Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KONSENTRASI SODIUM STARCH GLYCONATE SEBAGAI

SUPERDISINTEGRANT TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK FAST


DISSOLVING TABLET (FDT) GLIBENKLAMID

Veronica Aprilia Ariani, Monica Kristiani


Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang
Program Studi Diploma Tiga Farmasi
nightstarry39@gmail.com

ABSTRACT
Glibenklamid is an oral antidiabetic drug available in conventional tablet dosage forms,
with disintegration requirements of less than 15 minutes. This study aims to determine
the effect of SSG concentration as superdisintegrant on the physical characteristics of
FDT glibenclamide. The independent variables in this study were the used SSG
concentrations which were 2%, 5% and 8%. The method used in making FDT
glibenclamide is the tumbling method. The physical characteristics observed included
organoleptic, uniformity of weight, tablet dimensions, hardness, friability, wettability
and disintegration time. Data displayed in table form and analyzed statistically Anova
and Kruskall-Wallis with a confidence level of 95%.The results showed that SSG
concentration as a superdisintegrant had an effect on the physical characteristics of
the glibenclamide FDT with a significant value of <0.05, the higher the concentration
used, the lower the hardness produced, the higher fragility and disintegration time but
the organoleptic effect, uniformity of tablet weights and dimensions.

Keywords: Diabetes Mellitus, Glibenklamid, FDT, SSG, FDT physical characteristics

