2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/6052
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS KANDUNGAN FORMALDEHID PADA CAT KUKU YANG
TERDAFTAR DAN TIDAK TERDAFTAR BADAN PENGAWASAN OBAT
DAN MAKANAN (BPOM) SERTA TINGKAT PENGETAHUAN DAN
SIKAP KONSUMEN TERHADAP CAT KUKU YANG DIJUAL
DI BEBERAPA PASAR DI KOTA BINJAI
TAHUN 2018
SKRIPSI
Oleh :
Oleh :
PASAR DI KOTA BINJAI TAHUN 2018” ini beserta seluruh isinya adalah
benar hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara – cara yang tidak dengan etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko
atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Cat kuku merupakan salah satu kosmetik yang sering digunakan oleh
wanita. Cat kuku akan menjadi tidak aman apabila tercemar bahan – bahan kimia
berbahaya seperti formaldehid dan dapat menimbulkan efek pada kesehatan
manusia. Formaldehid pada cat kuku dapat masuk melalui inhalasi, kontak dengan
kulit atau mata dan saluran pernafasan. Pengetahuan yang banyak dan sikap yang
baik akan membentuk tindakan konsumen dalam memilih produk cat kuku yang
aman.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kandungan formaldehid,
tingkat pengetahuan dan sikap konsumen tentang bahaya dan keberadaan
formaldehid didalam cat kuku.
Lokasi penelitian di beberapa pasar di Kota Binjai. Jenis penelitian bersifat
deskriptif dimana populasi konsumen adalah konsumen yang menggunakan cat
kuku di Kota Binjai.Sampel diambil dengan menggunakan rumus Lemeshow
sebanyak 96 konsumen dengan teknik Accidental Sampling. Data dianalisis secara
deskriptif dalam bentuk tabel dan narasi.
Hasil penelitian didapatkan 4 sampel mengandung formaldehid yang
terdiri dari A1 sebesar 0,6 %, A2 sebesar 1,75 %, B2 sebesar 0,52 % dan C2 sebesar
0,67% (memenuhi syarat peraturan BPOM RI yaitu ≤ 5 %). Tingkat pengetahuan
konsumen dalam kategori baik (50,0 %). Sikap konsumen dalam kategori baik
(90,6 %).
Disarankan kepada BPOM RI untuk memberikan informasi lebih banyak
lagi tentang cat kuku yang mengandung formaldehid kepada masyarakat dan
disarankan kepada konsumen untuk lebih berhati – hati dalam memilih cat kuku
yang akan digunakan.
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
Nail polish is one of the most frequently used cosmetics by women. Nail
polish will become unsafe if contaminated with harmful chemicals such as
formaldehyde and may have an effect on human health. In nail polish,
formaldehyde can enter through inhalation, contact with skin or eyes and
respiratory tract. By having much knowledge and good attitudes will shape
consumer actions in choosing a safe nail polish product.
The purpose of this study is to analyze the content of formaldehyde, the
level of consumer knowledge and attitudes about the dangers and the presence of
formaldehyde in nail polish.
The research of this study was located in several markets in Binjai City.
The type of research was descriptive where the consumer population was a
consumer who uses nail polish in Binjai City. The samples were taken by using
Lemeshow formula of 96 consumers with Accidental Sampling technique. The
data were analyzed descriptively in the form of tables and narratives.
The result of the research showed 4 samples containing formaldehyde
consist of A1 of 0,6%, A2 of 1,75%, B2 of 0,52% and C2 of 0,67% (fulfill
requirement of BPOM RI regulation≤ 5%). The level of consumer knowledge in
both categories (50.0%). Consumer attitude in good category (90,6%).
It is recommended to BPOM RI to provide more information about nail
polish which containing of formaldehyde to the public and the consumers to be
more careful in choosing nail polish to be used.
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Thia Miranda Titania, lahir pada tanggal 17 Juni 1997 di
Medan, Sumatera Utara. Beragama islam dan bertempat tinggal di Jln. Jamin No.
22 Lingk. II Desa Kwala Begumit. Penulis merupakan anak pertama dari dua
Pendidikan formal penulis dimulai pada tahun 2000 di TK Swasta Tunas Pelita
Binjai, Sumatera Utara dan selesai pada tahun 2002. Kemudian penulis
Sumatera Utara dan selesai pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis
hingga tahun 2011 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1
Binjai dan selesai pada tahun 2014. Penulis kemudian menempuh pendidikan S–1
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
Maha Esa yang telah memberikan kesehatan, keselamatan, rezeki serta semangat
dan Cat Kuku yang Tidak Terdaftar serta Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Binjai Tahun 2018 ”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam
dan dukungan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
4. Ir. Indra Chahaya S, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Dr. Surya Dharma, MPH selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan
saran, perhatian dan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.
6. Dr. dr. Wirsal Hasan, MPH selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
saran, perhatian dan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.
7. Eka Lestari Mahyuni, SKM, M.kes Dosen Penasehat Akademik yang telah
FKM USU.
Sumatera Utara.
10. Pak Sihombing dan Pak Jono yang telah memberi pengarahan dan membantu
11. Teristimewa kepada kedua Orang tua tercinta, Bapak Turino Hadi S dan Ibu
12. Tante dan Om serta seluruh keluarga besar yang selalu ada dan setia member
ini.
13. Sepupu – sepupu tercinta kiki, ika, dan devi yang selalu membantu,
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14. Sahabat 4A tersayang Rama, Una dan Taza yang selalu memberikan
15. Sahabat – sahabat tercinta Tanti, Poe, Devi, Suci, Icak, Rina dan alm Tiara
16. Teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi Imay, Tiara, Qiqi, Dinda,
Ismi, Fatimah, Icak. Sahabat PBL seperjuangan hidup di Desa Batang Terap
17. Seluruh teman – teman Peminatan Kesehatan Lingkungan lainnya yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu yang selalu mendukung, memberikan
18. Setiap pribadi yang mengenal penulis yang tidak dapat disebutkan satu per
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan baik dalam
materi maupun tata cara penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca demi memperkaya materi skripsi
ini. Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI....................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
ABSTRAK......................................................................................................... iii
ABSTRACT........................................................................................................ iv
RIWAYAT HIDUP........................................................................................... v
KATA PENGANTAR....................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6 Kerangka Konsep........................................................................................ 36
4.1 Jumlah Merek Cat Kuku yang Terdaftar dan Tidak Terdaftar Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang Dijual di Beberapa Pasar di
Kota Binjai Tahun 2018 ............................................................................. 45
4.2 Kadar Formaldehid pada Cat Kuku Terdaftar dan Tidak Terdaftar Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang Dijual di Beberapa Pasar di
Kota Binjai Tahun 2018 ............................................................................. 46
4.3 Karakteristik Responden ............................................................................ 47
4.4 Pengetahuan Konsumen di Kota Binjai Tahun 2018................................... 49
4.5 Sikap Konsumen di Kota Binjai Tahun 2018.............................................. 52
5.1 Kandungan Formaldehid pada Cat Kuku yang Terdaftar dan Tidak Terdaftar
Badan Pengawasan Obat dan Makanan ....................................................... 56
5.2 Tingkat Pengetahuan Konsumen Terhadap Cat Kuku.................................. 59
5.3 Sikap Konsumen Terhadap Cat Kuku.......................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 65
DAFTAR LAMPIRAN
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 Efek Akut Formaldehid pada Kesehatan Manusia pada Berbagai
Konsentras .................................................................................. 26
TABEL 4.1 Jumlah Merek Cat Kuku yang Terdaftar dan Tidak Terdaftar Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang Dijual di Beberapa
Pasar di Kota Binjai Tahun 2018................................................ `45
TABEL 4.2 Kadar Formaldehid pada Cat Kuku Terdaftar dan Tidak Terdaftar
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang Dijual di
Beberapa Pasar di Kota Binjai Tahun 2018 ................................. 46
TABEL 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden
Konsumen di Kota Binjai Tahun 2018......................................... 47
TABEL 4. 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Konsumen di Kota
Binjai Tahun 2018....................................................................... 50
TABEL 4.5 Distribusi Responden Konsumen Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan di Kota Binjai ......................................................... 51
TABEL 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Konsumen di Kota Binjai
Tahun 2018 ................................................................................. 52
TABEL 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap di Kota Binjai
Tahun 2018 ................................................................................. 54
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
ditandai oleh pemakaian produk berbasis kimia. Hal itu merupakan tantangan
yang besar bagi lingkungan hidup, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia
dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak
rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.
