DISUSUN OLEH :
FAKULTAS FARMASI
KENDARI 2023
KATA PENGANTAR
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan Buku Panduan ini. Semoga Buku Panduan ini dapat
bermanafaat bagi semua pihak. Penyusun juga menerima kritik dan saran demi
penyempurnaan Buku Panduan PKPA ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BERLAKANG................................................................................................1
B. TUJUAN PKPA.............................................................................................................1
C. MANFAAT PKPA........................................................................................................2
D. SASARAN PKPA..........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN UMUM...................................................................................................3
A. DEFINISI SARANA PUSKESMAS............................................................................3
B. STANDAR PELAYANAN/CDOB/CPOB..................................................................3
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI...............................................11
3. CAPAIAN PEMBELAJARAN PKPA PUSKESMAS.............................................11
BAB III PELAKSANAAN PKPA DI INDUSTRI FARMASI...........................................13
A. KETENTUAN UMUM...............................................................................................13
B. TATA TERTIB............................................................................................................13
C. METODE.....................................................................................................................14
D. MEKANISME.............................................................................................................14
E. BEBAN DAN LAMA PKPA......................................................................................14
F. PENILAIAN................................................................................................................15
BAB IV AKTIVITAS PKPA DI PUSKESMAS..................................................................16
BAB V PORTOFOLIO..........................................................................................................20
1. PERENCANAAN........................................................................................................20
2. PENERIMAAN...........................................................................................................24
3. PENYIMPANAN.........................................................................................................26
4. DISTRIBUSI OBAT...................................................................................................33
5. PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN.......................................................................34
6. PENGEDALIAN.........................................................................................................36
7. ADMINISTRASI.........................................................................................................39
8. PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP...........................................................43
9. PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)..............................................................48
10. KONSELING...........................................................................................................50
iii
11. VISITE DAN PEMANTAUAN TERAPI OBAT..................................................54
12. EVALUASI PENGGUNAAN OBAT (EPO).........................................................63
13. PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH (HOME PHARMACY CARE)
64
14. MONITORING EFEK SAMPING OBAT (MESO)............................................69
LAMPIRAN FORMAT LAPORAN....................................................................................72
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BERLAKANG
Pembangunan bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan. Dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan diperlukan sarana pelayanan kesehatan. Di dalam
Peraturan Pemerintah RI no.51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian. Puskesmas
merupakan salah satu fasilitas pelayanan kefarmasian di samping Apotek, Instalasi Farmasi
Rumah Sakit.
Tenaga kefarmasian sebagai sebagai tenaga kesehatan pemberi pelayanan kesehatan
kepada masyarakat mempunyai peranan penting yang terkait langsung dengan pemberian
pelayanan khususnya pelayanan kefarmasian. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian telah terjadi pergeseran orientasi Pelayanan
kefarmasian dari pengelolaan obat sebagai komoditi kepada pelayanan yang komprehensif
(pharmaceutical care) dalam pengertian yang lebih luas mencakup pelaksaaan
pemberian informasi untuk mendukung penggunaan obat yang benar dan rasional,
monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhir serta kemungkinan terjadinya
kesalahan pengobatan (medication error).
Program Studi Profesi Apoteker FF UHO sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi
yang bertanggung jawab dalam penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas
berkewajiban untuk senantiasa memperbaiki kurikulum sesuai dengan salah satu misinya
dalam mengembangkan ilmu kefarmasian yang berguna dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat. Dengan demikian Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di
Puskesmas diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.
B. TUJUAN PKPA
1. Meningkatkan pemahaman calon Apoteker tentang peran, fungsi dan tanggung
jawab Apoteker dalam praktik pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
2. Membekali calon Apoteker agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap
perilaku (professionalims) serta wawasan dan pengalaman nyata (reality) untuk
melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas.
3. Memberi kesempatan kepada calon Apoteker untuk melihat dan
mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di Puskesmas
4. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan (problem-solving) praktik dan
pekerjaan kefarmasian di Puskesmas
5. Mempersiapkan calon apoteker agar memiliki sikap-perilaku dan
profesionalims untuk memasuki dunia praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di
puskesmas
6. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk belajar berkomunikasi dan
berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas
1
7. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk belajar pengalaman praktik
profesi apoteker di Puskesmas dalam kaitan dengan peran, tugas dan fungsi
Apoteker dalam bidang kesehatan masyarakat.
C. MANFAAT PKPA
1. Mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas
2. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di Puskesmas
3. Mendapatkan pengetahuan menejemen praktis di Puskesmas
4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang
professional.
D. SASARAN PKPA
1. Kriteria Mahasiswa
Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker yang telah memenuhi persyaratan kerja
praktek sesuai ketentuan di Program Studi Profesi Apoteker FF UHO
2. Kriteria Pembimbing PKP di Puskesmas
a. Kriteria Dosen Pembimbing dari PTF
1) Dosen/Pembimbing dari PTF minimal mempunyai jenjang
Pendidikan Strata 2 dalam bidang ilmu kefarmasian.
2) Memiliki Sertifikat Kompetensi Apoteker (dalam kondisi tertentu PTF/IAI
dapat mengambil kebijaksanaan lain).
3) Kompeten dalam bidang tersebut.
b. Preceptor
1) Apoteker yang mendapat rekomendasi IAI yang berpraktik di tempat PKPA.
2) Pembimbing selain apoteker ditunjuk oleh institusi tempat PKPA yang
disetujui oleh PTF.
3) Kompeten dalam bidang terkait memiliki kemampuan mendidik dan dapat
mengalokasikan waktu untuk mendidik.
