1. IUD
a. NON HORMONAL
a. HORMONAL
Ketika IUD dilapisi dengan progesteron, cara kerjanya sama, tetapi juga membuat
cairan serviks lebih kental, menipiskan lapisan rahim, dan dalam beberapa kasus
menghentikan ovulasi. Hal ini mencegah sperma sukar masuk ke dalam rahim untuk
membuahi telur.
Salah satu jenis IUD progesteron juga bisa digunakan untuk membantu
mengurangi aliran darah pada wanita yang mengalami nyeri menstruasi berat
(kadang disebut dismenore).
Mekanisme pelepasan zat aktif pada suppositoria adalah dengan pelelehan seediaan
tersebut pada suhu tubuh (basis : ol.cacao ) atau pelarutan sediaan pada cairan intra
uterus atau anal (basis: peg). Zat aktif yang terlepas dari sediaan akan diserap secara
lokal sehingga memberikan efek.
1. IUD
Sediaan obat dalam IUD berlapis tembaga mencegah kehamilan dengan menghalangi
sperma untuk membuahi sel telur. Alat ini juga membuat telur lebih sulit untuk
dibuahi di dalam rahim dengan melepaskan tembaga yang akan menempel pada
sperma sehingga dapat menghambat pergerakan sperma , sedangkan IUD
HORMONAL cara kerjanya sama, tetapi juga membuat cairan serviks lebih kental,
menipiskan lapisan rahim, dan dalam beberapa kasus menghentikan ovulasi. Hal ini
mencegah sperma sukar masuk ke dalam rahim untuk membuahi telur.
Absorbsi : basis sediaan akan meleleh pada suhu tubuh, zat aktif umumnya akan ter
absorbsi oleh bantuan cairan pada uterus, namun tetap tergantung dari jenis zat aktif
yang digunakan, terutama pada pH zat aktif apakah basa/asam lemah,kelarutan, dan
hal-hal yang akan mempengaruhi proses absorbsi obat
Distribusi : setelah obat diserap adalam uterus dengan berbagai cara (difusi aktif/pasif
dll) akan tersebar melalui sirkulasi darah, sebagian obat akan terikat pada protein
plasma dan sebagian dalam bentuk bebas. Sebagian obat yang terikat oleh protein
plasma dan dalam bentuk bebas akan dibawa ke reseptor dan akan memberikan efek.
Sebagian lagi akan di bawa ke hati untuk di metabolisme dengan bantuan enzim
sitokrom P450 menjadi senyawa yang tidak aktif. (Metabolisme)
Dalam bentuk tidak aktifnya (metabolit) dari hati diekskresi dalam usus melalui
empedu yang kemudian akan di ekskresikan melalui feses, walau lebih sering diserap
kembali dalam saluran cerna dan akhirnya di ekskresi dalam ginjal hingga akhirnya
dikeluarkan bersama urin.
Kehamilan.
Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari
alat kemaluan, perdarahan di leher rahim
Basis Suppositoria : Obat yang larut dalam air dan berada dalam basis lemak
dilepas segera ke cairan uterus bila basis cepat melepas setelah masuk ke dalam
uterus, dan obat akan segera diabsorpsi dan menimbulkan efek.
Bentuk sediaan
Zat aktif pada obat
Kelarutan Obat
Konsentrasi obat
Uterus berfungsi sebagai jalur untuk sperma mencapai tuba uterina agar bertemu
dengan ovum. Apabila tidak terjadi implantasi, uterus akan mengalami proses mentruasi
dan juga sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga dilahirkan.
Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Uterus memberikan nutrisi bagi
janin, yang tertanam dalam endometrium melalui pembuluh darah.