Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN AKHIR

PRAKTER KERJA LAPANGAN (PKL)


PENGENALAN KLINIK PUSKESMAS BOTANIA
BATAM, 6 MEI- 18 MEI 2019

Disusun Oleh :

AHMAD SHOBIRIN : 61608100817002

RIHHADATUL AISY ULAYYA : 61608100817023

MUHAMAD YUSRIADI RIMALIA : 6160810017056

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BATAM

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat memperoleh kesehatan serta kesempatan untuk dapat
menyelesaikan Laporan Praktek Pengenalan Klinis di Puskesmas Botania ini dengan baik.

Praktek Pengenalan Klinis di Puskesmas Botania merupakan salah satu program


Pendidikan Sarjana farmasi di STIKes Mitra Bunda Persada Batam. PKL ini dilaksanakan
atas kerjsama pihak STIKes Mitra Bunda Persada Batam dengan pihak Apotek Kimia Farma
dalam membimbing mahasiswa/i Sarjana Farmasi. Kegiatan PKL dilaksanakan pada tanggal
06 Mei – 18 Mei 2019.

Tujuan dilaksanakannya Praktek Pengenalan Klinis agar mahasiswa mampu


menerapkan teori yang telah diperoleh dari mata kuliah serta membandingkan dengan
kenyataan dilapangan. Penyusunan laporan ini didasarkan pada materi yang telah diterima
selama kegiatan PKL di Puskesmas Botania.

Pada penulisan ini, penulis tidak lepas dari bimbingan, arahan, bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua yang telah banyak membantu dan mendoakan kami agar dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik

2. Ibu Sri Hainil, S.Si., M.Farm., Apt selaku Kepala Prodi S1 Farmasi STIKes Mitra
Bunda Persada Batam.

3. Ibu Sry Hendryeny, SF.Apt selaku Apoteker di apotek Puskesmas Botania dan
sebagai pembimbing di Puskesmas Botania yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan selama kegiatan Praktek Pengenalan Klinis.

4. Ibu Misrita Sri Okta,A.md,Farm selaku staf apotek di Puskesmas Botania yang
telah membantu dan membimbing penulis selama Praktek Pengenalan Klinis.
5. Ibu Nurhayati staf apotek di Puskesmas Botania yang telah membantu dan
membimbing penulis selama Praktek Pengenalan Klinis.

6. drg.Purnama Agustine Siahaan selaku Kepala UPT.Puskesmas Botania.

7. Ibu Rahma Ullyanda,SKM. Selaku KASUBAG Tata Usaha di Puskesmas Botania.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan masih ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pihak yang
membaca. Penulis memohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan dalam laporan ini.
Penulis berharap semoga pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama menjalani
Praktek Pengenalan Klinis yang dituangkan dalam laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang memerlukan.

Batam, 18 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................4
1.1 Tujuan Praktek Pengenalan Klinis ............................................................................5
1.1 Manfaat Praktek Pengenalan Klinis ..........................................................................6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
2.1 Pengenalan Puskesmas
2.2 Tugas dan Fungsi Puskesmas
2.3 Tujuan Puskesmas
2.4 Persyaratan Puskesmas
2.5 Sejarah Puskemas Botania
2.6 Visi dan Misi Puskemas Botania
2.7 Moto dan Tata Nilai Puskemas Botania
2.8 Tujuan dan Budaya Kerja “4K” Puskemas Botania
2.9 Struktur Denah Puskemas Botania
2.10 Struktur Organisasi Puskemas Botania
2.11 Struktur Organisasi Apotek Puskemas Botania
2.12 Tupeksi Personil Farmasi Puskemas Botania
2.13 Pelayanan Kefarmasian di Puskemas Botania
BAB III. PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN .................
3.1 KEGIATAN
3.2 Menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep
BAB IV, HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN .................
4.1 Kegiatan Yang Dilakukan di Puskesmas
4.2 Menetapkan Managementdan Administrasi di Bidang Farmasi
4.3 Alur Pelayanan Pasien
4.4 Penyimpanan Obat di Puskesmas Botania
4.5 Alur Pelayanan Resep di Apotek Puskesmas Botania
4.6 Tahapan Pemerian Konseling Pada Pasien
4.7 Cara Pemakaian Konseling Pada Pasien
4.8 Administrasi Obat di Apotek
4.9 Administrasi di Gudang
4.10 LPLPO ( Laporan Pemakaian Lembar Penerimaan Obat)
4.11 Alur Distribusi Obat di Puskesmas
4.12 Nama Merek Obat Generik, Bentuk Sediaan Dan Kekuatan, Pasologi, Indikasi,
Mekanisme Kerja Obat, Efek Samping dann Interaksi Obat
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................1
5.1 Kesimpulan
5.1 Saran
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................3
LAMPIRAN .............................................................4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dengan adanya instalasi kesehatan seperti puskesmas sangatlah
membantu menjaga kesehatan masyarakat, tetapi sejalan denngan perubahan
puskesmas harus mampu mengelola alat kesehatan, obat – obatan dengan
baik.
Dalam UU No. 36 th 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa
sehat adalah keadaan sejahtra dari badan, jiwa yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis yang memiliki arti sehat
bukan hanya sehat jasmani tetapi juga rohani
Kesehatan merupakan salah satu investasi termahal dalam hidup dan
juga merupakan suatu anugerah dari Tuhan yang tak ternilai harganya.
Sebanyak apapun harta yang dimiliki oleh seseorang tentu tidak akan ada
artinya apa bila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat. Menjaga
kesehatan itu perlu agar tubuh selalu sehat jasmani dan rohani akan tetapi
tidak selamanya seseorang tersebut selalu berada dalam keadaan sehat, ada
kalanya seseorang harus terjatuh sakit. Berbagai cara dilakukan agar
seseorang dapat kembali menjadi sehat salah satu cara yang dilakukan
masyarakat pada umumnya adalah dengan memeriksakan diri ke tempat-
tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina
peran serta masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok. Oleh karena itu puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung
jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Puskesmas tersebar hampir di berbagai daerah biasanya selalu ada di tiap
kecamatan dengan jangkauan luas daerah operasional yang sesuai.
Dalam sarana kesehatan puskesmas, farmasi merupakan salah satu
faktor penting dalam menunjang pelayanan kesehatan. Profesi Farmasi saat
ini telah mengalami perkembangan yaitu dari orientasi pada obat berubah
menjadi orientasi pada pasien bentuk pelayanan dan tanggung jawab
langsung profesi farmasi dalam pekerjaan kefarmasian untuk mencapai
tujuan akhir yaitu peningkatan kualitas hidup pasien.
Pengalaman belajar merupakan hal yang sangat penting bagi
mahasiswa untuk mencapai keberhasilan dalam tujuan pendidikan yang
dapat diperoleh melalui pendidikan di kelas, laboratorium maupun lapangan.
Untuk mencapai pengalaman belajar , pada tatanan yang nyata dan
komprehensif sehingga mahasiswa dapat lebih siap dan mandiri, maka di
laksanakan praktek kerja lapangan. Dengan adanya praktek kerja lapangan
para mahasiswa dapat mengetahui langsung kondisi dan situasi pada dunia
kerja, sehingga mampu belajar menghadapi berbagai tantangan dalam dunia
kerja dan belajar untuk menganalisis suatu gejala dan masalah agar kelak
dapat diaplikasikan langsung pada pasien dengan diberi bimbingan dan
pengarahan.

1.2 Tujuan Praktek Pengenalan Klinis

1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang peran, fungsi, posisi dan tanggung


jawab apoteker dan tenaga teknis kefarmasian dalam pelayanan kefarmasian di
sarana pelayanan kefarmasian.Membekali mahasiswa sebagai calon apoteker agar
memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk
melakukan pekerjaan kefarmasian disarana pelayanan kefarmasian.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat dan mempelajari strategi
dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek
farmasi komunitas disarana pelayananan kefarmasian.
3. Mempersiapkan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja sebagai tenaga farmasi
yang professional.
4. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di sarana
pelayanan kefarmasian.
1.3 Manfaat pengenalan Praktek Klinis
1. Mengetahui, memahami tugas, dan tanggung jawab apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian dalam mengelola sarana pelayanan kefarmasian.
2. Mendapatkan pengetahuan manajemen praktis disara pelayanan kefarmasian.
3. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi tenaga kefarmasian yang
professional
BAB II
TINJAUAN UMUM

1.1 Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang


menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
(Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 1).
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional, yang diberikan
kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan kabupaten atau kota, untuk
melaksanakan tugas operasional kesehatan di wilayah kecamatan, serta pusat
pengembangan kesehatan yang membina peran serta masyarakat, disamping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat, diwilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Alamsyah, 2011).
Berdasarkan kemampuan penyelenggaraannya sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 25, puskesmas
dikategorikan menjadi Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap.
Puskesmas non rawat inap adalah puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan
rawat inap kecuali pertolongan persalinan normal. Puskesmas rawat inap adalah
puskesmas yang diberi tambahan sumber daya untuk menyelenggarakan pelayanan
rawat inap sesuai dengan pertimbangan kebutuhan pelayanan.
Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada
pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Pengolaan Puskesmas umumnya
berada dibawah dinas kesehatan Kabupaten/Kota.
2.2 Tugas dan Fungsi Puskesmas

2.2.1 Tugas Puskesmas


Puskesmas mempunyai beberapa tugas yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Kota yaitu:
a. Menyediakan data dan informasi-informasi obat dan perbekalan kesehatan
serta kasus penyakit dengan baik dan akurat.
b. Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota setempat.
c. Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas kebutuhan Puskesmas.
d. Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
e. Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusak/ kadaluarsa
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
f. Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
2.2.2. Fungsi Puskesmas

Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi yaitu


penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah.
kerjanya dan Upaya kesehatan mayarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah
kerjanya.

a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan


kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi :

1. Pelayanan promosi kesehatan;

2. Pelayanan kesehatan lingkungan

3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana Pelayanan gizi

4. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

b. Upaya kesehatan perseorangan (UKP)

UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan


kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan. tingkat pertama meliputi :

1. Rawat jalan

2. Pelayanan gawat darurat

3. Pelayanan satu hari (one day care)

4. Home care
5. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
(Permenkes RI No 75 Tahun 2014).

2.3 Tujuan puskesmas


Tujuan pembangunan kesehatan yang di selenggarakan puskesmas yang
tertera pada peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014
Pasal 2 yang mana tujuan tersebut:
1. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

2. Mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu

3. Mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat

4. Mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik


individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2.4 Persyaratan Puskesmas

Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Pada 1 kecamatan dapat


didirikan lebih dari 1 Puskesmas dengan mempertimbangkan kebutuhan pelayanan,
jumlah penduduk dan aksesibilitas. Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan
lokasi, bangunan, prasarana, peralatan kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan
laboratorium.