4) Memahami acuan pembelajaran dengan benar dan baik.
c. Kriteria tempat PKPA di Puskesmas
1) Puskesmas yang memiliki tenaga Apoteker
2) Bersedia dan mampu menjadi tempat PKPA (komitmen kerjasama)
3) Mempunyai preceptor yang memenuhi kriteria dan bersedia
membimbing sesuai pedoman PSPA Program Studi Profesi Apoteker FF
UHO
BAB II TINJAUAN UMUM
A. DEFINISI SARANA PUSKESMAS
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan, sarana peran
serta masyarakat , dan pusat pelayanan pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 menyatakan bahwa Puskesmas
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan unit teknis pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian
wilayah kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan
masyarakat, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehata tingkat pertama
dalam rangka pencapaian keberhasilan fungsi puskesmas sebagi ujung tombak pembangunan
bidang kesehatan.
Fungsi puskesmas dalam melaksananakan dapat terwujud empat misi pembangunan
kesehatan yaitu menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan pembangunan,
mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat, memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau serta memelihara
dan meningkatkan kesehatan individu, kelompok dan masyarakat serta lingkungannya.
B. STANDAR PELAYANAN/CDOB/CPOB
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi standar pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik.
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai.
Kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi:
a. Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dalam rangka
pemenuhan kebutuhan Puskesmas. Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan:
1) Perkiraan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
mendekati kebutuhan;
2) meningkatkan penggunaan Obat secara rasional; dan
3) meningkatkan efisiensi penggunaan Obat.
Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di
Puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh Ruang Farmasi di Puskesmas. Proses
seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan
mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi Sediaan Farmasi periode
sebelumnya, data mutasi Sediaan Farmasi, dan rencana pengembangan. Proses seleksi
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat
Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional. Proses seleksi ini harus
3
melibatkan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan,
dan perawat, serta pengelola program yang berkaitan dengan pengobatan.
Proses perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi per tahun dilakukan secara
berjenjang (bottom-up). Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian Obat dengan
menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Selanjutnya
Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap
kebutuhan Sediaan Farmasi Puskesmas di wilayah kerjanya, menyesuaikan pada
anggaran yang tersedia dan memperhitungkan waktu kekosongan Obat, buffer stock,
serta menghindari stok berlebih.
b. Permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Tujuan permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah
memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas,
sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat. Permintaan diajukan kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan pemerintah daerah setempat.
c. Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah suatu kegiatan
dalam menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dari Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota atau hasil pengadaan Puskesmas secara mandiri sesuai dengan
permintaan yang telah diajukan. Tujuannya adalah agar Sediaan Farmasi yang diterima
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Puskesmas, dan
memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu.
Tenaga Kefarmasian dalam kegiatan pengelolaan bertanggung jawab atas
ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan penggunaan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai berikut kelengkapan catatan yang menyertainya.
Tenaga Kefarmasian wajib melakukan pengecekan terhadap Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan
jumlah Sediaan Farmasi, bentuk Sediaan Farmasi sesuai dengan isi dokumen LPLPO,
ditandatangani oleh Tenaga Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas. Bila
tidak memenuhi syarat, maka Tenaga Kefarmasian dapat mengajukan keberatan. Masa
kedaluwarsa minimal dari Sediaan Farmasi yang diterima disesuaikan dengan periode
pengelolaan di Puskesmas ditambah satu bulan.
d. Penyimpaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan suatu
kegiatan pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang),
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia
di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) bentuk dan jenis sediaan;
2) kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan Sediaan Farmasi,
seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan kelembaban;
3) mudah atau tidaknya meledak/terbakar;
4) narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
5) tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan untuk penyimpanan
barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
e. Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan
kegiatan pengeluaran dan penyerahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit/satelit farmasi Puskesmas
dan jaringannya. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi sub
unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu,
jumlah dan waktu yang tepat.
Sub-sub unit di Puskesmas dan jaringannya antara lain:
1) Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan Puskesmas;
2) Puskesmas Pembantu;
3) Puskesmas Keliling;
4) Posyandu; dan
5) Polindes.
Pendistribusian ke sub unit (ruang rawat inap, UGD, dan lain-lain) dilakukan
dengan cara pemberian Obat sesuai resep yang diterima (floor stock), pemberian Obat
per sekali minum (dispensing dosis unit) atau kombinasi, sedangkan pendistribusian ke
jaringan Puskesmas dilakukan dengan cara penyerahan Obat sesuai dengan kebutuhan
(floor stock).
f. Pemusnahan dan penarikan
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi
standar/ketentuan peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar
berdasarkan perintah penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau berdasarkan inisiasi
sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary recall) dengan tetap memberikan laporan
kepada Kepala BPOM.
Penarikan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan terhadap produk yang izin
edarnya dicabut oleh Menteri. Pemusnahan dilakukan untuk sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai bila:
1) produk tidak memenuhi persyaratan mutu; telah kadaluwarsa;
2) tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan atau
kepentingan ilmu pengetahuan; dan/atau dicabut izin edarnya.
Tahapan pemusnahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai terdiri dari:
1) membuat daftar Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang akan
dimusnahkan;
2) menyiapkan Berita Acara Pemusnahan;
3) mengoordinasikan jadwal,metodedan tempat pemusnahan kepada pihak
terkait;
4) menyiapkan tempat pemusnahan; dan
5
5) melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan serta
peraturan yang berlaku.
g. Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah suatu
kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan
strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan Obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan Obat di unit
pelayanan kesehatan dasar.
Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari:
1) Pengendalian persediaan;
2) Pengendalian penggunaan; dan
3) Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan kadaluwarsa.
h. Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh
rangkaian kegiatan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai, baik Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang diterima,
disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit pelayanan
lainnya.
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:
1) Bukti bahwa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai telah
dilakukan;
2) Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian; dan
3) Sumber data untuk pembuatan laporan.
i. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai dilakukan secara periodik dengan tujuan untuk:
1) mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pengelolaan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga dapat menjaga
kualitas maupun pemerataan pelayanan;
2) memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai; dan
3) memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan. Setiap kegiatan
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
7
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1) Sumber informasi Obat.
2) Tempat.
3) Tenaga.
4) Perlengkapan.
c) Konseling
Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah
pasien yang berkaitan dengan penggunaan Obat pasien rawat jalan dan rawat inap,
serta keluarga pasien.
