Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

“RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANGERANG”

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

NAMA : FRISCA STYANI MUTIAH

NIS : 2122030

PROGAM KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS

SMK KESEHATAN ASY-SYIFA

JL. KH. HASYIM ASHARI KM.09 N0.36 A KEC. PINANG KOTA TANGERANG

TELP: [021] 73460646 / 7313795

1
LEMBARAN PENGESAHAN
Kegiatan Praktiek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan pada tanggal 13 Maret – 29 Mei
2023 yang bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang disetujui dengan syarat
kelengkapan Program Kurikulum Farmasi Tahun Pelajaran 2022/2023

Tangerang, 29 Mei 2023

Pembimbing Lapangan Pembimbing Sekolah

Apt. Laila Shafarina, S.Farm Tabrani, M.Farm


NIP. 197901082011012001

Mengetahui :

Kepala Sekolah Kaprodi Farmasi


SMK ASY-SYIFA SMK ASY-SYIFA

Ike Oktavia Berliany, S.Psi, M.Psi Febby Giovanny, S.Farm

2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, segala puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pelaksanaan
dan penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RSUD Kota Tangerang dapat
selesai tepat pada waktunya. Penulisan laporan ini merupakan suatu bentuk penanggung
jawaban terhadap Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) SMK Kesehatan Asy-syifa
Kota Tangerang. Penyelesain Laporan Pengantar Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari
bantuan doa, keluarga, dan teman-teman yang telah mendukung dan meluangkan waktu
untuk ikut berpartisipasi.

Pada kesempatan kali ini, tak lupa saya berterimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan.
2. Ibu Dra. Niniek Nuraini selaku ketua Yayasan WH Foundation.
3. Ibu Ike Oktavia Berliany, S. Psi, M.Psi sebagai kepala sekolah SMK Kesehatan
Asy-Syifa.
4. Ibu Febby Giovanny, S. Farm selaku kaprodi farmasi SMK Kesehatan Asy-Syifa.
5. Ibu Apt. Laila Shafarina, S.Farm selaku Koordinator Farmasi dan Pembimbing
lapangan di RSUD Kota Tangerang yang telah membimbing dan memberikan materi
selama kegiatan PKL berlangsung.
6. Bapak Apt. Arman, M.Farm selaku Kepala Intalasi di RSUD Kota Tangerang yang
telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan
PKL sehingga tersusunlah laporan ini.
7. Bapak Tabrani, M.Farm selaku pembimbing sekolah selama kegiatan PKL
berlangsung
8. Segenap Apoteker, Asisten Apoteker dan karyawan di RSUD Kota Tangerang yang
telah memberikan bantuan selama PKL.

Dalam penulisan ini, penulisan menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata
sempurna karena adanya keterbatasan kemampuan, pengetahuan, pengalaman dan
ilmu yang kami miliki dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata. Penyusun
berharap PKL ini dapat membuahkan hasil yang baik dan bermanfaat sehingga dapat

3
menjadi panduan dalam menghadapi persaingan dan lingkungan kerja yang semakin
penuh tantangan dimasa yang akan datang.

4
DAFTAR ISI

1. Bagian Awal............................................................................................
Halaman judul/sampul.............................................................................
Lembar Pengesahan.................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................

2. Bagian Inti...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Tujuan PKL..................................................................................
C. Manfaat PKL................................................................................
1. Bagi Rumah Sakit..................................................................
2. Bagi Sekolah..........................................................................
3. Bagi Siswa..............................................................................
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL..........................................
E. Lokasi Instansi PKL.....................................................................

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT...............

A. Profil Rumah Sakit.......................................................................


B. Visi dan Misi Rumah Sakit..........................................................
C. Motto Rumah Sakit......................................................................
D. Budaya Rumah Sakit....................................................................
E. Logo Rumah Sakit........................................................................
F. Struktur Organisasi Rumah Sakit.................................................
G. Struktur Organisasi Instalansi Farmasi........................................
H. Progam Pelayanan Rumah Sakit..................................................

BAB III TINJAUAN PUSTAKA.........................................


A. Definisi Instalansi Farmasi di Rumah Sakit................................
B. Progam Pelayanan Instalansi Farmasi di Rumah Sakit..............
C. Uraian Materi Terhadap Kasus....................................................

5
BAB IV PEMBAHASAN......................................................
A. Uraian Kegiatan PKL..................................................................
B. Uraian Kasus...............................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................


A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
1. Bagi Rumah Sakit..................................................................
2. Bagi Sekolah..........................................................................
3. Bagi Siswa.............................................................................

DAFTAR ISTILAH...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................

