Anda di halaman 1dari 9

1.

Nama obat
Captopril

Dosis lazim
Hipertensi akut :
Oral : 12.5-25 mg
Hipertensi :
Oral : dosis awal12.5-25
mg 2-3 kali/hari,
meningkat hingga 50 mg
3 kali/hari dengan interval
waktu 1-2 minggu
(menambahkan dosis
diuretic sebelum
peningkatan dosis lebih
lanjut)
Dosis lazim : 25-100
mg/hari 2 kali sehari.

Indikasi
Hipertensi ringansedang, terapi tunggal
atau dikombinasi
dengan tiazid dan
hipertensi berat yang
resisten terhadap
pengobatan lainnya.

Kontraindikasi
Pasien dengan hipersensitif t
erhadap ACE inhibitor
(termasuk angioedema). AC
E inhibitor tidak boleh
digunakan dalam kehamilan
.
(BNF. h102)

Efek samping
Takikardi, penurunan berat
badan, stomatitis, ruam
makulopapular (bintikbintik dan benjolan kecil
kemerahan pada kulit),
batuk.
(BNF. h102)

Interaksi obat
Allupurinol, ibersartan,
losartan, valsartan,
pregabalin, aspirin, kalsium
karbonat, digoksin,
furosemid, gliquidone,
ibuprofen, heparin,
levodopa, ketorolac, asam
mefenamat.
(Medscape)

Hipertensi, profilaksis
angina.
(BNF. h113)

Shock kardiogenik, angina


tidak stabil, stenosis aorta
yang signifikan, porfiria
akut, wanita menyusui.
(BNF. h113)

Nyeri perut, mual, palpitasi,


edema, sakit kepala, pusing,
gangguan tidur, kelelahan,
mulut kering, hipotensi,
tremor, kejang otot,
takikardi, trombositopenia,
hiperglikemia
(BNF. h113)

Dantrolene, diltiazem,
simvastatin, bisoprolol,
carbamazepin, cimetidin,
isoniazid, ketokonazol,
levodopa, nifedipin,
propanolol, verampamil.
(Medscape)

Hipertensi dan angina,

Asma, gagal jantung tidak

Gangguan gastrointestinal,

Digoksin, clonidine,

CHF (kegagalan
jantung kongestif)
dengan disfungsi
ventrikel kiri.
Diabetes nefropati pada
diabetes tipe 1.
(BNF. h102)

(Drug
information
handbook, 17th edition)
2.

Amlodipin

Hipertensi:
Oral: dosis awal : 5 mg
sekali sehari. Dosis
maksimum : 10 mg sekali
sehari. Dosis titrasi : 2.5
mg bertahap selama 7-14
hari. Dosis lazim : 2.5-10
mg sekali sehari..
Angina:
Oral : dosis lazim : 5-10
mg.

3.

Bisoprolol

(Drug information
handbook, 17th edition)
Hipertensi:

4.

Lanoxin
(digoksin)

Oral : 2.5-5 mg sekali


sehari, dosis dapat
ditingkatkan hingga 10
mg lalu menjadi 20 mg
sekali sehari.
Dosis lazim : 2.5-10 mg
sekali sehari.
(Drug information
handbook, 17th edition)
Digitalisasi cepat,
fibrilasi atrium :
Oral : dosis 0,75-1,5
mg/24 jam dalam dosis
terbagi. Dosis
pemeliharaan 1.25-2.50
mg perhari.
Gagal jantung :
625-125 mcg sekali
sehari.
Pada keadaan gawat
darurat/akut, diberikan
secara infus intravena
0,75-1 mg.
(BNF.h72)
Clcr 10-50 mL/minute:
Administer 25% to
75% of dose or
every 36 hours.
Clcr <10 mL/minute:
Administer 10% to
25% of dose or
every 48 hours

gagal jantung kronik.


(PIONAS)

terkendali, prinzmetals
angina, asidosis metabolik.
(BNF.h86)

bradikardi, gagal jantung,


hipotensi, bronkospasme,
ganggang tidur, mata kering,
pusing.
(BNF.h88)

verampamil, propanolol,
albuterol, amlodipin,
aspirin, candesartan,
diltiazem, ephineprine,
irbesartan, ketorolac, asam
mefenamat, nifedipin,
fenobarbital.
(Medscape)

Gagal jantung,
aritmia takikardia
(terutama Atrium
debar atrium dan atrial)
(BNF.h72)

Takikardia, Blok jantung


komplit yang intermiten;
blok AV derajat II; aritmia
supraventrikular karena
sindrom Wolf-ParkinsonWhite, takikardi atau
fibrilasi ventrikular;
kardiomiopati obstruktif
hipertrofik.
(BNF.h72)

Mual, muntah, diare,


gangguang konduksi,
pusing, penglihatan kabur,
sakit kepala,
trombositopenia.
(BNF.h72)

Azitromisin, amiodarone,
bisoprolol, lansoprazole,
omeprazole, propanolol,
aspirin, atorvastatin,
captopril, candesartan,
ceftizoxime,
hirdoklortiazid, ibuprofen,
irbesartan, ketorolac,
metformin, meropenem.
(Medscape)

5.

