Pada hal ini, akan dibuat sedian dalam bentuk krim yang mengandung zat aktif
berupa Getamycin Sulfate. Bahan yang digunakan antara lain :
R/ Gentamycin sulfat
Adeps Lanae 0.1 g
Asam Stearat 2.6 g
Paraffinum Liquidum 0.5 g
TEA 4,5 g
Metil Paraben 0.0121 g
Aquadest Ad 10 g
Indikasi Umum :
- Mengobati penyakit kulit akibat infeksi oleh bakteri yang peka
- Mengobati infeksi kulit primer maupun sekunder yang disebabkan oleh
bakteri gram negatif aerobic yang sensitif
Dosis
- Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter
- Gunakan 3 – 4 kali sehari
Aturan Pakai
- Oleskan tipis – tipis pada bagian yang membutuhkan
Kontraindikasi
- Hipersensitif, bayi prematur atau bayi baru lahir
Perhatian
- Harus dengan resep dokter
Efek Samping
- Iritasi ringan pada kulit seperti erythema dan pruiritus
Gentamicin adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri ringan hingga berat
pada berbagai bagian tubuh, mulai dari telinga luar, mata, kulit, hingga otak. Perlu
diketahui obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus atau
jamur. Gentamicin termasuk golongan antibiotik aminoglikosida.
Adeps lanae merupakan salah satu komponen cold cream yang berfungsi
untuk meningkatkan sifat serap air
Asam stearat, atau asam oktadekanoat, adalah asam lemak jenuh yang
gampang diperoleh dari lemak hewani serta minyak masak. Susunannya padat pada
suhu ruang, dengan rumus kimia CH3(CH2)16COOH. Kata stearat bersumber dari
bahasa Yunani stear, yang berfaedah "lemak padat" (Ing. tallow). stearic acid kerap
dijadikan bahan baku sejumlah produk kosmetik. Secara umum, fungsi asam stearat
dalam produk kosmetik adalah sebagai pengemulsi, emolien, dan pelicin yang dapat
melembutkan kulit, sekaligus membantu menjaga produk kosmetik agar tidak
terpisah.
Parafin liquid/white oil, juga dikenal sebagai paraffinum liquidum adalah
minyak mineral yang sangat halus, biasa digunakan dalam kosmetik dan tujuan
medis.
Triethanolamine (TEA) adalah suatu substansi basa kuat yang berguna
sebagai surfaktan dan substansi penetral pH bagi bahan kimia lainnya. TEA kerap
digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan produk perawatan kulit,
terutama yang berbentuk emulsi, seperti krim atau lotion.
Metil paraben adalah agen anti jamur yang sering digunakan dalam berbagai
kosmetik dan produk perawatan pribadi. Ini juga digunakan sebagai pengawet
makanan.
Akuades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat pengotor
sehingga bersifat murni dalam laboratorium.
BAB II
1. Gentamycin sulfat
Massa molar :-
Kepadatan :-
Titik didih : −
benzena
Massa molar :-
Kepadatan :-
Titik didih :-
3. Asam stearat
4. Paraffin Liquidum
Massa molar :-
Kepadatan :-
Titik didih :−
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; mudah larut
5. TEA (Trietanolamin)
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%); larut
dalam kloroform
6. Metil Paraben
Rumus molekul : C8H8O3
Kepadatan :-
Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan
eter
7. Aquadest
Kepadatan :-
Titik lebur : 0˚C
Kelarutan : Pelarut
Krim akan rusak jika sistem campurannya terganggu oleh perubahan suhu dan
komposisi seperti adanya penambahan salah satu fase secara berlebih. Bahan pengemulsi
krim harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim. Parafin merupakan zat yang stabil
,kecuali dengan pemanasan dan pembekuan yang berulang dapat mengubah komponen
fisiknya. Parafin harus di simpan pada tempat tertutup rapat dengan temperatur tidak
kurang dari 40°c.Parafin cair berguna untuk memperbaiki konsistensi basis sehingga
lebih lunak dan memudahkan penggunaa.Parafin cair stabil pada perubahan suhu ,dapat
bercampur dengan zat aktif,mudah di gunakan ,mudah di sebar ,melekat pada kulit,tidak
terasa berminyak dan mudah di bersihkan.
