Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

(KIMIA DASAR )
( STANDARISASI NaOH dan PENETAPAN KADAR CUKA
PERDAGANGAN dengan TITRASI ASIDI-ALKALIMETRI)

Rustianingsih, M.Si

Nama Mahaiswa : 1. Santi Purwanti


2. Herliza Nopianti
3. Dita Cahya F
4. Andry Satria
5. Hasan Syawalan
NIM Mahasiswa : 1. 22442381002
2. 22442381007
3. 22442381013
4. 22442381027
5. 22442381028
Semester / Kelas : XII – Sore

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


AKADEMI FARMASI YPF
BANDUNG
2022
Judul Praktikum : Standarisasi NaOH dan Penetapan Kadar Cuka
Perdagangan dengan Titrasi Asidi-Alkalimetri

I. Tujuan Praktikum :
1. Menentukan molaritas larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat.
2. Menetapkan kadar asam cuka perdagangan

II. Teori Dasar :


Asidimetri dan alkalimetri adalah analisis kuantitatif volumetri berdasarkan reaksi
netralisasi. Keduanya dibedakan pada larutan standarnya. Analisis tersebut
dilakukan dengan cara titrasi. Pada titrasi basa terhadap asam cuka, reaksinya
adalah : NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O Pada titrasi
asam asetat dengan NaOH (sebagai larutan standar) akan dihasilkan garam yang
berasal dari asam lemah dan basa kuat. Garam natrium asetat ini akan terurai
sempurna karena senyawa itu adalah garam, sedang ion asam asetat akan
terhidrolisis oleh air. CH3COONa → CH3COO- + Na+ CH3COO- + H2O →
CH3COOH + OHIon asetat akan terhidrolisis oleh molekul air, menghasilkan
molekul asam asetat dan ion hidroksi. Oleh karena itu larutan garam dari basa kuat
dan asam lemah seperti natrium asetat, akan bersifat basa dalam air (pH>7).
Apabila garam tersusun dari basa lemah dan asam kuat, larutan garamnya akan
bersifat asam (pH7. Untuk mengetahui titik ekuivalen diperlukan indikator
tertentu sebagai penunjuk selesainya proses titrasi. Warna indikator berubah oleh
pH larutan. Warna pada pH rendah tidak sama dengan warna pada pH tinggi.
Dalam titrasi asam asetat dengan NaOH, dipakai indikator semacam itu. Pada
analisis asam asetat dalam cuka perdagangan akan diperoleh informasi apakah
kadar yang tertulis pada etiket sudah benar dan tidak menipu. Analisis dilakukan
dengan menitrasi larutan asam asetat perdagangan dengan larutan NaOH standar.
CH3COOH(aq) + NaOH (aq) → CH3COONa(aq) + H2O Gram ekuivalen dari
asam asetat dapat dihitung yaitu : Grek asam asetat = VNaOH x MNaOH 28
Dalam hal ini molaritas NaOH sama dengan normalitas NaOH karena valensi
NaOH =1. VNaOH = volume NaOH yang diperlukan untuk menetralkan semua
asam asetat dalam larutan. Karena valensi asam asetat = 1, maka 1 grek asam
asetat = 1 mol. Berat asam asetat (gram) = grek asam asetat x BM asam asetat.
III. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Labu ukur 100 ml
b. Buret 50 ml
c. Erlenmeyer
d. pipet ukur
2. Bahan
a. Asam Oksalat
b. Larutan NaOH 0,1 M
c. Asam cuka perdagangan
d. indikator p.p

IV. Prosedur
a. Penentuan Molaritas NaOH
1. Ditimbang 1,26 g asam oksalat, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan
ditambah dengan air suling hingga volume tepat 100 mL.
2. Satu buret disiapkan dan dicuci, diisi larutan asam oksalat yang telah disiapkan.
3. Dituang 10 mL larutan NaOH ke dalam erlenmeyer, ditambah 10 mL air suling
dan 1-2 tetes indikator pp, kemudian dititrasi dengan larutan asam oksalat hingga
warna merah jambu hilang.
4. Titrasi dilakukan 3 kali.
b. Penetapan Kadar Asam Cuka Perdagangan
1. Diambil 10 mL larutan cuka perdagangan dengan pipet ukur, kemudian
dimasukkan dalam labu ukur kapasitas 100 mL dan diencerkan hingga volume
100 mL.
2. Diambil 10 mL larutan encer (1), dimasukkan ke dalam erlenmeyer ukuran 125
mL dan ditambah 2 tetes indikator pp.
3. Larutan ini dititrasi dengan larutan NaOH standar hingga terjadi perubahan
warna.
4. Titrasi dilakukan 3 kali.
5. Setelah selesai buret harap dicuci dengan asam pencucti (sisa asam asetat
perdagangan).
V. Hasil