Puskesmas juga harus memperhatikan ketentuan teknis pembangunan


bangunan gedung negara. Bangunan Puskesmas harus memenuhi persyaratan yang
meliputi:

1. Persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja, serta


persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

2. Bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain


3. Menyediakan fungsi keamanan, kenyamanan, perlindungan keselamatan dan
kesehatan serta kemudahan dalam memberi pelayanan bagi semua orang termasuk
yang berkebutuhan khusus, anak-anak dan lanjut usia.

Prasarana yang perlu ada dalam mendirikan puskesmas sedikitnya harus


memliki sistem penghawaan (ventilasi), sistem pencahayaan, sistem sanitasi,
sistem kelistrikan, sistem komunikasi, sistem gas medik, sistem proteksi petir,
sistem proteksi kebakaran, sistem pengendalian kebisingan, sistem transportasi
vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai, kendaraan Puskesmas keliling
dan kendaraan ambulans.

Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga
non kesehatan diantaranya:

1. Dokter atau dokter layanan primer

2. Dokter gigi

3. Perawat

4. Bidan

5. Tenaga kesehatan masyarakat

6. Tenaga kesehatan lingkungan

7. Ahli teknologi laboratorium medic

8. Tenaga gizi

9. Tenaga kefarmasian

Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,


standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak
pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan
memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja.
2.5 Sejarah Puskesmas Botania

Puskesmas Botania terletak di kecamatan Batam Kota, dan di resmikan pada


tanggal 11 Juni 2011 . Wilayah kerja dari Puskesmas Botania saat di resmikan
merupakan pembagian wilayah kerja dari puskesmas Baloi Permai yang lebih dahulu
beroperasi melayani kesehatan masyarakat di kecamatan Batam Kota.

Puskesmas botania melakukan pelayanan kesehatan terhadap suatu kelurahan


yang ada yaitu Kelurahan Belian. Wilayah Kerja Puskesmas Botania terhadap Rt/Rw di
lingkungan. Pada wilayah kerja Puskesmas Botania terdapat satu buah Puskesmas
Pembantu (Pustu) yaitu Pustu Taman Raya.

Puskesmas Botania mulai aktif beroperasi pada April 2011. Puskesmas


Botania di sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Nongsa, di sebelah timur
berbatasan langsung dengan Kelurahan Batu Besar, di sebelah selatan berbatasan
dengan Kelurahan Taman Baloi, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan
Baloi Permai.

2.6 Visi dan Misi Puskesmas Botania


2.6.1 Visi Puskesmas Botania
Terwujudnya Masyarakat Kelurahan Belian yang mandiri dalam Hidup Bersih,
Sehat, dan Berkeadilan .

2.6.2 Misi Puskesmas Botania


1. Mendorong kemandirian individu, keluarga, masyarakat untuk
berprilaku hidup bersih dan sehat dalam lingkungan yang sehat.
2. Memberi Pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang Bermutu, Adil,
Merata, dan Professional.
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat, menjalin kerjasama Lintas Sektor dan Kemitraan.
2.7 Moto dan Tata Nilai Puskesmas Botania
2.7.1 Moto Puskesmas Botania
“ Melayani dari hati “

2.7.2 Tata Nilai Puskesmas Botania


“CERDAS“
C : Cakap
E : Elok
R : Responsible / Bertanggung Jawab
D : Disiplin
A : Awareness / Berhati hati
S : Senyum, Salam, Sopan

2.8 Tujuan dan Budaya Kerja “4K” Puskesmas Botania


2.8.1 Tujuan PuskesmasBotania
1. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk
hidup bersih dan sehat agar terwujud derajat kesehatan yang optimal di
Kelurahan Belian.
2. Menjadi UPT Puskesmas Botania sebagai Pusat Pelayanan tingkat pertama
pilihan masyarakat
2.8.2 Budaya Kerja “4K” Puskesmas Botania
a. KERJA KERAS
b. KERJA CERDAS
c. KERJA IKHLAS
d. KERJA SAMA

2.9 Struktur Denah Puskesmas Botania

Gambar 1. Denah Puskesmas Botania


2.10 Struktur Organisasi Puskesmas Botania

Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Botania


2.11 Struktur Organisasi Apotek Puskesmas Botania

Penanggung Jawab Farmasi

(Sry Hendryeny.SF.,Apt)

Apotek Gudang Obat


1. Sryhendryeny.SF.,Apt 1. Misrita Srioka Amd.Farm
2. Nurhayati 2. Nurhayati
3. Misrita Srioka Amd.Farm

2.12 Tupoksi Personil Farmasi Puskesmas Botania


2.12.1 Tupoksi Apoteker Penanggung Jawab ( Sry Hendryeny, SF.,Apt)
1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelayanan kefarmasian
2. Melakukan identifikasi kelengkapan dan rasionalitas R/
3. Melakukan pemberian obat di sertai PIO
4. Melakukan konseling obat
5. Melakukan kegiatan Gema Cermat
a. Posyandu Lansia
b. Posyandu Balita
c. Kelas Ibu Hamil
d. Kelas Ibu Balita
e. Klub Prolanis
f. Pelatihan kader posyandu
g. Penyuluhan dalam gedung
h. Kegiatan konselor sebaya
i. Kegitan Dokter kecil
6. Melakukan penyuluhan NAPZA
a. Kegiatan dokter kecil
b. Kegiatan konselor sebaya
7. Melakukan pelatihan kefarmasian kepada petugas UGD & pustu
8. Menyusun Formulasium Puskesmas Botania
9. Membuat laporan PIO & Konseling
10. Membuat laporan Narkotika & Psikotropika

2.12.2 Tupoksi Nurhayati


1. Melakukan Penyiapan Resep baik racikan maupun non racikan
2. Melakukan penulisan etiket
3. Melakukan penyerahan obat disertai PIO
4. Melakukan pengaprahan obat ke gudang obat Puskesmas
5. Melakukan pencatatan & penyimpanan obat yang telah di aprah
6. Melakukan pencatatan & pelaporan pemakaian resep harian
7. Melakukan stock Opname Apotek & Pembuatan laporannya
8. Melakukan evaluasi penulisan resep dokter terhadap formulasi
9. Membantu Pelayanan di gudang obat puskesmas jika dibutuhkan

2.12.3 Tupoksi Misrita Srioka, Amd.,Farm


1. Melakukan penerimaan,pencatatan ,penyimpanan & pendristribusian obat
& bahan habis pakai
2. Melakukan pengisian kartu stok obat digudang
3. Melakukan evaluasi ketersediaan obat digudang terhadap Formularium
4. Melakukan pencatatan , dokumentasi , penyerahan, obat Exp. Date ke
Instalasi Farmasi dengan membuat berita acara
5. Melakukan stock opname gudang & membuat laporannya
6. Membuat laporan-laporan ke Farmasian
7. Melakukan pencatatan suhu ruang
8. Membantu pelayanan Apotek bila diperlukan

2.13 Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Botania


Meliputi :
1. Pengelolaan obat dan habis obat
a. Perencanaan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai
b. Permintaan obat dan bahan medis habis pakai
c. Penerimaan obat dan bahan medis habis pakai
d. Penyimpanan obat dan bahan media habis pakai
e. Pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai
f. Pengendalian obat dan bahan medis habis pakai
g. Pencatatan laporan dan pengarsipan
h. Pemantauan dan evaluasi pengeloaan obat dan bahan medis habis pakai

2. Pelayanan Farmasi Klinik

a. Pengkajian Resep, Penyerahan Obat, dan Pemberian Informasi Obat


b. Pelayanan Informasi Obat
c. Konseling
d. Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat / ESO
e. Pemantauan Terapi Obat / PT
BAB III
PELAKSANAAN KUNJUNGAN
3.1 Tabel Pelaksanaan Kunjungan

Berikut ini adalah kegiatan yang kami lakukan selama 2 minggu magang di Puskesmas
Botania, Batam.

