Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PENDAHULUAN MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

1. Dari alat yang tersedia, cari gambar dari literatur (buku/internet/ebook/bukan


blog/bukan wikipedia)
2.Tuliskan fungsi masing-masing alat
3.Tuliskan mekanisme kerja dari:
a.Oven untuk mensterilkan
b.Autoklaf untuk mensterilkan
c.Lampu UV untuk mensterilkan
d.Spektrofotometer UV untuk membaca absorbansi sampel
4. Tuliskan prinsip kerja :
a.Mikroskop
b.Inkubator
c.Laminar air flow
d.Colony counter
e.Cells counter
5. Tuliskan prosedur kerja dari :
a.Oven
b.Autoklaf
c.Laminar air flow

JAWABAN :
Nomor 1 dan 2
No Nama Alat Fungsi
1 Kaca objek Tempat untuk objek yang akan dilihat
dibawah mikroskop.

2 Kaca Penutup Sebagai penutup objek yang telah


diletakkan pada kaca objek.

3 Shaker - menggoyang larutan didalam wadah agar


mempercepat reaksi
- menghomogenkan larutan campuran
bahan kimia dengan cara menggoyang
atau mengocok

4 Termometer air raksa Mengukur suhu cairan atau larutan


didalam wadah, dapat mengukur suhu
yang sangat tinggi.

5 Termometer digital Untuk menampilkan besarnya suhu pada


suatu ruang atau suatu zat dengan tingkat
keakuratan yang tinggi.

6 Tabung reaksi Wadah untuk mereaksikan zat kimia


dalam skala kecil
7 Tabung durham Alat yang digunakan didunia
mikrobiologi untuk mendeteksi produksi
gas yang dihasilakan dari
mikroorganisme.

8 Timbangan analitik - Menimbang bahan kimiawi atau sampel


yang padat dengan tingkat ketelitian lebih
tinggi (akurasi 0,0001 gram)

.
9 Rak tabung - Sebagai tempat untuk meletakkan tabung
reaksi yang berjumlah banyak.

10 Kuvet - Sebagai wadah larutan sampel yang akan


diuji pada instrument jenis
spektrofotometer.

11. Labu takar -membuat larutan dengan konsentrasi


tertentu dan mengencerkan larutan dengan
keakuratan yang tinggi
- -menakar volime bahan kimia dalam
bentuk cair pada proses preparasi larutan.
- -mengencerkan bahan tertentu hingga
batas leher labu takar.
12. Vial Sebagai tempat penampung sampel,
cairan, bubuk dan bahan penelitian.

13 Enkas Berfungsi sama dengan laminair Air Flow

14 Untuk menyimpan reagen atau bahan-


bahan kimia, larutan stok, serta biakan
mikroba, yang memerlukan penyimpanan
pada suhu dingin.

15 mikroskop Untuk mengamati benda dengan ukuran


sangat kecil/mikro (seperti
mikroorganisme, jaringan tanaman,
jaringan hewan, dll).

16 pH meter Untuk mengukur pH larutan

17 Spektrofotometer Mengukur transmitan atau absorban


18 Pipet ukur Mengambil cairan atau larutan dengan
volume tertentu karena berskala seperti
pada gelas ukur, namun ketelitian lebih
rendah daripada pipet volume sehingga
tidak dimasukkan dalam perhitungan
untuk penetapan kandungan bahan.

19 Pipet volume -Mengambil larutan secara tepat sesuai


skala yang tertera pada bagian tengah
pipet yang menggelembung (gondok),
misalnya 5 mL, 20 mL 50 mL, dan 100
mL.
-Mengambil larutan yang berbahaya
dengan bantuan pulp atau pipet pump.

20 Tang Krusibel Membantu mengambil (penjepit) tabung


reaksi, kertas saring, gelas arloji, atau
benda lain dalam kondisi panas

21 Cell Counter Alat hitung keeping darah

22 Jarum preparat Mengatur mikroorganisme pada preparat


gelas objek dibawah mikroskop
23. Sebagai alat bantu yang digunakan untuk
mengamati benda dengan ukuran sangat
kecil dan mikro seperti (mikroorganisme).
(Maftuchah dkk., 2014)

24. Untuk preparasi bahan-bahan


mikrobiologi agar tidak terkontaminasi
dengan udara luar.
(Maftuchah dkk., 2014)

25. Untuk mensterilkan alat, bahan dan media


yang digunakan dalam sediaan
mikrobiologi dengan menggunaan uap air
panas bertekanan tinggi (2 atm) dan suhu
tinggi (121˚C).
(Hartutik, 2012)

