DISUSUN OLEH:
KELAS: XI-MAYDIS
NO.ABSEN:17
NIS: 915/37.074
NIS: 915/37.074
Kelas: XI-Maydis
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat
dan kasih sayangnya, tidak lupa pula shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.
Siswi berkesempatan untuk terjun langsung dan menimba ilmu terkait Farmasi dengan baik
dan benar. Dalam menyelesaikan laporan ini tentu tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Makasih
hubungannya dengan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Kristina Bhakti H., ST., M.M. selaku kepala SMK Sentosa Dharma Bojonegoro.
2. Bapak Muhamad Ridwan,S.Pd selaku guru pendamping dari sekolah.
3. Ibu Eka Isdian Ningrum,S.Farm.Apt selaku pembimbing di Apotek Sehat
Bojonegoro
4. Kedua orang tua dan teman-teman yang telah memberikan motivasi kepada saya.
5. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan.
Kami menyadari laporan yang kami buat ini jauh dari kata sempurna sehingga kami selaku
penyusun laporan ini berharap mendapatkan kritik dan juga saran yang bersifat membangun rumah
serta pesan dan kesan dari semua pihak guna penyempurnaan dalam penyusunan laporan pada
waktu mendatang. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi
perkembangan pendidikan SMK Farmasi Dan Dental Asisten Bojonegoro. Sekian dan terima
kasih.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................... 1
C. Manfaat ................................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktik kerja industri atau PRAKERIN adalah suatu kegiatan dimana para siswa
terjun kelapangan langsung untuk menerapkan teori-teori yang telah diterima di sekolah
dengan membandingkan apakah sesuai dengan yang diharapkan atau mungkin berbeda.
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Sentosa Dharma Bojonegoro menyelenggarakan
pendidikan seperti ini untuk menghasilkan ahli atau tenaga pelayanan kesehatan
khususnya dibidang farmasi.
Praktik kerja industri atau PRAKERIN ini diadakan untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menambah pengalaman atau ilmu-ilmuyang mungkin belum pernah
didapatkan dari sekolah dan menerapkan teori-teori yang pernah diajarkan disekolah
selain itu, kegiatan PRAKERIN dilakukan guna memenuhi syarat mutlak yang harus
dilakukan agar dapat mengikuti Ujian Akhir Nasional. Mengingatkan pentingnya
kegiatan PRAKERIN ini diharapkan siswa harus semaksimal mungkin melaksanakan
dengan baik dan benar, diharapkan pula setelah mendapatkan ilmu dan pengalaman di
dunia industri siswa mampu atau sudah terlatih dan siap terjun ke dunia kerja, tentunya
dengan menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh agar dapat bermanfaat bagi orang
lain dan sesuai dengan harapan.
B. TUJUAN PRAKERIN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sebagai pembanding antara teori selama proses pendidikan dengan praktik yang di
peroleh di lapangan.
Memberikan sebuah bentuk pengalaman nyata dalam menangani permasalahan
yang dihadapi dunia kerja dan menumbuhkan rasa tanggungjawab profesi.
Menambahkan sebuah pengertian akan lingkungan organisasi bidang usaha
komplek dengan berbagai kegiatan di dalamnya kepada para siswa (PRAKERIN).
Membantu industri dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang
berwawasan akademi.
Mengenal dan mengetahui secara langsung tentang Rumah Sakit sebagai salah
satu penerapan disiplin dan pengembangan karier.
1
C. MANFAAT PRAKERIN
Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan sebutkan dunia industri
yang profesional dan handal. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik
serta memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja. Menjalin
kerjasama yang baik antara sekolah dan Pihak Instansi terkait baik dalam usaha maupun
industri.
- Institusi Pendidikan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN APOTEK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh Apoteker. Apotek memiliki aturan yang memiliki tujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek, memberikan perlindungan
pasien dan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kefarmasian di apotek, dan
menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dalam memberikan pelayanan
kefarmasian di apotek. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di apotek harus
menjamin ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang aman, bermutu, bermanfaat dan terjangkau (Permenkes No.9, 2017).