TITRASI I TITRASI II TITRASI III V Rata-rata

VNaOH

VH2C2O4.2H2O

VI. REAKSI

Gambar 1.1

PH Awal dari sample Jus Mangga, Jeruk, Apel dan Jambu adalah 4
Gambar 1.2

Setelah ditambah air sebanyak 2 ml tidak terjadi perubahan apapun terhadap ke 4 sample
Gmbar 1.3

Setelah di tambah Hcl sebanyak 15 tetes tidak ada perubahan pada sampel, namun PH
berubah menjadi 3

Gambar 1.4

Setelah di tambahkan NaOH sebanyak 25 tetes terjadi perubahan dan PH menjadi 12


VII. Pembahasan

Dalam percobaan pertama dalam praktek kali ini yaitu menguji Ph dari jus buavita dengan 4
jenis rasa yang berbeda didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Jus mangga dengan warna kuning muda dengan pH awal 4 lalu ditambah air pH dari jus
mangga tetap masih tidak berubah masih tetap dengan pH awal yaitu 4 lalu ditambahkan
dengan Hcl pekat sebanyak 15 tetes pH yang awal nya 4 berubah menjadi 3 selanjutnya
ditambah dengan NaOH sebanyak 25 tetes pH berubah kembali dari 4 menjadi 12.

2. Jus jambu dengan warna merah muda dengan pH awal 4 lalu ditambahkan air pH tidak
terjadi perubahan dengan masih tetap dengan pH awal yaitu 4 lalu ditambahkan dengan Hcl
pekat sebanyak 15 tetes pH berubah dari 4 menjadi 3 lalu ditambahkan dengan NaOH
sebanyak 25 tetes pH kembali berubah dari 3 menjadi 12.

3.Jus apel dengan warna kekuningan dengan pH awal 4 lalu ditambah dengan air tidak terjadi
perubahan pH dengan pH yang masih sama yaitu 4 lalu ditambah dengan Hcl pekat sebanyak
15 tetes pH terjadi perubahan dari 4 menjadi 3 lalu ditambakan dengan NaOH 25 tetes
kembali terjadi perubahan pH dari 3 menjadi 12.

4.Jus jeruk dengan warna kuning dan mempunyai pH awal 4 ketika ditambah air tidak terjadi
perubahn pH masih sama dengan pH awal yaitu 4 ketika ditambah 15 tetes Hcl pekat pH
berubah dari 4 menjadi 3 lalu ditambahkan dengan NaOH 25 tetes terjadi perubahan kembali
dari pH 3 menjadi 12.

Dalam Percobaan kedua dalam praktek kali ini yaitu menguji asam dan basa dari larutan
dengan menggunakan beberapa indikator didapatkan hasil sebagai berikut

1.Hcl

 Ketika ditambahkan indikator Metil Orange larutan berubah menjadi merah


menandakan larutan Hcl mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Metil Merah larutan berubah menjadi merah
menandakan larutan Hcl mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Phenol Red larutan berubah menjadi kuning
menandakan larutan Hcl mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Timol Biru larutan berubah menjadi merah
menandakan larutan Hcl mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Phenolptalein larutan tidak terjadi perubahan warna
menandakan larutan Hcl mempunyai sifat asam

2.CH3COOH
 Ketika ditambahkan indikator Metil Orange larutan berubah menjadi merah
menandakan larutan CH3COOH mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Metil Merah larutan berubah menjadi merah
menandakan larutan CH3COOH mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Phenol Red larutan berubah menjadi kuning
menandakan larutan CH3COOH mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Timol Biru larutan berubah menjadi merah
menandakan larutan CH3COOH mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Phenolptalein larutan tidak terjadi perubahan warna
menandakan larutan CH3COOH mempunyai sifat asam

3.Jus Jeruk

 Ketika ditambahkan indikator Metil Orange larutan berubah warna menjadi merah
menandakan larutan Jus Jeruk mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Metil Merah larutan berubah warna menjadi merah
menandakan larutan Jus Jeruk mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Phenol Red larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus Jeruk mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Timol Biru larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus Jeruk mempunyai sifat asam dan sifat basa di karena kan pH
dari Jus Jeruk itu sendiri bisa masuk dalam kategori asam dan basa
 Ketika ditambahkan indikator Phenolptalein larutan tidak terjadi perubahan warna
menandakan larutan Jus Jeruk mempunyai sifat asam

