1. Ny. Dj adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia 67 tahun (74 kg/157 cm). Ny. Dj.
sering mengeluhkan sesak napas, batuk, lemah, kesemutan, nyeri punggung, kaki bengkak
hilang timbul sejak 6 bulan yang lalu. Pasien dilarikan ke rumah sakit karena napas makin
sesak, batuk, dan BAK sedikit. TTV tanda tanda vital pasien : tekanan darah = 200/100
mmHg; HR = 90x/menit; RR = 28x/menit, T = 36,1 ºC; dan GDS = 452 mg/dL tidak ada
infeksi. Pemeriksaan penunjang menunjukkan ekstremitas bawah lebih berat dibandingkan
ekstremitas atas. Pasien bercerita telah menderita hipertensi dan DM tipe 2 sejak usia 25
tahun dengan GDS rata-rata 300 mg/dL. Pasien mengaku rutin kontrol di puskesmas dan
mendaqpatkan
obat rutin.
Diagnosis masuk : HT urgency180/120, CHF fc III, DM tipe 2, efusi pleura bilateral.
Diagnosis kerja : HT stage II, CHF fc III, DM2NO, efusi pleura, anemia renal, nefropati DM,
hiponatremia.
Masuk: masuk
Kerja: pasditanganibisa berubah2
Terapi :
- Furosemide iv bolus 2 ampul/8jam dan continous infusion 5 mg/jam. HF (utk edema)
- Amlodipin 10 mg/24 jam Hipertensi
- Aspirin 80 mg/12 jam nyeri
- Neurodex 1 tab/8 jam kesmeutan (Vitamin b complex)
- Metformin 500 mg/12 jam DM
Pemeriksaan 1/3 2/3 6/3 7/3
Laboratorium
(satuan)
Leukosit 7,74 - 12,45 7,28
(x103/UL)
Eritrosit 3,82 - 3,42 3,60
(x106/µL)
Hb (mg/dL) 11 - 9,9 10,3
Hematokrit (%) 32,1 - 29,1 30,8
anemia
BUN (mg/dL) 31 31 40,70 54,2
ginjal
SCr (mg/dL) 2,02 2,08 2,52 3,14
Selesaikan soal berikut dengan menggunakan metode SOAP.
Aspirin + Amlodipine
Interaksi
Bintarizki, Lil. 2016. Pengaruh Rekonsiliasi Obatterhadap Potensi Interaksi Obat pada Pasien
Rawat Inap di RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto. Purwokerto: UMP
Furosemide + Aspirin
Interaksi
Respon diuretic dari furosemide dapat terhambat pada pasien dengan gangguan sirosis
dan ascites. Dalam manajemennya tidak ada tindakan secara umum, namun pasien
dengan sirosis dan ascites yang menggunakan furosemide (diuretik) dan menerima
aspirin (salisilat) perlu diberikan peringatan (Tatro, 2001)
Aspirin mengurangi efek Furosemide melalui antagonisme farmakodinamik. Interaksi
kecil atau tidak signifikan (minor). NSAID mengurangi sintesis prostaglandin.
(Aulia,2014)
Manajemen
Diberi peringatan
Furosemide + Metformin
Interaksi
Menggunakan furosemid bersama dengan metformin dapat meningkatkan efek dari
metformin, yang dapat menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa yang disebut
asidosis laktat. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan, meningkatkan kantuk, detak
jantung lambat, nyeri otot, sesak napas, sakit perut, merasa pusing. , dan pingsan
(Drugs.com)
Kombinasi obat ini dapat meningkatkan kadar serum dari metformin sehingga
menyebabkan hipoglikemia. Furosemid dan metformin diekskresi di tubular ginjal
sehingga bersaing disistem transportasi umum tubular yang menyebabkan berpotensi
menyebabkan kadar dari metformin meningkat. Sebuah penelitian interaksi obat
dengan menggunakan dosis tunggal (Tatro, 2001). Interaksi Farmakokinetik.
Selain itu mengurangi kadar serum furosemide. (A-Z drug Facts)
Manajemen
Pemantauan kadar glukosadarah
Pengaturan dosis
Metformin + Amlodipine
Interaksi
Farmakokinetik. Amlodipin dapat meningkatkan absrobsi metformin.(Nurlaelah,
2015)
Manajemen
Monitoring kadar gula darah
Saat mencari literatur antara obat neurodex(vitamin b komplek), tidak ditemukan, maka
penulis memecah isi dari vitmin b kompleks (B1, B6 dan B12), dan ditemukan interaksi
antara lain:
Metformin+ Vitamn B12 (bila yang diberikan bukan neurodex)
Interaksi
Adanya reaksi hematologi, yaitu penurunan kadar vitamin B12 dalam serum akibat
penggunaan metformin.