3. Bagian Akhir...........................................................................................
LAMPIRAN
1. Fotocopy Daftar Hadir
2. Fotocopy Pencapaian Target Kompetensi
3. Fotocoopy Kegiatan Harian (masing-masing instalansi, lampiran sebanyak 4
hari kerja)
4. Fotocopy Catatan Pembimbing Sekolah
5. Fotocopy Catatan Pembimbing Lapangan

6
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh
siswa siswi SMK untuk menambah keahlian di dunia kerja. Praktek Kerja Lapangan
(PKL) tersebut dilaksanakan di lembaga atau instansi yang bergerak dalam bidang
kesahatan farmasi, diantaranya dilaksanakan di apotek maupun di rumah sakit.
Instalasi farmasi di Rumah Sakit merupakan salah satu sarana yang ikut berperan
dalam bidang kesehatan khusunya dalam bidang farmasi dan melakukan pelayanan
kefarmasian kepada masryarakat. (PP 51 Tahun 2009; Pekerjaan kefarmasian). Pekerjaan
kefarmasian yang dimaksud dalam hal ini adalah penjaminan mutu sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan lainnya, yang di mulai dari proses pengadaan, penyimpanaan,
pendistribusian obat termasuk juga pelayanan obat atas resep dokter dan pelayanan
informasi obat.
Untuk ini instalasi farmasi di Rumah Sakit sebagai sarana yang bergerak di
bidang jasa pelayanan harus mampu memberikan pelayanan kefarmasian secara tepat dan
bermutu, tidak hanya memfokuskan diri terhadap pengelolaan obat sebagai komoditas
(product oriented) namun juga harus mengedepankan pelayanan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien (patient oriented).
Harapan dari kegiatan PKL ini dapat menghasilkan lulusan siswa-siswi yang
kompeten, mampu bersaing, dan memiliki etos kerja yang tinggi dan handal.

7
B. Tujuan PKL

1. Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Uji Kompetensi dan Ujian Sertifikasi
Kompetensi.

2. Memberi Motivasi Agar Peserta Didik Serius dan Bersemangat Dalam


Mencapai Cita Cita
3. Mengetahui Pengelolaan Resep di Rumah di Rumah Sakit.
4. Mengetahui Alur Pengelolaan Obat di Rumah Sakit.
5. Menyiapkan mental peserta didik agar lebih siap untuk memasuki dunia kerja.
6. Menumbuhkan karakter disiplin pada peserta didik.
7. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa.
8. Peserta didik dapat memperoleh pengalaman dan pembelajaran langsung dari
tenaga professional.

C. Manfaat PKL

1. BAGI INSTANSI

a. Dapat membagi ilmunya kepada siswa siswi PKL


b. Membantu dan meringankan pekerjaan Diinstalasi farmasi terkait.
c. Meningkatkan citra perusahaan

2. BAGI SEKOLAH

a. Mengingat kerja sama yang baik antar pihak Sekolah dan Instansi atau
Rumah Sakit terkait.

b. Menjadikan lulusan yang siap kerja dan kompeten dibidang kefarmasian .

c. Meningkatkan mutu siswa siswi dalam kompetensi dalam bidanng farmasi .

8
3. BAGI PESERTA DIDIK

a. Lebih mengetahui dunia kefarmasian .

b. Mengetahui karasteristik pelayanan resep Dirumah sakit.

c. Mengetahui spesialit atau pengelompokan obat dan jenis-jenis obat


diinstalasi farmasi Rumah sakit terkait
d. Menjalin kerja sama yang baik antar rekan kerja

D. Waktu Pelaksanaan PKL

Untuk pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), di mulai hari Senin tanggal 13
Maret 2023 dan berakhir hari Senin 27 Februari 2023 dan PKL dilaksanakan selama 60
hari dan libur selama hari minggu dan juga tanggal merah. Untuk waktu pelaksanaan
dibagi dalam 1 shift, yaitu:

1. Shift pagi dari jam 07.30 – 14.00 WIB

E. Tempat Pelaksanaan PKL

Untuk tempat dilaksanakan PKL, di Rumah sakit umum kota Tangerang. yang
Beralamat di Jalan Perumahan Moderland,Jl Pulau Putri Raya, Rt.05/Rw.03,
Klp.Indah,Kec.Tangerang, Kota Tangerang Banten 15117

9
BAB II

GAMBARAN UMUM TEMPAT PKL

A. Profil Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang didirikan sebagai upaya tindak lanjut
Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada
masyarakat Kota Tangerang, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna. Pengembangan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tangerang adalah pelayanan berdasarkan standar Rumah Sakit Umum kelas C non kelas
dengan kapasitas 150 TT yang dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang berlokasi di pusat Kota Tangerang, di Jl. Pulau
Putri Raya Perumahan Modernland Kelurahan Kelapa Indah Kecamatan Tangerang.
Pembangunan fisik RSUD telah dibuat dengan memperhatikan zoning dan rencana alur
pelayanan sehingga tidak menyalahi aturan standar persyaratan yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan RI, yang aman bagi pasien dan pelanggan serta efektif dan efisien.
Pelayanan Rumah Sakit melihat dan mengacu kepada sumber daya yang ada akan

10
memberikan keuntungan kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan kesejahteraan
pegawai.