Menurut Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 pasal 21 ayat 1 yang berbicara
tentang pekerjaan kefarmasian, menerapkan standar pelayanan kefarmasian haruslah
seorang apoteker dalam hal menjalankan praktek kefarmasian pada fasilitas
pelayanan kefarmasian. Dalam ayat 2 menjelaskan bahwa seorang apotekerlah yang
menyerahkan dan melayani resep dokter. Fasilitas pelayanan kefarmasian menurut
pasal 19 berupa apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat
atau tempat praktek bersama. Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang digunakan oleh masyarakat. Apotek mengutamakan kepentingan
masyarakat oleh karena itu setiap apotek diwajibkan untuk menyediakan, menyimpan
dan menyerahkan pembekalan farmasi yang baik bagi masyarakat. Apotek dapat
diusahakan oleh pemerintah atau lembaga pemerintah dengan tujuan pelayanan
kesehatan yang ditugaskan kepada seorang apoteker yang telah mengucapkan janji
sumpah serta memperoleh izin dari Dinas Kesehatan setempat
3
B. SEJARAH APOTEK
Istilah Apoteke atau Apotek mulai diperkenalkan oleh seorang dokter atau tabib
Romawi bernama Galen (131-201 CE), yang menamakan tempatnya memeriksa pasien
sebagai "latron" dan tempatnya menyimpan obat disebut "apotheca", yang secara harfiah
berarti gudang. Nama Galen saat ini diabadikan sebagai sebutan ilmu meracik obat
secara mekanis (dgn mortar misalnya), yaitu Galenicals.
Meskipun apotek sebagai nama gudang obat sudah sejak abad ke-2, namun apotek
sebagai tempat pembuatan dan penyaluran obat baru ada pada tahun 750 CE, 500 tahun
setelah zaman Galen, dan tempatnya di Baghdad, bukan di Romawi. Citra dan status
apotek di Baghdad ketika itu amat tinggi dan terkenal, sehingga tidak sedikit orang yang
melengkapi namanya dengan atribut "Ibn-al-attar" yang artinya "anak apoteker". Salah
satu tokoh farmasi ternama adalah Avicenna alias Ibnu Sina, seorang dokter-farmasi dari
Persia yg hidup pada tahun 930-1037 CE.
Hingga awal abad ke-13, belum dikenal istilah APOTEKER atau PHARMACIST,
dokter dan apoteker masih menjadi satu profesi yg disebut antara lain: medicineman,
healer, shaman, tabib, sinshe, dukun dan lain-lain. Pada tahun 1240, kerajaan Sisilia
mengeluarkan undang-undang yg memisahkan antara profesi dokter dan apoteker.
Dokter hanya boleh memeriksa pasien, menuliskan resep obat. Kemudian resep
dibuatkan obat oleh apoteker, yg dibawa kembali kepada dokter untuk diminumkan
kepada pasien. Kemudian pada tahun 1407, terbitlah Pharmacist's Code of Genoa yg
melarang seorang apoteker bekerja sama dengan seorang dokter.
4
Pengadaan obat, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan pembekalan farmasi
yang lainnya.
Melayani informasi tentang obat dan pembekalan farmasi lain-lain yang diberikan
kepada tenaga kesehatan lain, masyarakat maupun kepada dokter.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
Melakukan pemberian Pelayanan Informasi Obat (PIO) kepada pasien agar
mendukung bagaimana penggunaan obat yang rasional dalam hal memberikan
informasi obat yang jelas dan mudah dimengerti oleh pasien.
7
b. Sudip
c. Ayakan
d. Gelas ukur
e. Meja racik
f. Sendok puyer
2. Alat untuk penyimpanan perbekalan farmasi yang terdiri atas:
a. Lemari dan rak untuk menyimpan obat
b. Lemari pendingin
c. Lemari psikotropik dan narkotik
3. Wadah pengemas dan pembungkus yang terdiri dari:
a. Etiket putih untuk obat oral dan suspensi untuk pemakaian dalam tubuh
b. Etiket biru untuk salep, cream, injeksi, suppositoria dan lain-lainnya untuk
pemakaian luar
c. Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat kepada pasien
4. Alat administrasi yang terdiri dari:
a. Blanko pesanan obat narkotik dan psikotropik
b. Kartu stok
c. Copy resep
d. Kwintasi
e. Faktur
f. Nota penjualan
g. Buku pembelian, penjualan, penerimaan dan pengiriman obat
h. Buku pencatatan obat narkotik dan psikotropik
i. Buku pencatatan obat habis
5. Buku-buku standar yang diwajibkan, farmakope indonesia edisi IV, ISO, IMS,
dan buku-buku lainnya
D. PELAYANAN DI APOTEK
Pelayanan Teknis Kefarmasian
Pelayanan Resep
Prosedur pelayanan resep yang terdapat di apotek Sehat adalah sebagai berikut :
1. Resep datang lalu diberi harga oleh AA kemudian kasir melakukan pembayaran
setelah itu kasir memberikan nomor urut pada lembar resep.
