (PT Kimia Farma) > Pedagang Besar Farmasi (PBF Kimia
Farma) > Apotek atau IFRS > Pasien.
Secara khusus pemerintah mengatur penyaluran obat narkotika hanya
boleh di produksi dan disalurkan oleh PT. Kimia Farma, dengan tujuan
agar obat tersebut dapat terkendali dan di awasi dengan ketat sehingga
tidak membahayakan masyarakat akan penyalahgunaanya.
6. Pengelolaan psikotropika
27
28
1. Perencanaan
Setiap obat atau Alkes (Alat Kesehatan) yang kosong atau stoknya
mulai sedikit dicatat di buku defecta, setelah itu dipesankan ke PBF.
2. Pembelian
Pembelian obat atau Alkes di IFRS Al-Arif dilakukan dengan
pembelian dalam jumlah terbatas hanya obat-obatan yang sering keluar
saja yang rutin dibeli (fast moving), untuk obat-obatan yang jarang
keluar hanya disediakan dalam jumlah tertentu. Pembelian obat atau
Alkes terbagi dua jenis, yaitu:
Barang yang diterima harus sesuai dengan SP, baik itu jenis
maupun jumlah obat atau alkes yang dipesan. Maka setelah dilakukan
pengecekan bahwa jumlah dan jenis obat telah sesuai SP, faktur dari
PBF ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dan dibuat
dokumen penerimaan obat di buku khusus.
4. Penyimpanan
Penyimpanan obat atau alkes dilakukan oleh petugas, penyimpanan
obat atau alkes di IFRS Al-Arif yaitu berdasarkan bentuk sediaan obat
yaitu dengan membedakan obat tablet, injeksi, syrup, salep, cairan,
suppositoria, dan lain-lain. Setelah itu obat disusun menurut alfabetis
31
dan system FIFO yaitu obat yang pertamakali masuk maka pertama
kali digunakan atau dikeluarkan, FEFO yaitu obat yang expire pertama
digunakan atau dikeluarkan.
5. Pelayanan Resep
Pelayanan resep di IFRS Al-Arif terbagi dua yaitu sebagai berikut:
a. Pelayanan Resep Bagi Pasien Rawat Inap (Ranap)
Pelayanan pasien rawat inap dilakukan selama 24 jam, alur
pelayananya adalah sebagai berikut:
1.) Pasien masuk melalui Unit Gawat Darurat (UGD) dilanjutkan
dengan mendaftarkan diri pada petugas.
2.) Pasien diperiksa oleh dokter.
3.) Pasien mendapat resep dari dokter.
4.) Keluarga pasien membawa resep ke Instalasi Farmasi.
5.) Petugas menyediakan obat sesuai resep dokter.
6.) Petugas memberikan obat kepada keluarga pasien disertai
informasi penggunaan obat.
7.) Untuk obat yang tidak tersedia di Instalasi Farmasi atau stok
habis, maka oleh petugas IFRS Al-Arif dibelikan ke apotek
lain, untuk selanjutnya diserahkan kepada perawat.
8.) Petugas menghitung harga obat dalam resep.
9.) Pasien diperbolehkan menunda pembayaran, dimana
pembayaran dilakukan saat pasien akan pulang.
7. Pemusnahan
Pemusnahan obat atau alkes yang telah kadaluwarsa atau bekas
digunakan disatukan dan dikemas selanjutnya dikirim ke jasamedivest
untuk dimusnahkan, hal ini dilakukan secara berkala tiap minggu pada
hari Rabu.
BAB IV
KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN
33
34
B. Pembahasan
Rumah Sakit Al-Arif Ciamis melayani pasien Ranap dan Rajal
baik pasien umum atau BPJS. Rumah Sakit Al-Arif memiliki satu IFRS
yang melayani pasien Ranap, Rajal, UGD dan lainya. Ini tercakup kedalam
Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit berada dibawah tagging jawab
seorang apoteker, yaitu sebagai kepala IFRS dalam jabatan dan struktur
yang bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit.
Kepala IFRS bertanggung jawab dalam segala aspek kegiatan pelayanan
kefarmasian baik pengelolaan, pengendalian dan pengawasan mutu obat
serta pendistribusian perbekalan farmasi dan unit peayanan obat Rumah
Sakit.
Perencanaan penyediaan perbekalan farmasi Rumah Sakit Al-Arif
Ciamis didasarkan pada kebutuhan dan pemakaian terbanyak. Obat yang
lebih banyak di butuhkan dan diutamakan.