Adaps lanae digunakan untuk mempertahankan obat agar bekerja lebih lama
karena merupakan basis tipe air di dalam minyak yang sulit untuk di cuci karena sifatnya
seperti lemak sehingga obat akan tetap terdispersi sempurna. asam stearat merupakan
salah satu emulsifiying agent yang digunakan dalam pembuatan vanishing cream.
Kombinasi antara asam stearat dan trietanolamin akan membentuk suatu garam yaitu
trietanolamin stearat yang bersifat anionik dan menghasilkan butiran halus sehingga akan
menstabilkan tipe emulsi minyak dalam air atau vanishing cream. zat yang larut dalam air
akan berada pada fase air, yaitu fase luar dari vanishing cream. Metil paraben digunakan
sebagai pengawet antimikroba.
BAB IV
Gentamisin sulfat merupakan antibiotik spektrum luas yang digunakan secara topikal
untuk mengobati infeksi superfisial pada kulit (Charles, Lora,dan Morton, 2011). Gentamisin
sulfat topikal dapat digunakan dalam terapiluka infeksi sekunder, dan terapi ini ditemukan
lebih efektif dibandingkanpemberian secara sistemik (Lochman et al., 2011). Gentamisin
sulfatmemiliki kelemahan waktu paruh yang pendek, butuh diberikan tiga kalisehari untuk
pemberian sistemik sehingga akan menyebabkan efek sampingyang serius, seperti
nefrotoksisitas dan neurotoksisitas, dan sangat terbatasjika diberikan dalam dosis intravena.
A. SIFAT MIKROSKOPIS
The results of the examination of shape and morphology particles of gentamicin sulfate
microspheres using SEM at magnification (A) 10.000x and (B) 5.000x
B. ANALISA TERMAL
Sediaan krim terdiri dari dua fasa yaitu fasa air dan fasa minyak yang
berdasarkan kepolarannya tidak dapat saling bercampur, maka perlu ditambahkan
zat yang dapat mencampurkan kedua fasa tersebut yaitu dengan penambahan
emulgator. Emulgator yang digunakan yaitu TEA (Trietanolamin) yang akan
membentuk emulsi M/A. Pada pengujian sentrifugasi dilakukan dengan
menggunakan alat sentrifugator diamati tidak terjadi pemisahan fasa. Tidak
adanya dua fasa yang terpisah (creaming) ataupun pengendapan melainkan tetap
merupakan suatu sistem yang terdispersi sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa
sediaan krim homogen dan stabil.
BAB VIII
A. KELARUTAN
- Gentamytacin Sulfat : Larut dalam air, tidak larut dalam etanol, dalam aseton,
dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzene.
- Adeps Lanae : tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol
panas, mudah larut dalam eter, dan dalam kloroform.
- Paraffinum Liquidum : tidak larut dalam air dan dalam etanol, mudah larut
dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak menguap, dalam hampir semua
jenis minyak lemak hangat, sukar larut dalam etanol mutlak.
- Asam Stearat : Praktis tidak larut dalam air,larut dalam 30 bagian etanol (
95%) P dalam dua bagian kloroform P dan 3 bagian eter P.
- Metil Paraben : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan eter.
- Aquadest : Larut dengan semua jenis larutan.
- TEA : mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%); larut dalam kloroform.
B. BAHAN TAMBAHAN
- Aquadest
- TEA
PREFORMULASI
Penimbangan Bahan
Penyimpanan
Dalam kemasan penyimpanan yang kering, di tempat berventilasi pada sekitar 15-
25°C atau tergantung iklim yang pada umumnya mencapai 30°C, harus terlindungi
dari bau tidak sedap,indikasi dan kontaminasi, dan cahaya yang kuat
Prosedur pengerjaan
Indikasi
- Pengobatan topical infeksi primer dan sekunder yang disebab kan oleh bakteri
- Menghambat pertumbuhan kuman-kuman penyebab infeksi kulit
Kontra indikasi
Efek samping
Interaksi obat
gangguan fungsi ginjal, bayi dan lansia (sesuaikan dosis, awasi fungsi ginjal, pendengaran dan
vestibuler dan periksa kadar plasma); hindari penggunaan jangka panjang.