26. Untuk proses inkubasi sesuai dengan


temperatur yang diinginkan dalam proses
inkubasi tersebut.
(Maftuchah dkk., 2014)

27. Untuk mengeringkan alat-alat gelas dan


mikrotip pada temperatur 60oC. Oven
dapat juga dipergunakan untuk
mensterilkan alat gelas pada temperatur
120o C.
(Maftuchah dkk., 2014)
28. Untuk menyimpan reagen atau bahan-
bahan kimia, larutan stok, serta biakan
mikroba, yang memerlukan penyimpanan
pada suhu dingin.
(Maftuchah dkk., 2014)

29. Untuk menghitung jumlah koloni jamur


dan bakteri secara cepat dan akurat.
(Hartutik, 2012)

30. - Wadah untuk menimbang


- Wadah media biakan miroba (bakteri,
jamur, khamir, spora) dan biji-bijian.
(Hartutik, 2012)

31. - Memanasi larutan dalam wadah reaksi


tanpa mengotorinya
- Membakar bahan
(Hartutik, 2012)

32. - Ose lurus berfungsi untuk


memindahkan mikroorganisme dengan
cara menusuk pada medium yang ada
pada tabung reaksi.
- Ose bulat berfungsi untuk
memindahkan mikroorganisme dengan
cara menggores pada medium yang ada
pada cawan petri.
(Oxotoby dkk., 2001)

33. - Mengambil larutan dalam jumlah kecil


(tetes), dalam jumlah volume yang
tidak diketahui
- Membantu agar jumlah volume tapat
pada saat pengenceran
(Hartutik, 2012)
34. spoit  Berfungsi untuk menyuntik
(wahadjo, 2013)

35. Kaca arloji  Sebagai Wadah bahan kimia yang


padat untuk ditimbang
 Untuk mengeringkan bahan
(Hartutik, 2012)

36. pinset  Membantu mengambil benda yang


padat yang tidak bisa diambil dengan
tangan dengan cara menjepit.
(Hartutik, 2012)

37. gelas kimia  Wadah untuk mengukur larutan yang


tidak perlu ketelitian tinggi
 Menampung larutan bahan kimia
 Wadah untuk memanaskan larutan
 Wadah untuk melarutkan bahan kimia
(Hartutik, 2012)

38. Mikropipet  Mengambil atau memindahkan sampel


larutan yang berukuran mikron (lebih
kecil dari 1mL
(Hartutik, 2012)
39. erlenmeyer  Menampung larutan bahan kimia yang
akan dititrasi (titran)
 Untuk Memanaskan larutan
 Menampung larutan, bahan, dan cairan
 Menampung filtrat psda saat
penyaringan
 Wadah menampung dan penyimpan
larutan
 meracik dan menghomogenkan
komposisi bahan
 mengukur volume larutan, karena
berskala namun tidak akurat
(Hartutik, 2012)

40. hotplate  memanaskan wadah yang berisi


larutan kimia, air, media.
(Hartutik, 2012)

41. lumpang alu  menggerus bahan padat atau kristal


menjadi lebih halus
 memecahkan bahan menjadi partikel
yang lebih kecil
 (Hartutik, 2012)

42. batang pengaduk  mengaduk campuran atau larutan


kimia pada waktu melakukan reaksi
kimia
 membantu pada waktu menuang cairan
atau larutan kedalam wadah labu atau
gelas ukur
 mengaduk larutan kimia sehingga
menjadi homogen
 (Hartutik, 2012)
43.. sendok tanduk  mengambil suatu bahan
(Hartutik, 2012)
44. Elektromantel  sebagai alat penangas
(Hartutik, 2012)

3. a. - Sebagai pemanas digunakan sebuah oven 400 watt, temperatur pemanas


maksimum 250 oC, kapasitas 19 liter dan pewaktu maksimum 60 menit.
Rangkaian mikrokontroler yang dirancangmengatur oven menjadi alat
sterilisasi dengan mengatur kerja pintu mengunci danmembuka secara
otomatis, temperatur pensterilan 120 oC dan waktu pensterilan antara 5
sampai 15 menit. Pintu pemanas akan terkunci selama proses pemanasan
yaitu selama temperatur dalam pemanas lebih tinggi dari 37 oC. Apabila
waktu untuk mensterilkan yang ditentukan sudah lewat maka pemanas akan
dimatikan sehingga temperaturnya akan turun dan apabila temperatur telah
mencapai 37 oC maka kunci pintu pemanas akan terbuka secara otomatis(kiki
dan calvin, 2015).
- oven udara panas pada 170oC akan mensterilkan peralatan dalam 1jam.oven
ini kadang-kadang digunakan untuk peralatab kaca, busa yang dibasahi jeli
petroleum yang tidak dapat disterilkan dengan uap atau senyawa (seperti
bedak) yang cenderung mengeras bila terkena cairan(sabiston, 1992).