Tujuan dilakukannya konseling adalah memberikan pemahaman yang
benar mengenai Obat kepada pasien/keluarga pasien antara lain tujuan
pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat, efek samping,
tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan Obat.
Kegiatan:
1) Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.
2) Menanyakan hal-hal yang menyangkut Obat yang dikatakan oleh dokter
kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka (open-ended question),
misalnya apa yang dikatakan dokter mengenai Obat, bagaimana cara
pemakaian, apa efek yang diharapkan dari Obat tersebut, dan lain-lain.
3) Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan Obat
4) Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien,
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara
penggunaan Obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
Faktor yang perlu diperhatikan:
1) Kriteria pasien:
2) Pasien rujukan dokter.
3) Pasien dengan penyakit kronis.
4) Pasien dengan Obat yang berindeks terapetik sempit dan poli farmasi.
5) Pasien geriatrik.
6) Pasien pediatrik.
7) Pasien pulang sesuai dengan kriteria di atas.
Sarana dan prasarana:
1) Ruangan khusus.
2) Kartu pasien/catatan konseling.
Setelah dilakukan konseling, pasien yang memiliki kemungkinan
mendapat risiko masalah terkait Obat misalnya komorbiditas, lanjut usia,
lingkungan sosial, karateristik Obat, kompleksitas pengobatan, kompleksitas
penggunaan Obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan
tentang bagaimana menggunakan Obat dan/atau alat kesehatan perlu dilakukan
pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care) yang bertujuan
tercapainya keberhasilan terapi Obat.
d) Ronde/Visite Pasien
Merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan
secara mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari dokter,
perawat, ahli gizi, dan lain-lain.
Tujuan:
1) Memeriksa Obat pasien.
2) Memberikan rekomendasi kepada dokter dalam pemilihan Obat dengan
mempertimbangkan diagnosis dan kondisi klinis pasien.
3) Memantau perkembangan klinis pasien yang terkait dengan
penggunaan Obat.
4) Berperan aktif dalam pengambilan keputusan tim profesi
kesehatan dalam terapi pasien.
Kegiatan yang dilakukan dapat meliputi persiapan, pelaksanaan,
pembuatan dokumentasi dan rekomendasi.
- Kegiatan visite mandiri:
Untuk Pasien Baru
1) Apoteker memperkenalkan diri dan menerangkan tujuan dari kunjungan.
2) Memberikan informasi mengenai sistem pelayanan farmasi dan jadwal
pemberian Obat.
3) Menanyakan Obat yang sedang digunakan atau dibawa dari rumah, mencatat
jenisnya dan melihat instruksi dokter pada catatan pengobatan pasien.
4) Mengkaji terapi Obat lama dan baru untuk memperkirakan masalah terkait
Obat yang mungkin terjadi.
Untuk pasien lama dengan instruksi baru
1) Menjelaskan indikasi dan cara penggunaan Obat baru.
2) Mengajukan pertanyaan apakah ada keluhan setelah pemberian Obat.
Untuk semua pasien
1) Memberikan keterangan pada catatan pengobatan pasien.
2) Membuat catatan mengenai permasalahan dan penyelesaian masalah dalam
satu buku yang akan digunakan dalam setiap kunjungan.
- Kegiatan visite bersama tim:
1) Melakukan persiapan yang dibutuhkan seperti memeriksa catatan pegobatan
pasien dan menyiapkan pustaka penunjang.
2) Mengamati dan mencatat komunikasi dokter dengan pasien
dan/atau keluarga pasien terutama tentang Obat.
3) Menjawab pertanyaan dokter tentang Obat.
4) Mencatat semua instruksi atau perubahan instruksi pengobatan, seperti Obat
yang dihentikan, Obat baru, perubahan dosis dan lain- lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Memahami cara berkomunikasi yang efektif.
2) Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan pasien dan tim.
3) Memahami teknik edukasi.
4) Mencatat perkembangan pasien.
Pasien rawat inap yang telah pulang ke rumah ada kemungkinan
terputusnya kelanjutan terapi dan kurangnya kepatuhan penggunaan Obat. Untuk
itu, perlu juga dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care)
9
agar terwujud komitmen, keterlibatan, dan kemandirian pasien dalam penggunaan
Obat sehingga tercapai keberhasilan terapi Obat.
e) Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang
merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan
pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi
fungsi fisiologis.
Tujuan:
1) Menemukan efek samping Obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak
dikenal dan frekuensinya jarang.
2) Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping Obat yang sudah sangat
dikenal atau yang baru saja ditemukan.
Kegiatan:
1) Menganalisis laporan efek samping Obat.
2) Mengidentifikasi Obat dan pasien yang mempunyai resiko
tinggi mengalami efek samping Obat.
3) Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
4) Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional. Faktor yang
perlu diperhatikan:
5) Kerja sama dengan tim kesehatan lain.
6) Ketersediaan formulir Monitoring Efek Samping Obat.
11
2. Mampu membuat keputusan yang tepat dalammenentukan pilihan terapi obat pada
pasien dan atau masyarakat
3. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefaramsian di Puskesmas
4. Mampu menerapkan manajemen praktis di Puskesmas
5. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional di
Puskesmas
BAB III PELAKSANAAN PKPA DI INDUSTRI FARMASI
A. KETENTUAN UMUM
1. Peserta PKPA adalah mahasiswa profesi yang telah memenuhi
persyaratan untuk mengikuti PKPA
2. Dosen Pembimbing adalah Dosen Program Studi Profesi Apoteker FF UHO yang
memenuhi syarat untuk menjadi pembimbing PKPA
3. Preceptor adalah dosen pembimbing yang berasal dari tepat PKPA yang telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan
4. Tempat PKPA adalah tempat yang telah memenuhi persyaratan sebagai tempat
PKPA mahasiswa profesi
B. TATA TERTIB
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti semua rangkaian PKPA mulai dari
pembekalan, kegiatan PKPA, penyusunan tugas dan laporan sesuai jadwal yang
telah ditetapkan
2. Setiap mahasiswa PKPA wajib mentaati segala peraturan dan mengikuti SOP
yang ditetapkan olah fakultas dan tempat PKPA
3. Setiap mahasiswa diwajibkan hadir 5 menit sebelum pelaksanaan PKPA
4. Wajib berpakaian dan berpenampilan rapi, sopan serta mengenakan jas putih
dan tanda pengenal.