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang dibangun mulai pada tahun 2012 dan
selesai pembangunannya pada tahun 2013, berdiri di atas lahan sebesar 14.000 m², luas
bangunan 23.743 m² dengan tinggi bangunan 8 lantai. Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tangerang merupakan Rumah Sakit tipe C non kelas. Fasilitas yang disediakan terdiri dari
instalasi gawat darurat, instalasi rawat jalan dengan 4 bidang spesialistik dasar dan 8 bidang
spesialistik tambahan lainnya, instalasi rawat inap, HCU, ICU, PICU, NICU, OK, VK,
hemodialisa, radiologi, laboratorium, farmasi, rehabilitasimedik, ruang jenazah, workshop,
dapur, laundry, CSSD, ipal, ruang admin istrasi rumah sakit, ruang medical record dan ruang
keamanan, berdasarkan SK Walikota No 445/Kep.87-RSUD/2014, tertanggal 30 Januari
2014, RSUD Kota Tangerang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
denganstatus BLUD penuh dan telah diresmikan oleh walikota H. ARIF R WISMANSYAH
pada tanggal 10 Maret 2014 dan dihadiri oleh tokoh – tokoh masyarakat Kota Tangerang,
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang juga berdasarkan Keputusan Walikota No
445/Kep.87-RSUD/2014 bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang telah
ditetapkan sebagai Satuan Kerja Perangkap Daerah yang menerapkan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah, kemudian penyerahan sertifikat penempatan kelas
RSUD Kota Tangerang oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 23 Juli 2014. Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Tangerang didirikan sebagai upaya tindak lanjut Pemerintah Daerah
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat Kota
Tangerang, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Dalam mengembangkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang
sampai akhir tahun 2019 jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 153 tempat tidur
perawatan umum dan 16 tempat tidur perawat anintensif.

Pencapaian RSUD Kota Tangerang di tahun 2017 meraih akreditasi rumah sakit dengan
predikat “Paripurna” versi 2012. Dalam meningkatkan mutu pelayanan, RSUD Kota
Tangerang membuka poli klinik sore (klinik konsultan ginjal hypertensi), klinik DOTS,

11
klinik Okupasi therapi, Klinik Geriatri, Klinik Tumbuh Kembang, tindakan operasi dengan
Minimal Invasive Surgery (MIS) sebagai penunjangtindakanoperatif.

12
B. Visi dan Misi Rumah Sakit

Visi:

Menjadikan RSUD Kota Tanggerang sebagai rumah sakit rujukan dengan berdaya
saing dan juga memiliki akhlakul karimah.

Misi:

Sebagai tempat menyelenggaran sebuah pelayanan kesehatan yang terjangkau,


bermutu, serta terpecaya.

Sebagai tempat untuk menyelenggarakan pelatihan, pendidikan, serta penelitian yang


berkaitan dengan kesehatan.

Agar dapat mewujudkan sebuah rumah sakit yang nyaman serta ramah lingkungan.

C. Motto Rumah Sakit

Moto RSUD Kota Tangerang :


Melayani dengan CINTA (Cepat, Inovatif, Nyaman, Tepat dan Akurat)

D. Budaya Rumah Sakit

Budaya Kerja RSUD Kota Tangerang :


Budaya kerja/etos kerja RSUD Kota Tangerang dalam memberikan pelayanan
utamakan 5S yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun.

13
E. Logo Rumah Sakit

1. Hati berwarna merah :


a. Hati melambangkan bahwa RSUD Kota Tangerang melayani masyarakat dengan
CINTA, sesuai dengan motto rumah sakit.
b. Warna merah melambangkan bahwa para pegawai RSUD Kota Tangerang selalu
siap memberikan semangat dan energi positif bagi seluruh pasien dan pengunjung
rumah sakit.
2. Bakti Husada berwarna hijau :
a. Bakti Husada melambangkan RSUD Kota Tangerang sebagai pusat pelayanan
kesehatan.
b. Warna hijau melambangkan RSUD Kota Tangerang siap menjadi kepercayaan
masyarakat.
3. Tangan terbuka berwarna abu-abu :
a. Tangan terbuka melambangkan bahwasanya RSUD Kota Tangerang selalu siap
melayani masyarakat.
b. Warna abu-abu memiliki arti para pegawai siap melayani dengan profesional.
4. Warna biru pada tulisan RSUD Kota Tangerang memiliki arti bahwa RSUD akan
selalu mengutamakan pasien.

14
F. Struktur Organisasi Rumah Sakit

G. Struktur Organisasi Instalansi Farmasi

15
H. Program Pelayanan Rumah Sakit

1. Instansi Bedah sentral.


Instansi bedah sentral merupakan salah satu instalansi penunjang medis yang
memberikan pelayanan pembedahan baik yang terencana (elektif) maupun yang
darurat (cito).
a. Fasilitas instanlasi bedah sentral meliputi :
1. Ruang pre operasi
2. Ruang oprasi
3. Ruang recovery room.
4. Instrument operasi steril yang lengkap.

b. Jenis operasi meliputi operasi kecil, sedang, besar dan khusus diantaranya :
1. Section caesaria.
2. Hydrocele
3. Tubektomi
4. Vasektoni
5. Herniatomy
6. Operasi tumor jaringan lunak
7. Katarak
8. Appendicitis acute
9. Tonsilektomi
10. Extirpasi polip
11. Dll.

2. Instalansi Gawat Darurat (IGD)

Instalansi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu bagian disebuah rumah sakit
yang menyediakan penangan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cidera yang dapat
mengancam keselamatan hidup seseorang yang memerlukan pertolongan yang cepat dan
tepat.

