Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

RUMAH SAKIT AISYIYAH

DISUSUN OLEH:
Nama : Khusnul Khotimah
Kelas : XI-Maydis
No.absen : 11
NIS : 23.074

KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS


SMK FARMASI DAN DENTAL ASISTEN BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini dibuat dan diajukan sebagai syarat kelengkapan dan bukti ketuntasan
kegiatan PRAKERIN / PKL SMK SENTOSA DHARMA (Kompetensi Keahlian
Farmasi) Bojonegoro Tahun Ajaran 2021/2022
Nama : Khusnul Khotimah
NIS : 23.074
Kelas : XI-Maydis

Telah disetujui dan disahkan oleh :


Pembimbing Rumah Sakit Aisyiyah

Anna Nurlaili H., M.Farm.,Klin.,Apt


NIS 02110244

Koordinator PRAKERIN Pembimbing PRAKERIN

Muhammad Ridwan, S.Pd. Mirawati,A.Md,


NUPTK. 9946 7716 72130142

Mengetahui,
Kepala SMK Farmasi & Dental Asisten Bojonegoro

Frestina Bhakti H., ST.,M.M.


NRKS. 19023L12205050242143719

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya.Sehingga laporan ini disusun dengan cukup baik.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dukungan dari berbagai pihak untuk itu tidak salah
pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Frestina Bhati H.,S.T.,MM selaku kepala sekolah SMK Farmasi Daan Dental Asisten
Bojonegoro
2. Anna Nurlaili H.,M.Farm.,Klin.,Apt. Selaku pembimbing di Rumah Sakit Aisyiyah
Bojonegoro
3. Bapak Muhammad Ridwan, S.Pd. Selaku koordinator Praktek Kerja Industri.
4. Mirawati A.Md. Selaku pembimbing dari SMK Farmasi Dan Dental Asisten
Bojonegoro
5. Bapak ibu guru SMK Farmasi Dan Dental Asisten Bojonegoro
6. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga dapat di selesaikan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu sangat
mengharapkan adanya saran dan masukan ataupun keritikan yang membangun guna
melengkapi laporan yang sederhana ini.

Bojonegoro,18 Februari 2022

Khusnul Khotimah

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Tujuan ....................................................................................................
C. Manfaat ....................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Rumah Sakit...........................................................................
B. Sejarah Rumah Sakit Aisyiyah ................................................................
C. Fungsi dan Kegiatan Rumah Sakit...........................................................
D. Visi Misi dan Motto Rumah sakit Aisyiyah.............................................
E. Struktur Instalasi Farmasi Rumah Sakit Aisyiyah...................................

BAB III PEMBAHASAN


A. Profil Rumah Sakit Aisyiyah....................................................................
B. Cara Kerja Seorang Farmasi Di Rumah Sakit Aisyiyah..........................
C. Aset Instalasi Farmasit.............................................................................
D. Jenis-jenis Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Aisyiyah..............
E. Jam Kerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit Aisyiyah................................

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sarana kesehatan yang dapat menunjang tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan adalah sarana rumah sakit.Rumah sakit merupakan
sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan untuk
kepentingan masyarakat serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan atau
penelitian.Oleh karena itu,dalam rangka merealisasikan program pendidikan
yang telah digariskan pada kuriulum sekolah menengah kejuruan
(SMK),maka setiap sisa SMK diwajibkan untuk melaksanakan Praktik
Kerja Industri (Prakerin) disuatu perusahaan farmasi,baik
swasta,pemerintah atau instansi-instansi lainnya.program praktik kerja
industri merupakan salah satu kegiatan dan pelatihan untuk siswa-siswi
SMK.program ini memadukan antara teori-teori di sekolah dengan dunia
kerja secara nyata dilapangan,juga mempersiapkan siswa-siswi lulusan
SMK supaya lebih kompeten dan ahli dalam bidang kefarmasian.
Program praktik kerja industri juga dilaksanakan untuk memperkenalkan
kepada siswa-siswi tentang dunia kefarmasian secara nyata
dilapangan,sehingga menghasilkan lulusan yang profesional untuk bergelut
didunia kerja.

