1
a
r
Lt
u
PETA KONSEP
t
r
j
y
n
e
a
D
C
S
L
u
o t
w
n
a
:
h
l
e
y
t
n
o
E
S
C
oo
k
a
t
L
u
T
i
E
r
k
e
l :
h
r
t
l
a
n
o
t
i
l
s
i
t
l
a
v
n
o
I
L
u
K
N
r i
s
n
e
r
n
e
h
a
E
A
L
t
k
l
m
u
K
t
a
i
w
O
H
Ioo
t
i
l
u
s
a
n
t
n
a
l
1
<
=
C
r
a
o
α
(
N
P
E
)
t
k
e
2 1
o
t
i
l
2
A LARUTAN ELKETROLIT DAN NON ELEKTROLIT
1. Pengertian Larutan
3
Larutan memiliki peranan besar dalam
kehidupan sehari-hari. Kamu dapat
menjumpai larutan dimana saja, misalnya
didalam tubuh manusia. Umumnya, tubuh
manusia menyerap mineral, vitamin, dan
makanan dalam bentuk larutan. Larutan
adalah campuran homogen antara zat terlarut Gambar 1.2 Beberapa larutan
dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang
terlarut dalam zat pelarut. Zat terlarut
Kabar Tokoh
mempunyai jumlah yang sedikit dalam
campuran. Zat pelarut umumnya berwujud
cair. Zat pelarut adalah zat yang melarutkan
zat yang melarutkan komponen zat terlarut.
Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih
banyak dalam campuran. Zat pelarut yang
paling banyak digunakan adalah air. Oleh
Svante August Arrhenius salah
karena itu air disebut juga sebagai pelarut satu ahli kimia fisik asal
universal. swedia yag terkenal denga
teori elektrolitnya dan
mendapatkan hadia nobel
tahun 1903. Arrhenius mulai
membaca saatberusia tiga
2. Sifat Hantar Listrik Larutan
tahun dan tertarik dengn
matematika ketika ia
mengamati ayahnya bekerja.
Pada tahun 1884, Arrhenius telah berhasil Pada tahun 1911, Arrhenius
menerima medali Willard
menyelidiki daya hantar listrik. Daya hantar
Gibbs pertama kali di Amerika
listrik larutan adalah kemampuan larutan untuk Serikat berkat penelitiannya
meng hantarkan arus listrik. Sifat hantar listrik yang berjudul teori Larutan.
larutan berbeda-beda.
4
3. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
a. Larutan Elektrolit
Jangan pernah
Na Na+ + e
menganggap belajar
Cl2 + e 2Cl-
sebagai suatu
Na+ + Cl- NaCl
kewajiban tetapi
Contoh senyawa elektrolit lainnya adalah KCl, anggplah Ia sebagai
KBr, CaCl2, Na2SO4. suatu kesempatan
5
b. Reaksi Ionisasi pada Senyawa Kovalen
Kilas Balik
Ionisasi atau terbentuknya ion-ion dalam larutan
tidak terbatas untuk senyawa ion saja. Zat yang
Larutan adalah
merupakan molekul kovalen yang bereaksi
campuran homogen
dengan air juga akan menghasilkan ion-ion
antara zat terlarut
sehingga larutan elektrolit juga merupakan suatu
dan pelarut. Zat
elektolit, contohnya adalah HCl. Jika HCl terlarut adalah zat
dilarutkan dalam air, akan terjadi reaksi seperti yang terlarut dalam
berikut zat pelarut
HCl(aq) + H2O(aq) H3O+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi ionisasi pada senyawa kovalen terjadi
karena adanya perpindahan proton atau ion
Hidrogen (H+) dari molekul HCl ke molekul air
sehingga menghasilkan ion hidronium H3O+ dan
ion klorida Cl-. Jika HCl dilarutkan dalam air,
akan terjadi reaksi kimia dan terurai menjadi ion-
ion walaupun HCl merupakan molekul netral.
c. Kekuatan larutan elektrolit
Kekuatan larutan elektrolit dapat dinyatakan
denga derajat ionisasi atau derajat disosiasi (α).
Nilai derajat ionisasi merupakan perbandingan
antara jumlah mol yang terionisasi dengan
jumlah mol yang di larutkan.
6
Pada elektrolit kuat, ion-ion akan terionisasi sempurna. Elektrolit lemah hanya
terionisasi sebagian, sedangkan nonelektrolit tidak terionisasi.
Dalam larutan asam asetat, hanya sebagian kecil dari molekul asam asetat
yang terurai membentuk ion. Misalnya, dalam larutan CH3COOH 1,0 M hanya
sekitar 0,42% yang bereaksi. Sisanya masih tetap berbentuk molekul yang
tidak bermuatan.
Latihan Soal
1. Larutan dibawah ini yang dapat menghantarkan arus listrik adalah ...
a. Gula pasir
b. Alkohol
c. Garam dapur
d. Glukosa
2. Larutan yang bukan elektrolit adalah ...
a. Soda
b. Minyak tanah
c. Cuka
d. Tawas
3. Garam dapur dan cuka keduanya menhantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan
bahwa kedua larutan itu adalah ...?
a. Bersifat asam
b. Bersifat basa
c. Bersifat netral
b. Larutan Nonelektrolit d. Mengandung ion
7
Kata Motivasi
Tuhan menciptakan segala sesuatunya dengan
beragam. Seperti pembahasan sebelumnya mengenai
larutan elektrolit, ada juga larutan yang non elektrolit.
Belajarlah hal-hal
Tubuh kita perlu elektrolit dan non elektrolit. Agar
kecil setiap hari,
keseimbangan tubuh terjaga, bukan cuma elektrolit saja
tapi rutin terjadi
yang kita konsumsi, tetapi yang non elektrolit juga
setiap hari.
seperti gula ( glukosa, sukrosa, dll).
Lakukan
Sebelum mengetahui apa itu larutan non peningkatan kecil
elektrolit, sudah pahamkah kamu tentang larutan setiap hari, hal
elektrolit? Nah.. kalau sudah mari saatnya kita bahas tersebut akan
larutan non elektrolit. Apakah larutan non elektrolit berarti sangat
itu? banyak beberapa
Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non
elektrolit. Jadi, senyawa non elektrolit adalah senyawa yang tidak dapat
terioninsasi jika dilarutkan dalam air. Umunya, senyawa nonelektrolit berupa
senyawa karbon yang berikatan kovalen atau senyawa organik, misalnya gula,
urea, glukosa, dan minya. Jika senyawa tersebut dilarutkan dalam air, senyawa
utuh dalam bentuk molekulnya dan tidak bermuatan. Contohnya dapat diamati
pada reaksi urea sebagai berikut :
Pengamatan
No Zat
Nyala Gelembung
lampu
1 A Terang Banyak
2 B Redup Sedikit
3 C Redup Sedikit
4 D Terang Banyak
5 E Terang Banyak
6 F Terang Banyak
7 G Padam Tidak ada
8 H Padam Tidak ada
9 I Redup Tidak ada
10 J Redup Sedikit
menyebabkan suatu zat dapat menghantarkan listrik? Manakah yang lebih kuat
daya hantarnya, elektrolit kuat atau lemah? Jika kamu ingin mengetahui
9
Melalui percobaan mengenai daya hantar listrik, kamu telah mengetahui
bahwa padatan garam dapur, metanol, gula, dan urea tidak dapat menghantarkan
listrik. Adapun larutan garam dapur, lelehan garam dapur, larutan asam cuka,
asam sulfat, dan asam klorida dapat menghantarkan listrik. Apakah yang
jawabannya kamu harus memahami dulu reaksi ionisasi. Reaksi ionisasi adalah
proses penguraian zat-zat dalam air menjadi ion-ionnya. Umumnya, reaksi
ionisasi dapat terjadi pada senyawa ion dan kovalen
Reaksi ionisasi pada senyawa ion disebut juga reaksi disosiasi. Senyawa
ion tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa ion akan
terurai menjadi ion-ionnya ketika dilarutkan dalam air. Ion-ion tersebut akan
bergerak bebas. Perhatikan contoh berikut ini
10
Kupas Masalah
solusi :
coba sendiri !
a. AgPO4 d. Ag3PO4
b. Ag(PO4)3 e. 3AgPO4
c. Ag4PO4
11
A. Apakah Itu Larutan ?
Masih ingatkah Anda, apakah larutan itu? Tentunya Anda masih ingat
bukan? Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau serbasama. Jika
Anda melarutkan 2 sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka
Anda telah mendapatkan larutan gula.