Kosmetika sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu, dan baru
menjadi salah satu bagian dari dunia usaha. Penggunaan kosmetik pada
melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar ultra violet, polusi dan faktor
Dewasa ini banyak wanita yang ingin tampil cantik dan banyak dari
macam kosmetik digunakan para wanita untuk tampil cantik seperti bedak,
lipstick, celak alis, cat rambut dan cat kuku. Namun banyak wanita yang tidak
formaldehid, petroleum), logam berat (timbal, merkuri, arsen, cadmiun) dan zat
pewarna sintetis.
Banyak sekali kosmetik yang dijual di pasaran dari yang bermerek hingga
tidak bermerek, mulai yang harganya mahal hingga yang murah, yang legal
untuk memilih dan membeli kosmetik sesuai dengan selera dan budget yang
peredaran produk tersebut terutama yang ilegal, patut dicermati kualitasnya agar
maupun berat terhadap dirinya sangat besar. Namun sejauh ini informasi tentang
Banyak kosmetik yang dijual dipasaran, salah satu kosmetik yang sering
dipergunakan para konsumen adalah cat kuku. Cat kuku adalah pernis yang
digunakan pada kuku tangan atau kuku kaki manusia untuk menghias,
berulang kali untuk meningkatkan efek dekoratif dan mengurangi risiko retak atau
terkelupas. Kuteks terbuat dari polimer organik dengan campuran berbagai zat
aditif (Wikipedia).
dan warna. Kebanyakan wanita memilih cat kuku terutama karena warnanya yang
menarik. Ternyata dibalik keindahan warna dan manfaat cat kuku, banyak juga
menambahkan kandungan zat- zat kimia yang ternyata berbahaya bagi tubuh
manusia.
Menurut Tranggono dan Latifa (2014), Salah satu zat kimia yang terdapat
campuran organic yang dikenal dengan nama aldehide, membeku pada suhu
<920C dan mendidih pada suhu 3000C. formaldehid awalnya disintesa kimiawi
asal Rusia Alexander Butlerov pada tahun 1859, tetapi diindetifikasi oleh
cahaya matahari dan oksigen terdapat metana dan hidrokarbon lain yang ada di
atmosfer. Formaldehid terdapat dalam bentuk gas, larutan dan padatan (Windholz,
1979).
Formaldehid ini berfungsi agar cat kuku lebih rekat, lebih tebal.
Formaldehid ini memiliki efek samping sangat berbahaya bagi kesehatan. Akibat
jangka pendek yang terjadi bila terpapar formalin dalam jumlah yang banyak
adalah bersin, radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada yang berlebihan,
lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual diare dan muntah (Rushdie, 2009).
menyebabkan kuku menjadi kering serta menguning. Kuku menjadi kuning terjadi
setelah pemakaian cat kuku terus-menerus selama 7 hari. Cat kuku yang lepas
atau digunakan lebih dari 4 hari dapat meningkatkan jumlah bakteri yang kembali
pada ujung jari setelah cuci tangan (Harjanti, Setiyawati & Winarni, 2009). Selain
itu bila cat kuku yang mengandung formaldehid tersentuh tangan, maka akan
timbul reaksi alergi yang berupa ruam dan berujung pada kondisi kulit dermatitis.
gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-
senyawa ini terikat cepat dengan protein yang menyebabkan ikatan silang DNA –
protein dan memecahkan DNA menjadi single Stranded DNA (DNA menjadi
impor illegal. Temuan produk illegal tersebut terdiri dari kosmetika impor
mengandung bahan berbahaya, kosmetika impor tanpa izin edar atau nomor
notifikasi dan kosmetika impor yang masuk kedalam wilayah Indonesia secara
illegal. Selain itu dari hasil pengawasan selama semester II tahun 2016, Badan
didominasi oleh produk kosmetika dekoratif dan produk perawatan kulit. Bahan
Merkuri, Hidrokinon, Asam Retinoat, serta bahan pewarna merah K3, merah K10
formaldehid pada 2 sampel pembalut wanita yang telah diuji. Berdasarkan hasil
pemeriksaan pada 3 sampel pembalut wanita (sampel A, sampel B dan sampel C).
Penelitian yang dilakukan oleh Nelli (2013), bahwa terdapat bahan kimia
formaldehid pada cat kuku. Sebanyak 6 sampel sedian cat kuku yang telah diuji,
yang telah ditetapkan. Rentan kadar formaldehid dalam sampel sediaan cat kuku
Banyak merek cat kuku yang beredar di beberapa pasar di Kota Binjai,
mulai dari cat kuku bermerek sampai cat kuku yang tidak bermerek serta
penampilannya. Berdasarkan keadaan ini, banyak dari konsumen yang tidak tahu
tentang adanya bahan kimia yang terkandung di dalam cat kuku tersebut.
Sehingga perlu diketahui tingkat pengetahuan dan sikap konsumen tentang cat
kuku sebab cat kuku merupakan produk konsumen yang sangat sering digunakan
kandungan formaldehid pada cat kuku yang terdaftar dan tidak terdaftar Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta tingkat pengetahuan dan sikap
konsumen terhadap cat kuku yang dijual di beberapa pasar di Kota Binjai tahun
2018”
tidaknya kandungan bahan kimia Formaldehid pada cat kuku yang terdaftar dan
tidak terdaftar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta bagaimana
tingkat pengetahuan dan sikap konsumen terhadap cat kuku yang dijual di
yang beredar di beberapa Pasar di Kota Binjai dan tingkat pengetahuan, sikap dan
kandungan formaldehid pada cat kuku yang terdaftar dan tidak terdaftar
tentang kandungan formaldehid pada cat kuku yang terdaftar dan tidak
terdaftar.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kosmetik
Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari
tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk maksud
dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak
Bahan Kosmetika menyatakan bahwa kosmetika adalah bahan atau sediaan yang
rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa
dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
kelompok :
dll.
, dll.
1. Kosmetik modern
2. Kosmetik tradisional
bahan alami dan diolah menurut resep dan cara yang turun
temurun.
2014)
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit. Termasuk di
dalamnya:
pengamplas (abrasiver)
yang lebih menarik serta menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti
percaya diri (self confident). Dalam kosmetik riasan, peran zat warna dan
Kosmetik dekoratif semata – mata hanya melekat pada alat tubuh yang
dirias dan tidak bermaksud untuk diserap ke dalam kulit serta mengubah secara
akan terdiri atas bahan aktif berupa zat warna dalam berbagai bahan dasar dengan
Kekhasan dari kosmetik dekoratif (make – up) ialah bahwa kosmetik ini
tujuannya semata – mata untuk mengubah penampilan, agar nampak lebih cantik
dan noda – noda atau kelainan – kelainan pada kulit dapat tertutupi. Kosmetik
dekorasi tidak perlu menambah kesehatan kulit cukup tidak merusak kulit atau
shadow, dll.
baru luntur kembali, seperti mislanya kosmetik pemutih kulit, cat rambut,
Kuku adalah bagian tubuh manusia yang terdapat atau tumbuh di ujung
jari (Wikipedia). Kuku merupakan salah satu bagian penting yang dapat
1997).
