Anda di halaman 1dari 105

KATA KUNCI

atom campuran homogen molekul

campuran ion senyawa

campuran heterogen materi unsur

1
a
r
Lt
u
PETA KONSEP

t
r
j
y
n
e
a
D
C
S
L
u
o t
w
n
a
:
h
l
e
y
t
n
o
E
S
C
oo
k
a
t
L
u
T
i
E
r
k
e
l :
h
r
t
l
a
n
o
t
i
l
s
i
t
l
a
v
n
o
I
L
u
K
N
r i
s
n
e
r
n
e
h
a
E
A
L
t
k
l
m
u
K
t
a
i
w
O
H
Ioo
t
i
l
u
s
a
n
t
n
a
l
1
<
=
C
r
a
o
α
(
N
P
E
)
t
k
e
2 1
o
t
i
l

2
A LARUTAN ELKETROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Larutan oralit Tubuh manusia mengandung larutan elektrolit.


adalah suatu Keringat manusia yang mengandung garam-garam
larutan yang hasil ekskresi dari kelenjar keringat, seperti natrium
mengandung karboksilat dan natrium klorida. Larutan garam-garam
elektrolit tersebut merupakan contoh larutan elektrolit. Apabila
tubuh kita tersengat listrik , kita akan merasakan
adanya aliran listrik masuk ke tubuh kita. Hal itu
membuktikan bahwa tubuh manusia juga
mengandunglarutan elektrolit.Fenomena lain yang
menunjukkan bahwa tubuh manusia mengandung
larutan elektrolit adalah ketika terserang diare. Saat
terserang diare kondisi tubuh terasa lemah. Hal tersebut
di sebabkan tubuh kekurangan cairan yang
mengandung elektrolit. Untuk memulihkan kondisi
tubuh yang lemah dapat memberikan larutan Oralit
kepada penderita.

1. Pengertian Larutan

Tuhan menciptakan segala sesuatunya


dengan beragam. Seperti pembahasan kita kali
ini mengenai larutan. Dimana larutan ada yang
elektrolit dan ada pula yang non elektrolit. Kita
sebagai makhluk hidup sangat butuh larutan
Gambar 1.1 Air
elektrolit dan nonelektrolit tersebut.
Khususnya untuk menjaga keseimbangan
tubuh.

3
Larutan memiliki peranan besar dalam
kehidupan sehari-hari. Kamu dapat
menjumpai larutan dimana saja, misalnya
didalam tubuh manusia. Umumnya, tubuh
manusia menyerap mineral, vitamin, dan
makanan dalam bentuk larutan. Larutan
adalah campuran homogen antara zat terlarut Gambar 1.2 Beberapa larutan
dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang
terlarut dalam zat pelarut. Zat terlarut
Kabar Tokoh
mempunyai jumlah yang sedikit dalam
campuran. Zat pelarut umumnya berwujud
cair. Zat pelarut adalah zat yang melarutkan
zat yang melarutkan komponen zat terlarut.
Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih
banyak dalam campuran. Zat pelarut yang
paling banyak digunakan adalah air. Oleh
Svante August Arrhenius salah
karena itu air disebut juga sebagai pelarut satu ahli kimia fisik asal
universal. swedia yag terkenal denga
teori elektrolitnya dan
mendapatkan hadia nobel
tahun 1903. Arrhenius mulai
membaca saatberusia tiga
2. Sifat Hantar Listrik Larutan
tahun dan tertarik dengn
matematika ketika ia
mengamati ayahnya bekerja.

Pada tahun 1884, Arrhenius telah berhasil Pada tahun 1911, Arrhenius
menerima medali Willard
menyelidiki daya hantar listrik. Daya hantar
Gibbs pertama kali di Amerika
listrik larutan adalah kemampuan larutan untuk Serikat berkat penelitiannya
meng hantarkan arus listrik. Sifat hantar listrik yang berjudul teori Larutan.

larutan berbeda-beda.

4
3. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

a. Larutan Elektrolit

Larutan yang dapat menghantarkan arus


listrik disebut sebagai larutan elektrolit. Jadi,
senyawa elektrolit adalah senyawa yang dapat
mengalami ionisasi jika dilarutkan didalam air.
Umumnya, senyawa elektrolit adalah berupa
garam, asam, atau basa. Yang terdiri dari ion
positif dan juga ion negatif saat proses
pembentukannya.
Contohnya pada pembentukan garam
NaCl. Reaksinya adalah sebagai berikut : Kata Motivasi

Jangan pernah
Na Na+ + e
menganggap belajar
Cl2 + e 2Cl-
sebagai suatu
Na+ + Cl- NaCl
kewajiban tetapi
Contoh senyawa elektrolit lainnya adalah KCl, anggplah Ia sebagai
KBr, CaCl2, Na2SO4. suatu kesempatan

a. Reaksi Ionisasi pada Senyawa Ion menyenangkan untuk

Reaksi ionisasi pada senyawa ion disebut juga membebaskan diri

reaksi disosiasi. Senyawa ion tersusun atas ion dalam mempelajari

positif (kation) dan ion negatif (anion). keindahan alam dan

Senyawa ion akan terurai menjadi ion-ionnya kehidupan

ketika dilarutkan dalam air. Ion-ion tersebut


akan bergerak bebas.
K2SO4(aq) 2K+(aq) + SO42-(aq)

5
b. Reaksi Ionisasi pada Senyawa Kovalen
Kilas Balik
Ionisasi atau terbentuknya ion-ion dalam larutan
tidak terbatas untuk senyawa ion saja. Zat yang
Larutan adalah
merupakan molekul kovalen yang bereaksi
campuran homogen
dengan air juga akan menghasilkan ion-ion
antara zat terlarut
sehingga larutan elektrolit juga merupakan suatu
dan pelarut. Zat
elektolit, contohnya adalah HCl. Jika HCl terlarut adalah zat
dilarutkan dalam air, akan terjadi reaksi seperti yang terlarut dalam
berikut zat pelarut
HCl(aq) + H2O(aq) H3O+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi ionisasi pada senyawa kovalen terjadi
karena adanya perpindahan proton atau ion
Hidrogen (H+) dari molekul HCl ke molekul air
sehingga menghasilkan ion hidronium H3O+ dan
ion klorida Cl-. Jika HCl dilarutkan dalam air,
akan terjadi reaksi kimia dan terurai menjadi ion-
ion walaupun HCl merupakan molekul netral.
c. Kekuatan larutan elektrolit
Kekuatan larutan elektrolit dapat dinyatakan
denga derajat ionisasi atau derajat disosiasi (α).
Nilai derajat ionisasi merupakan perbandingan
antara jumlah mol yang terionisasi dengan
jumlah mol yang di larutkan.

jumlah mol yang terionisasi


α=
jumlah mol yang dilarutkan

Derajat ionisasi elektrolit kuat adalah 1 atau mendekati 1, derajat ionisasi


elektrolit lemah antara 0-1, sedangkan derajat ionisasi nonelektrolit adalah 0.
Nilai tersebut menggambarkan sempurna atau tidaknya suatu reaksi ionisasi.

6
Pada elektrolit kuat, ion-ion akan terionisasi sempurna. Elektrolit lemah hanya
terionisasi sebagian, sedangkan nonelektrolit tidak terionisasi.

Dalam larutan asam asetat, hanya sebagian kecil dari molekul asam asetat
yang terurai membentuk ion. Misalnya, dalam larutan CH3COOH 1,0 M hanya
sekitar 0,42% yang bereaksi. Sisanya masih tetap berbentuk molekul yang
tidak bermuatan.

CH3COOH(aq) + H2O (aq) H3O+ (aq) + CH3OO-(aq)

Pada larutan asam asetat, molekul-molekul CH3COOH secara tetap akan


bertumbukan dengan molekul air dan setiap tumbukan ada kemungkinan
sebuah proton dari molekul CH3COOH akan berpindah ke molekul air dan
menghasilkan H3O+ serta CH3OO-. Akan tetapi, dalam larutan tersebut terjadi
pertemuan antara ion asetat dan ion hidronium. Jika kedua ion tersebut
bertemu, kemungkinan besar dari ion H3O+ akan melepaskan protonnya ke ion
CH3OO- untuk membentuk kembali molekul-molekul CH3COOH dan H2O
sehingga dalam larutan tersebut ada dua reaksi yang berjalan bersamaan.

Latihan Soal

1. Larutan dibawah ini yang dapat menghantarkan arus listrik adalah ...
a. Gula pasir
b. Alkohol
c. Garam dapur
d. Glukosa
2. Larutan yang bukan elektrolit adalah ...
a. Soda
b. Minyak tanah
c. Cuka
d. Tawas
3. Garam dapur dan cuka keduanya menhantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan
bahwa kedua larutan itu adalah ...?
a. Bersifat asam
b. Bersifat basa
c. Bersifat netral
b. Larutan Nonelektrolit d. Mengandung ion

7
Kata Motivasi
Tuhan menciptakan segala sesuatunya dengan
beragam. Seperti pembahasan sebelumnya mengenai
larutan elektrolit, ada juga larutan yang non elektrolit.
Belajarlah hal-hal
Tubuh kita perlu elektrolit dan non elektrolit. Agar
kecil setiap hari,
keseimbangan tubuh terjaga, bukan cuma elektrolit saja
tapi rutin terjadi
yang kita konsumsi, tetapi yang non elektrolit juga
setiap hari.
seperti gula ( glukosa, sukrosa, dll).
Lakukan
Sebelum mengetahui apa itu larutan non peningkatan kecil
elektrolit, sudah pahamkah kamu tentang larutan setiap hari, hal
elektrolit? Nah.. kalau sudah mari saatnya kita bahas tersebut akan
larutan non elektrolit. Apakah larutan non elektrolit berarti sangat
itu? banyak beberapa

Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non
elektrolit. Jadi, senyawa non elektrolit adalah senyawa yang tidak dapat
terioninsasi jika dilarutkan dalam air. Umunya, senyawa nonelektrolit berupa
senyawa karbon yang berikatan kovalen atau senyawa organik, misalnya gula,
urea, glukosa, dan minya. Jika senyawa tersebut dilarutkan dalam air, senyawa
utuh dalam bentuk molekulnya dan tidak bermuatan. Contohnya dapat diamati
pada reaksi urea sebagai berikut :

CO(NH2)2 (S) + H2O (l) → CO(NH2)2 (aq)

Jika kita kaitkan dengan kehidupan sehari-hari, contoh-contoh larutan non


elektrolit seperti yang disebutkan sudah tidak asing lagi bukan. Nah untuk itu, agar
pemahaman tentang larutan elektrolit semakin melekat, lakukanlah pengujian
“eksperimenku” dan temukan jawaban dari pertanyaannya. dan diskusikanlah
bersama temanmu tentang hasil eksperimenmu.

Apakah kamu telah menguasai kompetensi subbab ini?


8
Dalam subbab ini, kompetensi yang harus kamu kuasai adalah
membedakan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dan non elektrolit melalui
percobaan. Perhatikan tabel berikut!

Pengamatan
No Zat
Nyala Gelembung
lampu
1 A Terang Banyak
2 B Redup Sedikit
3 C Redup Sedikit
4 D Terang Banyak
5 E Terang Banyak
6 F Terang Banyak
7 G Padam Tidak ada
8 H Padam Tidak ada
9 I Redup Tidak ada
10 J Redup Sedikit

Berdasarkan data pada tabel, lengkapilah peta konsep berikut!


a
u
m
K
e
l
o
r
E
L
N
t
.k
n
i
hB Sifat Hantar Listrik Larutan Elektrolit

menyebabkan suatu zat dapat menghantarkan listrik? Manakah yang lebih kuat
daya hantarnya, elektrolit kuat atau lemah? Jika kamu ingin mengetahui
9
Melalui percobaan mengenai daya hantar listrik, kamu telah mengetahui
bahwa padatan garam dapur, metanol, gula, dan urea tidak dapat menghantarkan
listrik. Adapun larutan garam dapur, lelehan garam dapur, larutan asam cuka,
asam sulfat, dan asam klorida dapat menghantarkan listrik. Apakah yang

jawabannya kamu harus memahami dulu reaksi ionisasi. Reaksi ionisasi adalah
proses penguraian zat-zat dalam air menjadi ion-ionnya. Umumnya, reaksi
ionisasi dapat terjadi pada senyawa ion dan kovalen

1. Bagaimana Reaksi Ionisasi pada Senyawa Ion?

Reaksi ionisasi pada senyawa ion disebut juga reaksi disosiasi. Senyawa
ion tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa ion akan
terurai menjadi ion-ionnya ketika dilarutkan dalam air. Ion-ion tersebut akan
bergerak bebas. Perhatikan contoh berikut ini

K2SO4 (aq) 2K+ (aq) SO4- (aq)

AlCl3(aq) Al3+ (aq) 3Cl- (aq)

10
Kupas Masalah

Tentukan hasil reaksi ionisasi dari Na2CO3!

a. Na2+ dan CO32- d. Na2+ dan CO32

b. Na2+ dan CO3- e. Na+ dan 2CO32-

c. 2Na+ dan CO32-

solusi :

c. 2Na+ dan CO32-

coba sendiri !

ion Ag+ dan PO43- merupakan hasil ionisasi dari?

a. AgPO4 d. Ag3PO4

b. Ag(PO4)3 e. 3AgPO4

c. Ag4PO4

11
A. Apakah Itu Larutan ?

Masih ingatkah Anda, apakah larutan itu? Tentunya Anda masih ingat
bukan? Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau serbasama. Jika
Anda melarutkan 2 sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka
Anda telah mendapatkan larutan gula.
Cobalah Anda ingat kembali, manakah dari gula dan air yang berperan
sebagai zat terlarut dan zat pelarut. Di SMP atau bahkan di SD Anda pernah
membedakan benda-benda yang dapat menghantarkan listrik atau tidak dapat
menghantarkan listrik, melalui percobaan berikut.

Setelah diamati percobaan seperti di atas, kita dapat membedakan benda


yang dapat menghantarkan listrik dengan lampu menyala. Sedangkan benda yang
tidak menghantarkan listrik lampunya padam. Ternyata paku dapat
menghantarkan listrik sedangkan plastik tidak menghantarkan listrik.
Bagaimanakah seandainya rangkaian uji elektrolit pada percobaan di atas,
dapatkah kita gunakan untuk uji coba berbagai larutan. Marilah kita lakukan
percobaannya sesuai petunjuk percobaan berikut.

12
A. Alat dan bahan yang harus disediakan

Tabel 1. Alat dan bahan

B.
Cara

Kerja

1. Rangkaian alat penguji elektrolit seperti gambar 2 di bawah ini

2. Masukkan kira-kira 50 ml air kran ke dalam gelas kimia dan uji daya hantar
listriknya. Catat apakah lampu menyala atau timbul pada elektroda.
3. Bersihkan elektroda dengan air dan keringkan, kemudian dengan cara yangs
13
ama uji daya hantar listrik larutan di bawah ini. Catatlah di tabel 2
pengamatan
Tabel 3. Pengamatan

C. Setelah Melakukan Percobaan.

Cobalah Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut dan jangan lupa berdiskusi


dengan teman-temanmu ini.

