Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


DI APOTEK SEHAT BOJONEGORO

DISUSUN OLEH:

NAMA: SHELVI MEILINA BERLIANI

KELAS: XI-MAYDIS

NO.ABSEN:17

NIS: 915/37.074

SMK FARMASI DAN DENTAL ASISTEN BOJONEGORO


KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS

TAHUN AJARAN 2021/2022


LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini dibuat dan diajukan sebagai syarat kelengkapan dan bukti ketuntasan kegiatan
PRAKERIN / PKL SMK FARMASI DAN DENTAL ASISTEN BOJONEGORO
(kompetensi keahlian farmasi) Bojonegoro Tahun Ajaran 2021/2022

Nama: Shelvi Meilina Berliani

NIS: 915/37.074

Kelas: XI-Maydis

Bojonegoro, 18 Maret 2022

Telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing Apotek Sehat Bojonegoro

Eka Isdian Ningrum,S.Farm.Apt

Koordinator PRAKERIN Pembimbing PRAKERIN

Muhamad Ridwan,S.Pd Muhamad Ridwan,S.Pd


NUPTK. 9946771672130142 NUPTK.9946771672130142

Mengetahui,

Kepala SMK FARMASI DAN DENTAL ASISTEN BOJONEGORO

Frestina Bhakti H.,S.T,.MM.


NRKS. 19023L12205050242143719

i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat
dan kasih sayangnya, tidak lupa pula shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.

Kegiatan prakerin yang dilaksanakan di Apotek Sehat Bojonegoro dilakukan sebagai


sarana untuk mengenalkan siswa-siswi pada kondisi kerja nyata di lapangan. Proses magang
sekaligus menjadi syarat bagi siswa-siswi untuk bisa menyelesaikan mata pelajaran yang
bersangkutan. Selama proses prakerin berlangsung pada tanggal 21 Februari s/d 18 Maret 2022,
siswi mendapatkan bimbingan dan arahan dari pihak Apotek Sehat Bojonegoro.

Siswi berkesempatan untuk terjun langsung dan menimba ilmu terkait Farmasi dengan baik
dan benar. Dalam menyelesaikan laporan ini tentu tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Makasih
hubungannya dengan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Kristina Bhakti H., ST., M.M. selaku kepala SMK Sentosa Dharma Bojonegoro.
2. Bapak Muhamad Ridwan,S.Pd selaku guru pendamping dari sekolah.
3. Ibu Eka Isdian Ningrum,S.Farm.Apt selaku pembimbing di Apotek Sehat
Bojonegoro
4. Kedua orang tua dan teman-teman yang telah memberikan motivasi kepada saya.
5. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan.

Kami menyadari laporan yang kami buat ini jauh dari kata sempurna sehingga kami selaku
penyusun laporan ini berharap mendapatkan kritik dan juga saran yang bersifat membangun rumah
serta pesan dan kesan dari semua pihak guna penyempurnaan dalam penyusunan laporan pada
waktu mendatang. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi
perkembangan pendidikan SMK Farmasi Dan Dental Asisten Bojonegoro. Sekian dan terima
kasih.

Bojonegoro, 18 Maret 2022

Penyusun,

Shelvi Meilina Berliani

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................... 1
C. Manfaat ................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Apotek...................................................................................3
B. Sejarah Apotek ........................................................................................4
C. Fungsi dan Kegiatan Apotek...................................................................4
D. Struktur Apotek ......................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN


A. Profil Apotek...........................................................................................7
B. Cara Kerja Seorang Farmasi....................................................................7
C. Aset di Apotek Sehat ................................................................................9
D. Pelayanan di Apotek...............................................................................10
E. Jam Kerja di Apotek Sehat .....................................................................11

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktik kerja industri atau PRAKERIN adalah suatu kegiatan dimana para siswa
terjun kelapangan langsung untuk menerapkan teori-teori yang telah diterima di sekolah
dengan membandingkan apakah sesuai dengan yang diharapkan atau mungkin berbeda.
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Sentosa Dharma Bojonegoro menyelenggarakan
pendidikan seperti ini untuk menghasilkan ahli atau tenaga pelayanan kesehatan
khususnya dibidang farmasi.