Fenitoin

(Drug information
handbook, 17th edition)
Oral : dosis awal 34mg/kg setiap hari atau
150-300 mg (sebagai
dosis tunggal atau dalam
dosis terbagi 2).
Dosis lazim 200-500 mg
sehari.
Sebaiknya diminum
dengan atau setelah
makan.
(BNF.h256)
Status epileptikum: I.V.:
Loading dose: 15-20
mg/kg, maksimum : 50
mg/menit
Antikonvulsan:
Oral: Loading dose: 15-20
mg/kg tiga kali sehari
untuk mengurangi efek
samping pada GI.
Dosis pemeliharaan 300
mg/hari.
Dosage adjustment in
obesity: Loading
dose: Use adjusted
body weight
(ABW) (Abernethy,
1985)
ABW = [(Actual body
weight IBW) x
1.33] + IBW
Maximum loading dose:
2000 mg (Erstad,
2004)

Semua bentuk epilepsi,


status epilepticus,
trigeminal neuralgia
jika tidak bisa dengan
carbamazepin.

Mual, muntah, konstipasi, in


somnia,tremor, paraesthesia,
pusing, sakit
kepala, anoreksia, ruam,
sindrom Steven Johnson,
ataksia, kebingungan,
hiperglikemia.
(BNF.h256)

Apixaban, praziquantel,
cisapride,
dihidroergotamin,
dopamine, basa eritromisin,
lansoprazole, omeprazole,
lidokain, lovastatin,
nifedipin, sildenafil,
alprazolam, atorvastatinn,
carboplatin, ciprofloxacin,
fenobarbital.
(Medscape)

6.

Ceftriaxone

Maintenance doses should


be based on ideal
body weight,
conventional daily
doses with
adjustments based
upon therapeutic
drug monitoring
and clinical
effectiveness.
(Abernethy, 1985;
Erstad, 2002;
Erstad, 2004)
Pemberian secara injeksi
intra- muskuler dalam,
bolus intravena atau infus.
1 g/hari dalam dosis
tunggal.
Pada infeksi berat : 2-4
g/hari dosis tunggal.
Dosis lebih dari 1 g
diberikan pada dua tempat
atau lebih.
Gonore tanpa
komplikasi: 250 mg
dosis tunggal.
Profilaksis bedah :
1 g dosis tunggal.
Profilaksis bedah
kolorektal : 2 g.
(BNF.h300)
Dosis lazim : 1-2 g setiap
12-24 jam tergantung

Infeksi akibat sensitif


gram-positif
dan bakteri gram
negatif, bedah
profilaksis; profilaksis
dari meningokokus
meningitis.
(BNF.h300)

Hipersensitivitas
sefalosporin, neonatus deng
an penyakit
kuning, hipoalbuminaemia,
asidosis atau gangguan
mengikat bilirubin; Seiring
pengobatan dengan kalsium
pada anak-anak
risiko presipitasi kencing da
n paru-paru
neonatus (dan mungkin
bayi dan anak-anak)
(BNF.h300)

Diare, mual, muntah,


ketidaknyamanan perut,
sakit kepala, reaksi alergi
termasuk ruam, gatal,
urtikaria, sindrom Stevens
Johnson, gangguan tidur,
pusing.
(BNF.h300)

Furosemid, heparin,
kalsium karbonat,
kloramfenikol, probenesid,
tetrasiklin, warfain.
(Medscape)

pada jenis dan beratnya


infeksi

7.

Meropenem

Pneumonia, communityacquired: i.v 1 g sekali


sehari, biasanya
dikombinasi dengan
makrolida, pertimbangan
dosis 2 g/hari untuk
pasien beresiko infeksi
lebih parah.
(Drug information
handbook, 17th edition)
Pneumonia, peritonitis,
septikemia dan infeksi
pada pasien dengan
netropenia : - Injeksi
intravena :
500 mg tiap 8 jam. Dapat
ditingkatkan dua kali lipat
pada infeksi nosokomial.
Meningitis :
- Dewasa :2 g tiap 8 jam.
Infeksi saluran napas
bawah kronik :
- Dewasa : 2 g tiap 8 jam.
Dosing: Renal
Impairment
Clcr 26-50 mL/minute:
Administer
recommended dose
based on indication
every 12 hours
Clcr 10-25 mL/minute:

Infeksi bakteri aerobic


dan anaerobic gram
postif dan gram negatif.
(BNF.h302)

Hipersensitif terhadap
meropenem.
(PIONAS)

Mual, muntah, diare,


sakit perut, gangguan
pada tes fungsi hati; sakit
kepala, ruam, gatal,
reaksi tempat suntikan,
trombositopenia,
anemia hemolitik,
nekrolisis epidermal.
(BNF.h302)

Asam valproat, digoksin,


estradiol, probenesid,
magnesium oksida,
thiamin.
(Medscape)

Administer one-half
recommended dose
based on indication
every 12 hours

8.

