Anda di halaman 1dari 10

JURNAL Kefarmasian Indonesia

p-ISSN: 2085-675X e-ISSN: 2354-8770


JKI
Pengaruh Variasi Gliseril Monostearat pada Krim Ekstrak Kulit Buah
Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis Britt. Et R.) dan Uji
Antioksidannya
The Effect of Variations of Glyceryl Monostearate on Cream of Super Red Dragon Fruit
(Hylocereus costaricensis Britt. Et R.) Skin Extract and Antioxidant Test

Fitria Nugrahaeni, Kori Yati*, Sukmara

Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA,
Jakarta, Indonesia
*E-mail: koriyati@uhamka.ac.id

Abstrak
Kata kunci: Gliseril monostearat dapat digunakan sebagai bahan emulgator karena dapat mempengaruhi
Ekstrak kulit buah peningkatan aktivitas antioksidan.Tujuan penelitian untuk untuk mengetahui pengaruh
naga super merah; perubahan konsentrasi gliseril monostearat (GMS) terhadap sifat fisik sediaan krim berbahan
Gliseril
monostearat; Uji dasar ekstrak etanol 70% kulit buah naga super merah dan aktivitas antioksidannya. Metode
antioksidan; Uji penelitian yang dilakukan secara eksperimental meliputi pembuatan ekstrak dari kulit buah
iritasi; Uji hedonik naga super merah, penapisan fitokimia menggunakan kromatografi lapis tipis, formulasi
sediaan krim menggunakan variasi konsentrasi gliseril monostearat 8%, 10%, 12% kemudian
dilakukan pemeriksaan mutu fisik krim seperti uji organoleptis, uji pH, uji daya sebar, uji daya
Keywords: lekat, uji viskositas, uji iritasi, uji kesukaan, serta uji aktivitas antioksidan dengan metode 1,1-
Super red dragon difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Hasil uji statistik ANOVA satu arah untuk uji pH, uji daya
fruit skin extract; sebar,uji daya lekat dan uji viskositas diperoleh nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak
Glyceryl
monostearate; terdapat perbedaan yang bermakna. Hasil IC50 yang diperoleh berturut turut terhadap formula 1,
Antioxidant test; 2, dan 3 yaitu 3,69 mg/L; 3,98 mg/L; dan 4,78 mg/L. Formula 3 merupakan formula yang
Irritation test; paling baik untuk memperkirakan nilai aktivitas antioksidan dari kontrol positif yaitu vitamin
Hedonic test C dengan nilai 5,83 mg/L. Hasil uji iritasi menunjukkan semua formula tidak menimbulkan
iritasi. Hasil uji kesukaan menunjukkan semua formula disukai oleh responden. Kesimpulan
pada penelitian ini peningkatan gliseril monostearat tidak mempengaruhi sifat fisik krim
ekstrak kulit buah naga merah super, tetapi mempengaruhi antioksidannya.
Received:
05-07-2022
Revised: Abstract
18-12-2022 A Glyceryl monostearate can be used as an emulsifier because it can affect the increase in
Accepted:
10-01-2023 antioxidant activity. The study aims to determine the effect of fluctuations in the concentration
of glyceryl monostearate (GMS) on the physical properties of cream preparations containing
70% ethanol extract from the skin of super red dragon fruit and their antioxidant activity. The
research methods carried out experimentally include the manufacture of extracts from super
Jurnal Kefarmasian red dragon fruit peel, phytochemical screening using thin layer chromatography, formulations
Indonesia, using various concentrations of glyceryl monostearate 8%, 10%, 12% then the physical quality
2022:13(1):20-29 of the cream and antioxidant activity test using the DPPH method. The results of one-way
ANOVA for pH, dispersion, adhesion, and viscosity tests showed a p-value of> 0.05, indicating
that there was no significant difference. The IC50 results obtained with equations 1, 2, and 3
are 3.69 mg/L, respectively. 3.98mg/L; and 4.78mg/L. Formula 3 is the best formula and
estimates the antioxidant activity of Vitamin C, which is a positive control, at a value of 5.83
DOI: mg/L. The results of the irritation test showed that none of the formulations caused irritation.
https://doi.org./10.22
435/jki.v13i1.6099 The preference test results showed that the respondents liked all the formulas. The conclusion
of this study is that increased fluctuations in the concentration of glyceryl monostearate did not
affect the physical properties of super red dragon fruit skin extract cream, but did affect its
antioxidant activity.