Cat kuku adalah sediaan rias kuku yang digunakan untuk maksud
menyalut kuku dengan lapisan tidak berwarna atau mewarnai kuku dengan warna,
baik warna kemudaan maupun warna kontras nyata, sesuai dengan estetika kuku
yang dikehendaki (Depkes RI, 1985). cat kuku adalah pernis yang digunakan pada
kuku tangan atau kuku kaki manusia untuk menghias, memperindah, dan
tertentu kuku bisa berubah warna menjadi lebih kusam, lebih kehitaman atau
kekuningan. Cat kuku atau vernis kuku dibutuhkan untuk menutupi warna kuku
Cat kuku mempunyai komposisi yang berisi zat warna dalam pelarut yang
cepat kering, mudah mengeras, lekat pada kuku dan tahan goresan yaitu terdiri
dari pelarut pigmen, zat plastik, zat pembentuk selaput utama, dan zat pembentuk
Cat kuku yang digunakan untuk pembuatan sediaan cat kuku harus
terkandung di dalamnya.
ketebalan serba sama yang dapat dicapai jika memilki sifat alir dan
pembasahan yang baik, warna seragam, berkilauan, daya lekat pada kuku
rapuh (getas atau retak) , permukaan selaput keras tidak lengket yang
dapat dalam waktu singkat, sifat pengeringan baik (Depkes RI, 1985).
formaldehid.
Bahan utama di dalam cat kuku bukan zat warna melainkan bahan
pembentuk lapisan film yang tak tembus air dan udara serta jenis – jenis resin.
Bahan – bahan dalam cat kuku adalah sebagai berikut (Tranggono dan Latifa,
2014) :
ethyl cellulose, methacrylate dan vinyl resin, tetapi bahan yang terbaik
adalah nitrocellulose. Selain bahan – bahan di atas, ada bahan lain yaitu
pada saat kering di permukaan kuku akan membentuk lapisan yang keruh
dan mudah terkelupas, misalnya ester – ester polybasic acid, castor oil,
2. Resin – resin
Misalnya : gum dammar, benzoic resin, dan resin alam lainnya, tetapi
Tujuan dari pemakaian resin ini adalah agar cat kuku lebih rekat, lebih
tebal.
3. Pelarut
dyes saja warna cat kuku kurang mendalam dan kurang intens
1. Cream
Jenis cat kuku ini adalah yang paling umum digunakan. Teksturnya
polos seperti susu kental. Mengoleskannya pun harus lebih dari dua
2. Jelly
aslinya lebih keluar. Lapisi kuku dengan top coat agar lebih tahan
lama.
3. Shimmer
kuku seperti ini bias diterapkan untuk kegiatan sehari – hari karena
4. Velvet
Velvet adalah cat kuku yang mempunyai tekstur halus dan berbulu,
terlebih dahulu cat kuku dengan warna senada, dalam keadaan masih
bagian kuku anda dan diamkan hingga kering. Penggunaan cat kuku
5. Glitter
banyak jenis dan variasi jenis glitter, mulai dari bentuk bulat, pipih,
6. Metalik
Jenis cat kuku seperti ini merupakan campuran dari jenis shimmer dan
perak. Tambahkan top coat atau cat kuku transparan saat menggunakan
cat kuku jenis ini untuk menjaga riasan kuku agar lebih tahan lama dan
7. Hologram
riasan kuku bisa dibuat seolah-olah timbul dengan cat kuku hologram.
hasilnya seolah tiga dimensi dan akan berubah warna apabila terkena
cahaya matahari.
8. Matte
Jenis cat kuku ini paling banyak digemari. Cat kuku jenis matte
mempunyai hasil yang kering dan tidak berkilau jika terkena cahaya
2.3 Formaldehid
dengan nama aldehide, membeku pada suhu <920C dan mendidih pada suhu
pada tahun 1859, tetapi diindetifikasi oleh Hoffman tahun 1867. Formaldehid
bumi, formaldehid dihasilkan dari reaksi cahaya matahari dan oksigen terdapat
metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehid terdapat dalam
pada metanol. Oleh sebab itu, formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran
bahan yang mengandung karbon dan terkandung dalam asap pada kebakaran
hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehid
dihasilkan dari reaksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan
1. Sifat Fisik
berwarna atau hampir tidak berwarna, bau menusuk, uap merangsang selaput
lender hidung dan tenggorokan dan jika disimpan di tempat dingin dapat menjadi
keruh. Biasanya disimpan dalam wadah tertutup, terlindung dari cahaya dengan
2. Sifat Kimia
aldehide namun lebih reaktif dari pada aldehide lainnya. Formaldehid merupakan
elektrofil sehingga bias dipakai dalam reaksi substitusi aromatic elektrofilik dan
senyawa aromatic serta bias mengalami reaksi adisi elektrofilik dan alkena.
dan dikenal sebagai formalin. Sudah sejak lama dipakai untuk mempersiapkan
kamar dimana pasien mengalami infeksi yang serius atau jika hendak
bakteriologis. Akan tetapi reaksi yang terjadi pada permukaan itu hanya
pakaian atau pembasmi lalat, dan berbagai serangga lainnya. Dalam dunia
dan kertas. Selain itu, formaldehid juga digunakan sebagai bahan pembuat pupuk
dalam bentuk urea, bahan pembuatan produk parfum, pengawet produk kosmetik,
pengawet dan pengeras kuku. Untuk pengeras kuku formaldehid yang digunakan
bidang industri kayu, formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk produk
kayu lapis (plywood). Dalam konsentrasi yang sangat kecil ( 1 persen), formalin
barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, lilin dan karpet (Rushdie,
2009).
polimer, dimana salah satu hasilnya menimbulkan warna produk menjadi lebih
cerah. Oleh karena itu, formalin dipakai di industri plastik, bahan pembuatan sutra
buatan, zat pewarna dan cermin kaca. Selain itu, formlain juga digunakan dalam
produk rumah tangga seperti piring, gelas dan mangkuk yang bersal dari plastic
1. Inhalasi
alergi atau dermatitis kontak iritan. Paparan uap formaldehid pada mata
dan iritasi atau efek yang berat seperti opafikasi kornea dan hilangnya
penglihatan.
3. Saluran Pernafasan
buah dan sayur. Formaldehid yang terdapat di udara merupakan produk dari
karena diabsorbsi oleh semua permukaan tubuh, biasa terjadi melalui inhalasi,
Hydrogen peroxide/ sistem katalase) menjadi asam format yang terakumulasi atau
asam format dioksidasi dipecah menjadi format dan ion hidrogen masuk dalam
siklus karbon melalui tetrahidrofolat. Jalur asam tetrahidrofolat adalah jalur utama
dimana metabolisme asam format terjadi. Sekali format telah masuk dalam siklus
karbon, banyak reaksi terjadi dan mengarahkan format ke berbagai jalur termasuk
jalur asam sitrat dimana format dapat digunakan untuk kebutuhan energi,
melepaskan karbon dioksida dan air. Sedangkan kelebihan asam format dalam
Asam format, sebagai garam natrium, adalah salah satu bentuk karbon
endogen yang paling sederhana dan berperan pada banyak reaksi anabolik dan
katabolik. Format atau formaldehid telah terbukti berperan dalam transfer karbon
tunggal dari glisine, histidin, triptofan, serin, dan berbagai asam amino esensial
serta berperan dalam sintesis purin, pirimidin, metionin, dan cholase. Asam
format juga sebagai inhibitor bagi enzim seperti heksokinase dan cholinesterase.