16
Pelayanan IGD RSUD KOTA TANGERANG dibuka selama 24 jam dengan kapasitas 17 TT
yang meliputi pelayanan seperti :

a. Triase
b. Fresusitasi
c. Tindakan pelayanan bedah dan non bedah.
d. IGD maternal
e. Zona hijau (untuk pasien tidak gawat dan tidak darurat).
f. Ruang isolasi
g. Apotek igd
h. Ambulance

3. Instalansi hemodialisa
Instalansi Hemodialisa merupakan unit yang melakukan pelayanan cuci
darah bagi pasien penderita gagal ginjal. Instalansi Hemodialisa RSUD Kota
Tangerang memiliki 4 (empat) mesin Hemodialisis.

4. Instalansi Intensive Care


Intensive care unit merupakan salah satu unit pelayanan rawat inap dirumah
sakit yang memberikan perawatan khusus pada penderita yang memerlukan
perawatan intensif. Instalansi Intensive care menyedikan berbagai sarana dan
presaranan serta peralatan khusus untuk mendukung fungsi – fungsi vital,
beberapa fasilitas yang tersedia, diantaranya:
a. ICU 4 TT
b. HCU 7 TT
c. PICU 3 TT
d. Infus Pump
e. Ventilator
f. Syringe Pump
g. Monitor non invasive: suhu, tekanan darah, satulasi oksigen, dan respirasi

5. Instalansi Kebidananbdan Kandungan


Instalansi Kebidanan dan Kandungan RSUD Kota Tangerang merupakan
instalansi yang menaungi ruang perawatan persalinan, rawat gabung bayi dan ruang

17
inap meranti untuk pasien penderita penyakit kandungan dan kebidanan dengan
kapasitas 16 TT.
a. Layanan di Unit Ruang Bersalin meliputi:
1. Rawat Gabung bayi.
2. Persalinan Normal dengan IMD.
3. Persalinan dengan didampingi keluarga.

b. Sarana / Prasaranan Unit Ruang Bersalin.


1. Ruang persalinan dan perawatan ber-AC.
2. Ruang pasca bersalin/melahirkan.

6. Instalasi Laboratorium

Pelayanan Laboratorium 24 jam dilengkapi dengan peralatan canggih dan


modern
a. Pelayanan meliputi:
1. Pemeriksaan Hematologi
2. Pemeriksaan Serologi
3. Pemeriksaan Imunologi
4. Pemeriksaan Kimia Klinik
5. Pemeriksaan Analisis Gas Darah
6. Pemeriksaan Urinalisa
7. Pemeriksaan Mikrologi
8. Pemeriksaan Patologi Anatomi

18
7. Instalasi Radiologi
Instalasi Radiologi merupakan salah satu instalasi penunjang medis yang
memberikan layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa
foto/gambar untuk memebantu dokter yang merawat pasien dalam menegakan
diagnosis.
a. Pelayanan Radiologi meliputi:
1. Pemeriksaan Kepala
2. Pemeriksaan Columna Vertebrae
3. Pemeriksaan Abdomen
4. Pemeriksaan Thorax
5. Pemeriksaan Extremitas Atas
6. Pemeriksaan Extremitas Bawah
7. Pemeriksaan Radiografi Dengan Kontras
8. Pemeriksaan Ultrasonografi

8. Instalasi Rawat Inap

Pelayanan Rawat Inap di RSUD Kota Tangerang merupakan pelayanan rawat


inap non kelas yang memiliki kapasitas 167TT yang terbagi di beberapa ruang yaitu:

1. Jati
2. Cendana I
3. Cendana II
4. Mahoni I
5. Eboni
6. Pinus

Setiap ruangan rawat inap terdiri dari 5 Bad, yang dilengkapi dengan fasilitas
kursin penunggu untuk pasien, lemari nakas, toilet dan fuul AC

19
9. Medikal Checkup (MCU)
Klinik medical check-up melayani serangkaian uji kesehatan rutin dalam
rangka upaya pencegahan terhadap resiko penyakit.

a. Pelayanan medical check up meliputi:


1. Pembuatan surat keterangan sehat jasmani.
2. Pembuatan surat keterangan bebas narkoba.
3. Pembuatan surat keterangan sehat rohani.
4. Pemeriksaan buta warna.
5. Pemeriksaan kesehatan untuk calon pegawai negeri sipil.
6. Pemeriksaan kesehatan untuk calon anggota legislative.

10. Poli Diagnostik/umum

Poli umum merupakan tempat pelayanan yang bertugas melakukan penanganan


dan perawatan medis terhadap pasien.

11. Poli klinik Kesehatan Jiwa


Poli kelinik kesehatan jiwa RSUD Kota Tangerang meliputi pelayanan :
a. Konsultasi
b. Psikoterapi
c. Psikiatri anak dan remaja

12. Poli Anak


Poli Spesialis Anak adalah layanan pemeriksaan dan pengobatan terhadap bayi
dan anak sakit langsung oleh Dokter Spesialis Anak yang berkompeten di bidangnya.
Pemeriksaan di Poli Spesialis Anak meliputi :
a. Pemeriksaan Kesehatan Anak.
b. Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak.
c. Imunisasi.
20
13. Poli Gigi