PENDAHULUAN
Glibenklamid merupakan obat yang dapat digunakan adalah Sodium
antidiabetik oral yang tersedia dalam Starch Glyconate (SSG).
bentuk sediaan tablet konvensional, Penelitian Kuncoro et al (2015),
dengan persyaratan waktu hancur dalam sediaan FDT Amlodipine
adalah kurang dari 15 menit (Sulaiman, Besylate menggunakan SSG 8%
2007). Pengobatan DM dengan (formula 6) menghasilkan waktu
pemberian obat oral harus dilakukan keterbasahan 15,2 detik dan waktu
secara rutin, hal tersebut dapat hancur 16,7 detik. Konsentrasi SSG
menurunkan tingkat kepatuhan pasien. yang menghasilkan karakteristik fisik
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, yang paling baik meliputi waktu hancur
diperlukan suatu sediaan dengan dan keterbasahan adalah konsentrasi
karakteristik waktu hancur yang lebih terbesar yang digunakan dalam
cepat dan mudah digunakan. Bentuk penelitian Kuncoro et al (2015).
sediaan yang cocok adalah Fast Berdasarkan latar belakang tersebut
Dissolving Tablet (FDT). perlu dilakukan penelitian tentang
Superdisintegrant adalah bahan pengaruh konsentrasi Sodium Starch
penghancur yang telah dimodifikasi Glyconate (SSG) terhadap karateristik
agar menghasilkan suatu bahan yang fisik Fast Dissolving Tablet (FDT)
mampu terdisintegrasi secara cepat glibenklamid meliputi organoleptis,
(Mangal et al, 2012). Salah satu bahan keseragaman bobot, dimensi, kekerasan,
kerapuhan, keterbasahan dan waktu
hancur tablet dengan konsentrasi SSG Analisis Data
2%, 5% dan 8%. Data yang diperoleh dianalisis
secara stastistik dengan metode
ANOVA dengan taraf kepercayaan
METODE PENELITIAN 95%. Jika tidak memenuhi syarat
Penelitian ini menggunakan normal dan homogen digunakan uji
rancangan acak lengkap (RAL) pola Kruskal-Wallis dengan taraf
searah satu faktor yaitu konsentrasi kepercayaan 95%.
SSG yang digunakan sebesar 2%, 5%
dan 8% HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik fisik serbuk
Tata Cara Penelitian Hasil menyatakan bahwa
Formula dan penimbangan bahan kecepatan alir dari ketiga formula
Setiap formula dibuat sejumlah semuanya tidak memenuhi persyaratan
500 tablet dengan bobot masing-masing yaitu di bawah 10 g/s. Hal ini karena
tablet yaitu 200 mg yang tertera pada karakteristik SSG yang bersifat sangat
Tabel I. higroskopik sehingga pada
Tabel I. Formula FDT Glibenklamid penyimpanan yang lama dan tidak
Jumlah B ahan (% ) kedap udara akan menggumpal
B ahan Formula I Formula II Formula
III sehingga mempengaruhi kecepatan alir
Glibenklamid
Manitol
5
20
5
20
5
20
serbuk. Selain itu juga dipengaruhi oleh
SSG 2 5 8 jumlah serbuk yang diuji berbeda antara
Talkum 2 2 2
Mg Stearat 0,5 0,5 0,5 satu fomula dengan formula yang lain.
Avicel P H 102 ad 100 ad 100 ad 100 Formula III merupakan formula yang
memiliki kecepatan alir yang paling
Pencampuran bahan dan pengujian buruk karena penggunaan konsentrasi
karakteristik serbuk SSG yang paling besar. Indeks
Pembuatan FDT glibenklamid kompresibilitas menunjukkan bahwa
dilakukan dengan cara semua bahan formula I dengan kadar SSG 2% lebih
mulai dari glibenklamid, SSG, Avicel besar daripada formula II dengan kadar
PH 102, manitol, magnesium stearat, SSG 5% dan formula III dengan kadar
dan talkum ditimbang sesuai dengan SSG 8%. Ketiga pengujian tersebut
jumlah bahan setiap formula. Semua berpengaruh satu sama lain. Faktor
bahan dicampur dan dihomogenkan yang mempengaruhi yaitu jumlah SSG
dengan menggunakan metode tumbling dan jumlah avicel PH 102 yang
selama 3 menit. Setelah itu dilakukan digunakan. Jumlah SSG dan avicel PH
pengujian karakteristik fisik massa 102 yang digunakan tiap formula
serbuk meliputi kecepatan alir, sudut berbeda dan memiliki bentuk dan
diam dan kompresibilitas. ukuran partikel yang besar. Semakin
besar ukuran partikel yang ada pada
Cara pembuatan dan pengujian serbuk maka akan menghasilkan
karakteristik FDT glibenklamid kecepatan alir yang baik dan akan
Dicetak menggunakan mesin menghasilkan sudut diam yang lebih
pencetak tablet single punch dengan kecil dan indeks kompresibilitas yang
bobot masing-masing 200 mg. Setelah rendah. Bentuk partikel yang semakin
semua tablet tercetak, dilakukan besar maka sifat alir semakin baik.
pengujian karakteristik fisik FDT Semakin kecil gaya gesek antar partikel
meliputi organoleptis, keseragaman akan semakin mudah mengalir. Hasil
bobot, dimensi, kekerasan, kerapuhan, menunjukkan bahwa formula I
keterbasahan dan waktu hancur tablet. merupakan formula dengan sifat alir
yang paling baik dengan kecepatan alir terhadap keseragaman bobot FDT
sebesar 6,793 g/s, sudut diam sebesar glibenklamid. Keseragaman bobot
22,37˚ dan kompresibilitas sebesar 14%. sangat dipengaruhi sifat alir massa
Hasil dapat dilihat pada tabel II. serbuk. Sifat alir yang baik
Tabel II. Karakteristik Fisik Massa menyebabkan volume bahan yang
Serbuk FDT Glibenklamid masuk ke dalam ruang kompresi akan
seragam sehingga variasi bobot tablet
Kecepatan
Formula Alir (g/s) ±
Sudut Diam Kompresibilit yang dihasilkan tidak telalu besar
(º) ± SD as (% ) ± SD
SD (Kuncoro et al, 2015). Hasil dapat
I 6,793 ± 1,41 22,37˚ ± 0,3 14 ± 1,7
II 6,013 ± 0,30 21,93˚ ± 3,51 13 ± 2,2
dilihat pada Tabel IV.
III 3,72 ± 0,61 24,12˚ ± 1,14 13 ± 1,2 Tabel IV. Keseragaman Bobot FDT
≥ 10 g/s ≤ 30 º
≤ 15% Glibenklamid
Syarat (Sulaiman, (P riyambodo
(Agoes, 2012)
2007) , 2007)
Kesimpu
TMS MS MS B obot FDT (mg)
lan
Nilai
Formula Formula Formula
Karakteristik Fisik FDT I II III
199,5 ± 197,66 ±
Rata-Rata ± SD 201 ± 3
Glibenklamid 3,77 5,48
188,70- 188,70-
Organoleptis FDT Glibenklamid A= 188,70-
219,30 219,30
7,5% 219,30
Hasil pengujian organoleptis Syarat
173,40-
B= 173,40- 173,40-
dihasilkan tablet dengan bentuk bulat 15% 234,40 234,60
234,60

