Anda di halaman 1dari 50

DRUGS FOR AMEBIASIS

&
OTHERS ANTIPARASITE
Drugs for Amebiasis
¨ Amebiasis juga disebut disentri ameba
¨ Amebiasis merupakan infeksi saluran
pencernaan yang disebabkan
Entamoeba histolytica.
¨ Dapat akut atau kronik

¨ Keluhan :

¤ tanpa gejala
¤ Diare ringan sampai disentri berat
Penggolongan Obat Amebisid
(berdasarkan tempat kerja)
Amebisid
Amebisid Luminal
Campuran
q Bekerja dalam lumen
¨ Bekerja pada usus
dinding usus, hati ¨ Obat:
& jaringan • diyodohidroksikuin
q Bekerja pada
• yodoklorhidroksikuin
intestinal lain • Diloksanid lumen usus dan
¨ Obat: • Kiniofon jaringan
• Glikobiarsol
• Dehidroemetin • Karbarson
Emetin bismuth iodida Obat:
• Emetin •

• klefamid Metronidazole
• Klorokuin • Tetrasiklin
• Paramomisin
AMEBISID
SISTEMIK/JARINGAN
1. KLOROKUIN
KLOROKUIN
¨ Banyak ditimbun dalam hati dibandingkan
kadarnya dalam plasma
¤ untuk mengobati dan mencegah abses hati
¨ Penyerapannya hampir sempurna sehingga
kadar dalam kolon sangat rendah
¤ tidak berguna dalam mengobati amebiasis
luminal.
¨ digunakan bersama metronidazol dan
diloksanid furoat untuk mencegah relaps
¨ Dosis : 4x250 mg/hari pada 2 hari pertama,
2x250mg/hari selama 2-3 mggu
KLOROKUIN
¨ Klorokuin memberi hasil yg baik pada
kegagalan penggunaan emetin
¨ Ex juvantibusà jika kelainan hati krn
amuba, dengan klorokuin segala keluhan
& gejala hati akan hilang
¨ Klorokuin juga efektif à pengobatan
malaria
2. EMETIN &
DEHIDROEMETIN
EMETIN
¨ Emetin HCl kristal putih kekuningan, mudah
larut air dan alkohol
¨ Emetin HCl iritatif terhadap selaput lendir
¨ Dehidroemetin kurang toksik dibanding emetin
¨ Emetin membunuh E.histolytica secara langsung
dan efektif terhadap bentuk motil drpd kista
¨ Dosis terapi langsung membunuh tropozoit
¨ Untuk membunuh kista à dosis besar
efek samping lebih banyak
EMETIN
¨ Emetin menghambat sintesis protein sel-sel
eukariotik dgn jalan menghambat perpindahan
ribosom sepanjang m-RNA
¨ Pemberian secara IM dan diserap baik di
tempat suntikkan
¨ Pemberian secara SK à eksem lokal, urtikaria&
purpura pada kulit
¨ Pemberian oral à merangsang saluran cerna
EMETIN
¨ Emetin diserap baik ditempat suntikan, tapi
dimetabolisme dan diekskresikan secara
lambat
¨ 20-40 menit setelah suntikan sudah
ditemukan pada urin
¨ 40-60 hari setelah pengobatan masih
ditemukan pada urin
¨ Emetin berkumpul dalam hati sampai 1 bulan,
setelah pemberian obat tunggal.
EMETIN
¨ Kegagalan terapi dengan emetin : 10-15% kasus
¨ Perbaikan klinik terjadi 1-3 harià pemeriksaan
tinja tidak ditemukan motil/kista
¨ Jika ditemukan??
¤ Masih ada trofozoit dalam usus besar
¨ Emetin HClà20,30,60 mg per ampul
¨ Dosis anak: max 1mg/kgBB tidak lebih dari 5
hari
¨ Dosis dewasa : max 60mg/hari, tidak lebih dari
5 hari
DEHIDROEMETIN
¨ Dosis dehidroemetin (sediaan ampul 60 mg)
¨ Dewasa : 1-1,5 mg/kgBB per hari, max 90
mg perhari, selama 5 hari
¨ Anak : : 1-1,5 mg/kgBB per hari terbagi 2,
selama 5 hari
¨ Terapi ulangan 2 mggu setelah selesai
rangkaian terapi 1
¨ KI : penderita usia lanjut, ibu hamil, penderita
jantung,ginjal, anak (hati-hati)
AMEBISID LUMINAL
1. DILOKSANID FUROAT
DILOKSANID FUROAT
¨ Derivat dikloro-asetamid, bubuk kristal
putih hampir tidak larut air
¨ Pengobatan pembawa kista yang
asimtomatik
¨ Indikasinya à untuk pengobatan amebisid
intestinal
¨ Setelah per oral: dihidrolisa dalam mukosa
intestinum dan diloksanid diadsorbsi kira2 90%.
¨ Obat yg tdk diadsorbsi dalam keadaan
amebisid aktif.
DILOKSANID FUROAT
¨ Efek samping : cukup ringan , flatulen,
mulut kering, gatal2 dan urtikaria, Obat
tdk boleh diberikan pada wanita hamil
dan anak2 dibawah 2 tahun
¨ Sediaan : tablet 500 mg

