SKRIPSI
2020
Oleh:
NIM : 051611133207
Apabila di kemudian hari diketahui bahwa isi Naskah Skripsi ini merupakan
hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan
kelulusan dan atau pencabutan gelar yang saya peroleh.
NIM : 051611133207
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “UJI AKTIVITAS PENINGKAT STAMINA
SEDIAAN SIRUP FRAKSI MINYAK RIMPANG KENCUR (Kaempferia
galanga L.) DENGAN METODE SWIMMING TEST” dengan sebaik-
baiknya sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi
(S.Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Penyusunan skripsi ini terselesaikan tentunya atas bantuan dan
dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin memberikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. apt. Sukardiman, MS. selaku ketua proyek sekaligus sebagai
pembimbing utama yang dengan tulus ikhlas yang senantiasa
meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, arahan, bimbingan,
kritik, dan saran hingga naskah skripsi ini dapat terselesaikan.
2. apt. Neny Purwitasari, S. Farm., M.Sc. selaku dosen pembimbing serta
yang dengan tulus ikhlas membimbing, memberikan arahan, kritik dan
saran kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
3. Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak.
atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk mengikuti
pendidikan program sarjana di Universitas Airlangga.
4. Prof. Dr. apt. Umi Athiyah, M.S. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga beserta para Wakil Dekan yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas selama penulis menempuh
program sarjana, baik secara akademik maupun non akademik.
5. Dr. apt. Aty Widyawaruyanti, M.Si. dan apt. Tutik Sri Wahyuni, S.Si.,
M.Si., Ph.D. selaku dosen penguji yang bersedia meluangkan waktu,
v
memberikan kritik, saran dan masukan sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan sebaik-baiknya.
6. Dosen wali penulis Dr. apt. Aty Widyawaruyanti, M.Si. yang sudah
senantiasa memberikan dorongan semangat dan motivasi tiada henti
hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana saya di Fakultas
Farmasi Universitas Airlanga dengan baik.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mengajar, mendidik, dan
menginspirasi penulis selama menjalani studi di Fakultas Farmasi.
8. Staf karyawan Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia, Pak Jarwo,
Pak Iwan, Mas Eko, Pak Lismo, dan Mbak Aini atas bantuan yang
telah diberikan kepada saya selama pengerjaan penelitian ini.
9. Keluarga yang saya sayangi dan sangat saya cintai bapak saya Ahmad
Basori, ibu saya Siti Mardiyah, serta kakak-kakak saya Ahmad Rif’an
Fauzi, Ahmad Saifudin Zuhri, Farida dan keponakan tergemas saya
Farasya atas segala doa, kasih sayang, serta dukungan moril maupun
materiil yang selalu diberikan kepada penulis sehingga penulis bisa
berdiri sampai di titik ini.
10.Teman-teman seperjuangan satu tim “Proyek Prof. Maman” Ardi,
Prima, Nailul, Alif, Putri, Farah, Naufal, Dewa, Firda, Yoga,
khususnya “tim kencur” Gung Feby dan Rana, terimakasih atas
bantuannya selama pengerjaan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat terdekat saya selama di Farmasi : Farah Kamalia,
Ahmad Faiz Ardani, Fakhri, Nail, Aina, Yuniar, Aqila, Wahyu, dan
seluruh angkatan OPIUM yang senantiasa membantu secara langsung
maupun tidak. Teman-teman seperjuangan Devi, Septi, Ika, Ellen,
Danika, terimakasih atas segalanya dan semoga tali persaudaraan kita
tetap terjalin dimanapun dan sampai kapanpun.
vi
12.Serta seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang
secara langsung maupun tak langsung membantu dalam penyelesaian
skripsi ini..
Akhir kata, semoga Allah SWT membalas kebaikan dan
memudahkan segala urusan bapak dan ibu, serta kawan-kawan
sekalian. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya, dan ilmu kefarmasian pada
khususnya.