cembung, warna putih, tidak berbau dan Kesimpulan MS MS MS


berasa pahit. Hal itu disebabkan karena
punch dan die yang digunakan sama Dimensi Tablet
sehingga secara fisik bentuk tablet sama. Hasil pengujian dimensi tablet
Warna, bau dan rasa tablet FDT dihasilkan jika diameter dan ketebalan
glibenklamid dipengaruhi oleh tablet tiap formula sama dan masuk
komponen penyusun tablet FDT. Hal dalam range 5,3-12 mm (Depkes RI,
ini berarti bahwa konsentrasi SSG 1979). Hal ini disebabkan karena
sebagai superdisintegrant tidak penggunaan mesin cetak tablet yang
berpengaruh terhadap organoleptis sama dan konsentrasi SSG sebagai
FDT glibenklamid. Hasil dapat dilihat superdisintegrant tidak berpengaruh
pada Tabel III. terhadap dimensi FDT glibenklamid.
Tabel III. Organoleptis FDT Hasil dapat dilihat pada Tabel V.
Glibenklamid Tabel V. Dimensi Tablet FDT
Glibenklamid
Organoleptis
Keterangan
Formula I Formula II Formula III
Formula I Formula II Formula III
Nilai D T D T D T
Bentuk Bulat P ipih Bulat P ipih Bulat P ipih
Warna P utih P utih P utih (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Tidak Tidak Tidak
Bau Rata-
Berbau Berbau Berbau 8 4 8 4 8 4
Rata
Rasa P ahit P ahit P ahit
Syarat Diameter 5,3-12 mm
Kesim
MS MS MS
Keseragaman Bobot pulan

Hasil pengujian keseragaman


bobot dihasilkan jika tidak ada satu Kekerasan Tablet
tablet pun yang menyimpang dari Hasil pengujian kekerasan
kolom A 7,5% dan kolom B 15% tablet dihasilkan tiap formula menurun
(Depkes RI, 1979). Hal ini berarti seiring dengan semakin besar
bahwa konsentrasi SSG sebagai konsentrasi SSG yang digunakan. Pada
superdisintegrant tidak berpengaruh pengujian ini formula III menghasilkan
kekerasan yang paling rendah dengan
konsentrasi SSG 8%. Kekerasan tablet konsentrasi SSG menyebabkan afinitas
erat kaitannya dengan sifat bahan yang tablet dalam menyerap air semakin
akan dikempa, SSG merupakan suatu besar (Mangal et al., 2012). Hasil dapat
bahan yang sangat higroskopis dilihat pada Tabel VIII.
sehingga dengan penggunaan
Tabel VIII. Keterbasahan dan waktu
konsentrasi yang semakin tinggi dapat
menurunkan kekerasan pada tablet hancur FDT Glibenklamid
Waktu Keterbasahan Waktu Hancur
(Panigrahi et al, 2010). Hasil dapat Formula
(Detik) ± SD (Detik) ± SD
dilihat pada Tabel VI. I 7,23 ± 0,32 15,02 ± 0,31
Tabel VI. Kekerasan Tablet FDT II 6,10± 0,43 10,12 ± 0,25