¨ Dewasa: oral 3x sehari 1 tablet selama


10 hari
¨ Anak : 20 mg/kgBB/hari, dosis terbagi
tiga selama 10 hari
DILOKSANID FUROAT
2. ANTIBIOTIK
(PAROMOMISIN, TETRASIKLIN)
Antibiotik
(paromomisin/tetrasiklin)
¨ Antibiotik aminoglikosida, hanya efektif
untuk bentuk intestinal E. histolytica karena
sulit diadsorbsi di sal pencernaan
¨ Juga bersifat antibakteri à menurunkan
populasi flora intestinal
¨ Bersifat langsung, karena efeknya pada
membran sel , sehingga terjadi kebocoran
sel. Sangat sedikit yang diabsorbsi
peroral yang dikeluarkan melalui urine
¨ Efek samping berupaà gangguan
pencernaan dan diare.
3. DERIVAT 8-HIDROKSIKUINOLON
(DIIODOHIDROKSIKUIN,
IODOKLORHIDROKSIKUIN, KINIOFON)
DERIVAT 8-HIDROKSIKUINOLON

¨ Efektif terhadap amuba di lumen usus, tidak


untuk amubiasis hati
¨ Efektif untuk motil dan kista
¨ Efek samping: SMON (subacute myelo-optic
neuropathy)à Jepang
à faktor lingkungan
à nyeri perut, parestesia, disestesia (bagian
kaki)
à kelemahan otot kaki, kebutaan, kelainan
fungsi saraf otonom, psikologik dan lidah
berwarna hijau
DERIVAT 8-HIDROKSIKUINOLON

¨ Efek samping lain: menggigil, demam,


dermatitis, iritasi anus, gangguan sal.cerna,
sakit kepala, pembesaran kelenjar tiroid
¨ KI : gangguan faal hati
¨ Di Indonesia : pil Ciba(
IODOKLORHIDROKSIKUIN)
à ditarik 1989
à efek anti amuba ≠, potensi SMON
4. SENYAWA ARSEN
(KARBARSON & GLIKOBIARSOL)
Amubisid intestinal akut& kronis
tidak digunakan lagiàefek samping>>
AMUBISID CAMPURAN
METRONIDAZOLE
METRONIDAZOLE
Pengobatan Amebiasis
¨ Umumnya dengan kombinasi

metronidazol + obat amebisid luminal


contohnya diloksanid furoat
¨ Kombinasi ini à kesembuhan 90%
¨ Bersifat toksik à ameba, organisme
anaerob dan utk sel2 anoksik, atau
hipoksik

¨ Beberapa parasit protozoa anaerob


mengandung protein yang memberikan
elektron berpotensi redoks rendah,
bekerja dalam reaksi pemindahan
elektron dalam metabolisme.
¨ Grup nitro metronidazol dapat berfungsi
sebagai penerima elektron, membentuk
senyawa sitotoksik tereduksi yang
mengikat protein dan DNA sehingga
membawa kematian
Spektrum Antimikroba
METRONIDAZOLE
¨ Obat pilihan utk E histolytica à
¤ membunuh trofozoit E. histolytica,
Giardia lamblia dan Trichomonas vaginalis
¤ Bakteri kokus anaerob, bacillus
negatif anaerob, dan basil positif
anaerob, clostridia

¨ Efektif untuk pengobatan abses otak à


dapat melewati sawar darah-otak

¨ Resistensi , jarang
¤ Ada à trichomonas yang resisten
PEMBERIAN DISTRIBUSI
¨ Pada pemberian oral
¤ Diadsorbsi cepat dan sempurna. Utk
pengobatan amebiasis, biasanya diberikan
dengan amebiasid luminal (diloksanid
furoat)

¨ Tersebar ke seluruh jaringan dan


cairan tubuh

¨ Dalam kadar terapeutik dapat


ditemukan dalam : cairan vagina,ludah
, air susu dan serebrospinal.
NASIB
Ò Metabolisme tergantung pada oksidasi rantai
samping metronidazol oleh fungsi enzim
oksidase campuran dalam hati, diikuti oleh
glukoronidase, ok itu pemggunaan bersama
dengan obat2 induksi sistem enzim à
mempercepat metabolisme