(Yuniar, 2012)
Sedangkan, obat yang diresepkan adalah vitamin b kompleks sehingga sudah benar
tidak terjadi interaksi.
Metformin + Food
Perhatian jika digunakan dengan kromium, bawang putih, gymnema. Dapat
menyebabkan hipoglikemia. (Aulia,2014)
Aulia, Nova Sari. 2014. Makalah Interaksi Obat (Interaksi Obat dengan Obat, Makanan,
Penyakit, Hasil Lab dan Herbal). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Maulana, Andi. 2016. Kenali Interaksi Obat dan Makanan. Dimuat dalam Tribun Jogja pada
Minggu Wage, 7 Agustus 2016.
Jill E. Allen. Et al. 2003. A-Z Drugs Facts., Facts and Companion
Nurlealah, Ida.,dkk. 2015. Kajian Interaksi Obat pada Pengobatan Diabetes Melitus (DM)
dengan Hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Undata Periode Maret-Juni Tahun
2014. Journal of Pharmacy. Vol 1(1).
Yuniar, Cindra Tri. 2012. Identifikas Drug Therapy Problems (DTPs) pada Pasien Diabetes
Melitus Tie 2 Rawat Jalan di Salah Sau RS Swasta di Bandung. Acta Pharmaceutica
Indonesia. Vol. XXXXVII. No.2
Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Anda mungkin memerlukan
penyesuaian dosis atau tekanan darah Anda lebih sering diperiksa. Juga, jika sudah mengambil kombinasi dan
berhenti minum aspirin, tekanan darah Anda mungkin menurun
2. Ny. M (52 tahun) masuk rumah sakit pada tanggal 7 maret 2018 dengan keluhan gemetar
sejak 3 jam yang lalu, mengalami mual muntah Mag sejak berobat alternatif 2 hari yang lalu,
nyeri perut bagian bawah, nyeri ketika buang air kecil ISK. Pasien mengaku DM sejak
kurang lebih 5 tahun yang lalu tetapi tidak diterapi secara rutin, tidak memiliki riwayat alergi
obat. TTV pasien : tekanan darah = 160/100 mmHg, HR = 82 x/menit; RR = 28 x/menit; T =
36,8 ºC.. tidak ada infeksi
Diagnosis : Diabetes melitus tipe 2, hipertensi stage 2, dispepsia(Magh), suspect ISK (infeksi
saluran kemih).
Pemeriksaan Hasil Satuan
Darah
(7 Maret 2018)
Na 116 mEq/L
K 3,1 mEq/L
Cl 78 mEq/L
GDS 667 mg/dl
Plan Dibawah
No Interaksi Keterangan
Pantoprazole dan Sama-sama obat “penekan asam” Tidak
Raitidine berinteraksi, namun menjadi “therapeutic
duplication”. Mungkin efek kombinasi lebih
besar daripada resiko, sehingga digunakan.
Novorapide Bila digunakanperlu melakukan pemeriksaan
gula sesaat minimal 3kali sehari
1. Sebelum makan pagi
2. Sebelum makan malam
3. Sebelum tidur
3. Seorang Ny. S (35 tahun) dengan BB 75 kg/ TB 170 cm, masuk rumah sakit dengan
keluhan nyeri pada saat urinasi, disertai mual. Pasien mengaki punya riwayat gagal ginjal dan
DM, namun saat ini sudah tidak minum obat antidiabetik maupun suntik insulin. Pada
observasi dijumpai data bahwa estimasi CrCl 18 ml/min, suhu 38 ºC, TD 170/100 mmHg,.
Pasien didiagnosa dengan ISK dan mendapat terapi kotrimoksazol 2 x 2 tab, captopril 3 x 25
mg, diltiazem 3 x 30 mg, Aspilet 1 x 1 tab, Primperan 3 x 1 amp, antasida 3 x 1 C.
Selesaikan soal berikut dengan menggunakan metode SOAP.
4. Ny. ET 32 th, 62 kg, 150 cm, MRS dengan keluhan mual, muntah, pusing, lemas. Pada
pemeriksaan awal dijumpai udema anasarka, BP 210/120 mmHg, suhu normal. Pengakuan
keluarga sudah 2 hari terakhir minum obat tidak teratur. Adapun obat yang terakhir diminum
adalah captopril 3 x 12,5 mg. hasil pemeriksaan lab citto : Cr 14,5 mg/dL; BUN 153 mg/dL;
Na 143 meq/L; K 4,1 meq/L; Ca 2,0 meq/L. terapi yang diberikan adalah captopril 3 x 25 mg;
furosemid 3 x 40 mg; primperan 3 x 1 amp iv; infus D5% 1 x 1 flask. Berikut hasil
pemantauan tanda vitas dan kondisi klinik selama 3 hari pertama
Parameter 19/3 20/3 21/3
BP 210/120 190/100 200/110
BB 62 63 62
Mual ++ + -
Muntah ++ + -