PRAKTIKUM FARMASETIKA
PENGENALAN ALAT, PENIMBANGAN, DAN MEMBUNGKUS OBAT
DISUSUN OLEH:
LESTARI (2019E1C024)
2A S1-FARMASI
A. TUJUAN:
B. TINJAUAN PUSTAKA
Di dalam pembelajaran Farmakologi kita tidak terlepas dari alat-alat yang ada
dilaboratorium . seperti: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, labu ukur,labu erlenmeyer,
gelas piala, PH meter, gelas arloji, termometer, pembakar spirtus, kaki tiga, kawat kasa,
rak tabung reaksi, dll (Anonim,2012)
Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenisatau alat
ukur yang ditetapkan sebagai satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur,mempunyai
nilai yang dapat dinyatakan dengan angka-angka dan memiliki satuantertentu. Sedangkan
satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu besaran(Rully Bramasti dan Eko
Sujatmiko, 2012)
Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan. (FI III, 23)
Serbuk adalah campuran bahan kering, bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan dan
dimaksudkan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. (FI IV, 14)
Pada pengemasan serbuk bagi, jika jumlahnya genap dan lebih dari 10, serbuk dibagi
dahulu menjadi 2 bagian sama banyak lalu masing-masing dibagi menjadi jumlah yang
diinginkan. Penyimpanan berat masing-masing serbuk terhadap yang lain paling besar 10%.
Serbuk bagi dikemas dalam kertas perkamen. Bagi serbuk yang mengandung zat yang
higroskopis, serbuk dibungkus dengan kertas berlilin dan diserahkan dalam pot dengan tutup
sekrup. Serbuk tabur dikemas di pot. (FI III, 24)
C. ALAT PRAKTIKUM FARMASETIKA
N A Fungsi Gambar
o la
. t
1 Timbangan gram untuk menimbang
kasar dan anak bahan obat dengan
timbangan daya beban 250 g
hingga 1000 g,
kepekaan 200 mg
menimbang bahan
obat dengan daya
beban 100 g hingga
Timbangan gram
2 200 g, kepekaan 50
halus dan anak
mg.
timbangan
digunakan untuk
mencampurdan
3 Mortir dan stamfer menumbuk atau
menghaluskan bahan
obat padat
digunakan
4 Cawan porselen untukmenimbang
sediaan cair, bisa juga
untuk meleburkan
bahan setengah padat
untuk sediaan salep.
digunakan untuk
menimbang cairan /
5 Kaca arloji cairan kental dalam
jumlah kecil.
6 mengambil sediaan
Sendok porselen,
padat, seperti tablet,
sendok tanduk,
serbuk, dan kapsul
sendok spatel tanduk,
mengambil bahan
spatel tanduk, spatel
yang bersifat
logam
oksidator dan korosif
mengambil bahan
semi padat (lemak
jumlah sedikit)
Untuk menjepit
tabung reaksi
7 Penjepit kayu
Corong digunakan
untuk memasukan
8 Corong gelas
ataumemindah larutan
dari satu tempat ke
tempat lain
Untuk meneteskan
atau mengambil
9 Pipet tetes larutandengan jumlah
kecil dari suatu
tempat ke tempatlain
Umtuk memudahkan
dalam mengambil
1 Sudip racikan bahan obat
0 dari mortar
Alas saat menimbang,
pembungkus dll.
1 Kertas perkamen
1
Untuk misahan
berbagai campuran
1 Pengayak No. 40 dan partikel padatan
2 100 yang mempunyai
berbagai ukuran
bahan
Untuk mengocok atau
1 Batang pengaduk mengaduk suatu
3 larutan.
mengukur volume
larutan dari 10 hingga
1 Gelas ukur 2000 mL.
4
1 Beaker gelas digunakan untuk
5 mengaduk,
mencampur, dan
memanaskan cairan.
