Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah


melimpahkan

rahmat

dan

karunia-Nya

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.


Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita, yaitu
Nabi Muhammad saw. yang syafaatnya sangat kita tunggu di hari akhir
kelak.Serta keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, dan hamba Allah
yang suci.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah ikut membantu. Adapun pihak-pihak yang ikut membantu penulis
meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.

Ibu farida, selaku dosen pengajar Farmasetika


Orang tua yang selalu mendoakan penulis
Teman-teman farmasi, khususnya farmasi 2A
Petugas fotokopi
Dan lain-lain

karena dengan bantuan mereka penulis dapat menyelesaikan tugasnya


dengan baik , lancar, dan tepat waktu, serta tanpa mengalami kesulitan
yang berarti.
Penulis berharap, semoga di kemudian hari makalah ini dapat
berguna bagi banyak orang, dan dapat digunakan sebagai bahan refrensi
bagi penulis yang lainnya.Penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca.

Jakarta,04 juli 2011


Penulis
1

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .........................................................................................................................
.......................01
DAFTAR
ISI..........................................................................................................................................
...................02
BAB
I
PENDAHULUAN......................................................................................................................
......................03
1.1.

LATAR
BELAKANG......................................................................................................
.........................03

1.2.

RUMUSAN
MASALAH........................................................................................................
..................03

1.3.
TUJUAN...........................................................................................................
....................................04
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN...................................................................................................
....................................05
2.2.

SYARAT
SEDIAAN
PIL
YANG
BAIK........................................................................................................05

2.3.

MACAM
SEDIAAN
PIL...................................................................................................................
.......06

2.4.

TUJUAN
SEDIAAN
PIL...................................................................................................................
.......06

2.5.

KERUGIAN
SEDIAAN
PIL...................................................................................................................
...06

2.6.

MACAM-MACAM
ZAT
YANG
PERLU
.......................................................................06

2.7.

TAHAP
PERACIKAN
PIL...................................................................................................................
.....08

DITAMBAHKAN

A.

PEMBUATAN
MASSA
PIL..............................................................................................................
.08

B.

PEMOTONGAN
PIL.................................................................................................................
.......08

C.

PEMBULATAN
PIL..............................................................................................................
............08

D.

PENYALUTAN
PIL..............................................................................................................
.............09

2.8
SYARAT-SYARAT
YANG
PIL......................................................................................09
2.9

PIL
YANG
MENGANDUNG
OBAT
( PADAT ).............................................................10

2.10
PIL
YANG
MENGANDUNG
OBAT
KENTAL.............................................................10
2.11

HARUS

BERUPA

BERUPA

DIPENUHI

SERBUK

EKSTRAK

PIL
DENGAN
BAHAN-BAHAN
KHUSUS...............................................................................................10

KESIMPULAN................................................................................................................
.............................13
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................................
.............................13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pil merupakan salah satu sediaan farmasi yang sudah lama
digunakan. Sedian pil sudah dikenal sebelum keluarnya produk obat
modern, dahulu pil dibuat dengan cara tradisional akan tetapi untuk
saat ini pil lebih mudah dibuat dengan cara yang lebih modern.
Masyarakat lebih menggemari obat-obat tardisional dalam bentuk
sedian pil dari pada sedian yang lain seperti jamu cair dan jamu
3

serbuk, karena pil sangat evisien dikonsumsi tidak berasa pahit dan
cara minum yang sangat mudah dari pada sedian yang lain. Oleh
sebap itu sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat luas.
Tidak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan
dalam pembuatan obat-obat sintesis dan obat-obat modern, seperti
halanya pil KB, pil obat magg dan lain-lain. Sedian pil bisa di buat
dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itu sedian ini
masih diajarkan dan di kembangkaan dalam lingkungan sekolah
dibidang kefarmasian.
Namun