Penulis
vii
RINGKASAN
konsentrasi. Oleh karena itu, kondisi tubuh yang sehat diperlukan untuk
penambah stamina sintetis yang telah banyak beredar untuk mengatasi rasa
masalah efek samping jangka panjang yang berbahaya. Oleh karena itu,
tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat peningkat stamina adalah
viii
kencur (Kaempferia galanga L.). Masyarakat telah lama mengenal sari
relaxant dan antikelelahan pada hewan coba. Dalam fraksi minyak rimpang
rimpang kencur yaitu sebesar 50,43%. Hal ini menjadi dasar pertimbangan
struggling dan perubahan kadar asam laktat darah pada hewan coba sebagai
peningkat stamina. Lama struggling dan kenaikan kadar asam laktat dalam
Bentuk sediaan yang dibuat adalah sirup dengan formulasi bahan aktif
dan bahan tambahan sedemikian rupa sehingga diperoleh sediaan sirup yang
sesuai. Sediaan sirup dipilih karena pertimbangan stabilitas bahan baku dan
aseptabilitas rasa. Selain itu bentuk sediaan sirup proses absorbsinya lebih
ix
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah swimming test
untuk mengamati ketahanan berenang hewan uji. Hewan uji yang digunakan
adalah tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok
bahan pembawa sirup fraksi minyak rimpang kencur tanpa bahan aktif dan 3
masing dengan dosis 1%, 2% dan 3%. Sebelum perlakuan, tikus dipuasakan
selama 12 jam dengan tetap diberi minum. Bahan uji sirup diberikan secara
berenang sampai kepala dan tungkai depan tenggelam dalam 7-15 detik.
kadar asam laktat darah diperoleh hanya pada kelompok dosis III yang
sebelum dan sesudah direnangkan karena angka signifikan kurang dari 0,05
kontrol negatif paling rendah dengan rata-rata 83,50 ± 22,74 detik dan rata-
rata kelompok perlakuan sirup fraksi minyak rimpang kencur dengan dosis
I, II, dan III adalah 91,17 ± 22,00 detik; 101 ± 16,59 detik dan 194,5 ± 81,13
x
detik. Data lama struggling dianalisa menggunakan anova one way dan
dilanjutkan uji post hoc dengan LSD. Berdasarkan hasil analisa diketahui
galanga L.) dosis III, yang mengandung 3% fraksi minyak rimpang kencur.
sirup fraksi minyak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dengan dosis
dosis I dan dosis II. Peningkatan lama struggling kelompok tikus dosis III
juga disertai dengan perubahan bermakna pada kadar asam laktat darah
xi
ABSTRACT
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
RINGKASAN .......................................................................................... viii
ABSTRACT .............................................................................................. xii
DAFTAR ISI ............................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………............xviii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Tujuan ............................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum…………………………………………..........4
1.3.2 Tujuan Khusus…………………………………………..........4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Kencur (Kaempferia galanga L.)...................................... 5
2.1.1 Klasifikasi Tanaman ................................................................ 5
xiii
xiv
2.7.3 Stamina................................................................................... 18
xiv
xv
4.4 Metode........................................................................................... . 30
4.4.1 Penentuan Dosis Sampel Uji .................................................. 30
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Hasil Penetapan Kadar EPMS Dalam Sampel Fraksi Minyak
Kencur (Kaempferia galanga L.) 8
II.2 Rentang Penggunaan Propilenglikol 11
II.3 Rentang Penggunaan Sukrosa 13
IV.1 Empat Kelompok Uji Aktivitas Peningkat Stamina 28
IV.2 Rancangan Formula Sirup Fraksi Minyak Rimpang Kencur 32
V.1 Hasil Pengukuran Kadar Asam Laktat 39
V.2 Hasil Pengukuran Lama Struggling 40
V.3 Analisis Statistik Uji T Dua Sampel Berpasangan Data Kadar
Asam Laktat Kelompok Kontrol Negatif 42
V.4 Analisis Statistik Uji T Dua Sampel Berpasangan Data Kadar