Juga menghambat oksidasi suksinat, dan glikolisis anaerobik. Pada tingkat sel,
Waktu paruh dari formaldehid dalam tubuh adalah 1,5 menit sehingga sulit
asam format. Sedangkan waktu paruh dari asam format adalah 90 menit. Dari data
tersebut, terlihat asam format secara lambat dimetabolisme menjadi karbon dan
air. Dimana proses metabolisme asam format ini bergantung pada folat. Folat
adalah vitamin yang ditemukan pada sayuran dan buah segar, merupakan bahan
biokimia pada jalur asam tetrahidrofolat akan menurunkan jumlah format yang
dimetabolisme menjadi karbon dioksida dan air. Defisiensi asam folat akan
lebih sedikit, dan peningkatan ekskresi format dalam urin. Keadaan ini dapat
dikoreksi dengan suplementasi sehingga output format dalam urin kembali normal
(Laymena, 2012).
substansi dapat tidak berbahaya pada konsentrasi minimal, namun pada paparan
tubuh formaldehid akan dioksidasi oleh enzim FDH di hepar dan di eritrosit.
komersial peroral dapat meningkatkan asam format dalam darah hingga 500
mg/L, tingkat asam format ini dipengaruhi oleh perancu seperti asupan dan status
ppm menyebabkan iritasi mata dan hidung, efek neurologi, peningkatan resiko
asma dan atau alergi. Pada konsentrasi ˃ 50 ppm, percobaan pada binatang
manusia. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia
dengan hamper semua zat di dalam sel tubuh manusia sehingga menekan fungsi
sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan pada tubuh.
Kandungan formaldehid yang tinggi dalam tubuh juga dapat menyebabkan iritasi
Akibat jangka pendek yang terjadi bila terpapar formalin dalam jumlah
yang banyak adalah bersin, radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada yang
berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual diare dan muntah. Pada
konsentrasi sebesar 0,1 – 5,0 ppm dapat menyebabkan iritasi hidung dan
terbakar pada hidung dan tenggorokan, serta batuk, konsentrasi 25 – 50 ppm dapat
radang paru dan edema paru. Dalam jangka panjang, terhirup formaldehid secara
berulang atau terus menerus dapat menyebabkan sakit kepala, radang selaput
lendir hidung, mual, ngantuk, kerusakan sistem pernafasan, luka pada ginjal dan
bakar pada mulut dan tenggorokan, sakit saat menelan, perut mual, muntah dan
diare, kemungkinan pendarahan, sangat nyeri pada perut, sakit kepala, hipotensi,
panjang bila tertelan formaldehid secara berulang dalam dosis kecil dapat
menyebabkan iritasi lambung dan usus, muntah, dan pusing. Dilaporkan terjadi
selama 15 hari mengeluh adanya gejala nyeri perut atau usus dan sakit kepala.
Gejala lain meliputi rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu tubuh, dan
sebanyak 4 pria mengalami ruam yang terasa gatal pada dada dan paha (Direktorat
Bila kontak dengan mata konsentrasi sebesar 0,05 – 3,0 ppm dapat
menyebabkan iritasi mata disertai kemerahan, gatal, nyeri, pandangan kabur dan
dan kerusakan mata. Larutan formaldehida dalam air dapat menyebabkan efek
yang bersifat sementara, luka ringan dan ketidak nyamanan hingga luka berat,
kornea dapat tertunda dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam
Paparan jangka pendek pada kulit dapat perubahan warna kulit menjadi
putih, kulit menjadi kasar dan keras, mati rasa dan ada rasa terbakar.. Paparan
berulang atau terus-menerus dapat menyebabkan luka bakar tingkat dua, mati rasa
dan ruam yang terasa gatal, kerusakan kuku jari, pengerasan dan warna kulit
Bahan Berbahaya).
Bahan Berbahaya).
menyebabkan reaksi alergi, kerusakan kulit dan berujung pada kondisi kulit
dermatitis.
konversi gen, pemecahan DNA dan cross – link protein DNA pada fungi, mutasi
dan kerusakan DNA pada bakteri. Pada sel hama, formladehid mendukung
Droshopila.
cara misalnya lewat udara, saluran pencernaan dan kontak langsung dengan kulit.
Tabel 2.1 Efek Akut Formaldehid pada Kesehatan Manusia pada Berbagai
Konsentrasi
Konsentrasi (ppm) Efek Kesehatan
0 – 0,5 Tidak ada efek
0,05 – 1,05 Efek neurofisiologi
Jika area aman untuk dimasuki, jauhkan korban dari paparan. Jika
2. Bila tertelan
ke rumah sakit.
Basuh mata segera dengan air yang banyak atau gunakan larutan
garam dapur 0,9 % (larutkan seujung sendok teh garam dapur dengan
segelas air) sambil sesekali mata di kedipkan hingga tidak ada bahan
kimia yang tertinggal. Tutupi dengan perban steril dan segera bawa ke
dokter.
Cuci bagian yang terkontaminasi dengan sabun atau deterjen lunak dan
air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal ( ± 15 –
20 menit). Untuk luka bakar lindungi dengan perban steril dan segera
bawa ke dokter.
digunakan sebagai bahan pengeras serta pengawet cat kuku. Kosmetika mudah
1997).
formaldehid pada cat kuku yaitu penetapan kadar formaldehida dalam sediaan cat
kuku yang beredar di daerah pasar tengah. Dari 6 sampel sedian cat kuku yang
telah diuji, seluruh sampel positif mengandung formaldehid yang melebihi batas
Standar kadar formaldehid pada cat kuku menurut Peraturan Kepala Badan
Teknis Bahan Kosmetika adalah 5 %. Dan batas aman formaldehid menurut IPCS
2.4 Pengetahuan
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
penglihatan (mata).
dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yang disebut AIETA,
yakni :
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi
4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka
perilaku itu tidak disasari pengetahuan dan kesadaran maka tidak berlangsung
lama.
1. Tahu (know)
kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu”
sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap suatu objek atau materi
3. Aplikasi (application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini
4. Analisis (analysis)
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Untuk
5. Sintesis (synthetis)
6. Evaluasi (evaluation)
terhadap suatu materi atau objek. Penilain - penilaian ini didasarkan pada
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
2.5 Sikap
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap adalah kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan
suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan. Sikap
itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka. Lebih
(total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
tingkatan yaitu
pekerjaan itu benar atau salah berarti orang menerima ide tersebut.
ketiga.
Memenuhi
syarat :
Kandungan
≤5%
Formaldehid pada Ada
cat kuku
bermerek dan Tidak
tidak bermerek Tidak Ada memenuhi
syarat :
≥5%
Tingkat
pengetahuan
konsumen terhadap
cat kuku bermerek
dan tidak bermerek
yang dijual
dipasaran
Sikap konsumen
terhadap cat kuku
bermerek dan tidak
bermerek yang
dijual dipasaran
METODE PENELITIAN
kandungan formaldehid pada cat kuku yang terdaftar dan tidak terdaftar serta
tingkat pengetahuan dan sikap konsumen terhadap cat kuku yang dijual di
1. Pasar tersebut merupakan pasar tradisional dan menjadi pusat jual beli
periksa
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2018 – Mei 2018.
Objek pada penelitian ini adalah 5 cat kuku yang terdaftar dan 5 cat kuku yang
tidak terdaftar.
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
3.4.1 Populasi
Populasi objek yaitu cat kuku. Populasi subjek yaitu konsumen yang
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
cat kuku. Jumlah populasi pada penelitian ini tidak diketahui, maka untuk
1.96 × 0,25
=
0,01
= 96 responden
Keterangan :
n = jumlah sampel
Z = Z score pada 1 − α 2 tingkat kepercayaan
p = estimasi proporsi
d = presisi
adalah 96 responden.
1. Data hasil pemeriksaan Formaldehid pada cat kuku yang terdaftar dan tidak
informasi berupa data – data seperti jurnal penelitian sebelumnya yang relevan
hasil pengukuran dari cat kuku yang terdaftar dan tidak terdaftar yang di jual
Kromatopat.
berisi pertanyaan tentang cat kuku yang terdaftar dan tidak terdaftar dan
buruk.