20
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2023;13(1):20-29

PENDAHULUAN emulsifier.8 Tingkat keasaman gliseril


monosterat (GMS) sangat mempengaruhi
Kulit buah naga merah super
sediaan yang dibuat bila pada keasaman
(Hylocoreus costaricensis) mengandung
rendah, sediaan krim memiliki konsistensi
Vtamin C, Vitamin E, Vitamin A,
yang lembut dan segera menjadi cair
Alkaloid, Terpenoid, Flavonoid, Thiamine,
setelah pembuatan, sedangkan krim yang
Niacin, Cobalamin, Phenol, Caroten, dan
mengandung GMS dengan derajat
Phytooalbumin.1 Menurut penelitian
keasaman yang tinggi dapat menghasilkan
sebelumnya, kelebihan kulit buah naga
sediaan dengan konsistensi yang cukup
adalah kaya akan sumber polifenol dan
baik. Kelebihan GMS adalah merupakan
antioksidan.2 Menurut Sinaga pada uji
gugus non ionik yang mengandung
aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit
komponen alkohol molekul tinggi dan
buah naga super merah yang ditanam di
merupakan pengemulsi yang
perkebunan Desa Tanjau Pecah Tanah
konsentrasinya meningkat dapat
Laut, memiliki aktivitas antioksidan paling
meningkatkan konsistensi dan viskositas
tinggi terdapat pada konsentrasi 1% yaitu
sediaan krim.9
sebesar 36,75%.3 Dengan tingkat
Salah satu metode yang umum
antioksidan tersebut, kulit buah naga
digunakan untuk menentukan jumlah
merah super berpotensi menjadi produk
maksimum senyawa antioksidan yang ada
kosmetik perawatan kulit dalam bentuk
dalam suatu bahan adalah metode DPPH.
krim. Krim yang mengandung antioksidan
DPPH merupakan penangkal radikal bebas
melindungi kulit dari pengaruh lingkungan
yang baik dalam larutan metanol atau
dan mencegah penuaan dan kerusakan
etanol dan memiliki warna ungu tua.10
kulit.4
Selain itu perlu dilakukan uji iritasi pada
Ekstrak kulit buah naga merah super
sediaan krim untuk mengetahui keamanan
digunakan dalam formulasi krim lebih
krim ekstrak tersebut pada kulit manusia.
unggul daripada minyak mineral karena
Uji hedonik juga perlu dilakukan untuk
dapat masuk ke dalam lemak kulit dan
mengetahui tingkat kesukaan responden
mampu menembus startum korneum, serta
terhadap sediaan krim ekstrak tersebut.
memiliki daya rekat yang lebih kuat.5
Berdasarkan penjelasan di atas, krim
Emulsifier merupakan bahan penting
air dalam minyak dibuat karena
dalam formulasi krim. Berperan dalam
pengemulsi dengan nilai HLB kurang dari
stabilitas formulasi krim, baik secara fisik
7 biasanya menghasilkan emulsi air dalam
maupun kimia. Emulsifier adalah surfaktan
minyak (a/m).11 Emulsifier yang digunakan
yang mengurangi tegangan antarmuka
adalah GMS dengan HLB 3,8 dan
antara tetesan tetesan terdipersi minyak
merupakan pengemulsi sintetis non-ionik,
dan air.6 Emulsifier dapat digunakan
terbuat dari ekstrak kulit buah naga super
sendiri, dicampur atau dikombinasikan
merah. Konsentrasi GMS yang digunakan
dengan zat lainnya.
sebagai emulsifier adalah 8%, 10 sampai
Dalam penelitian sebelumnya, menurut
12%. Berdasarkan informasi di atas, maka
penelitian Kartini tentang formula lotion
dilakukan penelitian mengenai perubahan
minyak biji bunga matahari untuk jerawat
konsentrasi Gliseril Monostearat sebagai
dengan gliseril monostearat, konsentrasi
pengemulsi pada pembuatan Krim Ekstrak
gliseril monostearat 9%, merupakan
Kulit Buah Naga Merah Super, nilai IC50,
formulasi untuk produksi lotion minyak
uji iritasi dan uji hedonik.
biji bunga matahari yang baik.7 Pada
penelitian sebelumnya, penggunaan single METODE
emulsifier yaitu triethanolamine yang Penelitian ini merupakan penelitian
terbentuk dari reaksi antara asam stearat eksperimen. Tahap pertama adalah
dan triethanolamine memberikan hasil mengembangkan formulasi krim ekstrak
yang tidak stabil, sehingga ditambahkan etanol kulit buah naga merah super,
gliseril monostearat sebagai agen co- kemudian melakukan evaluasi sifat fisik

21
Pengaruh Variasi Gliseril Monostearat pada Krim Ekstrak Buah Naga Merah …. (Fitria Nugrahaeni, dkk)

sediaan, uji iritasi, dan uji aktivitas penentuan kadar abu total dengan
antioksidan. menimbang 2 g ekstrak dalam krus
porselen yang dipanaskan pada suhu 800 ±
Alat dan bahan
25 °C sampai tidak ada karbon yang tersisa
Alat: Spektrofotometer UV-Vis
kemudian didinginkan dalam desikator dan
(Agilent Cary 60, United States),
ditimbang.15
timbangan analitik (OHAUS, United
States), pH meter (HANNA, India), hot Formulasi krim ekstrak etanol kulit
plate (Thermo Scientific, United States), buah naga merah super
Viscometer Brookefield (Ametek, India), Formula krim ekstrak kulit buah
rotary evaporator (RE-100, Indonesia), naga merah super dapat dilihat pada Tabel
Karl-fisher moisture titrator (KEM, 1.
Jepang), moisture balance (Precisa, Swiss) Tabel 1. Formula sediaan krim ekstrak kulit
Bahan: Ekstrak kulit buah naga merah buah naga merah super
super (Hylocereus costarincensis) yang
berasal dari Balittro Bogor, Stearic acid Bahan Formula (%)
F1 F2 F3
(Brataco, Indonesia), Cethyl alcohol
Ekstrak Kulit 1 1 1
(Brataco, Indonesia), Vaselin album Buah Naga Merah
(Brataco, Indonesia), Gliseril monostearat Super
(Brataco, Indonesia), Propilenglikol Stearic acid 13 13 13
(Brataco), Methyl paraben (Brataco, Cetyl Alcohol 5 5 5
Parafin liquid 5 5 5
Indonesia), Parafin liquid (Brataco,
Vaselin album 10 10 10
Indonesia), Aquadestilata, Vitamin C Propilenglikol 10 10 10
(Merck, Germany), Metilen Blue, Etanol Methyl paraben 0,2 0,2 0,2
(Merck, Germany), dan DPPH (Sigma Gliseril Monostearat 8 10 12
Aldrich, United States). Aquadest sampai 100 mL 100 mL 100 mL