4.Jus Jambu

 Ketika ditambahkan indikator Metil Orange larutan berubah warna menjadi merah
menandakan larutan Jus Jambu mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Metil Merah larutan berubah warna menjadi merah
menandakan larutan Jus Jambu mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Phenol Red larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus Jambu mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Timol Biru larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus Jambu mempunyai sifat asam dan sifat basa di karena kan pH
dari Jus Jambu itu sendiri bisa masuk dalam kategori asam dan basa
 Ketika ditambahkan indikator Phenolptalein larutan tidak terjadi perubahan warna
menandakan larutan Jus Jambu mempunyai sifat asam

5.Jus Apel

 Ketika ditambahkan indikator Metil Orange larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus apel mempunyai sifat basa
 Ketika ditambahkan indikator Metil Merah larutan berubah warna menjadi merah
menandakan larutan Jus apel mempunyai sifat asam dan sifat basa di karena kan pH
dari Jus apel itu sendiri bisa masuk dalam kategori asam dan basa
 Ketika ditambahkan indikator Phenol Red larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus Apel mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Timol Biru larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus Apel mempunyai sifat asam dan sifat basa di karena kan pH
dari Jus Apel itu sendiri bisa masuk dalam kategori asam dan basa
 Ketika ditambahkan indikator Phenolptalein larutan tidak terjadi perubahan warna
menandakan larutan Jus Apel mempunyai sifat asam

6.Jus Mangga

 Ketika ditambahkan indikator Metil Orange larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus Mangga mempunyai sifat basa
 Ketika ditambahkan indikator Metil Merah larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus Mangga mempunyai sifat basa
 Ketika ditambahkan indikator Phenol Red larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus Mangga mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Timol Biru larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Jus Mangga mempunyai sifat asam dan sifat basa di karena kan
pH dari Jus Mangga itu sendiri bisa masuk dalam kategori asam dan basa
 Ketika ditambahkan indikator Phenolptalein larutan tidak terjadi perubahan warna
menandakan larutan Jus Mangga mempunyai sifat asam

7.NaOH

 Ketika ditambahkan indikator Metil Orange larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan NaOH mempunyai sifat basa
 Ketika ditambahkan indikator Metil Merah larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan NaOH mempunyai sifat basa
 Ketika ditambahkan indikator Phenol Red larutan berubah warna menjadi merah
menandakan larutan NaOH mempunyai sifat basa
 Ketika ditambahkan indikator Timol Biru larutan berubah warna menjadi biru
menandakan larutan NaOH sifat basa
 Ketika ditambahkan indikator Phenolptalein larutan berubah menjadi merah muda
menandakan larutan NaOH mempunyai sifat basa

8.Sabun

 Ketika ditambahkan indikator Metil Orange larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Sabun mempunyai sifat basa
 Ketika ditambahkan indikator Metil Merah larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Sabun mempunyai sifat basa
 Ketika ditambahkan indikator Phenol Red larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Sabun mempunyai sifat asam
 Ketika ditambahkan indikator Timol Biru larutan berubah warna menjadi kuning
menandakan larutan Sabun mempunyai sifat asam dan sifat basa di karena kan pH
dari Sabun itu sendiri bisa masuk dalam kategori asam dan basa
 Ketika ditambahkan indikator Phenolptalein larutan tidak terjadi perubahan warna
menandakan larutan Sabun mempunyai sifat asam
VIII. Kesimpulan

Jadi, dalam percobaan pertama didapatkan hasil berbagai macam pH awal hingga
ditambahkan beberapa zat. Dari pH awal yaitu 4 dan ditambahkan Hcl menjadi 3 dikarenakan
Hcl mengandung asam yang pekat yang menyebabkan pH dari larutan tersebut turun lalu saat
ditambahkan NaOH sebanyak 25 tetes pH dari larutan berubah menjadi 12 disebkan oleh
NaOH yang bersifat basa itu sendiri.