Praktik kerja industri atau PRAKERIN ini diadakan untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menambah pengalaman atau ilmu-ilmuyang mungkin belum pernah
didapatkan dari sekolah dan menerapkan teori-teori yang pernah diajarkan disekolah
selain itu, kegiatan PRAKERIN dilakukan guna memenuhi syarat mutlak yang harus
dilakukan agar dapat mengikuti Ujian Akhir Nasional. Mengingatkan pentingnya
kegiatan PRAKERIN ini diharapkan siswa harus semaksimal mungkin melaksanakan
dengan baik dan benar, diharapkan pula setelah mendapatkan ilmu dan pengalaman di
dunia industri siswa mampu atau sudah terlatih dan siap terjun ke dunia kerja, tentunya
dengan menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh agar dapat bermanfaat bagi orang
lain dan sesuai dengan harapan.

B. TUJUAN PRAKERIN
1. Tujuan Umum

Praktik Kerja Lapang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar dan


keterampilan kepada mahasiswa agar memperoleh hasil yang efisien, efektif dan optimal
dalam memperoleh, mengolah, menganalisis data atau informasi serta
menginterpretasikan hasil disertai sikap profesional sesuai dengan kompetensi profesi.

2. Tujuan Khusus

 Sebagai pembanding antara teori selama proses pendidikan dengan praktik yang di
peroleh di lapangan.
 Memberikan sebuah bentuk pengalaman nyata dalam menangani permasalahan
yang dihadapi dunia kerja dan menumbuhkan rasa tanggungjawab profesi.
 Menambahkan sebuah pengertian akan lingkungan organisasi bidang usaha
komplek dengan berbagai kegiatan di dalamnya kepada para siswa (PRAKERIN).
 Membantu industri dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang
berwawasan akademi.
 Mengenal dan mengetahui secara langsung tentang Rumah Sakit sebagai salah
satu penerapan disiplin dan pengembangan karier.

1
C. MANFAAT PRAKERIN
Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan sebutkan dunia industri
yang profesional dan handal. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik
serta memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja. Menjalin
kerjasama yang baik antara sekolah dan Pihak Instansi terkait baik dalam usaha maupun
industri.

Mengenalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia usaha ataupun dunia


industri sehingga ketika mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat
beradaptasi dengan cepat. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan
melatih tenaga kerja yang berkualitas sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa
pengalaman kerja.

Sebagai bagian dari proses pendidikan mempersiapkan sumber daya manusia


berkualitas. Dan menambah pengalaman bekerja secara tim-terpadu dalam pengkajian,
penemuan masalah dan pemecahan masalah secara langsung, sehingga tumbuh sikap
profesional dalam diri dan peningkatan keahlian, tanggung jawab dan rasa kesejawatan
dalam suatu tim kerja yang solid.

- Institusi Pendidikan

Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai materi pembelajaran,


menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN APOTEK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh Apoteker. Apotek memiliki aturan yang memiliki tujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek, memberikan perlindungan
pasien dan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kefarmasian di apotek, dan
menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dalam memberikan pelayanan
kefarmasian di apotek. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di apotek harus
menjamin ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang aman, bermutu, bermanfaat dan terjangkau (Permenkes No.9, 2017).