Cobalah Anda ingat kembali, manakah dari gula dan air yang berperan
sebagai zat terlarut dan zat pelarut. Di SMP atau bahkan di SD Anda pernah
membedakan benda-benda yang dapat menghantarkan listrik atau tidak dapat
menghantarkan listrik, melalui percobaan berikut.
12
A. Alat dan bahan yang harus disediakan
B.
Cara
Kerja
2. Masukkan kira-kira 50 ml air kran ke dalam gelas kimia dan uji daya hantar
listriknya. Catat apakah lampu menyala atau timbul pada elektroda.
3. Bersihkan elektroda dengan air dan keringkan, kemudian dengan cara yangs
13
ama uji daya hantar listrik larutan di bawah ini. Catatlah di tabel 2
pengamatan
Tabel 3. Pengamatan
1. Cobalah amati dengan seksama, apa yang terjadi pada lampu dan batang
elektroda, adakah perubahan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….
2. Diantara bahan yang diuji, zat manakah yang dapat menghantarkan arus
listrik dan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Jawab :
…………………………………………………………………………………
14
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………
15
GLOSARIUM
16
EVALUASI
1. Berikut ini merupakan gejala yang dapat diamati pada beberapa larutan jika
dihubungkan dengan alat penguji elektrolit berbagai larutan.
1.Terdapat gelembung gas
2. Lampu menyala terang
3. Lampu menyala redup
4. Lampu tidak menyala
Gejala yang menunjukkan adanya sifat hantar listrik pada larutan ialah
nomor…
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 3 dan 4
d. 1,2, dan 3
e. 1,2, dan 4
2. Suatu larutan merupakan penghantar yang baik apabila larutan tersebut
mengandung …
a. molekul yang bebas bergerak
b. molekul yang bersifat kondutor
c. molekul zat terlarut
d. ion yang bebas bergerak
e. zat pelarut dan terlarut
3. Air yang tidak dapat menghantarkan arus listrik adalah …
a. air sungai
b. air sawah
c. air suling
d. air ledeng
e. air sumur
4. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ialah …
a. larutan gula 17
b. larutan etanol
c. larutan alcohol
d. larutan urea
e. larutan bensin
5. Larutan yang membuat lampu menyala paling terang ialah …
a. air sumur
b. air sungai
c. air laut
d. larutan jeruk
e. larutan teh
6. Di antara zat –zat berikut yang larutannya dalam air tidak dapat
menghantarkan listrik adalah...
a. asam cuka
b. garam dapur
c. air laut
d. air murni
e. asam sulfat
7. Pernyataan berikut yang merupakan sifat elektrolit adalah...
a. tidak menghantarkan arus listrik
b. dalam keadaan padat menghantar arus listrik
c. dalam pelarut bukan air menghantarkan arus listrik
d. dalam pelarut air tidak menghantarkan arus listrik
e. lelehannya dapat menghantarkan arus listrik
12. Hasil pengujian daya hantar listrik terhadap larutan A dan B diperoleh hasil :
pada larutan A, bola lampu menyala dan terjadi gelembung- gelembung gas.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengujian tersebut adalah...
a. larutan A adalah elektrolit karena menghasilkan gelembung-gelembung
gas
b. larutan A adalah elektrolit karena tidak menghasilkan gelembung-
gelembung gas
c. larutan A adalah elektrolit karena terurai menjadi ion-ion
d. larutan A adalah elektrolit karena terurai menjadi ion-ion
e. larutan A adalah elektrolit karena mudah larut dalam air
13. Berikut ini yang termasuk senyawa elektrolit adalah…
a. urea 19
b. C2H5OH
c. (CH2)2 (OH)2
d. C2OH
e. CH3CH = O
14. Zat berikut yang larutannya dalam air tidak dapat menghantarkan arus listrik
adalah...
a. NH3
b. SO3
c. HCl
d. CH3OH
e. CH3COOH
15. Pasangan larutan senyawa yang termasuk larutan elektrolit lemah adalah...
a. C2H5OH dan NH4OH
b. CH3COOH dan NH4OH
c. C2H5OH dan NaOH
d. NaOH dan NH4OH
e. CH3COOH dan NaOH
18. Data percobaan daya hantar listrik dari berbagai sumber sebagai berikut.
No Jenis Air Nyala lampu Pengamatan lain
1 Air laut Redup Ada gas
2 Air ledeng - Ada gas
3 Air danau - Ada gas
4 Air sumur Redup Ada gas
5 Air suling - Ada gas
19. Berikut hasil percobaan daya hantar listrik dari berbagai larutan.
No Lampu Pengamatan Lain
1 Nyala redup Banyak gelembung
2 Nyala redup Banyak gelembung
3 Tidak nyala Sedikit gelembung
4 Tidak nyala Tidak gelembung
Dari data diatas, pasangan yang digolongkan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah berturut-turut adalah...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
23. Diantara zat-zat berikut, zat yang terbuat dari larutan dengan konsentrasi
sama yang merupakan penghantar listrik paling buruk adalah...
a. HCl
b. NaOH
c. CH3COOH
d. MgSO4
e. N2O5
22
25. Suatu zat padat dilarutkan dalam air, ternyata larutan ini dapat menghantarkan
arus listrik. Pernyataan yang tepat untuk menerangkan peristiwa tersebut
adalah...
a. Dalam air zat padat itu terurai menjadi ion-ion
b. Dalam air zat padat itu terurai menjadi atom-atom
c. Dalam zat padat itu terurai menjadi molekul-molekul
d. Air menjadi mudah terionisasi apabila ada zat padat di dalamnya
e. Air menjadi konduktor listrik apabila ada zat terlarut di dalamnya
B. Uraian
1. Suatu zat padat dilarutkan dalam air, ternyata larutan itu dapat menghantarkan
arus listrik. Apakah yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi?
2. Tuliskan reaksi ionisasi garam-garam berikut !
a. KI
b. Ca(NO3)2
c. MgSO4
d. (NH4)3PO4
e. Al(NO3)3
f. KNO2
g. Al2(SO4)3
h. NH4NO3
23
EKSPERIME
N
ALAT
1. Gelas beaker 50 mL 2 buah
2. Elektroda
BAHAN
1. Larutan garam dapur 20 mL
2. Larutan gula 20 mL
LANGKAH KERJA
1. Masukkan larutan garam kedalam gelas beaker 1 dan larutan gula
pada gelas beaker 2.
2. Masukkan elektroda kedalam gelas beaker 1 dan amati.
3. Masukkan elektroda yang sudah di bersihkan kedalam gelas
beaker 2 dan amati.
4. Catat apa yang terjadi pada elektroda tersebut.
Analisis Data
1. Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
2. Buatlah kesimpulan dari eksperimen ini.
24
INGAT KIMIA
25
TEKA-TEKI KIMIA
26
PETA KONSEP
BAB 2
KIMIA DALAM Reaksi kimia
dibutuhkan
untuk bernafas.
KATA KUNCI :
Autoredoks Reaksi Oksidasi
Apa yang terjadiReduktor
jika
Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks
Oksidator Reaksitidak ada reaksi redoks dalam
Reduksi
proses fotosintesis? Tidak
akan ada oksigen, tidak akan
ada glukosa yang akan di hasilkan sehingga tumbuhan
PETA KONSEP
28
R. Kimia Biasa
Oksidasi Reduksi
BO Turun BO Naik
Oksidator Reduktor
Reduksi adalah
pelepasan oksigen
a. Oksidasi
1. Perkaratan logam, misalnya besi.
4Fe(s) + 3O2(g) ⟶ 2Fe2O3(s)
2. Apabila lempeng tembaga dibakar di udara juga menghasilkan oksida
tembaga.
2Cu(s) + O2(g) ⟶ 2CuO(s)
3. Pembakaran gas alam (CH4)
CH4(g) + 2O2(g) ⟶ CO2(g) + 2H2O(g)
4. Oksidasi glukosa dalam tubuh
C6H12O6(aq) + 6O2(g) ⟶ 6CO2(g) + 6H2O(l)
5. Oksidasi belerang oleh KClO3
3S(s) + 2KClO3(s) ⟶ 2KCl(s) + 3SO2(g)
Pada contoh di atas, reduktor yang digunakan adalah CO, Al, dan H 2.