Pembuatan ekstrak etanol kulit buah


naga merah super Fase minyak yang terdiri dari setil
Serbuk simplisa 1,3 kg yang diperoleh alkohol, asam stearat, parafin cair, gliseril
dari Balai Pelestarian Budaya Farmasi, monostearat dan bensin putih dilebur
Puslitbang Biofarmasi Tropis, Bogor, dalam piring uap dalam penangas air pada
terlebih dahulu diayak menggunakan 70°C dan dalam bentuk cair. Fasa air yang
ayakan mesh No. 40, kemudian terdiri dari propilen glikol, metilparaben
ditambahkan pelarut etanol 70% menjadi dilarutkan dalam air panas pada suhu
9750 mL. Campuran dimaserasi selama 5 70°C. Fasa minyak dicampur dengan fasa
hari, ekstrak cair diuapkan dengan rotary air dalam mortar panas, digerus terus
evaporator suhu 50°C tekanan 100 mBar menerus hingga homogen. Setelah
hingga didapatkan ekstrak kental.12 mendapatkan bahan dasar yang creamy,
Evaluasi ekstrak ditambahkan ekstrak kulit buah naga super
Pemeriksaan ekstrak buah naga super merah sedikit demi sedikit diaduk secara
merah dilakukan secara visual pada suhu merata hingga membentuk krim ekstrak
kamar. Kandungan kimia yang diteliti kulit buah naga super merah. Lakukan
antara lain alkaloid, flavonoid, saponin, evaluasi sediaan Krim Ekstrak buah naga
senyawa fenolik, tanin, triterpenoid dengan super merah.13.
uji kualitatif.13 Penentuan senyawa Evaluasi sediaan krim ekstrak kulit
flavonoid menggunakan KLT fase gerak n- buah naga merah super
butanol: asam asetat: air (9:2:6) Pengamatan sensori dilakukan dengan
menggunakan silika gel GF 25. Hasil uji mata telanjang, bahan yang dievaluasi
KLT adalah bercak yang terlihat dibawah meliputi bau, warna dan tekstur krim
UV 25 dan dibandingkan dengan kuersetin ekstrak kulit buah naga super merah.
standar.14 Ekstrak diuji kadar air dan

22
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2023;13(1):20-29

Uji homogenitas sediaan krim ekstrak kulit Uji iritasi dilakukan terhadap 20
buah naga merah sampai 1 g kemudian sukarelawan setelah mendapatkan
dioleskan pada kaca atau bahan transparan persetujuan dari Komite Etik Universitas
lain yang sesuai menunjukkan susunan Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
yang seragam.14 Nomor: 03/22.03/01582 Tahun 2021,
Pengukuran pH dilakukan untuk dengan mengoleskan krim, ke punggung
mengetahui apakah sediaan mengikuti pH tangan, kulit normal membentuk lingkaran,
kulit, alat yang digunakan adalah pH meter kemudian diamkan selama 24 jam,
dengan terlebih dahulu mengkalibrasi pH dobservasi setiap jam (6 pengamatan)
meter kemudian merendam elektroda pH untuk melihat apakah muncul iritasi kulit
dalam krim sediaan. Diamkan beberapa (rasa gatal, kemerahan) atau tidak.20
saat hingga lapisan pH meter menunjukkan Uji hedonik dilakukan oleh 20 orang
angka yang stabil.15 responden dengan menggunakan lembar
Penentuan jenis emulsi krim dengan penilaian berupa skor yang meliputi aroma,
mengambil 0,5 g zat kemudian ditetesi tekstur, mudah dioleskan atau tidak, dan
dengan metilen biru. Pengamatan warna.21
dilakukan di bawah mikroskop, jika semua Uji aktivitas antioksidan ekstrak krim
emulsi berwarna seragam, maka emulsi kulit buah naga merah super
yang diuji adalah jenis O/W. 16 Pembuatan larutan DPPH
Pengukuran daya sebar dilakukan Ditimbang dengan seksama 1,98 mg
dengan cara 0,5 gram krim ditimbang dan DPPH. Kemudian larutkan dengan etanol
diletakkan di atas cawan petri yang telah p.a hingga 50ml, hingga tanda garis batas,
dilengkapi milimeter blok, diberi bobot 50 kocok hingga homogen, lalu pindahkan ke
gram per menit ditambah 50 gram dan di vial gelap.22
atas 150 gram, kemudian, ukur
diameternya setelah 1 menit. Spreadibility Pembuatan larutan Blanko
5-7 cm menunjukkan sediaan semi-padat Dipipet 2 mL larutan DPPH ke tabung
tersebut, mudah diaplikasikan.17 reaksi. Kemudian ditambahkan 2 mL
Daya lekat diukur dengan cara 1 gram etanol dan dihomogenkan dengan Vortex.
krim ditimbang dan diletakkan pada kaca Kemudian inkubasi di tempat gelap selama
objek kemudian kaca objek lainnya 30 menit. Ditentukan spektrum serapan
diletakkan di atas krim. Ditekan dengan dengan spektrofotometer UV-Vis pada
beban 1 kg dalam waktu 5 menit. 400-800 nm dan tentukan panjang
Kemudian dilepas beban 80g, waktunya gelombang maksimum.23
dicatat sampai kedua kaca objek terlepas.18 Pembuatan larutan uji krim ekstrak
Penentuan viskositas krim dilakukan kulit buah naga merah super
dengan menggunakan viskometer digital Ditimbang 50 mg krim dilarutkan
Brookfield. Krim sebanyak 50g yang dalam 50 mL etanol. Kemudian diencerkan
disiapkan ditempatkan dalam gelas beaker beberapa seri konsentrasi (650; 1250;
500 mL. Instrumen dikalibrasi terlebih 2500; 3500 dan 5000 mg/L). Dari
dahulu kemudian memilih spindel yang konsentrasi tersebut, 2 ml dipipet ke dalam
sesuai untuk kecepatan 2 rpm. Krim F1, F2 tabung reaksi, ditambahkan ke masing-
dan F3 menggunakan spindel nomor 6 masing tabung reaksi larutan DPPH (0,1
untuk mengetahui perubahan viskositas mM) dengan perbandingan 1:1, kemudian
pada setiap formulasi es krim dan melihat diinkubasi selama 30 menit pada suhu 3°C
viskositas yang dihasilkan pada Cp. setelah itu diukur dalam spektrofotometer.
Pengukuran dilakukan pada krim yang 24
baru disiapkan dan yang telah disimpan. Kontrol basis, larutan uji dan kontrol
Ketetapan viskositas yang baik menurut positif multikonsentrasi diinkubasi pada
SNI 16-43-1996 adalah 2000-50.000 cPs.19