B. Tujuan
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1.      Menghasilkan tenaga yang mempunyai keahlian profesional yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
2.      Memperoleh Link and Match antara sekolah dan dunia kerja.
3.      Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
4.      Memberi perngakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
5.      Diperoleh tamatan yang memiliki profil kemampuan yang sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing.
6.      Lulusan mempunyai keahlian profesional sesuai dengan tuntutan kerja.
7.      Lulusan tidak ragu lagi dengan kemampuan yang dimilikinya karena telah
membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai.
8.      Tumbuhnya kemandirian bagi para tamatan sehingga mampu berwiraswasta yang
dapat menyediakan lapangan kerja bagi dirinya dan masyarakat sekelilingnya.

1
C. Manfaat
1. Agar memperoleh gambaran mengenai peran Farmasi didunia
kerja,khususnya di Rumah Sakit
2. Memberikan pengetahuan mengenai kegiatan kefarmasian di Rumah
Sakit
3. Mengetahui perbandingan antara teori yang diperoleh di lapangan.
4. Menambah pengalaman dan wawasan kepada siswa mengenai kinerja
profesi farmasi di Rumah Sakit.
5. Menjadikan lulusan yang siap bekerja dan kompeten di bidang
kefarmasian
6. Meningkatkan mutu kompetensi di bidang kefarmasian.

2
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Pengertian Rumah Sakit


Rumah sakit adalah bagian yang amat penting dari suatu sistem kesehatan. Dalam
jejaring kerja pelayanan kesehatan, rumah sakit menjadi simpul utama yang berfungsi sebagai
pusat rujukan. Rumah sakit adalah organisasi yang bersifat padat karya, padat modal, padat
teknologi, dan padat keterampilan (Soedarmono, S, dkk, 2000). Menurut WHO rumah sakit
adalah institusi yang merupakan bagian integral dari organisasi kesehatan dan organisasi
sosial berfungsi mengadakan pelayanan kesehatan yang lengkap, baik kuratif maupun
preventif bagi pasien rawat jalan dan rawat inap melalui kegiatan pelayanan medis serta
perawatan.Menurut Depkes RI (1998), pengertian rumah sakit adalah sebagai berikut:
1. Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat,
pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan.
2. Rumah sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri dari tenaga medis
professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita
oleh pasien.
3. Rumah sakit adalah dimana tempat orang sakit mencari dan menerima
pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk
mahasiswa kedokteran, perawat dan tenaga profesi kesehatan lainnya
diselenggarakan.
4. Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.

B.Sejarah Rumah Sakit Aisyiyah


Berawal dari Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin di bawah pimpinan dr. R.
Rahardjo S yang diresmikan pada 18 Nopember 1973 dengan luas lahan yang sangat terbatas.
Atas kerja keras para pengurus persyarikatan dan karyawan, pada tahun 1988 berhasil
ditingkatkan statusnya sebagai Rumah Sakit Anak & Bersalin ‘Aisyiyah dengan direktur dr.
H. A. Rizani. Hanya saja saat itu ijinnya baru sementara, dan pada tahun 1996 mendapatkan
ijin tetap dengan direktur dr. H. Trijono.
Ternyata, permintaan dan kepercayaan masyarakat semakin tinggi sehingga pelayanan
tidak hanya sebatas anak dan bersalin saja. Segala upaya dilakukan untuk memperbaiki
fasilitas, sarana, dan prasarana. Pertengahan tahun 2003, RSA mendapatkan ijin sementara
sebagai Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Bojonegoro dengan direktur dr. H. Soepadjar, M. Si.
Dan sejak tahun 2004 RSA berusaha untuk mendapatkan ijin tetap (dalam proses) yang
terwujud pada tanggal 27 Agustus 2007 dengan direktur dr. H. Irianto.
Usaha tersebut juga diiringi dengan perluasan lahan dan perbaikan fasilitas di segala
bidang. Sampai dengan akhir Tahun 2015, RSA Bojonegoro memiliki total luas tanah 8.232

3
m2. Lahan tersebut sebagian digunakan sebagai ruang terbuka diantaranya untuk tempat
parkir, taman, jemuran, serta IPAL. Sebagian gedung masih memanfaatkan bangunan lama.
Gedung baru dibangun dengan bertahap. Saat ini, gedung yang telah selesai pembangunannya
adalah Gedung Arofah dengan tiga lantai dan Gedung Bi’r Ali dengan 4 lantai. Masjid Al-
Amin sudah mulai dapat dimanfaatkan sejak akhir Tahun 2015. Gedung Tan’im akan mulai
diawali pembangunannya pada Tahun 2016, yang nantinya akan digunakan sementara untuk
pengalihan pelayanan IGD dan fasilitas penunjang lain apabila Gedung Ji’rona mulai
dibangun.