32
Reaksi Redoks Berdasarkan Reaksi Perpindahan
3.
Elektron
Pada konsep reaksi redoks yang kedua, reaksi oksidasi adalah reaksi dimana terjadi
pelepasan elektron.
Fe(s) ⟶ Fe3+(aq) + 3 e
33
terdiri dari reaksi oksidasi dan reduksi maka jika kedua setengah reaksi di atas
dijumlahkan akan menghasilkan suatu reaksi redoks.
Dalam suatu reaksi redoks jumlah electron yang dilepas harus sama dengan
jumlah elektron yang diterima agar jumlah muatan di ruas kiri sama dengan jumlah
muatan di sebelah kanan.
0 +2
Ingat muatan electron = -1
BO naik
Contoh Soal
34
Pada pemanasan asam hidroklorat pekat dengan mangan(IV) oksida terjadi reaksi sebagai
Latihan Soal
berikut:
Penyelesaian :
Pada reaksi ini terjadi pelepasan elektron hidrogen dari HCl menjadi Cl 2. Selain itu juga
terjadi kenaikan bilangan oksidasi Cl dari -1 (dalam HCl) menjadi 0 (dalam Cl 2). Oleh
Karena itu, HCl teroksidasi menjadi Cl2.
Logam besi dapat bereaksi spontan dengan larutan asam sulfat menurut persamaan
reaksi :
Berdasarkan perubahan bilangan oksidasi, apa yang terjadi pada logam Fe?
Selidikilah
35
Lengkapilah tabel berikut !
Berdasarkan data pada tabel, buatlah kesimpulan mengenai pengertian reaksi redoks
berdasarkan perubahan bilangan oksidasi !
Zn 0 Zn +2 √ ... ... √
dala
m
Zn2+
2H2 + O2 H 0 H ... ... ... .... √
dalam dala
2H2O H2 m
H 2O
O 0 O ... ... √ √ ...
dalam dala
O2 m
H 2O
C+2S C ... C ... ... ... ... ....
dala
CS2 m
CS2
... S ... ... ... ... ...
S dala
m
CS2
a. Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif
atau negatif yang diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa. Bilangan
oksidasi suatu unsur ditentukan dengan memperhatikan ikatan dan strukutur zat. Bilangan
oksidasi pada senyawa ion merupakan muatan riil dari ion-ion dalam senyawa tersebut.
Contoh Soal
Senyawa NaCl, terbentuk dari ion Na+ dan Cl-, maka bilangan oksidasi Na dalam
NaCl adalah +1 dan bilangan Cl adalah -1
Contoh Soal
Contoh Soal
Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, Cs): +1
Golongan IIA (logam alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2
Al = +3 Pb = +2 dan +4 Cu = +1 dan +2
Zn = +2 Fe = +2 dan +3 Au = +1 dan +3
+2 dan
5. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan muatannya.
Contoh
Bilangan oksidasi Fe dalam Fe3+ = +3
soal
Bilangan oksidasi S dalam S2- = -2
6. Bilangan oksidasi H umumnya +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam bilangan
oksidasi H = -1
38
Contoh
Soal
7. Bilangan O umumnya = -2
Contoh
Soal
Kecuali:
Contoh
Soal
9. Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.
Contoh
Soal
Dalam S2O32-: (2 x b.o S) + (3 x b.o O) = -2
1. Tentukan bilagan oksidasi unsur S dalam senyawa H 2SO4.
Jawab: 39
Dalam senyawa H2SO4, karena berupa senyawa netral maka jumlah bilangan oksidasi
unsur-unsur pembentuk senyawanya adalah 0. Dari aturan penentuan bilangan
oksdasi (biloks), maka bilangan oksidasi unsur H adalah +1 dan biloks untuk unsur O
adalah -2. Bilangan oksidasi untuk unsur S tidak ada dalam aturan karena berikatan
dengan oksigen, maka bilangan oksidasi unsur S dapat ditentukan dengan
perhitungan:
Bilangan oksidasi H = 2 x (+1) = +2
Bilangan oksidasi O = 2 x (-2) = - 8
Bilangan oksidasi S =X
Maka: (+2) + (-8) + X =0
X = +6
Jadi, bilangan oksidasi S dalam H2SO4 adalah +6
2. Tentukan bilangan oksidasi unsur Cl dalam ion ClO-.
Jawab:
Karena berupa ion, maka jumlah bilangan oksidasi dalam ion ClO - adalah -1.
Berdasarkan penentuan bilangan oksidasi hanya unsur O yang harganya sudah
diketahui yaitu -2, maka bilangan oksidasi Cl dapat ditentukan dengan perhitungan:
Bilangan oksidasi O = 1 x (-2) = -2
Bilangan oksidasi Cl =X
Maka: (-2) + X = -1
X = +1
Latihan Soal
1. Tentuka bilangan oksidasi atom S pada H2S, SO3, SO42- dan S4O62-
2. Tentukan bilangan oksidasi Mn pada Mn, MnO2, MnSO4 dan MnO42-
3. Tentukan bilangan oksidasi setiap atom pada senyawa/ion ini: N 2O3, NaNO3,
K2Cr2O7, dan PO43-
b. Pengoksidasi dan Pereduksi 40
Reaksi oksidasi dan reaksi oksidasi berlangsung serentak. Di dalam redoks
terdapat zat yang bertindak sebagai peresuksi (reduktor) dan pngoksidasi (oksidator).
Pereduksi atau reduktor adalah zat yang dalam reaksi redoks menyebabkan zat yang
lain mengalami reduksi. Dalam hal ini, zat pereduksi mengalami oksidasi.
Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang di dalam reaksi redoks menyebabkan zat
lain mengalami oksidasi. Dalam hal ini, zat pengoksidasi mengalami reduksi.
Contoh
soal
Apabila di dalam suatu reaksi redoks ada zat yang mengoksidasi atau
mereduksi dirinya sendiri, maka reaksi tersebut disebut dengan reaksi autoredoks.
Contoh soal
Autoredoks atau disproporsionasi adalah reaksi dimana melibatkan suatu zat yang
mengalami reaksi redoks sekaligus reduksi.
Contoh:
0 _-1 +1
Reaksi merupakan reaksi redoks, karena Cl mengalami reduksi (dari 0 menjadi -1)
sekaligus oksidasi (dari 0 menjadi +1)
Konproporsionasi adalah reaksi redoks yang melibatkan beberapa zat yag mengandung
suatu atom unsur dengan bilangan oksidasi berbeda dan berubah menjadi suatu zat yang
mengandung unsur itu dengan bilangan oksidasi tertentu.
Contoh:
-2 +4 0
Zat – zat dalam suatu redoks mengalami suatu reaksi reduksi dapat mengoksidasi zat lain
maka disebut sebagai zat pengoksidasi atau oksidator, sedangkan zat-zat yang mengalami
reaksi redoks mengalami oksidasi dan dapat mereduksi zat lain disebut sebagai pereduksi
atau oksidator.
Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+
+2 0 0 +2
Reduksi
Oksidasi
Cu2+ mengalami reduksi, maka Cu2+ bertindak sebagai oksidator. Zn mengalami reaksi
oksidasi, maka Zn bertindak sebagai reduktor.
Kupas Masalah
42
Solusi:
+1 + ? + (-2x4) =0
Biloks Cl = 8 – 1
Biloks Cl = +7
Coba sendiri!
43
Kupas Masalah
Solusi:
2-
Cr2O7 biloks ion = -2
2x? + -2 x 7 = -2
2 x biloks Cr = +14 – 2
2 x biloks Cr = +12
+ 12
Biloks Cr + =+6
2
Coba sendiri
44
APLIKASI KONSEP OKSIDASI REDUKSI DALAM PEMECAHAN MASALAH
LINGKUNGAN
Dengan memahami proses terjadinya perkaratan atau korosi pada logam, maka dapat
dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya korosi tersebut. Karena
korosi terjadi Karena kontak lansung logam besi dengan udara dan keadaan basah
atau lembab, maka tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
Melapisi permukaan logam dengan cat atau logam lain yang lebih tahan
karat, misalnya melapisi logam besi dengan Zn.