1 Pengisi kapsul Untuk mengisi
Keterangan:
4. Jarum timbangan
5. Skala
8. Pisau tangan
9. Tangan timbangan
11. Piringtimbangan
CARA MENIMBANG:
a) Bahan padat seperti serbuk, lilin, dll ditimbang di atas kertas perkame
b) Bahan setengah padat seperti vaselin, adeps lanae, dll, ditimbang di atas gelas
arloji atau cawanpenguap
c) Bahan cair dapat ditimbang di atas gelas arloji, cawan penguap, atau langsung
dalam botol atauwadah
d) Bahan cairan kental seperti ekstrak belladon ditimbang di atas gelas arloji dan
cawanpenguap
e) Bahan oksidator (kalium permanganas, iodium, argenti nitras) ditimbang pada
gelas timbang atau gelas arlojitertutup
f) Bahan yang bobotnya kurang dari 50 mg, harus dilakukanpengenceran.
E. MEMBUNGKUS OBAT
10. Kemudian masukan lipatan ujung kiri ke dalam celah pada lipatan ujung kanan
untuk mengunci.
11. Rapikan dengan ukuran yang sama untuk semua perkamen dan pastikan tidak ada
serbuk yang tumpah.
F. MEMASUKAN OBAT DALAMKAPSUL
Gunakan sarung tangan dan masker sebelum memasukan obat dalam kapsul, untuk
menghindari alergi, kontaminasi, dan kapsul lengket karena tangan berkeringat.
1. Bila jumlah pulveres yang dibuat 10 bungkus maka seluruh serbuk yang sudah
homogen, dapat langsung dibagi menjadi 10 sama rata berdasarkan pandanganmata.
2. Bila jumlah pulveres lebih dari 10 bungkus dan jumlahnya genap (misalnya 12
bungkus), berat puyer seluruhnya dibagi dua bagian. Masing masing bagian dibagi
sama banyak. Misalnya bila diminta 12 bungkus, maka setiap bagiannya dibagi
menjadi 6 bagian, kemudian tiap bagian dimasukkan kedalamcapsul.
3. Bila jumlah pulveres lebih dari 10 bungkus dan jumlahnya ganjil (misalnya 15
bungkus), serbuk ditimbang seluruhnya kemudian dicari bobot rata-rata 1 bungkus.
Kemudian ditimbang untuk 1 (satu) bungkus, sisanya dibagi seperti carab.
2. Masukan obat dalam badan kapsul, tutup kapsul hingga terkunci (bunyi klik).
Bersihkan permukaan kapsul dengan tisu/lap kering sebelum diserahkan kepasien.
2. Masukan badan kapsul dalam lubang alat yang tidak bergerak. Ratakan permukaan
kapsul denganalat.
3. Serbuk yang akan dimasukan dalam kapsul, dimasukan/ ditaburkan pada permukaan
kemudian ratakan dengan sudip. Pastikan semua kapsul terisi secaramerata.
4. Kapsul ditutup dengan cara merapatkan / menggerakan bagian bergerak. Atau dapat
ditutup manual. Bersihkan permukaan kapsul dengan tisu/lap kering sebelum
diserahkan ke pasien.
Gambar Alat bukan mesin
F. LATIHAN
1. Setimbangkan timbangan gram kasar, ACC kan pada dosen/asdos jika sudah setimbang.
2. Buatlah pada laporan seperti contoh pada talcum untuk semua bahan, kemudian timbanglah bahan
padat tersebut dan bungkus dalam perkamen:
a) Talcum 5 g
Nama resmi :
Sinonim :
Rumus kimia :
Khasiat :
Pemerian :
Cara menimbang (alas menimbang, sendok, anak timbangan) :
b) Saccarum lactis 2 g
c) Asam salisilat 0,5 g
d) Iodide 1 g
e) Kalium iodide 0,6 g
f) Amylum tritici 0,8 g
g) Magnesium oxyd 1,3 g
h) PGA 1,8 g
i) Cera alba 3,4 g
j) Zinci oksida 2,7 g
3. Timbanglah talcum sebanyak 5.000 mg, kemudian bagi dalam 10 kapsul!
G. EVALUASI HASIL PRAKTIKUM (diisi oleh dosen)
HASIL & PEMBAHASAN
HASIL
A. ALAT PRAKTIKUM FARMASETIKA
N A Fungsi Gambar
o la
. t
untuk menimbang
bahan obat dengan
daya beban 250 g
1 Timbangan gram hingga 1000 g,
kasar dan anak kepekaan 200 mg
timbangan
menimbang bahan
obat dengan daya
beban 100 g hingga
Timbangan gram
2 200 g, kepekaan 50
halus dan anak
mg.
timbangan
digunakan untuk
mencampurdan
3 Mortir dan stamfer menumbuk atau
menghaluskan bahan
obat padat
digunakan
4 Cawan porselen untukmenimbang
sediaan cair, bisa juga
untuk meleburkan
bahan setengah padat
untuk sediaan salep.
digunakan untuk
menimbang cairan /
5 Kaca arloji cairan kental dalam
jumlah kecil.
