CILOTAZOL
TABLET 100 MG
Disususn
Oleh :
M.Farhan Kenedy
21181081
1
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
ASPEK PELAYANAN
2
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
CILOTAZOL 100mg
Nama Kimia
Cilostazolum; OPC-21; OPC-13013.
6-[4-(1-Cyclohexyl-1Htetrazol-5-yl)butoxy]-3,4-dihydrocarbostyril
Rumus Kimia
C20H27N5O2 BM 369,46
BM 369,46
Silostazol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%
C20H27N5O2, dihitung terhadap zat yang telah dikerin gkan.
Pemerian
Hablur putih, sampai hampir putih
Kelarutan
Mudah larut dalam kloroform; agak sukar larut dalam methanol dan salam etanol;
sukar larut dalam kloroform; praktis tidak larut dalam air.
Jarak lebur
Antara 195º dan 199º; lakukan penetapan menggunakan zat yang telah dikeringkan
pada hampa udara selama 24 jam dan kemudian pada suhu 105º selama 2 jam.
pH
Antara 4,0 dan 5,5
3
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
tidak. Desember
1949)
4
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
II.2 Bentuk Senyawa Aktif (asam, basa, garam, ester, bentuk pro-drug) Farmakope
Indonesia
Cilostazol yang digunakan dalam pembuatan digunakan bentuk base. dimana senyawa cilotazol Edisi V hal.
yang terdapat dipasaran hanya ada bentuk dasarnya saja. 1190-1192
Contoh : Antiplatelet dan Vasodilator yang digunakan untuk mengatasi klaudikasio intermiten, yakni
kondisi yang menyebabkan sakit pada tungkai ketika berjalan karena pembuluh darah mengalami
penyempitan, yang biasanya terjadi pada penyakit arteri perifer.
b.Mekanisme kerja
Cilostazol bekerja dengan menghambat platelet (trombosit) saling menempel sehingga mencegah
terjadinya penggumpalan darah. Cilostazol juga membuat pembuluh darah melebar (vasodilator),
sehingga memperlancar aliran darah dan menambah pasokan oksigen pada sel tubuh.
Cilostazol adalah inhibitor selektif phosphodiesterase tipe 3 ( PDE 3 ) dengan fokus terapeutik pada
peningkatan cAMP. Peningkatan cAMP menghasilkan peningkatan bentuk aktif protein kinase
A (PKA), yang secara langsung berkaitan dengan penghambatan dalam agregasi trombosit.
4. Elimminasi
Dieliminasi dalam urin (74%) dengan sisanya di faeces (20%). Metabolit aktif
memiliki eliminasi jelas paruh 11 hingga 13 jam. Cilostazol memiliki ikatan protein 95
5
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
hingga 98%.
5. Waktu durasi
Oral 4-6 jam
II.5 Indikasi & Dasar Pemilihan AHFS 2011
100 mg dua kali sehari saja atau dalam kombinasi dengan aspirin (misalnya, 81 mg sehari)
telah digunakan pada sejumlah pasien terbatas digunakan sebagai obat klaudikasio intermiten,
yakni kondisi yang menyebabkan sakit pada tungkai ketika berjalan karena pembuluh darah
mengalami penyempitan
II.6 Kontraindikasi dan Alasannya AHFS 2011
Cilostazol dikontraindikasikan untuk penderita:
a. Kontraindikasi pada pasien dengan CHF dari setiap keparahan. 1, 2 Penurunan
kelangsungan hidup yang diamati pada pasien dengan New York Heart Association
(NYHA) kelas III atau IV CHF yang menerima obat lain yang menghambat jenis
phosphodiesterase (PDE)
b. CHF keparahan apapun.
c. Gangguan hemostatik atau perdarahan patologis aktif, seperti perdarahan ulkus peptikum
atau perdarahan intrakranial
d. Diketahui hipersensitivitas terhadap cilostazol atau bahan apa pun dalam formulatio
II.7 Dosis (sesuai indikasi) & Perhitungan (AHFS,
Dewasa 2011)
Klaudikasio Intermiten
Oral 100 mg dua kali sehari.