Proteksi katodik yaitu menggunakan logam lain yang lebih reactif untuk
melindungi suatu logam. Logam reaktif berperan sebagai anoda yang akan
45
mengalami oksidasi dan logam yang dilindungi sebagai katoda. Logam yang
digunakan pada anoda dapat diganti (diisi lagi). Sebagai contoh proteksi
katodik logam besi, Fe, oleh logam magnesium, Mg.
2. Penanggulangan Penyumbatan pada Saluran Air
Saluran air mengalami penyumbatan sering terjadi di lingkungan rumah,
penyumbatan saluran air dapat ditanggulangi dengan membeli zat yang dijual di
pasaran dalam bentuk serbuk.
Jika kita perhatikan ternyata zat tersebut adalah natrium hidroksida (NaOH) yang
direaksikan dengan serbuk aluminium (Al)
Gas H2 yang dihasilkan memberi tekanan dari gas tersebut dapat mendorong kotoran
yang menyumbat sehingga saluran air menjadi lancar kembali.
46
PercobaanIlmiah
1. Bagaimana kegiatan awal dari logam seng dengan larutan CuSO 4 sebelum
dicampurkan?
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………
2. Bagaimana kegiatan awal dari logam seng dengan larutan AgNO 3 sebelum
dicampurkan?
Jawab :
47
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………
48
TEKA-TEKI KIMIA
5 7
1 6
4 2 8
3
Mendatar
49
Glosarium
Oksidator : Zat yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi; zat yang
mengalami reduksi
Reduktor : Zat yang menyebbakan zat lain mengalami reduksi; zat yang
mengalami oksidasi
50
EVALUASI
I. Pilihan Berganda
1. Di antara reaksi-reaksi di bawah ini yang merupakan reaksi redoks adalah . . . .
A. CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
B. CuO + H2 → Cu + H2O
C. NaOH + Ag+ + → AgOH + Na+
D. Fe2O3 + 3H2SO4 → Fe2(SO4)3 + H2O
E. ZnO + 2HCl → ZnCl2 + H2O
2. Bilangan oksidasi atom S yang paling tinggi terdapat pada . . . .
A. SO2 D. SO42-
B. S2O32- E. H2S
2-
C. S4O6
3. Bilangan oksidasi I dalam iom IO3- adalah . . . .
A. +5 D. -1
B. +3 E. -5
C. +1
4. Bilangan oksidasi atom Cr yang sama dengan bilangan oksidasi atom Mn yang
terdapat pada MnO42- adalah . . . .
A. CrO D. Cr2(SO4)3
B. CrCl3 E. Cr(NO3)2
C. Cr2O72-
5. Bilangan oksidasi tertinggi atom mangan terdapat pada . . . .
A. MnO D. KMnO4
B. MnO2 E. K2MnO4
C. MnSO4
6. Pada reaksi redoks:
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
Bilangan oksidasi Mn mengalami perubahan dari . . . .
A. +4 menjadi +2 D. +2 menjadi +1
B. +4 menjadi +1 E. +2 menjadi +4
C. +2 menjadi +4
7. Nama dari senyawa SnO2 yang paling tepat adalah . . . .
A. Seng (IV) oksida D. Timah (II) oksida
B. Seng (II) oksida E. Timbal (IV) oksida
C. Timah (IV) oksida
8. Di antara senyawa berikut yang atom hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1
adalah . . . .
A. H2O D. H2S
52
B. Fe(OH)3 E. Mg(OH)2
C. AlH3
9. Rumus kimia dari besi (III) sulfat adalah . . . .
A. BiSO4 D. Fe3(SO4)2
B. Bi2(SO4)3 E. Fe2(SO4)3
C. FeSO4
10. Dalam reaksi:
I2 + 6OH- → I- + IO3- + 3H2O
Bilangan oksidasi I berubah dari . . . .
A. 0 menjadi + 5 dan -1 D. +1 menjadi -5 dan -1
B. 0 menjadi +4 dan -1 E. -1 menjadi +5 dan +1
C. 0 menjadi +3 dan -1
11. Pada reaksi:
2Ag+(aq) + Zn(s) → 2Ag(s) + Zn2+(aq)
Yang benar adalah . . . .
A. Zn sebagai oksidator dan Ag reduktor
B. Zn sebagai oksidator dan Ag+ reduktor
C. Zn sebagai reduktor dan Ag oksidator
D. Zn sebagai reduktor dan Ag+ oksidator
E. Zn2+ sebagai reduktor dan Ag+ oksidator
12. Di antara spesi yang dicetak miring di bawah ini, yang merupakan oksidator
adalah . . . .
A. 2Ag+ + Cu → 2Ag + Cu2+ D. 5I- + IO3- + 6H+ → 3I2 + 3H2O
B. 2I- + Cl2 → I2 + 2Cl- E. Fe + 2H+ → Fe2+ + H2
C. Sn2+ + 2Fe3+ → Sn4+ + 2Fe2+
13. Pada pemanasan KClO3 terjadi reaksi:
2KClO3(s) + → 2KCl(s) + 3O2(g)
Peristiwa oksidasi terjadi pada . . . .
A. Atom Cl pada KClO3 menjadi KCl
B. Atom K pada KCLO3 menjadi KCl
C. Atom O pada KlO3 menjadi KCl
D. Atom O pada KClO3 menjadi O2
E. Atom Cl pada KCl menjadi KClO3
14. Reaksi yang menunjukkan reduksi atom S adalah . . . .
A. 2S + 3O2 → 2SO3
B. H2S + 3/2 O2 → SO2 + H2O
C. 3SO32- + 2NO3- +2H+ → 3SO42- + 2NO + H2O
53
D. 2S2O32- + I2 → S4O62- + 2I-
E. SO2 + 2H2 → S + 2H2O
15. Dalam reaksi:
2KClO3(s) + 3S(s) → 2KCl(s) + 3O2(g)
Yang bertindak sebagai oksidator adalah . . . .
A. KClO3 D. KCl
B. S E. SO2
C. KCl dan SO2
16. Perubahan bilangan oksidasi atom N pada reaksi:
CuS + NO3- → Cu2+ + SO42- + NO
Adalah . . . .
A. Naik 1 D. Turun 2
B. Naik 2 E. Turun 3
C. Naik 3
17. Bilangan oksidasi atom N = - 3 terdapat pada senyawa . . . .
A. NH3 D. N2H4
B. HNO3 E. HNO2
C. N2O4
18. Bilangan oksigen tertinggi terdapat dalam . . . .
A. CaO D. KO2
B. BaO2 E. OF2
C. O2F2
19. Molekul atau ion yang mengandung oksigen dengan bilagan oksidasi -1 adalah . . . .
A. Na2O D. CaCO3
B. O22- E. NO3-
C. KO2
20. Senyawa krom yang bertindak sebagai reduktor terdapat pada reaksi . . . .
A. Cr2O72- + Fe2+ → Cr3+ + Fe3+
B. Cr2O3 + HCl → CrCl3 + H2O
C. Cr2(SO4)3 + FeSO4 → CrSO4 +Fe2(SO4)3
D. Cr + HNO3 → Cr(NO3)3 + NO + H2O
E. Cr2O72- + Sn2+ → Cr3+ + Sn4+
21. Bilangan oksidasi Cr dalam K2Cr2O7 adalah . . . .
A. +12 D. -8
B. -12 E. +6
C. +8
22. Oksidator dan reduktor pada reaksi redoks
54
Cr2O72- + 6Fe2+ + 14H+ → 2Cr3+ + 6Fe3+ + 7H2O
Adalah . . . .
A. Cr2O72- dan Fe2+
B. Fe2+ dan Fe3+
C. Cr2O72- dan Cr3+
D. Cr2O72- dan Cr3+
E. Fe2+ dan Cr2O72-
23. Bilangan oksidasi atom besi, belerang, dan oksigen dalam senyawa Fe 2(SO4)3
berturut-turut adalah . . . .
A. +3, +6, +2 D. -3, +6, +2
B. +3, -6, +2 E. -2, +6, + -2
C. +3, +6, -2
24. Dari reaksi berikut, yang bukan merupakan reaksi redoks adalah . . . .
A. FeSO4 + Na2S → FeS + Na2SO4
B. Fe + HCl → FeCl2 + H2
C. CuSO4 + Zn → Cu + ZnSO4
D. 2H2 + O2 → 2H2O
E. Fe2+ + Cu2+ → Fe3+ + Cu
25. Rumus kimia dari mangan (IV) oksida adalah . . . .
A. MnO2 D. MnO4-
B. MnO4 E.Mn3O2
C. Mn2O3
26. Nama senyawa FeSO4 adalah . . . .
A. Fero sulfida D. Besi (III) sulfat
B. Besi (II) sulfida E. Besi (III) sulfida
C. Besi (II) sulfat
27. Nama senyawa V2O5 adalah . . . .
A. Vanadium pentoksida D. Divanadium trioksida
B. Vanadium diokdida E. Divanadium oksida
C. Vanadium oksida
28. Rumus kimia dari senyawa kromium (III) klorida dan timbal (IV) oksida berturut-
turut adalah . . . .
