Resep III
Dr.Rian
Jl.Undata No.108 Palu
SIP : 139/Kanwil/Nakes 90
R/ Epexol 22,5 mg
Inolin 3 mg
Histapan 60 mg
m.f.pulv.no XV
S.t.dd pulv I
2. Impetigo
A. Definis
Istilah impetigo berasal dari Bahasa latin yang berarti serangan, dan
telah igunakan untuk menjelaskan gambaran seperti letusan
berkerupang yang biasa Nampak pada daerah permukaan kulit.
Impetigo adalah penyakit infeksi kulit yang sangat menular yang
umumnya terhadi pada bayi dan anak-anak. Impetigo biasanya berupa
luka merah pada wajah, khisinya disekitar hidung dan mulut
(Smeltzer,2001)
B. Etiologi
Ada dua jenis bakteri yang menyebabkan impetigo diantaranya adalah
staphylocoscus pyogenes dan staphylococcus aereus. Kedua jenis
bakteri ini dapat hidup dikulit sampai mereka masuk kke dalam tubuh
melalui luka dan menyebabkan infeksi. Pada orang dewasa, impetigo
biasanya disebabkan dari cedera pada kulit dan sering disebabkan oleh
kondisi lain seperti dermatitis. Anak-anak umumnya terinfeksi melalui
luka atau gigitan serangga, tetapi mereka juga bia mengalami impetigo
tanpa memiliki cedera kulit apapun (Smeltzer,2001)
C. Patofisiologi
Impetigo adalah infeksi yang disebakan oleh streptoccosus beta
hemolgtitus grup A (GABHS) atau streptococoocus aereus.
Organisme tersebut masuk melalui kulit yang terluka melalui
transmisi kontak langsung. Setelah infeksi, tesi yang baru mungkin
terlihat pada pasien tanpa adanya kerusakan pada kulit. Seringnya tesi
ini menunjukkan beberapa kerusakan fisik yang tidak terlihat pada
saat dilakukan pemeriksaan (Smeltzer,2001)
D. Manifestasi Klinik
Gejala klinis impetigo adalah dimulai dari munculnya kelainan kulit
berupa entema dan vesikel yang cepat menyebar dan memecah dalam
waktu 24 jam. Pada awalnya akan dijumpai ruam merah yang
lembutm kulit mengeras/krusta (noney-colored crusts), gatal, luka
yang sulit menyembuh. Pada impetigo bullosa, mungkin akan
dijumpai gejala demam, diare dan kelemahan umum (Smeltzer,2001)
III. Kelengkapan Resep
Inscriptio
Nama dokter Dr.Rian
Alamat Jl.Undata no.108 Palu
No.izin praktek SIP: 39/Kanwil/Nakes90
No.resep 3
Tanggal 06 Maret 2017
Invocatio
R/ Resipe : Ambillah
Praescriptio
Nama obat Epexol, Inolin,, histapan
Komposisi Epexol : 22,5 mg. inolin : 3 mg, histapan ; 60 mg
m.f Misce fac : campur dan buatlah
pulv Pulveres : serbuk terbagi
No.XV Numero Quinauedecim : sebanyak lima belas
S Signa : tandai
T Ter : tiga kali
Dd De die : sehari
Pulv I Pulveres Unum : satu bungkus
Subscriptio
Pro An. Masran (1 bln-3,6 kg)
Alamat Jl. Mawar No. 1
V. Uraian Bahan
1. Ambroksol HCL / Epexol (Martindale 36 th edition, 1550)
Nama resmi : AMBROXOL HYDROCHLORIOG
Nama lain : Ambroksol HCL
RM/BM : C13H18Br8N2O.HCL/414,6
Pemerian : Bubuk kristal, putih, atau kekuningan
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam diklorometana,
larut dalam metil alkohol
K/P : Mukolitik
Penyimpanan : Terlindung dari cahaya
DM : -
DL : 60-120 mg/-
Perhitungan Resep
1 𝑥 22,5
1xp : = 1,5 mg
15
3 𝑥 22,5
Dd : = 4,5 mg
15
Presentase
DM :-
1,5
DL1 x p: x 100% = 43,10% - 21,55 %
3,48−6,96
Berdasarkan umur
DM :-
1
DL 1 x p : x 60-120 mg = 0,4-0,8 mg
150
Perhitungan resep
1 𝑥 22,5
1xp : = 1,5 mg
15
3 𝑥 22,5
Dd : = 4,5 mg
15
Persentase
DM :-
1,5
DL1 x p: x 100% = 375 % - 187,5%
0,4−0,8 𝑚𝑔
2. Histapan
DM :-
DL : 50-100 mg/-
Berdasarkan BB
DM :-
3,6
DL 1 x p : x (50-100mg) = 2,90-65,80 mg
62
Perhitungan Resep
1 𝑥 60
1xp : = 4 mg
15
3 𝑥 60
Dd : = 12 mg
15
Presentase
DM :-
4
DL1 x p: x 100% = 137,93% - 68,96 %
32,90−5,80
Berdasarkan umur
DM :-
1
DL 1 x p : x 50-100 mg = 0,33-0,66 mg
150
Perhitungan resep
1 𝑥 60
1xp: = 4 mg
15
3 𝑥 60
Dd : = 12 mg
15
Persentase
DM :-
4
DL1 x p: x 100% = 1212 % - 606,06%
0,33−0,66 𝑚𝑔
X. Etiket
x Sehari Bungkus/Tab/Caps/Sendok
Sebelum/Sesudah Makan
XII. Pembahasan
Pulveres (serbuk terbagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang
lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau baham pengemas
lain yang cocok.