Pasien yang menerima terapi bersamaan dengan CYP3A4 (misalnya, diltiazem, eritromisin,
itrakonazol, ketokonazol) atau CYP2C19 (misalnya, omeprazol) inhibitor: Awalnya, 50 mg dua
kali sehari.
Trombotik Komplikasi Angioplasty Koroner
Oral: 100 mg dua kali sehari saja atau dalam kombinasi dengan aspirin (misalnya, 81 mg sehari)
telah digunakan dalam jumlah terbatas pada pasien
6
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
7
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
8
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
Cilostazol biasanya diberikan dalam bentuk base. Dimana senyawa cilotazol yang terdapat
dipasaran hanya ada bentuk dasarnya saja.
9
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
10
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
ASPEK PEMBUATAN
Eksipien yang digunakan dan alasan pemilihan eksipien dan konsentrasi yang digunakan
(harus ada dalam rentang konsentrasi yang diperbolehkan di pustaka sesuai dengan fungsinya)
a. Kalsium Carboksilmetilselulosa Calcium (Rowe, 117-118)
11
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
Pemerian
Serbuk putih ke putih kekuningan, bubuk higroskopik, tidak berbau.
Kelarutan
Larut dalam air, larut dalam aseton, diklorometana, etanol (95%) dan methanol, sedikit
larut dalam eter, tidak larut dalam lemak dan minyak mineral.
Inkompatibilitas
Karboksimetilselulosa kalsium tidak sesuai dengan larutan asam kuat dan dengan
garam terlarut dari besi dan beberapa lainnya logam, seperti aluminium, merkuri, dan
seng. Ini juga tidak kompatibel dengan xanthan gom. Presipitasi dapat terjadi pada pH
<2, dan juga ketika dicampur dengan etanol (95%). Karboksimetilselulosa calcium
membentuk kompleks dengan gelatin dan pektin. Ini juga membentuk kompleks
dengan kolagen dan mampu mempercepat protein tertentu yang bermuatan positif.
Stabilitas
Karboksimetilselulosa kalsium stabil meskipun bersifat higroskopik. Di bawah kondisi
kelembaban tinggi, karboksimetilselulosa kalsium dapat menyerap air dalam jumlah
besar (> 50%). Di tablet, ini telah dikaitkan dengan penurunan kekerasan tablet dan
peningkatan waktu disintegrasi.
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam etanol 96 % dan dalam air dingin; Pati dapat larut dalam air
panas pada suhu diatas titik gelatinasinya; sebagian larut dalam dimetilsulfosid dan
dimetilformamid
Stabilitas
Bersifat higroskopis, stabil pada suhu ruangan. Harus disimpan dalam wadah tertutup
baik pada tempat sejuk dan kering.
Inkompatibilitas
Pati inkompatibilitas dengan zat pengoksidasi kuat dan senyawa yang dibentuk dengan
iodine
Fungsi dan konsentrasi yang dibuat
Pati jagung dapat digunakan di kedua kapsul
dan tablet untuk meningkatkan kemampuan mengalir, meningkatkan disintegrasi dan
tingkatkan kekerasan.
12
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
13
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
Pengisi tablet (konsentrasi 20-90% b/b); penghancur tablet (konsentrasi 5-15% b/b);
adsorben (20-90%)
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas dengan diethylstilbestrol
Stabilitas
Higroskopis, dapat menyerap air dalam jumlah besar tanpa menjadi cair. Ketika
digunakan dalam suatu sistem larutan pada pH 0-7.5, koloid silikon dioksida dapat
meningkatkan viskositas. Harus disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat
kering dan sejuk.
Inkompatibilitas
14
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
Laktosa dapat berubah warna menjadi coklat jika bereaksi dengan senyawa yang
mengandung gugus amin primer (rekasi maillard). OTT : asam amino, aminofilin,
amfetamin, lisinopril.