1. Cobalah amati dengan seksama, apa yang terjadi pada lampu dan batang
elektroda, adakah perubahan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….
2. Diantara bahan yang diuji, zat manakah yang dapat menghantarkan arus
listrik dan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Jawab :
…………………………………………………………………………………
14
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………

3. Buatlah definisi tentang larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.


Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….

4. Diantara larutan elektrolit di atas, manakah zat terlarutnya yang tergolong


(a) ikatan ion; (b) ikatan kovalen.
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………

15
GLOSARIUM

Derajat Ionisasi :Perbandingan antara jumlah zat yang terionisasi


dengan jumlah zat mula-mula

Desalinasi :Proses menghilangkan garam dari air

Distilasi :Proses pemisahan cairan berdasarkan perbedaan


titik didih

Disosiasi :Reaksi ionisasi pada senyawa ion

Elektrolit biner :Senyawa elektrolit yang memiliki jumlah ion sama


dengan dua

Elektrolit kuartener :Senyawa elektrolit yang memiliki jumlah ion sama


dengan empat.

Elektrolit terner :Senyawa elektrolit yang memiliki jumlah ion sama


dengan tiga

Larutan elektolit :Lempeng logam atau kawat untuk mengalirkan


arus listrik dalam larutan elektrolit

Larutan elektrolit kuat :Larutan zat-zat terlarutnya terurai sempurna dan


menghasilkan nyala lampu terang.

Larutan elektrolit lemah : Larutan zat-zat terlarutnya terurai tidak sempurna


dan menghasilkan nyala lampu redup.

Larutan nonelektrolit :Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus


listrik.

16
EVALUASI

A. Pilihlah satu jawaban yang benar dibawah ini

1. Berikut ini merupakan gejala yang dapat diamati pada beberapa larutan jika
dihubungkan dengan alat penguji elektrolit berbagai larutan.
1.Terdapat gelembung gas
2. Lampu menyala terang
3. Lampu menyala redup
4. Lampu tidak menyala
Gejala yang menunjukkan adanya sifat hantar listrik pada larutan ialah
nomor…
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 3 dan 4
d. 1,2, dan 3
e. 1,2, dan 4
2. Suatu larutan merupakan penghantar yang baik apabila larutan tersebut
mengandung …
a. molekul yang bebas bergerak
b. molekul yang bersifat kondutor
c. molekul zat terlarut
d. ion yang bebas bergerak
e. zat pelarut dan terlarut
3. Air yang tidak dapat menghantarkan arus listrik adalah …
a. air sungai
b. air sawah
c. air suling
d. air ledeng
e. air sumur
4. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ialah …
a. larutan gula 17
b. larutan etanol
c. larutan alcohol
d. larutan urea
e. larutan bensin
5. Larutan yang membuat lampu menyala paling terang ialah …
a. air sumur
b. air sungai
c. air laut
d. larutan jeruk
e. larutan teh
6. Di antara zat –zat berikut yang larutannya dalam air tidak dapat
menghantarkan listrik adalah...
a. asam cuka
b. garam dapur
c. air laut
d. air murni
e. asam sulfat
7. Pernyataan berikut yang merupakan sifat elektrolit adalah...
a. tidak menghantarkan arus listrik
b. dalam keadaan padat menghantar arus listrik
c. dalam pelarut bukan air menghantarkan arus listrik
d. dalam pelarut air tidak menghantarkan arus listrik
e. lelehannya dapat menghantarkan arus listrik

8. Pasangan senyawa berikut yang termasuk elektrolit adalah...


a. natrium oksida dan alkohol
b. natrium hidroksida dan gula
c. gliserin dan asam klorida
d. natrium klorida dan asam klorida
e. kalium hidroksida dan glukosa

9. Kelompok berikut yang dapat menghantarkan arus listrik adalah...


18
a. air, larutan gula, larutan garam
b. alkohol, larutan cuka, larutan gula
c. larutan garam, larutan cuka, larutan sumur
d. larutan garam, larutan cuka, larutan gula
e. kristal gula, alkohol, kristal garam dapur

10. Elektrolit mempunyai sifat antara lain...


a. tidak menghantarkan arus listrik
b. dalam keadaa padat menghantarkan arus listrik
c. dalam pelarut bukan air menghantarkan arus listrik
d. dalam pelarut air tidak menghantarkan arus listrik
e. lelehanya dapat menghantarkan arus listrik

11. Larutan yang dapat menghantarkan listrik adalah larutan ...


a. gula pasir
b. garam dapur
c. alkohol
d. minyak tanah
e. glukosa

12. Hasil pengujian daya hantar listrik terhadap larutan A dan B diperoleh hasil :
pada larutan A, bola lampu menyala dan terjadi gelembung- gelembung gas.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengujian tersebut adalah...
a. larutan A adalah elektrolit karena menghasilkan gelembung-gelembung
gas
b. larutan A adalah elektrolit karena tidak menghasilkan gelembung-
gelembung gas
c. larutan A adalah elektrolit karena terurai menjadi ion-ion
d. larutan A adalah elektrolit karena terurai menjadi ion-ion
e. larutan A adalah elektrolit karena mudah larut dalam air
13. Berikut ini yang termasuk senyawa elektrolit adalah…
a. urea 19
b. C2H5OH
c. (CH2)2 (OH)2
d. C2OH
e. CH3CH = O

14. Zat berikut yang larutannya dalam air tidak dapat menghantarkan arus listrik
adalah...
a. NH3
b. SO3
c. HCl
d. CH3OH
e. CH3COOH

15. Pasangan larutan senyawa yang termasuk larutan elektrolit lemah adalah...
a. C2H5OH dan NH4OH
b. CH3COOH dan NH4OH
c. C2H5OH dan NaOH
d. NaOH dan NH4OH
e. CH3COOH dan NaOH

16. Berikut adalah larutan elektrolit, kecuali..


a. CH3COOH
b. HCN
c. KOH
d. C2H5OH
e. Ca(OH)2

17. Elektrolit berikut merupakan elektrolit kuat, kecuali...


a. HNO3
b. NH4OH
c. Ba(OH)2
d. NaCl
e. K2SO4
20

18. Data percobaan daya hantar listrik dari berbagai sumber sebagai berikut.
No Jenis Air Nyala lampu Pengamatan lain
1 Air laut Redup Ada gas
2 Air ledeng - Ada gas
3 Air danau - Ada gas
4 Air sumur Redup Ada gas
5 Air suling - Ada gas

Dari sata tersebut dapat disimpulkan bahwa...


a. Air laut merupakan elektrolit
b. Air suling bersifat non elektrolit
c. Ada air yang bersifat elektrolit dan nonelektrolit
d. Semua air dari berbagai sumber, bersifat elektrolit
e. Sifat elektrolit bergantung pada zat pelarut

19. Berikut hasil percobaan daya hantar listrik dari berbagai larutan.
No Lampu Pengamatan Lain
1 Nyala redup Banyak gelembung
2 Nyala redup Banyak gelembung
3 Tidak nyala Sedikit gelembung
4 Tidak nyala Tidak gelembung
Dari data diatas, pasangan yang digolongkan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah berturut-turut adalah...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4

20. Pasangan senyawa berikut yang termasuk nonelektrolit adalah...


a. Urea dan gula
b. Garam dapur dan asam klorida
c. Asam sulfat
d. Natrium klorida dan asam klorida
e. Kalium hidroksida dan glukosa 21

21. (NH4)2SO4 dalam air akan menghasilkan ion-ion...


a. (NH4)2+ dan SO42-
b. NH2+ dan SO42-
c. NH4+ dan SO4-
d. NH4+ dan SO4-
e. 2NH42+ dan SO42+

22. Daya hantar listrik terbesar diberikan oleh larutan..


a. HCl 0,1 M
b. H2SO4 0,1 M
c. H2SO4 0,05 M
d. CH3COOH 0,1 M
e. CH3COOH 0,05 M

23. Diantara zat-zat berikut, zat yang terbuat dari larutan dengan konsentrasi
sama yang merupakan penghantar listrik paling buruk adalah...
a. HCl
b. NaOH
c. CH3COOH
d. MgSO4
e. N2O5

24. Jika Pb(NO3)4 di larutkan dalam air, akan diperoleh ion-ion...


a. Pb22+ + NO3-+
b. Pb4+ + NO3-
c. Pb4+ + 2NO3-
d. Pb22++ 4NO3-
e. Pb4+ + 4NO3-

22
25. Suatu zat padat dilarutkan dalam air, ternyata larutan ini dapat menghantarkan
arus listrik. Pernyataan yang tepat untuk menerangkan peristiwa tersebut
adalah...
a. Dalam air zat padat itu terurai menjadi ion-ion
b. Dalam air zat padat itu terurai menjadi atom-atom
c. Dalam zat padat itu terurai menjadi molekul-molekul
d. Air menjadi mudah terionisasi apabila ada zat padat di dalamnya
e. Air menjadi konduktor listrik apabila ada zat terlarut di dalamnya

B. Uraian
1. Suatu zat padat dilarutkan dalam air, ternyata larutan itu dapat menghantarkan
arus listrik. Apakah yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi?
2. Tuliskan reaksi ionisasi garam-garam berikut !
a. KI
b. Ca(NO3)2
c. MgSO4
d. (NH4)3PO4
e. Al(NO3)3
f. KNO2
g. Al2(SO4)3
h. NH4NO3

3. a. Apa yang dimaksud dengan derajat ionisasi dan elektrolit kuat?


b. Berapakah nilai derajat ionisasi elektrolit kuat?
4. a. Apakah yang dimaksud dengan zat elektrolit?
b. Bagaimana cara membedakan antara zat elektrolit dan zat nonelektrolit?
c. Berikan masing-masing tiga contoh zat elektrolit dan zat nonelektrolit!
5. Tentukan jumlah ion elektrolit-elektrolit berikut!
a. H3PO4 b. AlCl3

23
EKSPERIME
N

ALAT
1. Gelas beaker 50 mL 2 buah
2. Elektroda

BAHAN
1. Larutan garam dapur 20 mL
2. Larutan gula 20 mL

LANGKAH KERJA
1. Masukkan larutan garam kedalam gelas beaker 1 dan larutan gula
pada gelas beaker 2.
2. Masukkan elektroda kedalam gelas beaker 1 dan amati.
3. Masukkan elektroda yang sudah di bersihkan kedalam gelas
beaker 2 dan amati.
4. Catat apa yang terjadi pada elektroda tersebut.
Analisis Data
1. Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
2. Buatlah kesimpulan dari eksperimen ini.

24
INGAT KIMIA

Zat terlarut dan pelarut bercampur secara homogen


membentuk larutan. Larutan elektrolit memiliki sifat dapat
menghantarkan arus listrik. Sifat hantar listrik larutan diuji
menggunakan seperangkat alat penguji elektrolit yang terdiri atas
lampu, kabel, dan elektrodayang dicelupkan dalam larutan yang
diuji. Elektrolit kuat mampu mampu menghantarkan arus listrik
secara sempurna sehingga lampu menyala terang. Sedangkan
larutan elektrolit lemah hanya menyalakan lampu dengan redup.
Larutan yang tidak mampu menghantarkan arus listrik dinakan
larutan nonelektrolit.

25
TEKA-TEKI KIMIA
26
PETA KONSEP
BAB 2
KIMIA DALAM Reaksi kimia

KEHIDUPAN Pernahkah kamu mendengar tentang

R. Kimia Biasa fotosintesis? Proses


Oksidasi Reduksi
pembuatan
makanan oleh
tumbuhan terjadi penyusunan zat gula dan oksigen
dengan menggunakan
cahaya matahari, air dan Oksigen Hidrogen Elektron Perubahan biloks
karbon dioksida. Dalam
proses tersebut terjadi
penerapan redoks. Proses
fotosintesis akan berlangsung dan akan
BO Turun BO Naik
menghasilkan O2 serta C6H12O6 (gluksa).
Melalui reaksi redoks tumbuhan yang
berfotosintesis dapat menghasilkan gula Oksidator Reduktor
dan oksigen. Sehingga glukosa dapat
digunakan sebagai sumber energi utama
bagi tubuh. Selain itu oksigen yang dihasilkan dapat
membersihkan
udara dan
Aplikasi redoks dalam pemecahan masalah lingkungan

dibutuhkan
untuk bernafas.

KATA KUNCI :
Autoredoks Reaksi Oksidasi
Apa yang terjadiReduktor
jika
Bilangan Oksidasi Reaksi Redoks
Oksidator Reaksitidak ada reaksi redoks dalam
Reduksi
proses fotosintesis? Tidak
akan ada oksigen, tidak akan
ada glukosa yang akan di hasilkan sehingga tumbuhan
PETA KONSEP

Reaksi kimia OKSIDASI DAN Kata


REDUKSI
Motivasi

28
R. Kimia Biasa
Oksidasi Reduksi

Oksigen Hidrogen Elektron Perubahan biloks

BO Turun BO Naik

Oksidator Reduktor

Aplikasi redoks dalam pemecahan masalah lingkungan


Pernahkah kamu mendengar tentang Pendidikan adalah
fotosintesis? Proses pembuatan makanan oleh tiket ke masa
tumbuhan terjadi penyusunan zat gula dan oksigen depan. Hari esok
dengan menggunakan cahaya matahari, air dan karbon dimiliki oleh

dioksida. Dalam proses tersebut terjadi penerapan orang-orang yang

redoks. Proses fotosintesis akan berlangsung dan akan mempersiapkan


dirinya sejak hari
menghasilkan O2 serta C6H12O6 (gluksa). Melalui
ini
reaksi redoks tumbuhan yang berfotosintesis dapat
menghasilkan gula dan oksigen. Sehingga glukosa
dapat digunakan sebagai sumber energi utama bagi
tubuh. Selain itu oksigen yang dihasilkan dapat
membersihkan udara dan dibutuhkan untuk bernafas.

Apa yang terjadi jika tidak ada reaksi redoks


dalam proses fotosintesis? Tidak akan ada oksigen,
tidak akan ada glukosa yang akan di hasilkan sehingga
tumbuhan tidak akan memiliki energi dan akhirnya
mati, sedangkan manusia akan kekurangan persediaan
oksigen.

Sungguh baik dan hebat pencipta kita, yang


telah merancang segala sesuatu, baik materi, proses-
proses serta energi yang mempengaruhi aspek-
aspeknya demi berlangsungnya aktivitas kehidupan di
bumi ini.

