Diajukan Oleh:
Astri Hi Dumade
NIRM. 1503011
Kepada
ASTRI HI DUMADE
1503011
Pembimbing I
Pembimbing II
Karya tulis ilmiah ini telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Ujian Jenjang
Studi DIII Farmasi, sebagai salah satu persyaratan penyelesaian pendidikan ujian
Ketua Penguji
Anggota Penguji
Manado,.................. 2018
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2006 – 2011 : SD Pertiwi Gam-ici
Tahun 2011 – 2013 : SMP Negeri 1 IBU
Tahun 2013 – 2015 : SMA Negeri 2 Halmahera Barat
Tahun 2015 – 2018 : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Farmasi
ABSTRAK
Dumade .Hi astri. 2018.”The analysis hydroquinone on some of the cream sold
dipasar 45 cities manado”. Is guided by the drs .H .Amir fatah was shot as guardian
or guide for those and damage to property caused I and Elly j .Suoth m.farm as of the
tutors II
Hidroquinon is the active that can control production pigment uneven, exactly
serves to reduce or inhibits the formation of melanin the skin. Hidroquinon should not
used on the skin that is on the fire sunlight, the skin that of irritation, the skin singe,
and skin rupture.Research objectives to see if hydroquinone there are in cream sold in
45 cities manado market.The research was done to analyze the womb hydroquinone
to the cream sold in market 45 cities manado with the methods chromatography thin
layer by using phases of the motion a mixture of toluene: acetic acid glacial ( 8: 2 )
and phase silent of silica gel 60, with penampak patches use light uv 254 nm. The
results of that which has accrued be read use a uv then will be fees for civil servant
employees factors other than a fuel retention or Rf. Of a positive outcome
hidroquinon characterized by to the establishment of the of a dark color or if there
were a black spot on silica the swiftness of the exposition will they believe after bank
indonesia bi miranda goeltom may reach less than percent uv ray. May reach less than
percent uv ray people understood the reading of these sample do not berfluoresensi so
that it can be it was discovered that the of these sample does not contain hidroquinon
Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang memberi petunjuk dan
KRIM YANG DIJUAL DIPASAR 45 KOTA MANADO” Karya Tulis Ilmiah ini
dibuat sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Farmasi di Sekolah
menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, akan tetapi berkat bimbingan dan
arahan dari Drs. H Amir Fatah selaku pembimbing I dan Elly J. South M.Farm selaku
pembimbing II, sehinggah Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Penulis juga
1. Bapak Agus Arthur Laya, SKM., M.Kes Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Muhammadiyah Manado
6. Drs. H. Amir Fatah selaku Ketua Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu
dan Ibu Aisun Bosse) yang telah mendidik, memberikan doa, motivasi, serta
dorongan, motivasi dan bantuan terimakasih banyak atas hari-hari yang telah
di berikan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
Harapan penulis, semoga karya tulis ilmiah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua dan dapat dijadikan referensi untuk peniliti yang akan datang.
Astri Hi Dumade
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALISME..........................................................iv
CURICULUM VITAE...................................................................................................v
ABSTRAK....................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR.................................................................................................viii
DAFTAR ISI.................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL.......................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................4
PENDAHULUAN
Kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19,
juga untuk kesehatan. Tidak dapat disangka lagi bahwa produk kosmetik sangat
diperlukan oleh manusia, baik laki-laki maupun perempuan, sejak lahir hingga
saat meninggalkan dunia ini. Produk-produk itu dipakai secara berulang setiap
hari dan di seluruh tubuh, mulai dari rambut sampai ujung kaki, sehingga
tersebut sama dengan tahun- tahun sebelumnya, yaitu hidrokinon, merkuri dan
pewarna tekstil (BPOM, 2016). Bahan kimia sintesis yang ditambahkan dalam
suatu jenis kosmetik, seringkali menjadi penyebab utama irirtasi pada kulit wajah.
Apalagi bagi mereka yang memiliki kulit supersensitive (Dian Putriyanti, 2006).
