DISUSUN OLEH :
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Farmasi Pembina
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI APOTEK LESTARI PALEMBANG
16 OKTOBER 2023-12 NOVEMBER 2023
iii
KATA PENGANTAR
iv
5. Kepada Asisten Apoteker yang telah banyak membantu
mengarahkan dan membimbing kami selama melakukan Praktek
Kerja Lapangan.
6. Kepada Dewan Guru dan Staff Tata Usaha SMK Farmasi Pembina,
ang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini, dimana telah bersedia memberikan pengarahan,
bimbingan serta bantuannya.
7. Kepada Orang tua dan teman-teman yang ikut serta mendoakan
dan membantu dalam penyelesaian Laporan Praktek Kerja
Lapangan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................ iii
KATA PENGANTAR........................................................................ iv
DAFTAR ISI..................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................... 1
B. Tujuan PKL............................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Laporan PKL................................ 2
D. Konsep Dasar PKL.................................................... 3
E. Waktu dan Lahan PKL.............................................. 3
1. Waktu Pelaksanaan PKL.................................... 3
2. Lahan Pelaksanaan PKL.................................... 3
vi
f) Pemusnahan an Penarikan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai........ 15
g) Obat Yang Di Jual Di Apotek Lestari.................. 15
D. KEGIATAN SELAMA PKL......................................... 16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 20
LAMPIRAN....................................................................................... 21
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan untuk
melakukan pekerjaan kefarmasian dan menyalurkan perbekalan farmasi
kepada masyarakat. Apotek mempunyai dua fungsi, yaitu : sebagai unit
pelayanan kesehatan, apotek berkewajiban menyiapkan obat-obatan
tertentu, aman, merata, dan terjangkau oleh masyarakat, memberikan
informasi tentang penggunaan obat secara rasional demi kesejahteraan
pasien. Kedua, sebagai institusi bisnis dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan mengingat dana yang di pergunakan untuk usahanya cukup
besar. Menurut Undang-undang Permenkes Nomor 73 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Apotek adalah sarana
pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh
apoteker. Standar pelayanan kefarmasian adalah tolak ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Apotek Lestari Palembang merupakan kegiatan
pelatihan bagi siswa-siswi dalam upaya memberikan pengalaman serta
penjabaran disiplin ilmu yang berkaitan dengan ilmu kefarmasian sebagai
calon Asisten Tenaga Kefarmasian (ATK) yang diharapkan dapat
menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai dan juga memberikan
keterampilan agar siswa-siswi mampu menerapkan teori-teori yang
diperoleh di sekolah dengan kegiatan yang ada di lapangan seperti
perencanaan dan perbekalan farmasi, pembuatan, pengolahan, peracikan
sampai penyerahan obat kepada pasien. Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini dilaksanakan untuk membantu siswa-siswi dalam memahami berbagai
aspek kegiatan pelayanan kefarmasian.
1
Selama Praktek Kerja Lapangan di Apotek yang efektif berjalan
selama 4 Minggu, siswa-siswi diharapkan mampu bekerja dan belajar
secara mandiri pada bidang keahliannya, yaitu kefarmasian, Kefarmasian
adalah pembuatan termasuk penelitian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, pelayanan, penyimpanan,dan pendistribusan
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, dan obat tradisional.
2
5. Diharapkan peserta didik mampu memahami dan mengembagkan
pelajaran yang didapatkan dari sekolah dan menerapkannya pada
Praktik Kerja Lapangan.
3
BAB II
APOTEK LESTARI
(16 OKTOBER 2023-12 NOVEMBER 2023)
4
Apotek Lestari memiliki perlengkapan sebagai berikut :
1. Alat pembuatan, peracikan, dan pengolahan.
2. Lemari khusus tempat penyimpanan Narkotika dan Psikotropika
3. Tempat penyimpanan obat seperti suppositoria dan lain
sebagainya
4. Kumpulan undangan-undangan yang bersangkutan dengan
Apotek.
5. Tempat penyimpanan resep-resep obat.
6. Tempat penimpanan obat seperti suppositoria, injeksi, dan lain-
lain.