5. Bersikap ramah, sopan, simpatik dan dapat menjalin hubungan baik kepada
semua orang di tempat PKPA.
6. Selama PKPA dilarang merokok, minum-minuman keras dan perbuatan lain
yang mencemarkan nama baik almamater dan institusi tepat PKPA
7. Pada saat pelaksanaan PKPA mahasiswa dilarang mengaktifkan
handphone yang dapat mengganggu suasana PKPA kecuali penggunaan
handphone untuk kepentingan browsing yang relevan dengan materi PKPA
saat itu.
8. Menjaga kedisiplinan serta menciptakan iklim yang kondusif untuk bekerja.
9. Apabila mahasiswa berhalangan hadir atau meninggalkan tempat PKPA harus
seijin dosen pembimbing dan diwajibkan menggantinya.
10. Setiap mahasiswa wajib mengisi daftar hadir, buku monitoring, dan lembar
kerja pada Log Book.
11. Semua mahasiswa harus melaksanakan tugas-tugas PKPA dengan sepenuh
hati dan rasa tanggung jawab
12. Permasalahan yang muncul selama PKPA yang belum tercantum pada butir-butir
di atas akan diatur tersendiri.
13
C. METODE
Metode PKPA untuk mahasiswa Profesi Program Studi Profesi Apoteker
FF UHO adalah PKPA berbasis kompetensi, Competent based Internship (CBI),
yaitu suatu pendampingan dalam proses pelaksanaan praktik keprofesian.
D. MEKANISME
Mekanisme PKPA di apotek dengan metode CBI adalah sebagai berikut:
1. Pembekalan, merupakan tahap awal proses PKPA sebagai pengantar pelaksanaan
PKPA yang dilaksanakan oleh dosen Praktisi dan akademisi baik di fakultas
maupun di institusi tempat PKPA.
2. Pre test, merupakan eksplorasi awal kesiapan mahasiswa PKPA dilaksanakan oleh
preceptor dan dosen pembimbing akademisi
3. Orientasi lapangan, merupakan tahap pemanasan dimana mahasiswa PKPA diberi
kesempatan untuk melihat dan memahami tempat PKPA secara langsung
meliputi struktur organisasi, layout, sistem kerja, standard operating procedure
(SOP dll), sebelum ikut terlibat didalamnya.
4. Praktek kerja merupakan tahap inti dari proses-proses sebelumnya. Pada tahap ini
mahasiswa akan terlibat langsung dalam membantu pelaksanaan praktek
kefarmasian di tempat PKPA yang diatur menurut setiap station dengan tugas-
tugas tertentu.
5. Diskusi, merupakan forum komunikasi, konfirmasi, klarifikasi, dan pemecahan
masalah PKPA sekaligus refreshing materi.
6. Tugas-tugas (individu dan kelompok), merupakan alat bantu untuk
mempermudah mahasiswa PKPA dalam memahami materi PKPA
7. Post test, (oleh Preceptor dan dosen akademisi) merupakan tahap evaluasi
untuk menilai sejauh mana materi PKPA diserap oleh mahasiswa. Evaluasi dapat
dilakukan secara lisan ataupun tertulis.
8. Diskusi dan evaluasi akhir merupakan tahap akhir PKPA.
PKPA di Puskesmas diberikan beban sebesar 3 sks. Bobot satu (1) SKS
setara dengan praktek 6-8 jam perhari selama 1 minggu (5-6 hari kerja) 40
jam/minggu. Lama waktu PKPA menggunakan jumlah hari kerja (6-8 jam/hari).
Waktu dan jadwal PKPA disepakati antara pihak perguruan tinggi Farmasi dengan
institusi tempat PKPA dibuat kerjasama secara tertulis.
F. PENILAIAN
Nilai PKPA meliputi komprehensif, nilai laporan hasil PKPA dan dari tempat
PKPA dengan komposisi sebagai berikut :
No Komponen Penilaian Persentase (%)
1 Pelaksanaan PKPA 40
2 Laporan Hasil PKPA 40
3 Uji Komprehensif 20
Komponen penilaian :
1. Ujian Komprehensif (Preseptor dan Dosen)
Nilai Ujian Komprehensif
2. Laporan hasil PKPA
- Penilaian Laporan
- Penguasaan materi (Hasil diskusi dengan mahasiswa ketika bimbingan)
3. Pelaksanaan PKPA
- Sikap dan perilaku
- Penguasaan materi
- Tugas
Rentang Nilai :
Nilai dalam Angka Kriteria
≥81 Sangat Baik
66 - 80 Baik
51 - 65 Cukup
36 - 50 Kurang
≤35 Sangat Kurang
15
BAB IV AKTIVITAS PKPA DI PUSKESMAS
19
BAB V PORTOFOLIO
1. PERENCANAAN
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu membuat SOP perencanaan :
- Sediaan farmasi dan Alkes pada pelayanan
- Sediaan farmasi dan alkes program pemerintah,
- Sediaan farmasi dan alkes penanggulangan bencana berupa wabah dan bencana alam
b. Mampu mengambil data rekapitulasi sebanyak satu minggu sebagai simulasi dan proyeksi penyusunan Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO) sesuai dengan periode pelaporan di masing-masing puskesmas (Form 1).
Form 1. Laporan Penggunaan dan Lembar Permintaan Obat (Bentuk menyesuaikan dengan bentuk LPLPO Puskesmas) (data obat hasil rekapitulasi
penggunaan obat sebanyak satu minggu)
KODE PUSKESMAS :
PUSKESMAS : BULAN : OKTOBER
KECAMATAN : TAHUN : 2018
KABUPATEN :
PROVINSI :
Stok
No Nama Obat Sat. Harga (Rp.) Stok Awal Penerimaan Persediaan Pemakaian Permintaan Jumlah Nilai (Rp.)