bagi

para

pembuat

yang

masih

baru

pertama

membuat terkadang masih banyak hambatan yang terjadi. Itu


disebabkan karena banyak bahan obat yang perlu diperlakukan
secara khusus. Selain itu, banyak juga bahanbahan yang digunakan
untuk membuat sediaan pil. Oleh karena itu, caracara pembuatan pil
harus dipahami oleh para pembuat.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.2.1. Seperti apakah sedian pil itu ?
1.2.2. Bagaiman persyaratan sedian pil yang baik ?
1.2.3. Apa saja bentuk sedian pil ?
1.2.4. Apa keuntungn dari sedian pil ?
1.2.5. Apakah sedian pil juga memeiliki kerugian ?
1.2.6. Dalam pembuatan sedian pil apa saja
yang perlu ditambahkan ?
1.2.7. Bagaiman tahapan peracikan pil yang
benar ?

1.2.8. Hal hal apasaja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sedian
pil ?
1.3. TUJUAN
1.3.1. Mengetahui bagaimana sedian pil itu
1.3.2. Mengetahui persyaratan sedian pil yang baik
1.3.3. Mengetahui macam-macam bentuk sedian pil
1.3.4. Mengetahui berbagai macam keuntungn dari sedian pil
1.3.5. Mengetahui kerugian dari sedian pil
1.3.6. Mengetahui zat-zat yang perlu ditambahkan pada pembuatan
sedian pil
1.3.7. Mengtahui bagaimana tahapan peracikan sedian pil
1.3.8. Mengetahui apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan
sedian pil

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN
5

F.I edisi III :


Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat,mengandung satu atau
lebih bahan obat.
Menurut leerboek der reseptur :
Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat sepeti kaleng
mengandung satu atau lebih bahan obat. Berat pil berkisar antar 100
mg sampai 500 mg.
Pil kecil yang beratnya kira-kira 30 mg disebut granul dan pil besar
yang beratnya lebih dari 500 mg disebut boli. Boli biasanya
digunakan untuk pengobatan hewan seperti sapi, kuda dan lain-lain.
Bila tidak disebut lain granul mengandung bahan obat berkhasiat 1
mg.
2.2. SYARAT SEDIAAN PIL YANG BAIK
Homogen (ukuran, bentuk, warna, dosis)
Mempunyai kekenyalan, daya rekat dan kekerasan tertentu
Mempunyai waktu hancur tertentu
Dalam FI III disyaratkan waktu hancur pil:
Tidak boleh > 15 menit untuk pil tidak bersalut
Tidak boleh > 60 menit untuk pil bersalut gula atau selaput
Untuk pil salut enterik: Setelah dilakukan pengujian dalam larutan
HCl 0,06 N selama 3 jam, pada pengujian selanjutnya (larutan dapar pH
6,8) waktu hancur pil tidak boleh > 60 menit

2.3. MACAM SEDIAAN PIL

Bolus > 300 mg

Pil 60 300 mg

Granul 1/3 1 grain

Parvul < 20 mg

2.4. TUJUAN SEDIAAN PIL


Mudah digunakan/ditelan
Menutup rasa obat yang tidak enak
Relatif > stabil dibanding bentuk sedian serbuk dan solutio
Sangat baik utk sedian yang penyerapannya dikehendaki lambat
2.5. KERUGIAN SEDIAAN PIL
Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat
Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung
Bahan Obat padat/serbuk yang voluminous dan Bahan Obat cair dalam
jumlah besar
Penyimpanan lama sering menjadi keras dan tidak memenuhi waktu
hancur
Ada kemungkinan ditumbuhi jamur (dapat diatasi dengan bahan
pengawet)
2.6. MACAM-MACAM ZAT YANG PERLU DITAMBAHKAN
Bahan tambahan :

o Pengisi: Berfungsi memperbesar masa pil. Dipilih Radix Liquiritiae pada


pil-pil yang jumlah zatnya sedikit, dimana banyaknya zat pengisi dan zat
pengikat dapat diambil dengan bebas, hendaknya dijaga bahwa jika ada
Succus Liquir sebagai zat pengikat , banyaknya Radix sekurang kurangnya
dua kali sebanyak Succus Liquiritae
Jenis :
radix liquiritiae
saccharum album
bolus alba
o Pengikat:
Succus liquiritiae ( 2g / 60 pil)
PGS (500 mg / 60 pil), utk yg voluminous : 1-1,5 g/60 pil
Succus dan saccharum album aa (75 g/1000 pil)
Gliserin cum tragacanth
Adeps lanae/vaselin album qs utk Bahan Obat yg bersifat :
Saling bereaksi dengan adanya air
Terurai dengan air
Oksidator
Garam-garam timbal
o Pembasah
Air
Aqua gliserinata
Sirupus simplex
Madu
Adeps lanae/ vaselin album