Apotek adalah salah satu diantara tempat dilakukan pekerjaan
Kefarmasian dan penyaluran perbekalan Farmasi kepada masyarakat,
pelaksanaan tidak terlepas dari ketentuan UU. No. 07 Tahun 1963 tentang
Farmasi dan UU. No. 23 Tahun 1992 tentang pokok kesehatan. Untuk
mendirikan sebuah Apotek maka harus mendapat izin dari Pemerintah
Provinsi Kota/Kabupaten.
Sesuai dengan peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2016,
mengenai Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek sebagai berikut :
1. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan
praktik kefarmasian oleh Apoteker.
2. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian
dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.
3. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan
sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
4. Resep adalah permintaan tertlis dari dokter atau dokter gigi,
kepada apoteker, baik dalam bentuk paper maupun elektronik
untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai
peraturan yang berlaku.
5
5. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika.
6. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk
biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi.
7. Keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan,
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
8. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau
implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk
mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
9. Bahan Medis Habis Pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan
untuk penggunaan sekali pakai (single use) yayng daftar
produknya diatur dalam peraturan perundang-undangan.
10. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
11. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu
apoteker dalam menjalanin Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri
atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi.
12. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal pada Kementerian
Kesehatan yang bertanggung jawab di bidang kefarmasian dan
alat kesehatan.
13. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan yang selanjunya
disingkat Kepala BPOM adalah Kepala Lembaga Pemerintah
Non Kementerian yang mempunyai tugas untuk melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan.
14. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.
6
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Apotek Lestari sebagai berikut :
Fitrianti S.Farm
7
1. Pembagian Tugas Apotek
a. Pemilik Sarana Apotek (PSA)
Adapun tugas dan kewajiban PSA antara lain:
1) Bertanggung jawab atas kelancaran seluruh kegiatan apotek.
2) Mengawasi seluruh kegiatan karyawan, penjualan dan
pembelian obat.
3) Memeriksa laporan-laporan harian, bulanan dan tahunan dari
bagian laporan keuangan, laporan resep, detail faktur, dan
pembelian obat.
b. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Adapun tugas dan kewajiban APA antara lain :
1) Mengelola apotek
2) Melakukan konsultasi resep atau obat dengan pasien
3) Bertanggung jawab pada masalah teknis
4) Mengontrol dan membuat laporan pengeluaran Obat Keras
Terlarang (OKT).
c. Tenaga Teknis Kefarmasian
Adapun tugas dan kewajiban Tenaga Teknis Kefarmasian,
antara lain :
1) Melakukan pemeriksaan Apotek.
2) Menyusun produk farmasi yang didistribusikan dari gudang
apotek.
3) Melakukan peracikan obat.
4) Melayani pembelian obat di apotek.
5) Menyerahkan produk pada pasien
2. Perlengkapan
Perlengkapan yang ada di Apotek Kenten Medika antara lain :
1) Lemari khusus penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika
2) Farmakope Indonesia dan ISO edisi terbaru dan buku-buku lain
yang ditetapkan oleh pemerintah.
3) Alat pembuatan, pengelolaan dan peracikan.
8
4) Kumpulan Undang-Undang yang bersangkutan dengan Apotek.
C. Disiplin Kerja
a. Penyimpanan, Pengeluaran, dan Penerimaan Obat
Obat-obat di Apotek disimpan dan disusun berdasarkan efek
farmakologis dan juga berdasarkan bentuk sediaan obat. Untuk
obat paten disimpan dan disusun berdasarkan abjad. Letak obat
bebas, herbal, dan alat kesehatan diletakkan pada bagian depan
apotek, sedangkan obat paten dan generik disimpan pada bagian
dalam apotek. Untuk obat-obatan Narkotika dan Psikotropika tidak
tersedia di apotek.
Setiap obat yang dikeluarkan atau pembelian obat dengan
resep harus dicatat pada kartu stok obat, termasuk obat yang
dibeli tanpa resep juga dicatat pada buku pengeluaran obat.
Pencatatan pada stok obat ini berfungsi sebagai berikut :
1) Sebagai dokumen yang harus disimpan ydan dipelihara
selama 10 tahun.
2) Sebagai informasi penerimaan dan pengeluaran obat.