Akhir
21
Kegiatan mahasiswa
c. Mampu mengambil data rekapitulasi LPLPO dari jaringan puskesmas (puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan praktik bidan desa) (minimal
30 obat/mahasiswa) (bentuk LPLPO menyesuaikan masing-masing puskesmas)
d. Mampu membuat pesanan obat berdasaran form Permintaan Kekurangan Obat (format permintaan kekurangan obat sesuai masing-masing
puskesmas) (1 Surat pesanan kekurangan obat/mahasiswa), dapat mengikuti contoh Form 1d
e. Mampu mengisi data pemakaian, sisa stok sebagai dasar menyusun RKO (minimal 50 obat/mahasiswa dan format RKO sesuai masing-masing
puskesmas) Form 1e.
f. Mampu membuat Rencana Kebutuhan Obat (RKO) minimal 20 obat/mahasiswa Form 1f
Form 1d. Permintaan Kekurangan Obat di Puskesmas
KOP SURAT
NAMA PUSKESMAS
Dengan hormat,
Bersama datangnya surat ini kami Puskesmas (Sebutkan nama puskesmas) mengajukan permintaan
tambahan obat untuk pelayanan kesehatan di puskesmas. Adapun obat tersebut adalah :
No Nama Obat Satua Jumlah
n
Demikian permintaan kami dan atas kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.
Kota , Tanggal-bulan-tahun
Kepala Puskesmas (Sebutkan nama puskesmas)
23
Form 1e. Form Data Penggunaan Obat Puskesmas per hari
Tanggal
No Nama Obat/Alkes/BMHP Satuan 4/10/2 7/10/2
2/10/23 3/10/23 5/10/23 6/10/23 9/10/23 10/10/23
3 3
1 Acyclovir 400 mg 10
2 Acyclovir cream 1
3 Acetylcistein 200 mg 80 60 100 70 40 80 70 70
4 Anti hemoroid doen kombinasi
5 Allopurinol 100 mg 80 100 10 30 40 70 30 20
6 Amlodipine 5 mg 90 80 20 30 10 20
7 Amlodipine 10 mg 100 140 120 120 150 70 190 90
8 Amoxicillin kaplet 500 mg 64 56 55 35 45 135 80
9 Amoxicillin sirup kering 125 mg/5 ml 2 2 4
10 Antasida doen 20 10 60 10 70 20
11 Asam folat
12 Asam askorbat 50 mg 216 224 530 290 150 100 195 110
13 Asam mefenamat 55 30 20 10 30 35 60
14 Betametason krim 0,1 % 1 2 1 4 1
15 Betahistin mesilat tab 6 mg 30 20 10 20 70 40
16 Captopril tab 25 mg 10
17 Cetirizine tab 10 mg 140 135 120 180 50 100 145 125
18 Cefadroxil 500 mg 70 70 43 20 60 30 40 40
19 Ciprofloxacin 10 20 5 10 10
20 Dexametason 0,5 mg 83 207 35 120 30 45 135 70
21 Diazepam tablet 2 mg 2
22 Domperidone tab 10 mg 60 20 10 20 30 40 30
23 Domperidone suspense 5 mg/5 ml 1 5 2 2 1
24 Dulcolax supp 2 3
25 Fenobarbital tab 30 mg 60
26 Fitomenadion 10 mg 10
27 Glimipirid 2 mg 60 210 120 40 40 100 70 40
28 Griseofulvin 125 mg 20
29 Guaifenesin 100 mg 27 46 70 40 15 25 70 50
30 Hidrokortison krim 2,5% 2 2 1 2 2 2 1
31 Ibu profen 200 mg 10
32 Ibu profen 400 mg 70 150 120 70 130 30 150 130
33 Kalsium laktat 500 mg 70 90 120 40 30 70 30
34 Kloramfenicol 250 mg 40
35 Klorfeniramin maleat 4 mg 60 37 44 50 15 45 60 50
36 Loperamide 10 10 20 20 40
37 Loratadine 10
38 Metil prednisolone 70 40 10 90 40 40 40
39 Metronidazole 500 mg 40 45 10 30 15 20
40 Metformin 500 mg 60 110 60 60 55 40 90 40
41 Natrium diklofenak 50 mg 120 135 20 80 80 80 100 130
42 Omeprazole 20 mg 75 40 75 80 55 30 95 100
43 Paracetamol sirup 120mg/5 ml 2 1 1 3 3 2
44 Paracetamol tab 500 mg 210 94 145 130 120 75 165 110
45 Paracetamol drops 60 mg/ml 2 2 1
46 Ranitidine 30 50 60 30 30 20 70 10
47 Salbutamol 10 10 10 10 10 20
48 Scopma plus
49 Simvastatin 70 130 50 30 30 50 20 10
50 Zinc dispersible 20 10 10 10
25
Form 1f. Rencana Kebutuhan Obat (RKO)
JUMLAH PEMAKAIAN TAHUN* RATA-RATA KEBUTUHAN
Bulan…...sampai dengan Bulan… SISA PER 30 KEBUTUHAN KET
NO NAMA OBAT/BMHP SATUAN PEMAKAIAN SELAMA 18
bulan…. TAHUN ….. .
