KIMIA ORGANIK
Nama : Riski
Nim : 22012003
BOGOR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Aspirin (acetyl salicylic acid) merupakan salah satu jenis non steroidal anti-
inflammatorydrugs or NSAIDs yang banyak digunakan pada pengobatan nyeri ringan sampai
sedang. Aspirindijual secara bebas dan tersebar luas di masyarakat untuk pengobatan sendiri,
makakemungkinan untuk terjadi keracunan aspirin akan lebih besar. Aspirin
menyebabkanpengelupasan selepitel permukaan dan mengurangi sekresi mucus dengan
mekanisme kerjautama menekan produksi prostaglandin dan tromboksan. Efek samping
penggunaan aspirinterutama Nampak pada traktus gastrointestinal. Pada dosis biasa, efek aspirin
yang palingberbahaya adalah gangguan gaster oleh adanya iritasi mukosagaster (Nuraeni, 2007).
Asam asetil salisilat adalah jenis obat turunan dari salisilat. Asam asetil
salisilat dibuat dengan reaksi asetilasi senyawa fenol (dalam bentuk asam
salisilat) menggunakan anhidrida asetat dengan bantuan sedikit katalis, yaitu asam
sulfat
(H2SO4) sebagai zat penghidrasi. Asam salisilat berfungsi sebagai alkohol dan
reaksinya berlangsung pada gugus hidroksi. Asam asetil salisilat diguakan
sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit), antiseptik (terhadap demam) dan
anti-inflamasi (peradangan) (Wilmana & Sulistia, 2012).
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah suatu jenis obat dari keluarga
salisilatyang sering digunakan sebagai analgesik (terhadap rasa sakit atau nyeri minor),
antipiretik(terhadap demam), dan anti-inflamasi. Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan
digunakandalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan
jantung( Rizal,2007:5).
Asam salisilat membentuk jarum tak berwarna. Memiliki titik leleh sebesar 155 oC.
Selain itu, asam lebih larut dalam air panas. Zat ini mudah larut dalam lakohol dan eter.
(G.Shevla.1985: 401)
Asam asam karboksilat penting secara biologis maupun komersial. Aspirin adalah
sebuahasam karboksilat, seperti juga asam oleat dan prostaglandin. Karena gugus karboksil
bersifatpolar dan tak terintangi maka reaksi tidak dipangaruhi oleh sisa molekul gugus karbonil
dalamaspirin bersifat serupa (Fessenden, 1886: 64)
Bila tertelan , aspirin ( asam asetilsalisilat ) melewati perut sebagian besar tidak
berubah.dihidrolisis dalam saluran usus membebaskan bahan aktif , asam salisilat . Dalam
sintesislaboratorium ini , Anda akan memanaskan campuran asam salisilat dan asetat anhidrida
dengan jejak asam sulfat sebagaikatalis . Karena aspirin sangat tidak larut dalam
air , dapat diisolasidengan penambahan air dingin ke dalam campuran reaksi diikuti dengan
filtrasi gravitasi (DediIrwandi,2014).
1.2 TUJUAN
Melakukan sintesis aspirin dengan prinsip dasar esterifikasi fenol.
BAB II
METODE KERJA
x 100%
b) Uji Terhadap Aspirin: Uji Reaksi Pengkompleksan dengan Besi(III)
klorida (FeCl3 )
1.Siapkan 3 buah tabung reaksi dan beri label masing-
masing: asam salisilat, “ my aspirin” yaitu hasil
sintesis yang Anda lakukan, dan komersial aspirin.
Tempatkan masing-masing sejumlah sampel dalam
tiap tabung reaksi sesuai dengan labelnya.
2.Tambahkan 20 tetes akuades ke dalam tiap tabung
dan goyangkan untuk melarutkan sampel dalam
tabung.
3.Tambahkan 10 tetes larutan 10% FeCl3 ke dalam
tiap tabung. Amati perubahan warna larutan dan
catat hasilnya. Warna ungu menunjukkan adanya
asam salisilat dalam sampel.
BAB III
PENGAMATAN
a.data pengamatan
3. Dipanaskan Kekuningan
b.perhitungan
=1,43 g – 0,9 g
=5,37 gr
c. reaksi kimia
Uji
Sampel +fecl
3.2 Pembahasan
Aspirim adalah senyawa turunan asam salisilat yang dapat disintesis
melalui reaksi esterifikasi. Asam salisilat dilarutkan pada anhidrat asam asetat
sehingga terjadi substitusi gugus hidroksi (-OH) pada asam salisilat dengan gugus
asetil (OCOCH3) pada anhidrat asetat. Sebagai katalis digunakan asam sulfat
(H2SO4). Reaksi ini akan menghasilkan aspirin sebagai produk utama dan asam
asetat sebagai produk sampingan.
Sesuai yang dilakukan pada praktikum ini, asam salisilat digunakan
sebagai pereaksi pembatas,Seharusnya dilihat secara teoritis, jumlah aspirin yang
dihasilkan adalah setara dengan jumlah aspirin yang direaksikan.tetapi dikarnakan
saat esterikasi Asam salisilat gagal jadilah hasil yang tidak sempurna.,seharusnya
asam asetat ditambahkan berlebih agar asam salisilat habis bereaksi. selain itu,
dengan bergesernya kesetimbangan kearah produk, aspirin yang dihasilkan juga
lebih banyak dan ditambahkan H3PO4 pekat 6 tetes.
Penambahan H3PO4 berguna sebagai Zat penghidrasi. untuk mempercepat
reaksi dengan melakukan pemanasan pada penangas air selama 10 menit. pada
saat pemanasan tidak boleh ditambahkan air sebagai pelarut, disebabkan glasial
asetat akan berikatan dengan air akan membentuk asam asetat. selain itu, asam
salisilat dan aspirin sedikit larut dengan air dingin. setelah 10 menit angkat
ditambahkan air es dengan ukuran 10ml. setelah itu berubah warna menjadi
bening. kemudian masukkan hasil tadi ke dalam gelas ukur yang berisi es batu
selama 10 menit yang bertujuan untuk mengikat asam salisilat dengan anhidrat
asam asetat.
4.1 Kesimpulan
1.Aspirin dapat dibuat dengan mereksikan asam salisilat dengan asam
asetatanhidrat serta dengan bantuan katalis H3PO4
2.Reaksi aspirin dinamakan reaksi asetilasi dengan menggunakan prinsip
esterifikasi.
3.Pada praktikum aspirin hasil dari rendeman 5,37gr
4.2 Saran
Sebaiknya saat praktikum, asisten mengawasi seluruh praktikan untuk
fokus pada praktikum tersebut agar praktikan dapat mengambil ilmu dan
memahami proses praktikum tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hrt, dkk. Kimia organic suatu kuliah singkat edisi sebelas ( Jakarta;
Erlangga,2003)
Pemnuatan Aspirin
1 6
2 7
Gambar3.2 Gambar3.7
Penambahan asam salisilat dan Larutan di dinginkan di dalam es
H3PO4 85% dalam ruang asam batu untuk mempercepat proses
kristalisasi
3 8
Gambar3.3 Gambar3.8
Pemanasan larutan dalam labu Penyaringan menggunalan corong
erlenmeyer buchner
4 9
Gambar3.4 Gambar3.8
Penambahan 2ml aquades setelah Rekristalisasi kemudian disaring
larutan di diamkan 5 menit lagi
5 10
Gambar3.5 Gambar3.10
Penambahan 20 ml aquades setelah Penimbangan akhir kristal
di diamkan 3 menit
Uji Aspirin