Hari ke :1

Hari/tanggal : Senin, 06 Mei 2019

KETERANGAN
PUKUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
07.00 Sampai di lokasi tempat magang Puskesmas Botania
Menemui TU untuk perkenalan diri dan Yuli
memberi tahu bahwa kami mahasiswa Ruang TU
07.15-08.00 STIKes Mitra Bunda Persada Batam, dan
meminta izin untuk magang di Puskesmas
Botania.
Menemui Kepala Puskesmas, perkenalan
diri dan meminta izin magang di Agustina
08.00-08.30
Puskesmas.STIKes Mitra Bunda Persada Kepala Dinas
Batam
Perkenalan diri dan tugas materi mengenai
magang No.3 bagian d, yaitu mengetahui
Sry Hendryeny. SF,Apt
08.30-09.00 nama generik bermerek, bentuk sediaan,
kekuatan, posologi, indikasi, efek samping
dan interaksi
Mengambil obat dari gudang dan mengisi Sri Srioka Amd.f
09.00-10.00 kartu stok Gudang Puskesmas
Botania
Nurhayati
Sri Srioka Amd.f
10.00-10.30 Mengisi obat yang kosong
Apotek Puskesmas
Botania
Nurhayati
Membantu penyiapan obat seperti
Sri Srioka Amd.f
10.30-12.15 pengambilan obat-obat dan pembuatan copy
Apotek Puskesmas
resep
Botania
12.15-12.45 ISHOMA
Mengisi buku pengeluaran obat seperti Nuryati
12.45-13.30 mencatat obat yang sudah diambil pada saat Apotek Puskesmas
penyiapan obat. Botania
Pemberian materi mengenai alur Alur Sry Hendryeny. SF,Apt
13.30-15.30 Pasien di Puskesmas Botania dan meminta Puskesmas Botania
TTD pembimbing dan pulang
Hari ke :2

Hari/tanggal : Selasa, 07 Mei 2019

KETERANGAN
PUKUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
Nurhayati
Sri Srioka Amd.f
08.00 Sampai ditempat magang
Apotek Puskesmas
Botania
Mengambil obat dari gudang dan mengisi
Sri Srioka Amd.f
kartu stok
08.30-09.30 Gudang Puskesmas
Botania

Nurhayati
Sri Srioka Amd.f
09.30-10.00 Mengisi obat yang kosong
Apotek Puskesmas
Botania
Nurhayati
Membantu penyiapan obat seperti
Sri Srioka Amd.f
10.00-12.30 pengambilan obat-obat dan pembuatan copy
Apotek Puskesmas
resep
Botania
12.30-13.30 ISHOMA
Sry Hendryeny.
Pemberian materi mengenai Alur Obat di
SF,Apt
13.30-14.30 Puskesmas Botania dan meminta TTD
Apotek Puskesmas
pembimbing dan pulang
Botania
Hari ke :3

Hari/tanggal : Rabu, 08 Mei 2019

KETERANGAN
PUKUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
08.00 Sampai dilokasi tempat magang Puskesmas Botania
Nurhayati
Sri Srioka Amd.f
08.00-09.00 Mengisi obat yang kosong
Apotek Puskesmas
Botania
Nurhayati
Membantu penyiapan obat seperti
Sri Srioka Amd.f
09-00-12.30 pengambilan obat-obat dan pembuatan copy
Apotek Puskesmas
resep
Botania
12.30-13.00 ISHOMA
Sry Hendryeny.
Menulis waktu tunggu pasien berdaasarkan
SF.Apt
13.00-14.00 jam pada saat resep masuk sampai akan di
Apotek Puskesmas
lakukan PIO oleh Apoteker
Botania
Sry Hendryeny.
Pemberian materi mengenai Alur Resep di
SF,Apt
14.00-14.30 Puskesmas Botania dan meminta TTD
Apotek Puskesmas
pembimbing dan pulang
Botania
Hari ke :4

Hari/tanggal : Kamis, 09 Mei 2019

KETERANGAN
PUKUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
08.00 Sampai di lokasi tempat magang Puskesmas Botania
Nuryati
08.00-09.00 Mengisi obat yang kosong Apotek Puskesmas
Botania
Nurhayati
Membantu menyiapkan resep obat, seperti Sri Srioka Amd,f
09.00-12.30
mengambilkan obat . Apotek Puskesmas
Botania
Nurhayati
Sri Srioka Amd,f
12.30-13.00 Melakukan peracikan obat
Apotek Puskesmas
Botania
13.00-13.30 ISHOMA
Sry Hendyeny,
Pemberian materi mengenai Skrinning Resep SF.Apt
13.30-14.30
yang dilakukan di Puskesmas Botania. Mushola Puskesmas
Botania
Sry Hendyeny,
Konsultasi laporan dan meminta TTD SF.Apt
14.30
pembimbing dan pulang Mushola Puskesmas
Botania
Hari ke :5

Hari/tangal : Jumat, 10 Mei 2019

KETERANGAN
JUDUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
08.00 Sampai dilokasi magang Puskesmas Botani
Membantu menyiapkan resep obat, seperti Nurhayati
08.00-12.00 mengambilkan obat dan membantu meracik Apotek Puskesmas
obat sediaan puyer dan membuat copy resep Botania
12.00-12.30 ISHOMA
Mengisi buku pengeluaran obat seperti Nurhayati
12.30-13.30 mencatat obat yang sudah diambil pada saat Apotek Puskesmas
penyiapan obat. Botania
Sri Srioka Amd,f
Mengambil obat dari gudang dan mengisi
13.30-14.25 Gudang Apotek
kartu stok
Puskesmas Botania
Sry Hendryeny,
Pemberian materi mengenai Kelengkapan
SF.Apt
14.25-14.30 Resep dan meminta TTD pembimbing dan
Apotek Puskesmas
pulang
Botania
Hari ke :6

Hari/tanggal : Sabtu, 11 Mei 2019

KETERANGAN
PUKUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
08.00 Sampai dilokasi magang Puskesmas Botania
Membantu menyiapkan resep obat, seperti Sri Srioka Amd,f
08.00-11.00 mengambilkan obat dan membantu meracik Apotek Puskesmas
obat sediaan puyer dan membuat copy resep Botania
Mengisi buku pengeluaran obat seperti Sri Srioka Amd,f
11.00-12.00 mencatat obat yang sudah diambil pada saat Apotek Puskesmas
penyiapan obat. Botania
12.00-12.30 ISHOMA
Sry Hendryeny,
Konsultasi laporan dan meminta TTD SF.Apt
12.30-14.30
pembimbing dan pulang Mushola Puskesmas
Botania
Hari ke : 7

Hari/tanggal : Senin, 13 Mei 2019

KETERANGAN
PUKUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
08.00 Sampai di lokasi magang Puskesmas Botania
08.00-10.00 Membantu mendaftarkan pasien Puskesmas Botania
Membantu pasien mengisi form Penyuluhan Puskesmas Botania
10.00-12.00
Puskesmas Botania
12.00-12.30 ISHOMA
Membantu mendaftarkan dan mengantarkan Sri Srioka Amd,f
12.30-13.30 pasien dengan keluhan batuk lebih dari 2 Gudang Apotek
minggu ke ruang sehati Puskesmas Botania
Konsultasi laporan dan meminta TTD Sry Hendryeny
13.30-14.26 pembimbing dan pulang. SF.Apt
Puskesmas Botania
Hari ke :8

Hari/tanggal : Selasa, 14 Mei 2019

KETERANGAN
PUKUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
08.00 Sampai dilokasi tempat magang Puskesmas Botania
Nurhayati
Sri Srioka Amd.f
08.00-09.00 Mengisi obat yang kosong
Apotek Puskesmas
Botania
Nurhayati
Membantu penyiapan obat seperti
Sri Srioka Amd.f
09-00-12.30 pengambilan obat-obat dan pembuatan copy
Apotek Puskesmas
resep
Botania
12.30-13.00 ISHOMA
Sry Hendryeny.
Menulis waktu tunggu pasien berdaasarkan
SF.Apt
13.00-14.00 jam pada saat resep masuk sampai akan di
Apotek Puskesmas
lakukan PIO oleh Apoteker
Botania
Sry Hendryeny.
Pmeberian materi mengenai Konseling dan SF,Apt
14.00-14.30
meminta TTD pembimbing dan pulang Apotek Puskesmas
Botania
Hari ke :9

Hari/tangal : Rabu, 15 Mei 2019

KETERANGAN
JUDUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
08.00 Sampai dilokasi magang Puskesmas Botani
Membantu menyiapkan resep obat, seperti Nurhayati
08.00-12.00 mengambilkan obat dan membantu meracik Apotek Puskesmas
obat sediaan puyer dan membuat copy resep Botania
12.00-12.30 ISHOMA
Mengisi buku pengeluaran obat seperti Nurhayati
12.30-13.30 mencatat obat yang sudah diambil pada saat Apotek Puskesmas
penyiapan obat. Botania
Sri Srioka Amd,f
Mengambil obat dari gudang dan mengisi
13.30-14.25 Gudang Apotek
kartu stok
Puskesmas Botania
Sry Hendryeny,
Pemberian materi mengenai Penyakit
SF.Apt
14.25-14.30 Diabetes dan meminta TTD pembimbing dan
Apotek Puskesmas
pulang
Botania
Hari ke : 10

Hari/tanggal : Kamis, 16 Mei 2019

KETERANGAN
PUKUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
08.00 Sampai dilokasi magang Puskesmas Botania
Membantu menyiapkan resep obat, seperti Sri Srioka Amd,f
08.00-11.00 mengambilkan obat dan membantu meracik Apotek Puskesmas
obat sediaan puyer dan membuat copy resep Botania
Mengisi buku pengeluaran obat seperti Sri Srioka Amd,f
11.00-12.00 mencatat obat yang sudah diambil pada saat Apotek Puskesmas
penyiapan obat. Botania
12.00-12.30 ISHOMA
Sry Hendryeny,
Konsultasi laporan dan meminta TTD SF.Apt
12.30-14.30
pembimbing dan pulang Mushola Puskesmas
Botania
Hari ke : 11

Hari/tanggal : Jumat, 17 Mei 2019

KETERANGAN
PUKUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
Nurhayati
Sri Srioka Amd.f
08.00 Sampai dilokasi magang
Apotek Puskesmas
Botania
Mengambil obat dari gudang dan mengisi
Sri Srioka Amd.f
kartu stok
08.30-09.30 Gudang Puskesmas
Botania

Nurhayati
Sri Srioka Amd.f
09.30-10.00 Mengisi obat yang kosong
Apotek Puskesmas
Botania
Nurhayati
Membantu penyiapan obat seperti
Sri Srioka Amd.f
10.00-12.30 pengambilan obat-obat dan pembuatan copy
Apotek Puskesmas
resep
Botania
12.30-13.30 ISHOMA
Sry Hendryeny.
Konsultasi laporan dan meminta TTD SF,Apt
13.30-14.30
pembimbing dan pulang. Apotek Puskesmas
Botania
Hari ke :12

Hari/tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019

KETERANGAN
PUKUL KEGIATAN (Tempat/nama
pemateri/dll)
08.00 Sampai di lokasi tempat magang Puskesmas Botania
Nuryati
08.00-09.00 Mengisi obat yang kosong Apotek Puskesmas
Botania
Nurhayati
Membantu menyiapkan resep obat, seperti Sri Srioka Amd,f
09.00-12.30
mengambilkan obat . Apotek Puskesmas
Botania
Nurhayati
Sri Srioka Amd,f
12.30-13.00 Melakukan peracikan obat
Apotek Puskesmas
Botania
13.00-13.30 ISHOMA
Sry Hendyeny,
Konsultasi laporan dan meminta TTD SF.Apt
13.30-14.30
pembimbing dan pamit pulan. Mushola Puskesmas
Botania

3.2 Menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep


3.2.1 Pengertian Resep
Resep diidentifikasikan sebagai permintaan tertulis dari dokter,
doker gigi atau dokter hewan kepada Apoteker Pengelolah Apotek
(APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai
dengan perundangan yang berlaku.
1. Dokter
2. Dokter gigi, terbatas pd pengobatan gigi & mulut.
3. Dokter hewan, terbatas pengobatan hewan

Resep yang lengkap :


1. Nama, alamat dan nomor izin praktik dokter, dokter gigi, atau dokter
hewan .
2. Tanggal penulisan resep
3. Tanda ℛ/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
4. Nama setiap obat dan komposisinya
5. Aturan pemakaian obat yang tertulis
6. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
7. Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter
hewan.
8. Tanda seru dan /atau paraf dokter untuk resep yang melebihi dosis
maksimalnya.