C.Fungsi Dan Kegiatan Rumah sakit


1. Fungsi Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang No.44 Tahuun 2009 fungsi Rumah Sakit
adalah sebagai berikut:
a. Penyelengaran pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standart.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelengaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya menusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
d. Penyelengaraan penelitian dan pengembangan teknologi di bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan.
2.Kegiatan Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tugas rumah sakit adalah
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.paripurna
adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,preventif,kuratif dan
rehabilitatif.

D.Visi dan Misi Rumah Sakit Aisyiyah


 Visi
Terwujudnya rumah sakit yang Islami, unggul, profesional, dan pilihan masyarakat.
 Misi
1. Mengembangkan syi`ar Islamiyah dan dakwah amar makruf nahi mungkar.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima berfokus pada mutu dan
keselamatan.
3. Mengembangkan Sumber Daya Insani Rumah Sakit yang profesional dan
kompeten.
4. Menyediakan fasilitas rumah sakit yang modern, lengkap, dan berkualitas.

4
BAB III
PEMBAHASAN
A.Profil Rumah Sakit Aisyiyah
B. Cara Kerja Seorang Farmasi di Rumah Sakit Aisyiyah
Berdasarkan Jenis Pelayanan di Rumah Sakit
1. Rumah Sakit Umum Kelas A
Rumah Sakit umu kelas A adalah Rumah Sakit umumyaang
mempunyai fasilitas dan pelayanan medis spesialistik luas dan
subspesialistik luas serta berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan
dengan kapasitas lebih dari 1000 unit tempat tidur.
2. Rumah Sakit Umum Kelas C
Rumah Sakit umum kelas B adalah Rumah Sakit umu yang
meempumyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-
kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik terbatas. Rumah
Sakit umum kelas B dibagi menjadi Rumah Sakit umum kelas B
pendidikan dan non-pendidikan dengan kapasitas 500-1000 unit
tempat tidur.
3. Rumah Sakit Umum Kelas C
Rumah Sakit umum kelass C adalah rumah sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialis
dasar yaitu: spesialis penyakit dalam,spesialis penyakit
anak,spesialis kebidanan,dan spesialis bedah dengan kapasitas
100-500 unit tempat tidur.
4. Rumah Sakit Umum Kelas D
Rumah Sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan peayanan medis dasar seperti
pelayanan medis kedokteran gigi dan mampu menampung
pelayanan medis yang berasal dari Rumah Sakit dengan kapasitas
tempat tidur kurang dari 100 unit.

2.4 Definisi Instalasi Rumah Sakit


Instalasi farmasi rumah sakit atau IFRS adaalaah baagian dari fasilitas
yang disediakan rumah sakit untuk menyelenggarakan kegiatan
kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri.
Instalasi farmaasi rumah sakit dikepalai oleh seorang Rumah Sakiter dan
di bantu asisten Rumah Sakiter yang memenuhi persyaratan perundang-
undangan yang berlaku serta kompeten dan prpfesional.

5
2.5 Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit
1. Tugas Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Berdasarkan kepmenkes No.1197/menkes/SK/X/2004 tentang Standart
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit,tugas pokok instalasi farmasi Rumah
Sakit adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan farmasi yang optimal.
b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan farmasi profesional
berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik farmasi.
c. Melaksanakan komunikasi,informasi dan edukasi atau KIE.
d. Memberi pelayanan bermutu melalui analisa dan evaluasi untuk
menigkatkan mutu pelayanan farmasi.
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dibidang farmasi.
f. Mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi.
g. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standart pengobatan dan
formularium rumah sakit..
2.Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Berdasarkan kepmenkes No.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standart
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit,fungsi instalasi farmasi rumah sakit
adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan perbekalan farmasi.
b. Pelaayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat
kesehatan.