14. Poli Jantung

15. Poli Kebidanan dan Kandungan

16. Poli Kesehatan Gigi Anak

17. Spesialis Konservasi Gigi

18. Poli Kulit dan Kelamin

19. Poli Mata

Ditangani oleh Doketer Spesialis Mata yang berpengalaman di bidangnya dan


dilengkapi dengan beberapa pemeriksaan penunjang diagnostik. Pemeriksaan
diagnostic yang tersedia meliputi :

a. USG Mata
b. Funduskopi Direct / indirect
c. Pemeriksaan Slit Lamp
d. Pemeriksaan Auto Refraktometer
e. Opthalmoscope

20. Spesialis Patologi Anatomi

21. Spesialis Patologi klinik

22. Poli Penyakit Dalam

23. Spesialis Penyakit Mulut

24. Spesialis Radiologi

21
25. Spesialis Rehabilitasi Medis

Pelayanan kesehatan menyeluruh kepada penderita gangguan fisik dan fungsi


tubuh karena kondisi sakit atau cedera yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan fungsional dan kualitas hidup secara maksimal dengan menggunakan
alat terapi fisik berdasarkan ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi medik. Memiliki
fasilitas :

a. Fisioterapi
b. Terapi Wicara
c. Terapi Okupasi
d. Latihan khusus anak pada gangguan tumbuh kembang

26. Poli Syaraf

27. Poli Spesialis THT


Ditangani oleh dokter spesialis THT yang berpengalaman di bidangnya dan
dilengkapi beberapa pemeriksaan penunjang diagnostik. Pemeriksaan diagnostic
yang tersedia meliputi :
a. Timpanometri
b. Audiometri
c. BERA
d. OAE (Oto Akustik Emulsion)
e. Endoskopi THT
f. Laringoskopi Serat Lentur
g. Alat Bantu Mendengar

28. Poli Spesialis Urologi

22
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Instalansi Farmasi di Rumah Sakit

Instalansi farmasi rumah sakit adalah suatu bagian atau unit dalam rumah sakit
di bawah kepemimpinan seorang apoteker yang telah memenuhi syarat undang undang
berlaku serta tanggung jawab atas seluruh pekerjaan kefarmasian yang terdiri dari
pelayanan Paripurna mencakup perencanaan, pengadaan, penyimpanan perbekalan
farmasi, dispensing obat berdasarkan resep bagi pasien rawat inap ataupun rawat jalan,
serta mengendalikan mutu kesehatan di rumah sakit (Septini, 2012)

B. Program Pelayanan Instalansi Farmasi di Rumah Sakit

1. Instalasi Farmasi Rawat Jalan


Instalasi Farmasi Rawat Jalan adalah apotek yang mengerjakan resep untuk
pasien yang telah menerima perawatan medis. Pasien di apotek rawat jalan dilayani
oleh apoteker yang akan memberikan informasi tentang cara penggunaan obat yang
tepat saat diterima pasien. Instalasi Farmasi Rawat Jalan juga melayani resep
racikan maupun non racikan dan menggunakan sistem resep individual.

a. Alur Instalansi Farmasi Rawat Jalan


1. Pasien mendapatkan resep dalam bentuk barcode setelah melakukan
konsultasi dengan dokter lalu melakukan administrasi di bagian kasir.
2. Setelah itu pasien melakukan scan mandiri pada barcode agar
mendapatkan nomor antrian.
3. Nomor antrian diberikan kepada admin agar resep muncul dalam
sistem dan dapat dicetak.
4. Dilakukan pengecekan dan pencetakan etiket.
5. Setelah itu dilakukan pengecekan kembali riwayat penerimaan obat
pasien.

23
6. Kemudian obat diambilkan sesuai resep yang sudah dicetak. Resep
yang masuk kategori prioritas biasanya ditandai agar dikerjakan dan
diserahkan terlebih dahulu.
7. Obat yang sudah selesai diambilkan maka selanjutnya dilakukan
pengemasan dan pengecekan kesesuaian obat dan jumlahnya dengan
yang ada diresep dan ditempelkan etiket, jika ada resep racikan maka
diserahkan ke bagian peracikan untu dilakukan peracikan terlebih
dahulu.
8. Setelah selesai, resep diberikan kepada Apoteker untuk dilakukan
penyerahan kepada pasien.

2. Instalansi Farmasi Rawat Inap


Rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien yang memerlukan penanganan
khusus oleh dokter, sehingga disarankan untuk dirawat di rumah sakit hingga
dinyatakan sembuh. Instalasi Farmasi Rawat Inap menggunakan 2 jenis sistem
distribusi yaitu Individual Prescription (Resep Individual) dan Unit Dosis
Dispensing(UDD).

b. Sistem Distribusi Resep Individual adalah resep obat yang dikirim pada Instalasi
Farmasi Rawat Inap untuk dilakukan penyiapan obat sesuai resep dan diberikan
kepada pasien melalui perawat masing-masing ruangan.

c. Sistem Distribusi Unit Dialy Dose adalah sistem distribusi yang diresepkan
untuk pasien selama 24 jam. Penyediaan obat dosis unit dilakukan dengan
terlebih dahulu mengecek daftar obat pasien sesuai ruangan dan setelah itu
dilakukan pengambilan obat sesuai resep. Setelah itu, dilakukan pengemasan ke
dalam kemasan dosis tunggal yang cukup untuk 24 jam. Peletakkan obat-obat
yang telah disiapkan harus dipisahkan sesuai dengan ruang rawat masing-masing
pasien untuk memudahkan perawat dalam pengecekkan kelengkapan dan
kesesuaian obat.