Perhatian:
- Sebelum menggunakan gentamicin, beritahu dokter atau apoteker jika kamu alergi
terhadap obat ini, atau jika alergi terhadap antibiotik aminoglikosida, seperti tobramycin,
amikasin, atau jika kamu memliki alergi lainnya.
- Produk ini mengandung bahan-bahan yang tidak aktif seperti sulfit, yang dapat
menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain.
- Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya beritahu dokter atau apoteker mengenai
riwayat kesehatanmu, terutama kondisi fibrosis kistik, masalah pendengaran, masalah ginjal,
mineral darah yang rendah (termasuk kalium, magnesium, kalsium), myasthenia gravis, dan
penyakit parkinson.
- Gentamicin berpotensi menyebabkan masalah ginjal dan kerusakan saraf serius, berakhir
dengan risiko tuli permanen dan masalah keseimbangan. Beri tahukan dokter jika Anda
merasakan suara berdering atau menderu, tuli, pusing, atau penurunan jumlah urin yang tidak
biasa.
Cara Penggunaan:
Sebelumnya, area kulit harus dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu. Jika diperbolehkan
oleh dokter, Anda dapat menutup area yang diobati dengan perban steril. Gentamicin bentuk
krim perlu diaplikasikan secara merata dan tipis-tipis pada area kulit yang bermasalah.
Penyimpanan:
paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.
Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Buang produk gentamicin krim bila masa
berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
EVALUASI SEDIAAN
UJI HEDONIK
UJI HEDONIK
Musim Kemarau Musim Hujan
No. Nama Orang Jenis S/TS No. Nama Orang Jenis S/TS
Kelamin Kelamin
1 Siti Salamah Perempuan TS 1 Sri Wahyuni Perempuan S
2 Alex Laki-Laki S 2 Dilan Laki-laki S
3 M. Nasrul Laki-Laki S 3 Husein Laki-Laki S
4 Cantika Ratu Perempuan TS 4 Assyifa Fana Perempuan S
5 Amanda Raft Perempuan S 5 Suci Aulia Perempuan S
6 Devitri Perempuan S 6 Lina Hidayati Perempuan S
7 Muamanah Perempuan TS 7 Zahra Amanda Perempuan S
8 Shabudin Laki-Laki S 8 Fani Agustina Perempuan S
9 Dinda Anna Perempuan S 9 Fitri Alvi Perempuan S
10 Muhammad Rifqi Laki-Laki S 10 Dewi Kumala Perempuan S
11 Putri Ayu Perempuan TS 11 Endeh Fatimah Perempuan TS
12 Akbar Laki-Laki S 12 Abraham Laki laki S
13 Anita Putri Perempuan S 13 Indra Agustio Laki laki S
14 Supriyanto Laki-Laki S 14 James Agaf Laki laki S
15 Indriyani Perempuan S 15 Pandu Galang Laki-Laki S
16 Danang Laki laki TS 16 Ferdiansyah Laki laki S
17 Amar Laki laki S 17 Ratih Anjelika Perempuan S
18 Kinantisya Perempuan S 18 Sindi Novita Perempuan S
19 Syabina Kayla Perempuan S 19 Rina Yulinar Perempuan S
20 Athiyah Fauzana Perempuan S 20 Wulan Asri Perempuan S
21 Fatimah Qonita Perempuan S 21 Margono Perempuan S
22 Rizqi Sarifudin Laki-Laki S 22 Galang Ragih Laki-Laki S
23 Nadya Amelia Perempuan TS 23 Hadi Setiawan Laki-Laki TS
24 Setio Budi Laki laki S 24 Dedi Garuh Laki-Laki S
25 Namira Alifa Perempuan S 25 Silvi Putri perempuan S
26 Yuniza Perempuan S 26 Lili Permata Perempuan S
27 Satria Laki laki S 27 Sabil Fenia Perempuan S
28 Naufal Azriel Laki-Laki S 28 Budi Permadi Laki-Laki S
29 Erni Yusnita Perempuan TS 29 Julia Kristal Perempuan S
30 Bambang Setio Laki-Laki S 30 Akmal Laki laki S
Persentase kesukaan dimusim kemarau 76.67% Persentase kesukaan dimusim hujan 93.33%
UJI ORGANOLEPTIS
BENTUK WARNA BAU
SEMI SOLID (SETENGAH PADAT) PUTIH TIDAK BERBAU
UJI HOMOGENITAS
Bedasarkan hasil uji homogenitas didapatkan bahwa, krim gentamycin yang kami
buat memiliki sifat yang homogen, karena fase minyak dan fase air didalam sediaan
ini terdispersi secara sempurna, sehingga tidak menimbulkan globul-globul yang
menggangu homogenitas sediaan. Hal ini sesuai dengan definisi krim yang
tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi IV.