23
Pengaruh Variasi Gliseril Monostearat pada Krim Ekstrak Buah Naga Merah …. (Fitria Nugrahaeni, dkk)

suhu kamar selama 30 menit, kemudian dengan penambahan serbuk Mg ditambah


diukur absorbansinya pada panjang HCl pekat, diperoleh hasil positif
gelombang puncak 516 nm. Sebagai menunjukkan perubahan warna merah.
kontrol positif, vitamin C.25 Penentuan saponin ditunjukkan dengan
berbusa, hasil positif yang diperoleh
Penentuan persen inhibisi, nilai ic50
menunjukkan berbusa setinggi 1-10 cm.
Persentase penghambatan adalah
Fenol dideteksi dengan menambahkan
persentase yang menunjukkan aktivitas
reagen FeCl3, yang memberikan hasil
radikal. Persentase penghambatan radikal
positif, membentuk larutan hitam pekat.
DPPH dapat dihitung dari setiap
Penentuan tanin dilakukan dengan
konsentrasi larutan sampel. Setelah
menambahkan 1% gelatin dalam 10%
diperoleh persentase penghambatan
NaCl, hasil positifnya adalah terbentuk
masing-masing konsentrasi, diperoleh
endapan putih. Hasil penapisan fitokimia
konsentrasi sampel dan persentase
ekstrak disajikan pada Tabel 3.
penghambatan diplot pada suhu x dan y
masing-masing dalam persamaan regresi Tabel 3. Karakteristik ekstrak etanol 70%
linier y = a ± bx. Persamaan ini digunakan kulit buah naga super merah
untuk menentukan nilai IC50 masing- Pemeriksaan Hasil
Alkaloid +
masing sampel. Nilai IC50 adalah Saponin +
konsentrasi sampel yang diperoleh untuk Tanin +
mereduksi radikal DPPH hingga 50% dari Fenolik +
konsentrasi awal. Nilai IC50 diperoleh dari Flavonoid +
nilai X setelah mengganti nilai Y dengan Triterpenoid +
50.26
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini, ekstrak etanol 70%
kulit buah naga super merah diperoleh dari
Balittro Bogor. Dari hasil pengujian,
ekstrak etanol kulit buah naga super merah
merupakan ekstrak pekat dengan bau khas,
rasa pahit, dan warna hitam, dengan kadar
abu total 2,32% ± 0,31 memenuhi
persyaratan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, tidak boleh > 16,6%.
Rendemen, kadar air dan kadar abu total Gambar 1. Kromatogram ekstrak krim
sampel dapat dilihat pada Tabel 2. buah naga super merah fase gerak n-
Tabel 2. Karakteristik ekstrak etanol 70% butanol: asam asetat: air (9:2:6), nilai
kulit buah naga super merah Rf=0,70.
Pemeriksaan Hasil
Pengujian identifikasi senyawa
Rendemen 6,71%
Kadar air 57,93% flavonoid menggunakan KLT, dilakukan
Kadar abu 2,32% ± 0,31 penentuan kualitatif untuk memastikan
ekstrak mengandung senyawa flavonoid
Skrining fitokimia dilakukan dengan selain itu konfirmasi kualitatif identifikasi
tujuan untuk memberikan wawasan tentang senyawa flavonoid, yang dapat dilihat pada
jenis senyawa yang ada dalam ekstrak. jumlah bercak pada plat KLT.27
Identifikasi alkaloid dilakukan dengan dua Hasil KLT memperlihatkan bercak
cara, yaitu penambahan pereaksi Mayer ekstrak dengan kuersetin memiliki posisi
menunjukkan endapan kuning, pereaksi bercak yang sejajar dan menghasilka nilai
Dragendroff memberikan endapan putih Rf sebesar 0,70. Hal ini menegaskan
kuning. Penentuan flavonoid dilakukan adanya kandungan flavonoid pada ekstrak