A. KClO3 dan TiO2 D. KCl dan PbO2
B. CrCl3 dan TiO2 E. CrCl3 dan SnO2
C. CrCl3 dan PbO2
29. Pada reaksi:
MnO2 + 2H2SO4 + 2NaCl → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + Cl2
55
Yang berperan sebagai oksidator adalah . . . .
A. MnO2 D. MnSO4
B. H2SO4 E. Na2SO4
C. NaCl
30. Di antara reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah . . .
A. NaOH + HCl → NaCl + H2O
B. CaO + 2HCl → CaCl2 + H2O
C. FeS + 2HCl → FeCl2 + H2S
D. H2 + Br2 → 2HBr
E. 2CrO42- + 2H+ → Cr2O72- + H2O
31. Nama senyawa Fe(NO3)2 adalah . . . .
A. Besi (II) nitrat
B. Besi (II) nitrit
C. Besi (III) nitrat
D. Besi (III) nitrit
E. Besi (II) nitrida
32. Pada reaksi:
Cl2 + 2KOH → KCl + KClO + H2O
Bilangan oksidasi klor berubah dari . . . .
A. -1 menjadi +1 dan 0
B. +1 menjadi -1 dan 0
C. 0 menjadi -1 dan -2
D. -2 menjadi 0 dan +1
E. 0 menjadi -1 dan +1
33. Reaksi-reaksi di bawah ini yang termasuk reaksi redoks adalah . . . .
A. AgCl + 2NH3 → Ag(NH3)2Cl
B. NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
C. AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
D. OH- + Al(OH)3 → AlO2- + 2H2O
E. Hg(HNO3)2 + Sn → Hg + Sn(NO3)2
34. Zat yang menjadi reduktor dan hasil reduksi pada reaksi berikut adalah . . . .
MnO2 + 2NaCl + 2H2SO4 → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + Cl2
A. MnO2 dan MnSO4 D.TiO2
B. NaCl dan Cl2 E. PbO
C. NaCl dan MnSO4
35. Rumus kimia dari tembaga (I) oksida adalah . . . .
A. CuO D. TiO2
55
B. Cu2O E. PbO
C. ZnO
36. Nama dari senyawa Sn(SO4)2 adalah . . . .
A. Seng (II) sulfat D. Timah (IV) sulfat
B. Seng (IV) sulfat E. Timah (IV) sulfida
C. Timah (II) sulfat
37. Pirolusit adalah nama lain dari mangan (IV) oksida dengan rumus kimia . . . .
A. MnO D. Mn2O3
B. MnO2 E. MnO4
C. Mn2O
38. Plihlah kata yang tepat untuk titik-titik pada kalimat berikut:
Selama reduksi, suatu zat dapt . . . . oksigen atau . . . . hidrogen
A. Menangkap , melepaskan..
B. Melepaskan, menangkap.
C. Menangkap, menangkap.
D. Melepaskan-melepaskan.
E. Menguraikan, membentuk.
39. Manakah diantara reaksi redoks berikut ini yang merupakan reaksi autoredoks?
a. 2I2 + 2H2O → 2HIO + 2HI
b. Hg(NO3)2 + Sn → Hg + Sn(NO)2
c. Ag+ + Cl- → AgCl
d. 2HClO + 2HCl → 2I2 + 2H2O
e. Cu + 4HNO3 → Cu(NO3)2 + H2O + 2NO2
40. Yang bukan merupakan pencegahan korosi pada besi adalah . . . .
A. Proteksi katodik
B. Dilakukan pegecatan
C. Diberi pelumas
D. Dibiarkan di udara terbuka
E. Dilapisi logam lain (electroplating)
A. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab
akibat.
B. Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan
hubunga sebab akibat.
C. Jika pernyataan benar dan alasan salah,
D. Jika pernyataan salah dan alasan benar.
56
E. Jika pernyataan dan alasan keduanya salah.
44. Di antara senyawa krom di bawah ini yang atom kromnya mempunyai bilangan
oksidasi +6 adalah . . . .
(1) Cr2(SO4)3
(2) K2Cr2O7
(3) CrI3
(4) K2CrO4
45. Bilangan oksidasi atom nitrogen = -3 terdapat pada senyawa . . . .
(1) NH3
(2) NO2-
(3) Mg3N2
(4) HNO3
46. Reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah . . . .
(1) AgNO3 + KI → AgI + KNO3
(2) 6NaOH + 3I2 → 5NaI + NaIO3 + 3H2O
57
(3) NaOH + HCl → NaCl + H2O
(4) Zn + Cu2+ → Zn2+ +Cu
47. Senyawa mangan yang bertindak sebagai oksidator yang terdapat pada reaksi . . . .
(1) MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
(2) MnO4- + 5Fe2+ + 8H+ → Mn2+ + 5Fe3+ + 4H2O
(3) 2KCl + MnO2 + 2H2SO4 → K2SO4 + MnSO4 + Cl2 + 2H2O
(4) Mn + Ag+ → Mn2+ + Ag
48. Pernyataan yang benar untuk reaksi:
2MnO4- + 5C2O42- + 16H+ → 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
Adalah . . . .
(1) Bilangan oksidasi atom Mn berubah dari +4 menjadi +2
(2) Bilangan oksidasi atom C berubah dari +2 menjadi +4
(3) Bilangan oksidasi atom H berubah dari +1 menjadi +2
(4) Bilangan oksidasi atom O tidak berubah
49. Mangan dapat mempunyai bilangan oksidasi 0, +2, +3, +4, +6 dan +7. Di antara
senyawa Mn berikut, yang dapat mengalami oksidasi dan reduksi adalah . . . .
(1) KMnO4
(2) MnO2
(3) Mn
(4) Mn2O3
50. Pasangan rumus kimia dan namanya yang benar adalah . . . .
(1) TiO2 – titranium (IV) oksida
(2) MnCl2 – mangan (II) klorida
(3) Fe2O3 – besi (III) oksida
(4) PbSO4 – timbale (II) sulfat
51. Perhatikan reaksi berikut:
CuO + CuS → Cu2O + SO2
Nama senyawa yang terlibat dalam reaksi tersebut adalah . . . .
(1) Tembaga (II) oksida
(2) Tembaga (II) sulfida
(3) Tembaga (I) oksida
(4) Belerang dioksida
58
c. Xe dalam XeF4, XeO4, XeOF4, dan XeO64-
d. C dalam CCl4, COCl2, Na2CO3, dan CS2
e. Mn dalam MnO2, MnSO4, dan MnO4-
53. Hitunglah bilangan oksidasi masing-masing atom yang terdapat di dalam:
a. Na2S2O3
b. KClO3
c. AsO43-
d. LiAlH4
e. CaMnO3
54. Tentukan atom-atom apakah yang teroksidasi dan tereduksi dalam persamaan reaksi
Sr(s) + H2O(l) → Sr2+(aq) + 2OH-(aq) + H2(g)
55. Tentukan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dari masing-masing reaksi redoks
berikut. Tentukan pula oksidator dan reduktor.