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1980 apotek merupakan suatu


tempat dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada
masyarakat. Fungsi dan tugas dari apotek yaitu tempat menyalurkan pembekalan
farmasi yang harus menyebarkan obat yang dibutuhkan masyarakat secara luas,
tempat farmasi melakukan peracikan obat, pengubahan bentuk, pencampuran obat dan
penyerahan obat. Dan apotek juga merupakan tempat pengabdian seorang apoteker
yang telah mengucapkan sumpah jabatan

Menurut Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 pasal 21 ayat 1 yang berbicara
tentang pekerjaan kefarmasian, menerapkan standar pelayanan kefarmasian haruslah
seorang apoteker dalam hal menjalankan praktek kefarmasian pada fasilitas
pelayanan kefarmasian. Dalam ayat 2 menjelaskan bahwa seorang apotekerlah yang
menyerahkan dan melayani resep dokter. Fasilitas pelayanan kefarmasian menurut
pasal 19 berupa apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat
atau tempat praktek bersama. Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang digunakan oleh masyarakat. Apotek mengutamakan kepentingan
masyarakat oleh karena itu setiap apotek diwajibkan untuk menyediakan, menyimpan
dan menyerahkan pembekalan farmasi yang baik bagi masyarakat. Apotek dapat
diusahakan oleh pemerintah atau lembaga pemerintah dengan tujuan pelayanan
kesehatan yang ditugaskan kepada seorang apoteker yang telah mengucapkan janji
sumpah serta memperoleh izin dari Dinas Kesehatan setempat

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 menyebutkan bahwa praktik


kefarmasian meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan juga pendistribusian obat, pelayanan obat
maupun dalam bentuk resep dokter, pemberian informasi obat serta pengembangan obat.
Pelayanan obat tradisional dan bahan obat diharuskan dilayani oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai wewenang dan keahlian sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.

3
B. SEJARAH APOTEK
Istilah Apoteke atau Apotek mulai diperkenalkan oleh seorang dokter atau tabib
Romawi bernama Galen (131-201 CE), yang menamakan tempatnya memeriksa pasien
sebagai "latron" dan tempatnya menyimpan obat disebut "apotheca", yang secara harfiah
berarti gudang. Nama Galen saat ini diabadikan sebagai sebutan ilmu meracik obat
secara mekanis (dgn mortar misalnya), yaitu Galenicals.

Meskipun apotek sebagai nama gudang obat sudah sejak abad ke-2, namun apotek
sebagai tempat pembuatan dan penyaluran obat baru ada pada tahun 750 CE, 500 tahun
setelah zaman Galen, dan tempatnya di Baghdad, bukan di Romawi. Citra dan status
apotek di Baghdad ketika itu amat tinggi dan terkenal, sehingga tidak sedikit orang yang
melengkapi namanya dengan atribut "Ibn-al-attar" yang artinya "anak apoteker". Salah
satu tokoh farmasi ternama adalah Avicenna alias Ibnu Sina, seorang dokter-farmasi dari
Persia yg hidup pada tahun 930-1037 CE.

Hingga awal abad ke-13, belum dikenal istilah APOTEKER atau PHARMACIST,
dokter dan apoteker masih menjadi satu profesi yg disebut antara lain: medicineman,
healer, shaman, tabib, sinshe, dukun dan lain-lain. Pada tahun 1240, kerajaan Sisilia
mengeluarkan undang-undang yg memisahkan antara profesi dokter dan apoteker.
Dokter hanya boleh memeriksa pasien, menuliskan resep obat. Kemudian resep
dibuatkan obat oleh apoteker, yg dibawa kembali kepada dokter untuk diminumkan
kepada pasien. Kemudian pada tahun 1407, terbitlah Pharmacist's Code of Genoa yg
melarang seorang apoteker bekerja sama dengan seorang dokter.

C. FUNGSI DAN KEGIATAN APOTEK


 Fungsi apotek
1. Sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan.
2. Sebagai sarana farmasi tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian.
3. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi antara
lain obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika.
4. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi,pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan
obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional (DEPKES RI, 2009).
5. Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada
tenaga kesehatan lain dan masyarakat, termasuk pengamatan dan pelaporan
mengenai khasiat, keamanan, bahaya dan mutu obat.

 Kegiatan di Apotek yaitu :

Membuat obat, mengelola, meracik, mengubah bentuk obat, pencampuran,


penyimpanan obat, dan sampai menyerahkan obat atau bahan obat.

