Anda di halaman 1dari 3

Pengujian organoleptik kunyit instan

Kunyit instan

Air panas 300 ml Penimbangann 120 gr

Penyeduhan 5 menit

Pengadukan

Pengujian organoleptik

Pengujian organoleptik dilakukan untuk mengetahui kualitas, perbedaan,ataupun


tingkat kesukaan seseorang pada suatu bahan. Pada pengujian organoleptik instan
ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu, diantaranya : pertama
penimbangan kunyit instan sebanyak 120 gram menggunakan neraca analitik
supaya berat yang didapatkan tepat. Kunyit instan yang telah dilakukan
penimbangan selanjutnya dilakukan penambahan air panas sebanyak 300 ml.
Penggunaan air panas bertujuan untuk melarutkan bubuk kunyit instan. Proses
penyededuhan dapat dipercepat dengan pengadukan, pengadukan juga bertujuan
untuk menghomogenkan larutan. Larutan kunyit instan kemudian dilakukan
pengujian organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa, dan kekentalan.
Alat: panci, gelas, sendok, kompor, timbangan
Bahan : bubuk kunyit, air

Pengujian organoleptik kunyi celup

Bubuk kunyit

Penimbangan 3 @ 10 gr

Pemasukan kedalam kain

Air panas 300 ml dan Gula 225 gr


Penyeduhan 5 menit

Pencelupan

Pengujian organoleptik
Secara umum kunyit celup merupakan serbuk kunyit yang dibungkus dengan filter
yang cara penyeduhannya dengan cara dicelupkan pada air panas. Bahan yang
digunakan untuk pengujian organoleptik kunyit celup adalah adalah bubuk kunyit,
gula pasir , dan air panas. Pertama, prosesnya adalah penimbangan bubuk kunyit
sebanyak 10 gr dengan tiga kali ulangan. Masing-masing bubuk kunyit kemudian
dimasukkan kedalam kain nilon, tujuannya supaya padatan bubuk kunyit tidak
keluar dan terlarut dalam larutan sehingga akan membuat larutan keruh.
Selanjutnya di ikan dengan menggunakan tali agar tidak tumpah. Tali sebaiknya
dilebihkan sedikit untuk digunakan sebagai pegangan saat proses pencelupan. Teh
celup dilakukan penyeduhan dengan penambahan panas sebanyak 300 ml dan
juga penambahan gula sebanyak 225 gr. Penggunaan air panas ini bertujuan untuk
melarutkan bubuk kunyit instan, sedangkan penambahan gulabertujuan untuk
memberikan rasa manis pada larutan. Saat proses penyeduhan kunyit celup dapat
ditarik keatas dan kebawah (pencelupan) dengan memegang tali pada teh celup.
Pencelupan dilakukan supaya proses penyeduhan berjalan cepat dan bubuk kunyit
dapat terekstrak sempurna. Larutan teh celup yag sudah siap kemudian dilakukan
uji organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa, dan kekentalan.
Alat : panci, kompor, gelas, gunting, timbangan.
Bahan : bubuk kunyit, air panas, gula pasir, benang, kain nilon.

Analisa data kunyit instan dan kunyit celup


Hasil Uji Derajat Brix Kunyit Instan dan Kunyit Celup
45
38.53

Kunyit Celup Kunyit Instan

Pembuatan kunyit instan dilakukan dengan cara pengambilan ekstrak kunyit dan
penambahan suatu senyawa pengikat atau pembawa seperti gula dan airnya di
uapkan dengan cara pemanasan. Pada praktikum pembuatan kunyit instan dan
kunnyit celup didapatkan data, kunyit instan yang di ukur dengan menggunakan
alat refraktometer memiliki nilai derajat brix pada ulangan pertama, kedua, dan
ketiga berturut-turut sebesar 38,3%, 38,8%, dan 38,5% jadi jika dihitung rata-
ratanya sebesar 38,53%, sedangkan derajad brix pada sampel teh celup ternyata
lebih besar daripada teh instan yaitu sebesar 45% pada semua ulangan. Kualitas
suata minuman diukur dengan menganalisis air seduhan suatu minuman. Dari data
tersebut dapat diketahui bahwa dalam 100 gr larutan kunyit instan terdapat 38,53
zat padat kering terlarut, sedangkan pada sampel teh celup, dalam 100 gr larutan
teh celup terdapat 45gr zat padat terlarut. Lebih besarnya derajat brix pada kunyit
celup dibandingkan dengan kunyit instan, dikarenakan pada pembuatan kunyit
instan yang digunakan hanya ekstrak kunyitnya saja, sedangkan pada kunyit celup
bahan yang digunakan masih dalam bubuk utuh sehingga dimungkinkan bubuk
tersebut akan keluar dari saringan dan bercampur dengan larutan. Hal inilah yang
akan mempengaruhi pengukuran derajat brix karena derajat brix adalah zat padat
kering yang terlarut dalam larutan (g/100g larutan) (Kuspratomo, 2012).
Perbedaan nilai derajat brix juga bisa disebabkan oleh kandungan air dalam
larutan. Hal ini didukung oleh pedapat Kuspratomo (2012), yang menyatakan
bahwa kenaikan % brix yang terjadi secara menyeluruh disebabkan karena
kandungan air pada larutan. Semakin banyak jumlah air, maka jumlah padatan
yang terlarut akan semakin sedikit , namun kemungkinan ini sangat kecil.
Dikarenakan air yang ditambahkan saat proses penyeduhan baik pada kumyit
instan maupun kunyit celup volumenya sama yaitu 300 ml.
Kuspratomo, A.D., Burhan, dan M. Fakhry. 2012.Pengaruh Varietas Tebu,
Potongan danPenundaan Giling Terhadap Nira Tebu.Agrointek. Vol. 6. No. 2.
Hal.: 123132.

Anda mungkin juga menyukai