Asam Laktat Kelompok Dosis I 42
V.5 Analisis Statistik Uji T Dua Sampel Berpasangan Data Kadar
Asam Laktat Kelompok Dosis II 43
V.6 Analisis Statistik Uji T Dua Sampel Berpasangan Data Kadar
Asam Laktat Kelompok Dosis III 43
V.7 Analisis Statistik ANOVA One Way Data Lama Struggling 44
V.8 Analisis Statistik Post Hoc Data Lama Struggling dengan LSD
Test 45
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kencur (Kaempferia galanga L.) 5
2.2 Struktur Senyawa Etil p-Metoksisinamat (EPMS) 8
2.3 Hasil Penetapan Kadar EPMS Dalam Fraksi Minyak Kencur
(Kaempferia galanga L.) Diamati Di Bawah Lampu UV
254 Nm 9
2.4 Struktur Kimia Propilenglikol 11
2.5 Struktur Sukrosa (C12H22O11 , BM = 343,20) 12
2.6 Skema Kerja Pembuatan Fraksi Minyak Rimpang Kencur
(Kaempferia galanga L.) 14
2.7 Algoritme Terjadinya Muscle Fatigue dan Penimbunan
Asam Laktat 16
2.8 Struktur Kimia Senyawa Kafein 19
3.1 Skema Kerangka Konseptual 26
4.1 Skema Kerja Uji Aktivitas Sediaan Sirup Fraksi Minyak
Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) 36
5.1 Grafik Rata-rata Kadar Asam Laktat Darah Sebelum dan
Sesudah Perlakuan 39
5.2 Grafik Rata-rata Lama Struggling Tikus 40
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Data Perubahan Kadar Asam Laktat Darah 60
2 Analisis Uji T Dua Sampel Berpasangan (Perubahan
Kadar Asam Laktat darah 61
3 Data Lama Struggling 65
4 Analisis ANOVA One Way Data Lama Struggling 66
5 Determinasi Tanaman Kencur (Kaempferia galanga L.) 69
6 Dokumentasi Penelitian 70
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Pada penelitian ini akan dilakukan uji aktivitas peningkat stamina dari
sediaan sirup fraksi minyak rimpang kencur dengan mengamati lama renang
tikus setelah diberikan sediaan sirup fraksi minyak kencur.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi minyak rimpang
kencur (Kaempferia galanga L.) dalam sediaan sirup yang dapat
menunjukkan aktivitas peningkat stamina pada hewan coba tikus
dengan metode swimming test.
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
2.1.6 Kegunaan
Kencur banyak dimanfaatkan sebagai tonikum yaitu sebagai obat
bengkak-bengkak, reumatik, obat batuk, obat sakit perut, menghilangkan
keringat, penambah nafsu makan, infeksi bakteri, ekspektoran
(memperlancar keluarnya dahak), disentri, karminatif, menghangatkan
badan, pelangsing, penyegar, mengobati luka dan bengkak perut, encok
(Rukmana, 1994). Ekstrak kencur (Kaempferia galanga L.) mampu
menghambat agregasi platelet (Moriyama et al., 2002). Rimpang kencur juga
bersifat analgetikum, yaitu meredakan rasa sakit pada gigi, sakit kepala
ataupun rematik (Hargono, 2000).
Tabel II.1 Hasil Penetapan Kadar EPMS Dalam Sampel Fraksi Minyak
Kencur (Kaempferia galanga L.).
Replikasi Kadar dalam 2 µl Kadar EPMS (b/v)
1 1,030 µg 51,50%
2 1,028 µg 51,40%
3 0,968 µg 48,40%
X (rata-rata) 50,43%
SD 1,76
KV 3,49%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Gambar 2.3 Hasil Penetapan Kadar EPMS dalam Fraksi Minyak Kencur
(Kaempferia galanga L.) Diamati Dibawah Lampu UV 254 nm
(Anas, 2010)
2.4 Propilenglikol
2.5 Sukrosa
Ditambahkan air
(ekstrak : air = 3 : 1)
Muscle fatigue
2.7.3 Stamina
Stamina adalah kemampuan daya tahan yang lama pada organisme
untuk melawan kelelahan dalam batas waktu tertentu. Adapun definisi lain
stamina adalah kekuatan dan energi fisik seseorang yang memungkinkan
dapat bertahan dalam kerja atau dalam kesehatan tubuh; daya tahan;
ketabahan dan ketahanan mental; keuletan (Ariadi, 2012). Paru-paru,
jantung, pusat saraf, dan otot bekerja berat dalam hal meningkatkan stamina
(Ariadi, 2012).
Beberapa faktor yang mempengaruhi stamina antara lain keturunan atau
genetik, usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, asupan gizi, dan status gizi.
2. Kafein
adalah 150 mg/hari dibagi minimal dalam 3 dosis. Dengan kata lain,
batas kandungan kafein dalam minuman adalah 50 mg per sajian.
Kopi dapat mengandung 50-200 mg kafein per cangkir tergantung
penyeduhan. Untuk teh dapat mengandung 40-200 mg kafein per
cangkir.