4
Pengadaan obat, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan pembekalan farmasi
yang lainnya.

Melayani informasi mengenai pembekalan farmasi, antara lain :

Melayani informasi tentang obat dan pembekalan farmasi lain-lain yang diberikan
kepada tenaga kesehatan lain, masyarakat maupun kepada dokter.

Mengamati dan melaporkan tentang pengamatan keamanan, bahaya, mutu serta


khasiat obat serta pembekalan farmasi lainnya. Seluruh pelayanan informasi yang
dilaksanakan haruslah didasarkan kepada kepentingan masyarakat atau pasien.

D. STRUKTUR APOTEK SEHAT

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. PROFIL APOTEK SEHAT


Apotek Sehat merupakan salah satu Apotek yang ada di Bojonegoro yang
terletak di Jl. Panglma Sudirman, Klangon , Bojonegoro. Di Apotek Sehat terdapat
banyak sekali obat dan merupakan aptotek yang menjunjung tinggi pelayanan prima
dan menjadikan Apotek Sehat sebagai apotek yang ramah tamah terhadap konsumen
maupun pasien dan di Apotek Sehat terdapat praktek spesialis Anak yang dipegang oleh
Dr. Retno Nurhayati,Sp.A ,M.Biomed.

B. CARA KERJA SEORANG FARMASI


Menurut Permenkes Nomor 9 Tahun 2017 Tenaga Kefarmasian adalah tenaga
yang melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek yang terdiri dari Apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian.
1. Apoteker
Menurut Suronoto (2014) pimpinan sebuah apotek adalah seorang
Apoteker/ Apoteker Pengelola Apotek (APA) yang memiliki tanggung jawab atas
segala kegiatan yang berada di apotek. Seorang APA dalam mengelola apotek
harus memiliki Surat Izin Kerja (SIK) dan menurut PP RI Nomor 51 Tahun 2009
tentang perubahan kefarmasian yang berubah menjadi Surat Izin Praktek Apoteker
(SIPA). Tugas dan tanggung jawab seorang apoteker pengelola di apotek yaitu
sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian di apotek sesuai dengan fungsinya
dan mematuhi segala kebutuhan yang sesuai dengan undang-undang di bidang
apotek yang berlaku.
2) Memimpin segala kegiatan manajerial di apotek termasuk mengkoordinasi
tenaga lainnya dan mengawasi serta mengatur jadwal kerja, membagi tugas
yang dilakukan setiap tenaga karyawan (job description) dan tanggung jawab
yang diberikan kepada masing- masing tenaga karyawan.
3) Mengawasi dan mengatur hasil penjualan di apotek setiap hari
4) Berusaha meningkatkan omset penjualan diapotek serta mengembangkan hasil
usaha sesuai dengan bidang tugasnya.
5) Berpartisipasi dalam melakukan monitor penggunaan obat

6
Melakukan pemberian Pelayanan Informasi Obat (PIO) kepada pasien agar
mendukung bagaimana penggunaan obat yang rasional dalam hal memberikan
informasi obat yang jelas dan mudah dimengerti oleh pasien.