No
Resep Penandaan Sediaan
.

1.  Ambilah Amoxicillin 10
R/ Amoxicillin tab 500 mg No. X tablet, Tandai 3 x sehari 1
S3dd tab 1 tablet
R/ Guaiafenesin tab No.X  Ambilah Guaiafenesin 10
S3dd tab 1 tablet, Tandai 3 x sehari 1
R/ Ibuprofen tab No.X tablet
S3dd tab 1
 Ambilah Ibuprofen 10 tablet,
R/ Vit c No.X
Tandai 3 x sehari 1 tablet
S1dd tab 1
 Ambilah Vit c 10 tablet,
Tandai 1 x sehari 1 tablet
2. R/ Simvastatin tab NO.XXX  Ambilah Simvastatin 30
S1dd tab 1 tablet, Tandai 1 x sehari 1
R/ Amlodipin 10 mg tab No.V tablet pada malam hari

Ambilah Amlodipin 10 mg 30
tablet, Tandai 1 x sehari 1
S1dd tab 1 tablet pada pagi hari
R/ Sucralfat syr No.1
 Ambilah Sucralfat sirup 1
S3dd 2 cth a.c
botol, Tandai 3 x sehari 2
sendok teh setengah jam
sebelum makan.
3.  Ambilah Asam Mefenamat 10
tablet, Tandai 3 x sehari 1
R/ Asam Mefenamat tab NO.X tablet
S3dd tab 1  Ambilah Omeprazole 30
R/ Omeprazole tab No.XXX tablet, Tandai 3 x sehari 1
S3dd tab 1 a.c tablet setengah jam sebelum
R/ Antasida syr No.1 makan.
S3dd 1 cth p.c  Ambilah Antasida sirup 1
botol, Tandai 3 x sehari 1
sendok teh 2 jam setelah
makan.
Tabel 1. Menerapkan Sediaan Obat Sesuai Resep

3.2.2 Salinan Resep/Copy Resep


Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apoteker, salinan
resep harus memuat seluruh keterangan yang terdapat dalam resep
aslinya dan juga memuat :
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama APA dan no SIA
3. Nama dan umur pasien
4. Nama dokter penulis resep
5. Tanggal dan nomer urut pemnuatan
6. Tanda R/ pada resep
7. Tanda det/nedet
8. Tulisan PCC
3.2.3 Waktu Penggunaan Obat
1. Perut kosong (1 jam sebelum makan / 2 jam setelah makan)
Alasan :
a. Untuk meningkatkan kadar obat dalam darah karena makanan
dapat menurunkan absorbsi obat jika perut masih penuh
dengan makanan.
Contoh : Obat Tetrasiklin, Ampisilin, Captopril (Sebelum
makan)
b. Untuk melapisi mukosa lambung
Contoh : Obat Sukralfat
2. Obat muntah dan mual (½ Jam Sebelum Makan)
Alasan :
a. Absorbsinya di pengaruhi oleh makanan
Contoh : Obat Domperidon
b. Merangsang sekresi insulin,
Contoh : Obat Glipizid
c. Aktif pada suasana asam
Contoh : Obat Omeprazol
3. Obat yang diminum pada pagi hari
Alasan:
Mencegah diuresis pada malam hari
Contoh : Furosemide, Hydrochlortiazid dan Spironolacton.
4. Obat yang diminum pada malam hari
Alasan :
a. Obat Hiperlipidemia/Kolestrol
Contoh : Simvastatin
b. Obat Cacing
Contoh : Pirantel Pamoat dan Albendazole
c. Obat pencahar Oral (6-8 jam)
Contoh : Bisacodil
d. Obat Sedativa/Tidur
Contoh : Luminal, Diazepam
5. Segera Setelah / Bersama Makanan
Alasannya :
a. Sangat cepat di absorbsi di GastroIntestinal / GI
Contoh : Glibenclamide
b. Merangsang Sekresi Insulin
Contoh : Gliklazid
c. Untuk menghindari gangguan pada lambung
Contoh : Erytromicin, Piroxicam, Ciprofloxaxin
6. Jenis Suplemen
a. Vitamin Nafsu makan
Contoh : Curcumae (Curcuma Plus), Vitamin B Kompleks (B1,
B6) , lisin (Biolisin)
b. Daya tahan tubuh
Contoh : Echinaceae (Imboost, Imunos)
c. Vitamin C dosis tunggal Minimal 500 mg
d. Vitamin Neurotropik (Vitamin saraf)
Contoh : B1, B6, B12
e. Vitamin Otak
Contoh : AHA, EFA, DHA
7. Obat jamur (Jenis infeksi kulit dan penyakit topical)
a. Infeksi /Bakteri (Kurap, Bisul, Borok)
Contoh : Salep Antibiotik (Gentamycin, Kelorampenikol)
b. Infeksi Varicella (Cacar Air)
Contoh : Acyclovir
c. Infeksi Jamur
Contoh : Mikonazol , Kotrimoksazol
d. Alergi
Contoh : Betametason, Hidrokortison
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil Praktek Pengenalan Klinis di puskesmas Botania kelompok ke 3 pada


tanggal 06 mei sampai dengan tanggal 18 mei 2019. Di hari senin sampai hari kamis masuk
pada pukul 08:00 – 14:00 dan hari jum’at masuk pada pukul 08:00 – 11:30 kemudian pada
hari sabtu masuk pada pukul 08:00 - 13:00 kami mendapatkan ilmu dan pengalaman yang
bannyak. Mulai dari perkenalan di puskesmas, yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi ,
pengamanan pengadaan , penyimpanan , pendistribusian, dan pengembangan obat.

Di puskesmas Botania ada pembagian tugas tidak hannya di ruang instalasi farmasi
tetapi juga hampir semua ruangan – ruangan di puskesmas seperti : Ruang rekam medis dan
TTV.

Dalam kegiatan pengendalian mutu pelayanan kefarmasian terdapat perencanaan, yaitu


mennyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan mutu sesuai
target yang di tetapkan. Pelaksanaan , yaitu monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan
rencana kerja ( membandingkan antara capaian dan rencana kerja ). Memberikan umpan balik
terhadap hasil capaian. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu melakukan perbaikan
kualitas pelayanan sesuai terget yang di tetapkan dan meningkatkan kualitas pelayanan jika
capaian sudah memuaskan.

Pennyusunan obat di puskesmas Botania berdasarkan, Alfabetis, bentuk sediaan, dan


berdasarkan suhu penyimpanan. Tempat penyimpanan obat seperti , Lemari narkotika, lemari
vaksin, lemari pendingin, ruangan ber AC.

4.1 Kegiatan yang di lakukan di Puskesmas Botania

1. Mahasiswa pkl melakukan perkenalan kepada petugas apotek yang ada di puskesmas
botania.
2. Mahasiswa melakukan tugas yang ada atau yang sesuai di dalam buku panduan
Praktek Pengenalan Klinis (LOG BOOK)
3. Apoteker di puskesmas memberikan materi dan tugas yang sesuai di dalam buku
panduan Praktek Pengenalan Klinis (LOG BOOK) dan kegiatan yang di lakukan
di Puskesmas Botania
4. Mahasiswa melakukan kegiatan yang ada di instalasi farmasi seperti mengerjakan
resep, pengambilan obat sesuai yang ada di dalam resep, peracikan, dan menulis
etiket .
5. Mahasiswa belajar menulis kartu stok.
6. Mahasiswa belajar bagaimana tekhnik yang tepat untuk Pemberian Informasi Obat
(PIO).
7. Mahasiswa mempelajari beberapa obat lebih dalam sampai mengenai posologi dan
efek samping obat itu sendiri.
8. Mahasiswa mengerti bagamaina tekhnik yang tepat untuk melakukan Konseling.

4.2 Menerapkan Manajemen dan Administrasi di Bidang Farmasi

1. Perencanaan sediaan farmasi di Puskesmas Botania


Perencanaan adalah suat8iu proses kegiatan seleksi obat dan pembekalan kesehatan
untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan obat di puskesmas.
Seleksi adalah proses pemilihan dengan rasional sejumlah obat di puskesmas , dengan
tujuan untuk menghasilkan sediaan obat yang baik.

Perencanaan tersebut disusun dengan tujuan :

a. untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang tepat dan sesuai kebutuhan
b. untuk menghindari kekosongan stok obat di puskesmas
c. meningkatkan efisiensi penggunaan obat 2.Permintaan atau Pengadaan
sediaan farmasi di Puskesmas Botania
Pengadaan langsung dari instalasi farmasi, jika tidak mencukupi, maka bisa melalui
dana KAPITASI.