b. Mekanisme kerja autoklaf dalam mensterilkan yaitu dilakukan pada suhu 121
o
C dengan tekanan 1 bar. suhu tinggi dalam sterilisasi mampu membunuh
mikroorganisme penggangu dan membunuh endospora (sel resisten yang
diproduksi oleh bakteri) (Saputra, 2014).

c. Mekanisme kerja sinar ultraviolet (UV) adalah sinar UV memiliki kemampuan


untuk memengaruhi kerja fungsi inti sel mikroorganisme. Sinar UV sangat
efektif menghancurkan asam nukleat yang ada dalam mikroorganisme.
Ketika materi inti sel (RNA/DNA) mengalami kegangguan setelah kontak
dengan sinar UV, maka bakteri menjadi tidak aktif atau mati, karena
mikroorganisme tidak dapat melakukan fungsi-fungsi seluler vital (Cahyono,
2017).
d. Prinsip kerja spektrofotometer adalah berdasarkan hukum Lambert-Beer,
yaitu seberkas sinar dilewatkan suatu larutan pada panjang gelombang
tertentu, sehingga sinar tersebut sebagian ada yang diteruskan dan sebagian
lainnya diserap oleh larutan. Besarnya sinar (A) berbanding lurus dengan
konsentrasi zat penyerap (C) dan jarak yang ditempuh sinar (a) dalam larutan
(tebal larutan, b). Pada spektrofotometer UV-VIS, zat diukur dalam bentuk
larutan. Analit yang dapat diukur dengan spektrofotometer sinar tampak
adalah analit berwarna atau yang dapat dibuat berwarna. Analit berwarna
adalah analit yang memiliki sifat menyerap cahaya secara alami. Analit yang
dibuat berwarna adalah analit yang tidak berwarna sehingga harus
direaksikan dengan zat tertentu untuk membentuk senyawa yang menyerap
cahaya pada panjang gelombang tertentu. Pembentukan warna untuk zat atau
senyawa yang tidak berwarna dapat dilakukan dengan pembentukan
kompleks atau dengan cara oksidasi sehingga analit menjadi berwarna
(Warono dan Syamsudin, 2013).

4. a. Mikroskop
Prinsip kerja mikroskop digital terse but yaitu dengan cara menghasilkan citra
pembesaran pada benang mikroskop tersebut terhitung dengan sebuah
perangkat komputer. Citra digital yang dihasilkan oleh mikroskop digital akan
dikirim pada computer dalam bentuk data dan hasil digital dapat dilihat pada
layar monitor komputer (wijayanto,2017)

a. Inkubator
Prinsip kerja incubator yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakan
murni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat
diatur diatas suhu tertentu (Dwidjoseputro, 2016).
b. laminar air flow
Laminar air flaw digunakan sebagai tempat isolasi tubuh jamur atau inokulasi
saat pembuatan biakan kultur murni, bibit induk, dan bibit semai.
Prinsip kerja laminal air flow adalah memasukan udara yang telah melalui
penyaringan mikroba sehingga udara yang keluar telah steril. LAF biasanya
dilengkapi dengan lampu ultra violet (UV) untuk menekan pertumbuhan dan
mematikan mikrooraganisme penggangu (Achmad dkk.,2011).
c. colony counter
Prinsip kerja colony counter ini adalah dengan memanfaatkan lup untuk
memperbesar koloni atau dengan menandai beberapa koloni yang terdapat
padacawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada colony counter
(Rostavia dkk., 2016).
d. Cells counter
Prinsip kerja cells counter adalah menyatukan pancaran signal yang dihasilkan
oleh DNA yang diikat oleh propidium iodide (PI) dari reagent yang
ditambahkan pada sampel (Aini, 2015).

5. a. Oven
1. Dipastikan kabel listrik terhubung dengan sumber listrik
2. Dibuka pinti oven
3. Dimasukkan bahan yang akan dioven kedalam oven dan tutup pintu oven
4. Diset (atur) temperature oven sesuai yang diinginkan
5. Dimatikan oven dan biarkan sementara hingga suhu kamar setelah proses
selesai
6. Dibuka pintu oven dan keluarkan bahan dari dalam oven
7. Dipastikan kabel listrik tidak terhubung lagi dengan sumber listrik (Tim,
2017).