2. Oleh petugas AA tersebut diberi etiket sesuai apa yang tertulis di lembar resep
lalu dikemas setiap resep dalam bungkus plastik.
3. Obat disediakan dan disiapkan dalam wadah tertentu oleh AA
8
4. Obat yang telah disediakan dalam bungkus plastik tersebut diperiksa kembali oleh
AA senior sebelum diserahkan kepada counter depan.
5. Petugas counter malakukan pengecekan ulang.
Di apotek Sehat apabila obat yang ditulis dalam resep tidak tersedia, maka petugas
apotek mengalihkannya ke apotek lain atau petugas apotek membuat copy resep atas
obat yang tidak ada tersebut untuk ditebus di apotek lain pula.
Pelayanan Non Resep
3. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat diberikan atau dapat dibeli secara bebas dan
tidak membahayakan bagi pemakai. Pada kemasannya diberi tanda bulatan warna
hijau.
Contohnya : obat – obat multivitamin.
4. Obat Keras Betanda Merah (G)
Obat keras yaitu obat yang dapat diperoleh hanya dengan resep dokter karena obat
keras tersebut berbahaya bila digunakan secara sembarangan.
5. Antibiotik
6. Golongan Narkotik
7. Golongan Psikotropik
8. Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi ( KIE )
Pelayanan KIE merupakan pelayanan dalam memberikan komunikasi, informasi serta
edukasi kepada pasien berupa cara pemakaian, indikasi serta efek samping obat yang
telah digunakan pasien secara baik.
9
Obat salep cara pemakaiannya dengan cara mengoleskan obat berkali – kali
pada tempat yang sakit.
Suppositoria cara pemakaiannya dengan memasukkan lewat vagina maupun
anus rectal. Suppositoria disini sebaiknya disimpan dalam keadaan sejuk dan
dingin, karena Suppositoria akan meleleh serta mencair pada suhu panas (suhu
tubuh).
Obat tetes, cara pemakaiannya diteteskan kedalam mulut ataupun diteteskan
ke selaput mata biasanya sehari 2 – 3 tetes.
hal yang perlu diperhatikan dalam cara pemakaian / aturan pakai antara lain :
1. 3 x sehari 1 tablet
2. 2 x sehari 1 tablet
3. 3 x sehari ½ tablet
4. 1 x sehari 1 tablet , dll.
Waktu pemakaian : pagi, siang dan sore / malam.
Adanya makanan dalam lambung akan memperlambat transit obat di lambung. Oleh
karena itu apabila menghendaki obat tersebut cepat terserap dan bekerja secara
maksimal, maka sebaiknya obat tersebut diminum pada saat lambung dalam keadaan
kosong (1- ½ jam sebelum makan) tetapi hal tersebut hanya dalam kasus – kasus
tertentu.
10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai
keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai
kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar
kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja. Dalam dunia usaha
dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi biasanya memerlukan
karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan yang luas
bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat yang
disukai yakni diruangan bagian operasi, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang
belum penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang
tersedia.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian
masing-masing tanpa halangan apapun dan saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada Apotek Sehat yang telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk
melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan bersedia mendampingi saya selama
Prakerin berlangsung.
B. SARAN
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama dalam mencapai
tujuan bersama, semoga para siswa dan siswi mendapatkan banyak pelajaran dan
memiliki motivasi untuk tujuan dimasa depannya dan para guru pembimbing dapat
memberikan arahan juga perhatian untuk para siswa dan siswi prakerin.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/31195049/APOTEK-SEHAT
https://farmasetika.com/2017/02/20/kemenkes-keluarkan-permenkes-nomor-9-
tahun-2017-tentang-apotek/
http://eprints.umg.ac.id/3234/3/4.%20LTA%20BAB%20II-dikonversi.pdf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Apotek
12