24
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2023;13(1):20-29

kulit buah naga merah super. Hasil KLT didapatkan hasil P>0,05 (0,223 > 0,05).
dapat dilihat pada Gambar 1. Hasil pengukuran daya sebar tidak ada
Hasil uji organoleptis penelitian ini Tabel 4. Hasil evaluasi fisik sediaan krim
pada ketiga formulasi Krim Ekstrak Kulit ekstrak etanol kulit buah naga super merah
Buah Naga Merah Super diperoleh tekstur Hasil Evaluasi F1 F2 F3
yang lembut dan tidak lengket saat Fisik
dioleskan ke kulit. Tidak ada partikel besar
di kaca objek. Bau yang didapat pada F1, Tekstur Lembut Lembut Lembut
F2 dan F3 merupakan bau khas buah naga,
tidak jauh berbeda antara F1, F2 dan F3.
Warna yang didapatkan dari F1 berwarna Warna Coklat Coklat Coklat
kecoklatan, F2 berwarna agak coklat dan muda muda
Bau Khas buah Khas buah Khas buah
F3 berwarna coklat. Hal ini menunjukkan naga naga naga
bahwa peningkatan variasi konsentrasi
emulgator gliseril monostearat tidak Uji Homogen Homogen Homogen
memiliki pengaruh terhadap tekstur, bau Homogenitas
dan warna. Hasil evaluasi fisik sediaan
Uji Tipe Krim a/m a/m a/m
krim ekstrak kulit buah naga merah super
dapat dilihat pada tabel 4. Uji pH 5,21 ± 0,01 5,22 ± 0,02 5,22 ± 0,02
Hasil uji homogenitas yang diperoleh
pada ketiga formulasi krim menunjukkan Uji Viskositas 28166,67± 29000 ± 29000 ± 500
bahwa semua formulasi krim dengan (cPs) 763,76 500
ekstrak kulit buah naga merah super Uji Daya Lekat 5,22 ± 0,02 5,23 ± 0,03 5,21 ± 0,02
memenuhi syarat homogenitas. (detik)
Dilakukan uji tipe krim, dengan metode
pewarnaan menggunakan reagen metilen Uji Daya Sebar 5,23 ± 0,01 5,22 ± 0,02 5,21± 0,01
biru. Dari ketiga formulasi, (cm)
memperlihatkan krim ekstrak kulit buah Uji iritasi Tidak Tidak Tidak
naga merah super yang mengandung mengiritasi mengiritasi mengiritasi
gliseril monostearat (8%, 10%, 12%)
termasuk tipe A/M, terlihat di bawah Uji hedonik Disukai Disukai Disukai
mikroskop memberikan warna biru yang semua semua semua
responden responden responden
seragam berarti bahwa air adalah fase
internal sediaan, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 2.
Hasil yang didapat pH sediaan krim
5,22 ± 0,01 sesuai dengan pH sediaan
farmasi topikal 4-6. Selanjutnya uji pH
dianalisis menggunakan ANOVA satu arah
didapatkan P > 0,05 (0,479 > 0,05).
Peningkatan variasi konsentrasi gliseril
monostearat pada formula tidak
mempengaruhi pH. Gambar 2. Hasil penentuan tipe krim
sediaan ekstrak etanol kulit buah naga
Sebaran krim yang diperoleh adalah
merah super.
5,21±0,01 - 5,23 ± 0,01 cm. Daya sebar 5-
7cm berarti sediaan nyaman digunakan. perbedaan yang signifikan. Peningkatan
Berdasarkan hasil uji, ketiga formulasi variasi konsentrasi gliseril monostearat
memenuhi syarat uji yang baik. Uji daya pada formula tidak mempengaruhi daya
sebar yang didapat selanjutnya dianalisis sebar krim.
menggunakan ANOVA satu arah Uji viskositas dengan viskometer
BrookfielRV DVE dengan spindel no. 6