Uji daya tercuci krim dilakukan dengan menggunakan air. Pemeriksaan daya
tercuci dilakukan untuk mengetahui apakah krim mudah dicuci atau tidak,
mengingat kelebihan dari sediaan krim yaitu mudah dicuci. Semakin sedikit air
yang digunakan maka daya tercuci krimnya semakin baik. Dari hasil yang didapat
menunjukkan krim gentamycin ini memiliki daya tercuci yang baik
Uji Ph
Prinsip : Pengujian pH merupakan salah satu parameter yang penting. Uji pH
bertujuan mengetahui keamanan sediaan krim saat digunakan sehingga tidak
mengiritasi kulit. Krim dimasukkan ke dalam aquadest, lalu diukur pHnya dengan
pH meter.
Metode : Ditimbang sebanyak 1 gram krim gentamycin sulfat dan diencerkan
dengan 10 ml aquadest. pH sediaan yang baik sesuai dengan pH kulit yaitu 4.5 –
6.5. Pengujian dilakukan dengan replikasi tiga kali.
Hasil :
Nilai pH
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Sediaan 1 Sediaan 2 Sediaan 3
Nilai pH
Hasil : Volume rata-rata tiap botol tidak kurang dari 100% dimana volume tiap
wadah tidak kurang dari 95%.
UJI KEBOCORAN
Prinsip : Tidak boleh terjadi kebocoran yang berarti selama atau setelah pengujian
selesai. Abaikan bekas krim yang diperkirakan berasal dari bagian luar dimana
terdapat lipatan dari tube atau dari bagian ulir tutup tube. Jika terdapat kebocoran
pada 1 tube tetapi tidak lebih dari 1 tube, ulangi pengujian dengan 20 tube
tambahan. Uji memenuhi syarat jika: tidak ada satu pun kebocoran diamati dari 10
tube uji pertama, atau kebocoran yang diamati tidak lebih dari 1 dari 30 tube yang
pertama.
Hasil : Tidak terjadi kebocoran pada 10 tube yang diuji sehingga tidak perlu
dilakukan pengujian ulang. Hal ini menandakan bahwa tube tersebut memenuhi
syarat untuk menjadi wadah yang menuaga sterilitas dan volume dari sediaan krim
gentamisin.
UJI VISKOSITAS
Formula Viskositas
F0 15.000 cp
F1 14.770 cp
F2 15.220 cp
UJI KADAR
Timbang saksama lebih kurang 400 mg zat, masukkan ke dalam labu
Erlenmeyer 300 mL, tambahkan 25 mL air dan 10 mL asam hidroklorida P. Ganti
udara dalam labu dengan karbon dioksida P, alirkan gas karbon dioksida P - 667 -
melalui labu selama pengujian. Tambahkan 50,0 mL titan(III) klorida 0,1 N LV,
panaskan hingga mendidih, lanjutkan pendidihan perlahan-lahan selama 10 menit
sambil sesekali digoyang. Dinginkan larutan, tambahkan 5 mL larutan amonium
tiosianat P (1 dalam 10) dan titrasi dengan besi(III) amonium sulfat 0,1 N LV sampai
terjadi warna merah lemah. Lakukan penetapan blangko. Berdasarkan hasil
perhitungan didapatkan bahwa krim gentasimina sulfat mengandung
gentasimina sulfat sebanyak 105,5%.