Dua zat kimia yang sering ditambahkan dalam kosmetik adalah hidrokuinon dan
bintik cokelat atau hitam pada kulit. Banyaknya produksi melanin menyebabkan
yang kelihatan gelap akibat bintik, melasma, titik-titik penuaan, dan chloasma.
Hidroquinon sebaiknya tidak digunakan pada kulit yang sedang terbakar sinar
matahari, kulit yang iritasi, kulit yang luka terbakar, dan kulit pecah (Asih, 2006).
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencegah
sekarang ini marak dijual secara online. Pemerintah dalam hal ini Badan POM
kosmetika berbahaya ini (Dian Putriyanti, 2006). Sebuah data yang saya peroleh
dari salah satu klinik kecantikan yang berada di Ponorogo dalam satu bulan
pasien dengan keluhan kerusakan kulit akibat kosmetik pemutih kurang lebih
mengalami iritasi, wajah terasa panas, kemerahan serta kulit mengelupas akibat
pemutih. Sepertiga keluhan tersebut berasal dari orang-orang dengan gejala serius
seperti sedikitnya tiga bintik atau satu bercak yang mengalami perubahaan warna
orang dengan reaksi yang serupa, 54 dari mereka di Taiwan dan lainnya di Hong
Kong, Korea Selatan dan Thailand (Antara, 2013. Dalam R Inta Dewi, 2014).
Berdasarkan uraian diatas dalam penulisan karya ilmiah ini peneliti
dijual di pasar 45 kota manado dengan metode Kromatografi Lapis Tipis dengan
alasan karena pada lingkungan disekitar ada 7 teman sebaya yang memakai krim
pemutih wajah dan perubahan warna kulit mereka sangat cepat, dari pengalaman
mengandung salah satu jenis zat yang sering ditambahkan dalam kosmetik berupa
pembentukan melanin pada permukaan kulit dan menjadikan kulit putih mulus
manado ?
kota manado.
2. Bagi Institusi
Untuk menambah kepustakaan mengenai Analisis kandungan hidrokuinon
Tipis.
3. Bagi Masyarakat
Dapat mengetahui bahaya hidrokuinon yang terdapat didalam krim.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas dan besar, kira-kira 16%
dari berat tubuh manusia. Kulit merupakan permukaan luar tubuh yang membatasi
yaitu: kulit normal, kulit berminyak, kulit kering, dan campuran, berikut adalah
tanda-tandanya:
1. Kulit Normal: kulit lembut, halus, segar, bercahaya, sehat, berpori tidak
berminyak atau normal, sedangkan pada bagian lain normal atau kering
bagian luar badan (kulit, rambut, kuku,bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi
pengampelas (abrasive)
2. Kosmetik riasan (dekoratif atau make-up)
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit
1. Dermatitis kontak alergi atau iritan, akibat kontak kulit dengan bahan
pelembab.
3. Pigmented cosmetic dermatitis, merupakan kelainan mirip melanosis riehl
(Wasitaatmadja.S.M, 1997).
2.5 Hidrokuinon
Rumus kimia : C6 H6 O2
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter.
Hidrokuinon mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari
misalnya:
obat yang beredar terjamin berkhasiat nyata, aman, bermutu baik, serta sesuai
obat yang beredar harus melalui proses penilaian, pengujian dan pendaftaran
terlebih dulu.
Konsentrasi hidrokuinon > 2 % dalam krim termasuk golongan obat
keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter (BPOM RI,
Irnawati dkk, 2016). Hidrokuinon adalah zat berbahaya yang sering digunakan
yaitu diatas 4% dapat menyebabkan kulit merah, iritasi dan rasa terbakar.
lama secara terus- menerus dapat terjadi leuokoderma kontak dan okronosis
metode pemisahan yang cepat dan mudah dan menggunakan peralatan yang
satu fase diam (stasionary) dan yang lain fase gerak (mobile), pemisahan-
1. Kromatografi Kertas
2. Kromatografi Gas
3. Kromatografi Kolom
4. Kromatografi Lapis Tipis
a. Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas yaitu suatu pemisahan dimana fase diam berupa
zat cair. Salah satu zat padat dapat digunakan untuk menyokong fase diam
kemudian diletakkan dalam bejana tertutup yang berisi uap jenuh larutan. Ini
merupakan jenis dari sistem partisi dimana fase diam adalah air, disokong
campuran dari satu atau lebih pelarut-pelarut organic dan air (Sastrihamidjojo,
H, 1985).