25
Pengaruh Variasi Gliseril Monostearat pada Krim Ekstrak Buah Naga Merah …. (Fitria Nugrahaeni, dkk)

pada 10 rpm. Hasilnya menunjukkan uji hedonik, kami menemukan bahwa


peningkatan viskositas berkisar 28166.676 semua responden menyukai semua
± 763,76 cps. Menurut SNI 16-399-1996 formulasi krim.
tentang baku mutu sediaan krim, viskositas Antioksidan dalam formulasi topikal
sediaan yang baik berkisar antara 2.000 dapat menghilangkan radikal bebas yang
sampai dengan 50.000 cps. Berdasarkan menyerang kulit dan radikal bebas lainnya
data, keempat formulasi memenuhi syarat di lingkungan.31 Formula krim yang
fisik sediaan krim yang baik.28 Uji dibedakan berdasarkan variasi konsentrasi
viskositas yang didapat selanjutnya emulgator gliseril monostearat yang
dianalisis menggunakan ANOVA satu arah digunakan terbagi menjadi 8%; 10%; dan
menunjukan P>0,05 (0,226>0,05). Hasil 12%. Formulasi krim dibuat pada
pengukuran viskositas tidak ada perbedaan konsentrasi 100 mg/L, dengan ekstrak
signifikan antar formula Pada penelitian ini sebagai kontrol negatif, vitamin C sebagai
peningkatan variasi konsentrasi gliseril kontrol positif. Hal ini karena DPPH, yang
monostearat tidak mempengaruhi merupakan senyawa radikal nitrogen,
viskositas. dapat direduksi pada konsentrasi ini.
Daya lekat yang terlalu kuat DPPH menyerap atom hidrogen yang
menyebabkan pernafasan kulit terhambat, terkandung dalam senyawa. Seperti
sebaliknya jika terlalu lemah efek senyawa fenolik. Adanya efektivitas
terapinya tidak maksimal. Uji daya lekat antioksidan pada sampel mengakibatkan
dilakukan untuk melihat lamanya sedian perubahan warna larutan. Uji absorbansi
dapat menempel pada permukaan kulit peredaman radikal bebas DPPH dilakukan
menurut penelitian sebelumnya semakin pada krim antioksidan ekstrak etanol 70%
tinggi daya lekat krim maka semakin baik dari kulit buah naga merah super.
kemampuan krim melekat sehingga tidak Berdasarkan hasil pengukuran panjang
mudah terhapus dan semakin lama daya gelombang maksimum DPPH diperoleh
lekat suatu sediaan makan semakin banyak spektrum panjang gelombang maksimum
obat yang dapat diabsorbsi kedalam 518 nm dan absorbansi sebesar 0,877.
tubuh.29 Berdasarkan hasil pengujian Pengukuran aktivitas antioksidan
semua formula sesuai dengan literatur dilakukan dengan mereaksikan larutan
yaitu antara 5,22 ± 0,01 detik. Hasil dari sampel dengan DPPH. Larutan sampel
uji daya lekat pada penelitian ini mengandung senyawa yang bertindak
memenuhi persyaratan yaitu lebih dari 4 sebagai antioksidan ketika bereaksi dengan
detik.30 Krim a/m mempunyai daya lekat DPPH. Larutan DPPH yang semula
yang lebih tinggi dari pada krim m/a. Hasil berwarna ungu berubah menjadi warna
uji uji daya lekat yang didapat selanjutnya kuning, menunjukkan bahwa DPPH telah
dianalisa menggunakan ANOVA satu arah tereduksi sehingga DPPH berubah menjadi
menghasilkan P > 0,05 (0,593 > 0,05). DPPH-H (diphenylpicrylhydrazine). Tabel
Hasil pengukuran daya lekat menunjukkan 5 menunjukkan hasil aktivitas antioksidan
tidak ada perbedaan yang bermakna antar ekstrak etanol kulit buah naga merah super
formula. Pada penelitian ini peningkatan menggunakan DPPH.
variasi konsentrasi gliseril monostearat Tabel 5. Hasil uji aktivitas antioksidan
tidak mempengaruh daya lekat. sediaan krim ekstrak etanol 70% kulit buah
Uji iritasi dilakukan pada subjek yang naga super merah
diolesi sediaan krim yang disiapkan, dan Sampel IC50 (mg/L)
sebagai hasilnya, tidak ada tanda-tanda Kontrol negatif 778,57
kemerahan pada kulit punggung tangan (Basis krim)
F 1 (8%) 3,69
yang dioleskan sediaan, menunjukkan
F2 (10%) 3,98
bahwa semua sediaan tidak mengiritasi. F3 (12%) 4,78
Hal ini mengindikasikan krim dapat Kontrol positif 5,83
digunakan dengan aman. Berdasarkan data (Vitamin C)