Sesaat setelah di iris, daging buah apel


berwarna putih. Beberapa lama setelah di iris
dan di biarkan diudara terbuka, warna daging
buah apel perlahan-lahan berubah menjadi
cokelat. Mengapa warna daging buah
apelberubah? Perubahan warna tersebut
merupakan ciri terjadinya reaksi kimia, tepatnya
reaksi reduksi oksidasi (redoks). Selain 29
perubahan warna pada daging buah apel, reaksi
redoks juga terjadi pada beberapa peristiwa
lainnya, baik dalam kehidupan sehari-hari
REAKSI REDOKS

Reaksi dengan oksigen lazim disebut


reaksi oksidasi. Sebaliknya, reaksi pelepasan
oksigen disebut reduksi. Sebenarnya, reduksi dan
oksidasi berlangsung secara simultan (bersamaan),
Konsep yang menyatakan reaksi redoks
sehingga penamaan yang lebih tepat adalah reaksi
merupakan reaksi perpindahan oksigen adalah
reduksi-oksidasi
konsep yangataudisampaikan
reaksi redoks.
Karena dalam
kehidupan sehari-hari banyak perubahan kimia
Pada awalnya, reaksi oksidasi-reduksi
yang merupakan suatu reaksi redoks, misalnya
dikaitkan dengan pengikatan dan pelepasan
perkaratan logam, perubahan minyak goreng
oksigen, hidrogen, kemudian dikembangkan
menjadi tengik, semua peristiwa pembakaran dan
menjadi proses serah-terima elektron dan
banyak peristiwa lainya yang pada umumnya
perubahan bilangan
adalah suatu oksidasi
zat dengan .
oksigen.
Pengaratan merupakan
reaksi redoks Pada konsep ini reaksi dimana suatu zat
bergabung dengan oksigen disebut reaksi
oksidasi,
Reaksidan sebaliknya
Redoks reaksi dimana suatu Reaksi
Berdasarkan zat
Oksidasi adalah 1. 30
melepaskan oksigen
Perpindahan disebut reaksi reduksi.
Oksigen
pengikatan
Perlu DiingatE oksigen

Reduksi adalah
pelepasan oksigen
a. Oksidasi
1. Perkaratan logam, misalnya besi.
4Fe(s) + 3O2(g) ⟶ 2Fe2O3(s)
2. Apabila lempeng tembaga dibakar di udara juga menghasilkan oksida
tembaga.
2Cu(s) + O2(g) ⟶ 2CuO(s)
3. Pembakaran gas alam (CH4)
CH4(g) + 2O2(g) ⟶ CO2(g) + 2H2O(g)
4. Oksidasi glukosa dalam tubuh
C6H12O6(aq) + 6O2(g) ⟶ 6CO2(g) + 6H2O(l)
5. Oksidasi belerang oleh KClO3
3S(s) + 2KClO3(s) ⟶ 2KCl(s) + 3SO2(g)

Pada contoh 1, 3, dan 4 di atas, oksidator yang digunkan adalah udara,


sedangkan pada contoh 5, oksidatornya adalah KClO3.
31
b. Reduksi
1. Reduksi bijih besi (Fe2O3, hematit) oleh karbon monoksida (CO).
Fe2O3(s) + 3CO(g) ⟶ 2Fe(s) + 3CO2(g)
2. Reduksi kromium (III) oksida oleh aluminium.
Cr2O3(s) + 2Al(s) ⟶ Al2O3(s) + 2Cr(s)
3. Reduksi tembaga (II) oksida oleh gas hidrogen.
CuO(s) + H2(g) ⟶ Cu(s) + H2O(g)

Pada contoh di atas, reduktor yang digunakan adalah CO, Al, dan H 2.

2. Reaksi Redoks Berdasarkan Reaksi Perpindahan Hidrogen

a. Oksidasi : Pelepasan Hidrogen


Suatu zat mengalami oksidasi jika melepaskan hidrogen. Contoh, jika
ammonia dilewatkan pada tembaga (II) oksida panas, terjadi reaksi sebagai
berikut:

Ammonia + tembaga(II) oksida ⟶ nitrogen + tembaga + uap air

2 NH3 (g) + 3 CuO(s) ⟶ N(g) + 3 Cu(s) + 3H2O(g)

Ammonia telah mengalami pelepasan hidrogen, berarti ammonia teroksidasi


menjadi nitrogen.

b. Reduksi : Penangkapan Hidrogen


Jika campuran gas klorin dan gas hydrogen dipaparkan pada sinar matahari,
asap putih hydrogen klorida akan dihasilkan melalui persamaan reaksi sebagai
berikut:

Hidrogen + klorin ⟶ hidrogen klorida

H2 (g) + Cl2(g) ⟶ 2HCl(g)

Klorin tereduksi karena menangkap hidrogen.

32
Reaksi Redoks Berdasarkan Reaksi Perpindahan
3.
Elektron

Karena sering ditemui reaksi redoks yang tidak melibatkan oksigen,


maka konsep reaksi redoks yang pertama tidak dapat diterapkan. Setelah
dipelajari lebih lanjut ternyata reaksi redoks selalu melibatkan perpindahan
electron. Suatu reaksi redoks dapat ditentukan berdasarkan pelepasan dan
penerimaan electron walaupun reaksinya tidak melibatkan oksigen. Untuk itu
pengertian oksidasi-reduksi kemudian dikaitkan dengan serah-terima
elektron.

Oksidasi adalah pelepasan elektron

Reduksi adalah penyerapan elekron

Pada konsep reaksi redoks yang kedua, reaksi oksidasi adalah reaksi dimana terjadi
pelepasan elektron.

Fe(s) ⟶ Fe3+(aq) + 3 e

Zn(s) ⟶ Zn2+ (aq) + 2 e

Dan sebaliknya reaksi reduksi adalah reaksi dimana terjadi


penangkapan/penerimaan elektron.

Cu+ (aq) + 2 e ⟶ Cu(s)


Suatu reaksi
Na+ (aq) + e ⟶ Na(s) oksidasi
atau suatu
reaksi reduksi adalah suatu setengah reaksi. Oleh Karena dalam suatu reaksi redoks

33
terdiri dari reaksi oksidasi dan reduksi maka jika kedua setengah reaksi di atas
dijumlahkan akan menghasilkan suatu reaksi redoks.

Oksidator = menangkap elektron ; mengalami reduksi

Reduktor = melepas elektron ; mengalami oksidasi

Dalam suatu reaksi redoks jumlah electron yang dilepas harus sama dengan
jumlah elektron yang diterima agar jumlah muatan di ruas kiri sama dengan jumlah
muatan di sebelah kanan.

2 Fe(s) + 3 Cu2+ (aq) ⟶ 2 Fe3+ (aq) + 3 Cu(s)

4. Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi

1. Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi


a. Oksidasi : Peningkatan Bilangan Oksidasi
Reaksi oksidasi menyebabkan terjadinya kenaikan bilangan oksidasi
untuk mengimbangi terjadinya pelepasan elektron. Contoh, dalam oksidasi
tembaga menjadi ion tembaga(II) terjadi kenaikan bilangan oksidasi dari 0
menjadi +2, karena dalam reaksi ini terjadi pelepasan dua elektron.

Cu(s) ⟶ Cu2+ (aq) + 2e

0 +2
Ingat muatan electron = -1
BO naik
Contoh Soal
34
Pada pemanasan asam hidroklorat pekat dengan mangan(IV) oksida terjadi reaksi sebagai
Latihan Soal
berikut:

4HCl + MnO2 ⟶ 2H2O + MnCl2 + Cl2

Zat apa yang teroksidasi? Jelaskan

Penyelesaian :

Pada reaksi ini terjadi pelepasan elektron hidrogen dari HCl menjadi Cl 2. Selain itu juga
terjadi kenaikan bilangan oksidasi Cl dari -1 (dalam HCl) menjadi 0 (dalam Cl 2). Oleh
Karena itu, HCl teroksidasi menjadi Cl2.

Logam besi dapat bereaksi spontan dengan larutan asam sulfat menurut persamaan
reaksi :

Fe(s) + H2SO4(aq)⟶ FeSO4(aq) + H2(g)

Berdasarkan perubahan bilangan oksidasi, apa yang terjadi pada logam Fe?
Selidikilah
35
Lengkapilah tabel berikut !

Berdasarkan data pada tabel, buatlah kesimpulan mengenai pengertian reaksi redoks
berdasarkan perubahan bilangan oksidasi !

Reaks Biloks Perubahan biloks Jenis reaksi


i Ruas kiri Ruas kanan Bertambah Berkuran Reduks oksidasi
g i
Cu2+ + Zn Cu 2+ Cu 0 ... √ √ ...
dalam
2+
Cu + Zn Cu2+

Zn 0 Zn +2 √ ... ... √
dala
m
Zn2+
2H2 + O2 H 0 H ... ... ... .... √
dalam dala
2H2O H2 m
H 2O
O 0 O ... ... √ √ ...
dalam dala
O2 m
H 2O
C+2S C ... C ... ... ... ... ....
dala
CS2 m
CS2
... S ... ... ... ... ...
S dala
m
CS2

Berdasarkan data pada tabel, buatlah kesimpulan mengenai


pengertian reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi !
BILANGAN OKSIDASI 36

a. Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif
atau negatif yang diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa. Bilangan
oksidasi suatu unsur ditentukan dengan memperhatikan ikatan dan strukutur zat. Bilangan
oksidasi pada senyawa ion merupakan muatan riil dari ion-ion dalam senyawa tersebut.

Contoh Soal

Senyawa NaCl, terbentuk dari ion Na+ dan Cl-, maka bilangan oksidasi Na dalam
NaCl adalah +1 dan bilangan Cl adalah -1

Bilangan oksidasi dalam senyawa kovalen didasarkan pada harga skala


keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Atom-atom unsur yang mempunyai
harga skala keelektronegatifan lebih tinggi menunjukkan bahwa daya tarik terhadap
pasangan elektron ikatan lebih kuat, sehingga bilangan oksidasinya diberi angka negatif ,
sedaangkan atom-atom yang harga keelektronegatifannya lebih rendah diberi bilangan
oksidasi positif.

Contoh Soal

 Senyawa HCl, keelektronegatifan atom H=2,0 dan atom Cl=3,0. Sepasang


elektron ikatan lebih tertarik ke atom Cl, maka diberi bilangan oksidasi -1,
sedangkan H diberi bilagan oksidasi +1
 Pada molekul O2, dua buah atom O berikatab kovalen dan tidak ada
perbedaan keelektronegatifan sehingga bilangan oksidasi masing-masing
atom pada molekul O2 adalah nol (0)
Atom di dalam senyawa tertentu sepintas menunjukkan bilangan oksidasi nol atau
37
berharga pecahan. Hal ini dapat terjadi jika strukturnya tidak diperhatikan. Contoh
bilangan oksidasi C dalam HCHO sepintas adalah nol. Akan tetapi jika dilihat dari
strukturnya atom C mempunyai bilangan oksidasi +2 terhadap atom O dan -1 terhadap
atom H sehingga bila dijumlahkkan akan didapat harga nol (0).

a. Penentuan Bilangan Oksidasi

Dengan memperhatikan ikatan, skala keelektronegatifan, dan struktur molekul, maka


bilangan oksidasi suatu atom dapat ditentukan dengan ketentuan berikut:

1. Bilangan oksidasi unsur bebas (tidak bersenyawa) adalah nol.


2. Contoh Soal

Bilangan oksidasi H, N, Fe, O pada O2, P dalam P4 = 0

3. Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron,


mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya.
4. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif.

Contoh Soal
Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, Cs): +1

Golongan IIA (logam alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2

Al = +3 Pb = +2 dan +4 Cu = +1 dan +2

Zn = +2 Fe = +2 dan +3 Au = +1 dan +3

Sn = +2 dan +4 Hg = +1 dan +2 Pt = +2 dan +4

+2 dan

5. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan muatannya.

Contoh
Bilangan oksidasi Fe dalam Fe3+ = +3
soal
Bilangan oksidasi S dalam S2- = -2
6. Bilangan oksidasi H umumnya +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam bilangan
oksidasi H = -1
38

Contoh
Soal

Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3 = +1

Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH2 = -1

7. Bilangan O umumnya = -2

Contoh
Soal

Bilangan oksidasi O dalam H2O, MgO = -2

Kecuali:

dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2

dalam peroksida, H2O2 bilangan oksidas O = -1

dalam superoksida, K2O, bilangan oksidasi O = -1/2

8. Bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0

Contoh
Soal

Dalam H2SO4 : (2 x b.o H) + (b.o S) + (4 x b.o O) = 0

9. Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.

Contoh
Soal
Dalam S2O32-: (2 x b.o S) + (3 x b.o O) = -2
1. Tentukan bilagan oksidasi unsur S dalam senyawa H 2SO4.
Jawab: 39
Dalam senyawa H2SO4, karena berupa senyawa netral maka jumlah bilangan oksidasi
unsur-unsur pembentuk senyawanya adalah 0. Dari aturan penentuan bilangan
oksdasi (biloks), maka bilangan oksidasi unsur H adalah +1 dan biloks untuk unsur O
adalah -2. Bilangan oksidasi untuk unsur S tidak ada dalam aturan karena berikatan
dengan oksigen, maka bilangan oksidasi unsur S dapat ditentukan dengan
perhitungan:
Bilangan oksidasi H = 2 x (+1) = +2
Bilangan oksidasi O = 2 x (-2) = - 8
Bilangan oksidasi S =X
Maka: (+2) + (-8) + X =0
X = +6
Jadi, bilangan oksidasi S dalam H2SO4 adalah +6
2. Tentukan bilangan oksidasi unsur Cl dalam ion ClO-.
Jawab:
Karena berupa ion, maka jumlah bilangan oksidasi dalam ion ClO - adalah -1.
Berdasarkan penentuan bilangan oksidasi hanya unsur O yang harganya sudah
diketahui yaitu -2, maka bilangan oksidasi Cl dapat ditentukan dengan perhitungan:
Bilangan oksidasi O = 1 x (-2) = -2
Bilangan oksidasi Cl =X
Maka: (-2) + X = -1
X = +1

Jadi, bilangan oksidasi Cl dalam ion ClO- adalah +1

Latihan Soal

1. Tentuka bilangan oksidasi atom S pada H2S, SO3, SO42- dan S4O62-
2. Tentukan bilangan oksidasi Mn pada Mn, MnO2, MnSO4 dan MnO42-
3. Tentukan bilangan oksidasi setiap atom pada senyawa/ion ini: N 2O3, NaNO3,
K2Cr2O7, dan PO43-
b. Pengoksidasi dan Pereduksi 40
Reaksi oksidasi dan reaksi oksidasi berlangsung serentak. Di dalam redoks
terdapat zat yang bertindak sebagai peresuksi (reduktor) dan pngoksidasi (oksidator).
Pereduksi atau reduktor adalah zat yang dalam reaksi redoks menyebabkan zat yang
lain mengalami reduksi. Dalam hal ini, zat pereduksi mengalami oksidasi.
Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang di dalam reaksi redoks menyebabkan zat
lain mengalami oksidasi. Dalam hal ini, zat pengoksidasi mengalami reduksi.