Ò Dengan simetidinà memperpanjang waktu


paruh plasma

Ò Obat dan metabolità diekskresi dalam urine

Ò Akan menumpuk pada penderita gangguan hati


EFEK SAMPING
¨ Paling sering : sal pencernaan; mual,
muntah, nyeri epigastrik dan kram
perut
¨ Rasa logam yang tdk enak dalam
mulut
¨ Moniliasis rongga mulut

¨ Efek samping yang jarang terjadi :


pusing , vertigo dan mati rasa, bila
terjadi obat harus dihentikan
¨ Bila digabung dengan alkohol à efek
disulfiram
INTERAKSI OBAT
¨ + alkohol à sakit kepala
¨ + simetidin à kadar metronidazol
¨ + siklosporin à kadar siklosporin darah
¨ + phenobarbitalà waktu paruh eliminasi
diperpanjang menjadi 6,4 - 23,4 jam
¨ + warfarin à hipoprotrombinemia

Australian Prescription Products guide Vol A-1,


1995 hal 129
Pemilihan Obat Amebesid
¨ Pengobatan berhasilà pemeriksaan lab
berkala selama 6 blnàtidak ditemukan amuba
dan kista
¨ Mencegah infeksi ulang:
¤ Pemberiaan amebisid jaringan dan lumen usus
¤ Meningkatkan higienitas perorang & lingkungan

¨ Diet rendah residu


¨ Diet KH dan protein yang mudah dicerna
¨ obat anti mikrobaà mengendalikan infeksi
yang menyertai amubiasis
Pemilihan obat amebiasis
Jenis Infeksi Obat terpilih Obat pilihan lain
Pembawa kista (Asimtomatis) Diloksanid Furoat Iodoquinol, Paromomisin

Infeksi usus ringan Metronidazole diikuti dengan Metronidazole, klorokuin,


iodokuinol paromomisin

Infeksi usus berat Metronidazole diikuti dengan Dehidroemetin atau emetin


iodokuinol diikuti iodokuinol

Abses jaringan (biasanya hati) Metronidazole plus diloksanid, Dehidroemetin atau emetin
diikuti dengan klorokuin diikuti klorokuin dan diloksanid
DRUGS FOR
PNEUMOCYSTOSIS&TOXOPLASMOSIS
PENTAMIDINE
¨ Mekanisme Kerja
menghambat glikolisis dan menghalangi
metabolisme asam nukleat parasit
¨ Indikasi
pemberian IV /IM 1x sehari selama 21 hari à
pnemonia aktif pada pasien terinfeksi HIV
¨ Efek samping
Hipotensi, hipoglikemia, anemia, neutropenia
Efek samping diminimalkan dengan pemberian
melalui inhalasi
Trimethoprim-Sulfamethoxazol
TMP-SMZ
¨ Indikasi
Obat pilihan utama untuk profilaksis dan treatment
pneumocystis pneumonia (PCP)à 1x sehari po/iv
Profilaksis pada px AIDS jika CD4 dibawah 20
sel/µl
Profilaksis untuk toxoplasma
¨ Efek samping
gangguan GI, rash, demam, neutropenia dan
trombositopenia
Antifolat drug :
Pirimetamin- Sulfonamid
¨ Indikasi
Toxoplasma gondii
Profilaksis toxoplasmosis dan PCP pd px AIDS
¨ Pada px alergi sulfa à diganti clindamisin
¨ Efek samping
iritasi lambung, sakit kepala, insomnia, tremor,
anemia, trombositopenia
Atovaquone
¨ Mekanisme Kerja:
Menghambat transportasi elektron di
mitokondria dan menganggu metabolisme folat
Pemberian p.o dan bersamaan dengan makanan
¨ Indikasi
PCP (penumocystis pneumonia)
¨ ES
rash, batuk, mual, muntah, diare demam dan
mengganggu fungsi hati
DRUG FOR
TRYPANOSOMIASIS
Drug For Trypanosomiasis
PENTAMIDINE
MELARSOPROL
NIFURTIMOX
SURAMIN
Drug for Leishmaniasis
Sodium stiboglukonate
àMenghambat glikolisis dan mempengaruhi

metabolisme asam nukleat parasit


Alternative drug:
Pentamidine
Metronidazole
Amphoterisin B
Drug Primary Indication

Melarsoprol Drug of choice in African sleeping sickness (CNS


stage of trypanosomiasis) and in mucocutaneous
forms of the disease
Nifurtimox Trypanosoma cruzii

Pentamidine Hemolymphatic stage Trypanosomiasis &


Pneumocystis carinii pneumonia
Pirimetamin- Toxoplasmosis
Sulfadiazin PCP
Sodium Leishmaniasis
stibogluconate
Suramin T. Brucei gambiense, T. rhodesiense
Trimetoprim- Pneumocystosis carinii
sulfametoksazol
Thank You
For Attention

Anda mungkin juga menyukai