Paracetamol

Clcr <10 mL/minute:


Administer one-half
recommended dose
based on indication
every 24 hours
Oral : 0,51 gram setiap
46 jam hingga
maksimum 4 gram per
hari.
Infus intravena lebih
dari 15 menit.
Dewasa dengan berat
badan lebih dari 50 kg, 1
gram setiap 46 jam,
maksimum 4 gram per
hari.
Dewasa dengan berat
badan 10 -50 kg, 15
mg/kg bb setiap 46 jam,
maksimum 60 mg/kg bb
per hari.
(BNF.h231)

Dosing: Renal
Impairment
Clcr 10-50 mL/minute:
Administer every 6

Nyeri ringan -sedang, P


ireksia.
(BNF.h231)

Gangguan fungsi hati berat,


hipersensitivitas.
(PIONAS)

Efek samping jarang, ruam,


kelainan darah (termasuk
trombositopenia,
neutropenia, leucopenia,
pemberian secara infuse
dilaporkan memiliki efek
samping hipotensi. Tidak
dianjurkan untuk penderita
kerusakan hati.
(BNF.h231)

Asetazolamid, diazepam,
karbamazepin,
kolestiramin, klonazepam,
gabapentin, isoniazid,
metronidazole,
fenobarbital, fenitoin,
rifampin, warfain.
(Medscape)

hours.

9.

Novorapid

Clcr <10 mL/minute:


Administer every 8
hours (metabolites
accumulate).
Injeksi I.M :
Segera sebelum makan at
au bila diperlukansegera s
etelah makan.
Infus subkutan, injeksi
intravena atau infus
intravena : sesuai
kebutuhan.
(BNF.h371)
Dosing: Renal
Impairment
Insulin requirements are
reduced due to changes in
insulin clearance or
metabolism. Close
monitoring of blood
glucose and adjustment of
therapy is required in
renal impairment.
Renal impairment: Use
with caution in patients
with renal impairment.
Dosage requirements may
be reduced.
SubQ: Should be
administered immediately
before a meal (within 5-

Diabetes melitus.
(BNF.h371)

Edema tidak tetap; reaksi


lokal dan lemak hipertrofi di
tempat suntikan; jarang
reaksi hipersensitivitas
termasuk urtikaria, ruam;
overdosis menyebabkan
hipoglikemik.
(BNF.h371)

Akarbosa, aspirin,
captopril, chlorpropamide,
ciprofloxacin, clonidine,
clozapine, fenofibrat,
glimepirid, hidroklortiazid,
metformin, propanolol.
(Medscape)

10. Lantus

10 minutes of the start of


a meal). Cold injections
should be avoided. SubQ
administration is usually
made into the thighs,
arms, buttocks, or
abdomen, with sites
rotated. If mixed with
human NPH insulin,
insulin aspart should be
drawn into syringe first.
Can be infused SubQ by
external insulin pump;
however, when used in an
external pump, should not
be diluted with other
insulins. Do not
administer insulin
mixtures intravenously.
Diberikan subkutan
berdasarkan penetapan
secara individu. Tidak
untuk diberikan secara
intravena.
(BNF.h372)

Diabetes melitus.
(BNF.h372)

Hipersensitif terhadap
insulin glargin.
(PIONAS)

Akarbosa, amitriptilin,
aspirin, captopril, clozapin,
gemfibrozil, glimepirid,
klortiazid, metformin,
ramipril,

Pasien belum menerima


insulin :
10 unit sekali sehari.
Pasien sudah menerima
insulin :

11. Ventolin

Dosis awal tidak berrubah


Infus intravena lambat :
250 mcg, diulang bila
perlu.
Infus intravena : awal 5

Asma dan kondisi lain


yang berkaitan dengan
obstruksi saluran napas
yang reversibel.

Tremor (khususnya pada


tangan), ketegangan saraf,
sakit kepala, kejang otot,
palpitasi, taikardia, aritmia,

mcg/menit, lalu
disesuaikan dengan
respons dan denyut
jantung, lazimnya antara
10-20 mcg/menit dengan
waktu 15-30 menit atau
lebih bila perlu.

(BNF.h154)

vasodilatasi perifer, dosis


tinggi dapat menyebabkan
hipokalemia.
(BNF.h153)

Anda mungkin juga menyukai