3. Analgesik
Analgesik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi system
saraf pusat secara selektif, digunakan untuk mengurangi rasa sakit
tanpa mempengaruhi kesadaran. Berdasarkana mekanisme kerja
pada tingkat molekul, analgesik dibagi menjadi dua golongan yaitu
analgesic narkotik dan analgesik non narkotik (Siswandono dan
Soekardjo, 2000).
Analgesik narkotik adalah senyawa yang dapat menekan SSP
secara selektif, yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit sedang
atau berat. Golongan ini umumnya dapat menimbulkan euforia
sehingga banyak disalahgunakan. Pemberian obat secara terus
menerus menimbulkan ketergantungan fisik, mental (kecanduan)
hingga kematian (Siswandono dan Soekardjo, 2000).
Analgesik non-narkotik bekerja pada saraf perifer dan sentral
pada SSP, yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit ringan-
sedang. Obat ini bekerja menurunkan suhu badan yang tinggi saat
demam dan sebagai antiradang untuk pengobatan rematik
(Siswandono dan Soekardjo, 2000).
KERANGKA KONSEPTUAL
23
24
Aspek aseptabilitas
Kandungan EPMS yang besar dari fraksi rasa, stabilitas bahan
minyak rimpang kencur sebesar 50,43% obat dan kecepatan
(Anas, 2010), memiliki aktivitas absorbsi, merupakan
analgesik, muscle relaxant dan pertimbangan
antikelelahan sehingga berpotensi untuk pemilihan bentuk
dikembangkan sebagai peningkat stamina sediaan sirup
(Ansel et al., 2011).
METODE PENELITIAN
4.1.2Alat Penelitian
1. Timbangan
2. Mikropipet
3. Gelas beaker, batang pengaduk, botol
4. Sonde
5. Stopwatch
6. Bak renang atau akuarium kaca
7. Lactate Pro Test Meter
27
28
Kelompok Perlakuan
Kontrol negatif Diberi campuran propilenglikol, sukrosa
dan aquadest (0,81 ml/200 g BB tikus)
Perlakuan 1 Diberi sediaan sirup fraksi minyak rimpang
kencur (Kaempferia galanga L.) dengan
dosis 1%
Perlakuan 2 Diberi sediaan sirup fraksi minyak rimpang
kencur (Kaempferia galanga L.) dengan
dosis 2%
Perlakuan 3 Diberi sediaan sirup fraksi minyak rimpang
kencur (Kaempferia galanga L.) dengan
dosis 3%
29
yakni : ( t -1 ) ( n-1 ) ≥ 15
keterangan : t = kelompok perlakuan = 4
n = jumlah sampel per kelompok perlakuan
maka : ( t-1) (n-1) ≥ 15
(4-1) (n-1) ≥ 15
3n-3 ≥ 15
n ≥ 6
4.4 Metode
4.4.1 Penentuan Dosis Sampel Uji
Dosis minimum satu kali minum pada manusia adalah 1 sendok makan
(15 ml dan dalam sehari dikonsumsi 2-3 kali). Konversi dosis dari manusia
ke tikus dikalikan 0,018 = 0,54 ml – 0,81 ml/ 200g BB tikus.
1. Dosis empiris kencur untuk tonikum 7 gram serbuk simplisia kering
(Ningsih, 2012). Sedangkan dalam 1 ml fraksi minyak rimpang kencur
setara dengan 3,3 gram serbuk simplisia kering dan mengandung
50,43% EPMS (Anas, 2010).
2. Dosis antikelelahan 80,44 mg fraksi minyak rimpang kencur kering
yang mengandung 24,7% EPMS (Rochmi, 2016)
31
Fraksi Minyak
Kencur 1% 0,1 g 2% 0,2 g 3% 0,3 g
Sukrosa 65% 6,5 g 65% 6,5 g 65% 6,5 g
Propilen-
15% 1,5 g 15% 1,5 g 15% 1,5 ml
glikol
Ad 10 Ad 10 Ad 10
Aquadest
ml ml ml
Cara pembuatan sediaan sirup fraksi minyak rimpang kencur adalah
sebagai berikut:
a. Formula 1
1. Mengkalibrasi botol dengan volume 10 ml.
2. Menimbang sukrosa sebanyak 6,5 gram
3. Menimbang propilenglikol sebanyak 1,5 gram
4. Menimbang fraksi minyak rimpang kencur sebanyak 0,1
gram.