b. Autoklaf
1. Dipanaskan autoklaf, ventilasi dibuka untuk membiarkan udara keluar, uap
air masuk dari bagian atas dan udara keluar dari bagian bawah yang dapat
ditunjukan pada gelembung yang keluar dari ujung pipa karet dalam air.
2. Dimasukan bahan yang akan disterilkan setelah udara bersih sebelum air
mendidih, tutup dan kunci autoklaf, ventilasi ditutup dan suhu serta
tekanan akan naik sesuai dengan yang dikehendaki.
3. Diatur klep pengaman supaya tekana stabil.
4. Dibiarkan dingin autoklaf hingga tekanannya sama dengan tekanan
atmosfer, Setelah sterillisasi selesai (Asriwati, 2017).

c. Laminar air flow


Prosedur penggunaan Laminar air flow di laboratorium mikrobiologi yang baik
meliputi :
1. Mengacu pada SOP standar nasional , petunjuk keselamatan operasional
harus diperkenalkan pada penggunanya
2. LAF tidak boleh digunakan jika tidak dalam kondisi yang baik
3. Kaca yang digunakan untuk mengamati panel harus ditutup ketika LAFC
digunakan
4. Alat dan bahan yang digunakan di dalam LAFC terbatas jumlahnya dan
harus di dekontaminasi dibagian permukaannya sebelum digunakan
5. Pembakar bunsen tidak boleh digunakan di dalam LAF karena panas yang
dihasilkan bisa mempengaruhi aliran udara sehingga dapat merusak
saringan
6. Lalu lintas di belakang operator harus diminimalisir
7. Permukaan LAFC harus dibersihkan menggunakan desinfektan yang sesuai,
setelah pekerjaan diselesaikan.
8. Kipas LAFC harus dijalankan sedikitnya 5 menit sebelum memulai
pekerjaan dan setelah menyelesaikan pekerjaan (Harjanto dan Raharjo,
2017).

DAFTAR PUSTAKA
Achmar,M,S., Mugiono, S.P., TiasArlianti, S.P., danChotimatulAzmi., 2011.
PanduanlengkapJamur, PenebarSwadaya ;Jakarta.

Aini, N., 2015, Instrumentasi Cell Counter, Biology Non Education Second Group,
State University Semarang.

Asriwati, 2017, Fisika Kesehatan Dalam Keperawatan, Yogyakarta: Deepublish

Cahyono T., 2017, Penyehatan Udara, perpustakaan nasional: Yogyakarta.

Dwidjoseputro, 2016. Digunakan untuk mensterilkan jarum ose atau yang lainnya.
Jurnal Mikrobiologi, Vol.1(1).

Handaryono, D., dan An Wijayani, 1994, Teknik Kultur Jaringan, Kanisius:


Yogjakarta

Harjanto, S., dan Raharjo, 2017, Peran Laminar Air Flow Cabinet Dalam Uji
Mikroorganisme Untuk Menunjang Keselamatan Kerja Mahasiswa Di
Laboratorium Mikrobiologi, Metana, Vol. 13(2).

Harturik, 2012, Metode Analisis Mutu Pakan, Universitas Brawijaya Press:


Malang.

Kiki Prawiroredjo, dan Calvin Renato,2015, Alat Sterilisasi Kering dengan Kunci
Otomatis Berbasis Mikrokontroler, Jetri, Vol.13(1).

Maftuchah, Aris, W., Agus, Z., 2014, Analisis Biologi Molekuler, Deepublish:
Yogyakarta

Oxotoby., Gillis., Nachtrieb, dan Suminar., 2001, Prinsip-Prinsip Kimia Modern,


Erlangga : Jakarta
Rostavia, I., Her,G,A., dan Priyambada, C, N., 2016. Colony Counter
Multipen.Seminar TugasAkhir, vol.1(1).

Sabiston, 1992, Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Tim Lab Ekologi Hewan, 2017, Prosedur Operasional Standar (SOP, Standard
Operating Procedure) Laboratoriumekologi Hewan, Padang : Universitas
Andalas.

Wahadjo, A., 2013. Buku Ajar Kaos Racun. Jilid III, Mediakina: Jakarta Selatan

Wanda, S., 2014, Budi Daya Jamur Merang, PT. Agro Media Pustaka : Jakarta
Selatan.

Warono dan Syamsudin, 2013, Unjuk Kerja Spektrofotometer Untuk Analisa Zat
Aktif Ketopren, KONVERSI, Vol. 2(2), ISSN 2252-7311.

Wijayanto,A,2017.Rancangan Bangun Alat Pengukur Diameter Benang Dengan


Perangkat Digital Microscope Dan Aplikasi Pengolah Citra Digital Berbasis
Java, Politeknik TTT ; Bandung.

Anda mungkin juga menyukai