Stabilitas
Pada kondisi lembab (RH>80%) dapat terjadi pertumbuhan kapang. Selama disimpan,
laktosa dapat berubah warna menjadi kecoklatan. Reaksi ini dipercepat oleh panas dan
kondisi lembab. Harus disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat sejuk dan
kering
Fungsi dan konsentrasi yang dibuat
Pengisi tablet (konsentrasi 65-85% b/b) (hope edisi 6hal 359-361, 2009)
15
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
Kesimpulan berisi: Sediaan yang akan dibuat Cilotazol tablet, kekuatan sediaan 100mg,
bobot per tablet 250mg, penggunaan Dewasa
Formula utama (komposisi untuk satu tablet)
Bahan Fungsi
Microcrystalline Penghancur,
cellulose absorben
Bahan Fungsi
Laktosa Pengisi
16
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
product edisi ke
2
IV. 2 Perhitungan & Penimbangan Handbook of
pharmaceutical
Bahan Konsentrasi Jumlah yang Fungsi manufacturing
(mg) dibuat/1000 formulation
tablet (g) kopretion salut
Cilostazol 100 100 Zat aktf product edisi ke
Carboxymethylcell 30 30 Penghancur 2
ulose
calcium
Corn starch 52,5 52,5 Pengisi
Hydroxypropyl 30 30 Pengikat
methylcellulose
Magnesium 7,5 7,5 Lubrikan
stearate
Microcrystalline 30 30 Penghancur,
cellulose absorben
IV. 3 Prosedur Pembuatan Sediaan
17
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
2. Kecepatan alir
Uji Sifat Alir (Liebermann & Lachman, 2008)
Uji sifat alir terdapat dua metode untuk mengujinya yang perrtama
dengan metode corong dan yang kedua yaitu metode sudut istirahat.
Prinsip dari metode sudut istirahat ini yaitu pengukuran sudut yang
terbentuk dari lereng tumbuhan granul yang mengalir bebas dari
corong terhadap suau bidang datar.
Alat : corong alat uji waktu alir
Waktu alir adalah waktu yang diperlukan untuk mengalir dari
sejumlah granul melalui lubang corong yang diukur adalah
sejumlah zat yang mengalir dalam suatu waktu tertentu. Untuk 100
g granul waktu alirnya tidak boleh kurang dari 10 detik.
4. Kompresibilitas
18
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
IV. 5 Uji Mutu Farmasetik Sediaan Akhir (disesuaikan dengan Pustaka: FI IV,
Pustaka) USP, The
Theory and
1. Keseragaman ukuran (FI ed. III) Practice of
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali Industrial
tebalnya tablet Pharmacy.
2. Keseragaman Bobot (FI ed III) dan Keseragaman sediaan (FI ed. IV)
a. Keseragaman Bobot
Keseragaman bobot ditetapkan sebagai berikut (FI ed. III):
Ditimbang 20 tablet dan dihitung bobot rata-ratanya
Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan
pada kolom “A” dan tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga dalam kolom “B”.
Jika perlu dapat diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satu tablet
pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang
ditetapkan dalam kolom “A” maupun kolom “B”.
b. Keseragaman sediaan
Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua
metode, yaitu keragaman bobot atau keseragaman kandungan.
19
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
Disolusi
Siapkan dilakukan pada suhu 37 ° C ± 1 ° C menggunakan metode aduk
(50 rpm) dengan 10 mLbuffer fosfat (pH 6,8) sebagai media
pembubaran. Pada yang telah ditentukan interval waktu, 0,5 mL media
lepas disampel dan disaring. The filtrates dianalisis oleh Metode HPLC
dijelaskan sebelumnya. Didapat nilai Q sebesar 70%
20
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
V. Analisis Masalah & Penyelesaiannya yang Berkaitan dengan Pengujian Mutu Serta
Usulan Teknik Metode Analisis yang akan Digunakan
21
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
V. 1 Gugus fungsi, rangka molekul & ion yang dapat digunakan sebagai Clarke's
dasar untuk analisis Analysis of
Drugs and
Poisons
Amin Sekunder
B Amin Tersier
Keton
Eter
Benzen
Diazena
22
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
UV IR
Clarke's
Analysis of
Drugs and
Poisons
Stabilitas
Tablet Cilotazol harus disimpan pada suhu ruang 25° C. Meskipun bisa
terpapar 15-30° C dalam wadah tertutup dan tidak terkena matahri
langsung.