3. Sikap konsumen terhadap cat kuku adalah reaksi atau respon dari konsumen
tentang cat kuku yang mengandung formaldehid dan cat kuku yang terdaftar
4. Ada adalah apabila ditemukan kandungan formaldehid pada cat kuku yang
5. Tidak ada adalah apabila tidak ditemukan kandungan formaldehid pada cat
Tahun 2015.
Tahun 2015.
1. Peralatan
a. Neraca analitik
b. Erlenmeyer
d. Tabung reaksi
e. Penangas air
2. Bahan
a. Cat kuku
b. Aquadest
c. Asam phospat 85 %
e. Larutan AgNO3
f. Larutan NH4OH 2 N
3. Cara Kerja
A. Pemeriksaan Kualitatif
B. Pemeriksaan Kuantitatif
menit
larutan sampel
× ×
,
Kadar Formaldehid =
x 100 %
2015) :
diberi skor = 0, sedangkan apabila responden menjawab “Setuju” akan diberi skor
= 2.
sebagai berikut :
1. Baik, Jika jawaban responden nilainya > 75% dari total skor jawaban pada
2. Sedang, jika jawaban responden nilainya 40 - 75% dari total skor jawaban
3. Buruk, jika jawaban responden nilainya < 40% dari total skor jawaban
bentuk tabel distribusi frekuensi dan dianalisa secara deskriptif. Untuk data
Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 18 Tahun 2015
HASIL PENELITIAN
4.1 Jumlah Merek Cat Kuku yang Terdaftar dan Tidak Terdaftar Badan
Jumlah Merk Cat Kuku yang Terdaftar dan Tidak Terdaftar yang Dijual di
Beberapa Pasar di Kota Binjai Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Jumlah Merek Cat Kuku yang Terdaftar dan Tidak Terdaftar
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang Dijual di
Beberapa Pasar di Kota Binjai Tahun 2018
Cat Kuku Jumlah
n %
Terdaftar 15 68,2
Tidak Terdaftar 7 31,8
Total 22 100,0
Pemilihan merek cat kuku terdaftar dan tidak terdaftar di beberapa pasar di
kota Binjai berdasarkan jumlah merekcat kuku yang terdaftar dan tidak terdaftar
yang paling banyak dijual di beberapa pasar di kota Binjai, sehingga diasumsikan
bahwa merek cat kuku tersebut paling banyak digunakan dan diminati oleh
masyarakat.
Jumlah sampel uji secara keseluruhan sebanyak 10 sampel uji yang terdiri
dari 5 cat kuku terdaftar dan 5 cat kuku yang tidak terdaftar.
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
4.2 Kadar Formaldehid pada Cat Kuku Terdaftar dan Tidak Terdaftar
Pemeriksaan kadar formaldehid pada cat kuku terdaftar dan tidak terdaftar
metode destilasi.
Tabel 4.2 Kadar Formaldehid pada Cat Kuku Terdaftar dan Tidak
Terdaftar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang
Dijual di Beberapa Pasar di Kota Binjai Tahun 2018
No Kode Merek Cat Kandungan Memenuhi Syarat*
Kuku Terdaftar dan Formaldehid
Tidak Terdaftar (%)
1 A1 0,6 Ya
2 B1 - Ya
3 C1 - Ya
4 D1 - Ya
5 E1 - Ya
6 A2 1,75 Ya
7 B2 0,52 Ya
8 C2 0,67 Ya
9 D2 - Ya
10 E2 - Ya
Keterangan :
=≤5%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat 4 merek cat kuku baik yang terdaftar
dan tidak terdaftar mengandung bahan kimia formaldehid, terdiri dari A1 sebesar
0,6 %, A2 sebesar 1,75 %, B2 sebesar 0,52 % dan C2 sebesar 0,67%. Hasil uji
kandungan bahan kimia formaldehid pada cat kuku menunjukkan bahwa dari 4
sampel uji yang positif mengandung formaldehid, tidak ada sampel cat kuku yang
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui konsumen cat kuku di Kota Binjai tahun
2018 paling banyak yang berumur 14 – 25 tahun yaitu sebanyak 70 orang (72,9
yang berumur 38 – 49 sebanyak 8 orang (8,3 %), dan responden yang berumur 50
pengguna cat kuku sebagian besar adalah kalangan remaja (14 – 25 tahun). Hal ini
disebakan karena usia remaja merupakan masa pubertas dimana pada masa itu
para remaja selalu menjaga penampilannya agar terlihat cantik. Semakin dewasa
usia konsumen semakin sedikit jumlah konsumen yang mengunakan cat kuku.hal
ini disebakan karena minat konsumen untuk menggunakan cat kuku semakin
berkurang.
hasil analisis dapat diketahui bahwa seluruh responden konsumen memiliki jenis
kelamin perempuan.
dilihat pada tabel 4.3 yang menunjukkan bahwa responden konsumen lebih
banyak memiliki tingkat pendidikan SMP yaitu sebanyak 28 orang (29,2%) dan
tamat SMA yaitu sebanyak 28 orang (29,2 %). Responden yang memiliki tingkat
tingkat pendidikan S-1 sebanyak 18 orang (18,8 %), responden yang memiliki
tingkat pendidikan D-3 sebanyak 3 orang (3,1 %), responden yang memiliki
tingkat pendidikan D-1 sebanyak 1 orang (1,0 %).Dari hasil tersebut diketahui
bahwa pengguna cat kuku sebagian besar berada dalam rentang pendidikan SMP
dan Tamat SMA. Hal ini disebakan karena pada rentang pendidikan itu respon
masih dalam kategori usia 14 – 25 tahun. Dimana pada usia itu merupakan masa
pubertas, pada masa itu para remaja selalu ingin menjaga penampilannya agar
sebanyak 30 orang (31,3 %), responden mahasiswi sebanyak 28 orang (29,2 %),
responden yang bekerja sebagai guru sebanyak 14 orang (14,6 %), responden
yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 6 orang 6,3%), responden yang bekerja
sebagai karyawan sebanyak 6 orang (6,3 %), responden yang bekerja sebagai
brand ambassador sebanyak 4 orang (4,2 %), responden yang bekerja sebagai
SPG atau Sales Promotion Girl sebanyak 4 orang (4,2 %), responden yang bekerja
sebagai MUA atau Makeup Artistsebanyak 2 orang ( 2,1 %) dan responden yang
bekerja sebgai IRT atau Ibu Rumah Tangga sebanyak 2 orang (2,1 %).
yang diberikan kepada responden konsumen di kota Binjai tahun 2018 dapat
Responden konsumen paling banyak menjawab dengan pilihan yang sangat tepat
yaitu tindakan yang tidak akan menggunakan cat kuku apabila terdapat bahan
kimia formaldehid didalam cat kuku sebanyak 81 orang (84,4 %), reaksi negatif
akibat cat kuku yang tidak aman yaitu kuku menjadi rapuh dan alergi yaitu
sebanyak 75 orang (83,7 %), ciri – ciri cat kuku yang tidak aman sebanyak 62
orang (64,6 %), pengetahuan tentang cat kuku yang mengandung formaldehid
Pada tabel 4.4 diketahui responden konsumen yang lebih banyak tidak
(35,4 %) dan jalur masuk formaldehid ke dalam tubuh manusia sebanyak 31 orang
(32,4 %).
cat kuku yang dijual di beberapa Pasar di Kota Binjai tahun 2018 dapat dilihat
Tabel 4.5 diatas menunjukkan dari hasil analisa data didapat rata – rata
tahun 2018 yaitu responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 48
n % n %
pada tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa berdasarkan pertanyaan sikap yang
orang (96,9 %) setuju cat kuku yang aman adalah cat kuku yang tidak
(100,0 %) setuju perlu mencari informasi tentang cat kuku agar saat membeli cat
kuku lebih teliti dan berhati – hati dan agar terhindar dari bahan berbahaya.