a. Cr2O72- + 6Fe2+ + 14H+ → 2Cr3+ + 6Fe3+ + 7H2O
b. 2Na2S2O3 + I2 → 2NaI + Na2S4O6
c. 2KI + MnO2 + 2H2SO4 → I2 + K2SO4 + MnSO4 + 2H2O
d. Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+
e. 3Mn2+ + 2MnO4- + 2H2O → 5MnO2 + 4H+
59
Pada Bab Ini Akan
Dipelajari:
A. Kekhasan Atom
Karbon
B. Pengelompokan
Senyawa
Hidrokarbon
C. Tata Nama
Senyawa
Hidrokarbon
D. Sifat Fisika
Senyawa
Hidrokarbon
E. Isomer Senyawa
Hidrokarbon
F. Reaksi Kimia
pada Senyawa
Hidrokarbon
BAB 1
Atom Karbon dan
Senyawa Hidrokarbon
Roti mengandung karbohidrat, suatu senyawa kimia yang tersusun atas
unsure C, H, dan O, sebagian permukaan roti yang awalnya lembut dan
berwarna putih akan berubah menjadi kerak berwarna hitam. Zat
berwarna hitam tersebut adalah karbon (C), unsure kimia yang
menyususn karbohidrat dan berbagai senyawa lain yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
y
w
a
n
s
-
t
f
i
e
S
m
o
A
t
n
a
R
R
n
a
i
t f
t
a
i
m
t
A
k
o
r
d
i
H
u
t
r
e
T r
a
o
b
p
a
K
o
r
e
T
u
b
o
b
r
a
K
n n
o
a
k
61
Sebagian besar senyawa kimia yang terdapat di ala mini
merupakan senyawa karbon. Salah satu senyawa karbon yang
jumlahnya sangat banyak dan penggunaannya cukup penting
adalah senyawa hidrokarbon. Senywa hidrokarbon adalah
senyawa yang terebntuk dari atom hydrogen dan karbon. Pada
awal bab ini, kita akan membahas mengenai kekhasan atom
karbon. Selanjutnya akan kit apelajari tentang senywa
hidrokarbon, meliputi pengelompokan, tata nama, sifat-sifat
fisika, isomer, serta reaksi kimianya.
A.
Kekhasan Atom Karbon
Atom C mempunyai
Gambar 1.1 Struktur
konfigurasi electron 2 4, sehingga
Lewis yang dimiliki
valensinya adalah 4. Artiya, setiap
atom
Karbon satu atom C dapat membentuk 4
memungkinkan ikatan kovalen tunggal. Oleh
setiap atom karbon karena itu, atom C mempunyai
mengikat 4 atom sifat yang khas yaitu mampu
lainnya. berikatan dengan atom C lain
membentuk rantai karbon yang
sangat panjang dan bervariasi.
Pada senyawa polimer, panjang rantai C bisa mencapai ribuan
atom C.
62
3. Posisi Atom C dalam Rantai Karbon
Kabar Tokoh
a. Berdasarkan jumlah atom C yang diikat oleh setiap atom C,
ada 4 (empat) lemungkinan posisi atom Cdalam rantai Atom
C primer : Atom C yang hanya mengikat 1 atom
C lainnya
b. Atom C sekunder : Atom C yang mengikat 2 atom C
lainnya
c. Atom C tersier : Atom C yang mengikat 3 atom C
lainnya
d. Atom C kuartener : Atom C yang mengikat 4 atom C
lainnya
Friedrich Wohler,
senyawa organic di
H – C1 – C2 – C3 – C4 – CH3 C2 : atom C sekunder
laboratorium. C3 : atom C tersier
H H CH3 CH3 C4 : atom C kuartener
Penyelesaian : D
Atom C primer: A A H H H H H
Atom C sekunder : B H – C – C – C – C – C – CH3
Atom C tersier : C H H H H H
Atom C kuartener : D B C
63
Latihan
d
I
H
b
f
A
n
a
R
(
k
i
S
s
l
u
t
r
e
T
o
p
)
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon ?
2. Apa saja senyawa yang dapat dibentuk oleh atom karbon ?
3. Tentukan jumlah atom C primer, sekunder, tersiser, dan kuartener dalam senyawa
berikut !
B.
CH3
CH3
CH2 – CH3
64
GAMBAR 1.2 Gambar
bentuk rantai atom C.
(a) rantai lurus, (b) (a)
H H H H
rantai bercabang, (c)
H–C–C–C–C–H
rantai cincin tertutup
( H H H H
b
H H H
H–C–C –C–H
H CH3 H
(
c H H
H–C–C–H
H–C–C–H
H H
Ikatan antar atom C dapat berupa ikatan tunggal, rangkap 2, dan rangkap 3. Ikatan
tunggal disebut dengan ikatan jenuh sehingga hidrokarbonn yang hanya menngandung
ikatan tunggal disebut hidrokarbon jenuh. Sementara itu, ikatan rangkap 2 dan rangkap 3
disebut dengan ikatan tidak jenuh sehingga hidrokarbon yang mengandun ikatan rangkap
2 dan 3 diseut hidrokarbon tidak jenuh.
Rumus Umum Alkana, Alkena, dan Alkuna
Alkana, alkena, dan alkuna mempunyai rumus umum teretentu, yaitu sebagai berikut:
Alkana CnH2n+2
Alkena CnH2n
Alkuna CnH2n-2
Rumus umum tersebut dapat digunakan untuk mennetukan rumus≡ molekul senyawa
alkana, alkena, dan alkuna. Selanjutnya, struktur molekul senyawa dapat digambarkan
berdasarkan rumus molekul tersebut.
65
Tabel 1.2 Rumus Molekul dan Struktur Beberapa Senyawa Alkana, Alkena, dan Alkuna
1 CH4 H–C–H
H
H H
2 C2H6 H–C–C–H
H H atau CH2CH2
H H H
Alkana 3 C3H8 H–C–C–C–H
H H H atau CH3CH2CH3
H H H H
H–C–C–C–C–H
H H H H n-butana
4 C4H10
H H H
H–C–C – C–H
H CH3 H 2-metil propana
H H
2 C2H4
C=C
H H
H
Alkena 3 C3H6
H–C–C=C–H
H H H
H H
4 C4H8
H–C–C–C=C–H
H H H H
Alkuna
C2H2 H – C ≡ C – H atau CH ≡ CH
2
3 C3H4 HC ≡ C – CH3
H H
4 C4H6
H – C – C – C ≡ CH
H H
66
Contoh Soal 1.2
H H H H H
H–C–C–C–H H–C=C–C–H H–C–C≡C–H
H H H H H H H
I II III
Penyelesaian:
1. Senyawa I dan V termasuk kelompok alkana karena hanya mempunyai ikatan tunggal
Senyawa II dan VI termasuk kelompok alkena karena mempunyai ikatan rangkap 2
Senyawa III dan IV termasuk kelompok alkuna karena mempunyai ikatan rangkap 3.
67
Latihan
I II III
2. Tentukan rumus molekul senyawa alkana, alkena, dan alkuna yang mempunyai 6 atom
C!
3. Termasuk kedalam kelompok hidrokarbon manakah senyawa berikut ?
a. C5H10 d. C6H14
b. C7H12 e. C9H18
c. C8H18 f. C5H10
4. Suatu senyawa hidrokarbon kelompok alken adiketahui mempunyai massa molekul
relatif (Mr) 84. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut !
5. Diketahui suatu senyawa hdrokarbon terdiri atas 84% C dan 13% H. Apabila diketahui
Mr hidrokarbon tersebut adalah 100, tentukanlah rumus molekulnya !
68
C. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
Tabel 1.3 Nama Akhir Senyawa Tata nama senyawa hidrokarbon bergantung pada
strukturnya. Struktur senyawa hidrokarbon dapat
HIdrokarbon berbentuk rantai lurus, rantai bercabang, dan rantai
Jenis Ikatan Nama cincin. Selain itu, jenis ikatan yang erdapat dalam
Akhir struktur juga mempengaruhi penamaan senyawa
tunggal -ana
(-) hidrokarbon.
rangkap 2 -ena
(=)
rangkap 3 -una 1. Tata Nama Senyawa Alkana
a. Tata Nama Senyawa Alkana Rantai Lurus
Penamaan senyawa alkana rantai lurus tersusun atas
nama awal dan nama akhir. Nama awal ditentukan
berdasarkan jumlah atom C-nya. Sementara itu, nama
akhir ditentukan berdasarkan jenis ikatannya.
Jumlah Jumlah
Nama Awal Nama Awal
Atom C Atom C
1 meta- 6 heksa-
2 eta- 7 hepta-
3 propa- 8 okta-
4 buta- 9 nona-
5 penta- 10 deka-
69
Contoh Soal 1.3
H H H H H H
a. H – C – C – H b. H – C – C – C – C – H
H H H H H H
Penyelesaian :
a. b.