Contoh
soal

Fe(s) + 2HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2(g)

Fe mengalami oksidasi, H mengalami reduksi

Apabila di dalam suatu reaksi redoks ada zat yang mengoksidasi atau
mereduksi dirinya sendiri, maka reaksi tersebut disebut dengan reaksi autoredoks.

Contoh soal

3I2(g) +6KOHl(aq) → 5KI(aq + KIO3(aq) + H 2O(l)

I mengalami oksidasi sekaligus reduksi

Autoredoks atau disproporsionasi adalah reaksi dimana melibatkan suatu zat yang
mengalami reaksi redoks sekaligus reduksi.
Contoh:

Cl2 + KOH → KCl + KClO + H2O 41

0 _-1 +1

Reaksi merupakan reaksi redoks, karena Cl mengalami reduksi (dari 0 menjadi -1)
sekaligus oksidasi (dari 0 menjadi +1)

Konproporsionasi adalah reaksi redoks yang melibatkan beberapa zat yag mengandung
suatu atom unsur dengan bilangan oksidasi berbeda dan berubah menjadi suatu zat yang
mengandung unsur itu dengan bilangan oksidasi tertentu.

Contoh:

2H2S + SO2 → 2H2O + 3S

-2 +4 0

Zat – zat dalam suatu redoks mengalami suatu reaksi reduksi dapat mengoksidasi zat lain
maka disebut sebagai zat pengoksidasi atau oksidator, sedangkan zat-zat yang mengalami
reaksi redoks mengalami oksidasi dan dapat mereduksi zat lain disebut sebagai pereduksi
atau oksidator.

Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+

+2 0 0 +2

Reduksi

Oksidasi
Cu2+ mengalami reduksi, maka Cu2+ bertindak sebagai oksidator. Zn mengalami reaksi
oksidasi, maka Zn bertindak sebagai reduktor.

Kupas Masalah
42

Tentukan biloks Cl dalam KclO4!

Solusi:

Jumlah total bilangan oksidasi atom K, Cl, dan 4 atom O adalah 0.

KClO4 biloks senyawa = 0

+1 + ? + (-2x4) =0

(1 x biloks K)+ (1 x biloks Cl) + (4 x biloks O) = 0

(1x +1) + (1 x biloks Cl) + (4 x - 2) = 0

(+1) + biloks Cl + (-8) = 0

Biloks Cl = 8 – 1

Biloks Cl = +7

Coba sendiri!

Tentukan biloks Zn dalam ZnCl2

43
Kupas Masalah

Tentukan biloks Cr dalam Cr2O72-!

Solusi:

Jumlah total bilangan oksidasi atom-atom dalam Cr 2O72- adalah -2

2-
Cr2O7 biloks ion = -2

2x? + -2 x 7 = -2

-2 = (2 x biloks Cr) + (7 x biloks O)

-2 = (2 x biloks Cr) + (7 x (-2))

2 x biloks Cr = +14 – 2

2 x biloks Cr = +12

+ 12
Biloks Cr + =+6
2

Coba sendiri

Tentukan biloks P dalam PO43-!

44
APLIKASI KONSEP OKSIDASI REDUKSI DALAM PEMECAHAN MASALAH
LINGKUNGAN

Konsep redoks digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam menanggulangi masalah


lingkungan. Diantaranya adalah :

1. Korosi dan Penanggulangannya


Salah satu peristiwa alam yang sering kita jumpai di sekitar kita adalah korosi atau
perkaratan. Peristiwa ini sering terjadi terutama pada logam. Pada dasarnya korosi
adalah peristiwa kimia yang melibatkan redoks, dan pada lingkungan tertentu
merupakan proses elektrokimia. Salah satu contoh logam yang banyak dipergunakan
untuk berbagai keperluan dan mudah mengalami korosi adalah besi. Besi akan
teroksidasi jika ada gas oksigen O2, yang dikatalis oleh adanya uap air, air atau
suasana asam.

Dengan memahami proses terjadinya perkaratan atau korosi pada logam, maka dapat
dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya korosi tersebut. Karena
korosi terjadi Karena kontak lansung logam besi dengan udara dan keadaan basah
atau lembab, maka tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
Melapisi permukaan logam dengan cat atau logam lain yang lebih tahan
karat, misalnya melapisi logam besi dengan Zn.
Proteksi katodik yaitu menggunakan logam lain yang lebih reactif untuk
melindungi suatu logam. Logam reaktif berperan sebagai anoda yang akan

45
mengalami oksidasi dan logam yang dilindungi sebagai katoda. Logam yang
digunakan pada anoda dapat diganti (diisi lagi). Sebagai contoh proteksi
katodik logam besi, Fe, oleh logam magnesium, Mg.
2. Penanggulangan Penyumbatan pada Saluran Air
Saluran air mengalami penyumbatan sering terjadi di lingkungan rumah,
penyumbatan saluran air dapat ditanggulangi dengan membeli zat yang dijual di
pasaran dalam bentuk serbuk.

Jika kita perhatikan ternyata zat tersebut adalah natrium hidroksida (NaOH) yang
direaksikan dengan serbuk aluminium (Al)

NaOH + Al + H2O ⟶ Na(Al(OH)4) + 3H2

Gas H2 yang dihasilkan memberi tekanan dari gas tersebut dapat mendorong kotoran
yang menyumbat sehingga saluran air menjadi lancar kembali.

46
PercobaanIlmiah

Reaksi Redoks pada Beberapa Logam dengan Larutan

I. Alat dan Bahan


1. Gelas kimia 250 ml
2. Logam seng
3. Logam tembaga
4. Larutan CuSO4 1M
5. Larutan AgNO3 1M

II. Prosedur Percobaan


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Masukkan larutan CuSO4 1M sebanyak 100 ml ke dalam gelas kimia 250 ml.
3. Siapkan sepotong logam seng berukuran ± 4 x 2 cm yang telah diamplas
bersih. Kemudian masukkan ke dalam larutan CuSO 4 1M.
4. Amati perubahan yang terjadi.
5. Lakukan kembali percobaan seperti yang di atas dengan menggunakan logam
tembaga dan mengganti larutan CuSO4 1M dengan larutan AgNO3 1M.

III. Setelah Melakukan Percobaan


Cobalah Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut dan jangan lupa berdiskusi
dengan teman-temanmu ini.

1. Bagaimana kegiatan awal dari logam seng dengan larutan CuSO 4 sebelum
dicampurkan?
Jawab :

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………

2. Bagaimana kegiatan awal dari logam seng dengan larutan AgNO 3 sebelum
dicampurkan?
Jawab :

47
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………

3. Bagaimana keadaan setelah logam seng dan larutan CuSO 4 dicampurkan?


Jawab :

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………

4. Bagaimana keadaan setelah logam seng dan larutan AgNO 3 dicampurkan?


Jawab :

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………

5. Bagaimana pembuktian reaksi redoks pada dua perlakuan dalam percobaan


tersebut?

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………

48
TEKA-TEKI KIMIA

5 7

1       6          

     

   

4   2         8    

     

     

3      

Mendatar

1. Suatu zat yang mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus.


2. Pereduksi
3. Bilangan oksidasi Cl2
4. Bilangan oksidasi
Menurun
5. Bilangan oksidasi Mg dalam MgO
6. Reaksi Oksidasi Reduksi
7. Pengoksidasi
8. Bilangan Oksidasi Al dalam Al2O3

49
Glosarium

Anode : Elektrode tempat berlangsungnya proses oksidasi

Autoredoks : Suatu unsur yang berperan sebagai oksidator dan reduktor

Bilangan oksidasi : Angka atau bilangan yang menyatakan banyaknya elektron


yang telah dilepaskan atau diterima oleh suatu atom dalam
suatu senyawa. Bilangan oksidasi bertanda (+) jika atom
melepaskan elektron dan bertanda (-) jika menerima elektron

Katode : Elektrode tempat berlangsungnya proses reduksi

Korosi : Peristiwa teroksidasinya logam oleh oksigen (pengaratan)

Oksidasi : Peristiwa terjadinya pengikatan atom oksigen

Oksidator : Zat yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi; zat yang
mengalami reduksi

Reduksi : Peristiwa terjadinya pelepasan oksigen

Reduktor : Zat yang menyebbakan zat lain mengalami reduksi; zat yang
mengalami oksidasi

50
EVALUASI

I. Pilihan Berganda
1. Di antara reaksi-reaksi di bawah ini yang merupakan reaksi redoks adalah . . . .
A. CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
B. CuO + H2 → Cu + H2O
C. NaOH + Ag+ + → AgOH + Na+
D. Fe2O3 + 3H2SO4 → Fe2(SO4)3 + H2O
E. ZnO + 2HCl → ZnCl2 + H2O
2. Bilangan oksidasi atom S yang paling tinggi terdapat pada . . . .
A. SO2 D. SO42-
B. S2O32- E. H2S
2-
C. S4O6
3. Bilangan oksidasi I dalam iom IO3- adalah . . . .
A. +5 D. -1
B. +3 E. -5
C. +1
4. Bilangan oksidasi atom Cr yang sama dengan bilangan oksidasi atom Mn yang
terdapat pada MnO42- adalah . . . .
A. CrO D. Cr2(SO4)3
B. CrCl3 E. Cr(NO3)2
C. Cr2O72-
5. Bilangan oksidasi tertinggi atom mangan terdapat pada . . . .
A. MnO D. KMnO4
B. MnO2 E. K2MnO4
C. MnSO4
6. Pada reaksi redoks:
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
Bilangan oksidasi Mn mengalami perubahan dari . . . .
A. +4 menjadi +2 D. +2 menjadi +1
B. +4 menjadi +1 E. +2 menjadi +4
C. +2 menjadi +4
7. Nama dari senyawa SnO2 yang paling tepat adalah . . . .
A. Seng (IV) oksida D. Timah (II) oksida
B. Seng (II) oksida E. Timbal (IV) oksida
C. Timah (IV) oksida
8. Di antara senyawa berikut yang atom hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1
adalah . . . .
A. H2O D. H2S

52
B. Fe(OH)3 E. Mg(OH)2
C. AlH3
9. Rumus kimia dari besi (III) sulfat adalah . . . .
A. BiSO4 D. Fe3(SO4)2
B. Bi2(SO4)3 E. Fe2(SO4)3
C. FeSO4
10. Dalam reaksi:
I2 + 6OH- → I- + IO3- + 3H2O
Bilangan oksidasi I berubah dari . . . .
A. 0 menjadi + 5 dan -1 D. +1 menjadi -5 dan -1
B. 0 menjadi +4 dan -1 E. -1 menjadi +5 dan +1
C. 0 menjadi +3 dan -1
11. Pada reaksi:
2Ag+(aq) + Zn(s) → 2Ag(s) + Zn2+(aq)
Yang benar adalah . . . .
A. Zn sebagai oksidator dan Ag reduktor
B. Zn sebagai oksidator dan Ag+ reduktor
C. Zn sebagai reduktor dan Ag oksidator
D. Zn sebagai reduktor dan Ag+ oksidator
E. Zn2+ sebagai reduktor dan Ag+ oksidator
12. Di antara spesi yang dicetak miring di bawah ini, yang merupakan oksidator
adalah . . . .
A. 2Ag+ + Cu → 2Ag + Cu2+ D. 5I- + IO3- + 6H+ → 3I2 + 3H2O
B. 2I- + Cl2 → I2 + 2Cl- E. Fe + 2H+ → Fe2+ + H2
C. Sn2+ + 2Fe3+ → Sn4+ + 2Fe2+
13. Pada pemanasan KClO3 terjadi reaksi:
2KClO3(s) + → 2KCl(s) + 3O2(g)
Peristiwa oksidasi terjadi pada . . . .
A. Atom Cl pada KClO3 menjadi KCl
B. Atom K pada KCLO3 menjadi KCl
C. Atom O pada KlO3 menjadi KCl
D. Atom O pada KClO3 menjadi O2
E. Atom Cl pada KCl menjadi KClO3
14. Reaksi yang menunjukkan reduksi atom S adalah . . . .
A. 2S + 3O2 → 2SO3
B. H2S + 3/2 O2 → SO2 + H2O
C. 3SO32- + 2NO3- +2H+ → 3SO42- + 2NO + H2O

53
D. 2S2O32- + I2 → S4O62- + 2I-
E. SO2 + 2H2 → S + 2H2O
15. Dalam reaksi:
2KClO3(s) + 3S(s) → 2KCl(s) + 3O2(g)
Yang bertindak sebagai oksidator adalah . . . .
A. KClO3 D. KCl
B. S E. SO2
C. KCl dan SO2
16. Perubahan bilangan oksidasi atom N pada reaksi:
CuS + NO3- → Cu2+ + SO42- + NO
Adalah . . . .
A. Naik 1 D. Turun 2
B. Naik 2 E. Turun 3
C. Naik 3
17. Bilangan oksidasi atom N = - 3 terdapat pada senyawa . . . .
A. NH3 D. N2H4
B. HNO3 E. HNO2
C. N2O4
18. Bilangan oksigen tertinggi terdapat dalam . . . .
A. CaO D. KO2
B. BaO2 E. OF2
C. O2F2
19. Molekul atau ion yang mengandung oksigen dengan bilagan oksidasi -1 adalah . . . .
A. Na2O D. CaCO3
B. O22- E. NO3-
C. KO2
20. Senyawa krom yang bertindak sebagai reduktor terdapat pada reaksi . . . .
A. Cr2O72- + Fe2+ → Cr3+ + Fe3+
B. Cr2O3 + HCl → CrCl3 + H2O
C. Cr2(SO4)3 + FeSO4 → CrSO4 +Fe2(SO4)3
D. Cr + HNO3 → Cr(NO3)3 + NO + H2O
E. Cr2O72- + Sn2+ → Cr3+ + Sn4+
21. Bilangan oksidasi Cr dalam K2Cr2O7 adalah . . . .
A. +12 D. -8
B. -12 E. +6
C. +8
22. Oksidator dan reduktor pada reaksi redoks