Permintaan atau pengadaan obat di puskesmas di lakukan untuk memperoleh jenis dan
jumlah obat dengan mutu yang baik, menjamin tersediannya obat, dengan cepat dan
tepat. Oleh karna itu pengadaan atau permintaan obat harus memperhatikan dan
mempertimbangkan bahawa obat yang di minta atau di adakan sesui dengan jenis dan
jumlah obat yang di rencanakan. Permintaan atau pengadaan obat puskesmas botania
menggunakan format LPLPO ( Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat ).
Permintaan di lakukan oleh Apoteker penanggung jawab apotek yang telah di tanda
tangani oleh Kepala Puskesmas.
2. Penyimpanan sediaan farmasi di Puskesmas Botania
Penyimpanan sediaan farmasi untuk menjaga kondisi sediaan yang baik dan bermutu,
di simpan di dalam gudang. Penyusunan barang di puskesmas botania yaitu
berdasarkan pada bentuk sediaan obat, abjad, dan farmakologi. Penyimpanan
Menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (Firs Exspired First Out).

3. Pencatatan dan Laporan yang ada di di Puskesmas Botania

Pencatatan dan laporan yang ada di puskesmas botania meliputi pencatatan harian
(Pencatatan rutin) yang di lakukan setiap hari oleh petugas puskesmas menyangkut
penerimaan dan pelayanan obat ke sub unit pelayanan pada kartu stok. Kemudian pada
laporan bulanan di lakukan untuk laporan pemakaian obat setiap bulan dengan
menggunakan format LPLPO dan untuk sebagai sarana penanggung jawab oleh
puskesmas kepada dinas kesehatan kota Batam.

4. Pelayanan Obat di Puskesmas Botania


Pelayanan obat di puskesmas botania yaitu dengan menggunakan resep dokter. Pasien
yang datang harus mendaftarterlebih dahulu, setelah itu pasien berobat ke poli poli
yang sesuai keluhan pasien. Setelah mendapatkan resep dari dokter pasein kemudian
mengambil obat di apotek.
4.3 Alur Pelayanan Pasien

pengambilan
no antrian
Pendaftaran TTV Poli

APOTEK Poli Laboratorium

4.4 Penyimpanan Obat Puskesmas Botania

1. Berdasarkan bentuk sediaan

Obat yang mempunnyai kesamaan bentuk sediaan sebaiknya di simpan di tempat


yang sama seperti misalnnya obat oral ( Tablet, kapsul, sirup ). Obat suntik
( ampil,vial, Cairan infus ). Obat luar ( salep, gel, tetes mata, obat kumur ).

2. Berdasarkan abjad (Alfabetis)

Penyimpanan obat berdasarkan abjad (alfabetis) bertujuan untuk mempermudah


pengambilan obat. Misalnnya seperti sediaan tablet di urutkan dari huruf A
(Ambroxol), B ( Betametason ), C (Cetirizin), dan seterusnnya.

3. Berdasarkan FIFO dan FEFO

FIFO ( First In First Out ) adalah pennyimpanan obat berdasarkan obat yang datang
lebih dulu dan dikeluarkan lebih dulu.

FEFO ( First Expiry First Out ) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang
memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka di keluarkan lebih dulu.

4. Berdasarkan LASA ( Look A like Sound A like )

Adalah obat yang memiliki kemasan yang terlihat mirip atau obat yang memiliki
nama terdengar mirip.
Prosedur :

1. Obat LASA di simpan pada tempat yang jelas perbedaannya, terpisah / diantarai 1
item / obat lain.
2. Beri label dengan tulisan obat yang jelas pada setiap kotak pennyimpanan obat dan
menampilkan kandungan aktif dari obat tersebut.
3. Untuk obat yang kekuatannya paling besar di beri label warna merah LASA, dan
yang kekuatannya rendah di beri label warna hijau LASA .
5. Berdasarkan High-Alert Medication atau obat dengan kewaspadaan tinggi

adalah obat-obatan yang memiliki resiko lebih tinggi untuk mrnnyebabkan/ menimbulkan
adannya komlikasi membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan
penggunaan atau kurang tepat.

6. Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika dengan lemari khusus yang terbuat dari baja dan
menempel di dinding.

4.5 Alur Pelayanan Resep di Apotek

Skrining
Nomor antrian Penyerahan resep (kelengkapan resep,
& rasionalitas )

Persiapan/ Racikan dan Non


Pengemasan
Dispensing racikan

Pengemasan dan Pennyerahan obat


penulisan Etiket dan di sertai PIO
4.5.1 Identifikasi resep :

1. Kelengkapan Resep
 Nama dokter
 Nama dan umur pasien
 Berat badan pasien
 Nama poli
 Tanggal penulisan resep
2. Rasionalitas Resep :
 Tepat pasien
 Tepat obat
 Tepat indikasi
 Tepat dosis
 Tepat cara dan waktu pemakaian
 Waspada efek samping
4.5.3 Penyiapan Resep

1. Resep racikan ( puyer )

Cara menyiapkan puyer :

 Masukan lumpang dan alu terlebih dahulu


 Siapkan obat yang akan di racik sesuai yang tertera di dalam resep
 Masukan sediaan di dalam lumpang lalu gerus homogen
 Serbuk di bagi sama bannyak ke dalam kertas perkamen
 Kemasan di press menggunakan alat khusus
 Tulis etiket dan masukan obat ke dalam klip obat
 Bersihkan kembali lumpang
2. Resep non racikan

Ambil obat yang sesui tertera pada resep kemudian masukan oabat tersebut ke dalam
klip obat dan tulis etiket sesuai resep.

4.5.4. Penulisan Etiket

1. Etiket putih ( untuk obat dalam )


Contoh : tablet, kapsul, sirup, puyer dan lain-lain.

2. Etiket biru ( untuk obat luar )


Contoh : salep, tetes mata, tetes telinga dan lain-lain

4.6 Tahapan Pemberian konseling Pada Pasien


1. Menanyakan kesediaan pasien untuk konseling
2. Memberi salam, perkenalan diri, dan menanyakan apa yang sudah
disampaikan oleh dokter mengenai penyakit pada pasien.
3. Apoteker menerangi indikasi obat, dosis obat, cara pakai obat, efek samping
obad dan interaksi obat.
4. Menerangkan penatalaksanaan kepada pasien yang harus dilakukan pasien.
Seperti : Gaya hidup yang sehat, farmakologi, diet yang baik dan benar dan
mengenai penyakit yang dialami pasien.
5. Menerangkan kembali apa yang telah kita sampaikan untuk melihat
feedbacknya.
6. Setelah disampaikan konseling, berilah kesempatan pada pasien untuk
bertanya.
7. Terakhir tinggalkan nama dan nomer telepon ( yang dapat dihubungi)
Apoteker kepada pasien dan berilah salam.

4.7 Cara Pemakaian Obat Luar


No Sediaan Cara pemakaian
1. Tetes mata 1. Cuci tangan dengan sabun
2. Buka tutup botol tetes mata
3. Periksalah ujung penetes untuk memastikan
tidak patah atau pun pecah
4. Jangan menyentuh ujung penetes dengan
apapun,usahakan tetap bersih
5. Posisi kan kepala menadah dan tarik kelopak
mata bagian mata kebawah terbentuk cekungan
6. Teteskan obat mata sebanyak anjuran yang
diberikan oleh dokter
7. Menutup mata selama 1-2 menit
8. Tutup kembali obat tetes mata tersebut, jangan
mengusap atau menyuci ujung penetesnya
2. Tetes Hidung 1. Hembus kan nafas dengan kuat agar kotoran
dalam hidung keluar
2. Buka obat tetes hidung
3. Periksalah ujung penetes untuk memastikan
tidak patah atau pun pecah
4. Tekukan kepala sejauh mungkin kebelakang
atau berbaring ditempa tidur pada posisi
bergantung
5. Teteskan obat sebanyak ajuran dokter
6. Tekukan kepala diantara kedua lutut tunggu
hingga beberapa menit
7. Cuci ujung penetes dengan air hangat dan tutup
kembali ujung penetesnya
3. Tetes Telinga 1. Cuci tangan dan telinga
2. Hangat kan botol tetes telinga selama beberapa
menit
3. Kocok botol tetes telinga buka tutup botol dan
periksa ujung nya
4. Miring kan kepala ke satu sisi atau berbaring
dengan posisi meyamping
5. Teteskan obat tetes telinga sebanyak anjuran
dokter
6. Tunggu hingga beberapa menit
7. Tutuptelingamenggunakankapassteril agar obat
mencapai sasaran pengobatan
8. Cuci tangan tutup kembali ujung penates
telinga
4. Salep Mata 1. Cuci tangan dengan air
2. Hindari kontak langsung ujung tube dengan
mata tangan atau permukaan lainnya
3. Condong kan kepala kebelakang tarik kelopak
mata kebawah
4. Oleskan salep ke dalam kelopak mata tersebut
sepanjang kira-kira 1 cm
5. Kedip kan mata secara perlahan lalu pejam kan
mata selama 1 menit dan bersihkan sisa salep
pada wajah
6. Pasang kan kembali tutup tube dan cuci tangan
dengan sabun
5. Suppositoria 1. Cuci tangan dengan sabun
2. Jika suppositoria terasa lembek, bekukan
dengan cara di siap kan dalam lemari
pendingin
3. Buka bungkus suppositoria
4. Baring menyamping dengan posisi kaki
duiluruskan dan salah satu kaki di tekukkan
keatas kearah dada
5. Masukkan obat soppusitoria dengan posisi
ujungnya yang runcing masuk terlebih dahulu
6. Tunggu hingga 5-10 menit
7. Buang wadah suppositoria dan cuci tangan
dengan sabun

6. Rektal tube 1. Bersih kan dan keringkan area rectum atau


anus
2. Cuci tangan sampai bersih
3. Jika di gunakan pada bayi atau anak kecil kan
usaha kan posisi nya menelungkup
4. Jika digunakan untuk bagian luar anus cukup
menggunakan krim dan oleskan pada bagian
yang sakit
5. Jika digunakan untuk mengobati bagian dalam
rectum diperlukan langkah-langkah
sebagaiberikut :
a. Buka segel pembungkus aplikator
b. Tekan perlahan sampai cairan dalam
c. Masukkan tube melumuri bagian luar
aplikator
d. Pencet tube perlahan sampai mengeluarkan
sejumlah cairan yang di perlukan dari tube
e. Tarik aplikator keluardari anus sambil
memencet tube
f. Diamkan selama beberapa menit
g. Tutup kembali tube
h. Cuci aplikator kembali dengan air dan
sabun, jika di kemasnya sekali pakai maka
buanglah tube setelah pemakaian, cuci
tangan dengan sabun
7. Tablet Vagina 1. Cuci tangan dengan sabun
2. Buka kemasan tablet
3. Celupkan tablet kedalamair hangat kuku untuk
membasahkannya
4. Berbaringlah telentang
5. Tekuk lutut dan mengangkang
6. Perlahan-lahan masukkan tablet kedalam
vagina sejauh mungkin jangan dipaksa
7. Buangkan kemasan tablet dan cuci tangan
8. Ovula 1. Cuci tangan dengan sabun
2. Buka bungkus ovula
3. Jika ovula menggunakan aplikator, letakkan
ovula pada lubang yang terdapat pada
aplikator, pastikan sisi yang berada dalam
lubang aplikator yang telah di pasangi ovula.
Kaki di tekuk dengan posisi membuka agar
memudahkan memasang ovula
4. Masukkan ujung ovula kedalam rectal dengan
bantuan aplikator
5. Tekan tombol yang terdapat pada aplikator
untuk melepaskan ovula
6. Tekan tombol yang terdapat pada aplikator
untuk melepaskan ovula
7. Tekuk kaki selama beberapa menit,
kemudiandudukselama 1-2 menit
8. Cuci aplikator dengan sabun dan buang
bungkus ovula
9. Cuci tangan dengan sabun

4.8 Administrasi Obat di Apotek

4.8.1 Buku barang masuk Apotek

No Nama Barang Satuan Jumlah Tanggal Ket


ED

4.8.2 Catatan Harian Resep

No Nama Obat Satuan Pengeluaran Jumlah

4.8.3. Laporan stok opname Apotek

No Nama Barang Satuan Jumlah Ket

4.8.4 Laporan Apotek

No Nama Satuan Stok Penerimaan Persediaan Pengeluaran Sisa


4.9 Administrasi Gudang

4.9.1 Buku Barang Masuk gudang

No Nama Barang Satuan Jumlah Tanggal No Ket


ED Bercode

4.9.2 Buku Pengeluaran Gudang

No Nama Barang Satuan Jumlah Ket

4.9.3 Laporan Stok Opname Gudang

No Nama Barang Satuan Jumlah Ket

4.9.4 Laporan Bulanan Gudang

No Nama Satuan Stok Penerimaan Persediaan Pemakaian Sisa Ket


Barang Awal

Note :

 Stok awal merupakan stok akhir dan bulanan yang lalu


 Penerimaan di ambil dari buku barang masuk
 Persediaan merupakan stok awal + penerimaan
 Pemakaian di ambil dari laporan barang keluar
4.10 LPLPO ( Laporan Pemakaian Lembar Penerimaan Obat )

No

Barang
Nama

Kelas Terapi

Satuan

Stok Awal

Penerimaan

Persediaan

Pemakaian

Sisa Stok

Opname
Stok

Permintaan

Pemberian

Ket
4.11 Alur Distribusi Obat Di Puskesmas Botania

Apotek
Poli Anak
Poli Umum
Poli KIA/KB
Obat dari Instalasi Poli Gizi
Gudang farmasi
Farmasi Laboratorium
Imunisasi
Posyandu Balita
Posyandu Usila
4.12 Nama Merek Obat Generik, Bentuk Sediaan Dan Kekuatan, Pasologi, Indikasi,
Mekanisme Kerja Obat, Efek Samping dann Interaksi Obat

Nama Obat Bentuk dan Indikasi Dosis dan Efek Mekanisme Kerja Interaksi Obat
No Kekuatan Cara Samping
Obat Pemakaian
1 Amoxicillin 500 mg/tab infeksi Dewasa : Mual , Bekerja melalui Probonecid
250 mg/5 saluran 3x sehari muntah, penghambatan menurunkan
ml sirup pernafasa 500mg. diare terhadap sekresi tubulus
125 mg/ 5 n atas Anak – Reaksi biosintesis ginjal dari
ml sirup seperti : anak : hipersensi dinding sel amoxicillin.
100 mg/ ml tonsillitis 20-40 tif: ruam mukopeptida. Peningkatan
drop , mg/kg BB Efek pada konsentrasi
faringitis, tiap 8 jam hati. amoxicillin dalam
sinusitis, Ginjal : darah.
dan Otis kristaluria Kloramfenicol,
media. System sulfonamide,
infeksi pendaraha tertracycline bisa
saluran n dan mempengaruhi
pernafasa limfatik. efikasi obat
n bawah Ganggua kontrasepsi oral.
seperti n Allopurinol
bronchiti limfatik. meningkatakan
s akut reaksi pada kulit.
dan
kronik
infeksi
saluran
kemih :
sissitis,
gonorhoe
infeksi
jaringan
kulit dan
jaringan
lunak :
luka
2. Cotrimoxazo 960 mg/ Infeksi Dewasa : Mual, Menghambat Menambah efek
le tab traktus 2x 960 mg. muntah, sintesis asam folat dari antikoagulan
480 mg / urinarius Anak –anak ruam mikroorganisme dan
tab seperti : kulit. pada tahap yang memperpanjang
120 mg/ prostatiti 2x 480 mg berbeda. waktu paruh obat.
tab s akut Memberikan efek Menghambat
240 mg / 5 dan bakterisid. pembentukan folat
ml kronis pirimetamin.
yang Tiazid dapat
disebabk meningkatkan
an oleh trombositopenia.
bakteri e.
colli,
klebsiella
.
Infeksi
gastroinst
estinal
yang
disebabk
an
salmonell
a seperti
demam
thypoid .
Infeksi
THT
3 Clindamycin 150 mg/ Pengobat Dewasa : Menghambat Clindamicyn tidak
tab an infeksi 150 – 300 Ganggua sintesa protein boleh diberikan
300 mg / berat mg/ 6 jam. n dengan cara bersamaa dengan
tab yang Anak- gastrointe mengikat gugus erytomicin karena
disebabk anak : stinal : 50 s sub unit bersifat
an oleh 8-16 mg/ mual ribosom bakteri. antagonism.
anaerob kgBB muntah
dan strain perhari. diare.
bakteri Ruam
aerob Sesudah kulit.
gram makan Malfungs
positif i hati.
yang Hipotensi
peka .
seperti
streptoco
cci
pneumok
oki dan
stalicocci
.
4. Cefixime 100 mg / Infeksi Dewasa : Shok Menghambat
tab saluran 100 -200 Alergi . sintesa dinding Antikoagualan
200 mg / urin yang mg per 12 Kerusaka sel dapat
tab disebabk jam. n ginjal mikroorganisme. memperpnjang
100mg/ 5 an oleh Anak- Nyeri waktu pembekuan
ml E. colli anak : perut darah.
Gonorho 4-8mg/ Nifedipine dapat
e kgBB meningkatkan
Sinusitis Setiap 12 kadar cefixime
jam yang diserap.
Sesudah
makan

5 Ofloxacin 200 Infeksi Dewasa : Ganggua Menghambat antasida dapat


mg/tab saluran 200 – 400 n ssp aktivitas DNA menurunkan
400 mg/ kemih mg per 12 Alergi gyrase. absorbs quinolone
tab Infeksi jam. Ganggua oral sehingga
kulit Anak- n terjadi penurunan
Prostatiti anak : pencernaa konsentrasi obat
s yang Tidak n. Dalam urin.
disebabk dianjurkan Gangguan glukosa
a E colli. karena darah pada pasien
Infeksi dapat yang mendapatkan
bakteri menggangg pengobatan
u quinolone
pertumbuha bersama dengan
n tulang obat diabetes.
NSAID dengan
Sesudah ofloxacin dapat
makan menigkatkan efek
stimulasi ssp.
6. C0- 625 mg/ Infeksi Dewasa : Edema. Amoxicillin Probenecid dapat
Amoxiclav tab saluran 3 x 625 mg Pusing. Bekerja dengan meningkatkan
125 mg/ ml pernafasa per 8 jam Sakit meghambat kadar amoxicillin
250 mg/ ml n atas : kepala. sintesa dinding dalam darah.
Anak- Diare. sel bakteri Antikoagulan
Infeksi anak ; Mual. sehinnga plasma dapat
saluran 3 x 125 Muntah. sel bakteri keluar memperpanjang
pernafasa mg/ml dan pecah. protombin time .
n bawah : 3x 250 mg / Clavulanic Allopurinol dapat
Infeksi ml bekerja dengan menyebabkan
kulit : cara menghambat terjadi ruam.
Sesudah berbagai tipe
Infeksi makan enzim beta
tulang : lactamase yang
diproduksi oleh
bakteri.
7 Lincomycin 500 mg/tab Untuk Dewasa : Gangguaa Bekerja dengan Dapat terjadi
infeksi 3 x sehari n menghambat resistensi silang
saluran 500 mg per pencernaa sinstesa protein dengan
pernafasa 8 jam n bakteri dengan eritromicin.
n atas: Sesudah Ruam berikatan pada Bersifat
makan kulit sub unit 50 s menghambat
Untuk Disfungsi ribosom neuromuscular
infeksi ginjal organisme postif. sehingga dapat
saluran menaikkan kerja
pernafasa obat obat
n bawah: penghambat
neuromuscular.
Infeksi
kulit dan
jarinagan
lunak.
Infeksi
tulang
dan
sendi.
8 Eerthromyci 500 mg/ Mengoba Dewasa : Iritasi Menghambat Penggunaan
n tab ti infeksi 2x500 mg/ gastrointe sintesis protein dengan bersaman
saluran 12 jam. stinal. bakteri dengan dengan
nafas Alergi jalan berikatan carbamazepine
bagian kulit. dengan ribosom. dapat
atas Kehilang meningkatkan
terutama an toksisitas
yang pendenga carbamazepine.
disebabk ran. Dengan digoksin
an oleh dapat
streptoco meningkatkn level
ccus serum digoksin.
pyogenes
.
9 Ciprofloxaci 500mg/tab Infeksi Dewasa : Mual Bekerja dengan Penggunaan
n saluran 2x sehari Muntah mempengaruhi bersamaan dengan
kemih : 500 mg Pusing enzim DNA antasida dapat
Infeksi Sakit gyrase pada mengurangi
sakuran kepala bakteri. absorbsi
cerna : Alergi ciprofloxacin.
Infeksi Penggunaan
saluran bersama teofilin
nafas : dapat
Infeksi menigkatkan
tulang kadar teofilin.
dan sendi
:
Infeksi
kulit :
10 Cefadroxil 500mg/tab Infeksi Dewasa : Kram Menghambat Cefadroxil dapat
125mg/ ml yang 2xsehari perut sintesa dinding menggangu kineja
250 mg/ ml disebabk 500 mg Mual sel bakteri pil kb
an oleh Anak- anak: Muntah
mikroorg 25-50 Alergi
anisme mg/kg BB kulit
yang tiap 12 jam
sensitif
terutama
pada
bakteri
yang
gram
positif.
Infeksi
kulit.
Infeksi
saluran
kemih.
11 Acetylsistein 200 mg/tab Acetylcy Dewasa : Jarang Memutus Jika di minum
100 mg/ ml steine 2-3x sehari terjadi jembatan bersamaan dengan
sirup digunaka 200mg. relatif disulfida alkohol dapat
n untuk Anak-anak : ringan intramolekul meningkatkan
mengoba 2-3x sehari yaitu gan dalam agregat resiko terjadinya
ti 100mg. gguan pa glikoprotein. efek samping
penyakit- da
penyakit saluran pe
pada ncernaan
saluran misalnya
pernafasa mual,
n dimana dan munt
terjadi ah..
banyak
lendir
atau daha
k,
seperti :
emfisema
, radang
paru kron
is,
bronkiekt
asis,
eksaserba
si
bronkitis
kronis da
n akut,
bronkitis
asmatik,
asma bro
nkial
yang
disertai
kesukara
n
pengelua
ran
dahak,
serta
penyakitr
adang
rinofarin
geal.

12 Ambroxol 30 mg/tab Sebagai Dewasa : Reaksi Mempunyai sifat Jika di berikan


15 mg/ ml sekretolit 2-3x sehari intoleran sekretolitik dapat bersamaan dengan
sirup ik pada 30 mg. setelah mempermudah antibiotik
gangguan Anak –anak pemberia pengeluaran (amoxycillin,
salurN : n sekret yang kental doxycycline,
nafas 2-3x sehari ambroxol dan lengket di erythromycin dan
akut dan 15 mg pernah di dalam saluran cefuroxime) dapat
kronis, laporkan cerna meningkatkan
khususny tetapi penerimaan
a pada jarang. antibiotik dalam
eksaserba Efek jaringan paru-
si samping paru.
bronkitis ringan
kronis pada
dan saluran
bronkitis cerna
asmatik yang
dan asma sangat
bronkial. jarang
terjadi.
13 Guaiafenesin 100 mg/ Pengobat Dosis Pusing bertindak sebagai Jika di minum
tab an infeksi Dewasa: Mengantu ekspektoran. Obat bersamaan dengan
berat 200 - 400 k ini bekerja alkohol dapat
yang mg setiap 4 Sakit dengan cara meningkatkan
disebabk jam sekali, kepala meningkatkan resiko terjadinya
an oleh dengan Mual hidrasi yang efek samping
anaerob batas Muntah efektif dari
dan strain maksimum Sakit kelenjar
bakteri 2,4 gr/ hari. perut pernapasan
aerob Dosis untuk Ruam sehingga
gram anak-anak: Pembentu meningkatkan
positif Kurang dari kan batu volume dan
yang 2 tahun: 12 ginjal mengurangi
peka mg/kg/hari viskositas sekresi
seperti dibagi bronkial yang
streptoco dalam kental, sehingga
cci 6 dosis. memfasilitasi
pneumok 2 - 5 tahun: pengeluarannya
oki dan 50 - 100 mg melalui proses
stalicocci setiap 4 jam pembersihan
. sekali alami, yaitu
sesuai batuk.
kebutuhan
dan tidak
lebih dari
600 mg/
hari.
6 - 11
tahun: 100 -
200 mg
setiap 4 jam
sekali
sesuai
kebutuhan
dan tidak
lebih dari
1,2 gr/ hari.
12 tahun
lebih: 200 -
400 mg
setiap 4 jam
sekali dan
tidak lebih
dari 2,4 gr/
hari.

14. dextromethor Tablet: 15 meredaka Dosis Sakit kep meredakan gejala


phan mg. n gejala Dextrometh ala yang batuk kering Terbinafine
Syrup: 10 batuk orphan parah karena besifat Celecoxib
mg/5ml kering untuk Gejala ga menekan batuk MAO inhibitors
(satu karena Dewasa ngguan m (antitusif). Ritonavir
sendok besifat Dosis awal: ental sepe Antidepresan
takar). menekan 10 – 20 mg rti Quinidine
batuk diminum kebingun Imatinib
(antitusif empat gan dan Cinacalcet
). kali sehari, berhalusi Obat anti
atau 30 mg nasi, hipertensi
setiap 6-8 kecemasa
jam sekali. n,
Dosis perasaan
lanjutan: 60 gelisah,
mg setiap atau
12 jam gugup
sekali, Gejala
maksimum gagal
penggunaan napas
nya sehari a yang
dalah 120 ditandai
mg. dengan
Dosis napas
Dextrometh yang
orphan lambat
untuk dan
Anak-anak dangkal.
Dosis awal
Umur 4 – 6
tahun: 2,5 –
5 mg 4 jam
sekali atau
7,5 mg 6 –
8 jam
sekali.
Maksimum
penggunaan
30 mg per
hari.
Umur 6 –
12 tahun: 5
– 10 mg
setiap 4 jam
sekali atau
15 mg
setiap 6 – 8
jam sekali.
Maksimum
60 mg per
hari.
Umur > 12
tahun: sama
dengan
dosis dewas
a.
Dosis
lanjutan: 4
– 6 tahun:
15 mg
setiap 12
jam sekali.
Maksimum
30 mg per
hari. 6 -12
tahun: 30
mg setiap
12 jam
sekali.
Maksimum
60 mg
perhari.

15. codein Codeine Analgesi Dewasa 3- Pusing Antitusiv yang Obat yang
tablet k dan 4x sehari Mengantu bekerja pada mempengaruhi
15mg, 30 antitusiv 15mg k susunan saraf kadar serotonin di
mg, 60 mg Mual atau pusat dengan tubuh (obat
Codeine Anak 2-6 muntah menekan pusat untuk depresi,
suntikan tahun: 2,5-5 Sakit batuk. penyakit
15mh/mL, mg oral perut Parkinson, sakit
30 mg/mL, setiap 4-6 Sembelit kepala migrain,
60 mg/mL, jam. Gatal atau infeksi serius, atau
600- Maksimal ruam pencegahan mual
1200mg/ 30 mg/hari ringan dan muntah).
mL 6-12 tahun:
Codeine 5-10 mg
larutan 3- oral setiap
15 mg/5 4-6 jam.
mL Maksimal
60 mg/hari
Sesudah
makan
16. Erdosistein 300mg / Sebagai Dewasa : Mual, Dapat mengerkan Jika di minum
cap mukolitik 3 x sehari muntah, mucus dan bersamaan dengan
175mg / 5 pada 300 mg nyeri sputum purulen, alkohol dapat
ml gangguan anak : 3x perut, meningkatkan
saluran sehari 175 perubaha resiko terjadinya
pernafasa mg n indra efek samping
n akut perasa,
dan sakit
kronik kepala,
rasa
dingin,
sulit
bernafas,
kulit
gatal-
gatal dan
kemeraha
n
17. Bromhexin 8 mg / tab Sebagai Dewasa : Mengurangi atau Jika di berikan
4 mg / 5 ml mukolitik 3 x sehari 8 Mual, menghilangkan bersamaan dengan
untuk mg diare, seart-serat antibiotik
meredaka gangguan mukoprotein dan (amoxycillin,
n batuk Anak : 3 x pencernaa mukopolisakarida doxycycline,
berdahak. sehari 4 n dan yang terdapat erythromycin dan
mg / 5 ml perasaan pada sputum/ cefuroxime) dapat
penuh di dahak sehingga meningkatkan
Sesudah perut lebih mudah konsentrasi
makan tetapi dikeluarkan. antibiotik.
biasanya
ringan.
18. Acyclovir 200 mg / Infeksi Dewasa : Ruam Antiviral agen Penggunaan
tab yang 4- 5 x sehari merah dan menginhibisi dengan bersaman
400 mg / disebabk 400 mg pada pertumbuhan dengan
tab ann oleh Selama 5 – kulit, efek virus terutama probenacid dapat
virus 7 hari neurologi herpes simplex menaikan waktu
simplex cal , dan varicella- paruh scyclovir
pada mual, zoster virus. dan meningkatkan
kulit dan muntah, konsentrasi dalam
membran diare dan plasma.
mukosa efek
baik gastrointe
penyakit stina
permulaa lainnya.
n dan
penyakit
kambuha
n dan
herpes
genital
dan
herpes
zoster.
19. ASAM 250mg/tab dewasa y Dewasa : Mual, obat anti- Desogestrel
TRANEXA 500mg/tab aitu 10- 2-3x sehari muntah- fibrinolitik yang Dienogest
MAT 40 mg/ 500 mg muntah, mampu Drospirenone
hari. Anak diatas diare menghambat Estradiol
12 th : plasminogen, Cypionate
2-3x sehari sehingga Estradiol Valerate
250 mg mengurangi Ethinyl Estradiol
konversi EthynodiolDiaceta
plasminogen te
menjadi plasmin Etonogestrel
(fibrinolisin) Levonorgestrel
Medroxyprogester
one Acetate
Mestranol
Norelgestromin
Norethindrone
Norgestimate
Norgestrel
Anti-Inhibitor
Coagulant
Complex
Chlorpromazine
Tretinoin

20 VITAMIN K 10mg/tab Mencega dewasa Berkering Di hati, vitamin antibiotik,


h atau 10-40 mg/ at. K bekerja dengan antikoagulan
mengoba hari. Pusing. cara mensistesis (seperti warfarin),
ti Perubaha protombin dan aspirin
defisiensi n pada dan faktor pembe
vitamin indera kuan darah
K pengecap. lainnya melalui
Mengoba Kulit aktivasi
ti (terutama protrombin
perdarah pada dengan reaksi
an yang wajah dan karboksilasu
disebabk leher) gugus glu pada
an oleh terasa residu protein pre
obat anti merah, kursornya. Asam
koagulan panas, glutamate yang
atau mengalami reaksi
kesemuta karboksilasi
n. akan berubah men
Merasa jadi asam
seperti karboksiglutamat
mau gamma.
pingsan. Di tulang, vitamin
Sulit K akan membantu
bernapas. senyawa
Bibir osteokalsin (yang
membiru. diproduksi oleh
osteoblas,
kumpulan sel
pembentuk
tulang) yang
berperan dalam
penyerapan miner
al untuk
membentuk
struktur tulang
yang kuat.
i
21 Fenofibrate 100mg/ -Bila Dosis : Ganggua Fenofibrate Pemberian
kapsul reaksi Dewasa : n meningkatkan bersamaan dengan
300mg/ kalori untuk gastrointe lipolisis dan obat-obatan
kapsul yang pengobatan stinal, eliminasi partikel antikoagular oral
sesuai di berikan reaksi kaya akan akan menambah
tidak Fenofibrate alergi trigliserida dan efek dari
berhasil 3 X 100 mg kulit, plasma dengan antikoagulan dan
mencapai sehari atau nyeri oto mengaktifkan resiko
reduksi 1 X 300 mg dengan lipoprotein lipase. pendarahan.
lipid sehari. peningkat
yang di an CPK.
harapkan Peningkat
- an sedang
khususnn transamin
ya bila ase
kadar serum,
kolestrol perubaha
tetap n
tinggi hematolo
setelah gis,
pengobat alopesia,
an asthenia,
dietetic seksual.
dan atau
terdapat
factor
resiko .
-Kontol
dietetik
harus di
lanjutkan
sebagai
tambahan
pengobat
an di
atas.

22 Sulcralfat Tiap 5 ml Gastritis, Dosis : - Sucralfat


mengandun gastric Dewasa : 4 kemungki membentuk
g ulcer dan X sehari 2 nan kompleks dengan
Sulcralfat duodenu sendok menimbul protein ulcer
500 ml m ulcer takar, kan sebagai lapisan
sewaktu konstipasi penghalang
lambung -efek lain, terhadap difusi
kososng (1 jarang asam, pepsin dan
jam terjadi garam empedu.
sebelum adalah
makan ). diare,
mual,
mulut
kering.
23 Metformin 500mg/tab. - 500mg tab Pada Metformin dapat -Acarbose
HCL 850mg/tab. pengobat 3 X sehari 1 saluran memperbaiki penghambat a-
an tab cerna sensitivitas glukosidase
diabetes 850mg termasuk hepatik dan mengurangi
yang Dosis awal anoreksia, periferal terhadap bioavailibilitas
baru 1 X sehari 1 gangguan insuling tan metformin dan
terdiagno tab (pagi) perut, menstimulasi mengurangi
sis Dosis mual, sekresi insuling konsentrasi
setelah pemeliharaa muntah, serta menurunkan puncak plasma
dewasa, n 2 X sehari rasa absorbs glukosa metformin rata-
dengan/ta 1 tab ( pagi logam dan saluran rata.
npa dan pada lambung usus. -simetidine
kelebihan malam ). mulut, menghambat
berat dan diare. sekresi
badan. metformin pada
-sebagai tubular ginjal
kombinas secara kompetitif.
i terapi
pada
penderita
penderita
yang
tidak
responsif
terhadap
terapi
tunggal
sulfonilur
ea primer
maupun
skunder.

24 Cimetidine 200mg/ Pengelol Dosis 2 X Diare Menghambat Cimetidine dapat


tablet aan sehari ( pagi ringan. histamine pada mengurangi
400mg/ jangka & malam) Sakit reseptor H2 metabolosme
tablet pendek kepala, secara selektif antoikoagulan
tukak pusing, dan revesible. kumarin, fenitoil,
usus 12 mengantu propanol,
jari yang k, nifedipine,
aktif , psikosis, klordiazepoksid,
dan tukak depresi, diazepam.
lambung cemas,
yang halusinasi
jinak .
pengobat
an
refluks
gastroeso
fagus
erosif
25 Lanzoprazol 30mg/ Ulkus Dosis Sakit Inhibitor sekresi Terutama hati-hati
e kapsul duodenu 1 X sehari kepala, asam lambung bila di berikan
m diare, yang efektif bersamaan dengan
Benign nyeri menghambat obat-obatan
ulkus adnomen, (H+/K+) ATpase kontrasepsi oral
gaster dyspepsia (pompa proton) dan preparat
Refluxes , mulut dari sel pariental seperti penytoin,
ofagistis. kering, mukosa lambung. teofilin, atau
konstipasi warfarin.
, pusing,
lelah,
ruam
kulit,
urtikaria,
pruritus.
26 Simvastatin 10mg/ Terapi 1 tablet Adbdomi Menghambat Pemakaian
tablet dengan (10/20mg) nal pain, kerja 3-hidroksi- bersamaan dengan
20mg/ ‘’Lipid 1 X sehari sakit 3-metilglutaril immunosupresan,
tablet altering kepala, koenzim A itrakonazol,
agents’’ miopati, reduktase ( HMG- gemfibrozil,
dapat di pusing, Co-A reduktase ), niasin, dan
pertimba anoreksia, dimana enzim ini eritromisin, dapat
ngakan muntah, menghasilkan mennyebapkan
pengguna puritis. HMG Co-A peningkatan
annya menjadi asam gangguan obat
pada mevalonat yang skelet.
individu merupakan Dengan
yang langkah awal dari antikoagulan
mengala sintesa kolestrol. kumarin dapat
mi memperpanjang
peningka waktu protrombin.
tan resiko
atheroscl
erosis
vaskuler
yang di
sebeabka
n oleh
hiperkole
sterolemi
a.
Menurun
kan kadar
kolestrol
total atau
LDL.
27 Glibenclami 5mg/tablet Diabetes 2,5mg – Reaksi Menurunkan Efek hipoglekimia
d militus 5mg/hari hipoglike konsentrasi gula di tingkatkan oleh
ringan saat makan mia darah dengan sulfonamide
atau pagi. Mual, stimulasi sekresi salisilat,
sedang muntah, insulin dari sel fenibutazon,
tanpa gastritis, betapankreas. kumarin,
komplika Urtikaria, penghambat
si. eritema, MAO,
pruritus kloramfenikol
Hepatitis Dengan miconazol
(jarang). mennyebapkan
hipoglekimia
berat.

28 Antasida -200 mg Untuk Dosis : Pada Antasida secara Jika di minum


aluminium mengura Dewasa : 1- pasien langsung akan bersamaan dengan
hydroxide ngi grjala 2 tablet 3-4 yang menetralisir alkohol dapat
dan 200 mg yang kali sehari hipersensi keasaman meningkatkan
magnesium berhubun Anak 6-12 tif dapat peningkatan pH, resiko terjadinya
hydroxide/ gan tahun 1/2-1 terjadi atau secara efek samping
tablet. dengan tablet 3-4 reaksi revesibel
kelebian kali sehari. alergi mengurangi atau
asam seperti menghalangi
lambung, urtikaria, sekresi asam
gastritis, ruam lambung oleh sel
tukak kulit, untuk mengurangi
lambung, pruritus, keasaman perut.
tukak angioede Rasa pedih ketika
usus 12 ma, dan asam klorida
jari, dan lambung
gangguan mencapai saraf di
pencernaa mokusa saluran
n diare, cerna. Lalu saraf
mual, tersebut mengirim
muntah, sinnyal rasa sakit
glositis, ke sistem saraf
dan pusat. Hal ini
stomatitis terjadi pada
. bagian saraf yang
terkena asam.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari kegiatan Praktek Pengenalan Klinis di Puskesmas


Botania.
1. Puskesmas Botania terletak di Kecamatan Batam Kota, kelurahan Belian. Letak
Puskesmas Botania sangat strategis yaitu dipinggir jalan dan mudah terjangkau
oleh masyarakat.
2. Penyusunan obat di puskesmas berdasarkan abjad, bentuk sediaan, dan suhu
tertentu.
3. Distribusi obat dari Puskesmas Botania disalurkan ke beberapa Puskesmas
Pembantu (pustu)
4. Sistem penyimpanan obat berdasarakan First In First Out (FIFO) dan First Expired
First Out (FEFO).

5.2 Saran
Saran selama kegiatan Praktek Pengenalan Klinis di Apotek Puskesmas Botania:
1. Diharapkan Dalam meracik obat lebih memperhatikan kebersihan misalnya dapat
menggunakan masker dan handscoon sehingga lebih higenis dan selalu
membersihkan terlebih dahulu alat racik dengan alkohol sebelum maupun sesudah
digunakan.
2. Diharapkan menjaga kekompakan dan kerjasama antara semua pegawai di ruang
farmasi Puskesmas Botania
3. Diharapkan pelayanan kepada masyarakat lebih ditingkatkan

Anda mungkin juga menyukai