24
3. Instalansi Farmasi IGD
Instalasi Farmasi IGD adalah instalasi yang berada pada IGD untuk
melakukan Resep Manual adalah resep yang ditulis secara manual sesuai dengan
kebutuhan pelayanan selama 24 Jam. Instalasi IGD juga menyediakan, mengelola
dan mengendalikan kebutuhan obat-obat serta alkes untuk pasien IGD. Ada 1 jenis
resep yang terdapat pada IGD, yaitu Resep Individual.

4. Unit Dispensing steril


Unit Dispensing steril adalah tempat perubahan bentuk obat dari kondisi
semula manjadi produk baru dengan proses pelarutan atau penambahan bahan
lain yang dilakukan secara aseptis oleh apoteker, alur dispensing treril sebagai
berikut:
a. Dokter merepkan obat untuk rawat inap di rawat inap.
b. Apoteker rawat inap memindahkan daftar obat pasien rawat inap.
c. Apoteker rawat inap {UUD} Unit Dose Dispensing mencatat
daftar obat pasien rawat inap dan memindahkan nya kedaftar obat
frmasi.
d. Apoteker rawat inap menginformasikan daftar obat farmasi pasien
rawat inap ke apoteker dispensing.
e. Apoteker dispensing mencatat obat yang harus di dispensing sesuai
dengan nama pasien rawat inap.
f. Apoteker dispensing menghitung jumlah obat yang akan di
dispensing.
g. TTK/Tenaga Teknis Kefarmasian menyiapkan obat – obat yang
akan di dispensing berdasarkan catatan dari apoteker dispensing.
h. TTK/Tenaga Teknis Kefarmasian melakukan persiapan untuk
melarutkan obat – obatan secara aseptis dispensing.
i. Apoteker dispensing membuat etiket untuk pasien sesuai dengan
nama pasien, nomer rekam medis, ruangan, obat dan dosisnya.
j. TTK/Tenaga Teknis Kefarmasian melakukan kegiatan aseptis
dispensing sampai seluruh obat selesai.
k. Obat yang sudah selesai dibuat disimpan di lemari penyimpanan
dengan suhu 2-8 derajat celsius.

25
l. TTK/Tenaga Teknis Kefarmasian mengemas obat sesuai dengan
etiket nama pasien di rawat inap.
m. Setelah obat selesai, obat disimpan kembali di lemari
penyimpanan sesuai dengan nama ruangan nya.
n. Perawat datang mengambil obat dan melakukan serah terima.
o. Apoteker mengimput penggunaan obat pasien rawat inap yang di
dispensing.

5. Gudang Farmasi
Pergudangan farmasi merupakan suatu proses kegiatan logistik/barang dalam
gudang, baik yang bersifat administratif maupun oprasional yang berhubungan
dengan penatausahaan, tata kerja dan tata ruang. Yang di mulai dari kegiatan
penerimaan, pencatatan, pemasukan, penyimpanan, pemgeluaran dan distribusi yang
berakhir pada laporan pertanggung jawab penggelola gudang.

26
C. Uraian Materi Terhadap Kasus

1. Tuberkulosis (TBC) atau TB


a. Pengertian
Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri.
TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain,
seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

b. Gejala Penyakit Tuberkulosis (TBC)


TBC pada paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3
minggu yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan
merasakan gejala lain, seperti demam, nyeri dada dan berkeringat di malam hari.

c. Penyebab Penyakit Tuberkulosis (TBC)


TB adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya
Mycobacterium tuberculosis.

d. Pengobatan Penyakit Tuberkulosis (TBC)


Pengobatan TBC adalah dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran
dari dokter. Jenis obat yang diresepkan untuk mengatasi TBC antara lain rifampicin,
ethambutol, isoniazid dan pirazinamid.

e. Pencegahan Penyakit Tuberkulosis (TBC)


TBC dapat dicegah dengan vaksin BCG. Pemberian vaksin ini disarankan
sebelum bayi berusia 2 bulan. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan menghindari
kontak dengan orang yang sedang sakit dan memakai masker saat berada
di tempat ramai.

2. Hipertensi / Darah Tinggi


a. Pengertian
Suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.
Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90, dan dianggap
parah jika tekanan di atas 180/120.
27
b. Gejala Penyakit Hipertensi / Darah Tinggi
Ada gejala yang bisa jadi dirasakan oleh penderita hipertensi. Namun perlu
diingat, tidak semua penderita hipertensi akan merasakan gejala-gejala ini. Seringkali
kasus hipertensi ditemukan pada pasien yang tidak bergejala. Beberapa gejala
hipertensi adalah sebagai berikut :
1. Sakit kepala, terutama di belakang kepala.
2. Vertigo
3. Tinitus (dengung atau desis di dalam telinga)
4. Masalah penglihatan
5. Sesak napas
6. Nyeri di bagian dada
7. Kondisi aritmia
8. Kelelahan