Jumlah atom C 4
Junlah atom C 2 Nama awal buta-
Nama Awal eta- Jenis ikatan Ikatan tunggal
Jenis ikatan ikatan tunggal Nama akhir -ana
Nama akhir -ana
H H
H – C – H Kekurangan
→
1atom H H – C - atau CH3-
H H
Alkana Alkil
70
Cakrawala Nama suatu senyawa alkana rantai bercabang
tersusun atas nomor posisi pada rantai induk, nama alkil,
Kimia
Gas Metana dari
dan nama rantai induk. Nama rantai induk bergantung
Kotoran Sapi
pada jumlah atom C, sama dengan penamaan alkana
rantai lurus.
71
Contoh Soal 1.4
H–C–C – C–C–H
H CH3 H H
2. Tentukan nama senyawa-senyawa hidrokarbon berikut !
a. CH2CH3CH3 b. CH3 CH3 c. CH3
CH3
Penyelesaian:
C1 – C 2 – C 3 – C4 – C 3 – C 2 –
1
1. H CH4 H H Rantai utama H C
H H H Rantai
C C utama
H- H - H bukan H- H -H
H H H H H H
72
2) Nama gugus yang mempunyai huruf dan paling awal (berdasarkan alphabet)
dituliskan lebih dahulu. Nama yang tepat: 4-etil-2-metil heptana bukan
dinamakan 2-metil-4-etil heptana.
b. 1) Tentukan rantai alkana terpanjang, lalu beri nomor sehingga salah satu rantai
2) Senyawa ini mempunyai 2 rantai cabang yang strukturnya sama (metal). Jika
terdapat 2 atau lebih gugus alkil yang identik, gunakan awalan: di- (2 gugus
alkil), tri- (3 gugus alkil), dan tetra- (4 gugus alkil). Nomor posisi setiap
cabang dituliskan paling awal dan dipisahkan dengan tanda koma (,).
Nama yang tepat: 2,4-dimetil heksana
bukan 2,4-metil heksana
3,5-dimetil heksana
2-metil-3-metil heksana
2-4-dimetil heksana
c. 1)Tentukan rantai alkana terpanjang, lalu beri nomor sehingga salah satu rantai
CH3 CH3
73
2. Tata Nama Senyawa Alkena
Tata nama sednyawa alkena bergantung pada
struktur dan jenis ikatan yang terdapat pada senyawa
tersebut. Berikut adalah langkah-langkah penamaan
senyawa alkena rantai lurus.
a. HItung jumlah atom C-nya, kemudian tuliskan nama
awal berdasarkan jumlah atom C, dan akhiri dengan
akhiran –ena
b. Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, maka
beri nomor setiap atom C sehingga nomor terkecil
tereletak pada atom C yang terikat pada ikatan rangkap
2. Penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C
pertama yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda
(-) dan nama rantai induk.
74
Contoh Soal 1.5
Penyelesaian :
a. b.
Jumlah 3 Jumlah 4
atom C atom C
75
Penyelesaian :
a.
b. 4 3 1 2 4
bukan 3-metil-3-butena
2-etil propena
2-metil butena
76
3. Tata Nama Senyawa Alkuna
Seperti halnya pada senyawa alkena, atata nama
senyawa alkuna juga bergatung pada struktur dan
jenis ikatan yang terdapat pada senyawa tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah penamaan senyawa
alkuna rantai lurus.
77
Contoh Soal 1.7
Penyelesaian :
1. a.
Jumlah atom C 3
Nama wal propa-
Jenis ikatan ikatan rangkap 3
Nama akhir -una
b. 4 3 2 1 1 2 3 4
78
2. a. 5 6 2 1
b. CH3 CH3
CH3CHC ≡ CH bukan CH3CHC ≡ CH
4 3 2 1 1 2 3 4
79
Latihan
H–C–C–C–C–C–C–H
H H H H H H
b. H H H H H
H–C–C–C – C–C–H
H H C2H5 H H
HC = CH CH2CH2CH3
c. CH3 CH2CH3
CH3CH2CHCH = CHCH
80
D. Sifat Fisik Senyawa Hidrokarbon
n-heptana CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 7 100 Cair 98
n-oktana CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 8 114 Cair 126
n-nonana CH3-CH2-CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2 9 128 Cair 151
Kebahagiaan adalah
Kata Motivasi
3. Hubungan Antara Wujud Senyawa
milik mereka yg Hidrokarbon
mempunyai impian,
dan punya keberanian
tuk berusaha
mewujudkannya jadi 81
kenyataan.
Sifat Fisika Senyawa
Alkena
Latihan
1. Jelaskan hubungan antara titik didih senyawa alkana dan jumlah rantai cabangnya!
2. Urutkan senyawa-senyawa berikut berdasarkan kenaikan titik didihnya!
a. Heptana
Dalam b. subbab ini,
3-metil heksena
c. 2,3-dimetil
kompetensi yangpentuna
3. Mengapa pentana memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada 2,2-dimetil
harus kamu kuasai
propana? Jelaskan!
adalah
4. Perhatikan senyawa-senyawa berikut ini!
a. N-pentana
menyimpulkan
b. N-pentuna
hubungan antara
c. N-heksana
titik d.
didih senyawa
Isopentana
e. Isobutana
rendah?
Harus dikuasai
Isomer
Isomer Posisi
c. CH3- CH2- CH2- CH2- CH3
d.
C
2-metil propana (rumus kimia C4H10, Mr=58) bukan 3-metil propana.
Senyawa yang mungkin adalah 2-metil propana.
c. Isomer Geometris
Isomer geometris pada alkena adalah kelompok senyawa isomer yang
disebabkan oleh perbedaan letak geometris dari gugus yang terikat pada atom C
berikatan rangkap.
Contoh:
2. Dua atau lebih senyawa disebut isomer jika mempunyai rumus molekul relatif (Mr)
yang sama. Jumlah isomer dapat diketahui dengan menggambar struktur senyawa-
senyawa yang memiliki rumus kimia seperti berikut :
b. Isomer Posisi
Isomer posisi adalah kelompok senyawa isomer yang disebabkan oleh
perbedaan posisi ikatan rangkap pada rantai karbon.
86
3. Isomer pada Alkuna
Latihan
1. Hitunglah junlah isomer dari C7H16! v
2. Tentukan senyawa-senyawa yang merupakan isomer dari C8H18!
3. Tentukan isomer kerangka, isomer posisi, dan isomer geometris dari senyawa
C8H16!
4. Tentukan isomer kerangka dan isomer posisi dari senyawa C8H14!
Tentukan isomer geometris dari senyawa C4H8 dan C5H10, kemudian beri nama
senyawa-senyawa tersebut!
Kilas Balik
87
senyawa hidrokarbon, 1
xCO2+ y H2O
reaksi pembakaran akan 2
menghasilkan karbon
dioksida dan uap air.
89
Dalam subbab
ini, kompetensi
Kilas balik
yang harus
kamu kuasai
Lengakpilah tabel berikut!
adalah mampu
menuliskan Reaksi Kimia Contoh Reaksi Kimia Pada
reaksi Hidrokarbon
sederhana pada
senyawa
hidrokarbon
(oksidasi, adisi,
Alkana Alkena Alkuna
Oksidasi
Adisi
Substitusi
Eliminasi
Percobaan Ilmiah
Selain mengandung unsur C, senyawa karbon juga mengandung unsur lainnya, seperti
H, O, dan N. Pengujian adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dapat dilakukan
dengan melakukan kegiatan berikut.
V. Prosedur Percobaan
6. Masukkan 1 sendok gula pasir dan 1 sendok serbuk CuO ke dalam tabung
pereaksi. Tutut tabung reaksi menggunakan gabus.
7. Tuangkan larutan kapur kedalam tabung reaksi lainnya hingga volumenya 1/3
tabung. Tutup tabung reaksi menggunakan gabus
8. Rangkai Alat
9. Panaskan tabung yang berisi gula pasir perlahan-lahan. Amati perubahan yang
terjadi pada larutan kapur
10. Buka tabung yang berisi gula pasir, lalu sentuhkan kertas kobalt uap hasil
pembakaran
Saat ini, hidrokarbon merupakan sumber energi listrik dan panas utama dunia
karena energi yang dihasilkannya ketika dibakar. Minyak bumi atau petroleum
merupakan salah satu contoh hidrokarbon yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari baik untuk kendaraan bermotor, untuk keperluan dapur, maupun keperluan
Relung
91
lainnya. Tetapi sayangnya, minyak bumi termasuk sumber bahan bakar yang tidak
terbaharukan karena berasal dari jasad renik makhluk hidup yang tekubur selama jutaan
tahun dengan melalui proses penguburan, proses diagnosis, kemudian dilanjutkan
dengan proses katagenesis, dan tidak dapat dimanfaatan lagi pada tahap metagenesis.