6) Mempertimbangkan usulan yang diberikan oleh tenaga karyawan lainnya


untuk memperbaiki kemajuan serta pelayanan di apotek
2) Tenaga Teknis Kefarmasian
Menurut Kepmenkes RI No 573 tahun 2008 sebagai salah satu anggota
pelayanan kesehatan nasional, tenaga kesehatan asisten apoteker selalu dituntut
untuk bekerja dengan profesional. Dalam melakukan tugas sebagai seorang
asisten apoteker, asisten apoteker selalu bekerja berdasarkan standar profesi, kode
etik, dan peraturan tentang disiplin profesi yang telah ditentukan. Asisten apoteker
merupakan tenaga kesehatan yang berijazahdan yang telah melakukan sumpah
sebagai seorang asisten apoteker dan mendapatkan surat ijin sebagai seorang
tenaga kesehatan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Asisten
apoteker antara lain :
1)Asisten apoteker yang menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah
Farmasi (SMF).
2)Asisten apoteker yang telah menyelesaikan proses pendidikan pada
Akademi Farmasi atau Poltekes jurusan farmasi dengan lulusan DIII- Farmasi.
Menurut Kepmenkes RI No 573 tahun 2008 seorang asisten apoteker yang
memiliki ijazah dan telah mengucapkan sumpah serta mendapatkan surat ijin
kerja yang diberikan oleh Menteri Kesehatan RI harus mampu melaksanakan
tugas dan standar profesinya dengan baik dan memiliki wewenang dang tanggung
jawab dalam melakukan pekerjaan kefarmasian atas pengawasan seorang
Apoteker. Tugas seorang asisten apoteker antara lain :
1) Melakukan pemeriksaan apotek sebelum jam operasional;
2) Menyusun produk farmasi yang didistribusi dari gudang apotek; Melakukan
peracikan obat;
3) Melayani pembelian obat di apotek; dan
4) Menyerahkan produk kepada pasien.

C. ASET DI APOTEK SEHAT


1. Alat pembuatan, peracikan, dan pengolahan obat yang terdiri dari:
a. Mortir dan stemper

7
b. Sudip
c. Ayakan
d. Gelas ukur
e. Meja racik
f. Sendok puyer
2. Alat untuk penyimpanan perbekalan farmasi yang terdiri atas:
a. Lemari dan rak untuk menyimpan obat
b. Lemari pendingin
c. Lemari psikotropik dan narkotik
3. Wadah pengemas dan pembungkus yang terdiri dari:
a. Etiket putih untuk obat oral dan suspensi untuk pemakaian dalam tubuh
b. Etiket biru untuk salep, cream, injeksi, suppositoria dan lain-lainnya untuk
pemakaian luar
c. Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat kepada pasien
4. Alat administrasi yang terdiri dari:
a. Blanko pesanan obat narkotik dan psikotropik
b. Kartu stok
c. Copy resep
d. Kwintasi
e. Faktur
f. Nota penjualan
g. Buku pembelian, penjualan, penerimaan dan pengiriman obat
h. Buku pencatatan obat narkotik dan psikotropik
i. Buku pencatatan obat habis
5. Buku-buku standar yang diwajibkan, farmakope indonesia edisi IV, ISO, IMS,
dan buku-buku lainnya
D. PELAYANAN DI APOTEK
Pelayanan Teknis Kefarmasian
 Pelayanan Resep
Prosedur pelayanan resep yang terdapat di apotek Sehat adalah sebagai berikut :
1. Resep datang lalu diberi harga oleh AA kemudian kasir melakukan pembayaran
setelah itu kasir memberikan nomor urut pada lembar resep.
2. Oleh petugas AA tersebut diberi etiket sesuai apa yang tertulis di lembar resep
lalu dikemas setiap resep dalam bungkus plastik.
3. Obat disediakan dan disiapkan dalam wadah tertentu oleh AA

8
4. Obat yang telah disediakan dalam bungkus plastik tersebut diperiksa kembali oleh
AA senior sebelum diserahkan kepada counter depan.
5. Petugas counter malakukan pengecekan ulang.
Di apotek Sehat apabila obat yang ditulis dalam resep tidak tersedia, maka petugas
apotek mengalihkannya ke apotek lain atau petugas apotek membuat copy resep atas
obat yang tidak ada tersebut untuk ditebus di apotek lain pula.
 Pelayanan Non Resep

1. Obat Wajib Apotek


Merupakan obat keras yang dapat diserahkan Apoteker kepada pesien di apotek
tanpa resep dokter.
2. Obat Bebas Terbatas Bertanda Biru (W)
Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diberikan kepada pasien tanpa
resep dokter dengan pengarahan dalam bungkus aslinya dan diberi tanda
peringatan. Pada kemasannya diberikan tanda bulatan warna biru.
Contohnya : obat batuk dan flu

3. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat diberikan atau dapat dibeli secara bebas dan
tidak membahayakan bagi pemakai. Pada kemasannya diberi tanda bulatan warna
hijau.
Contohnya : obat – obat multivitamin.
4. Obat Keras Betanda Merah (G)
Obat keras yaitu obat yang dapat diperoleh hanya dengan resep dokter karena obat
keras tersebut berbahaya bila digunakan secara sembarangan.
5. Antibiotik
6. Golongan Narkotik
7. Golongan Psikotropik
8. Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi ( KIE )
Pelayanan KIE merupakan pelayanan dalam memberikan komunikasi, informasi serta
edukasi kepada pasien berupa cara pemakaian, indikasi serta efek samping obat yang
telah digunakan pasien secara baik.

Berikut Cara Pemakaian / Aturan Pakai :


 Obat per oral, dalam meminum obat sebaiknya diminum dengan air
putih,maupun buah – buahan lainnya yang bisa membantu dalam
meminumnya.
Contoh : buah pisang
 Obat golongan antasida merupakan tablet kunyah yang cara pemakaiannya
dikunyah terlebih dahulu sebelum / sesudah makan
 Obat golongan tetrasiclin sebaiknya tidak diminum dengan susu karena akan
membentuk khelat (komplek)

9
 Obat salep cara pemakaiannya dengan cara mengoleskan obat berkali – kali
pada tempat yang sakit.
 Suppositoria cara pemakaiannya dengan memasukkan lewat vagina maupun
anus rectal. Suppositoria disini sebaiknya disimpan dalam keadaan sejuk dan
dingin, karena Suppositoria akan meleleh serta mencair pada suhu panas (suhu
tubuh).
 Obat tetes, cara pemakaiannya diteteskan kedalam mulut ataupun diteteskan
ke selaput mata biasanya sehari 2 – 3 tetes.

hal yang perlu diperhatikan dalam cara pemakaian / aturan pakai antara lain :

1. 3 x sehari 1 tablet
2. 2 x sehari 1 tablet
3. 3 x sehari ½ tablet
4. 1 x sehari 1 tablet , dll.
Waktu pemakaian : pagi, siang dan sore / malam.
Adanya makanan dalam lambung akan memperlambat transit obat di lambung. Oleh
karena itu apabila menghendaki obat tersebut cepat terserap dan bekerja secara
maksimal, maka sebaiknya obat tersebut diminum pada saat lambung dalam keadaan
kosong (1- ½ jam sebelum makan) tetapi hal tersebut hanya dalam kasus – kasus
tertentu.

E. JAM KERJA DI APOTEK SEHAT

NO HARI BUKA TUTUP


1 SENIN 07.30 WIB 20.30 WIB
2 SELASA 07.30 WIB 20.30 WIB
3 RABU 07.30 WIB 20.30 WIB
4 KAMIS 07.30 WIB 20.30 WIB
5 JUMAT 07.30 WIB 20.30 WIB
6 SABTU 06.30 WIB 20.30 WIB
7 MINGGU TUTUP TUTUP

10
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai
keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai
kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar
kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja. Dalam dunia usaha
dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi biasanya memerlukan
karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.

Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan yang luas
bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat yang
disukai yakni diruangan bagian operasi, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang
belum penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang
tersedia.

Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian
masing-masing tanpa halangan apapun dan saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada Apotek Sehat yang telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk
melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan bersedia mendampingi saya selama
Prakerin berlangsung.

B. SARAN
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama dalam mencapai
tujuan bersama, semoga para siswa dan siswi mendapatkan banyak pelajaran dan
memiliki motivasi untuk tujuan dimasa depannya dan para guru pembimbing dapat
memberikan arahan juga perhatian untuk para siswa dan siswi prakerin.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/31195049/APOTEK-SEHAT
https://farmasetika.com/2017/02/20/kemenkes-keluarkan-permenkes-nomor-9-
tahun-2017-tentang-apotek/
http://eprints.umg.ac.id/3234/3/4.%20LTA%20BAB%20II-dikonversi.pdf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Apotek

12

Anda mungkin juga menyukai