UJI PENENTAPAN KADAR
Penetapan kadar gentamisin dalam sediaan topikal itu dapat ditentukan dengan
cara mengambil gentamisin dari masing-masing filtrat yang diperoleh, ditotolkan
6 L pada pelat silikagel GF254. Sebagai pembanding digunakan larutan baku
gentamisin dengan konsentrasi yang memberikan area proposional. Setelah dielusi,
area noda diukur dengan densitometer pada panjang gelombang maksimum. Area
noda sampel yang didapat dibandingkan dengan area noda baku atau dimasukkan
dalam persamaan garis regresi untuk menghitung kadar sampel, selanjutnya ditentukan
akurasinya. Perhitungan kadar gentamisin dalam sampel dilakukan pengukuran area
gentamisin dinyatakan sebagai komponen mayor pada berbagai kadar untuk
penentuan linearitas (Tabel 2 dan Gambar 1).
1 0,0603 701,496
2 0,1206 1200,844
3 0,2412 2107,230
4 0,3618 2712,300
5 0,6030 4157,850
6 0,9045 6269,770
Atas dasar pertimbangan harga koefisien korelasi yang tidak berbeda makna
antara noda I, noda II, noda II dan komponen mayor, maka dalam penelitian ini hanya
dilakukan pengamatan pada noda komponen mayor.
7000
y = 6432.2x + 401.8
6000
R² = 0.9977
5000
4000
Area
3000
2000
1000
0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Kadar (ug)
Jumlah zat
No. Area
yang ditotolkan (µg) (y)
(x)
1 Blanko 75,066
2 Blanko 115,113
3 Blanko 188,824
4 Blanko 125,906
5 Blanko 185,886
6 Blanko 85,628
7 0,0503 227,639
8 0,1006 782,199
9 0,2012 1642,230
10 0,3018 2253,848
11 0,4024 2994,738
12 0,5300 3968,375
Hasil penentuan presisi untuk penentuan kadar gentamisin berdasarkan data pada
Tabel 4 dengan nilai rerata X = 4505,0998, SD = 195,3666, diperoleh Koefisien
Variasi (KV) 4,34%, sehingga dapat disimpulkan bahwa presisi pada penentuan kadar
gentamisin memenuhi persyaratan, yaitu kurang dari 5 %.
Ringkasan hasil penentuan akurasi baku gentamisin (Tabel 5) dari data yang
diperoleh dengan nilai rerata X = 100,1%, SD = 2,12, dihasilkan Koefisien Variasi
(KV) 2,1%. Persyaratan kadar secara umum untuk kadar gentamisin dalam sediaan
tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 105% (Anonim, 2014), sehingga
berdasarkan hasil perhitungan perolehan kembali, maka akurasi untuk penentuan
kadar gentamisin dinyatakan memenuhi persyaratan.
Jumlah (mg)
No. % Recovery
Diberikan Diperoleh
1 100,4 103,2 102,8
2 100,4 100,4 100,0
3 100,4 102,5 102,1
4 200,8 199,3 99,2
5 200,8 195,9 97,6
6 200_8 204_9 102.0
7 300,5 304,9 101,5
8 300,5 296,9 98,8
9 300,5 291,1 96,9
96,6
Rerata X = 100,1%
SD = 2,12,
Jumlah (mg)
No. Perolehan kembali
Diberikan Diperoleh
(%)
1 200 191,5 95,8
2 200 195,6 97,8
3 200 198,4 99,2
4 100 93,9 93,9
5 100 95,2 95,2
6 100 93,0 93;0
7 50 49,1 98,2
8 50 48,1 96,2
9 50 48,9 97,8