Pengadaan obat di Rumah Sakit Al-Arif dilakukan dengan
memesan barang ke PBF, barang yang dipesan adalah barang-barang yang
tercatat dibuku defecta dan barang baru yang ditawarkan oleh supplier.
TUGAS KHUSUS
2.) Apa saja yang termasuk kedalam obat lasa dan contohnya?
Jawaban:
Yang termasuk kedalam obat lasa yaitu obat yang memiliki
penamaan, rupa dan ucapan yang mirip.
Contohnya:
Ceftriaxone > Cefotaxime
Prednison > Prednisolone
4.) Buat daftar obat yang termasuk kedalam obat LASA di apotek Al-
Arif beserta sebutkan indikasi, dosis, dan efek sampingnya!
36
Jawaban:
1.) Acyclovir (Antivirus) 200&400 mg
Indikasi: Mengatasi infeksi virus seperti herpes genitalis,
herpes zoster dan varicella, simpleks pada kulit dan selaput
lender.
Dosis: -Dws 200-400mg, 5 kali/ hari setiap 4 jam selama 5-10
hari
-Anak usia<2 tahun setengah dari dosis orang dewasa
Efek Samping: Pusing atau kantuk, sakit kepala, mual/muntah,
diare, demam.
9.) Salbutamol
Indikasi:Mengatasi esak nafas akibat mrnyempitnya saluran
pernafasan,mengobati asma
Dosis:-Dws 2-4mg 3-4 kali sehari dosis di tingkatkan sampai 8
3-4x sehari
-anak 1-2mg 2-4kali sehari
Efek Samping: jantung berdebar,tungkai,lengn,atau kaki
gemeteran,nyeri kram otot
10.) Simvastatin
Indikasi:Menurunkan kadar kolesterol dalam darah
Dosis: Dws 5-40mg 1 kali sehri di malam hari
Efek Samping: konstipasi,hidung tersumbat,bersin atau sakit
tenggorokan mual sakit perut sakit kepala
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penyusunan dapat menyimpulkan beberapa
point penting, diantaranya:
1. Rumah sakit adalah salah satu sarana Kesehatan yang menunjang
tercapainya tujuan pembangunan Kesehatan.
2. Penyimpanan barang di rumah sakit al-arif memiliki system yang
cukup rapih. Obat-obatan disusun berdasarkan alfabetis, bentuk
sediaan, golongan suhu, dan FEFO FIFO.
3. Rumah sakit al-arif memberikan pelayanan obat dengan atau tanpa
resep dokter.
4. Rumah Sakit Al-Arif melakukan kegiatan-kegiatan pelayanan
kefarmasian dan pengelolaan sediaan farmasi mulai dari perencanaan
sampai pelaporan atau pencatatan akhir.
5. Pengadaan barang merupakan proses untuk penyediaan obat untuk unit
pelayanan Kesehatan, agar tersedianya obat dengan jenis dan jumlah
yang cukup sesuai kebutuhan dengan mutu yang terjamin serta dapat
diperoleh pada saat diperlukan.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
a. Penamaan kesiapan mental dan fisik harus dikembangkan
Kembali,untuk kemajuan praktik kerja lapangan selanjutnya
b. Penempatan siswa PKL lebih diperluas agar siswa lebih bertambah
pengalaman
c. Pengaturan waktu praktik kerja lapangan agar lebih ditingkatkan
dan ditambahkan supaya siswa/siswi bisa lebih memahami tentang
dunia pekerjaan dan menguasai di bidang kefarmasian.
2. Bagi Rumah Sakit
42
a. Sarana prasarana instalasi farmasi rumah sakit lebih ditingkatkan
lagi agar siswa PKL lebih leluasa dalam menggunakan fasilitas
rumah sakit
b. Mempertahankan dan meningkatkan Kembali perlayanan kepada
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18308/4/chapter%2011.pdfm
(dia
43
https://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18308/4/chapter%2011.pdf
https://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18308/4/chapter%2011.pdf
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/621/jbptunikompp-gdl-irviemiria-31044-10-
unikom i-i.pdf
44
LAMPIRAN
45
Lampiran 1
43
Lampiran 2
44
Lampiran 3
45
Lampiran 4
Lampiran 5
46
Lampiran 6
Nota Resep
47
Lampiran 7
Contoh resep
48
Lampiran 8
49
Lampiran 9
Salinan Resep
50
Lampiran 10
Faktur
51
52