kimia yang memberikan efek racun terhadap banyak fungsi organ dalam tubuh.
dalam tubuh melalui Saluran pernafasan, kontak kulit atau mata dan inhalasi.
batas aman pada cat kuku yang anda gunakan, maka anda tidak menggunakannya
lagi dan mengganti dengan cat kuku yang aman. Sebanyak 93 orang (96,9 %)
setuju bahwa Pemakaian cat kuku yang mengandung bahan berbahaya dilarang.
seharusnya bebas dari bahan berbahaya (seperti formaldehid) dan dan terdaftar di
di jual di beberapa pasar di Kota Binjai tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari hasil rata – rata distribusi responden
konsumen yang memiliki sikap baik sebanyak 87 orang (90,6 %) dan reponden
Sikap yang baik dapat dilihat banyaknya konsumen yang setuju bahwa
Formaldehid adalah bahan kimia yang memberikan efek racun terhadap banyak
fungsi organ dalam tubuh, ciri-ciri cat kuku yang mengandung formaldehid,
apabila digunakan berbau tajam, cat kuku dapat meningkatkan estetika dalam
menunjang penampilan sehingga perlu digunakan, cat kuku yang aman adalah cat
kuku yang tidak menyebabkan kuku menjadi rapuh dan berwarna kuning, perlu
mencari informasi tentang cat kuku agar saat membeli cat kuku lebih teliti dan
berhati – hati dan agar terhindar dari bahan berbahaya, formaldehid dapat masuk
ke dalam tubuh melalui Saluran pernafasan, kontak kulit atau mata dan inhalasi,
apabila terdapat formaldehid melebihi batas aman pada cat kuku yang anda
gunakan, maka anda tidak menggunakannya lagi dan mengganti dengan cat kuku
yang aman, pemakaian cat kuku yang mengandung bahan berbahaya dilarang, cat
kuku yang aman seharusnya bebas dari bahan berbahaya (seperti formaldehid) dan
dan terdaftar di Badan POM (database Badan POM). Sikap yang sedang dapat
disebabkan formaldehid adalah iritasi mata dan hidung dan radang paru
PEMBAHASAN
5.1 Kandungan Formaldehid pada Cat Kuku yang Terdaftar dan Tidak
Cat kuku yang diambil menjadi sampel uji sebanyak 10 sampel cat kuku,
terdiri dari 5 cat kuku yang terdaftar dan 5 cat kuku yang tidak terdaftar BPOM
yang dijual di beberapa pasar di Kota Binjai. Bahan Kimia formaldehid pada
Bahan kimia formaldehid terdeteksi pada beberapa sampel cat kuku baik yang
terdaftar maupun yang tidak terdaftar BPOM. Hasil analisa dari cat kuku
kadar maksimum formaldehid pada cat kuku adalah ≤ 5 %. Hasil uji kandungan
bahan kimia formaldehid pada cat kuku menunjukkan bahwa dari 4 sampel uji
yang positif mengandung formaldehid, tidak ada sampel cat kuku yang melebihi
Hasil tersebut memang tidak melebihi batas yang telah ditetapkan BPOM,
namun masyarakat juga perlu menyadari dan mengetahui bahwa bahan kimia
formaldehid bersifat akumulatif pada tubuh manusia dan berdampak negatif pada
56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
57
batas kadar dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Bahan
kosmetika adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari alam dan/atau
suatu produk.
bahwa pembuatan kosmetik yang baik adalah kegiatan pembuatan kosmetik yang
mutu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Bahan baku adalah
semua bahan bermanfaat dan bahan pembantu yang digunakan dalam pengolahan
kosmetik. Bahan pengawet adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan
pemerintah karena begitu banyaknya beredarnya kosmetik yang tidak aman untuk
kesehatan manusia.
2009).
substansi dapat tidak berbahaya pada konsentrasi minimal, namun pada paparan
formaldehid dalam tubuh adalah 1,5 menit sehingga sulit untuk mengukur
yang sangat kompleks sehingga sangat berbahaya bila terhirup mengenai kulit
maupun tertelan. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara
kimia dengan hampir semua zat di dalam sel tubuh manusia sehingga menekan
fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan pada
tubuh (Cahyadi, 2009). Jangka pendek yang terjadi bila terpapar formalin dalam
jumlah yang banyak adalah bersin, radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada
yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual diare dan
kematian(Rushdie, 2009).
konversi gen, pemecahan DNA dan cross – link protein DNA pada fungi, mutasi
dan kerusakan DNA pada bakteri. Pada sel hama, formladehid mendukung
Droshopila.
konsumen yang ada di Kota Binjai yang memiliki tingkat pengetahuan baik
persentase yang sama. Salah satu penyebab dari hal ini adalah karena masih
sedikit informasi tentang bahaya dan keberadaan formaldehid pada cat kuku.
konsumen dalam memilih kosmetik yang ingin digunakan. Televisi, buku, internet
adalah beberapa sumber informasi yang dapat digunakan oleh konsumen untuk
mencari informasi. Selain itu informasi mengenai cat kuku yang mengandung
formaldehid juga bisa didapat dari orang lain yang memiliki pengalaman
bahwa tingkat pengetahuan yang baik bisa diperoleh dari pendidikan formal,
pendidikan informal, dan dari pengalaman pribadi orang lain atau pengalaman diri
sendiri.
yang benar.
dan tindakan seseorang. Tingkat pengetahuan yang baik dapat dilihat dari
banyaknya konsumen di Kota Binjai yang sudah mengetahui reaksi negatif akibat
dari cat kuku yang tidak aman. Sebagian besar konsumen juga sudah mengetahui
defenisi dari cat kuku, ciri – ciri cat kuku yang tidak aman serta jalur masuknya
tentang formaldehid pada cat kuku dan asal dari formaldehid itu didalam cat kuku.
itu sendiri.
kedalam kategori baik dan sedang, tetapi pengetahuan konsumen tetap harus
ditingkatkan lagi karena pengetahuan merupakan awal yang sangat penting untuk
yang terdapat di Kota Binjai memiliki sikap dalam kategori baik sebanyak 87
orang (90,6 %) dan konsumen yang memiliki sikap kategori sedang sebanyak 9
orang (9,4 %). Sikap yang baik dapat dilihat dari banyaknya
Sikap yang baik dapat dilihat banyaknya konsumen yang setuju bahwa
Formaldehid adalah bahan kimia yang memberikan efek racun terhadap banyak
fungsi organ dalam tubuh, ciri-ciri cat kuku yang mengandung formaldehid,
apabila digunakan berbau tajam, cat kuku dapat meningkatkan estetika dalam
menunjang penampilan sehingga perlu digunakan, cat kuku yang aman adalah cat
kuku yang tidak menyebabkan kuku menjadi rapuh dan berwarna kuning, perlu
mencari informasi tentang cat kuku agar saat membeli cat kuku lebih teliti dan
berhati – hati dan agar terhindar dari bahan berbahaya, formaldehid dapat masuk
ke dalam tubuh melalui Saluran pernafasan, kontak kulit atau mata dan inhalasi.,
Apabila terdapat formaldehid melebihi batas aman pada cat kuku yang anda
gunakan, maka anda tidak menggunakannya lagi dan mengganti dengan cat kuku
yang aman, pemakaian cat kuku yang mengandung bahan berbahaya dilarang, cat
kuku yang aman seharusnya bebas dari bahan berbahaya (seperti formaldehid) dan
Dan sikap yang sedang dapat dilihat dari tidak setujunya responden bahwa
gangguan kesehatan yang disebabkan formaldehid adalah iritasi mata dan hidung
dan radang paru. Hal ini dapat ditingkatkan dengan cara pemberian penyuluhan
kepada mereka tentang efek dari keracunan dari formaldehid agar pengetahuan
konsumen menjadi bertambah dan diharapkan mereka bisa lebih berhati – hati
dalam memilih cat kuku yang akan digunakan dan tidak akan menggunakannya
lagi..