Sehingga, ada kemungkinan bahwa pada suatu saat nanti minyak bumi akan habis dan
kita pun terpaksa harus beralih ke energi lainya yang bersifat terbaharukan. Oleh karena
itu, kita harus merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia yang
diberikannya tersebut dan bersikap bijaksana dalam memanfaatkan minyak bumi dengan
cara tidak mengeksploitasinya secara berlebihan.
Glosarium
Gugus alkil : Satu gugus yang merupakan alkana yang telah kehilangan
satu atom hidrogennya.
Hidrokarbon tak jenuh : Senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua
dan rangkap tiga.
Isomer struktur : Dua senyawa atau lebih yang berumus molekul sama, tetapi
strukturnya berbeda.
93
EVALUASI
A. PIlihan Ganda
Kekhasan Atom Karbon
94
b. C7H16 e. C6H14
c. C6H10 (Ebatanas 1990)
6. Rumus kimia senyawa hidrokarbon berikut, yang merupakan rumus kimia alkana adalah . .
...
a. C2H4 d. C6H8
b. C4H6 e. C7H12
c. C5H12
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
7. Senyawa berikut yang mempunyai 5 atom C adalah . . . . . .
a. 2-etil butana
b. 2,2-dimetil butana
c. 2-metil pentana
d. 3-etil pentana
e. 2-metil butane
8. Nama yang tepat untuk senyawa berikut adalah . . . .
CH3
C2H5 C2H5
a. 3,4,6-trimetil oktana
b. 3,5,6-trimetil oktana
c. 6-etil-3,4-dimetil heptana
d. 2-etil-4,5-dimetil heptana
e. 2,5-dietil-3-metil heksana
9. Senyawa CH3 – CH2
CH – CH3
CH3 – CH2
mempunyai nama . . . . .
a. 3-metil pentana
b. 3-etil butana
c. 2-etil butana
d. Isoheksana
e. 1,1-dietil etana
95
10. Senyawa berikut ini mempunyai nama . . . . .
CH3 CH3
C = C – C – CH3
H H CH3
a. 4,4-dimetil-2-pentena
b. 2,3,3-trimetil-1-butena
c. 2,2,4-trimetil-3-butena
d. 2,2-dimetil-3-pentena
e. 4,4,4-trimetil-2-butena
11. Nama yang tepat untuk senyawa berikut adalah . . . .
CH3 – CH – CH = C – CH3
C2H5 CH3
a. 4-etil-2-metil-2-pentena
b. 2-metil-4-etil-2-pentena
c. 2-etil-4-metil-2-pentena
d. 2,4-dimetil-2-heksena
e. 3,5-dimetil-4-heksena
12. Nama yang tepat untuk senyawa berikut ini adalah . . . . .
CH3 = C – CH – CH2 – CH3
CH3 CH3
a. 2,3-metil-1-pentena
b. 2,3-dimetil-1-pentena
c. 2,3-dimetil pentena
d. 2-metil-3-metil pentena
e. 2-metil-3-metil-1-pentena
13. Suatu senyawa hidrokarbon mempunyai rumus kimia C4H6. Nama yang mungkin untuk
senyawa tersebut adalah . . . . .
a. 2-propana
b. 2,2-butana
c. 3-metil-1-propuna
d. 2-butana
e. 3-butana
14. Jika diketahui suatu alkuna 90% penyusunnya karbon,maka alkuna tersebut adalah . . . .
(Ar C = 12, H = 1)
96
a. propuna d. heksuna
b. butuna e. heptuna
c. pentuna
Sifat Kimia Senyawa Hidrokarbon
15. Reaksi substitusi diperlihatkan pada persamaan reaksi . . . .
a. C2H4 + Br2 → C2H4Br2
b. C2H2 + 2H2 → C2H6
c. C2H6 + Cl2 → C2H5Cl + HCl
e. 3(C2H4) → (C2H4)3
16. Produk dari reaksi adisi HBr pada propena yang mengikuti aturan Markovnikov
adalah . . . . .
a. CH2 = CH – CH3
b. CH2Br – CH2 – CH3
c. CH3 – CHBr – CH3
d. CH3 – CH2 – CH3
e. CH2Br – CHBr – CH3
17. Suatu alkuna rantai cabang 5 atom C, adisinya dengan air brom menghasilkan 1,2-
dibromo-2-metil butana. Nama alkuna tersebut adalah . .
a. 1-butena
b. 2-butena
c. 3-metil-2-butena
d. 2-metil-1-butena
e. 2-metil-2-butena
Menentukan Isomer Seyawa Hidrokarbon
18. Jumlah isomer C4H8 adalah . . . .
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
19. Perhatikan struktur senyawa hidrokarbon berikut !
(1) H H
C=C
H H
97
(2) H H
H–C–C–H
H H
(3) H H
H – C – C – Cl
H H
(4) H Cl
C=C
Cl H
Senyawa yang tidak mempunyai isomer adalah . . . . .
a. 1, 2, dan 3 d. 4
b. 1 dan 3 e. 1, 2, 3, dan 4
c. 2 dan 4
20. Senyawa nomor 2 mempunyai nama . . . . .
a.metana d.metuna
b. etana e. etuna
c. etena
21. Isomer fungsi dari senyawa propuna adalah . . . . . .
a. 1-propuna
b. 2-propuna
c. 2-propena
d. 1,2-propadiuna
e. 1,2-propadiena
(Ebtanas 1992)
98
c. 2,3,4-trimetil pentana
d. 2,2-dimetil pentana
e. 2,2,3,3-tetrametil butana
Memberi Nama Berdasarkan Strukturnya dan Menjelaskan Sifat Kimia Senyawa
Hidrokarbon
Gunakan struktur senyawa berikut untuk menjawab soal nomor 24 dan 25!
H CH3 H H
C=C – C–C–H
H H H
24.Senyawa tersebut mempunyai nama . . . . .
a. 2-metil-1-butena
b. 2,2-metil-1-butena
c. 2-metil-2-pentana
d. 2-metil-2-butena
e. 2-metil-1-pentana
25.Jika senyawa tersebut direaksikan dengan asam klorida, senyawa yang mungkin terbentuk
adalah . . . . . .
a. 2-kloro-2-metil pentana
b. 1,2-dikloro-2-metil butana
c. 2-kloro-2-metil butana
d. 2-kloro-2-metil butena
e. 1,2-dikloro-2-metil butena
Hubungan antara Sifat Fisika dan Isomer
26.Perhatikan struktur 3 senyawa hidrokarbon berikut !
H H H H H
(1) H – C – C – C – C – C – H
H H H H H
(2) H H H H
H–C–C – C–C–H
H CH3 H H
(3) CH3
CH3 – C – CH3
CH3
Pernyataan berikut yang benar adalah . . . .
99
a. (1), (2), dan (3) mempunyai Mr yang berbeda
b. (3) mempunyai titik didih terkecil
c. (2) mempunyai titik ddih terbesar
d. (1) mempunyai titik didih terkecil
e. Mr (3) lebih besar daripada Mr (2)
30.10 m3 suatu hidroarbon tepat bereaksi dengan 40 cm3 karbon dioksida. Jika volume suatu
gas diukur pada suhu dan tekanan sama, maka rumus hidrokarbon tersebut adalah . . . . .
a. CH4 d. C3H6
b. C2H6 e. C3H8
c. C3H4 (UMPTN 1992)
B.Uraian
100
0
1. Tentukan penamaan senyawa berikut yang tidak tepat!
a. 2-metil-3-pentena
b. 4-metil-2-pentuna
c. 3-etil propana
2. Gambarkan 3 (tiga) struktur senyawa hidrokarbon golongan alkana yang mempunyai 4
atom C, kemudian beri nama setiap senyawa!
3. Lengkapi persamaan reaksi kimia berikut!
a. C3H8 + Cl2 → ……
b. CH2 = CH2 + HCl → …….
c. CH2 + CH2 + Br2 → …….
4. Tentukan jumlah isomer dari senyawa-senyawa berikut!
a. 2-metil pentana
b. 2,2-dimetil propana
c. 3-heptana
101