3) Sebagai informasi pemesanan obat.
Obat yang diterima Apotek yang harus diperiksa dahulu
apakah sesuai dengan surat pesanan. Bila sudah diperiksa maka
sales akan memberikan lembar penerimaan/faktur yang harus di
cap dan di paraf oleh Asisten Apoteker. Lalu Apotek akan
menerima faktur sementara karena cara pembayaran di Apotek
dilakukan secara berjangka waktu minimal 30 hari/1 bulan.
b. Pembagian Ruangan
Jumlah ruangan yang ada di Lestari ini ada beberapa ruangan
yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda antara lain :
1) Ruang Tunggu Tempat dimana pasien menunggu obat yang
akan dibeli atau sedang diracik.
2) Ruang Penerimaan Resep
9
Ruang ini digunakan untuk melayani resep yang masuk atau
tempat penjualan obat-obatan yang dijual bebas disusun
berdasarkan efek farmakologis dan juga didasarkan bentuk
sediaan obat.
3) Ruang Peracikan dan Penyimpanan Obat
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat peracikan atau
penyimpanan obat-obatan maupun alat kesehatan. Obat-
obatan yang tersimpan didalam ruangan ini disusun
berdasarkan Abjad, Bentuk sediaan, dan Golongan seperti
Generik dan Paten.
c. Jenis-jenis Pelayanan
Apotek Lestari melayani pembelian obat secara :
1) Dengan Resep Dokter
a) Proses pelayanan resep dokter yang dilakukan yaitu :
(1) Resep diterima oleh Asisten Apoteker.
(2) Kemudian Asisten Apoteker mengecek stok
ketersediaan obat.
(3) Jika stok obat tersedia, maka Asisten Apoteker akan
mengkonfirmasi kepada konsumen bahwa obat
tersebut ada dan memberikan detail harga resep
untuk disetujui.
(4) Apabila konsumen sudah menyetujui, obat akan
segera disiapkan.
(5) Lalu Asisten Apoteker akan menyerahkan dan
menjelaskan aturan pemakaian obat kepada
konsumen.
2 ) Tanpa Resep Dokter
Pembelian obat atau permintaan obat dengan cara
langsung tanpa harus diracik dan tidak menggunakan resep
dokter. Biasanya obat yang dibeli merupakan obat bebas atau
obat yang dijual secara bebas.
10
Pelayanan di Apotek Kenten Medika antara lain :
a) Melayani resep Umum, BPJS dan racikan.
b) Melayani obat-obatan tanpa resep dari dokter atau
pembelian biasa.
c) Melayani pembelian alat kesehatan.
d. Pemesanan Obat
Pada pemesanan obat-obatan yang dibutuhkan seperti obat
bebas, obat keras, obat bebas terbatas, dan juga termasuk alat
kesehatan dipesan melalui PBF dengan memberitahukan melalui
sales yang datang ke apotek atau juga bisa melalui telfon. Untuk
menghindari kadaluwarsa obat dan juga disebabkan banyaknya
PBF yang terdapat di Palembang pesanan obat di Apotek Lestari
dilakukan setiap hari disebabkan karena obat yang tersedia dalam
jumlah yang sangat kecil.
Khusus untuk pemesanan obat golongan Narkotika
mempunyai Surat Pesanan khusus yang terdiri dari empat
rangkap. Adapun empat rangkap tersebut terdiri dari empat warna
yaitu putih, merah, biru, dan kuning.
Macam-macam Surat Pesanan obat yaitu :
1) Surat Pesanan Obat Biasa
Dalam pembuatan SP ini boleh diisi dengan Obat dan
Alkes sekaligus Obat umum disini yaitu obat yang bukan
tergolong ke dalam Narkotika, Psikotropika, Prekursor.
Contohnya obat bebas, bebas terbatas, ataupun obat kera.
Sedangkan alkes yaitu Alat Kesehatan yang termasuk bahan
medis habis pakai. SP ini terdiri dari 2 rangkap surat pesanan.
Dimana rangkap pertama warna putih untuk PBF, dan
rangkap ke-2 warna merah muda untuk arsip apotek.