5. Menambahkan (4) ke dalam (3) diaduk secara ad homogen
33
dilakukan uji renang (swimming test) pada kedua kelompok. Uji renang
dimaksudkan sebagai aktivitas fisik yang menyebabkan kelelahan pada
tikus.
Setelah dilakukan uji renang, tikus diperiksa kadar asam laktat dalam
darah kembali untuk menghitung perubahan nilai asam laktat akibat aktivitas
fisik (uji renang).
Uji renang
Pencatatan lama
struggling
Gambar 4.1 Skema Kerja Uji Aktivitas Sediaan Sirup Fraksi Minyak
Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)
37
38
39
12
Rata-rata kadar asam laktat darah
10
8
(mmol/L)
4 Sebelum
Sesudah
2
0
Kontrol Dosis I Dosis II Dosis III
negatif
Kelompok
Gambar 5.1 Grafik Rata-rata Kadar Asam Laktat Darah Sebelum dan
Sesudah Perlakuan
40
250
Lama renang (detik)
200
150
100
50
0
Kontrol Dosis I Dosis II Dosis III
Negatif
Kelompok
Dari tabel V.2 dapat diketahui hasil pengamatan lama struggling tikus
pada kelompok kontrol negatif adalah 83,50 ± 22,74 detik. Sedangkan untuk
kelompok tikus dengan perlakuan pemberian sediaan sirup fraksi minyak
rimpang kencur dosis I, II, dan III adalah 91,17 ± 22,00 detik, 101 ± 16,59
detik dan 194,5 ± 81,13 detik.
Berdasarkan tabel V.3 hasil uji statistik paired sample test di atas
menunjukkan nilai sig 0,782 (> 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil kadar asam laktat darah
sebelum dan sesudah direnangkan.
Berdasarkan tabel V.4 hasil uji statistik paired sample test di atas
menunjukkan nilai sig 0,190 (> 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak
43
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil kadar asam laktat darah
sebelum dan sesudah direnangkan.
Berdasarkan tabel V.5 hasil uji statistik paired sample test di atas
menunjukkan nilai sig 0,685 (> 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil kadar asam laktat darah
sebelum dan sesudah direnangkan.
Berdasarkan tabel V.6 hasil uji statistik paired sample test di atas
menunjukkan nilai sig 0,021 (< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil kadar asam laktat darah
sebelum dan sesudah direnangkan.
Tabel V.7 Analisis Statistik ANOVA one way Data Lama Struggling
ANOVA
lama stuggling
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Between .451 3 .150 9.847 .000
Groups
Within Groups .306 20 .015
Total .757 23
Hipotesis penelitian :
• Ho : Tidak ada perbedaan perubahan lama struggling secara
signifikan antara kelompok kontrol, dosis I, dosis II dan dosis III.
• Ha : Terdapat perbedaan perubahan lama struggling secara
signifikan antara kelompok kontrol, dosis I, dosis II dan dosis III.
45
Hasil analisis statistik anova one way data lama struggling, diperoleh
angka signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat minimal sepasang
kelompok yang memiliki perbedaan lama struggling secara signifikan.
Selanjutnya, untuk mengetahui pasangan uji yang memiliki perbedaan yang
signifikan dilakukan uji analisis post hoc dengan LSD test.
Tabel V.8 Analisis Statistik Post Hoc Data Lama Struggling dengan LSD
Test
Kontrol
Sampel Dosis I Dosis II Dosis III
negatif
Kontrol
0,568 0,213 0,000*
negatif
Berdasarkan tabel V.8 hasil pengujian post hoc dengan LSD test
menunjukkan bahwa lama struggling tikus antara kelompok kontrol negatif
dengan kelompok perlakuan pemberian sirup fraksi minyak rimpang kencur
dosis I dan dosis II tidak memiliki perbedaan yang signifikan dikarenakan
angka signifikansi p > 0,05 yaitu masing-masing 0,568 dan 0,213.
Sedangkan lama struggling tikus antara kelompok kontrol negatif dan
kelompok perlakuan pemberian sirup fraksi minyak rimpang kencur dosis III
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan karena angka signifikansi p
< 0,05 yaitu 0,000.