26
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2023;13(1):20-29

Alasan harus diinkubasi selama 30 peroksida yang terbentuk tidak stabil dan
menit adalah reaksi tersebut berjalan akan terurai menghasilkan senyawa
lambat dan sampel yang mengandung karbonil rantai pendek, seperti aldehida
antioksidan secara optimal mengurangi dan keton.34
radikal bebas DPPH pada titik ini, KESIMPULAN
sehingga menghasilkan hasil yang stabil.
Karena ini merupakan suhu optimum, Berdasarkan hasil evaluasi fisik, ketiga
maka proses inkubasi juga dilakukan pada formula krim ekstrak kulit buah naga
suhu 37oC, sehingga reaksi antara radikal merah super peningkatan variasi
DPPH dengan senyawa antioksidan lebih konsentrasi gliseril monostearat tidak
cepat dan optimal. Hal ini dapat dilihat berpengaruh terhadap karakteristik fisik
hubungan antara suhu dan laju reaksi. krim ekstrak kulit buah naga super merah
Perubahan warna terjadi selama proses tetapi peningkatan variasi konsentrasi
inkubasi pada suhu 37oC.32 gliseril monostearat mempengaruhi
Berdasarkan hasil uji aktivitas krim aktivitas antioksidannya. Hal ini
ekstrak kulit buah naga merah super dibuktikan dengan konsentrasi gliseril
terhadap DPPH didapatkan bahwa formula monostearat sebesar 12% pada F3.
1 dengan konsentrasi gliseril monostearat
8% memiliki nilai IC50 sebesar 3,69 mg/L, UCAPAN TERIMA KASIH
formula 2 konsentrasi giseril monostearat Penulis mengucapkan kepada Lembaga
10% memiliki nilai IC50 sebesar 3,98 Penelitian dan Pengembangan Universitas
mg/L, formula 3 dengan konsentrasi 12% Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA yang
memiliki nilai IC50 sebesar 4,78 mg/L, mendanai penelitian ini dengan kontrak
kontrol negatif memiliki nilai IC50 sebesar No. 701/F.03.07/2021 tanggal 22
778,57 mg/L. Desember 2021 Batch 1 tahun 2021/2022.
Nilai IC50 didefinisikan sebagai
konsentrasi senyawa uji yang diperoleh DAFTAR RUJUKAN
untuk mereduksi radikal bebas sebesar
1. Lisnawati N, Handayani IA, Fajrianti N.
50%. Semakin kecil nilai IC50 maka Analisa flavonoid dari ekstrak etanol 96%
semakin tinggi aktivitas penangkal radikal kulit buah okra merah (Abelmoschus
bebas.33 Dari hasil pengujian aktivitas krim esculentus L. Moench) secara
antioksidan ekstrak kulit buah naga merah kromatografi lapis tipis dan
super F3 yang mengandung GMS sebesar spektrofotometri UV-VIS. Ilm Ibnu Sina.
12% dengan nilai IC50 yaitu 4,78 mg/L 2016;1(1):105–12.
memiliki aktivitas antioksidan kuat tetapi 2. Endang Hanani. Analisis Fitokimia.
tidak lebih dari vitamin C. Dari hasil Jakarta: EGC. 2015.
penelitian peningkatan gliseril monostearat 3. Wulanawati A, Epriyani C, Sutanto E.
berpengaruh terhadap uji aktivitas Analisis Stabilitas Lotion Menggunakan
antioksidannya. Pada struktur GMS Emulsifier Hasil Penyabunan Minyak Dan
terdapat gugus OH yang merupakan Alkali. J Farmamedika (Pharmamedica
Journal). 2019;4(1):23–8.
mekanisme kerja antioksidan tahap
4. Putri N R, Diana A, Khairatun N.
propagasi pembentukan radikal bebas (R*) Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan
sangat reaktif, karena (RH) melepaskan Krim Biji dan Ekstrak Etanol Daun Jambu
atom hidrogen, hal ini dapat disebabkan Biji (Psidium guajava L.) sebagai Body
oleh adanya cahaya, oksigen atau panas. Scrub. Jurnal Kefarmasian Indonesia.
Pada tahap propagasi, radikal bebas (R*) 2021;12(1):50-57.
akan bereaksi dengan oksigen membentuk 5. Yati K, Srifiana Y, Putra F. Effect of
radikal peroksi (ROO*). Radikal peroksida optimization of Tween 80 and propylene
kemudian akan menyerang RH (misalnya glycol as a surfactant and cosurfactant on
asam lemak) untuk menghasilkan the physical properties of aspirin
hidroperoksida dan radikal baru. Hidrogen microemulsion. Int J Appl Pharm.
2017;9(1):127–9.

27
Pengaruh Variasi Gliseril Monostearat pada Krim Ekstrak Buah Naga Merah …. (Fitria Nugrahaeni, dkk)

6. Haveni D, Mastura, Sari RP. Ekstrak Anastasia Br Ginting G. Formulation And


Etanol Kulit Buah Naga Super Merah Evaluation Of The Preparation Of Blush
(Hylocereus Costaricensis) Sebagai Anti On Cream From Ethanol Extract Flower
Oksidan dengan Menggunakan Metode Kecombrang (Etlingera Elatior (Jack) R.
DPPH. Katalis J Pendidik Kim dan Ilmu M. Sm.). Jurnal Biosains. 2021;7(2):103–
Kim. 2019;2(2):30–7. 15.
7. Yanty YN, Siska VA. Ekstrak Kulit Buah 17. Hariyadi DM, Rosita N, Nugrahaeni F.
Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Formulation, characteristic evaluation,
Sebagai Antioksidan Dalam. J Ilm stress test and effectiveness study of
Manuntung. 2017;3(2):166–72. matrix metalloproteinase-1 (MMP-1)
8. Kementerian Kesehatan Republik expression of glutathione loaded alginate
Indonesia. Farmakope Herbal Indonesia microspheres and gel. Pharm Sci.
Edisi 2. 2017. 561 p. 2018;24(4):304–12.
9. Chen L, Ao F, Ge X, Shen W. Food-grade 18. Prasetya IPD, Arijana IGKN, Linawati
pickering emulsions: Preparation, NM, Wayan I. Krim Ekstrak Kulit Buah
stabilization and applications. Molecules. Naga Super Merah (Hylocereus
2020;25(14). costaricensis) Meningkatkan Kelembapan
10. Pogaga E, Yamlean PVY, Lebang JS. Kulit Tikus Wistar (rattus norvegicus)
Formulasi Dan Uji Aktivitas Antioksidan Yang Dipapar Sinar ultraviolet. J Med
Krim Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus Udayana. 2020;9(1):76–82.
Alba L.) Menggunakan Metode Dpph 19. Nur Saadah Daud M. Optimasi Formula
(1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl). Losio Tabir Surya Ekstrak Kulit Buah
Pharmacon. 2020;9(3):349. Naga Super Merah (Hylocereus
11. Nugrahaeni F, Fatmawati S, Nursal FK, costaricensis. Pharm J Farm Indones
Hidayat VY. Formulasi Dan Uji Faktor (Pharmaceutical J Indones.
Pelindung Surya Krim Ekstrak Etanol 2018;15(1):26–37.
Daun Kopi Arabika (Coffea arabica L.). 20. Nugrahaeni F, Hariyadi DM, Rosita N.
Media Farmasi. 2021;18(2):87. Partition coefficient and glutathione
12. Wahyuddin M, Dhuha NS, Leboe DW, penetration of topical Antiaging:
Febriyanti AP, Tahar N. Formulasi Dan Preformulation study. Int J Drug Deliv
Uji Stabilitas Krim Antioksidan Sari Buah Technol. 2018;8(2):39–43.
Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) 21. Maimunah S, Nasution Z, Farmasi F, Sari
Dengan Menggunakan Variasi Emulgator. U, Indonesia M. Pemanfaatan Ekstrak
J Farm UIN Alauddin Makassa. Daun Urtica Dioica L Sebagai Antiaging
2020;8(1):21–31. Dalam Sediaan Krim. J Penelit Saintek.
13. Kuswahyuningsih R, Indra L. Formulation 2020;25(2):124–34.
and Evaluastion of Mangosteen (Garcinia 22. Siti Maimunah, Zuhairiah Nasution dan A.
mangostana L.) Fruit Pericarp Extract Gel. Pemanfaatan Ekstrak Daun Urtica Dioica
Jurnal Kefarmasian Indonesia. L. Sebagai Anti-Aging Alami Dalam
2021;11(2):90-97. Sediaan Krim. J Penelit Saintek.
14. Indarto, Taufik I, Farida M, Imelda P. 2020;25(2):124–34.
Efektivitas Kombinasi Ekstrak Kayu 23. Sawiji RT, Oriana Jawa La E, Nila
Manis (Cinnamomum burmannii) dan Yuliawati A. Pengaruh Formulas
Mikroalga (Haematococcus pluvialis) Terhadap Mutu Fisik. 2020;03(September
sebagai Krim Tabir Surya: Formulasi, Uji 2019).
In vitro, dan In Vivo. Jurnal Kefarmasian 24. Lestari PM, Yati K. Pengaruh Hidroksi
Indonesia. 2021;12(1):11-24. Propil Metil Selulosa Sebagai Polimer
15. Khoirunisa I, Masruriati E, Studi P, Mucoadhesiv Terhadap Sifat Fisik Patch
Sekolah F, Ilmu T, Kendal K. Formulasi Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum.
Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah L). J Pharmascience. 2019;6(2):103.
Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan 25. Putri CN, Rahardhian MRR, Ramonah D.
Uji Aktivitas Terhadap Bakteri Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap
(Staphylococcus Aureus). Jurnal Kadar Total Fenol dan Total Flavonoid
Farmasetis. 2018;7(2). Esktrak Etanol Daun Insulin (Smallanthus
16. Harmoni Br Tarigan M, Asfianti V, sonchifolius) serta Aktivitas Antibakteri