b. Kromatografi Gas
Kromatografi gas merupakan metode yang dinamis untuk pemisahan
dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara solute dengan
fase diam. Fase gerak yang berupa gas akan mengelusi solut dari ujung kolom
untuk menjamin bahwa solute akan menguap dan karenanya akan cepat
terelusi.
Ada 2 jenis kromatografi gas:
1) Kromatografi gas-cair (KGC)
2) Kromatografi gas padat
c. Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom merupakan metode terbaik untuk pemisahan
campuran dalam jumlah besar (lebih dari 1 g), dimana fase geraknya berupa
Pertama, dipakai penyerap yang lebih halus dengan kisaran ukuran mesh lebih
pelarut melalui penyerap yang halus. Ini perlu karena ukuran partikel kecil,
fase geraknya adalah berupa zat cait sedangkan fase diamnya berupa zat
padat. Pada kromatografi lapis tipis untuk pemisahan secara kualitatif yang
alat dijual dalam bentuk plat kaca dengan ukuran 20 x 5 cm atau 20 x 20, dua
ukuran ini dianggap sebagai “standart”. Hal yang penting yaitu bahwa
digunakan pada kromatografi kertas, tetapi pipa kapiler atau mikro pipet
adalah yang baik. Pelarut cuplikan merupakan pelarut yang mudah menguap
noda diatas plat kira-kira 1 cm dari salah satu ujungnya dimana ujung ini nanti
diakhiri kira-kira 0,5 cm dari samping kaca dan noda-noda diteteskan masing-
masing pada jarak kira-kira 1 cm dari masing-masing pusat noda. Garis awal
dapat diberi tanda pada ujung dari plat dengan pensil dan garis akhir dapat
dibuat dibagian atas dengan menggoreskan pensil, dan disebabkan goresan ini
aliran pelarut akan ditahan bila permukaan pelarut sampai pada garis.
Kebanyakan penyerap yang digunakan adalah silica gel. Silica gel
digunakan.
f) Teknik percobaan
g) Jumlah cuplikan yang digunakan.
h) Suhu
i) Kesetimbangan (Sastrohamidjojo, H,1985).
sampel yang berupa larutan, gas, atau uap, untuk sampel yang berupa larutan
1995).
Komponen-komponen pokok dari spektrofotometer meliputi:
1. Sumber tenaga radiasi yang stabil, sumber yang bisa digunakan adalah
lampu wolfarm.
2. Monokromator untuk memperoleh sumber yang monokromatis.
3. Sel absorpsi, pada pengukuran didaerah visible menggunakan kuvet
daerah ini.
4. Detektor radiasi yang dihubungkan dengan sistem meter atau pencatat.
ketingkat yang lebih tinggi oleh sumber listrik bertegangan tinggi atau oleh
sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Sel yang biasa
mm. sel tersebut adalah sel pengabsorpsi, merupakan sel untuk meletakan
energi cahaya dalam daerah spectral yang diminati. Sebelum sel dipakai
dibersihkan dengan air atau dapat dicuci dengan larutan detergen asam nitrat
Harga Rf Harga Rf
METODE PENELITIAN
dan C.
tidak berbau, memiliki struktur kimia C6H6O2 dengan nama kimia 1,4
benzendiol dan mengalami oksidasi terhadap cahaya dan udara. Senyawa ini
(Ibrahim , 2004).
2. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Suharso dan Ana
karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul,
obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Depkes RI,
1995). Krim (cremores) adalah bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi
yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yang sesuai dan mengandung air tidak kurang dari 60%
(Syamsuni, 2005).