c. Penyebab Penyakit Hiperteensi / Darah tinggi


Penyebab kondisi ini berbeda-beda berdasarkan jenisnya, yaitu hipertensi
primer dan sekunder. Beberapa penyebab hipertensi adalah sebagai berikut :
Hipertensi primer
Jenis hipertensi ini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Walau demikian,
ada beberapa faktor pemicu dari hipertensi primer, seperti riwayat keluarga atau
genetik, gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan lain-lain.
Hipertensi sekunder
Penyebab hipertensi sekunder diakibatkan oleh kondisi medis tertentu. Salah
satu penyakit yang cukup berkaitan dengan hipertensi sekunder yaitu penyakit ginjal.
Selain itu, hipertensi sekunder juga bisa disebabkan beberapa kondisi lain, di
antaranya :
1. Sindrom Conn’s atau produksi hormon aldosteron berlebih.
2. Sindrom cushing atau produksi hormon kortisol berlebih.
3. Tumor kelenjar adrenal.
4. Obstructive sleep apnea.
5. Koarktasio aorta.
6. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti pil KB, dekongestan, dan
lain sebagainya.
28
d. Pengobatan Penyakit Hipertensi / Darah Tinggi
Penderita hipertensi umumnya diharuskan untuk mengonsumsi obat seumur
hidup agar tekanan darahnya dapat terjaga. Namun, ada beberapa kondisi yang
membuat penderita hipertensi dapat diturunkan dosis atau bisa jadi dihentikan
konsumsi obatnya, terlebih jika tekanan darah sudah terkendali dengan menerapkan
gaya hidup sehat. Obat-obatan yang biasa diresepkan oleh dokter untuk penderita
hipertensi di antaranya : Obat-obatan yang biasa diresepkan oleh dokter untuk
penderita hipertensi di antaranya : furosemide, captropil, valsartan, spironolactone,
amlodipine.
e. Pencegahan Penyakit Hipertensi / Darah Tinggi
Resiko untuk mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan :
1. Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)
2. Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga
30 menit per hari minimal 5x/minggu)
3. Tidak merokok dan menghindari asap rokok
4. Diet dengan Gizi Seimbang
5. Mempertahankan berat badan ideal
6. Menghindari minum alkohol

29
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Uraian Kegiatan

1. Memeriksa Ketersediaan Farmasi dan Perbekalan Farmasi


Mengecek barang yang tersedia obat maupun alkes.

2. Melakukan Pengumpulan Data Obat Untuk Pengisian Defekta


Obat atau alkes yang habis data nya akan di kumpulkan untuk
dilaporkan kebagian penunjang.

3. Memeriksa Keadaan Fisik Sediaan Farmasi dan Perbekalan Farmasi


Mengecek kesesuian sediaan farmasi dengan faktur dan keadaan fisik.

4. Menyimpan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Berdasarkan


Alfabetis Dan Golongannnya.
Menyusun rapih di letakan di tempat atau rak yang sudah disediakan
sesuai dengan abjad ataupun bentuknya.
5. Menyiapkan, Mengisi dan Menyimpan Kartu Stok
Melakukan penyiapan kartu stok barang yang baru datang dan
dilakukan pengisian sesuai form info barang datang. Setelah diisi,
dilakukan penyimpanan barang menurut Alfabetis, Golongan, Bentuk
Sediaan, dan FIFO-FEFO.
6. Menyimpan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Berdasarkan
FIFO Dan FEFO
Menyimpan sediaan farmasi yang baru datang jika expired date lebih
jauh maka menyimpannya menggunakan sistem FEFO dan jika expired
date sama maka penyimpanan menggunkan sisitem FIFO.

7. Menulis atau Menempelkan Etiket Pada Sediaan Farmasi


Setelah resep disiapkan, dilakukan penempelan etiket pada kemasan
obat.

30
31
8. Meracik Sediaan Farmasi
Meracik sediaan farmasi berdasarkan permintaan yang ada di resep
dalam bentuk sediaan puyer, salep, kapsul, ataupun sirup.
9. Memeriksa Keadaan Fisik Sediaan Farmasi dan Perbekalan Farmasi
Mengecek kesesuian sediaan farmasi dengan faktur dan keadaan fisik.

10. Melakukan pengemasan obat dibawah pengawasan apoteker


Melakukan pengemasa obat atau sediaan farmasi yang tertera di resep
dalam pegawasan apoteker.
11. Melakukan pelayanan farmasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Membantu menyiapkan dan mengemas obat serta alat kesehatan yang
dibutuhkan pasien yang memerlukan pelayanan cepat.
12. Melakukan pelayanan farmasi di rawat inap
Membantu menyiapkan, mengemas, meracik, serta menempelkan etiket
untuk obat dan alat kesehatan yang diperlukan untuk pasien rawat inap
maupun pasien pulang.
13. Memberikan pelayanan obat bebas
Mengambilkan obat bebas yang ada di resep untuk di kemas dan di
berikan ke pasien.
14. Memberikan pelayanan alat kesehatan
Mengambilkan permintaan alat kesehatan yang di butuhkan perawat
maupun dokter untuk tindakan.
15. Memberikan pelayanan obat dengan resep
Mengambikan sesuai jumlah yang ada di resep untuk dikemas dan di
berikan ke pasien.
16. Melakukan penggambila obat atau alkes ke satelit/depo
Sediaan farmasi apotek/depo yang sudah habis dapat melakukan
permintaan ke Gudang maupun depo lain, sebelum itu tenaga
kefarmasian melakukan permintaan melalui sistem agar dapat
mengurangi stok di sistem RS. Biasanya pengambilan dilakukan
dengan membawa from permintaan barang unit.

