DISUSUN OLEH:
NAMA :VEGA AMELIA PUTRI PERDANI
KELAS :XI-ORYZAE
No. ABSEN :17
NIS :38.074
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini dibuat dan diajukan sebagai syarat kelengkapan dan bukti ketuntasan
kegiatan PRAKERIN / PKL SMK Farmasi dan Dental Asisten Bojonegoro Tahun
Ajaran 2021/2022
NAMA : VEGA AMELIA PUTRI PERDANI
NIS : 38.074
KELAS : XI-ORYZAE
Mengetahui,
Kepala SMK Farmasi dan Dental Asisten Bojonegoro
FRESTINA BHAKTI H.,S.T.,M.M.
NRKS. 19023L12205050242143719
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan Praktek Kerja
Industri ( Prakerin) di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro dapat dilaksanakan
dengan lancar.
Dalam penyusunan laporan tersebut tidak lepas dari dukungan berbagai
pihak. Untuk itu tidak salah pada kesempatan ini, saya pada kesempatan ini, saya
sebagai penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Frestina Bhakti H.,S.T.,M.M. Selaku Kepala SMK Sentosa Dharma
Bojonegoro.
2. Ibu Anna Nurlaili H., M. Farm.,Klin.,Apt Selaku Pembimbing di Rumah
Sakit Aisyiyah Bojonegoro.
3. Bapak Muhammad Ridwan, S. Pd Selaku Koordinator dalam Pelaksanaan
Prakerin.
4. Ibu Mirawati..A. Md Farm Selaku Pembimbing Prakerin.
5. Seluruh bapak/ibu guru SMK Sentosa Dharma.
6. Orang tua dan saudara saya tiada henti mendukung saya dan memberi doa.
7. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga dapat diselesaikannya
laporan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membantu penyempurnaan laporan ini
agar dapat lebih baik kedepannya. Semoga laporan yang memuat pengalaman dan
pengetahuan yang didapatkan selama melaksanakan Praktek Kerja Industri ini
dapat bermanfaat siswa-siswi SMK SENTOSA DHARMA.
A. Latar Belakang
B. Tujuan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis,
jumlah, dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan
dan anggaran Untuk menghindari kekosongan obat atau Alkes di IFRS
ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam proses perencanaan
antara lain:
a. Kebutuhan
Perencanaan yang baik harus sesuai dengan kebutuhan
IFRS, perhitungan kebutuhan yang benar akan mencegah
pengadaan perbekalan farmasi yang berlebihan.
b. Persediaan atau stok sisa
Lihat berapa jumlah stok sisa yang ada maka dari data
tersebut dapat dijadikan acuan jumlah yang akan dibeli untuk satu
jenis perbekalan farmasi
c. Prioritas
d. Waktu Tunggu
Proses pengiriman perbekalan farmasi dari distributor ke
IFRS memerlukan waktu Pengadaan melalui tender memerlukan
waktu yang lama berbeda dengan pengadaaan melalui pembelian
langsung mungkin waktu pengiriman akan lebih cepat
e. Metode Perencanaan
Metode perencanaan yang dapat dipergunakan antara lain
metode konsumsi metode epidemiologi dan metode kombinasi dari
metode konsumsi dan epidemiologi
3. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan dengan membuat
surat pesanan (SP) yang ditujukan kepada distributor atau PBF Surat
pesanan tersebut disusun berdasarkan perencanaan yang telah
dilakukan. Proses pengadaan dapat dilakukan dengan pembelian baik
pembelian secara langsung atau melalui tender.
4. Penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan menerima perbekalan farmasi yang
telah dipesan ke PBF atau unit gudang pelayanan kesehatan sesuai
dengan aturan kefarmasian
5. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan pengaman barang dengan
menempatkan obat-obatan atau Alkes sesuai metode penyimpanan.
Metode penyimpanan diantaranya:
a. Metode FIFO (First In First Out)
FIFO adalah metode penyimpanan berdasarkan barang yang
pertama masuk, maka yang lebih dahulu dikeluarkan.
e. Berdasarkan Alfabetis
Perbekalan farmasi ditata sesuai namanya secara berurutan dari A
sampai Z. Keuntungan metode ini adalah obat atau alkes akan lebih
mudah dicari dan kelemahannya gudang tidak digunakan secara
maksimal.
7. Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kelebihan dan kekosongan perbekalan farmasi di unit-unit
pelayanan.
a. Pemusnahan
Pemusnahan adalah kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan
farmasi yang tidak terpakai karena kadaluwarsa, rusak dan tidak
memenuhi standar.
2. Pelaporan
Pelaporan berisi kumpulan catatan pendataan kegiatan
administrasi perbekalan farmasi.
8. Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu upaya untuk terus
mempertahankan mutu pengelolaan perbekalan farmasi.
G. Penggolongan Obat
Penggolongan obat dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan
dan ketetapan penggunaan serta pengamanan distribusi. Penggolongan
obat ini terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, obat
psikotropika, obat narkotika dan obat wajib Rumah Sakit (OWA)
Penggolongan obat ini tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.