Kemurnian
Tablet Cilotazol mengandung cilotazol C20H27N5O2 tidak kurang dari
90% dan tidak lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada etiket.
23
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
- KCKT
- UV
- Chromatographic
- Kertas
- Lapis tipis
KLT
1. Fase gerak : Campuran kloroform, P-metanol, P-asam format 96% P
(90:5:5).
2. Pelarut : Campuran kloroform ,P-asam format 96% P (19:1).
3. Larutan baku : Timbang sejumlah Cilotazol BPFI larutkan dalam
Pelarut hingga kadar 10 mg per ml.
4. Larutan uji : Serbuk haluskan sejumlah tablet setara dengan lebih
kurang 100 mg cilotazol, campur dengan 20 ml Pelarut, hangatkan di
atas tangas air selama beberapa menit, dinginkan dan saring melalui
penyaring kaca masir ukuran medium.
5. Prosedur Totolkan masing-masing 10 μl Larutan baku dan Larutan uji
pada lempeng kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan
lempeng ke dalam bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan
Fase gerak, biarkan merambat hingga lebih kurang 15 cm. Angkat
lempeng, biarkan kering di udara dan amati di bawah cahaya ultraviolet
254 nm: harga Rf, bercak utama yang diperoleh dari Larutan uji sesuai
dengan yang diperoleh dari Larutan baku
KCKT
1. Media disolusi: 900 ml larutan natrium lauril sulfat 1,0% dalam asam
klorida 0,1 N.
2. Alat tipe 2: 75 rpm.
3. Waktu: 120 menit.
4. Dapar : Larutkan 8,0 g natrium hidroksida P dalam 2000 ml air,
tambahkan 3,0 g natrium lauril sulfat P, campur. Tambahkan 20 ml asam
fosfat P, atur Ph hingga 2,5 dengan penambahan asam fosfat P.
5. Fase gerak Buat campuran asetonitril P– Dapar (3:7) saring dan
awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian
sistem seperti tertera pada Kromatografi.
6. Larutan baku : Timbang saksama lebih kurang 25 mg Cilotazol BPFI ke
dalam labu tentukur 50-ml, tambahkan 10 ml asam format P, encerkan
dengan metanol P sampai tanda. Encerkan secara kuantitatif dan jika
perlu bertahap dengan Media disolusi hingga diperoleh larutan dengan
kadar yang sama dengan alikuot.
7. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm, dan
kolom 4,6 mm x 3 cm berisi bahan pengisi L7, laju alir lebih kurang 1
ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur:
simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih
kurang 10 μl) Larutan baku dan alikuot ke dalam kromatograf, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak utama.
24
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
8. Toleransi Dalam waktu 120 menit harus larut tidak kurang dari 75% (Q)
C20H27N5O2 dari jumlah yang tertera pada etiket.
____
Analisa kualitatif
Metode utama
- Menggunakan Spektrum serapan inframerah
Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium
bromida P menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang
yang sama seperti pada Cilotazol BPFI.
Metode alternative
- Menggunakan Kromatografi cair kinerja tinggi
Waktu retensi puncak utama pada kromatogram Larutan uji sesuai dengan
Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.
Analisa kuantitatif
Metode utama
- Menggunakan Kromatografi cair kinerja tinggi
o Fase gerak yang digunakan adalah campuran air-asetonitril P- metanol P
(10:7:3)
o Larutan baku yang digunakan Cilotazol BPFI
o Caranya dengan menyuntikkan secara terpisah masing-masing sejumlah
volume sama (lebih kurang 10 μl) Larutan baku dan Larutan uji, ke
dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama.
