PORTOFOLIO
Untuk menempuh sebagian persyaratan
dalam menempuh Mata Kuliah Formulasi Teknologi Sediaan Solid
OLEH KELOMPOK 2
AGNESIA DIAH T (AKF17007)
ANGGY SEKAR AYU F (AKF17016)
ASIRT UMBU TIMBA (AKF17019)
ELLEN COLLINS (AKF17038)
FAHIM REALITA H. M (AKF17043)
FITRIA ELY WIDIASTUTIK (AKF16070)
MARSELINUS W. E (AKF16104)
MARET 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang penulisan
Pada zaman sekarang banyak orang yang rentang terhadap penyakit,
banyak penyakit yang diderita oleh masyarakat mulai balita sampai dewasa.
Seiring dengan berkembangnya teknologi di bagian kesehatan, khususnya
bagian dunia kefarmasian, yang dikembangkan lagi menjadi berbagai macam
sediaan, antara lain serbuk, kapsul, salep, gel, pil dan bermacam-macam
sediaan bentuk tablet. Tablet memiliki banyak jenis seperti tablet eversen,
tablet salut, tablet khusus, tablet kunyah, tablet lepas/lambat pelepasan
diperpanjang, dan tablet isap. (Siregar, 2007)
Obat tablet sering digunakan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu,
mudah digunakan, praktis dan mudah dibawa karena bentuknya yang kecil
dan ringan, tablet merupakan sediaan yang lebih stabil dibandingkan dengan
sediaan lainnya, serta mempunyai dosis yang relatif tepat.
Dalam praktikum ini kami membuat sediaan tablet kunyah, karena kami
berharap tablet kunyah dapat dapat dikonsumsi oleh anak-anak maupun lansia
sehingga mudah ditelan saat diminum dan mampu diserap dengan cepat oleh
tubuh, sehingga tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak (Siregar,
2007). Tablet kunyah disini tidak memerlukan penghancur karena tablet
kunyah akan dihancurkan oleh gigi.
Anak-anak biasanya terkena radang tenggorokan yang disebabkan oleh
bakteri, karena anak-anak biasanya makan jajanan yang sembarangan
sehingga dapat menimbulkan radang tenggorokan. Radang tenggorokan
dianggap sepele tetapi dapat berisiko mengalami komplikasi lebih lanjut
menjadi deman rematik yang dapat menyebabkan kondisi fatal yang dikenal
sebagai penyakit jantung rematik/ rheumatic heart disease (RHD) (Mims,
2016). Dari hal tersebut maka kami ingin membuat antibiotic amoxicillin
sebagai tablet kunyah.
Amoxicillin memiliki keunggulan dibanding dengan antibiotic lainnya
salah satunya adalah efek sampingnya yang sedikit dan tidak berbahaya.
Amoxicillin memiliki spectrum kerja yang luas, yaitu dapat menghancurkan
bakteri dari golongan gram positif dan gram negative. Mekanisme dari
amoxicillin adalah diabsorbsi dengan cepat dan baik di saluran pencernaan,
tidak tergantung adanya makanan dalam lambung (Junaidi, 2009). Maka dari
itu penggunaan amoxicillin disini dinilai ampuh dalam mengatasi radang
tenggorokan tersebut.
Setiap sediaan farmasi diperlukan rancangan formulasi yang tepat
dengan memperhatikan sifat dan bentuk bahan yang akan digunakan sehingga
dapat merancangkan cara kerja yang sesuai dengan karakteristik dari bahan
tersebut, kemudian evaluasi sediaan dilakukan untuk mengetahui layak atau
tidaknya sediaan untuk di berikan kepada pasien.
Dari penjelasan diatas maka sediaan tablet kunyah amoxicillin disini
dapat berguna bagi anak-anak maupun lansia yang terkena radang
tenggorokan.
2) SIFTER
Sifter adalah mesin pengayak yang berukuran besar
yangmampu beroperasi dengan kapasitas besar. Mesin ini
merupakansalah satu mesin yang berfungsi mengayak atau
memisahkan produk berdasarkan granulasi. Setiap mesin sifter
terdiri dari delapan pintuyang masing-masing pintu terdapat
24-27 ayakan dengan ukuranmesh yang berbeda-beda.
b. Alat pada proses Mixing
Mixing merupakan proses pencampuran berbagai bahan
baku. Untuk proses mixing itu sendiri dapat dilakukan
dengan dan menggunakanmesin seperti Drum Rotator, Reynold
Mixerdan dan Ribbon Blender
1) DRUM ROTATOR
Drum Rotator adalah alat yang berguna untuk mengho-
mogenkan suatu campuran serbuk sehingga menghasilkan
campuranyang homogen. Alat ini berupa drum yang diisikan
suatu campuranlalu diletakkan pada rotator.
2) REYNOLD MIXER
Reynold Mixer merupakan alat yang berguna untuk
mencampukan campuran dan larutan pengikat sehingga
meng-hasilkan granul basah.
3) RIBBON BLENDER
Ribbon Blender merupakan salah satu alat pencampur
yang dapat menghasilkan suatu dispersi yang sejenis atau
homogen. Pada alat ini terdapat sumber tenaga yang
berfungsi sebagai penggerakdalam proses pengadukannya.
c. Alat pada proses Granulasi
Granulation atau granulasi adalah proses pembuatan ikatan
partikel- partikel kecil membentuk padatan yang lebih besar atau
agregat permanen melalui penggumpalan massa, sehingga dapat
dibuat granul yang lebih homogen dari segi kadar, massa jenis,
ukuran serta bentuk partikel. Salah satu alat yang digunakan dalam
proses granulation iniadalah Rotary Wet Granulation (RWG).
1) ROTARY WET GRANULATION
Rotary wet granulation atau RWG adalah mesin untuk
pembuatan granul dari bahan obatkhususnya pada pembuatan
tablet yang sebelumnya semua bahan- bahan obat telah
dicampur terlebih dahulu di mesin mixer.
2.6.5 Personal
Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan
penerapan sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan
obat yang benar. Oleh sebab itu industri farmasi bertanggung-jawab
untuk menyediakan personil yang terkualifikasi dalam jumlah yang
memadai untuk melaksanakan semua tugas. Tiap personil hendaklah
memahami tanggung jawab masing-masing dan dicatat. Seluruh
personil hendaklah memahami prinsip CPOB dan memperoleh
pelatihan awal dan berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai
higiene yang berkaitan dengan pekerjaan. Berikut ini merupakan
persyaratan personalia, antara lain.
1. Sehat jasmani rohani, yaitu tidak punya penyakit yang sering
kambuh, sehingga mengganggu dalam proses produksi.
2. Lebih diutamakan pria, hal ini berhubungan dengan pekerja
perempuan yang sering menggunakan make up saat bekerja.
Karena bahan kimia dalam make up dapat bereaksi dengan udara
dan bahan yang digunakan dalam produksi.
3. Kompeten, pelaku produksi harus berkompeten, karena dalam
produksi pelaku harus mengetahui dengan benar cara produksi.
4. Menggunakan APD, penggunaan APD penting untuk pelaku
produksi karena agar terlindung dari paparan bahan kimia
berbahaya serta agar terlindung dari kecelakaan kerja.
Adapun jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh
personalia, antara lain.
a. Alat Pelindung Kepala
Alat pelindung kepala terdiri atas topi pengaman, topi atau
tudung dan penutup kepala. Topi pengaman atau safety helmet
berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan
benda-benda. Topi atau tudung berfungsi untuk melindungi kepala
dari api, uap, debu, kondisi iklim yang buruk, sedangkan penutup
kepala digunakan untuk melindungi kebersihan kepala dan rambut.
Dalam praktikum ini digunakan scoon cap yang berfungsi untuk
mengurangi kontaminasi dari kepala yang berasal dari diri sendiri
dan merupakan upaya untuk higienitas
d. Pakaian Kerja
Pakaian kerja khusus untuk pekerjaan dengan sumber-
sumber bahaya tertentu seperti radiasi panas, radiasi mengion,
cairan dan bahan-bahan kimia. Pakaian pelindung digunakan pada
tempat kerja tertentu, misalnya apron yang berfungsi untuk
menutupi sebagian atau seluruh badan dari panas, percikan api,
pada suhu dingin, cairan kimia, oli, dari gas berbahaya atau
beracun, serta dari sinar radiasi.
e. Sarung Tangan
Fungsinya untuk melindungi tangan dan jari-jari dari bahan
kimia, bakteri dan infeksi pada saat proses produksi. Sarung tangan
yang digunakan disini adalah sarung tangan latex disposable
f. Pelindung Kaki
Alat pelindung yang berfungsi untuk melidungi kaki dari
tertimpah benda-benda berat, terbakar karena logam cair, bahan
kimia, tergelincir, tertusuk, dan lain sebagainya. Dalam praktikum
ini kami menggunakan sepatu latex atau karet yang memberikan
daya tarik ekstra pada permukaan licin dalam proses pembuatan
sediaan.
Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan
pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja
(Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan atau K3L).
1.6.6 Evaluasi Granul
Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan
mekanisme pengikatan tertentu.
1) Waktu Alir Serbuk
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi massa tablet
adalah pemeriksaan laju alirnya. Massa tablet dimasukkan sampai
penuh ke dalam corong alat uji waktu alir dan diratakan. Waktu
yang diperlukan seluruh massa untuk melalui corong dan berat
massa tersebut dicatat. Laju alir dinyatakan sebagai jumlah gram
massa tablet yang melalui corong perdetik (Juheini, 2004).
2) Sudut Diam Serbuk
Sudut diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara
timbunan partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal. Jika
sejumlah granul atau serbuk dituang ke dalam alat pengukur, besar
kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk ukuran dan
kelembaban serbuk. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan
30° menunjukkan bahwa serbuk dapat mengalir bebas, bila sudut
lebih besar atau sama dengan 40° biasanya daya mengalirnya
kurang baik (Lachman, 1994).
3) Pengetapan Serbuk / Sifat Alir Serbuk
Pengukuran sifat alir dengan metode pengetapan/tapping
terhadap sejumlah serbuk dengan menggunakan alat
volumeter/mechanical tapping device. Pengetapan dilakukan
dengan mengamati perubahan volume sebelum pengetapan (Vo)
dan volume setelah konstan (Vt). Uji pengetapan dihitung dengan
b. Keseragaman bobot
Tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot. Keseragaman
bobot ini bertujuan untuk menjamin keseragaman bobot tiap tablet
yang dibuat. Tablet-tablet yang bobotnya seragam diharapkan akan
memiliki kandungan bahan obat yang sama, sehingga akan
mempunya efek terapi yang sama.
Prinsip : rata-rata bobt dihitung bersama penyimpangan terhadap
bobot rata-rata.
Standard : tablet dengan bobot ˃300 mg memenuhi syarat uji
apabila tidak lebih dari 2 tablet yang melebihi 5 % dari bobot rata-
rata dan tidak ada satu pun yang melebihi 10 % bobot rata-rata . (FI
ed IV)
c. Kekerasan tablet ( hardness)
Uji kekerasan tablet bertujuan untuk menjamin ketahanan
tablet pada gaya mekanik pada prosespengemasan dan
penghantaran atau saat pendistribusiaan obat kepada konsumen.
Prinsip : kekerasan tablet menggambarkan kekuatan tablet untuk
menahan tekanan pada saat produksi, pengemasaan dan distribusi.
Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan pada tablet retak
kenudian pecah.
Alat : harness tester
Standard : kekerasan tablet yang baik adalah 4-7 kg /cm2
Pengujian dilakukan terhadap 20 tablet yang diambil acak.
Kekerasan diukur berasarkan luas permukaan tablet dengan
menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg.
BAB III
METODE PENELITIAN
Amoxicillin 250 mg
CMC-Na 2%
Mg Stearat 2%
Talk 1%
Sukrosa 3%
Perasa strawberry q.s
Lactosa ad 500 mg
30°+33°+32°
Rata-rata =
3
= 31,67°
Bobot Rata-rata
Waktu (s) Perhitungan Standart
Granul (g) waktu alir
100𝑔 𝑔
100g 17,83s = 5,61 ⁄𝑠 Tidak lebih dari
17,83𝑠
100𝑔 𝑔 sepuluh detik
100g 20,92s = 4,78 ⁄𝑠 5,31 g/s
20,92𝑠 (Lieberman &
100𝑔 𝑔 Lachman, 1986)
100g 18,06s = 5,54 ⁄𝑠
18,06𝑠
2 1 kg/cm2
3 1 kg/cm2
4 3 kg/cm2
5 2 kg/cm2
6 1 kg/cm2
7 2 kg/cm2
8 1 kg/cm2
9 1 kg/cm2
10 1 kg/cm2
(1), 21-26