2.6 Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit


Pengelolaan perbekalan farmasi menurut kepmenkes RI
No.1197/Menkes/SK/X/2004 merupakan suatu siklus kegiatan dimulai dari
pemilihan,perencanaan,pengadaan,penerimaan,penyimpanan,pendistribusian,pe
ngendalian,penghapusan,administrasi dan pelaporan,serta evaluasi yang
diperlukan bagi kegiatan pelayanan adapun penjelasannya dari kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut:
1.Pemilihan
Pemilihan adalah proses kegiatan sejak dari meninjau masalah kesehatan
yang terjadi di rumah sakit,identifikasi pemilihan terapi,bentuk dan
dosis,menentukan kriteria peemilihan dengan memprioritaskan obat
esensial,standarisasi sampai menjaga dan memperbarui stndart obat.
2.Perencanaan

6
Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan
jenis,jumlah,dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan
dan anggaran.Untuk menghindari kekosongan obat atau alkes di IFRS ada
hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam proses perencanaan antara
lain:
a. Kebutuhan
Perencanaan yang baik harus sesuai dengan kebutuhan
IFRS,perhitungan kebutuhan yang benar akan mencegah
pengadaan perbekalan farmasi yang berlebihan.
b. Persediaan atau stok sisa
Lihat berapa jumlah stok sisa yang ada maka dari data tersebut
dapat dijadikan acuan jumlah yang akan dibeli untuk satu jenis
perbekalan farmasi.
c. Prioritaas
Perbekalan farmasi yang sering dibutuhkan pasien dirumah sakit
hendaklah diprioritaskan paling utama untuk diadakan.
d. Waktu Tunggu
Proses pengiriman perbekalan farmasi dari distributor ke IFRS
memerlukan waktu.pengadaan melalui tender memerlukan waktu
yang lama berbeda dengan pengadaan melalui pembelian langsung
mungkin waktu pengiriman akan lebih cepat.
e. Metode Perencanaan
Metode perencanaan yang dapat dipergunakan antara lain metode
konsumsi,metode epidemiologi dan metode kombinasi dari metode
konsumsi dan epidemiologi.

3.Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan dengan membuat surat pesanan
(SP) yang ditujukan kepada distributor atau PBF. Surat pesana tersebut
disusun berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan.Proses pengadaan
dapat dilakukan dengan pembelian baik pembelian secara langsung atau
melalui tender.
4.Penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan menerima perbekalan farmasi yang telah
dipesan ke PBF atau unit gudang pelayanan kesehatan sesuai dengan
aturan kefarmasian.
5.Penyimpanan

7
Penyimpanan merupakan kegiatan pengamanan barang dengan
menempatkan obat-obatan atau alkes sesuai metode penyimpanan,Metode
penyimpanan diantaranya:
a. Metode FIFO (First In First Out)
FIFO adalah metode penyimpanan berdasarkan barang yang
pertama masuk,maka yang lebih dahulu dikeluarkan.

b. Metode FEFO (First Exfire First Out)


FEFO adalah metode penyimpanan berdasarkan barang yang masa
kadaluwarsanya paling dekat,maka yang paling dahulu
dikeluarkan.

c. Berdasarkan Bentuk Sediaan


Metode ini lebih tepat dalam penyimpanan obat-obatan,misalnya
sediaan tablet dipisah dengan sediaan syrup dan disimpan dirak
atau etalase yang berbeda.

d. Berdasarkan Golongan Obat


Metode ini dilakukan dengan cara memisahkan obat-obatan tiap
golongan dan tidak mempertimbangkan bentuk sediaan atau efek
farmakologinya,yang terpenting obat tertata sesuai golongannya.

e. Berdsarkan Alfabetis
Perbekalan farmasi ditata sesuai namanya secara berurutan dari A
sampai Z. Keuntungan metode ini adalah obat atau alkes akan
lebih mudah dicari dan kelemahannya gudang tidak digunakan
secara maksimal.

f. Berdasarkan Efek Farmakologi


Metode ini dilakukan dengan cara menata obat sesuai khasiatnya
misalnya obat untuk batuk berdahak ditempatkan berbeda dengan
obat untuk batuk kering.