6 mengambil sediaan
Sendok porselen, sendok
padat, seperti tablet,
tanduk, sendok spatel
serbuk, dan kapsul
tanduk, spatel tanduk,
mengambil bahan
spatel logam
yang bersifat
oksidator dan korosif
mengambil bahan
semi padat (lemak
jumlah sedikit)
Untuk menjepit
tabung reaksi
7 Penjepit kayu
Corong digunakan
untuk memasukan
8 Corong gelas
ataumemindah larutan
dari satu tempat ke
tempat lain
Untuk meneteskan
atau mengambil
9 Pipet tetes larutandengan jumlah
kecil dari suatu
tempat ke tempatlain
Umtuk memudahkan
dalam mengambil
10 Sudip racikan bahan obat
dari mortar
Alas saat menimbang,
pembungkus dll.
11 Kertas perkamen
Untuk misahan
berbagai campuran
12 Pengayak No. 40 dan 100 partikel padatan
yang mempunyai
berbagai ukuran
bahan
Untuk mengocok atau
13 Batang pengaduk mengaduk suatu
larutan.
mengukur volume
larutan dari 10 hingga
14 Gelas ukur 2000 mL.
digunakan untuk
15 Beaker gelas
mengaduk,
mencampur, dan
memanaskan cairan.
Untuk mengisi
16 Pengisi kapsul
sediaan obat kedalam
kapsul
B.
C. TEKNIK MENIMBANG
Keterangan:
1. Papan landasan timbangan : harus dalam kondisi yang stabil atau rata.
2. Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan : untuk mengatur tegak berdirinya papan
landasan.
3. Anting penunjuk tegaknya timbangan (waterpass) : berguna untuk melihat tegak dan
ratanya dudukan timbangan.
4. Jarum timbangan : yang menunjukan kesetimbangan antara dua piring timbangan kiri dan
kanan.
5. Skala : yang akan menunjukan yang mana yang berat dari persediaan yang di timbang.
6. Tuas penyangga timbangan : digunakan dengan cara di putar intik melihat kesetimbangan
antara piring timbangan kanan dan kiri.
7. Pisau tengah/ pisau pusat : pisau tengah yang berada tepat di tengan pisau tangan.
8. Pisau tangan : yang menyangga tangan timbangan
9. Tangan timbangan : tangan timbangan yang berguna untuk menyangga piring timbangan.
10. Tombol/mur pengatur keseimbangan : untuk mengatur kesetimbangan berat ringannya
salah satu piring timbangan.
Secara umum, penimbangan bahan baik berbentuk padat, setengah padat,maupun cair
adalah sama. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
a) Zat yang banyaknya kurang dari 1 gram ditimbang pada timbangan milligram
b) Obat berkhasiat keras sebaiknya ditimbang pada timbangan milligram meskipun banyaknya
lebih dari 1 gram
c) Zat yang banyaknya kurang dari 30 mg tidak boleh ditimbang, karena
hasil penimbangannya tidak tepat. Maka harus diencerkan dulu, biasanya digunakan bahan
yang bersifat inert
d) Pengambilan zat padat dari wadah persediaan digunakan sendok dan pengambilanlemak
memakai spatel
e) Sendok dan spatel setelah dipakai segera dibersihkan dengan kain serbet untuksendok
sedangkan spatel dengan kertas
f) Ekstrak kental ditimbang pada kertas paraffin dan dengan spatel dimasukkan dalammortir
g) Zat cair ditimbang dalam botol atau gelas beker yang telah ditara. Cara mentara
botoldilakukan pada pinggan timbangan tempat anak timbangan yaitu sebelah kiridiletakkan
kotak berisi butir-butir besi atau gelas (gotri)
h) Mengukur obat cair yang hanya beberapa mL digunakan gelas ukur yang ditara
i) Dalam menuang cairan dari botol, maka letak etiket pada botol adalah di atas, untuk
menghindari pengotoran etiket.