Bulan Bulan Bulan PER BULAN BULAN
27
3. PENYIMPANAN
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu melakukan penyimpanan obat berdasarkan abjad, bentuk sediaan, rute
pemberian obat, kelas terapi dengan sistem First Expired First Out (FEFO), high
alert dan life saving (obat emergency) (masing-masing minimal 10 obat/
mahasiswa)
29
3 Lidokain komp. injeksi, Kombinasi:
7 Parbiven inj.
Kegiatan mahasiswa
b. Melakukan Penyimpanan obat psikotropik dan narkotika di lemari khusus, serta
dokumentasikan pada kartu stok (minimal masing-masing 5 obat per mahasiswa)
(form 3b)
Form 3b1. Kartu stok psikotropika
31
NAMA OBAT : Phenobarbital 30 mg
Tanggal Masuk Dari Keluar Sisa Stok
7/2/2023 2000 2000
11/2/2023 100 1900
6/4/2023 100 1800
8/5/2023 100 1700
7/8/2023 200 1500
3/8/2023 100 0
4/8/2023 300 300
Kegiatan mahasiswa
c. Mampu memberikan penandaan khusus pada obat dengan peringatan LASA dan
HIGH ALERT (masing-masing minimal 10 obat/mahasiswa) (Form 3c)
Amlodipine 5 mg LASA
Amlodipine 10 mg LASA
Note : pada kolom penandaan silahkan dipilih untuk penandaan LASA/HIGH ALERT
33
Kegiatan mahasiswa
d. Mampu melakukan evaluasi kondisi dan sistem penyimpanan obat, BHMP, dan alat kesehatan di
ruang vaksin, gawat darurat, kebidanan/ruang bersalin (minimal 10 item/mahasiswa)
Form 3d.1. Evaluasi kondisi dan sistem penyimpanan obat, alkes, BMHP di ruang Vaksin
No Nama Vaksin Masalah Penyimpanan Solusi
1 Vaksin hepatitis B
2 Vaksin BCG
3 Vaksin DPT-HB-HiB
4 Vaksin Polio
Form 3d.2. Evaluasi kondisi dan sistem penyimpanan obat, alkes, BMHP di ruang gawat darurat
No Nama Vaksin Masalah Penyimpanan Solusi
Form 3d.3. Evaluasi kondisi dan sistem penyimpanan obat, alkes, BMHP di ruang kebidanan/ruang
bersalin
35
Kegiatan mahasiswa
e. Mampu melakukan pemantauan parameter suhu, kelembapan pada penyimpanan
(minimal 10 obat/mahasiswa)
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu menyiapkan obat dan BMHP yang akan didistribusikan ke sub unit dan
jaringan pelayanan puskesmas (minimal 5 item/mahasiswa)
37
5. PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu melakukan rekap sediaan farmasi kadaluwarsa, rusak yang harus
dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan (Form 5a)
b. Mampu membuat/mengambil Berita acara Pemusnahan Sediaan farmasi dan Resep
dan selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (1
form/mahasiswa)
c. Mampu membuat/mengambil Berita acara pengembalian sediaan farmasi (1
form/mahasiswa)
Diketahui :
Jumlah obat Stock opname =
jumlah obat ED =
% obat ED =
39
6. PENGEDALIAN
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu Mengisi kartu stok minimal 50 item obat/mahasiswa
41
NAMA OBAT : Salbutamol
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek 10 850
4/10/2023 10 840
5/10/2023 10 830
6/10/2023 10 820
7/10/2023 10 810
9/10/2023 810
10/10/2023 10 800
11/10/2023 10 790
43
NAMA OBAT : Vitamin B6
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek 30 820
4/10/2023 70 750
5/10/2023 210 540
6/10/2023 130 410
7/10/2023 80 330
9/10/2023 1000 320 1010
10/10/2023 260 750
11/10/2023 40 710
45
NAMA OBAT : Natrium Diclofenak 50 mg
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek 140 420
4/10/2023 20 400
5/10/2023 80 320
6/10/2023 80 240
7/10/2023 80 160
9/10/2023 100 1060
10/10/2023 130 930
11/10/2023 50 880
47
NAMA OBAT : Ibuprofen 400 mg
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek 150 500
4/10/2023 120 380
5/10/2023 70 310
6/10/2023 130 280
7/10/2023 30 250
9/10/2023 150 1100
10/10/2023 130 970
11/10/2023 50 920
49
NAMA OBAT : Loperamid
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek 10 310
4/10/2023 310
5/10/2023 20 290
6/10/2023 20 270
7/10/2023 270
9/10/2023 60 210
10/10/2023 210
11/10/2023 210
51
NAMA OBAT : Vitamin C
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek 225 850
4/10/2023 530 350
5/10/2023 290 60
6/10/2023 200 150 110
7/10/2023 100 10
9/10/2023 200 195 15
10/10/2023 300 110 205
11/10/2023 110 95
53
NAMA OBAT : Amlodipin 10 mg
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek 140 1000
4/10/2023 120 880
5/10/2023 120 760
6/10/2023 150 610
7/10/2023 70 540
9/10/2023 190 350
10/10/2023 1000 90 1260
11/10/2023 600 110 1750
55
NAMA OBAT : Domperidon 10 mg
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek 560
4/10/2023 20 540
5/10/2023 10 530
6/10/2023 20 510
7/10/2023 30 480
9/10/2023 40 440
10/10/2023 30 410
11/10/2023 50 360
57
NAMA OBAT : Paracetamol 500 mg
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek 95 1095
4/10/2023 145 950
5/10/2023 130 820
6/10/2023 120 700
7/10/2023 75 625
9/10/2023 165 460
10/10/2023 110 350
11/10/2023 110 640
59
NAMA OBAT : Dexametason 0,5 mg
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek 210 600
4/10/2023 35 565
5/10/2023 120 445
6/10/2023 30 415
7/10/2023 45 370
9/10/2023 135 235
10/10/2023 70 165
11/10/2023 20 145
NAMA OBAT :
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek
4/10/2023
5/10/2023
6/10/2023
7/10/2023
9/10/2023
10/10/2023
11/10/2023
NAMA OBAT :
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek
4/10/2023
5/10/2023
6/10/2023
7/10/2023
9/10/2023
10/10/2023
11/10/2023
NAMA OBAT :
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek
4/10/2023
5/10/2023
6/10/2023
7/10/2023
9/10/2023
10/10/2023
11/10/2023
61
NAMA OBAT :
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek
4/10/2023
5/10/2023
6/10/2023
7/10/2023
9/10/2023
10/10/2023
11/10/2023
NAMA OBAT :
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek
4/10/2023
5/10/2023
6/10/2023
7/10/2023
9/10/2023
10/10/2023
11/10/2023
NAMA OBAT :
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek
4/10/2023
5/10/2023
6/10/2023
7/10/2023
9/10/2023
10/10/2023
11/10/2023
NAMA OBAT :
Tanggal Dari/Ke Masuk Keluar Sisa stok Ket.