Waktu retensi puncak utama pada kromatogram Larutan uji sesuai
dengan waktu retensi puncak utama pada kromatogram Larutan baku
yang diperoleh pada Penetapan kadar
Metode alternatif
- Menggunakan Spektro
Nama Obat
Farazol
Cilotazol Tablet 100mg
25
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
Indikasi
Antiplatelet Vasodilator
Kontraindikasi
Gangguan ginjal berat: bersihan kreatinin ≤ 25 ml / mnt. Gangguan hati sedang atau
berat. Gagal jantung kongenesif. Pasien dengan predisposisi perdarahan yang
diketahui (misalnya ulkus peptikum aktif, baru-baru ini (dalam enam bulan) stroke
haemoragik. Pasien dengan riwayat takikardia ventrikel. Pasien yang diobati secara
bersamaan dengan dua atau lebih agen antiplatelet atau antikoagulan. Pasien dengan
angina pektoris yang tidak stabil, infark miokard dalam 6 bulan terakhir, atau
intervensi koroner dalam 6 bulan terakhir.
Efek samping
Efek samping Cilotazol diantranya adalah mengantuk, sakit kepala, diare, Kesemutan,
nyeri sendi, batuk, pilek, pusing, Mudah memar atau berdarah, infeksi saluran
pernafasan, takikardia.
Bentuk sediaan
Tablet
Volume / jumlah
1 Box terisi 10 blister @ 10 tablet
Dosis
Kecuali ditentukan lain oleh dokter, dosis dianjurkan adalah :
Dewasa : Berikan 1 tablet setidaknya satu setengah jam sebelum atau 2 jam setelah
sarapan dan makan malam
Cara pakai
Ditelan dengan air
26
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
Peringatan
Farazol tidak sesuai untuk anak-anak dibawah 12 tahun. Farazol tidak boleh
digunakan untuk jangka panjang atau degan dosis tinggi tanpa resep dari dokter.
Label kocok dahulu, harus dengan resep dokter, obat luar, dll (bila perlu)
Harus dengan resep dokter
Batas kadaluarsa
Desember 2022
Cara simpan
Simpan ditempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak.
No. Bets
18101
No. Registrasi
GKL1818121810A1
Nama pabrik
P.T. KND PHARMACEUTICAL
®
FARAZOL
Simbol pabrik TABLET
Cilotazol 100mg
Komposisi :
Cilotazol .......... .................................... 100mg
Indikasi :
Alamat pabrik Mengurangi nyeri otot dan kram yang terjadi
selama berolahraga.
Palembang, Indonesia Aturan Pakai :
Dewasa :
1 tablet setelah makan setiap 12 jam setelah
sarapan dan makan malam.
Efek Samping :
Sakit kepala, kesemutan, nyeri sendi,
takikardidiare, mudah memar dan berdarah,
batuk, pilek, pusing,.
Kontra Indikasi :
Ganguan gijal berat, gangguan hati,
CHF, penggunaan antiplatelet lain.
PERINGATAN :
JANGAN DIGUNAKAN TANPA RESEP
DOJTER.
No Reg : DKL1818121810A1
No Batch : 181010
Exp : Desember 2022
HET : Rp. 170.500,-
27
Diproduksi Oleh:
PT. KND
PHARMACEUTICAL
PALEMBANG (SUMATERA SELATAN)
INDONESIA
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
MANCLOR
Chloramphenicol
CHLORAMPHENICOL BASE 250 MG
10 STRIP @ 10 KAPSUL
MAN CH LOR
KOMPOSISI : DOSIS :
Tiap kapsul mengandung chloramphenicol base 250 mg - Dewasa, anak-anak dan bayi berumur di atas 2 minggu : 50
Mg/kg bobot badan sehari dalam 3-4 dosis terbagi
INDIKASI : - Bayi berumur di bawah 2 minggu : 25 Mg/kg bobt badan
Pilihan utama untuk pengobatan tifus, paratifus sehari dalam dosis terbagi
Infeksi berat yang disebabkan oleh :
Salmonella Sp. Simpan dalam wadah tertutup rapat (25-30° C)
H. Influenzae Harus Dengan Resep Dokter
Ricketsia No. Batch :∞
MANCHLOR
base 250 mg kapsul
MANCLOR
Chloramphenicol
10 STRIP @ 10 KAPSUL
EFEK SAMPING :
Diskrasia darah terutama aplastik anemia yang dapat menjadi
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
serius dan fatal.