54
Cr2O72- + 6Fe2+ + 14H+ → 2Cr3+ + 6Fe3+ + 7H2O
Adalah . . . .
A. Cr2O72- dan Fe2+
B. Fe2+ dan Fe3+
C. Cr2O72- dan Cr3+
D. Cr2O72- dan Cr3+
E. Fe2+ dan Cr2O72-
23. Bilangan oksidasi atom besi, belerang, dan oksigen dalam senyawa Fe 2(SO4)3
berturut-turut adalah . . . .
A. +3, +6, +2 D. -3, +6, +2
B. +3, -6, +2 E. -2, +6, + -2
C. +3, +6, -2
24. Dari reaksi berikut, yang bukan merupakan reaksi redoks adalah . . . .
A. FeSO4 + Na2S → FeS + Na2SO4
B. Fe + HCl → FeCl2 + H2
C. CuSO4 + Zn → Cu + ZnSO4
D. 2H2 + O2 → 2H2O
E. Fe2+ + Cu2+ → Fe3+ + Cu
25. Rumus kimia dari mangan (IV) oksida adalah . . . .
A. MnO2 D. MnO4-
B. MnO4 E.Mn3O2
C. Mn2O3
26. Nama senyawa FeSO4 adalah . . . .
A. Fero sulfida D. Besi (III) sulfat
B. Besi (II) sulfida E. Besi (III) sulfida
C. Besi (II) sulfat
27. Nama senyawa V2O5 adalah . . . .
A. Vanadium pentoksida D. Divanadium trioksida
B. Vanadium diokdida E. Divanadium oksida
C. Vanadium oksida
28. Rumus kimia dari senyawa kromium (III) klorida dan timbal (IV) oksida berturut-
turut adalah . . . .
A. KClO3 dan TiO2 D. KCl dan PbO2
B. CrCl3 dan TiO2 E. CrCl3 dan SnO2
C. CrCl3 dan PbO2
29. Pada reaksi:
MnO2 + 2H2SO4 + 2NaCl → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + Cl2

55
Yang berperan sebagai oksidator adalah . . . .
A. MnO2 D. MnSO4
B. H2SO4 E. Na2SO4
C. NaCl
30. Di antara reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah . . .
A. NaOH + HCl → NaCl + H2O
B. CaO + 2HCl → CaCl2 + H2O
C. FeS + 2HCl → FeCl2 + H2S
D. H2 + Br2 → 2HBr
E. 2CrO42- + 2H+ → Cr2O72- + H2O
31. Nama senyawa Fe(NO3)2 adalah . . . .
A. Besi (II) nitrat
B. Besi (II) nitrit
C. Besi (III) nitrat
D. Besi (III) nitrit
E. Besi (II) nitrida
32. Pada reaksi:
Cl2 + 2KOH → KCl + KClO + H2O
Bilangan oksidasi klor berubah dari . . . .
A. -1 menjadi +1 dan 0
B. +1 menjadi -1 dan 0
C. 0 menjadi -1 dan -2
D. -2 menjadi 0 dan +1
E. 0 menjadi -1 dan +1
33. Reaksi-reaksi di bawah ini yang termasuk reaksi redoks adalah . . . .
A. AgCl + 2NH3 → Ag(NH3)2Cl
B. NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
C. AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
D. OH- + Al(OH)3 → AlO2- + 2H2O
E. Hg(HNO3)2 + Sn → Hg + Sn(NO3)2
34. Zat yang menjadi reduktor dan hasil reduksi pada reaksi berikut adalah . . . .
MnO2 + 2NaCl + 2H2SO4 → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + Cl2
A. MnO2 dan MnSO4 D.TiO2
B. NaCl dan Cl2 E. PbO
C. NaCl dan MnSO4
35. Rumus kimia dari tembaga (I) oksida adalah . . . .
A. CuO D. TiO2

55
B. Cu2O E. PbO
C. ZnO
36. Nama dari senyawa Sn(SO4)2 adalah . . . .
A. Seng (II) sulfat D. Timah (IV) sulfat
B. Seng (IV) sulfat E. Timah (IV) sulfida
C. Timah (II) sulfat
37. Pirolusit adalah nama lain dari mangan (IV) oksida dengan rumus kimia . . . .
A. MnO D. Mn2O3
B. MnO2 E. MnO4
C. Mn2O
38. Plihlah kata yang tepat untuk titik-titik pada kalimat berikut:
Selama reduksi, suatu zat dapt . . . . oksigen atau . . . . hidrogen
A. Menangkap , melepaskan..
B. Melepaskan, menangkap.
C. Menangkap, menangkap.
D. Melepaskan-melepaskan.
E. Menguraikan, membentuk.
39. Manakah diantara reaksi redoks berikut ini yang merupakan reaksi autoredoks?
a. 2I2 + 2H2O → 2HIO + 2HI
b. Hg(NO3)2 + Sn → Hg + Sn(NO)2
c. Ag+ + Cl- → AgCl
d. 2HClO + 2HCl → 2I2 + 2H2O
e. Cu + 4HNO3 → Cu(NO3)2 + H2O + 2NO2
40. Yang bukan merupakan pencegahan korosi pada besi adalah . . . .
A. Proteksi katodik
B. Dilakukan pegecatan
C. Diberi pelumas
D. Dibiarkan di udara terbuka
E. Dilapisi logam lain (electroplating)

II. Pilihan jawaban:

A. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab
akibat.
B. Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan
hubunga sebab akibat.
C. Jika pernyataan benar dan alasan salah,
D. Jika pernyataan salah dan alasan benar.

56
E. Jika pernyataan dan alasan keduanya salah.

41. Reaksi: Cl2 + H2O → HCl + HOCl adalah reaksi autoredoks.


SEBAB
Cl2 merupakan oksidator sekaligus sebagai reduktor
42. Dalam reaksi:
2MnO4- + 5Sn2+ + 16H+ → 2Mn2+ + 5Sn4+ + 8H2O
Ion MnO4- bertindak sebagai oksidator dan Sn2+ merupakan reduktor.
SEBAB
Atom Mn mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2 dan Sn
mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari +2 menjadi +4
43. Bilangan oksidasi atom N dalam senyawa HNO3 adalah +5
SEBAB
Pada HNO3, bilangan oksidasi atom hidrogen -1 dan atom oksigen -2

III. Pilihlah jawaban:

A. Jika jawaban (1), (2), dan (3) benar.


B. Jika jawaban (1) dan (3) benar.
C. Jika jawaban (2) dan (4) benar.
D. Jika hanya jawaban (2) dan (4) benar
E. Jika semua jawaban (1), (2), (3), dan (4) benar

44. Di antara senyawa krom di bawah ini yang atom kromnya mempunyai bilangan
oksidasi +6 adalah . . . .
(1) Cr2(SO4)3
(2) K2Cr2O7
(3) CrI3
(4) K2CrO4
45. Bilangan oksidasi atom nitrogen = -3 terdapat pada senyawa . . . .
(1) NH3
(2) NO2-
(3) Mg3N2
(4) HNO3
46. Reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah . . . .
(1) AgNO3 + KI → AgI + KNO3
(2) 6NaOH + 3I2 → 5NaI + NaIO3 + 3H2O

57
(3) NaOH + HCl → NaCl + H2O
(4) Zn + Cu2+ → Zn2+ +Cu
47. Senyawa mangan yang bertindak sebagai oksidator yang terdapat pada reaksi . . . .
(1) MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
(2) MnO4- + 5Fe2+ + 8H+ → Mn2+ + 5Fe3+ + 4H2O
(3) 2KCl + MnO2 + 2H2SO4 → K2SO4 + MnSO4 + Cl2 + 2H2O
(4) Mn + Ag+ → Mn2+ + Ag
48. Pernyataan yang benar untuk reaksi:
2MnO4- + 5C2O42- + 16H+ → 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
Adalah . . . .
(1) Bilangan oksidasi atom Mn berubah dari +4 menjadi +2
(2) Bilangan oksidasi atom C berubah dari +2 menjadi +4
(3) Bilangan oksidasi atom H berubah dari +1 menjadi +2
(4) Bilangan oksidasi atom O tidak berubah
49. Mangan dapat mempunyai bilangan oksidasi 0, +2, +3, +4, +6 dan +7. Di antara
senyawa Mn berikut, yang dapat mengalami oksidasi dan reduksi adalah . . . .
(1) KMnO4
(2) MnO2
(3) Mn
(4) Mn2O3
50. Pasangan rumus kimia dan namanya yang benar adalah . . . .
(1) TiO2 – titranium (IV) oksida
(2) MnCl2 – mangan (II) klorida
(3) Fe2O3 – besi (III) oksida
(4) PbSO4 – timbale (II) sulfat
51. Perhatikan reaksi berikut:
CuO + CuS → Cu2O + SO2
Nama senyawa yang terlibat dalam reaksi tersebut adalah . . . .
(1) Tembaga (II) oksida
(2) Tembaga (II) sulfida
(3) Tembaga (I) oksida
(4) Belerang dioksida

IV. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.

52. Tentukan bilangan oksidasi:


a. Cr dalam Cr2(SO4)3, CrO42-, dan Cr2O72-
b. Ti dalam H2TiCl6, Ti(SO4)2, dan TiO32-

58
c. Xe dalam XeF4, XeO4, XeOF4, dan XeO64-
d. C dalam CCl4, COCl2, Na2CO3, dan CS2
e. Mn dalam MnO2, MnSO4, dan MnO4-
53. Hitunglah bilangan oksidasi masing-masing atom yang terdapat di dalam:
a. Na2S2O3
b. KClO3
c. AsO43-
d. LiAlH4
e. CaMnO3
54. Tentukan atom-atom apakah yang teroksidasi dan tereduksi dalam persamaan reaksi
Sr(s) + H2O(l) → Sr2+(aq) + 2OH-(aq) + H2(g)
55. Tentukan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dari masing-masing reaksi redoks
berikut. Tentukan pula oksidator dan reduktor.
a. Cr2O72- + 6Fe2+ + 14H+ → 2Cr3+ + 6Fe3+ + 7H2O
b. 2Na2S2O3 + I2 → 2NaI + Na2S4O6
c. 2KI + MnO2 + 2H2SO4 → I2 + K2SO4 + MnSO4 + 2H2O
d. Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+
e. 3Mn2+ + 2MnO4- + 2H2O → 5MnO2 + 4H+

59
Pada Bab Ini Akan
Dipelajari:

A. Kekhasan Atom
Karbon
B. Pengelompokan
Senyawa
Hidrokarbon
C. Tata Nama
Senyawa
Hidrokarbon
D. Sifat Fisika
Senyawa
Hidrokarbon
E. Isomer Senyawa
Hidrokarbon
F. Reaksi Kimia
pada Senyawa
Hidrokarbon

BAB 1
Atom Karbon dan
Senyawa Hidrokarbon
Roti mengandung karbohidrat, suatu senyawa kimia yang tersusun atas
unsure C, H, dan O, sebagian permukaan roti yang awalnya lembut dan
berwarna putih akan berubah menjadi kerak berwarna hitam. Zat
berwarna hitam tersebut adalah karbon (C), unsure kimia yang
menyususn karbohidrat dan berbagai senyawa lain yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

 alkana  atom C tersier  reaksi adisi


 alkena
KATA KUNCI
 hidrokarbon  reaksi eliminasi
 alkuna  isomer  reaksi pembakaran
 atom C kuartener  rantai bercabang  reaksi substitusi
 atom C primer  rantai karbon  senyawa karbon
 atom C sekunder  rantai lurus
Peta Konsep

y
w
a
n
s
-
t
f
i
e
S
m
o
A
t
n
a
R
R
n
a
i
t f
t
a
i
m
t
A
k
o
r
d
i
H
u
t
r
e
T r
a
o
b
p
a
K
o
r
e
T
u
b
o
b
r
a
K
n n
o
a
k

61
Sebagian besar senyawa kimia yang terdapat di ala mini
merupakan senyawa karbon. Salah satu senyawa karbon yang
jumlahnya sangat banyak dan penggunaannya cukup penting
adalah senyawa hidrokarbon. Senywa hidrokarbon adalah
senyawa yang terebntuk dari atom hydrogen dan karbon. Pada
awal bab ini, kita akan membahas mengenai kekhasan atom
karbon. Selanjutnya akan kit apelajari tentang senywa
hidrokarbon, meliputi pengelompokan, tata nama, sifat-sifat
fisika, isomer, serta reaksi kimianya.

A.
Kekhasan Atom Karbon

Atom karbon mempunyai sifat khas yang tidak dimiliki


oleh atom lainnya. Apakan kekhasan atom karbon tersebut?
Senyawa apa saja yang dapat dibentuk oleh atom karbon?

1.Sifat Khas Atom Karbon

Atom C mempunyai
Gambar 1.1 Struktur
konfigurasi electron 2 4, sehingga
Lewis yang dimiliki
valensinya adalah 4. Artiya, setiap
atom
Karbon satu atom C dapat membentuk 4
memungkinkan ikatan kovalen tunggal. Oleh
setiap atom karbon karena itu, atom C mempunyai
mengikat 4 atom sifat yang khas yaitu mampu
lainnya. berikatan dengan atom C lain
membentuk rantai karbon yang
sangat panjang dan bervariasi.
Pada senyawa polimer, panjang rantai C bisa mencapai ribuan
atom C.

2.Senyawa yang Dapat Dibentuk oleh Atom Karbon


Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk berbagai macam senyawa,
misalnya senyawa karboksida dan senyawa hidrokarbon. Senyawa karboksida adalah
senyawa yang terbentuk antara atom C dan O. Sementara itu, senyawa hidrokarbon
adalah senyawa yang terebntuk anatra atom C dan H.

62
3. Posisi Atom C dalam Rantai Karbon
Kabar Tokoh
a. Berdasarkan jumlah atom C yang diikat oleh setiap atom C,
ada 4 (empat) lemungkinan posisi atom Cdalam rantai Atom
C primer : Atom C yang hanya mengikat 1 atom
C lainnya
b. Atom C sekunder : Atom C yang mengikat 2 atom C
lainnya
c. Atom C tersier : Atom C yang mengikat 3 atom C
lainnya
d. Atom C kuartener : Atom C yang mengikat 4 atom C
lainnya
Friedrich Wohler,

pada tahun 1828

merupakan orang Perhatikan gambar berikut!


pertama yang
H H H CH3 Keterangan:
berhasil
C1 : atom C primer
menyintesis

senyawa organic di
H – C1 – C2 – C3 – C4 – CH3 C2 : atom C sekunder
laboratorium. C3 : atom C tersier
H H CH3 CH3 C4 : atom C kuartener

Contoh Soal 1.1

Tunjukkanlah atom C yang merupakan atom C primer, sekunder, tersier, dan


kuartener !

Penyelesaian : D

Atom C primer: A A H H H H H
Atom C sekunder : B H – C – C – C – C – C – CH3
Atom C tersier : C H H H H H
Atom C kuartener : D B C

63
Latihan

d
I
H
b
f
A
n
a
R
(
k
i
S
s
l
u
t
r
e
T
o
p
)
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon ?
2. Apa saja senyawa yang dapat dibentuk oleh atom karbon ?
3. Tentukan jumlah atom C primer, sekunder, tersiser, dan kuartener dalam senyawa
berikut !

B.
CH3
CH3

CH3 - CH – CH – CH – CH2 – CH2 – CH3

CH2 – CH3

Pengelompokan Senyawa Hidrokarbon

Senyawa hidrkarbon yang terbentuk dari atom-atom C dan H


erjumlah sangat banyak. Untuk mempermudah dalam mempelajari sifta-
sifatnya, para ilmuwan mengelompokkan senyawa hidrokarbon
berdasarkan jenis rantai yang terbentuk dan jenis ikatan antara atom C.
Perhatikan bagan berikut!

64
GAMBAR 1.2 Gambar
bentuk rantai atom C.
(a) rantai lurus, (b) (a)
H H H H
rantai bercabang, (c)
H–C–C–C–C–H
rantai cincin tertutup
( H H H H

b
H H H
H–C–C –C–H
H CH3 H
(
c H H

H–C–C–H

H–C–C–H

H H
Ikatan antar atom C dapat berupa ikatan tunggal, rangkap 2, dan rangkap 3. Ikatan
tunggal disebut dengan ikatan jenuh sehingga hidrokarbonn yang hanya menngandung
ikatan tunggal disebut hidrokarbon jenuh. Sementara itu, ikatan rangkap 2 dan rangkap 3
disebut dengan ikatan tidak jenuh sehingga hidrokarbon yang mengandun ikatan rangkap
2 dan 3 diseut hidrokarbon tidak jenuh.
Rumus Umum Alkana, Alkena, dan Alkuna
Alkana, alkena, dan alkuna mempunyai rumus umum teretentu, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1 Rumus Umum Senywa Hidrokarbon


Kelompok Senyawa Rumus Umum

Alkana CnH2n+2
Alkena CnH2n
Alkuna CnH2n-2

Rumus umum tersebut dapat digunakan untuk mennetukan rumus≡ molekul senyawa
alkana, alkena, dan alkuna. Selanjutnya, struktur molekul senyawa dapat digambarkan
berdasarkan rumus molekul tersebut.

65
Tabel 1.2 Rumus Molekul dan Struktur Beberapa Senyawa Alkana, Alkena, dan Alkuna

Kelompok Jumlah Rumus Struktur


Senyawa Atom C Molekul
H

1 CH4 H–C–H
H

H H

2 C2H6 H–C–C–H
H H atau CH2CH2

H H H
Alkana 3 C3H8 H–C–C–C–H
H H H atau CH3CH2CH3

H H H H

H–C–C–C–C–H
H H H H n-butana
4 C4H10

H H H
H–C–C – C–H
H CH3 H 2-metil propana
H H
2 C2H4
C=C
H H
H
Alkena 3 C3H6
H–C–C=C–H
H H H
H H
4 C4H8
H–C–C–C=C–H
H H H H
Alkuna
C2H2 H – C ≡ C – H atau CH ≡ CH
2

3 C3H4 HC ≡ C – CH3
H H
4 C4H6
H – C – C – C ≡ CH
H H

66
Contoh Soal 1.2

1. Kelompokkanlah senyawa-senyawa hidrokarbon berikut berdasarkan jenis ikatannya !

H H H H H
H–C–C–C–H H–C=C–C–H H–C–C≡C–H
H H H H H H H
I II III

CH3 H CH3 H CH3


H–C≡C–C–H H–C–C – C–H H–C=C – C–H
H H H H H CH3 H
IV V VI

2. Suatu senyawa hidrokarbon kelompok alkana diketahui mempunyai massa molekul


relatif (Mr) 72. Tentukan rumus molekul senyawa alkana tersebut !

Penyelesaian:

1. Senyawa I dan V termasuk kelompok alkana karena hanya mempunyai ikatan tunggal
Senyawa II dan VI termasuk kelompok alkena karena mempunyai ikatan rangkap 2
Senyawa III dan IV termasuk kelompok alkuna karena mempunyai ikatan rangkap 3.

2. Senyawa hidrokarbon kelompok alkana mempunyai rumus umum CnH2n+2


Mr = (n x Ar C) + (2n x Ar H) + 2
72 = 12n + 2n + 2
72 = 14 n + 2
70 = 14 n
n =5
Jadi, rumus molekul senyawa terseut adalah C5H12.

67
Latihan

1. Amati struktur senyawa hidrokarbon berikut !

CH3 H CH3 H CH3 H


H–C≡C–C–H H – C – C – C – CH3 H – C = C – C – CH3
H H CH2 H H CH3 H
H3C - CH3

I II III

Termasuk dalam kelompok senyawa hidrokarbon manakah senyawa-senyawa tersebut?

2. Tentukan rumus molekul senyawa alkana, alkena, dan alkuna yang mempunyai 6 atom
C!
3. Termasuk kedalam kelompok hidrokarbon manakah senyawa berikut ?
a. C5H10 d. C6H14
b. C7H12 e. C9H18
c. C8H18 f. C5H10
4. Suatu senyawa hidrokarbon kelompok alken adiketahui mempunyai massa molekul
relatif (Mr) 84. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut !
5. Diketahui suatu senyawa hdrokarbon terdiri atas 84% C dan 13% H. Apabila diketahui
Mr hidrokarbon tersebut adalah 100, tentukanlah rumus molekulnya !

68
C. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon

Tabel 1.3 Nama Akhir Senyawa Tata nama senyawa hidrokarbon bergantung pada
strukturnya. Struktur senyawa hidrokarbon dapat
HIdrokarbon berbentuk rantai lurus, rantai bercabang, dan rantai

Jenis Ikatan Nama cincin. Selain itu, jenis ikatan yang erdapat dalam
Akhir struktur juga mempengaruhi penamaan senyawa
tunggal -ana
(-) hidrokarbon.
rangkap 2 -ena
(=)
rangkap 3 -una 1. Tata Nama Senyawa Alkana
a. Tata Nama Senyawa Alkana Rantai Lurus
Penamaan senyawa alkana rantai lurus tersusun atas
nama awal dan nama akhir. Nama awal ditentukan
berdasarkan jumlah atom C-nya. Sementara itu, nama
akhir ditentukan berdasarkan jenis ikatannya.

Tabel 1.4 Nama Awal Senyawa Alkana

Jumlah Jumlah
Nama Awal Nama Awal
Atom C Atom C
1 meta- 6 heksa-
2 eta- 7 hepta-
3 propa- 8 okta-
4 buta- 9 nona-
5 penta- 10 deka-

Berikut adalah langkah-langkah penamaan alkana


rantai lurus.

1) Hitung jumlah atom C-nya


2) Tuliskan nama awal berdasarkan jumlah atom C-nya,
kemudian tambahkan akhiran –ana
3) Jika jumlah atom C lebih dari 3, tambahkan n- di depan
nama awal.

69
Contoh Soal 1.3

Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut !

H H H H H H

a. H – C – C – H b. H – C – C – C – C – H

H H H H H H

Penyelesaian :

a. b.
Jumlah atom C 4
Junlah atom C 2 Nama awal buta-
Nama Awal eta- Jenis ikatan Ikatan tunggal
Jenis ikatan ikatan tunggal Nama akhir -ana
Nama akhir -ana

Jadi, senyawa tersebut mempunyai Jadi, senyawa tersebut mempunyai


nama etana nama butana

Untuk Diingat b. Tata Nama Senyawa Alkana Rantai Bercabang

Dalam menentukan Suatu ratai karbon bercabang terdiri atas rantai


rantai induk suatu imduk dan rantai cabang. Rantai induk adalah rantai
senyawa, jangan karbon yang paling panjang, sedangkan rantai
terjebak oleh rantai
cabang merupakan rantai karbon yang menempel
cabang, yang harus
pada satu atau lebih atom C dalam ratai induk. Rantai
diperhatikan adalah
cabang merupakan gugus alkil, yaitu suatu alkana
yang kehilangan satu atom H.

H H

H – C – H Kekurangan

1atom H H – C - atau CH3-

H H
Alkana Alkil

Oleh karena itu, penamaan gugus alkil mirip dengan


penamaan alkana. Akhiran –ana digantikan oleh akhiran
–il.

70
Cakrawala Nama suatu senyawa alkana rantai bercabang
tersusun atas nomor posisi pada rantai induk, nama alkil,
Kimia
Gas Metana dari
dan nama rantai induk. Nama rantai induk bergantung
Kotoran Sapi
pada jumlah atom C, sama dengan penamaan alkana
rantai lurus.

Berikut adalah langkah-langkah penamaan senyawa


alkana rantai bercabang.

1) Tentukan rantai induk dan rantai cabangya


2) Hitung jumlah atom C pada rantai induk dan rantai
cabang
3) Beri nomor pada rantai induk sehingga ratai cabang
Kotoran sapi dapat menempel pada atom C dengan nomor yang paling kecil
dimanfaatkan sebgai 4) Tuliskan nama rantai induk berdasarkan jumlah atom C-
sumber bahan bakar nya
pengganti minyak tanah. 5) Tuliskan naman rantai cabang berdasarkan jumlah atom
Kotoran sapi C dan strukturnya
dimasukkan dalam 6) Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (-), gabungkan
reactor, lalu dicampur naman rantai cabang dan nama rantai induk.
air. Roses mikrobiologis
di dalam reactor akan
menghasilkan gas
metana dan kompos. b. Tata Nama Senyawa Alkana Rantai Ganda
Gas yang dihasilkan Jika struktur senyawa hidrokarbon berbentuk cincin,
dialirkan melalui selang
penamaannya diawali dengan kata siklo, dan diikuti oleh
ke penampung dan
nama alkana sikloalkana sesuai dengan jumlah atom
karbonnya.

71
Contoh Soal 1.4

1. Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut !


H H H H

H–C–C – C–C–H

H CH3 H H
2. Tentukan nama senyawa-senyawa hidrokarbon berikut !
a. CH2CH3CH3 b. CH3 CH3 c. CH3

CH3CH2CH2CH CH2 CHCH3 CH3CHCH3CHCH2CH3 CH3CCH2CH2CH3

CH3

Penyelesaian:
C1 – C 2 – C 3 – C4 – C 3 – C 2 –
1
1. H CH4 H H Rantai utama H C
H H H Rantai

C C utama

H- H - H bukan H- H -H

H H H H H H

Rantai cabang Rantai cabang

Jumlah atom C terpanjang (rantai 4


induk)
Nama awal buta-
Jenis ikatan ikatan tunggal
Nama akhir -ana
Jumlah atom C pada rantai cabang 1
Nama rantai cabang metil
Posisi cabang 2
Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama 2-metil butana.

72
2) Nama gugus yang mempunyai huruf dan paling awal (berdasarkan alphabet)
dituliskan lebih dahulu. Nama yang tepat: 4-etil-2-metil heptana bukan
dinamakan 2-metil-4-etil heptana.
b. 1) Tentukan rantai alkana terpanjang, lalu beri nomor sehingga salah satu rantai

cabang menempel ada atom C yang paling kecil.


CH3 CH3 CH3 CH3
1 2 3 4 5 6 6 5 4 3 2 1

CH3CHCH3 CHCH2CH3 bukan CH3 CHCH3 CHCH2CH3

2) Senyawa ini mempunyai 2 rantai cabang yang strukturnya sama (metal). Jika
terdapat 2 atau lebih gugus alkil yang identik, gunakan awalan: di- (2 gugus
alkil), tri- (3 gugus alkil), dan tetra- (4 gugus alkil). Nomor posisi setiap
cabang dituliskan paling awal dan dipisahkan dengan tanda koma (,).
Nama yang tepat: 2,4-dimetil heksana
bukan 2,4-metil heksana
3,5-dimetil heksana
2-metil-3-metil heksana
2-4-dimetil heksana
c. 1)Tentukan rantai alkana terpanjang, lalu beri nomor sehingga salah satu rantai

cabang menempel ada atom C yang paling kecil.


CH3 CH3
1 2 3 4 5 5 4 3 2 1

CH3CCH2CH2CH3 bukan CH3CCH2CH2CH3

CH3 CH3

2) Senyawa ini memunyai 2 rantai cabag yang strukturnyaa sama (misalnya


metal) yang menempel pada atom C yang sama. Nomor posisi setiap cabang
dituliskan berulang dan dipisahkan dengan tanda koma (,).
Nama yang tepat: 2,2-dimetil pentane
bukan 2,2-metil pentana
2-dimetil pentana
4,4-dimetil pentana

73
2. Tata Nama Senyawa Alkena
Tata nama sednyawa alkena bergantung pada
struktur dan jenis ikatan yang terdapat pada senyawa
tersebut. Berikut adalah langkah-langkah penamaan
senyawa alkena rantai lurus.
a. HItung jumlah atom C-nya, kemudian tuliskan nama
awal berdasarkan jumlah atom C, dan akhiri dengan
akhiran –ena
b. Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, maka
beri nomor setiap atom C sehingga nomor terkecil
tereletak pada atom C yang terikat pada ikatan rangkap
2. Penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C
pertama yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda
(-) dan nama rantai induk.

Sementara itu, jika senyawanya merupakan


alkena rantai bercabang, maka langkah-langkah
penamaannya adalah sebagai berikut:
a. Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai
induk adalah rantai atom C terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap 2
b. Hitug jumlah atom C pada ratai induk dan ratai cabang
c. Beri nomor pada rantai induk berdasarkan jumlah ato C
dan posis ikatan rangkap pada atom C dengan nomor
paling kecil sehingga dapat ditentukan juga posisi rantai
cabang yang menempel pada atom C rantai induk
d. Tuliskan nama rantai induk berdasarkan jumlah atom C
dan posisi ikatan rangkapnya yang paling kecil
e. Tuliskan nama ratai cabang berdasarkan jumlah atom C
dan strukturnya
f. Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (-), gabungkan
nama rantai cabang dan nama rantai induk.

74
Contoh Soal 1.5

Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut !

a. CH3 – CH = CH3 b. CH3 – CH2 – CH = CH3

Penyelesaian :

a. b.

Jumlah 3 Jumlah 4
atom C atom C

Nama awal propa- Nama awal buta-

Jenis ikatan rangkap Jenis ikatan rangkap 2


ikatan 2 ikatan

Nama -ena Nama -ena


akhir akhir
Posisi atom nomor 1
ikatan

Beberapa senyawa alkena mempunyai ikatan rangkap 2


lebih dari 1. Senyawa alkena tersebut mempunyai nama
yang mengandung kata diena atau triena.

CH3 = CHCH = CHCH3 : 1,3-pentadiena

CH3 = CHCH2CH = CH2 : 1,4-pentadiena

Contoh Soal 1.6

Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut !

a. CH3 b. CH3 CH2

CH3 C = CH2 CH3 C = CH2

75
Penyelesaian :

a.