3/10/2023 Gudang obat/ Apotek
4/10/2023
5/10/2023
6/10/2023
7/10/2023
9/10/2023
10/10/2023
11/10/2023
63
Kegiatan mahasiswa
b. Mampu melakukan pencatatan sediaan farmasi dan BMHP yang mendekati tanggal
kadaluwarsa (minimal 15 obat/mahasiswa) (Form 6b)
Form 6.b. Pencatatan sediaan farmasi dan BMHP yang mendekati tanggal kadaluwarsa
Kegiatan mahasiswa
c. Mampu melakukan stok opname obat dan BMHP minimal 100 obat (Form 6c).
No. Jumlah
No. Nama Barang Bentuk Sediaan Batch ED
Fisik Kartu Stok
65
7. ADMINISTRASI
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu membuat rekapan dokumen administrasi yang terdapat pada layanan
farmasi di puskesmas dan disertai bukti foto fisik dokumen
Form 7a. Rekap Dokumen Administrasi yang Tersedia pada Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
Kegiatan mahasiswa
b. Mampu membuat pencatatan dan pelaporan narkotika, psikotropika dan prekursor (bentuk laporan
masing-masing puskesmas (1 form/mahasiswa)
Bula
Puskesmas : n :
Tah
Kecamatan : un :
Kabupaten :
67
Propinsi :
Kota, tanggal-bulan-
tahun
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
……..
Nama
NIP.
Form 7b.2 Pencatatatan dan pelaporan narkotika
LAPORAN PENGGUNAAN SEDIAAN JADI NARKOTIKA
Puskesmas : Bulan :
Kecamatan : Tahun :
Kabupaten :
Propinsi :
Kota, tanggal-bulan-tahun
Mengetahui,
Kepala Puskesmas ……..
Nama
NIP.
69
Form 7b.3 Pencatatatn dan pelaporan prekursor
LAPORAN PENGGUNAAN SEDIAAN JADIMENGANDUNG PREKURSOR
Puskesmas : Bulan :
Kecamatan : Tahun :
Kabupaten :
Propinsi :
Kota, tanggal-bulan-tahun
Mengetahui,
Kepala Puskesmas ……..
Nama
NIP.
8. PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu melakukan compounding dan dispensing obat (puyer/salep/sirup kering)
minimal 6 resep/mahasiswa dengan menyertakan label obat berisikan BUD (Form
8a)
b. Mampu Melakukan pengisian form dokumentasi compounding (3 resep/mahasiswa
(Form 8b)).
1. Deskripsi Obat
Nama Obat
No dan Penyimpanan Efek
Indikasi Kontraindikasi Interaksi
. kandungan dan stabilitas samping
zat aktif
2. Perhitungan Dosis
3. Skrining resep
Masalah* Keterangan
Kelengkapan Resep
ada tidak
a. Skrining administratif
b. Skrining farmasetis
c. Skrining klinis
Masalah Rekomendasi
71
Lain-lain
(tuliskan
informasi
apa yang
diberikan
Interaksi
Efek
samping
stabilitas
kontraindika
si
5. Pemberian informasi obat
indikasi
penyimpana
n
Cara pakai
dosis
6. Etiket
sediaan
Nama obat
Form 8b. Compounding record (1 resep/minggu/mahasiswa)
Tanggal :
Hari :
Nama/ kekuatan/ bentuk sediaan :
Expired
No. Nama bahan Kekuatan Bentuk sediaan Jumlah yang dibutuhkan date
BUD racikan :
Farmasis yang meracik : (Nama dan tanda tangan) Apoteker yang memverifikasi : (Nama dan
tanda tangan)
73
Kegiatan mahasiswa
c.Mampu melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administratif, farmasetik, dan klinis.
(minimal 9 resep/mahasiswa)
Nama Pasien :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Administratif
Farmasetis
Klinis
9. PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)
Kegiatan mahasiswa
1. Mampu melakukan edukasi bagi masyarakat tentang: DAGUSIBU, rasionalitas dan kepatuhan konsumsi obat. Bentuk edukasi dapat
menggunakan instrument : buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding, atau disampaikan langsung kepada pasien/tenaga
kesehatan (lampirkan instrumennya, minimal 1/mahasiswa).
2. Mampu melakukan edukasi Promosi kesehatan, pencegahan dan pengendalian penyakit, gaya hidup sehat, serta terapi yang dapat
digunakan kepada masyarakat menggunakan form pelayanan informasi obat (Form 9) (minimal 5/mahasiswa).
3. Mampu melakukan edukasi bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai. Bentuk edukasi dapat menggunakan instrument : buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding, atau disampaikan
langsung kepada pasien/tenaga kesehatan (lampirkan instrumennya minimal 1/mahasiswa).