6.Pendistribusian
Pendistribusian adalah kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi
untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien serta untuk
menujang pelayanan medis.
7.Pengendalian

8
Pengendalian adalah kegiatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kelebihan dan kekosongan perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan.
a.Pemusnahan
pemusnahan adalah kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan
farmasi yang tidak terpakai karena kadaluwarsa,rusak dan tidak
memenuhi standart.
b.Administrasi dan Pelaporan
1.Administrasi
Administrasi bertujuan memonitor transaksi perbekalan farmasi
yang masuk dan keluar.Pencatatan bisa dilakukan secara manual
dan komputer.
2.Pelaporan
Pelaporan berisi kumpulan catatatan pendataan kegiatan administrasi
perbekalan farmasi.
8.Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu upaya untuk terus mempertahankan
mutu pengelolaan perbekalan farmasi.

2.7 Penggolongan Obat


Penggolongan obat dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan dan ketetapan
penggunaan serta pengamanan distribusi.Penggolongan obat ini terdiri dari obat
bebas,obat bebas terbatas,obat keras,obat psikotropika,obat narkotika,dan obat
wajib Rumah Sakit (OWA). Penggolongan obat ini tercantum dalam Peraturan
Mentri Kesehatan No. 917/Menkes/Per/2000.Penggoongan obat terdiri dari:
1. Obat Bebas
Obat bebas yaitu obat yang bisa dibeli bebas di Rumah Sakit,toko obat
bahkan diwarung.Obat bebas ditandai dengan lingkaran hijau bergaris
tepi hitam.Contoh obat bebas adalah paracetamol,antasida dan obat batuk
hitam.
Penandaan obat bebas diatur berdasarkan SK Menkes RI Nomor
2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus untuk obat bebas dan obat
bebas terbatas.

2. Obat Bebas Terbatas

9
Obat bebas terbatas atau yang masuk dalam daftar “W”, menurut bahasa
belanda “W” singkatan dari “Waarschuwing” artinya
peringatan.jadi,maksudnya obat yang pada penjualannya disertai dengan
peringatan tertentu yang ditandai dengan lingkaran biru bergaris tepi
hitam.Contoh obat bebas terbatas adalah paratusin,proris,dan CTM.

3. Obat Keras
Obat keras disebut juga obat daftar “G” dalam bahasa belanda “G”
singkatan dari “Gevaarijk” yang berarti berbahaya. Maksudnya,obat keras
adalah obat yang ada di Rumah Sakit dann hanya dapat diberikan dengan
resep dokter. Penandaannya adalah lingkaran berwarna merah dengan
garis tepi berwarna hitam dan terdapat hurruf K yang menyentuh garis
tepi. Contoh obat keras adalah dexametasone, amoxicilin,dan ambroxol.

4. Obat Narkotika
Menurut UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika,yang dimaksud
dengan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman,baik sintetis maupun semisintesis,yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,hilangnya
rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,dan dapat
menimbulkan ketergantungan.Penandaan obat narkotika yaitu palang
medali merah.
Obat narkotika dibagi menjadi tiga golongan:
a. Narkotika Golongan I
Narakotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak uutuk terapi,serta
mempunyai potensi yan sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan .Contoh obat narkotika golongan I yaitu opium dan
kokain.
b. Narkotika Golongan II
Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk
pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
untuk terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan serta berpotensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan.Contoh obat narkotika golongan
II adalah petidin.
c. Narkotika Golongan III
Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat untuk
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapiatau pengembangan
ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan menimbulkan
ketergantungan.Contoh obat narkotika goongan III adalah kodein.

10
5. Obat Psikotropika
Menurut UUNo. 5 ahun 1997 tentang psikotropika,yang dimaksud
psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.Penandaan obat psikotropika hampir sama dengan
penandaan obat keras yaitu lingkaran merah dengan garis tepi berwarna
merah dengan huruf K yang menyentuh garis tepi.
Obat psikotropika dibagi menjadi empat golongan:
a. Psikotropika Golongan I
Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat
digunakan untuk ilmu pengetahuan dan tidak digunakan daam
terapi,serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
Contoh obat psiotropika golongan I yaitu lisergida meskalina.
b. Psikotropika Golongan II
Psikotropika golongan II adalah psikotropika yangg berkhasiat untuk
pengobatan dan digunakan dalam terapi atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh obat psikotropika golongan II yaitu amfetamin.
c. Psikotropika Golongan III
Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan daam terapi atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta berpotensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh obat psikotropika golongan III yaitu amobarbital dan
penobarbital.
d. psikotropika Golongan IV
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan untuk
pengembangan imu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkn sindroma ketergantungan.Contoh psikotropika
golongan IV yaitu alprazolam dan diazepam.