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
pengetahuan yang baik dan sedang juga memiliki sikap dalam kategori yang baik
6.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan 10 sampel cat kuku yang terdaftar dan tidak
terdaftar dan 3 sampel cat kuku yang tidak terdaftar Badan Pengawasan Obat
dan Makanan (BPOM) yang dijual di beberapa pasar di Kota Binjai positif
mengandung formaldehid.
2. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada 10 sampel cat kuku yang terdaftar dan
tidak terdaftar yang di jual di beberapa pasar di Kota Binjai sampel dengan
sebesar 0,67%.
(50,0 %).
4. Sikap konsumen di Kota Binjai tahun 2018 adalah konsumen yang memiliki
63
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
64
6.2 Saran
kosmetik terutama cat kuku yang terdaftar dan tidak terdaftar yang
berhati – hati memilih cat kuku yang digunakan dan dapat terhindar dari
2. Bagi masyarakat disarankan agar lebih berhati – hati dalam memilih kosmetik
produk kosmetik lainnya serta lebih teliti mengecek nomor registrasi cat kuku
pada website BPOM RI Karena masih banyak merek cat kuku yang
kimia lainnya yang terdapat di dalam cat kuku yang terdaftar maupun yang
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2015. Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 Tentang
Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. (Publikasi Online). Diakses
pada 5 Januari 2018; www.pom.go.id
Harjanti, N., Setiyawati, E., & Winarni, D.R.A. 2008. Kosmetika Kuku: Antara
Keindahan dan Keamanan (Nail Cosmetics: Between Aesthetic
and Safety). Vol 21 No. 1. Jurnal Online (Diakses pada 6 Januari
2018)
Nelli, S.F., 2013. Penetapan Kadar Formaldehid Dalam Sedian Cat Kuku
Yang Beredar Di Daerah Pasar Tengah Secara Asidimetri. Akademi
Analisa Farmasi dan Makanan: Universitas Malahayati
65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta
Rushdie. 2009. Cara Mudah Hidup Sehat Tanpa Zat – Zat Kimia. Jogjakarta:
Garailmu
Tranggono, R., Latifa, F.,. 2014. Buku Pegangan Dasar Kosmetologi. Jakarta:
CV. Sagung Seto
65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 1 Kuesoner Penelitian
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
I. Tingkat Pengetahuan
Petunjuk :
silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut anda paling benar.
diri
c. Pernis yang digunakan pada kuku yang berguna untuk mewarnai, mengias,
67
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
68
c. Cat kuku yang mengandung bahan berbahaya dan tidak memiliki tanda
3. Apakah reaksi negatif yang disebabkan oleh cat kuku yang tidak aman ?
a. Kanker
a. Sebagai desinfektan
a. Tidak tahu
b. Jantung berdebar
a. Tidak tahu
7. Apakah yang anda ketahui tentang cat kuku yang mengandung formaldehid?
a. Tidak tahu
c. Berbau tajam
8. Apabila terdapat kadar formaldehid yang melebihi batas aman pada cat kuku
a. Tetap menggunakannya
b. Menggunakannya sekali-sekali
c. Tidak menggunakannya lagi dan mengganti dengan cat kuku yang aman
II. Sikap
Petunjuk :
Di bawah ini ada pertanyaan-pertanyaan tentang sikap. Berilah tanda checklist (√)
Pilihan jawaban :
NO PERTANYAAN S TS
1 Apakah saudara setuju, cat kuku dapat meningkatkan
estetika dalam menunjang penampilan sehingga perlu
digunakan
2 Apakah saudara setuju, cat kuku yang aman adalah cat
kuku yang tidak menyebabkan kuku menjadi rapuh dan
berwarna kuning
3 Apakah saudara setuju, perlu mencari informasi tentang cat
kuku agar saat membeli cat kuku lebih teliti dan berhati –
hati dan agar terhindar dari bahan berbahaya
4 Formaldehid adalah bahan kimia yang memberikan efek
racun terhadap banyak fungsi organ dalam tubuh
5 Ciri-ciri cat kuku yang mengandung formaldehid, apabila
digunakan berbau tajam
6 Apakah saudara setuju, formaldehid dapat masuk ke dalam
tubuh melalui Saluran pernafasan, kontak kulit atau mata
dan inhalasi
7 Gangguan kesehatan yang disebabkan cat kuku adalah
iritasi mata dan hidung dan radang paru
8 Apabila terdapat formaldehid melebihi batas aman pada cat
kuku yang anda gunakan, maka anda tidak
menggunakannya lagi dan mengganti dengan cat kuku
yang aman
9 Pemakaian cat kuku yang mengandung bahan berbahaya
dilarang
10 Apakah saudara setuju, cat kuku yang aman seharusnya
bebas dari bahan berbahaya (seperti formaldehid) dan dan
terdaftar di Badan POM (database Badan POM)
No Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total
1 Laily Maulida 1 1 3 2 3 3 3 3 19
2 Juliani Nst 1 1 3 2 1 1 3 3 15
3 Natasha 3 1 3 2 1 1 1 3 15
4 Sinta Kaisya 3 3 3 3 1 3 3 3 22
5 Adinda Sagala 1 2 3 2 1 2 1 2 14
6 Esther Berliana 3 3 3 1 1 1 2 3 17
7 Maria Christin 2 2 3 2 3 3 3 3 21
8 Putri Alycia S 1 2 3 2 3 2 1 3 17
9 Riris Karina 3 3 3 2 1 3 3 3 21
10 Yesika Novita 3 3 3 2 1 3 3 3 21
11 Kathieen A.P 2 1 2 2 2 3 2 3 17
12 Eka Risti 3 3 3 2 1 1 1 3 17
13 Bella Rosa 3 3 3 2 1 1 1 3 17
14 Zenni 1 2 2 2 1 1 1 2 12
15 Vionika 1 1 1 2 1 1 1 3 11
16 Athahira Mahjatha 3 3 3 3 2 1 3 3 21
17 Lidia Tumangger 3 3 3 3 3 3 3 3 24
18 Munawwarah 3 3 3 2 1 3 1 3 19
19 Riahta Br Sitepu 3 2 3 3 1 1 1 3 17
20 Sehukurta 3 3 3 2 1 1 1 3 17
21 Yohana Stevani T 1 2 3 2 1 1 1 3 14
22 Yara Ismaira 3 3 3 2 3 3 3 3 23
23 Pram Aditya 3 2 3 2 3 3 3 3 22
24 Rindi 3 3 3 3 3 3 3 3 24
25 Leni Mutiara Nst 1 1 3 3 2 3 3 3 19
26 Dewi Sarvilla 3 3 3 3 3 3 3 3 24
27 Suci Limbong 1 1 3 3 2 3 3 3 19
28 Diana 1 1 3 3 2 3 3 3 19
29 Siti Fatimah 1 1 3 3 2 3 3 3 19
30 Fanny 3 3 3 3 3 2 3 3 23
31 Windayani 3 3 3 3 3 3 3 3 24
32 Agustina P 2 3 3 3 1 3 2 3 20
33 Evita 2 1 1 1 1 2 3 2 13
34 Saur Nadeak 3 3 3 2 3 3 2 3 22
35 Jean Pristy Tarigan 3 2 3 3 1 3 3 3 21
36 Fany Mei A.S 3 3 3 3 1 3 3 3 22
37 Adelia Br Tarigan 3 3 3 3 2 3 3 3 23
38 Silvia Ramadani 3 3 3 1 1 1 3 3 18
39 Beby Audina 3 2 2 2 1 3 3 3 19
40 Devi Amanda Putri 3 3 1 2 3 3 1 3 19
41 Putri Indah Sari 1 3 3 3 1 1 1 3 16
42 Maria Margaretha 1 3 2 2 3 3 3 3 20
43 Anggi 3 3 1 2 3 1 1 3 17
44 Yosephin TheresaH 3 2 3 3 1 1 1 3 17
45 Sri Lalita Dewi 3 2 3 3 1 1 1 3 17
46 Selviana Ginting 1 3 3 3 1 1 1 3 16
47 Sonny Mesriwaty P 3 3 3 3 1 1 1 3 18
48 Mahani 1 3 3 3 1 3 3 3 20
49 Rohillo Sormin 1 1 3 2 1 1 1 3 13
50 Turnip 1 3 1 1 1 1 1 1 10
51 Wulan Putri 1 1 3 1 3 3 1 3 16
52 Shely 3 3 1 2 3 1 1 3 17
53 Elis Adestania 3 3 3 3 1 3 2 3 21
54 Emya Pratiwi S 2 3 3 2 2 2 3 3 20
55 Fira 1 1 1 3 1 1 1 2 11