Dalam percobaan kedua kita memiliki banyak data ketika beberapa larutan ditambahkan
dengan indikator berbagai macam jenis,hasilnya sebagai berikut :

 Hcl ketika ditambahkan berbagai macam indikator menyebabkan berbagai perubahan


warna yang menunjukan bahwa larutan Hcl tersebut bersifat asam
 CH3COOH ketika ditambahkan berbagai macam indikator menyebabkan berbagai
perubahan warna yang menunjukan bahwa larutan CH3COOH tersebut bersifat asam
 Jus Jeruk ketika ditambahkan berbagai macam indikator menyebabkan berbagai
perubahan warna yang menunjukan bahwa Jus Jeruk tersebut bersifat asam namun
ketika ditambahkan indikator Timol Biru Jus jeruk ini sendiri menunjukan sifat basa
bisa disebabkan dengan pH dari Jus Jeruk itu sendiri masuk ke dalam kategori basa
dalam indikator Timol biru.
 Jus Jambu ketika ditambahkan berbagai macam indikator menyebabkan berbagai
perubahan warna yang menunjukan bahwa Jus Jambu tersebut bersifat asam namun
ketika ditambahkan indikator Timol Biru Jus jambu ini sendiri menunjukan sifat basa
bisa disebabkan dengan pH dari Jus Jambu itu sendiri masuk ke dalam kategori basa
dalam indikator Timol biru.
 Jus Apel ketika ditambahkan berbagai macam indikator menyebabkan berbagai
perubahan warna yang menunjukan bahwa Jus Apel tersebut bersifat asam namun
ketika ditambahkan indikator Timol Biru Jus Apel ini sendiri menunjukan sifat basa
bisa disebabkan dengan pH dari Jus Apel itu sendiri masuk ke dalam kategori basa
dalam indikator Timol biru
 Jus Mangga ketika ditambahkan berbagai macam indikator menyebabkan berbagai
perubahan warna yang menunjukan bahwa Jus Mangga tersebut bersifat asam namun
ketika ditambahkan indikator Timol Biru Jus Mangga ini sendiri menunjukan sifat
basa bisa disebabkan dengan pH dari Jus Mangga itu sendiri masuk ke dalam kategori
basa dalam indikator Timol biru
 NaOH ketika ditambahkan berbagai macam indikator menyebabkan berbagai
perubahan warna yang menunjukan bahwa larutan NaOH tersebut bersifat basa
 Sabun ketika ditambahkan berbagai macam jenis indikator yang seharusnya
menunjukan sifat basa dari sabun itu sendiri tapi dalam beberapa indikator seperti
Phenol Red, Timol Biru, Phenolptalein menunjukan sifat asam itu dikarenakan sabun
tersebut mengandung jeruk nipis didalamnya sehingga sabun tersebut bersifat asam
Tabel

Pengamatan PH (+) (+) PH (+)NaOH PH


No Sample awal awal Air Hcl (+)Hcl 25 tetes NaOH

1 Jus Kuning 4 Tidak Tidak 3 Tidak 12


Mangga berubah berubah berubah

2 Jus Kuning 4 Tidak Tidak 3 Kuning 12


Jeruk berubah berubah terang

3 Jus Kekuningan 4 Tidak Tidak 3 Kuning 12


Apel berubah berubah

4 Jus Merah 4 Tidak Tidak 3 Merah 12


Jambu Muda berubah berubah Keruh

No Sample + MO + MM + PR + TB + PP

1 Hcl Merah Merah Kuning Merah Tidak


berubah

2 Jus Jeruk Merah Merah Kuning Kuning Tidak


Berubah

3 CH3COOH Merah Merah Kuning Merah Tidak


Berwarna

4 Jus Jambu Merah Merah Kuning Kuning Tidak


Berubah
5 Jus Apel Kuning Merah Kuning Kuning Tidak
Berubah

6 Jus Mangga Kuning Kuning Kuning Kuning Tidak


Berubah

7 NaOH Kuning Kuning Merah Biru Ungu

8 Sabun Kuning Kuning Kuning Kuning Tidak


Berubah

IX Daftar Pustaka :

file:///C:/Users/STTS/Downloads/MODUL%20PRAKT%20KIMDAS_pdf.pdf

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fidschool.net%2Fsma
%2Fcara-menyimpulkan-hasil-indikator-asam-basa
%2F&psig=AOvVaw1jLCNIwcyqC1cSY7ehkB4p&ust=1670940796859000&source=i
mages&cd=vfe&ved=0CA8QjRxqFwoTCNCFnNih9PsCFQAAAAAdAAAAABAE

Anda mungkin juga menyukai