BIDANG PUSKESMAS
DI PUSKESMAS JURANGOMBO
Disusun Oleh:
KOTA MAGELANG
2024
i
PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Nama :
Nomor Induk Siswa :
Nasional
Program Studi : Farmasi
Judul Laporan :
Hari, Tanggal :
Tempat :
Mengesahkan,
Menyetujui,
Wakil Kepala Bidang Humas/Hubin Ketua Program Studi Farmasi
Bagus Fidriansyah, S. Kom apt. Nur Salami Dwi Sakti, S.Far., Gr.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas
Jurangombo.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penulisan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
C. Evaluasi mutu pelayanan.....................................................................................
D. Strategi pengembangan........................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu institusi yang
menyiapkan tenaga kerja yang siap kerja dan mampu menghasilkan lulusan
sebagaimana yang di harapkan oleh dunia kerja. Begitu juga dengan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi yang merupakan sekolah untuk mendidik
para siswa dan tenaga tenaga kefarmasian yang diharapkan mampu
menghasilkan tenaga medis di bidang farmasi yang siap untuk memenuhi
kebutuhan akan tenaga profesional di bidang pelayanan obat dan teknologi
farmasi. Setara SMK Farmasi perlu diadakannya Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Berdasarkan Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 tentang Praktik
Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik, Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah
pembelajaran bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang dilaksanakan melalui praktik
kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan
kebutuhan kerja.
Maka dari itu kelas XI SMK Citra Medika Kota Magelang melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dalam kesempatan kali ini penulis
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Jurangombo Kota
Magelang. Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan untuk dapat
menambah pengetahuan di bidang pekerjaan Farmasi, pengalaman serta sikap
profesional dalam melakukan suatu bidang pekerjaan. Selain itu, pelaksanaan
PKL merupakan sarana pengenalan lapangan kerja bagi siswa farmasi karena
secara langsung dapat melihat, mengetahui, menerima dan menyerap
teknologi kesehatan yang ada di masyarakat, sehingga hal tersebut menjadi
orientasi bagi mahasiswa farmasi sebelum langsung bekerja di masyarakat.
1
Siswa bisa mempersiapkan dirinya dengan baik, termasuk dari segi
kemampuan, keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
Sehingga saat sudah memasuki dunia kerja, siswa diharapkan bisa untuk
bersaing secara sehat dalam dunia pekerjaan. Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dilaksanakan untuk membantu menghubungkan antara dunia pendidikan
dengan dunia kerja untuk saling mendukung kemajuannya. Terutama dari
pengalaman yang di dapatkan oleh siswa selama menjalani masa Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
2
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Adapun tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan siswa sebagai
bekal memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program
pendidikanyang ditetapkan.
2. Mengenal kegiatan penyelenggaraan program kesehatan masyarakat secara
menyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi, teknis maupun sosial
budaya.
3. Memberikan kesempatan kerja secara terpadu dalam melaksanakan kegiataan
pelayanan kesehatan khususnya di bidang Farmasi di Puskesmas.
4. Memperoleh masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan
mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan pendidikan SMK Citra
Medika Kota Magelang.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mensosialisasikan diri pada
lingkungan kerja yang sebenarnya.
3
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1. Memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai kegiatan kefarmasian
khususnya di Puskesmas.
2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di sekolah secara
langsung dilapangan.
3. Untuk mengetahui gambaran secara umum kegiatan kefarmasian di
Puskesmas dan dalam hal ini khususnya di Puskesmas Jurang Ombo.
4. Mengembangkan dan menerapkan disiplin ilmu pengetahuan yang telah
diperoleh selama PKL pada unit-unit pelayanan farmasi pada masyarakat
sesuai dengan profesinya.
5. Untuk melatih siswa bersikap professional yang diperlukan siswa dalam
memasuki lapangan kerja di bidang farmasi khususnya di Puskesmas.
6. Memberikan pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab seorang tenaga
teknis kefarmasian atau asisten apoteker.
7. Meningkatkan sistem proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
8. Mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya kerjasama dalam dunia kerja.
9. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Penjelasan Puskesmas
1. Definisi Puskesmas
Menurut PMK RI NO. 43 th 2019 Pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya. Puskesmas merupakan bagian integral dari pembangunan nasional,
oleh karena itu kesehatan adalah suatu aspek yang mempengaruhi kualitas dan
produktivitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang makmur dan sejahtera. Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan
pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar. Upaya
kesehatan wajib Puskesmas yang disebut juga sebagai basic six meliputi usaha
promosi Kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta
keluarga berencana. Disamping itu upaya perbaikan gizi masyarakat
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. Jadi dengan adanya Puskesmas di setiap
kecamatan atau tingkat lebih rendah lainnya diharapkan seluruh warga
mendapat akses kesehatan yang merata. Pada sarana kesehatan Puskesmas,
pelayanan kefarmasian merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang
pelayanan kesehatan. Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang
terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan
masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Puskesmas
5
memiliki satuan penunjang diantaranya dihapuskesmas pembantu dan
Puskesmas keliling.
6
B. Profil Puskesmas Jurangombo
Puskesmas Jurangombo merupakan puskesmas yang didirikan oleh
Dinas Kesehatan tahun 1983 sebagai puskesmas pembantu darı Puskesmas
Kerkopan. Lalu pada tahun 1999an dirubah atau dibangun kembali
menjadi Puskesmas Jurangombo yang merupakan Puskesmas induk yang
mempunyai Puskesmas pembantu yaitu terletak di Magersari dan Jagoan
yang berada di Magelang. Pada tahun 2006 Puskesmas Jurangombo
kembali direnovasi menjadi lebih luas dan bertingkat dua. Puskesmas
Jurangombo merupakan Puskesmas perkotaan yang terletak di Jl. Sunan
Gunung Jati No.48, Kel. Jurangombo Utara, Kec. Magelang Sel., Kota
Magelang. Kode Pos 56123. Telp. (0293) 3148544. Puskesmas
jurangombo memiliki visi misi sebagai berikut:
VISI :
Mewujudkan wilayah Puskesmas Jurangombo menjadi masyarakat yang
maju, sehat, dan bahagia.
MISI :
Mewujudkan pusat kesehatan masyarakat dengan pendekatan
manajemen keluarga yang berkualitas.
Memberdayakan keluarga dan masyarakat bersama lintas sektor dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, sehat, dan bahagia
Mewujudkan keluarga sehat melalui Upaya Kesehatan Perorangan dan
Upaya Kesehatan Masyarakat.
7
Setiap Puskesmas memiliki tujuan, tugas, dan fungsi yang berbeda beda
seperti Puskesmas Jurangombo yang memiliki tujuan, tugas dan fungsi
sebagai berikut:
8
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan jumlah sediaan
farmasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas.
b. Permintaan
Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan
pemerintah daerah setempat.
c. Penerimaan
Penerimaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai adalah
suatu kegiatan dalam menerima sediaan farmasi dan bahan medis habis
pakai dari Instalasi Farmasi Kabupaten/kota atau hasil pengadaan
Puskesmas secara mandiri sesuai dengan permintaan yang telah
diajukan.
d. Penyimpanan
Penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap setia farmasi yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan.
e. Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh
rangkaian kegiatan dalam pengelolaan sediaan farmasi dan bahan
medis habis pakai, baik sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
yang diterima, disimpan, didistribusikan, dan digunakan di Puskesmas
atau unit pelayanan lainnya.
f. Pemusnahan dan penarikan
Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar ketentuan
peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar
9
berdasarkan pemerintah penarikan oleh BPOM ( mandatory recall )
atau berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar ( voluntary
recall ) dengan tetap memberikan laporan kepada kepala BPOM.
penarikan bahan medis habis pakai dilakukan terhadap produk yang
izin edarnya dicabut oleh menteri.
3. Pelayanan
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari pelayanan
kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab pada pasien
berkaitan dengan obat dan bahan medis habis pakai dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Pelayanan farmasi klinik di Puskesmas meliputi:
1. Pelayanan resep/pesanan
2. Pelayanan obat tanpa resep
3. Pelayanan residensial ( Home Care )
4. Pelayanan narkotika psikotropika
5. Promosi dan edukasi
4. Pencabutan Izin
10
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063) 2. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Pelayanan Minimal
3. Peraturan Walikota Magelang No 27 Tahun 2021 tentang Kedudukan
Struktur Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kota Magelang
4. Peraturan Walikota Magelang No. 6 Tahun 2022 perubahan atas peraturan
Walikota Magelang No. 42 tahun 2018 tentang tarif pelayanan kesehatan
pada Badan Layan Umum daerah unit kerja pusat kesehatan layanan
masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Magelang
5. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59)
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Waktu, Tempat, dan Teknis Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertempat di pusat
pelayanan kesehatan puskesmass Jurangombo, khususnya bagian instalasi
farmasi yang melayani kebutuhan obat bagi masyarakat yang
memeriksakan diri ke puskesmas tersebut.
Adapun jadwal secara spesifik waktu kerja di puskesmas Jurangombo:
Tanggal : 15 januari s.d 17 februari
Hari : Senin s.d Sabtu
Waktu : Senin s.d Sabtu 07.00 – 14.00
2.Tempat pelaksanaan PKL
Pelaksanaan praktek kerja lapangan bertempat di pusat pelayanan
Kesehatan puskesmas jurangombo tepatnya di Jl. Sunan Gunung Jati No.
48 Jurangombo Utara kecamatan Magelang, khususnya bagian instalasi
farmasi yang melayani kebutuhan obat bagi masyarakat yang
memeriksakan diri ke puskesmas Jurangombo.
3.Teknis Pelaksanaan
Kegiatan PKL di Puskesmas Jurangombo dilaksanakan secara
berkelompok. Kelompok ini terdiri dari 4 siswa yang dibagi menjadi 3
12
tempat dengan diterapkan sistem rolling setiap harinya. Dengan 3 unit
sebagai berikut;
a) Instalasi Farmasi puskesmas Jurangombo Selatan
b) Instalasi Farmasi puskesmas pembantu Karet Jurangombo Selatan
c) Instalasi Farmasi puskesmas pembantu Magersari Jurangombo Selatan
Setiap unit memiliki tugas dan peran yang hampir berbeda-beda beserta
aturan yang juga hampir berbeda-beda, oleh karena itu semua siswa PKL
dianjurkan untuk mematuhi segala tata tertib dalam setiap unit tersebut.
13
dinas kesehatan kabupaten kota atau pejabat yang diberi wewenang. Petugas
penerima obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat yang diserah
terimakan sesuai dengan isi dokumen dan ditandatangani oleh petugas
penerima serta diketahui oleh kepala Puskesmas. Petugas penerima dapat
menolak apabila terdapat kekurangan dan kerusakan obat. Setiap penambahan
obat dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok.
d. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengaturan obat agar terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia, agar aman dan mutunya terjamin.
Penyimpanan obat harus mempertimbangkan berbagai hal yaitu bentuk dan
jenis sediaan, mudah atau tidaknya meledak atau terbakar, stabilitas, narkotika
dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus cara penyimpanan obat di
puskesmas:
a. Persediaan obat dan bmhp Puskesmas disimpan di gudang obat yang
dilengkapi lemari dan rak-rak penyimpanan obat.
b. Suhu ruang penyimpanan harus dapat menjamin kestabilan obat.
c. Sediaan farmasi dalam jumlah besar disimpan di atas pallet, teratur dengan
memperhatikan tanda-tanda khusus.
d. Penyimpanan sesuai alfabet atau kelas terapi dengan sistem, First Expired
First Out (FEFO) high alert dan life saving (obat emergency)
e. Sediaan psikotropik dan narkotik disimpan dalam lemari terkunci dan
kuncinya dipegang oleh apoteker atau tenaga teknis kefarmasian yang
dikuasakan.
f. Sediaan farmasi dan BMHP yang mudah terbakar, disimpan di tempat
khusus dan terpisah dari obat lain.
g. Tersedia lemari pendingin untuk penyimpanan obat tertentu yang disertai
dengan alat pemantau dan kartu suhu yang diisi setiap harinya.
h. Jika terjadi pemadaman listrik, dilakukan tindakan pengamanan terhadap
obat yang disimpan pada suhu dingin. Sedapat mungkin, tempat penyimpanan
obat termasuk dalam prioritas yang mendapatkan listrik cadangan.
14
i. Obat yang mendekati kadaluwarsa (3 sampai 6 bulan sebelum tanggal
kadaluwarsa tergantung kebijakan puskesmas) di berikan penandaan khusus
dan di letakkan ditempat yang mudah terlihat supaya bisa di gunakan terlebih
dahulu sebelum kadaluwarsa.
j. Inspeksi/ pemantauan secara berkala terhadap tempat penyimpanan obat.
f. Pemusnahan
Pemusnahan Obat adalah suatu tindakan perusakan dan pelenyapan terhadap
Obat, kemasan, dan/atau label yang tidak memenuhi standar dan/atau
persyaratan keamanan, khasiat, mutu, dan label sehingga tidak dapat
digunakan lagi.
15
16