o Penabur
Talk, untuk :
Bahan Obat oksidator/garam PB
Pil putih
Amilum orizae
MgCO3
Radix liquiritiae pulv
o Penyalut
Menjaga stabilitas Bahan Obat
Menutup rasa dan bau Bahan Obat
Memperbaiki penampilan pil
Mencegah pecahnya pil dalam lambung
Jenis bahan penyalut :
o Penyalut gula : saccharum album
o Penyalut selaput/film : CMC-Na, Balsamum tolutanum, PEG, Carbowax
6000, perak
o Penyalut enterik : salol, schellak, cellulose acetat phtalat
2.7. TAHAP PERACIKAN PIL
A. PEMBUATAN MASSA PIL
Tentukan bobot Bahan Obat untuk 1 pil
Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan
sesuai

dengan

jumlah

dan sifat Bahan Obat


Campur Bahan Obat + pengisi + bahan pengikat + bahan pemecah
sesuai aturan
9

Tambahkan bahan pembasah sedikit-sedikit ke dalam camp digilas


kuat ad massa pil yg

baik (elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak

pecah digulung)
B. PEMOTONGAN PIL
Massa pil dibentuk silinder yg panjangnya sesuai jumlah yg akan
dibuat sebelumnya pemotong diberi alat penabur dulu
C. PEMBULATAN PIL
Potongan massa pil dipindahkan ke alat pembulat pil yg sudah diberi
bahan penabur, selanjutnya dibulatkan
Masukkan pil ke wadah melalui lubang yang ada dan dihitung
jumlahnya
D. PENYALUTAN PIL
Lakukan penyalutan sesuai dengan jenis bahan penyalut yang
digunakan:
PENYALUTAN
Tujuan:
Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan (salut selaput)
garam-garam ferro disalut tolubalsem
Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula) kloramfenikol, strychnin
Memperbaiki penampilan pil (salut selaput)
2.8 SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIPENUHI PIL :
a. Bobot pil ideal antara 100, 150 mg, rata-rata 120 mg
Oleh karena sesuatu hal syarat ini seringkali tidak dapat dipenuhi

10

b. Syarat dari farmakope yang diberikan pada semua pil yang


dipaparkan dalam farmakope dan yang dapat dianggap berlaku
untuk semua pil-pil, yakni pil-pil setelah dimasukkan ke dalam
asamklorida 0,04 N pada 37o dan dikocok-kocok keras-keras sampai
hancur.
c. Pada waktu penyimpanan bentuknya tidak boleh berubah, tidak
begitu keras sehingga dapat hancur dalam saluran pecernaan, dan
pil salut enteric tidak hancur dalam lambung tetapi hancur dalam
usus halus.
d. Memenuhi keseragaman bobot. timbang 20 pil satu-persatu, hitung
bobot rata-rata, penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata

Penyimpangan terbesar
Untuk bobot rata-rata pil
18 pil

2 pil

100 mg sampai 250 mg

10 %

20 %

250 mg sampai 500 mg

7,5 %

15 %

e. Memenuhi waktu hancur seperti tertera pada compresi yaitu dalam


air 36o 38o pil selama 15 menit untuk pil tidak bersalut dan 60 menit
untuk pil yang bersalut.
2.9 PIL YANG MENGANDUNG OBAT BERUPA SERBUK ( PADAT )
Pil yang mengandung zat berkhasiat yang bersifat oksidator
digunakan Adeps Lanae atau Vaselinum sebagai zat pengikat dan Bolus
Alba 100 mg tiap pil sebagai zat pengisi. Pengunaan Adeps atau
Vaselinum adalah kira-kira 1/6 berat zat padatnya. Caranya
menambahkan sedikit-demisedikit digerus dan ditekan.
2.10 PIL YANG MENGANDUNG OBAT BERUPA EKSTRAK KENTAL
Ekstrak kental direndam dengan Spiritus dilutus atau cairan lain yang
digunakan sebagai mengstrum ekstrak dan dicampur dengan Liquiritiae
Radix. Apabila jumlahnya sedikit diperlukan Succus Liquiritiae sebagai
tambahan zat pengikat 1 g untuk 30 pil