11
2) Surat Pesanan Obat Prekursor
Prekursor memiliki kesamaan dengan SP Psikotropika,
dimana dalam satu SP hanya berisi satu golongan saja yaitu
prekursor. Akan tetapi di dalam ini SP prekursor harus
terdapat nama obat beserta isi dan zat khasiatnya.
SP Prekursor terdiri dari 2 rangkap surat pesanan.
Dimana rangkap pertama warna putih untuk PBF, dan
rangkap ke-2 warna biru untuk arsip apotek.
3) Surat Pesanan Obat-Obat Tertentu (OOT)
Surat Pesanan ini hanya untuk memesan Obat Obat
Tertentu (OOT), Surat Pesanan Obat Obat Tertentu (OOT)
terdiri dari 2 rangkap surat pesanan. Dimana rangkap pertama
berwarna putih untuk PBF dan rangkap ke-2 berwarna biru
untuk arsip apotek. Kriteria obat-obat tertentu terdiri atas obat
atau bahan yang mengandung : Tramadol, Triheksifenidil,
Klopromazin, Amitripilin, Haloperidol, dan Dextromethorpan.
4) Surat Pesanan Psikotropika
SP Psikotropika terdiri dari 2/3 rangkap surat pesanan.
Dimana rangkap pertama berwarna putih untuk PBF, dan
rangkap ke-2 warna merah muda untuk arsip apotek. Atau
rangkap pertama warna putih untuk PBF, rangkap ke-2 warna
kuning untuk arsip apotek, dan rangkap ke-3 warna merah
muda untuk arsip apotek.
5) Surat Pesanan Narkotika
SP Narkotika terdiri dari 4 rangkap surat pesanan
khusus, dikenal dengan nama Formulir N-9. Dimana rangkap
pertama berwarna putih untuk PBF, rangkap ke-2 warna biru
untuk BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), rangkap
ke-3 warna merah muda untuk DINKES kab/kota, dan rangkap
ke-4 warna kuning untuk arsip apotek.
12
Berdasarkan peraturan yang berlaku, pemesanan
Narkotika hanya bisa dipesan di PBF Kimia Farma saja. Dan
di setiap surat pesanan hanya bisa membeli satu jenis
kandungan obat.
Dalam membuat pemesanan, Apoteker harus mengisinya
dalam surat pasanan Narkotika resmi dari PBF Kimia Farma.
Sehingga untuk Apotek baru yang belum memiliki Surat
Pesanan, harus mengajukan Surat Pesanan sementara
kepada DINKES kab/kota.
13
dicabut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai dilakukan oleh BPOM atau pabrik asalnya.
f. Obat yang ada di Apotek Lestari
1) Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang boleh dibeli tanpa resep
dokter. Obat bebas dikenal juga dengan obat OTC, terdiri atas
obat bebas dan obat bebas terbatas. Dan juga obat bebas
dapat diperoleh di warung-warung. Obat bebas dalam
kemasannya ditandai dengan lingkaran berwarna hijau.
Contoh obat :
(a) Antasida Doen
(b) Bodrex
(c) Panadol
(d) Oralit
(e) Paracetamol 500 mg
(f) Dll
2) Obat Keras
Obat Keras adalah obat yang hanya boleh dibeli
menggunakan resep dokter. Tempat penjualan di apotek.
Obat keras ditandai dengan lingkaran merah yang bertuliskan
huruf K ditengahnya. Contoh obat :
(a) Amlodiphine 5 mg & 10 mg
(b) Amoxicillin 500 mg
(c) Allopurinol 100 mg & 300 mg
(d) Mefinal
(e) Voltadex
(f) Dll
3) Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas Terbatas adalah obat yang dapat dibeli
secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun
14
mempunyai peringatan khusus saat menggunakannya. Obat
Bebas Terbatas ditandai dengan lingkaran berwarna biru.
Contoh obat :
(a) Decolgen
(b) Antimo
(c) Alleron
(d) Vicks Formula 44
(e) Siladex
(f) Dll
4) Salep dan Bedak
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, salep adalah
sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Sedangkan bedak adalah bubuk
yang digunakan sebagai kosmetik mempercantik muka atau
sebagai obat kulit. Contoh :
(a) Ketoconazole Salep
(b) Bioplacenton salep
(c) Bedak Salicyl
(d) Betamethasone Salep
(e) Dll
5) Jamu
Pengertian jamu dalam Permenkes No.