46
Hasil analisis statistik anova one way untuk data lama struggling
dihasilkan angka signifikasi pada faktor sampel yang kurang dari 0,05
(p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
yang berarti terdapat minimal 1 pasang kelompok yang memiliki perbedaan
secara signifikan. Meskipun dari hasil rata-rata lama struggling kelompok
perlakuan lebih besar dari kelompok kontrol negatif, dari hasil analisis post
hoc dengan LSD test dan menunjukkan bahwa lama struggling tikus antara
kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan fraksi minyak rimpang
kencur dosis I dan dosis II tidak memiliki perbedaan yang signifikan
(p>0,05). Sedangkan lama struggling tikus antara kelompok kontrol negatif
dan kelompok perlakuan fraksi minyak rimpang kencur dosis III terdapat
perbedaan yang signifikan karena (p<0,05).
Berdasarkan hasil analisis yang tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara lama struggling tikus antara kelompok kontrol negatif,
kelompok perlakuan fraksi minyak rimpang kencur dosis I dan dosis II
dikarenakan dosis yang terlalu kecil. Dosis yang terlalu kecil menyebabkan
efek obat tidak dapat dihasilkan. Sedangkan data pada kelompok perlakuan
dosis III menunjukkan adanya aktivitas dari sirup fraksi minyak rimpang
kencur.
Sebelum perlakuan, masing-masing tikus dalam semua kelompok
dipuasakan selama 12 jam tetapi air minum tetap diberikan. Hal ini
dimaksudkan untuk meminimalisir kemungkinan pengaruh dari luar yaitu
makanan yang dikonsumsi. Makanan dapat berngaruh terhadap kandungan
bahan berkhasiat dari fraksi minyak rimpang kencur yang dapat
memengaruhi aktivitas yang ditimbulkan, karena pengaruh dari luar akan
sulit dikontrol. Selain itu, untuk memudahkan selama pemberian sirup fraksi
minyak rimpang kencur secara oral pada tikus, karena jika tanpa dipuasakan
terlebih dahulu sebelum perlakuan kemungkinan makanan akan keluar
melalui mulut selama pemberian secara oral.
51
kenaikan kadar asam laktat pada struggling tikus dalam waktu yang berbeda
untuk mengetahui pengaruh pemberian sampel terhadap kenaikan kadar
asam laktat.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian sirup fraksi
minyak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dengan dosis III yaitu
bahan aktif sebanyak 3% mempunyai aktivitas peningkat stamina pada tikus
secara in vivo. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menigkatnya ketahanan
renang atau struggling kelompok tikus dosis III yang berbeda secara
signifikan dibandingkan kelompok kontrol negatif, dosis I dan dosis II.
Peningkatan lama struggling kelompok tikus dosis III juga disertai dengan
perubahan bermakna pada kadar asam laktat darah sebelum dan sesudah
perlakuan. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh efek tonik dari yang
terjadi karena efek stimulan yang dilakukan terhadap sistem saraf pusat
sehingga dapat menambah stamina tikus.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Sirup fraksi minyak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.)
dosis 3% memiliki aktivitas peningkat stamina menggunakan
metode swimming test ditunjukkan dengan adanya perbedaan
bermakna lama struggling pada saat direnangkan.
2. Sirup fraksi minyak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.)
dosis 3% memiliki aktivitas peningkat stamina menggunakan
metode swimming test ditunjukkan dengan adanya perbedaan
bermakna pada kadar asam laktat dalam darah sebelum dan
sesudah direnangkan dibandingkan kelompok kontrol.
6.2 Saran
5. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme kerja
senyawa EPMS dari fraksi minyak rimpang kencur (Kaempferia
galanga L.) sebagai peningkat stamina.
6. Dilakukan penelitian lanjutan untuk membandingkan potensi
rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai peningkat
stamina terhadap obat sintetis atau obat yang sering digunakan
masyarakat.
54
DAFTAR PUSTAKA
Sostroamidjojo, S., 2001. Obat Asli Indonesia. Jakarta : Dian Rakyat, pp.
170
Suhartono, 2005. Pengaruh Kelelahan Otot Anggota Gerak Bawah terhadap
Keseimbangan Postural pada Subyek Sehat. Laporan Penelitian,
Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Sukandar,. Yulinah, E., 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT. ISFI.
Sukardiman, 2013. Pengembangan Obat Fitofarmaka Antikanker Kolon dari
Campuran Fraksi Diterpenlakton dari Sambiloto dan Fraksi Minyak
Kencur. Laporan Penelitian Ristek Insinas.
Sunaryo, 1995. Perangsang Susunan Saraf Pusat. Dalam: Farmakologi
dan Terapi. 4 ed. Jakarta: FK UI Press.