Jumlah atom C terpanjang yang 3


mempunyai ikatan rangkap 2 (rantai
induk)
Nama awal propa-
Jenis ikatan ikatan rangkap 2
Nama akhir -ena
Jumlah atom C pada rantai cabang 1
Nama rantai cabang metil
Posisi cabang 2

Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama 2-metil propana.

b. 4 3 1 2 4

CH3CH2 CH3CH2 CH3CH2


2 1 3 4 1 2 3

CH3C = CH2 bukan CH3C = CH2 CH3C = CH2

Jumlah atom C terpanjang yang 4


mempunyai ikatan rangkap 2 (rantai
induk)
Nama awal buta-
Jenis ikatan ikatan rangkap 2
Nama akhir -ena
Jumlah atom C pada rantai cabang 1
Nama rantai cabang metil
Posisi cabang 2

Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama 2-metil-1-butena

bukan 3-metil-3-butena

2-etil propena

2-metil butena
76
3. Tata Nama Senyawa Alkuna
Seperti halnya pada senyawa alkena, atata nama
senyawa alkuna juga bergatung pada struktur dan
jenis ikatan yang terdapat pada senyawa tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah penamaan senyawa
alkuna rantai lurus.

a. Hitung jumlah atom C-nya, kemudan tuliskan nama


awal berdaasrkan jumlah atom C, dan akhiri dengan
akhiran –una
b. Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3,beri
nomor setiap atom C sehingg nomor terkecil terletak
pada atom C yang terikat pada ikatan rangkp 3.
Penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama
yang terikat ke ikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan
nama rantai induk.

Sementara itu, jika senyawanya merupakan alkuna


rantai bercbang, maka langkah-langkah penamannya adalah
sebagai berikut:
a. Tentukan rantai induk dan rantai bercabangnya, Rantai
induk dalah rantai atom C terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap 3
b. Hitung jumlah atom C pada rantai induk dan rantai
cabang
c. Beri nomor pada rantai induk sehingga rantai cabang
menempel pada atom C pada rantai induk yang paling
kecil
d. Tuliskan nama rantai induk berdasarkan junlah atom C
dan posisi ikatan rangkapnya
e. Tuliskan nama rantai cabang berdasarkan jumlah atom
C dan strukturnya
f. Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (-), gabungkan
nama rantai cabang dan nama rantai induk.

77
Contoh Soal 1.7

1. Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut !


a. CH3 – C ≡ CH b. CH3 – CH2 – C ≡ CH c. CH ≡ CH
2. Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut !
CH3
CH3CHC ≡ CH

Penyelesaian :

1. a.
Jumlah atom C 3
Nama wal propa-
Jenis ikatan ikatan rangkap 3
Nama akhir -una

Nama senyawa : propuna

b. 4 3 2 1 1 2 3 4

CH3CH2C ≡ CH bukan CH3CH2C ≡ CH


Jumlah atom C 4
Nama awal buta-
Jenis ikatan ikatan rangkap 3
Nama akhir -una
Posisi ikatan rangkap atom nomor 1

Nama senyawa : 1-butuna, bukan


3-butuna
c.
Jumlah atom C 2
Nama awal eta-
Jenis ikatan ikatan rangkap 3
Nama akhir -una

Nama senyawa : etuna

78
2. a. 5 6 2 1

CH2CH3 CH2CH3 CH2CH3


CH3CHC ≡ CCH3 bukan CH3CHC ≡ CCH3 CH3CHC ≡ CCH3
4 3 2 1 3 4 5 6 5 4 3 2 1

Jumlah atom C terpanjang (rantai induk) 6


Posisi ikatan rangkap 3 pada rantai induk 2
Nama awal heksa-
Jenis ikatan ikatan rangkap 3
Nama akhir -una
Jumlah atom C pada rantai cabang 1
Nama rantai cabang Metil
Posisi cabang 4

Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama 4-metil-2-heksuna


bukan 3-metil-4-heksuna
4-etil-2-pentuna

b. CH3 CH3
CH3CHC ≡ CH bukan CH3CHC ≡ CH
4 3 2 1 1 2 3 4

Jumlah atom C terpanjang (rantai induk) 4


Posisi ikatan rangkap 3 pada rantai induk 1
Nama awal buta-
Jenis ikatan ikatan rangkap 3
Nama akhir -una
Jumlah atom C pada rantai cabang 1
Nama rantai cabang Metil
Posisi cabang 3

Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama 3-metil butuna bukan 2-metil-3-butuna.

79
Latihan

1. Tentukan nama senyawa alkana berikut !


a. H H H H H H

H–C–C–C–C–C–C–H

H H H H H H

b. H H H H H

H–C–C–C – C–C–H

H H C2H5 H H

2. Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut !


a. CH3 – CH = CH – CH3
b. CH3CH2

HC = CH CH2CH2CH3
c. CH3 CH2CH3

CH3CH2CHCH = CHCH

3. Tentukan struktur dan rumus molekul senyawa hidrokarbon berikut !


a. 2, 2, 3-trimetil butana d. 2, 3, 5-trimetil-1, 3-heksadiena
b. 3-etil-2, 2-dimetil pentana e. 3-etil-3, 4-dimetil heptuna
c. 3-etil-2, 4, 4-trimetil-2-pentena f. 4, 5, 5-trimetil-2-heksuna

4. Tentukan nama dan struktur senyawa hidrokarbon berikut !


a. C4H10 d. C3H6
b. C6H10 e. C6H10
c. C2H4 f. C7H15
5. Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut !
a. CH3 – C ≡ C – CH2 – CH2 – CH3

80
D. Sifat Fisik Senyawa Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon, seperti alkana, alkena, dan alkuna mempunyai


sifat fisika yang mirip, yaitu tidak larut dalam air dan mengapung di atas
permukaan air. Akan tetapi, senyawa-senyawa ini mempunyai titik didih dan
wujud yang berbeda-beda. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya?

1. Titik Didih Senyawa Hidrokarbon Dipengaruhi Massa Molekul


Relatifnya
Untuk mengetahui massa molekul relatif terhadap sifat fisika senyawa hidrokarbon,
perhatikan tabel berikut

Sifat Fisika Beberapa Senyawa Alkana

Senyawa Struktur Jumlah Mr Wujud


Titik
atom C
Didih
(0C)
Metana CH4 1 16 Gas -164

Etana CH3- CH3 2 30 Gas -89

Propana CH3- CH2- CH3 3 44 Gas -42

n-butana CH3- CH2- CH2- CH3 4 58 Gas -0,5

n-pentana CH3- CH2- CH2- CH2- CH3 5 72 Cair 36

n-heksana CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 6 86 Cair 69

n-heptana CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 7 100 Cair 98

n-oktana CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 8 114 Cair 126

n-nonana CH3-CH2-CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2 9 128 Cair 151

n-dekana 10 142 Cair 178


CH3-( CH2)8- CH3
2. Titik Didih Senyawa Hidokarbon Dipengaruhi Bentuk Strukturnya

Kebahagiaan adalah
Kata Motivasi
3. Hubungan Antara Wujud Senyawa
milik mereka yg Hidrokarbon
mempunyai impian,
dan punya keberanian
tuk berusaha
mewujudkannya jadi 81
kenyataan.
Sifat Fisika Senyawa
Alkena

Senyawa Rumus Mr (g/mol) Sifat Fisika


Alkena Molekul Titik Didih Wujud
0
( C)

Etena C2H4 28 -103 Gas


Propena C3H6 42 -48 Gas
1-butena C4H8 56 -6 Gas
1-pentena C5H10 70 30 Cair
1-heksena C6H12 84 64 Cair
1-heptena C7H14 98 93 Cair
1-oktena C8H16 112 112 Cair
1-nonena C9H18 126 146 Cair
1-dekena C10H20 140 171 Cair

Sifat Fisika Senyawa


Alkuna
Senyawa metna, etana, propana, dan n-butana
Senyawa Rumus Mr (g/mol) Sifat Fisika
berwujud gas pada suhu kamar. Adapun senyawa n-
Alkuna Molekul Titik Didih Wujud 82
pentana hungga n-dekana( C)
0
berwujud cair. Menurutmu,
Etuna C2H2 adakah
26 senyawa alkana
-85yang berwujud Gas
padat? Senyawa
alkana yang mempunyai jumlah atom C lebih dari 17
berwujud padat. Lilin (C20H42) dan tar (C28H58)
merupakan beberapa contoh senyawa alkana yang
Propuna C3H4 40 -23 Gas
1-butuna C4H6 54 8 Gas
1-pentuna C5H8 68 40 Cair
1-heksuna C6H10 82 71 Cair
1-heptuna C7H12 96 100 Cair
1-oktuna C8H14 110 126 Cair
1-nonuna C9H16 124 151 Cair
1-dekuna C10H18 138 174 Cair
Alkena dan alkuna dengan massa molekul rendah berwujud gas pada suhu kamar,
sedangkan alkena dan alkuna lainnya ada yang cair serta padat.

Latihan

1. Jelaskan hubungan antara titik didih senyawa alkana dan jumlah rantai cabangnya!
2. Urutkan senyawa-senyawa berikut berdasarkan kenaikan titik didihnya!
a. Heptana
Dalam b. subbab ini,
3-metil heksena
c. 2,3-dimetil
kompetensi yangpentuna
3. Mengapa pentana memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada 2,2-dimetil
harus kamu kuasai
propana? Jelaskan!
adalah
4. Perhatikan senyawa-senyawa berikut ini!
a. N-pentana
menyimpulkan
b. N-pentuna
hubungan antara
c. N-heksana
titik d.
didih senyawa
Isopentana
e. Isobutana

Diantara senyawa-senyawa di atas, manakah yang mempunyai titik didih paling 83

rendah?
Harus dikuasai
Isomer

Ramalkanlah urutan titik didih senyawa-


Isomer Geometri senyawa berikut!

a. CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3


Isomer Rangka b.

Isomer Posisi
c. CH3- CH2- CH2- CH2- CH3
d.

1. Isomer pada Alkana


Kata kunci
1. Senyawa-senyawa berikut yang merupakan isomer dari n-butana adalah...
a. 3-metil propana
b. 2-metil
Dalam propana
kelompok senyawa hidrokarbon dikenal
c. 2,2-dimetil butana
dengan sitilah isomer. Isomer terdiri atas isomer
d. 2-metil butana
struktur dan isomer
e. 3-metil butana ruang. Isomer struktur adalah
2.kelompk
Hitungsenyawa
jumlah isomer C5H12!
yang mempunyai Mr sama, tetapi
berbeda strukturnya. Isomer struktur meliputi
Penyelesaian:
isomer kerangka(isomer rantai), isomer
1. Dua atau lebih senyawa disebut isomer jika mempunyai rumus molekul relatif (Mr)
tempat(isomer posisi), dan isomer fungsi. Sementara
yang sama. Butana mempunyai rumus kimia C 4H10 dengan Mr=58. Untuk itu,
itu,gambarkan
isomer ruang meliputi isomeryang
geometris 84
(isomerrumus kimia C 4H10 dengan Mr=58.
struktur senyawa mempunyai
Contoh
SetelahSoal
cis-trans) dan 1.7 nama
itu, isomer
beri senyawa tersebut.
optik.
C–C–C–C
n-butana (rumus kimia C4H10, Mr=58)
C- C – C

C
2-metil propana (rumus kimia C4H10, Mr=58) bukan 3-metil propana.
Senyawa yang mungkin adalah 2-metil propana.
c. Isomer Geometris
Isomer geometris pada alkena adalah kelompok senyawa isomer yang
disebabkan oleh perbedaan letak geometris dari gugus yang terikat pada atom C
berikatan rangkap.
Contoh:
2. Dua atau lebih senyawa disebut isomer jika mempunyai rumus molekul relatif (Mr)
yang sama. Jumlah isomer dapat diketahui dengan menggambar struktur senyawa-
senyawa yang memiliki rumus kimia seperti berikut :

Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang dapat memiliki kelima jenis


Jadi, isomer dari C5H12 berjumlah 3.
isomer. Akan tetapi, isomer alkena ynag akan kita pelajari sekarang adalah
isomer kerangka, isomer posisi, dan isomer geometris.
Pada Alkuna, terdapat tiga jenis isomer, yaitu isomer kerangka, isomer posisi, dan
a. Isomer
isomer fungsi. Kerangaka
Penyebab isomer kerangka dan isomer posisi pada alkuna sama
Seperti halnya pada alkana, isomer kerangka pada alkena disebabkan oleh
seperti yang terjadi pada alkena.
kerangka karbon yang berbeda. Selain itu, isomer kerangka pada alkena
2. Isomer pada Alkena 85
Contoh harus memiliki nomor ikatan rangkap yang sama.
Contoh :

b. Isomer Posisi
Isomer posisi adalah kelompok senyawa isomer yang disebabkan oleh
perbedaan posisi ikatan rangkap pada rantai karbon.
86
3. Isomer pada Alkuna

Latihan
1. Hitunglah junlah isomer dari C7H16! v
2. Tentukan senyawa-senyawa yang merupakan isomer dari C8H18!
3. Tentukan isomer kerangka, isomer posisi, dan isomer geometris dari senyawa
C8H16!
4. Tentukan isomer kerangka dan isomer posisi dari senyawa C8H14!

Tentukan isomer geometris dari senyawa C4H8 dan C5H10, kemudian beri nama
senyawa-senyawa tersebut!
Kilas Balik

87

Jenis Reaksi Pada Senyawa Hidrokarbon

Jenis Reaksi Keterangan Ilustrasi


Reaksi Substitusi Reaksi penggantian satu A + BC→ AB + C
atom oleh atom lainnya
Reaksi adisi Reaksi pemutusan ikatan A
rangkap atai penggabungan B
molekul
-C = C - + A – B → C
–C
Reaksi eliminasi Reaksi penguraian senyawa A B
atau reaksi pembentukan
-C – C- → C=C- + A-
ikatan rangkap, merupakan
B
kebalikan dari reaksi adisi
Reaksi pembakaran Reaksi antara suatu zat
dengan oksigen. Pada
CxHy +
( x + 14 y) O2 →

senyawa hidrokarbon, 1
xCO2+ y H2O
reaksi pembakaran akan 2
menghasilkan karbon
dioksida dan uap air.

1. Reaksi Kimia pada Alkana

Senyawa alkana dapat mengalami reaksi pembakaran, substitusi, dan


eliminasi.

Contoh reaksi pembakaran alkana adalah sebagai berikut:

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O


Contoh reaksi eliminasi alkana adalah sebagai berikut:
C2H6 → CH2= CH2 + H2
Contoh reaksi substitusi alkana adalah sebagai berikut: 88
C2H6 + Cl2 → C2H5Cl + HCl
2. Reaksi Kimia pada Alkena

Senyawa alkena dapat mengalami reaksi pembakaran dan reaksi adisi.


Contoh reaksi pembakaran alkena

CH2=CH2 + 3O2 →2CO2 + 2H2O


CH2=CH2 + Cl2 → CH2Cl - CH2Cl
3. Reaksi Kimia pada Alkuna
Seperti halnya pada hidrokarbon alkena, hidrokarbon alkuna juga dapat
mengalami reaksi pembakaran dan reaksi adisi.
Contoh reaksi pembakaran alkuna : C3H4 + 4O2 → 3CO2 + 2H2O
1. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna dari :
a. Propana
Latihan
b. Propena
c. Propuna
2. Tentukan persamaan reaksi adisi dari senyawa berikut!
a. Adisi klorin pada propena
b. Adisi HCl pada propena
3. Apakah alkana dapat mengalami reaksi adisi? Jelaskan!
4. Apakah yang dimaksud dengan reaksi substitusi?
5. Pada pembakaran sempurna 58 gram alkana dihasilkan 90 gram H 2O dan 176
gram CO2. Tentukan rumus molekul senyawa alkana tersebut!