917/Menkes/Per/1993 yang kini diubah menjadi Permenkes No.
949/Menkes/Per/2000. Penggolongan obat itu terdiri dari:
1. Obat Bebas
Obat bebas yaitu obat yang bisa dibeli bebas di Rumah Sakit,
toko obat bahkan di warung Obat bebas ditandai dengan lingkaran
hijau bergaris tepi hitam Contoh obat bebas adalah paracetamol,
antasida dan obat batuk hitam Penandaan obat bebas diatur
berdasarkan SK Menkes RI Nomor 2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda
khusus untuk obat bebas dan obat bebas terbatas.
4. Obat Narkotika
Menurut UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, yang dimaksud
dengan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan Penandaan obat narkotika yaitu palang medali merah.
Obat narkotika dibagi menjadi tiga golongan:
a. Narkotika Golongan I
Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak untuk terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh obat narkotika golongan I yaitu opium dan kokain.
b. Narkotika Golongan II
Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk
pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
untuk terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan serta berpotensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan Contoh obat narkotika golongan
II adalah petidin.
5. Obat Psikotropika
Menurut UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, yang
dimaksud psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku. Penandaan obat psikotropika
hampir sama dengan penandaan obat keras yaitu lingkaran merah
dengan garis tepi berwarna merah dengan huruf K yang menyentuh
garis tepi.
Obat psikotropika dibagi menjadi empat golongan:
a. Psikotropika Golongan I
Psikotropika golongan 1 adalah psikotropika yang hanya dapat
digunakan untuk ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam
terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh obat psikotropika golongan 1
yaitu lisergida da meskalina.
b. Psikotropika Golongan II
Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat
untuk pengobatan dan digunakan dalam terapi atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh obat
psikotropika golongan II yaitu amfetamin.
B. Pelayanan Resep
Pelayanan resep di IFRS Aisyiyah terbagi dua yaitu sebagai berikut:
1. Pelayanan Resep Bagi Pasien Rawat Inap
Pelayanan resep bagi pasien rawat inap dilakukan selama 24 jam, alur
pelayanannya adalah sebagai berikut:
a. Pasien masuk melalui Unit Gawat Darurat (UGD) dilanjutkan
dengan mendaftarkan diri pada petugas.
b. Pasien diperiksa oleh dokter.
c. Pasien mendapat resep dari dokter.
d. Petugas menghitung harga obat dalam resep.
e. Keluarga pasien membawa resep ke Instalasi Farmasi
f. Petugas menyediakan obat sesuai resep dari dokter
g. Petugas memberikan obat kepada keluarga pasien disertai
informasi penggunaan obat.
Untuk obat yang tidak tersedia di Instalasi Farmasi atau stok habis,
maka oleh petugas IFRS Aisyiyah diberi Copy Resep untuk membeli
di Apotek atau Rumah Sakit lain.
2. Pelayanan Obat Rawat Jalan
Pelayanan obat rawat jalan dilakukan di Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
yang meliputi:
Pemberian obat dilakukan langsung yaitu:
a. Pasien memberikan resep dokter kepada petugas IFRS.
b. Resep dihitung harganya, kemudian pasien membayar resep ke
loket pembayaran disertai bukti kwitansi pembayaran.
c. Petugas mengisi respon time yang tersedia dan menyiapkan obat
atau sediaan
d. kemudian obat diberikan sesuai dengan resep dokter disertai etiket.
e. Resep Pasien diberikan informasi tentang penggunaan obat oleh
petugas apabila obat dalam resep tidak tersedia atau stok sedang
kosong maka pasien diberi salinan resep untuk membeli di Rumah
Sakit lain.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rumah Sakit Aisyiyah adalah rumah sakit yang menyediakan
pelayanan kesehatan umum.
2. Pelayanan resep di IFRS Aisyiyah terbagi dua yaitu pelayanan
resep pasien rawat inap dan resep pasien rawat jalan.
B. Saran
1. Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa
sebelum praktek di dunia kerja.
2. Adanya kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia kerja
sehingga terjadi sinkronisasi materi yang diajarkan di sekolah dan
proses pembimbingan di tempat praktek.
3. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini akan lebih terarah apabila
disusun suatu jadwal yang harus dikerjakan siswa/siswi selama
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
4. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung seterusnya guna
dapat memberikan bekal tambahan bagi siswa-siswi SMK
FARMASI SENTOSA DHARMA BOJONEGORO agar mampu
bersaing dalam dunia kerja dan mampu mencetak siswa-siswi yang
profesional di bidang kefarmasian sehingga membawa nama baik
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://rspkriopanting.bangkaselatankab.go.id/profile/detail/179-
definisi-tugas-dan-fungsi#:~:text=Menurut%20WHO%20(World
%20Health%20Organization,penyakit%20(preventif)%20kepada
%20masyarakat.
19 Maret 22 pukul 19.40
2. http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/peraturan-
menteri-kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-sakit.pdf
19 Maret 22 pukul 19.57
3. https://rssyarifhidayatullah.com/unit-penunjang/instalasi-farmasi
19 Maret 22 pukul 20.09
LAMPIRAN