11

Apabila jumlah ekstrak kental besar yaitu 1,5 g lebih, kebutuhan


Succus Liquiritiae dapat dikurangi, bahkan tidak diperlukan Succus
Liquiritiae tapi cukup dibuat dengan Liquiritiae Radix saja, misalnya
Valerianae Extractum dan Secalis Cornuti Extractum spissum.
2.11 PIL DENGAN BAHAN-BAHAN KHUSUS
1. Pil-pil yang mengandung senyawa Hydrargyrum:
dibuat dengan menggerus hydrargyrum, dengan sama berat
Liquiritiae Radix dan air, setelah tidak terlihat butir hydrargyum maka
masa ditambah Liquiritiae Radix dan Succus Liquiritiae secukupnya
sampai mendapat masa pil yang cocok. Bila jumlah Hydrargyrum kecil
maka dapat ditambahkan Succus dan Liquiritiae Radix dalam
perbandingan 1 : 2
2. Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dan Ferrosi Iodium:
Formula dapat dilihat di Farmakope Belanda edisi V, untuk pil Ferrosi
Carbonas setiap pil mengandung 50 mg dan formula untuk pembuatan
300 pil jadi seluruh formula mengandung 15 g Ferrosi Carbonas. Dibuat
dengan mereaksikan Ferrosis Sulfas dengan Natrii Bicarbonas di atas
tangas air. Sebagai pereduksi adalah Mel dan sebagai zat pembasah
gliserin dan air sampai berat tertentu. Hal ini dimaksudkan agar reaksi
pembentukan Ferrosis Carbonas berjalan sempurna yaitu gas CO 2 yang
terjadi hilang.
3. Pil-pil yang mengandung garam-garam yang dapat menyerap air:
Seperti Natrii Iodium sering terjadi penggumpalan hingga sulit
dibuat masa pil yang baik. Untuk mencegahnya maka perlu diberi air
secukupnya biar larutan setelah itu baru dibuat masa pil.
4. Pil-pil dengan zat-zat higroskopik:
Seperti Kalii Bromidum, Kalii Iodidum dan Natrii Salicylas supaya
digerus halus dan didalam mortar yang panas . Untuk pil yang
mengandung zat yang higroskopis sebagai zat pembasah jangan
menggunakan Aqua Glycerinata.
5. Pil-pil yang mengandung senyawa yang sangat Higroskopis:
Digunakan sebagai larutan seperti Calcii Bromidum, Calcii
Chloridum, Kalii Acetas. Jika didalam resep tertulis garamnya maka yang
diambil sebagai larutannya yang sebanding :
- Solutio Kalii Acetatis mengandung 331 / 3% Kalii Acetas
- Solutio Calcii Bromidi mengandung 25% Calcii Bromidum
12