D. MEMBUNGKUS OBAT
j. Kemudian masukan lipatan ujung kiri ke dalam celah pada lipatan ujung kanan
untuk mengunci.
k. Rapikan dengan ukuran yang sama untuk semua perkamen dan pastikan tidak
ada serbuk yang tumpah.
PEMBAHASAN
Praktikum yang berjudul “PENGENALAN ALAT, PENIMBANGAN, DAN
MEMBUNGKUS OBAT”pertama pengenalan alat,membahas mengenai alat-alat yang akan di
pergunakan pada praktikum farmasetika. Pada praktikum pertama ini, kami dikenalkan pada
beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum farmasetika, diantaranya yaitu
Timbangan gram kasar dana anak timbangan,timbangan gram halus dan anak timbangan,mortil dan
stamfer,cawan poselen,kaca arloji,macam macam sendok,penjempit kayu,corong gelas,pipet
tetes,sudip,kertas perkamen,pengayak,batang pengaduk,gelas ukur,beaker gelas,dan pengisi kapsul.
Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jikapenggunaannya
tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar
dapat diketahui carapenggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan
prosedurpemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.
Selanjutnya cara menimbang,ada 3 timbangan yang dapat digunakan dalam praktikum
farmasetika yaitu timbangan gram kasar,timbangan gram halus,dan timbangan elektrik.timbangan
kasar untuk penggunaan sediaan yang tidak mudah teroksidasi/menguap dalam jumlah yang besar
dari 500ml-1000gr.timbangan gram kasar untuk penggunaan sediaan yang mudah terhidroskopis dan
mudah menguap,dengan penimbangan dimulai dari 50g-500mg.
Sebelum menimbang yang harus diperhatika yaitu Papan landasan timbangan: harus
dalam kondisi yang stabil atau rata.Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan: untuk
mengatur tegak berdirinya papan landasan.Anting penunjuk tegaknya timbangan (waterpass) :
berguna untuk melihat tegak dan ratanya dudukan timbangan.Jarum timbangan : yang
menunjukan kesetimbangan antara dua piring timbangan kiri dan kanan.Skala : yang akan
menunjukan yang mana yang berat dari persediaan yang di timbang.Tuas penyangga
timbangan : digunakan dengan cara di putar intik melihat kesetimbangan antara piring
timbangan kanan dan kiri.Pisau tengah/ pisau pusat : pisau tengah yang berada tepat di tengan
pisau tangan.Pisau tangan : yang menyangga tangan timbanganTangan timbangan : tangan
timbangan yang berguna untuk menyangga piring timbangan.Tombol/mur pengatur
keseimbangan : untuk mengatur kesetimbangan berat ringannya salah satu piring
timbangan.dan Piring timbangan : untuk menyimpan sediaan yang akan di timbang.
Lalu untuk memulai menimbang, yang pertama sediakan alat dan bahan yang ingin
di timbang,pastikan posisi anda tepat di depan timbangan,masing-masing bagian dari piring
timbangan di simpan kertas perkamen untuk menyetarakan kesamaan beratnya.Kemudian ambil
anak timbangan sesuai gram yang dibutuhkan,Letakan anak timbangan pada salah satu piring
timbangan kiri atau kanan timbangan.Lalu, letakkan bahan pada salah satu piring timbangan.
(misal gram timbangan pada bagian kiri, maka bahan sediaan di letakkan pada bagian
kanan)Kemudian putar tombol tuasnya untuk melihat keseimbangan bahan.Kurangi atau
tambahkan bahan setelah melakukan keseimbangan pada timbangan.Kesetimbangkan lagi bahan
timbangan untuk memastikan berat bahan sesuai timbangan.Jika sudah seimbang maka berarti
sediaan dapat digunakan.
Selanjutnya membungkus obat, Siapkan 10 lembar kertas perkamen atau sesuai dengan
yang dibutuhkan.Lipat sedikit pada ujung kerta, Untuk memudahkan dalam pelipatan dan
menghindari serbuk berterbangan, bagi 2 sama banyak kertas perkamen yang akan dilipat (masing-
masing 5 lembar).Jajarkan.Kerjakan pada salah satu kertas perkamen terlebih dahulu, yaitu yang
paling pinggir dan tidak tertutupi kertas perkamensebelahnya.Isi bagian tengah masing-masing kertas
perkamen dengan serbuk yang telah ditimbang sesuairesep.Lipat perkamen bagian bawah ke atas
hingga menyentuh batas lipatan ujung pertama, ketuk perkamen agar serbuk turun ke
bawahperkamenLipat kembali bagian atas ke bawah untuk mengunci, sesuaikan ukurannya, dan
pastikan tidak ada serbuk padalipatan.Lipat kertas ujung kanan ke arah kiri, ketuk perkamen agar
serbuk jatuh ke bawah perkamen, dan pastikan tidak ada serbuk pada lipatan atau tumpah.Lakukan
yang sama pada ujung kiri kertas.Kemudian masukan lipatan ujung kiri ke dalam celah pada lipatan
ujung kanan untuk mengunci.Rapikan dengan ukuran yang sama untuk semua perkamen dan pastikan
tidak ada serbuk yang tumpah. Timbanglah talcum sebanyak 5.000 mg dengan timbangan.Setelah
berat sediaan talcum tepat pada 5.000 mg,Masukkan badan kapsul kedalam lubang pada alat pengisi
kapsul, taburkan serbuka sediaan yang akan dimasukan dalam kapsul,Lalu ratakan dengan bantuan
alat.Isi sebanyak 10 kapsul.
KESIMPULAN
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa . Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat
laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar,
sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin
. LATIHAN
1. Setimbangkan timbangan gram kasar, ACC kan pada dosen/asdos jika sudah
setimbang.
Cara kerja :
1. sediakan alat dan bahan yang ingin di timbang
2. pastikan posisi anda tepat di depan timbangan
3. masing-masing bagian dari piring timbangan di simpan kertas perkamen untuk
menyetarakan kesamaan beratnya.
4. Kemudian ambil anak timbangan sesuai gram yang dibutuhkan
5. Letakan anak timbangan pada salah satu piring timbangan kiri atau kanan
timbangan.
6. Lalu, letakkan bahan pada salah satu piring timbangan. (misal gram timbangan
pada bagian kiri, maka bahan sediaan di letakkan pada bagian kanan)
7. Kemudian putar tombol tuasnya untuk melihat keseimbangan bahan.
8. Kurangi atau tambahkan bahan setelah melakukan keseimbangan pada
timbangan.
9. Kesetimbangkan lagi bahan timbangan untuk memastikan berat bahan sesuai
timbangan.
10. Jika sudah seimbang maka berarti sediaan dapat digunakan.
2. Buatlah pada laporan seperti contoh pada talcum untuk semua bahan, kemudian
timbanglah bahan padat tersebut dan bungkus dalam perkamen:
a) Talcum 5 g
Nama resmi :
Sinonim : pati gandum, pati terigu
Rumus kimia : C6H10O5
Khasiat : zat tambahan untuk sediaan obat
Pemerian : serbuk sangat halus, berwarna putih, tidak berbau dan hampir tidak
berasa
Cara menimbang (alas menimbang, sendok, anak timbangan) :
g) Magnesium oxyd 1,3 g
Keterangan :
1. Timbanglah talcum sebanyak 5.000 mg dengan timbangan.
2. Setelah berat sediaan talcum tepat pada 5.000 mg,
3. Masukkan badan kapsul kedalam lubang pada alat pengisi kapsul, taburkan
serbuka sediaan yang akan dimasukan dalam kapsul
4. Lalu ratakan dengan bantuan alat.
5. Isi sebanyak 10 kapsul.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
https://www.academia.edu/13033119/Farmasetika_Dasar
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/f776063cc51f7c34f792fb077d683faa.pdf
Petunjuk praktikum.farmasetika universitas muhammadyah mataram.2020