6. Obat Wajib Rumah Sakit


Obat wajib rumah sakit adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh
Rumah Sakiter kepada pasien di Rumah Sakit tanpa resep dokter,tetapi
harus diserahkan langsung oleh seorang Rumah Sakiter kepada pasien

11
disertai informasi lengkap tentang penggunaan obat.Contoh obat wajib
Rumah Sakit yaitu asam mefenamat,idocain HCL dan omeprazole.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKERIN

3.1 Lokasi dan Waktu


Pelaksanaan praktek kerja industri di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro
terletak di JL.KH Hasyim Asy’ari No.17,Kauman Keecamatan Bojonegoro,dan
dilaksanakan dari tanggal 24 Januari 2022-18 Februari 2022.Pelaksanaan
prakerin di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro terbagi menjadi 2 shift yaitu:
a. Shift pagi tanggal 24-28 Januari 2022 dimulai dari pukul 07.00-14.00
WIB.
-Khusnul Khotimah
-Keke Nuraini Septia Wati
b. Shift sore tanggal 24-28 Januari dimulai pukul 14.00-21.00 WIB.
-Adista Putri Novelin
-Alifiya Putri Noviani
-Antika Asari Buana
c. Shift pagi tanggal 31 Januari – 04 Februari 2022 dimulai puku 07.00-
14.00 WIB.
- Adista Putri Novelin
-Alifiya Putri Noviani
-Antika Asari Buana
d. Shift sore tanggal 31 Januari – 04 Februari 2022 dimulai pukul 14.00-
21.00 WIB.
-Khusnul Khotimah
-Keke Nuraini Septia Wati
e. Shift pagi tanggal 7-11 Februari 2022 dimulai puku 07.00-14.00 WIB.
-Khusnul Khotimah
-Keke Nuraini Septia Wati
f. Shift sore tanggal 7-11 Februari 2022 di muai pukul 14.00-21.00 WIB.
-Adista Putri Novelin
-Alifiya Putri Noviani

12
-Antika Asari Buana
g. Shift pagi tanggal 14-18 Februari 2022 dimulai puku 07.00-14.00 WIB.
- Adista Putri Novelin
-Alifiya Putri Noviani
-Antika Asari Buana
h. Shift sore tanggal 14-18 Februari 2022 di muai pukul 14.00-21.00 WIB.
- Khusnul Khotimah
-Keke Nuraini Septia Wati
Identitas dan Gambaran Rumah Sakit

1. Nama : Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro


2. Alamat Lengkap : JL.KH Hasyim Asy’ari No.17 Bojonegoro
Jawa Timur 62113
3. Telp/Fax :0353-881748,887829 fak:0353-881628,885978
4. E-mail : rsabgoro@gmail.com
5. Website : rsabojonegoro.com
13
6. Luas Tanah : 8.232 m2
7. Status Tanah : Sertifikat Hak Milik (SHM)
8. Luas Bangunan : 29.339,8 m2
9. Jumlah TT : 170 TT
10.Klasifikasi RS : RSU Tipe C
11.Ijin Operasional : SK Bupati Bojonegoro 445/791/208.412/2012
: Tanggal 10-09-2012
12.Status Akreditasi : Penuh Tingkat Dasar
:(Kepmenkes RI No.YM.01.10/III/7962/10)
13.Status Kepemilikan:
Pemilik : Pimpinan Pusat Muhamadiyah
Pendiri : Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)
Bojonegoro
Penyelenggara : Majelis Pelayanan Kesehatan Umum
Pimpinan Daerah
Muhammadiyah (MPKU PDM) Bojonegoro