Glibenklamid III 5,08 ± 0,16 8,16 ± 0,16


Syarat < 3 Menit (P rabawati et al., 2015)
Kesimpulan MS MS
Formula
Nilai Formula I Formula III
II

Rata-Rata 3,76 ± 3,53 ±


3,28 ± 0,011 KESIMPULAN
(kg) ± SD 0,015 0,011
Syarat 3-5 kg (Irawan,2016) Peningkatan konsentrasi SSG
Kesimpulan MS MS MS
sebagai superdisintegrant tidak
berpengaruh terhadap organoleptis,
Kerapuhan Tablet keseragaman bobot dan dimensi tablet
Hasil pengujian kerapuhan tablet tiap tetapi berpengaruh terhadap kekerasan,
formula semakin rendah dengan kerapuhan, keterbasahan dan waktu
semakin tingginya konsentrasi SSG hancur tablet dengan semakin rendah
yang digunakan. Formula III memiliki kekerasan yang dihasilkan maka
kerapuhan yang paling tinggi dengan kerapuhan yang dihasilkan semakin
konsentrasi superdisintegrant SSG tinggi dan waktu hancur yang semakin
yang paling tinggi yaitu sebesar 8% dan cepat. Formula III (8%) merupakan
Formula I memiliki kerapuhan yang formula yang paling cepat berdasarkan
paling rendah dengan konsentrasi SSG uji waktu keterbasahan yang paling
yang paling rendah yaitu sebesar 2% cepat 5,08 detik dan waktu hancur yang
dan merupakan formula yang terbaik. paling cepat 8,16 detik.
Kerapuhan berbanding terbalik dengan
kekerasan, semakin tinggi kerapuhan DAFTAR PUSTAKA
maka kekerasan yang dihasilkan Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia,
semakin rendah. Hasil dapat dilihat Edisi III, Departemen Kesehatan
pada Tabel VII. RI,Jakarta.
Tabel VII. Kerapuhan Tablet FDT Kuncoro, B, Zaky, M, Lestari, I., 2015.
Glibenklamid Formulasi Sediaan Fast
Disintegrating Tablet (FDT)
Nilai Formula I
Formula
II
Formula
III
Amlodipine Besylate dengan
Rata-Rata (%)
Sodium Starch Glycolate sebagai
0,5 ± 0,09 0,73 ± 0,03 0,99 ± 0,01
± SD Superdisintegrant, Jurnal Sains
Syarat < 1 % (Agoes, 2012)
Kesimpulan MS MS MS
dan Komunitas, Vol 2 (2).
Mangal, M., Thakral, S., Goswami M.,
Keterbasahan dan waktu hancur and Ghai, P., 2012.
Hasil pengujian keterbasahan dan Superdisintegrant: An update
waktu hancur dihasilkan formula III review.Akal College of Pharmacy
memiliki keterbasahan dan waktu and Technical Education
hancur yang paling cepat karena Mastuana Sahib, (Pb), 26-35.
menggunakan superdisintegrant Panigrahi, R. and Behera, S., 2010, A
dengan konsentrasi terbesar yaitu 8%. Review On Fast Dissolving
Hal ini disebabkan peningkatan Tablets, (online),
(http://www.webmedcentral.co 95, 149-151, 203, Pustaka
m, diakses tanggal 29 Mei 2011). Laboratorium Teknologi
Farmasi Fakultas Farmasi
Sulaiman, T.N.S., 2007, Teknologi dan UGM, Yogyakarta
Formulasi Sediaan Tablet, 2,

Anda mungkin juga menyukai