32
33
B. Uraian Kasus

RESEP 1

R/ Oat 4 Fbc
S1dd3tab

Pada kasus ini didapati resep pasien atas nama NY.A umur 38 tahun,
pasien rawat inap ada di ruang Ulin 1 kelas +3. Pada saat pertama kali
masuk rumah sakit pasien dengan keluhan sesak, batuk, mual dan
muntah, pilek, demam, bab biasa, bak biasa dan dengan diagnosis
effuse pleura massif / akumulasi cairan dalam rongga pleura melebihi
1000cc dan pada saat itu pasien diresepkan obat Oat 4Fbc adalah obat
dengan 4 kombinasi yaitu rifampicin, isoniazid, pyrazinamide dan
ethambutol yang memiliki indikasi untuk penyakit tuberculosis (TBC).

34
RESEP 2

R/ Amlodipine 10mg no. X


S1dd1
R/ Citicoline 500mg no. XX
S2dd1
R/ Omeprazole 20mg no. XIV
S2dd1
R/ Dexamethason 0,5mg no.XV
S3dd1
R/ Candesartan 16mg no.X
S1dd1
R/ Miniaspi 80mg no.X
S1dd1

Pada kasus ini didapati resep pasien atas nama NY.M umur 70 tahun
dengan BB 65kg, pasien rawat inap ada di ruang Cendana 2. Pada saat
masuk rumah sakit pasien dengan keluhan sulit diajak komunikasi
sejak pagi, pasien saat itu jatuh di rumah, mual, muntah, tangan dan
kaki kanan lemas sulit digerakan, dan pada saat itu pasien diresepkan
obat amlodipine 10mg yang memiliki indikasi untuk penyakit
hipertensi / darah tinggi, citicoline 500mg yang memiliki indikasi
untuk suplemen otak, dexsametasone 0,5 mg yang memiliki indikasi
untuk peradangan/ radang, candesartan 16mg yang memiliki indikasi
untuk hipertensi, miniaspi 80mg yang memiliki indikasi untutk
pengenceran darah.

35
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) kami


menyimpulkan bahwa:
1. Mengembangkan karakter dan budaya kerja yang profesiomal pada
peserta didik.
2. Meningkatnya kopetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan
dunia kerja.
3. Mendapatkan pengalaman tentang dunia kerja.
4. Dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama proses
pembelajaran di sekolah pada dunia kerja.
5. Meningkatnya keterampilan guna memebentuk kemampuan peserta
didik dalam dunia kerja.
6. Terbentuknya mental siswa/I agar lebih siap dalam dunia kerja.

B. Saran

1. Bagi Rumah Sakit


a. Diharapkan tempat peracikan lebih diperluas agar lebih leluasa dalam
meracik terutama disaat banyak resep racikan yang masuk.
b. Diharapkan hubungan Apoteker, AA, TTK dan peserta PKL dapat selalu
terjaga kehamornisannya agar dapat bekerja sama dengan baik.

2. Bagi Sekolah
a. Diharapkan perbekalan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan
PKL lebih diperbanyak dan diperluas sehingga peserta PKL dapat lebih
menguasai lagi dalam melaksanakan kegiatan PKL.
b. Diharapkan sekolah tidak memberikan tugas melalui classroom selama
masa PKL berlangsung.

36
3. Bagi Peserta Didik
a. Diharapkan peserta didik untuk mempelajari dan memperdalam ilmu yang
sudah diberikan di Rumah Sakit dan di Sekolah.
b. Diharapkan peserta didik untuk mempersiapkan diri dan menguasai ilmu
dari Sekolah, agar mempermudah melaksanaan PKL.

37
DAFTAR ISTILAH

HCU : High Care Unit.

ICU : Intensive Care Unit.

NICU : Neonate Intensive Unit.

OK : Operatie kamer yang artinya ruang operasi.

TSA : Theophyllin, Salbutamol, dan Ambroxol.

TSA adalah racikan kapsul yang di dalamnya terdapat obat


theophyllin, salbutamol, ambroxol.

PaTral : Paracetamol dan Tramadol.

PaTral adalah racikan kapsul yang di dalam nya terdapat


obat paracetamol dan tramadol

MP : Methyl prednisolone

Salbu : Salbutamol

Keto : ketorolac

Rani : Ranitidine

VK : Verlos Kamer yang artinya ruang bersalin.

Pleura : pleura merupakan jaringan tipis dan terdiri dari 2


lapisan yang menyelimuti orangga paru – paru.

Cito : tindakan yang sesegera mungkin dengan


mempertimbangkan kondisi pasien untuk mendapatkan
hasil optimal untuk keselamatan pasien.

BHP : BHP adalah Bahan Medis Habis Pakai.

38
DAFTAR PUSTAKAN

Aditiya, ramadani. 2017. Laporan PKL Rumah Sakit Tangerang : SMK Kesehatan Asy-syifa

Makarim, Fadhi Rizal, 2022. Hipertensi- gejala penyebab dan pengobatan, Jakarta:
halodoc.com

39

Anda mungkin juga menyukai