003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau ramuan yang
berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
serian (generik), atau campuran dari bahan tersebut. contoh :
(a) Tolak Angin
(b) Antangin
(c) Diapet Kapsul
(d) Dll
6) Alat Kesehatan
15
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1191/MENKES/PER/VII/2010 Kesehtan adalah
instrument, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia,
dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Contoh :
(a) Masker
(b) Thermometer
(c) Hansaplast
(d) Pompa Asi
(e) Alat Kontrasepsi
(f) Kassa Pembalut
(g) Opposite
(h) Alkohol Swab
(i) Dll
16
10. Mengecek expired date, batch dan jumlah barang masuk
berdasarkan faktur.
11. Belajar membuat display produk.
12. Menerima resep dari pasien.
13. Stock Opname.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Apotek
Lestari selama 4 minggu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Apotek adalah toko atau tempat menjual, meracik dan membeli
obat berdasarkan resep dokter maupun diperjualkan secara bebas
atau tanpa resep dokter. Apotek juga merupakan tempat apoteker
melakukan praktik profesi farmasi.
2. Pelayanan farmasi di apotek adalah pelayanan yang memberikan
pelayanan medis kepada seorang pasien yang bertujuan untuk
pengamatan diagnosis serta pengobatan rehabilitas dan pelayanan
kesehatan lainnya.
3. Pelayanan farmasi di gudang farmasi adalah dengan cara
memberikan pelayanan dukungan terhadap kegiatan produksi dan
operasi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan
baku, bahan kemas dan obat jadi yang belum didistribusikan.
4. Pada umumnya apotek di kepalai oleh apoteker. Apoteker
bertanggung jawab atas semua yang berhubungan dengan dunia
farmasi di apotek. Apotek memiliki tugas mengelola, mulai dari
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan,
penjualan dan pelayanan langsung kepada pasien.
5. Apoteker di Lestari telah melaksanakan tugasnya dengan baik
dalam hal mengkoordinasikan karyawan, begitu pula dengan
asisten apoteker yang telah memberikan kualitas yang baik.
18
B. Saran
1. Untuk SMK Farmasi Pembina agar pelaksanaan PKL dilakukan
pada waktu yang lebih lama supaya siswa/siswi dapat lebih
memahami perannya di bidang kefarmasian sebagai seorang
asisten apoteker.
2. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung seterusnya
agar dapat memberikan bekal tambahan bagi siswa/siswi SMK
Farmasi Pembina agar mampu bersaing di dalam dunia kerja dan
mampu mencetak siswa/siswi yang profesional di bidang
kefarmasian sehingga membawa nama baik sekolah.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
Gambar 2
2. Rak penyimpanan obat generik, salep, obat tetes mata, dan juga
gudang penyimpanan obat.
Gambar 3
21
3. Lemari penyimpanan obat narkotika dan psikotropika
Gambar 4
Gambar 5
22
5. Tempat Penyimpanan Obat Expired Date dan Tempat
Penyimpanan Perlengkapan Racikan dan Pot obat.
Gambar 6
23
6. Rak obat bebas atau warung
Gambar 7
Gambar 8
24
25
8. Kartu Stok
Gambar 9
Gambar 10
26
10. Etiker Biru Untuk Obat Luar
Gambar 11
Gambar 12
27
12. Faktur
Gambar 13
28
Gambar 14
29
Gambar 16 Gambar 16.1
Gambar 17
Gambar 18
30
18. Form Monitoring Suhu Ruang
Gambar 19
31
Gambar 20
Gambar 21
32
Gambar 22
33
KEGIATAN SELAMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Gambar 23
Merapikan Obat
Gambar 23.1
Mengecek Ed, Batch, Dan Jumlah Barang Masuk
Berdasarkan Faktur
34
Gambar 23.2 Gambar 23.3
Menulis Surat Pesanan OOT Menyusun Faktur Pajak
35
Gambar 23.6
Membuat Display Produk
Gambar 23.7
Membuat Surat Pesanan Biasa
36