4. JAWABAN
5. REFERENSI
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu melakukan pelayanan konseling pasien dan menyertakan naskah konseling (Minimal
3 pasien/mahasiswa)
b. Mampu mengisi form konseling pasien (Minimal 3 pasien/mahasiswa)
c. Mampu mengisi Form rekap penyampaian informasi pada konseling (Minimal 3
pasien/mahasiswa)
Kondisi #2
Nama Obat Bentuk Dosis Frekuensi Durasi Keefektifan Reaksi Obat
Sediaan (/hari) Merugikan
Kondisi #3
Nama Obat Bentuk Dosis Frekuensi Durasi Keefektifan Reaksi Obat
Sediaan (/hari) Merugikan
4. Obat Bebas/Herbal
Nama Obat Bentuk Dosis Frekuensi Durasi Keefektifan Reaksi Obat
Sediaan (/hari) Merugikan
Note :
- Kolom (3) : diisi jumlah lembar resep yang diterima dari rawat jalan dalam satu hari
- Kolom (4) : diisi jumlah lembar resep yang diterima dari rawat inap dalam satu hari
- Kolom (5) : diisi jumlah pasien yang mendapatkan konseling obat serta didokumentasikan
- Kolom (6) : diisi jumlah pasien yang mendapatkan informasi obat tentang penggunaan, cara
penyimpanan, efek samping dll, serta didokumentasikan
11. VISITE DAN PEMANTAUAN TERAPI OBAT
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu melakukan visite dan mendokumentasikan kondisi klinis pasien, mengkaji masalah
terkait obat, memantau terapi obat dan mengisi form Pemantauan terapi obat (PTO), serta form
SOAP (minimal 2 pasien/mahasiswa)
RIWAYAT KELUARGA :
RIWAYAT SOSIAL :
DIAGNOSIS :
PENGGUNAAN OBAT SAAT INI:
Tgl
Nama Obat Regimen Indikasi Tgl. Tgl. Tgl. . Tgl. Tgl. Tgl. Tgl.
Form 11a.2 Lembar SOAP
PEMANTAUAN S.O.A.P
TG MASALAH TERKAIT OBAT KET
L KONDISI KLINIK (S/O) (ASSASSMENT) REKOMENDASI (PLAN) TTD .
Catatan : lihat klasifikasi masalah terkait obat
*KLASIFIKASI MASALAH TERKAIT OBAT
Klasifikasi masalah terkait obat (MTO) menurut Pharmaceutical care network Europe Foundation
(PNCE) Classification V.6.2 2003-2010 memiliki 4 domain masalah (M), 8 domain penyebab
terjadinya masalah terkait obat tersebut (P), 5 domain Intervensi (I).
Kegiatan mahasiswa
a. Mahasiswa mampu mengevaluasi penggunaan obat dengan mengambilna data penggunaan obat selama sebulan untuk 1 jenis penyakit
dan menganalisis penggunaannya menggunakan formulir evaluasi penggunaan obat (Form 12)
1 2 3 4 5 6 7 8
NOTE :
Kolom 1 : Nomor urut
Kolom 2 : Nama obat, ditulis dengan nama generik atau nama kandungan zat aktif
Kolom 3 : Bentuk sediaan, tablet, sirup, kaplet, kapsul, pil, tube, dll, diikuti dengan kekuatan dosis (dalam mg. mg/ml, UI, dll)
Kolom 4 : Jumlah total persediaan yaitu jumlah stok awal + jumlah penerimaan
Kolom 5 : Jumlah penggunaan obat
Kolom 6 : Kesesuaian dengan formularium nasiona, bila item obat tercantum dalam formularium nasional, diisi dengan tanda checklist
Kolom 7 : Kesesuaian dengan formularium nasional, bila item obat tidak tercantum dalam formularium nasional, diisi dengan tanda checklist
Kolom 8 : Keterangan
∑ Item obat yang tersediadi puskesmas dan sesuai dengan formularium nasional (Kolom6)
Kesesuaian= ¿ ¿ x 100%
∑ total itemobat yang tersediandi puskesmas (kolom 6+kolom 7)
13. PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH (HOME PHARMACY CARE)
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu melakukan kunjungan pasien dan atau pendampingan pasien untuk pelayanan
kefarmasian di rumah dengan mengisi Lembar Persetujuan ( informed consent) untuk
apoteker dan pasien (Form 13a). Minimal 1 pasien/mahasiswa
b. Mampu menganalisis penatalaksanaan terapi menggunakan form catatan penggunaan
obat pasien (Form 13b). Minimal 1 pasien/mahasiswa
c. Mampu membuat dan mengisi kartu kunjungan home pharmacy care (Form 13c).
Minimal 1 pasien/mahasiswa
d. Bila tidak melaksanakan home pharmacy care, mahasiswa membuat SOP pelaksanaan
Home pharmacy care yang disesuaikan pada puskesmas masing-masing
Form 13a. Lembar Persetujuan (Informed consent)
..................................................... .........................................
( nama & tanda tangan penanggung jawab) ( nama & tanda tangan pasien)
Yang menjelaskan
................................................
DATA PASIEN
NAMA PASIEN : JENIS KELAMIN :
ALAMT : UMUR :
PEKERJAAN : TINGGI/BB :
GOL. DARAH :
Nama pasien :
Alamat :
Nama apoteker :
No. Telp/ HP :
Kegiatan mahasiswa
a. Mampu menganalisis laporan efek samping obat (ESO) dan mengisi laporan
MESO (Form 14a), minimal 1 pasien/mahasiswa
b. Mampu melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional. Setiap
kejadian ESO dilaporkan dalam form MESO maupun secara elektronik ke
BPOM, minimal 1 pasien/mahasiswa (data berupa hasil screen shoot pengisian
laporan MESO secara elektronik)
c. Mampu melakukan analisis Kejadian tidak diharapkan (KTD), Kejadian nyaris
cedera (KNC), Kejadian Potensial Cedera (KPC) dan menuliskannya pada
lembar KTD, KNC, KPC (Form 14b), minimal 2 kasus masing-masing
aspek/mahasiswa
d. Bila tidak melaksanakan analisis MESO, KTD, KNC, KPC, mahasiswa
membuat SOP pelaksanaan masing-masing kegiatan yang disesuaikan pada
puskesmas, dan berdiskusi Bersama preceptor.
01. Apakah ada laporan yang jelas tentang ROM tersebut pada +1 0 0
waktu lampau?
02. Apakah ROM terjadi setelah pemberian obat tersebut? +2 -1 0
Kota, tanggal-bulan-tahun
Pelapor,
-Nama apoteker-
LAMPIRAN FORMAT LAPORAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKPA
B. Tujuan PKPA
C. Manfaat PKPA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN