Anda di halaman 1dari 9

SOP TIMBANGAN

Keterangan Gambar timbangan gram:


1. Meja atau Papan landasan timbangan
2. Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan
3. Anting penunjuk tegaknya timbangan (waterpass)
4. Jarum timbangan penunjuk skala
5. Skala timbangan
6. Tuas penyangga timbangan
7. Pisau tengah/pisau pusat
8. Pisau tangan
9. Tangan timbangan
10. Tombol/mur pengatur keseimbangan
11. Piring timbangan
12. Anak timbanga
1. Sebelum timbangam obat dipakai, periksa dulu apakah letaknya sudah tepat, dengan cara:
a. Meja timbangana harus datar, dilihat dari waterpass/batu duga. cara: dengan mengatur skrup
di kiri kanan meja timbangan.
b. lengan timbangan harus datar. cara : lihat jarum timbangan yang letaknya tepat ditengah skala.
c. Piring timbangan beratnya harus seimbang. Cara: dengan mengatur skrup lawan.
d. Bahan obat diletakkan pada piringan sebelah kanan (posisi lengan timbangan pada standar
atau istirahat)
e. Putar perangkat lengan timbangan, amati jarum timbangan, jika belum setara kurangi atau
tambahi bahan obat pada saat timbangan istirahat sampai setara (lengan timbangan
diturunkan dahulu)
2. Timbangan mg digunakan untuk menimbang bahan obat yang beratnya kurang dari 1 gram.
3. Waktu akan menimbang, di atas kedua pinggan timbangan selalu diletakkan kertas (perkamen)
sebagai alas.
4. Anak timbangan terletak sebelah kiri dan bahan obat yang ditimbang terletak sebelah kanan.
5. Bahan2 yg berbentuk kristal dan higroskopis ditimbang di atas arloji.
(Misal : fenol kristal, calcii bromidum, klor hidrat dll).
6. Bahan2 lembek/semi padat, ditimbang di atas perkamen (Misal : vaselin, adeps).
7. Bahan2 cair : ditimbang di atas cawan penguap atau erlenmeyer, (misal: tingtur, ekstrak cair).
8. Bahan2 yang mudah menguap, ditimbang di dalam tempat tertutup. (Misal: amoniak, asam
asetat, HCl pekat dll).
9. Bahan-bahan yg mudah rusak oleh zat organik, ditimbang di atas gelas arloji dengan
menggunakan sendok porselen, (misal: K permanganat, iodium, argenti nitras dll).
10. Bahan2 yg mempunyai bau keras, ditimbang di atas gelas arloji dengan menggunakan sendok
porselen. (Misal: camphora, menthol, thymol, naphtol dll).
11. Ekstrak kental (spissum), ditimbang di atas kertas perkamen yang telah dioleskan parrafin cair.
(Misal : eks belladonae, ichthyolum dll).
12. Pengenceran, dilakukan jika menimbang bahan obat dalam jumlah kecil (kurang dari 50 mg),
dengan cara diencerkan menggunakan zat tambahan yang cocok.
Obat-obatan yang perlu diberi Informasi
Dalam melakukan pelayanan Informasi Obat (PIO) ada obat-obat tertentu yang mesti apoteker
jelaskan kepada pasien, perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Khususnya pasien, agar
mengerti efek yang ditimbulkan dari obat yang telah dikonsumsi.
berikut obat2nya:
1. Obat golongan AntiKonvulsan (Karbamazepin, Fenitoin dan Luminal) Menyebabkan ngantuk
(tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor) Jika Terlambat 1 dosis segera minum setelah
ingat tapi jika mendekati dosis berikutnya maka minum dosis berikutnya (jangan
menggandakan dosis).
2. Anti Depresi (Amitriptilin) : Minum pada pagi hari untuk menghindari insomnia, penghentian
harus bertahap, urine akan biru kehijauan.
3. Analgetik (Ibuprofen) : Obat dapat diminum bersama makanan untuk meminimalkan terjadinya
gangguan pada lambung.
4. Anti Diare (Attapulgit, Kaolin, Norit): Dosis pertama 4 x sehari 2 tablet, selanjutnya 2 x Sehari 2
tablet, dihentikan jika gejala BAB telah Berhenti(dewasa), 1 tablet tiap BAB maksimum 6 Tablet
(anak-anak)
5. Pencahar (Dulcolac, Laxing) : Diminum 2 tablet pada malam hari menjelang tidur.
6. Ulkus Peptikum (Citotec): Jangan diberikan pada Ibu hamil karena akan menyebabkan
keguguran.
7. Furosemid boros K , sedang Spironolakton hemat K , diuretik jangan dimakan pd malam hari.
8. Obat Hormon (Tiroid): Diminum pagi hari Sebelum sarapan, karena untuk membantu
metabolisme sel, organ, pembentukan Energi(protein,lemak,KH) juga sebagai hormon
pertumbuhan pada anak-anak.
9. Captopril: Diminum disaat perut kosong, efek Samping pada umumnya batuk.
10. Antasida : Diminum 1 jam sebelum dan sesudah makan, tidak dapat diberikan secara
bersamaan dengan antibiotik.
11. Rifampisin : Reaksi obat menyebabkan urine bewarna merah.
12. Isoniazid untuk terapi TBC harus Dikombinasikan dengan Vitamin B6.
13. Asam Mefenamat : Diminum sesudah makan.
14. Antibiotika : Tidak dapat dikonsumsi secara bersamaan dengan susu karena akan
Menyebabkan terjadinya ikatan komplek.
15. Metronidazol : mulut kering, urin warna gelap
16. Gliseril guaiacolat : jangan gunakan lebih dari 7 Hari , konsul ke dokter.
17. Nifedipin : jika telah makan obat ini selama beberapa minggu jangan berhenti secara
mendadak
18. ISDN : Tablet ditaruh dibawah lidah jangan Ditelan
19. Amoxycillin dan ampicillin: jika diare Berkelanjutan hubungi dokter
20. Digoxin : obat dimakan tepat waktu
21. Diltiazem : Makan bersama makanan jangan hentikan tiba-tiba.
22. Ferro sulfat : dapat menyebabkan tinja berwarna hitam
23. CTM : mulut kering
24. Asam Mefenamat, Dexametason makan obat sesudah makan.
Kepada petugas kesehatan
1. Procainamida (antiaritmia) : Selama pemberian obat tekanan Darah dan EKG perlu dipantau.
2. PTU (terapi hipertiroidisme) : Minimal pengobatan 1 tahun
3. Obat Sitostatika (obat kanker) : Cegah kontak langsung dengan Obat tersebut pada waktu
rekonstitusi
4. Aminofilin (obat asma) : Jika denyut jantung 180/menit obat segera hentikan.
5. Ethambutol (obat TBC) : jika terjadi gangguan penglihatan obat harus dihentikan.
6. Hindari makan pisang dan buah yg mengandung K jika makan obat Spironolakton (diuretik
hemat kalium)
No. Gambar alat Fungsi

1. Pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil


larutan dengan jumlah kecil.

2. Batang Pengaduk Untuk mengocok atau mengaduk


suatu baik akan direaksikan mapun
ketika reaksi sementara berlangsung.

1. Sebagai penutup saat melakukan


pemanasan terhadap suatu bahan
3. Gelas arloji
kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan
kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan
dalam desikator.

Corong gelas
4. Cprpng dibagi menjadi dua jenis
yakni corong yang menggunakan
karet atau plastik dan corong yang
menggunakan gelas. Corong
digunakan untuk memasukan atau
memindah larutan dari satu tempat
ke tempat lain dan digunakan pula
untuk proses penyaringan setelah
diberi kertas saing pada bagian atas.
5. Spatula plastik dan logam Untuk mengambil bahan-bahan
kimia dalam bentuk padatan,
misalnya dalam bentuk kristal.
Untuk zat-zat yang bereaksi dengan
logam digunakan spatula plastik
sedangkan zat-zat yang tidak
bereaksi dengan dengan logam dapat
digunakan spatula logam.

6. Pemanas spiritus Untuk membakar zat atau


memanaskan larutan

7. Oven Untuk mengeringkan alat-alat


sebelum digunakan dan digunakan
untuk mengeringkan bahan yang
dalam keadaan basah.

8. Kaki tiga Kaki tiga sebagai penyangga


pembakar spirtus.
 

No. Nama Alat Gambar Alat Fungsi

9. Neraca untuk menimbang


(timbangan) bahan obat dengan daya
gram kasar beban 250 g hingga
1000 g, kepekaan 200
mg

10. Neraca menimbang bahan obat


(timbangan) dengan daya beban 100
gram halus g hingga 200 g,
kepekaan 50 mg

11. Gelas ukur mengukur volume


larutan dari 10 hingga
2000 mL.
12. Kertas Alas saat menimbang,
perkamen pembungkus dll.

13. Kertas saring Untuk menyaring


larutan.

14. Mortir dan Alat yang digunakan


Stamper Untuk menghaluskan
sample yang padat
dengan stamper.
15. Sudip Umtuk memudahkan
dalam mengambil
racikan bahan obat dari
mortir

16. Cawan Porselen Cawan porselen


digunakan untuk
menguapakan cairan
pada suhu yang tidak
terlalu tinggi,misalnya
didalam oven,diatas
tangs air,uap,pasir dan
sebagainya.

17. Plastik Obat Untuk membungkus


obat

Anda mungkin juga menyukai