56 Caroline 1 3 3 3 2 1 1 3 17
57 Bella Meyliza 3 1 1 2 3 2 2 2 16
58 Cindy 3 1 3 2 2 3 3 3 20
59 Darni 2 3 3 2 3 2 1 2 18
60 Lukinar 1 1 3 2 1 2 2 1 13
61 Emi Ulina 3 3 2 2 2 2 1 2 17
62 Rosmina 3 1 1 2 3 2 2 1 15
63 Taruli S 3 3 1 3 3 3 3 3 22
64 Helena Armianti 3 3 3 3 3 3 3 3 24
65 Prenita Natalia 3 3 3 3 3 2 3 3 23
66 Yesica 3 3 3 3 3 3 3 3 24
67 Adelina M Sir 3 3 3 2 1 3 1 3 19
68 Serasi Ulina 3 3 3 3 3 3 3 3 24
69 Lina 1 2 3 2 1 3 3 3 18
70 Yuni Lingga 3 3 3 2 3 3 3 3 23
71 Tiara 3 3 3 3 3 3 3 3 24
72 Sari Rahma 3 3 3 3 3 3 3 3 24
73 Imay 3 3 1 3 3 3 3 3 22
74 Isnaini 3 3 3 3 1 1 3 3 20
75 Wahida Muntaza 3 3 3 1 3 1 1 3 18
76 Suci R 3 3 3 3 2 3 3 2 22
77 Merry 3 3 3 2 1 3 3 3 21
78 Devi Armaya 3 3 3 1 3 3 3 3 22
79 Ami Yunita 2 3 3 2 1 1 1 3 16
80 Dewi Ewita 3 3 3 3 3 3 3 1 22
81 Riski Putri 1 3 3 1 1 2 1 3 15
82 Dessi Fitrianti 3 3 3 3 3 3 3 3 24
83 Butet Nataria 3 2 2 3 1 1 1 3 16
84 Risda Chairunnisa 1 3 3 2 3 1 3 3 19
85 Irma Suriani 1 3 1 2 1 3 2 2 15
86 Annisa Oktavia 3 3 3 1 2 2 3 3 20
87 Rachel Putri 1 3 3 2 3 3 2 3 20
88 Marsha 1 2 1 2 1 3 2 2 14
89 Putri Ayu 2 2 3 3 3 2 3 3 21
90 Nindi Puspa S 3 3 3 3 3 3 3 3 24
91 Ningsih 1 2 1 2 1 1 3 3 14
92 Suci Mawar 3 3 3 3 3 3 3 3 24
93 Winta Arfinna 1 3 3 3 1 1 1 3 16
46 Selviana Ginting 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 16
47 Sonny Mesriwaty P 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 16
48 Mahani 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 16
49 Rohillo Sormin 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 18
50 Turnip 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
51 Wulan Putri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
52 Shely 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
53 Elis Adestania 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 16
54 Emya Pratiwi S 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 16
55 Fira 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
56 Caroline 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 16
57 Bella Meyliza 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
58 Cindy 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 18
59 Darni 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
60 Lukinar 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
61 Emi Ulina 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
62 Rosmina 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
63 Taruli S 0 0 2 2 2 2 0 2 2 2 14
64 Helena Armianti 2 2 2 0 0 2 0 2 2 2 14
65 Prenita Natalia 0 2 2 2 0 2 0 2 2 2 14
66 Yesica 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 16
67 Adelina M Sir 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
68 Serasi Ulina 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
69 Lina 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
70 Yuni Lingga 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
71 Tiara 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 18
72 Sari Rahma 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 18
73 Imay 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
74 Isnaini 2 2 2 2 0 0 0 2 2 2 14
75 Wahida Muntaza 2 2 2 2 0 0 0 2 2 2 14
76 Suci R 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
77 Merry 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 16
78 Devi Armaya 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
79 Ami Yunita 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
80 Dewi Ewita 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
81 Riski Putri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
82 Dessi Fitrianti 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
83 Butet Nataria 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
84 Risda Chairunnisa 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 16
85 Irma Suriani 0 2 2 2 0 2 0 2 2 2 14
86 Annisa Oktavia 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 16
87 Rachel Putri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
88 Marsha 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 18
89 Putri Ayu 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
90 Nindi Puspa S 0 2 2 2 0 0 0 2 2 2 12
91 Ningsih 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 16
92 Suci Mawar 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
93 Winta Arfinna 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
94 Nur Rahmah Nst 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
95 Aisyah 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
96 Nur Aisyah 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
I. Karakteristik Responden
Umur
1 = 14 sampai dengan 25 tahun
2 = 26 sampai dengan 37 tahun
3 = 38 sampai dengan 49 tahun
4 = 50 sampai dengan 61 tahun
Pendidikan
1 = SMP
2 = SMP
3 = SMA/SMK
4 = D–1
5 = D-3
6 = S-1
Pekerjaan
1 = Pelajar
2 = Mahasiswi
3 = Guru
4 = Wiraswasta
5 = SPG
6 = Brand Ambassador
7 = MUA
8 = Karyawan
9 = IRT
III. Sikap
P1 sampai dengan P10 dengan penilaian :
Jawaban setuju = skor 2
Jawaban tidak setuju = skor 0
Lampiran 3 Output
Umurk
umurk
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
14-25 70 72.9 72.9 72.9
26-37 12 12.5 12.5 85.4
Valid 38-49 8 8.3 8.3 93.8
50-61 6 6.3 6.3 100.0
Total 96 100.0 100.0
Pendidikan
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
SD 2 2.1 2.1 2.1
SMP 28 29.2 29.2 31.3
SMA/SMK 16 16.7 16.7 47.9
D-1 1 1.0 1.0 49.0
Valid
D-3 3 3.1 3.1 52.1
S-1 18 18.8 18.8 70.8
Tamat SMA 28 29.2 29.2 100.0
Total 96 100.0 100.0
Pekerjaan
pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pelajar 30 31.3 31.3 31.3
Mahasiswi 28 29.2 29.2 60.4
Guru 14 14.6 14.6 75.0
Wiraswasta 6 6.3 6.3 81.3
SPG 4 4.2 4.2 85.4
Valid
Brand Ambasador 4 4.2 4.2 89.6
MUA 2 2.1 2.1 91.7
Karyawan 6 6.3 6.3 97.9
IRT 2 2.1 2.1 100.0
Total 96 100.0 100.0
totalscorepersenk
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik (>75) 48 50.0 50.0 50.0
Valid Sedang (40-75) 48 50.0 50.0 100.0
Total 96 100.0 100.0
totalscorepersenk
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik (>75) 87 90.6 90.6 90.6
Valid Sedang (40-75) 9 9.4 9.4 100.0
Total 96 100.0 100.0
Gambar 9.1 Cat Kuku yang Terdaftar Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM)
Gambar 9.2 Cat Kuku yang Tidak Terdaftar Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM)
Hasil Penelitian