89

Dalam subbab
ini, kompetensi
Kilas balik
yang harus
kamu kuasai
Lengakpilah tabel berikut!
adalah mampu
menuliskan Reaksi Kimia Contoh Reaksi Kimia Pada
reaksi Hidrokarbon
sederhana pada
senyawa
hidrokarbon
(oksidasi, adisi,
Alkana Alkena Alkuna
Oksidasi

Adisi

Substitusi

Eliminasi

Percobaan Ilmiah

Uji Senyawa Karbon

Selain mengandung unsur C, senyawa karbon juga mengandung unsur lainnya, seperti
H, O, dan N. Pengujian adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dapat dilakukan
dengan melakukan kegiatan berikut.

IV. Alat dan Bahan


Tabung Reaksi
Statif dan Klem 90
Tutup gabus
Pipa kaca
Kertas kobalt
Larutan Kapur
Gula Pasir
Tembaga(II) oksida (CuO)

V. Prosedur Percobaan
6. Masukkan 1 sendok gula pasir dan 1 sendok serbuk CuO ke dalam tabung
pereaksi. Tutut tabung reaksi menggunakan gabus.
7. Tuangkan larutan kapur kedalam tabung reaksi lainnya hingga volumenya 1/3
tabung. Tutup tabung reaksi menggunakan gabus
8. Rangkai Alat
9. Panaskan tabung yang berisi gula pasir perlahan-lahan. Amati perubahan yang
terjadi pada larutan kapur
10. Buka tabung yang berisi gula pasir, lalu sentuhkan kertas kobalt uap hasil
pembakaran

VI. Pertanyaan dan Tugas


6. Amati warna larutan kapur setelah pembakaran, lalu bandingkan dengan
warna sebelum pembakaran!
7. Amati perubahan warna kertas kobalt yang disentuhkan ke uap hasil
pembakaran!
8. Berdasarkan hasil pengamatan, simpulkan cara menguji unsur C, H, dan O
dalam gula pasir atau senyawa karbon!
9. Jelaskan tentang hal-hal berikut:
a. Mengapa pada saat pemanasan, tabung reaksi yang berisi gula dan CuO
ditutup?
b. Apakah fungsi larutan kapur?
c. Apakah fungsi kertas kobalt?
d. Apakah yang menandakan adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa
karbon?
10. Buat laporan percobaan secara tertulis!

Saat ini, hidrokarbon merupakan sumber energi listrik dan panas utama dunia
karena energi yang dihasilkannya ketika dibakar. Minyak bumi atau petroleum
merupakan salah satu contoh hidrokarbon yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari baik untuk kendaraan bermotor, untuk keperluan dapur, maupun keperluan
Relung
91
lainnya. Tetapi sayangnya, minyak bumi termasuk sumber bahan bakar yang tidak
terbaharukan karena berasal dari jasad renik makhluk hidup yang tekubur selama jutaan
tahun dengan melalui proses penguburan, proses diagnosis, kemudian dilanjutkan
dengan proses katagenesis, dan tidak dapat dimanfaatan lagi pada tahap metagenesis.
Sehingga, ada kemungkinan bahwa pada suatu saat nanti minyak bumi akan habis dan
kita pun terpaksa harus beralih ke energi lainya yang bersifat terbaharukan. Oleh karena
itu, kita harus merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia yang
diberikannya tersebut dan bersikap bijaksana dalam memanfaatkan minyak bumi dengan
cara tidak mengeksploitasinya secara berlebihan.
Glosarium

Adisi : Penambahan masing-masing satu gugus pada atom karbon


yang berikatan rangkap dua atau tiga.

Alkana : Senyawa karbon yang jenuh dengan rumus umum CnH2n+2

Alkena : Senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua


antara karbon-karbon dengan rumus umum CnH2n

Alkuna : Senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga


antara karbon-korbon dengan rumus CnH2n-2

Gugus : Satu atau sekelompok atom yang berikatan kovalen dengan


atom lain

Gugus alkil : Satu gugus yang merupakan alkana yang telah kehilangan
satu atom hidrogennya.

Hidrokarbon : Senyawa organik yang mengandung unsur karbon dan


hidrogen.

Hidrokarbo jenuh : Senyawa hidrokarbon yang hanya berikatan tunggal

Hidrokarbon tak jenuh : Senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua
dan rangkap tiga.

Isomer struktur : Dua senyawa atau lebih yang berumus molekul sama, tetapi
strukturnya berbeda.

Sikloalkana : Hidrokarbon yang atom-atom karbonnya membentuk rantai


tertutup.

93
EVALUASI

A. PIlihan Ganda
Kekhasan Atom Karbon

1. Dalam setiap molekul alkuna . . . . .


a. Semua ikatan karbon-karbon adalah ikatan tunggal
b. Terdapat setidak-tidaknya 1 ikatan karbon-karbon ragkap 3
c. Terdapat 1 ikatan karbon-karbon rangkap 3
d. Semua atom karbon mengikat 4 atom hidrogen
e. Jumlah atom H lebih sedikit daripada atom C
2. Perhatikan struktur senyawa berikut ini !

CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH – CH3


1 2 3 5 6 7

4CH3 8CH2 – 9CH3

Pasangan yang merupakan atom sekunder diperlihatkan oleh . . . . .


a. 2 dan 7 d. 6 dan 9
b. 3 dan 8 e. 2 dan 5
c. 1 dan 4 (Ebatanas 2002)

Pengelompokan Senyawa Hidrokarbon

3. Hidrokarbon dengan rumus C5H8 dapat digolongkan dalam deret homolog . . . . .


a. Alkena
b. Alkadiena
c. Jawaban b dan d benar
d. Alkuna
e. Sikloalkana
4. Rumus empiris alkena adalah . . . . .
a. CnH2n+2 d. CnH2n
b. CnH2n+1 e. CnH2n-2
c. C2nHn
5. Rumus molekul isoheksana adalah . . . .
a. C5H10 d. C5H12

94
b. C7H16 e. C6H14
c. C6H10 (Ebatanas 1990)

6. Rumus kimia senyawa hidrokarbon berikut, yang merupakan rumus kimia alkana adalah . .
...
a. C2H4 d. C6H8
b. C4H6 e. C7H12
c. C5H12
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
7. Senyawa berikut yang mempunyai 5 atom C adalah . . . . . .
a. 2-etil butana
b. 2,2-dimetil butana
c. 2-metil pentana
d. 3-etil pentana
e. 2-metil butane
8. Nama yang tepat untuk senyawa berikut adalah . . . .
CH3

CH3 – CH – CH – CH2 – CH – CH3

C2H5 C2H5
a. 3,4,6-trimetil oktana
b. 3,5,6-trimetil oktana
c. 6-etil-3,4-dimetil heptana
d. 2-etil-4,5-dimetil heptana
e. 2,5-dietil-3-metil heksana
9. Senyawa CH3 – CH2
CH – CH3
CH3 – CH2
mempunyai nama . . . . .
a. 3-metil pentana
b. 3-etil butana
c. 2-etil butana
d. Isoheksana
e. 1,1-dietil etana

95
10. Senyawa berikut ini mempunyai nama . . . . .
CH3 CH3
C = C – C – CH3
H H CH3
a. 4,4-dimetil-2-pentena
b. 2,3,3-trimetil-1-butena
c. 2,2,4-trimetil-3-butena
d. 2,2-dimetil-3-pentena
e. 4,4,4-trimetil-2-butena
11. Nama yang tepat untuk senyawa berikut adalah . . . .
CH3 – CH – CH = C – CH3
C2H5 CH3
a. 4-etil-2-metil-2-pentena
b. 2-metil-4-etil-2-pentena
c. 2-etil-4-metil-2-pentena
d. 2,4-dimetil-2-heksena
e. 3,5-dimetil-4-heksena
12. Nama yang tepat untuk senyawa berikut ini adalah . . . . .
CH3 = C – CH – CH2 – CH3
CH3 CH3
a. 2,3-metil-1-pentena
b. 2,3-dimetil-1-pentena
c. 2,3-dimetil pentena
d. 2-metil-3-metil pentena
e. 2-metil-3-metil-1-pentena
13. Suatu senyawa hidrokarbon mempunyai rumus kimia C4H6. Nama yang mungkin untuk
senyawa tersebut adalah . . . . .
a. 2-propana
b. 2,2-butana
c. 3-metil-1-propuna
d. 2-butana
e. 3-butana
14. Jika diketahui suatu alkuna 90% penyusunnya karbon,maka alkuna tersebut adalah . . . .
(Ar C = 12, H = 1)

96
a. propuna d. heksuna
b. butuna e. heptuna
c. pentuna
Sifat Kimia Senyawa Hidrokarbon
15. Reaksi substitusi diperlihatkan pada persamaan reaksi . . . .
a. C2H4 + Br2 → C2H4Br2
b. C2H2 + 2H2 → C2H6
c. C2H6 + Cl2 → C2H5Cl + HCl

d. C2H5OH + H 2 SO4 ( p) C2H4 + H2O


e. 3(C2H4) → (C2H4)3
16. Produk dari reaksi adisi HBr pada propena yang mengikuti aturan Markovnikov
adalah . . . . .
a. CH2 = CH – CH3
b. CH2Br – CH2 – CH3
c. CH3 – CHBr – CH3
d. CH3 – CH2 – CH3
e. CH2Br – CHBr – CH3
17. Suatu alkuna rantai cabang 5 atom C, adisinya dengan air brom menghasilkan 1,2-
dibromo-2-metil butana. Nama alkuna tersebut adalah . .
a. 1-butena
b. 2-butena
c. 3-metil-2-butena
d. 2-metil-1-butena
e. 2-metil-2-butena
Menentukan Isomer Seyawa Hidrokarbon
18. Jumlah isomer C4H8 adalah . . . .
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
19. Perhatikan struktur senyawa hidrokarbon berikut !
(1) H H
C=C
H H

97
(2) H H
H–C–C–H
H H
(3) H H
H – C – C – Cl
H H
(4) H Cl
C=C
Cl H
Senyawa yang tidak mempunyai isomer adalah . . . . .
a. 1, 2, dan 3 d. 4
b. 1 dan 3 e. 1, 2, 3, dan 4
c. 2 dan 4
20. Senyawa nomor 2 mempunyai nama . . . . .
a.metana d.metuna
b. etana e. etuna
c. etena
21. Isomer fungsi dari senyawa propuna adalah . . . . . .
a. 1-propuna
b. 2-propuna
c. 2-propena
d. 1,2-propadiuna
e. 1,2-propadiena
(Ebtanas 1992)

22. Senyawa-senyawa berikut merupakan isomer dari isoheksana, kecuali . . . . .


a. 3-metil pentana
b. heksana
c. 2,2-dimetil butana
d. 2,3-dimetil butane
e. isopentana
23. Senyawa yang bukan isomer dari n-oktana adalah . . . . . .
a. 2-metil heptana
b. 2,3-dimetil heksana

98
c. 2,3,4-trimetil pentana
d. 2,2-dimetil pentana
e. 2,2,3,3-tetrametil butana
Memberi Nama Berdasarkan Strukturnya dan Menjelaskan Sifat Kimia Senyawa
Hidrokarbon
Gunakan struktur senyawa berikut untuk menjawab soal nomor 24 dan 25!
H CH3 H H
C=C – C–C–H
H H H
24.Senyawa tersebut mempunyai nama . . . . .
a. 2-metil-1-butena
b. 2,2-metil-1-butena
c. 2-metil-2-pentana
d. 2-metil-2-butena
e. 2-metil-1-pentana
25.Jika senyawa tersebut direaksikan dengan asam klorida, senyawa yang mungkin terbentuk
adalah . . . . . .
a. 2-kloro-2-metil pentana
b. 1,2-dikloro-2-metil butana
c. 2-kloro-2-metil butana
d. 2-kloro-2-metil butena
e. 1,2-dikloro-2-metil butena
Hubungan antara Sifat Fisika dan Isomer
26.Perhatikan struktur 3 senyawa hidrokarbon berikut !
H H H H H
(1) H – C – C – C – C – C – H
H H H H H
(2) H H H H
H–C–C – C–C–H
H CH3 H H
(3) CH3
CH3 – C – CH3
CH3
Pernyataan berikut yang benar adalah . . . .

99
a. (1), (2), dan (3) mempunyai Mr yang berbeda
b. (3) mempunyai titik didih terkecil
c. (2) mempunyai titik ddih terbesar
d. (1) mempunyai titik didih terkecil
e. Mr (3) lebih besar daripada Mr (2)

Hubungan antara Sifat Fisika dan Struktur Senyawa


27.Senyawa berikut ini yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah . . . . .
a. isopentana d. isobutana
b. n-heptana e. n-pentana
c. n-heksana
28.Di antara senyawa alakan berikut, yang memiliki Mr terbesar adalah . . . . .
Senyawa T. Didih
HIdrokarbon (0C)
a. A 5
b. B 10
c. C 15
d. D 25
e. E 45

Menentukan Rumus Molekul Hidrokarbon dari Reaksi Kimianya


29.Massa rumus molekul relative suatu senyawa hidrokarbon sama dengan 28 dan persentase
penyusunnya, yaitu unsure C 86% dan H 14% (Ar C = 12, H = 1). Rumus molekul
senyawa tersebut menjadi . . . . .
a. C2H2 d. C3H8
b. C2H4 e. C4H10
c. C3H6 (Ebtanas 1991)

30.10 m3 suatu hidroarbon tepat bereaksi dengan 40 cm3 karbon dioksida. Jika volume suatu
gas diukur pada suhu dan tekanan sama, maka rumus hidrokarbon tersebut adalah . . . . .
a. CH4 d. C3H6
b. C2H6 e. C3H8
c. C3H4 (UMPTN 1992)

B.Uraian

100
0
1. Tentukan penamaan senyawa berikut yang tidak tepat!
a. 2-metil-3-pentena
b. 4-metil-2-pentuna
c. 3-etil propana
2. Gambarkan 3 (tiga) struktur senyawa hidrokarbon golongan alkana yang mempunyai 4
atom C, kemudian beri nama setiap senyawa!
3. Lengkapi persamaan reaksi kimia berikut!
a. C3H8 + Cl2 → ……
b. CH2 = CH2 + HCl → …….
c. CH2 + CH2 + Br2 → …….
4. Tentukan jumlah isomer dari senyawa-senyawa berikut!
a. 2-metil pentana
b. 2,2-dimetil propana
c. 3-heptana

101

Anda mungkin juga menyukai