3.2 Pelayanan Resep


Pelayanan Resep di IFRS Aisyiyah terbagi dua yaitu sebaagai berikut:
1) Pelayanan Resep Bagi Pasien Rawat Inap
Pelayanan resep bagi pasien rawat inap dilakukan selma 24 jam,alur
pelayanan aadalah sebgi berikut:
a. Pasien masuk melalui Unit Gawat Darurat (UGD) dilanjutkan
dengan mendaftarkan diri padaa petugas
b. Pasien diperiksa oleh dokter.
c. Pasien mendapat resep dari dokter.
d. Petugas menghitung harga obat dalam resep.
e. Keluarga pasien membawa resep ke instalasi Farmasi.
f. Petugas menyediakan obat sesuai resep dari dokter.
g. Petugas memberikan obat kepada keluarga pasien disertai
informasi penggunaan obat.
Untuk obat yang tidak tersedia di instalasi Farmasi atau stok habis,
maka oleh petugas IFRS Aisyiyah diberi Copy Resep untuk
membeli di Apotek atau Rumah Sakit lain.

2) Pelayanan Obat Rawat Jalan


Pelayanan obat rawat jalan dilakukan di Instalasi Rawat Jalan (IRJ) yang
meliputi,

14
Pemberian obat dilakukan langsung,yaitu:
a. Pasien memberikan resep dokter kepada petugas IFRS.
b. Reseep dihitung harganya,kemudian pasien membayar resep ke
loket pembayaran disertai bukti kwitansi pembayaran
c. Petugas mengisi respon time yang tersedia dan menyiapkan obat
atau sediaan.
d. Kemudian obat diberikan sesuai dengan resep dokter disertai etiket.
e. Resep pasien diberikan inforasi tentang penggunaan obat oleh
petugas apabila obat dalam resep tidak tersedia atau stok sedang
kosong maka pasien diberikan salinan resep untuk membeli di
Rumah Sakit lain.
Contoh Copy Resep Dan Etiket :
 Contoh copy resep.

 Contoh Etiket .

15
BAB IV

PENUTUP
4.1KESIMPULAN
1. Rumah Sakit Aisyiyah adalaah rumah sakit yang menyediakan
pelayanan kesehatan umum
2. Pelayanan resep di IFRS Aisyiyah terbagi dua yaaitu pelayanan resep
rawat inap dan peayanan resep pasien rawat jalan.
4.2SASARAN
1. Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan sisa
sebeum praktek di dunia kerja.
2. Adanya kerja sama yangbaik antara sekoahdengan dunia kerja
sehingga terjadi sinkronisasi materi yang diajarkan di sekolah dan
proses pembimbinggan di tempat praktek

16
3. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini akan lebih terarah
apabila disusun suatu jadwal yang harus dikerjakan siswa/siswi
selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
4. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung seterusnya guna
dapat memberikan bekal tambahan bagi siswa-siswi SMK
FARMASI SENTOSA DHARMA BOJONEGORO agar mampu
bersaing dalam dunia kerja dan mampu mencetak siswa-sisswi
yang profesional di bidangg kefarmasian sehingga membawa
nama baik sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
http://respiratory.usu.ac.id/bitsearch
http://respiratory.usu.ac.id/bitsearch12819043.com
http://makalahprakerin.co.id/siswacerdas
http://mahasiswafarmasi.co/
http://kelompokRumahSakiter.co.id/search.com
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit.
Undang-Undang No.35 Tahun 2009. Tentang Narkotika.
Undang-Undang No.1997. Tentang Psikotropika.

17
LAMPIRAN 1

RSA Bojonegoro memiliki beberapa bentuk obat:


 Tablet
 Sirup
 Injeksi
 Suppositoria
 Kapsul
 Kaplet

18
 Infus

Penempatan Injeksi,Injeksi High Alert

19
Beberapa ssediaan yang disimpan di dalam kulkas pada suhu 2-8 C,antara
lain:
1.Sabu.ats
2.Actrapid
3.Diagoxin inj
4.Claneksi inj
5.Santocyn inj
6.Myotonic inj
7.Dulcolax,Pamol,Boraginol S,Boraginol N supp
8.Lacidofil
9.Anbacim Dll.
Sediaan tersebut disimpan dalam kulkas dengan tujuan menjaga stabilitas fisik
dan kimianya.

20
21

Anda mungkin juga menyukai