3.5 Sampel Penelitian
Sampel penelitian yang akan digunakan yaitu krim yang di ambil di
3.6 Bahan
1. Krim A, B, dan C.
2. HCl 4 N
3. Etanol 95%
4. Fase diam: silica Gel GF 254
5. Fase gerak: Toluene, asam asetat glasial (8: 2)
3.7 Alat
1. Beaker glass
2. Neraca analitis
3. Pipet tets
4. Spatula
5. Hot plate
6. Kertas saring
7. Labu ukur 25ml
8. Plat silica GF
9. Pipa kapiler
10. Bejana kromatografi (Chamber)
11. Lampu UV
12. Pengaduk kaca
13. Gelas ukur
diaduk
d) Disaring dan dimasukan kedalam labu ukur 25 ml.
e) Ditambah dengan etanol 95% sampai garis tanda, dilakukan duplo
a) Diatas plat kaca tipis ditotolkan larutan uji, larutan baku dan larutan uji
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari beberapa sampel krim
Kromatografi Lapis Tipis diperoleh data yang dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 1. Hasil Rf Hidrokuinon dalam krim
Harfa Rf
No Bahan Uji Hasil
Rata-rata
2 Sampel A Negatif 0
3 Sampel B Negatif 0
4 Sampel C Negatif 0
4.2 Pembahsan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kandungan hidrokuinon pada
beberapa krim pemutih wajah yang beredar di Kota Manado. Sampel yang
digunakan diperoleh dari beberapa krim pemutih wajah merek A, B, dan C yang
diperoleh dari pasar 45 Kota Manado dan telah dianalisis dengan metode
ditambahkan 3 tetes HCl 4 N untuk memberikan suasana asam agar mudah ditarik
lalu dihomogenkan. Etanol 95% dipakai sebagai pelarut karena sifat polar yang di
milikinya sehingga mudah diserap oleh fase diam (silica gel). Setelah sampel
larut, sampel disaring dan dimasukan dalam labu ukur 25 mL kemudian
plate silica gel dimana dalam satu plate terdapat satu baku, 1 seri sampel, dan 1
kapiler. Kemudian plate silica gel yang telah ditotolkan tadi dimasukan dalam
chamber yang berisi fase Gerak Tuluene : Asam asetat glasial (8 : 2) dan
dibiarkan fase gerak naik sampai batas tanda. Setelah itu hasilnya dapat dilihat di
bawah sinar UV 254 nm. Hasil yang telah diperoleh dibaca mengunakan lampu
hidroquinon ditandai dengan terbentuknya warna gelap atau terdapat bercak hitam
pada silika gel saat dibaca dibawah sinar UV. Pembacaan dibawah sinar UV
BAB V
sebagai krim pemutih wajah dan beredar di Kota Manado tidak mengandung
hidrokuinon.
5.2 Saran
lainnya pada krim pemutih wajah yang beredar di pasar 45 Kota Manado.
memilih krim pemutih wajah yang dijual di pasar dengan harga murah.
DAFTAR PUSTAKA
Filtrat
- Dipekatkan
- Dimasukkan kedalam vial
Larutan Uji
2. Larutan Uji
Hidrokuinon
- Dilarutkan dengan etanol 5 mL
- Dikocok sampai larut
- Dimasukkan kedalam vial
Plat KLT
- Dimasukkan kedalam chamber
- Dibiarkan fase gerak naik sampai mendekati batas atas
plat KLT
Plat KLT
Noda 1 Rf = . . .
Noda 2 Rf = . . .
Lampiran 3. Hasil Nilai Rf Rata-rata Sampel dan BBP
Harfa Rf
No Bahan Uji Hasil
Rata-rata
2 Sampel A Negatif 0
3 Sampel B Negatif 0
4 Sampel C Negatif 0
Lampiran 4. Dokumentasi Lempeng KLT
SHAPE \* MERGEFORMAT
SHAPE \* MERGEFORMAT
e. Kemasan Hidrokuinon
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
a. Penyiapan Sampel c . Penyaringan Sampel
\* MERGEFORMAT
Lampiran 8. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II