28
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2023;13(1):20-29

Terhadap Staphylococcus aureus. JPSCR J science letters. 2017; 23 (12):12510-


Pharm Sci Clin Res. 2022;7(1):15. 12513.
26. Rokhman NA, Srifiana Y, Nugrahaeni F. 30. Forestryana D, Arnida A. Skrining
Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Fitokimia Dan Analisis Kromatografi
Xanthan Gum Sebagai Basis Gel Lapis Tipis Ekstrak Etanol Daun Jeruju
Terhadap Sifat Fisik Gel Pewarna Rambut (Hydrolea Spinosa L.). J Ilm Farm Bahari.
Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia Sappan 2020;11(2):113.
L.) The Effect Of Increasing 31. Baliyan S, Riya M, Anjali P, Arpana V,
Concentration Of Xanthan Gum On The Archana G, Ramendra PP, Molyneux P.
Physical Characteristic Of Hair Color Gel Determination of Antioxidants by DPPH
Extra. Indones Nat Res Pharm J Vol 6. Radical Scavenging Activity and
2021;6(2):29–42. Quantitative Phytochemical Analysis of
27. Yati K, Jufri M, Gozan M, Dwita LP. Ficus. Moleculs. 2022;27(4):1326.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Hidroxy 32. Niah R, Baharsyah RN. Uji Aktivitas
Propyl Methyl Cellulose (HPMC) Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah
terhadap Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Naga Merah Super (Hyclocereus
Tembakau (Nicotiana tabaccum L.) dan costaricencis). J Pharmascience.
Aktivitasnya terhadap Streptococcus 2018;5(1):14–21.
mutans. Pharm Sci Res. 2018;5(3):133– 33. Nurdianti L. Uji Efektivitas Antioksidan
41. Krim Ekstrak Etanol Daun Katuk
28. Wulandari AD, Novianti A, Andika M, (Sauropus Androgynus (L) Merr)
Amalia Farmasi A, Farmasi dan Sains Terhadap DPPH (1,1-diphenyl-2-
Universitas Muhammadiyah HAMKA FD. picrylhydrazil). J Kesehat Bakti Tunas
Profil Difusi Transethosome Kurkumin Husada J Ilmu-ilmu Keperawatan, Anal
Dalam Sediaan Gel Yang Menggunakan Kesehat dan Farm. 2017;17(1):87.
Karbomer 934s Sebagai Pembentuk Gel 34. Sinaga AA, Luliana S, Fahrurroji A. Uji
(Transethosome Curcumin Diffusion efektivitas antioksidan losio ekstrak
Profile In Gel Preparation With Carbomer metanol buah naga merah (Hylocereus
934 as Gel Former). 2019;3(1):2598– polyrhizus Britton dan Rose). Pharm Sci
2095. Res. 2018;1(6):11–21
29. Widayanti A, Rahmah E, Dewi L. Effect
of Lecithin’s Concentration of Entrapment
Vitamin E Acetate Liposomes Using Thin
Layers Hydration. Journal of Current
Pharmaceutical Sciences. Advanced

29

Anda mungkin juga menyukai