Tidak dianjurkan penggunaan untuk wanita hamil dan
Gangguan gastrointestinal misalnya: mual, muntah, diare.
menyusui karena keamanannya belum dapat dipastikan.
Reaksi hipersensitif lainnya misalnya anafilatik, urtikaria.
Pemakaian jangka panjang perlu dilakukan pemeriksaan
Sindrom gray pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur.
hematologi secara berkala.
Hanya digunakan untuk infeksi yang sudah jelas
KONTRAINDIKASI :
penyebabnya, kecuali bila ada kemungkinan infeksi berat.
Perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan
28
timbulnya superinfeksi dengan bakteri dan jamur.
Penderita yang hipersensitif terhadap chloramphenicol.
Penderita gangguan fatal hati yang berat.
Penderita gangguan ginjal yang berat.
Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi
ginjal dan hati, bayi yang lahir prematur.
INTERAKSI OBAT : Lihat Brosur
Tidak untuk pencegahan infeksi, pengobatan influenza,
batuk dan pilek.
HET untuk 100 kapsul : Rp. 90.0000,-
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
FARAZOL
CILOTAZOL 100 MG
1BLISTER @ 10 TABLET
FARAZOL
KOMPOSISI : DOSIS :
Tiap kapsul Cilotazol 100 mg - Dewasa, anak-anak dan bayi berumur di atas 2 minggu : 50
Mg/kg bobot badan sehari dalam 3-4 dosis terbagi
INDIKASI :
Antiplatelet Vasodilator - Bayi berumur di bawah 2 minggu : 25 Mg/kg bobt badan
Pilihan utama untuk pengobatan tifus, paratifus sehari dalam
Exp. Date :∞
Tgl. Produk :∞
FARAZOL
CILOTAZOL 100 MG
1 BLISTER @ 10 TABLET
EFEK SAMPING :
Diskrasia darah terutama aplastik anemia yang dapat menjadi
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
serius dan fatal.
Tidak dianjurkan penggunaan untuk wanita hamil dan
Gangguan gastrointestinal misalnya: mual, muntah, diare.
menyusui karena keamanannya belum dapat dipastikan.
Reaksi hipersensitif lainnya misalnya anafilatik, urtikaria.
Pemakaian jangka panjang perlu dilakukan pemeriksaan
Sindrom gray pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur.
Bersihan kreatinin secara berkala.
Hanya digunakan untuk infeksi yang sudah jelas
KONTRAINDIKASI :
penyebabnya, kecuali bila ada kemungkinan infeksi berat.
Penderita yang hipersensitif terhadap cilotazol.
Perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan
Penderita gangguan fatal hati yang berat.
Penyakit penyerta.
Penderita gangguan ginjal yang berat.
Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi
ginjal dan hati, bayi yang lahir prematur.
INTERAKSI OBAT : Lihat Brosur
DAFTAR PUSTAKA
29
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
1. American Society of Health System Pharmacist. 2011. AHFS Drug Information. United State of
America
2. Brunton, L.L., Dandan, R.H., dan Knollmann, B.C. 2017. Goodman & Gilman’s The Parmacological
Basis of Therapeutics. Thirteen editions. New York: Mc Graw Hill Education.
3. Florey, K. 1975. Analytical Profiles of Drug Substances and Excipients. Volume 04. New York:
Academic Press
4. Florey, K. 1976. Profiles of Drug Substances, Excipients, and Related Methodology. Volume 05. New
York: Academic Press
5. Kemenkes RI, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
6. Katzung, B.G., dan Trevor, A.J. 2014. Basic & Clinical Pharmacology. Thirteen Edition. New York: Mc
Graw Hill Education.
7. Moffat, A.C., dan Galicket, L.Y. 2004. Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons In Pharmaceuticals,
Body Fluits and Postmortem Material. Third edition. London: Pharmaceutical Press.
8. Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Sixth
edition. New York: Pharmaceutical Press
9. Sweetman, S.C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference. Thirty sixth edition. London:
Pharmaceutical Press.
10. USPDI. 1997. Drug Information for the Health Care Professional 17 th ed. Volume 1. Greenwood
Village, CO: Micromedex. Inc.
30