- Solutio Calcii Chloridi mengandung 25% Calcii Chloridum


- Solutio Ferri Chloridi mengandung 75% Ferri Chloridum
Larutan tersebut setelah ditimbang diuapkan sampai sisa airnya
kira-kira tinggal kurang dari 1 g untuk 30 pil. Harus diingat jangan
menguapkan Larutan Ferri Chloridum karena garam Ferrinya akan terurai.
6. Pil-pil yang mengandung senyawa Codeinum base dengan garam
Ammonium atau Ichtammolum :
Karena Codeinum base terhitung mudah larut dalam air dan
merupakan base lebih kuat dari garam Ammonium, maka akan bereaksi
dan timbul gas NH3 yang bebas serta membuat pil jadi pecah.
7. Pil-pil yang dapat pecah Karena zat-zat yang terkandung dapat bereaksi
hingga memimbulkan gas yang memecah pil:
Supaya tidak terjadi jangan menggunakan zat pembasah air yaitu
dengan menggunakan zat pengikat yang lain
Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dengan Acidum Citricum akan
menimbulkan gas CO2
Pil yang mengandung Meditrenum akan timbul gas CO 2 karena terjadi
reaksi antara Iodochloroxychinolin Sulfonas dengan Natrii Bicarbonas
Pil yang mengandung Ferrum Reductum atau pulveratum dengan
asam seperti Acidum Cutricum akan bereaksi dan timbul gas H 2 yang
akan memecah pil.
8. Pil-pil yang mengandung Hydrargyri Cloridum:
Akan menghilangkan selaput lendir dari lambung dan usus maka
perlu Hydrargyri Chloridum dalam keadaan yang halus. Untuk itu perlu
penambahan Natrii Chloridum untuk memudahkan Hydrargryi Chloridum
larut dalam air. Penambahan Natrii Chloridum adalah setengah berat
Sublimat dan dilarutkan dulu dengan air sama berat,
9. Pil-pil yang mengandung Diphantoinum Natrium:
Jangan menggunakan Liquiritiae Radix tetapi menggunakan Succus
Liquiritiae 1 bagian dan Amyilum 3 bagian dan sebagai zat pembasah
digunakan Sirupus Simplex. Hal ini untuk menjaga agar pil lekas hancur
dalam lambung.
10. Pil-pil yang mengandung Quinini Sulfas:
Ada dua macam yaitu yang berwarna colkat dan berwarna putih
13

11. Pil-pil yang mengandung zat pengikat yang bereaksi dengan asam :
Seperti Gentianae Extractum, Succus Liquiritiae dan Liquiritiae
Extractum. Bahan tersebut akan bereaksi dengan Ferrum reductum,
Ferrum pulveratum yang menimbulkan gas H2 serta menyebabkan pil
menjadi menggelembung dan pecah. Bahan tersebut akan bereaksi pula
dengan Natrii Bicarbonas, Ferrosi Carbonas yang menimbulkan gas CO2
serta menyebabkan pil menjadi menggelembung dan pecah. Maka itu
Succus Liquiritiae, Liquiritiae Extractum dan Gentianae Extractum harus
dinetralkan dulu dengan MgO 50 mg tiap gram Ekstrak dan Succus.
12. Pil-pil yang mengandung Ekstrak kering :
a. Aloe Extractum Aquosum siccum, Rhamni Frangulae Extractum
Aquosum siccum, Rhamni Phursianae Extractum siccum, Rhei
Extractum dapat dibuat pil cukup dangan Liquiritiae Radix dan zat
pembasah Aqua Glyserinata.
b.

Chinchonae Extractum siccum dan Colae Extractum siccum


memerlukan Succus Liquiritiae sebagai zat pengikat untuk dapat dibuat
masa pil.

c. Pil dengan ekstrak kering supaya dibuat keras jangan lembek agar tidak
berubah bentuk

Kesimpulan
Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat
dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena
tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.
Bentuk sediaan obat adalah sediaan yg mengandung satu atau beberapa zat
berkhasiat, umumnya dimasukkan dalam satu vehiculum yang diperlukan untuk
formulasi, hingga didapat suatu produk (dengan dosis-unit, volume, serta
sediaan yang diinginkan) yang siap untuk diminum atau dipakai oleh penderita.

Daftar Pustaka
Drs.H.syamsuni,Apt.Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi.Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran
14

http://fitrirosdiana.blogspot.com/2010/12/rancangan-bentuk-sediaan.html
http://blogpublicrelationlp3idepok.blogspot.com/2011/05/macam-macam-obatdan-tujuan.html
http://www.google.co.id/search?
tbm=isch&hl=id&source=hp&q=sediaan+pil&btnG=Telusuri+Gambar&gbv=2&b
iw=1366&bih=575
http://irwanfarmasi.blogspot.com/2010/04/makalah-sediaan-pil.html

15

Anda mungkin juga menyukai