Tewtrakul, S., Yuenyongsawad, S., Kummee, S. & Atsawajaruwan, L.,
2005. Chemical Components and Biological Activities of Volatile
Oil of Kaempferia galanga Linn. Songklanakarin J. Sci. Technol.,
Volume 27 (Suppl. 2), pp. 503-507.
Tjay, T. H. & Rahardja, K., 2007. Obat-Obat Penting : Khasiat,
Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. 6th edition. Jakarta:
Gramedia, hal.312.
Umar, M. I., Asmawi, M. Z., Sadikun, A., Atanghwo, I. J.,Yam, M. F., Altaf,
R., Ahmed, A., 2012. Bioactivity-guided Isolation of Ethyl-p-
methoxycinnamate, an Anti-inflamantory Constituen, From
Kaemferia galanga L. Extract. Journal Molecules, 17(ISSN 1420-
3049), pp. 8720-8734.
[USDA] United States Department of Agriculture National Nutrient
Database, 2019. Kaempferia galanga L. National Agricultural
Library. USA. Diakses dari
https://plants.usda.gov/core/profile?symbol=KAGA2, pada tanggal
17 Desember 2019
60
61
62
1. Kontrol negatif
Paired Samples Statistics
Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 PRE 6.183 6 .71391 .29145
TEST 3
POST 6.616 6 3.85508 1.57383
TEST 7
2. Dosis I
N Correlation Sig.
Pair 1 PRE TEST & 6 .588 .220
POST TEST
3. Dosis II
N Correlation Sig.
Pair 1 PRE TEST & 6 -.599 .209
POST TEST
4. Dosis III
Paired Samples Statistics
Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 PRE 6.7500 6 .70922 .28954
TEST
POST 9.4500 6 2.57740 1.05222
TEST
Struggling (detik)
Hewan
Coba Kelompok
Dosis I Dosis II Dosis III
Kontrol
Tikus 1 110 100 121 143
Tikus 2 92 123 86 288
Tikus 3 106 82 80 307
Tikus 4 75 76 116 162
Tikus 5 55 104 108 147
Tikus 6 63 62 95 120
Rata-rata 83,50 91,17 101 194,5
SD 22,74 22,00 16,59 81,13
68
Tests of Normality
Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Stati Stati
Dosis stic Df Sig. stic df Sig.
lama stuggling kontrol .176 6 .200* .927 6 .556
negatif
dosis I .183 6 .200* .978 6 .941
dosis II .181 6 .200* .936 6 .631
dosis III .282 6 .147 .845 6 .143
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
lama stuggling
95% Confidence
Std. Interval for Mean
Deviatio Std. Lower Upper Mini Maxi
N Mean n Error Bound Bound mum mum
kontrol 6 1.9075 .12301 .0502 1.7784 2.0366 1.74 2.04
negatif 2
dosis I 6 1.9490 .10724 .0437 1.8365 2.0615 1.79 2.09
8
dosis II 6 1.9993 .07253 .0296 1.9232 2.0754 1.90 2.08
1
dosis III 6 2.2596 .17096 .0697 2.0802 2.4391 2.08 2.49
9
Total 24 2.0289 .18142 .0370 1.9523 2.1055 1.74 2.49
3
ANOVA
lama stuggling
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between .451 3 .150 9.847 .000
Groups
Within .306 20 .015
Groups
Total .757 23
70
Multiple Comparisons
Dependent Variable: lama stuggling
LSD
95% Confidence
Mean Interval
Difference Std. Lower Upper
(I) dosis (J) dosis (I-J) Error Sig. Bound Bound
kontrol dosis I -.04145 .07137 .568 -.1903 .1074
negatif dosis II -.09179 .07137 .213 -.2407 .0571
dosis III -.35210* .07137 .000 -.5010 -.2032
dosis I kontrol .04145 .07137 .568 -.1074 .1903
negatif
dosis II -.05034 .07137 .489 -.1992 .0985
dosis III -.31065* .07137 .000 -.4595 -.1618
dosis II kontrol .09179 .07137 .213 -.0571 .2407
negatif
dosis I .05034 .07137 .489 -.0985 .1992
dosis III -.26032* .07137 .002 -.4092 -.1114
dosis III kontrol .35210* .07137 .000 .2032 .5010
negatif
dosis I .31065* .07137 .000 .1618 .4595
dosis II .26032* .07137 .002 .1114 .4092
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
71