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan utnuk pemakaian oral (dalam) atau untuk pemakaian luar
(Syamsuni,2006).
Pada praktikum ini dibuat serbuk terbagi yaitu puyer sebanyal 15
bungkus dengan komposis epexol 22,5 mg. inolin 3 mg dan histapan 60 mg
dengan doagnosa yaitu hipersekresi bronkial dan impetigo. Lalu dilaukan juga
pengenceran menggunakan SL pada obat epexol 2,5 tablet dan histapan 1
tablet yang kemudian dibagi untuk 2 orang.
Pemberian epexol dan inolin berperan dalam penanganan hipersekresi
bronkial. Dimana epexol bekerja sebagai agen mukolitik yang bekerja
mengencerkan dahak dengan cara memecah seral asam mukopolisakarida
yang membuat dahak lebih encer dan mengurangi adhesi lender pada dinding
tenggorokan sehingga mempermudah pengeluaran lender pada saat batuk.
Sedangkan inolin berperan untuk memberikan efek relaksasi pada ootot-otot
bronkus sehingga pernafasan menjadi normal (Tjay dan Rahardja,2013)
Kemudian pemberian histapan berperan untuk penanganan impetigo
sehingga rasa gatal yang timbul dapat reda.
Berdasarkan perhitungan dosis yang diterima oleh pasien An.Masran
untuk epexol, inolin, dan histapan tidak melewati batas dosis maksimum
(DM) dan dosis lazim (DL) pasien ini masih berada dalam kisaran dosis untuk
anak dengan berat 3,6 kg dan umur 1 bulan.
Cara kerja yang dilakukan di dalam lab yaitu disiapkan alat dan bahan
lalu dimasukkan sedikit SL untuk melapisis lumpang lalu ditambahkan 2,5
tablet epexol digerus hingga halus kemudian ditambahkan SL yang telah
ditimbang. Kemudian kembali dimasukkan SL untuk melapisi lumpang lalu
masukkan 1 tablet histapan dan gerus hingga halus kemudian masukkan SL
yang telah ditimbang. Hasil pengenceran ini dibagi untuk 2orang. Kemudian
dimasukkan 1 tablet inolin ke dalam lumpang lalu gerus hingga halus
kemudian tambahkan epexol gerus hingga homogen lalu tambahkan histapan
dan gerus hingga homogeny. Ambillah serbuk dari lumpang dan bagi sama
bagian 15 bungkus. Masukkan kedalam plastic embalase lalu beri etiket putih.
Aturan pakai yaitu 3 kali sehari satu bungkus sesudah makan. Hal ini
dikarenakan obat-obat ini diabsorbsi dengan baik melalui saluran cerna
sehingga efeknya dapat timbul dengan cepat tetapi efek ini hanya dapat
bertahan selama 4-8 jam sehingga harus dikomsumsi tiga kali sehari 1
bungkus agar diperoleh efek terapi yang sesuai.
Secara umum, syarat serbuk adalah kering, halus, homogeny,
memenuhi uji keseragaman bobot, uji keseragaman kandungan untuk
pulveres yang mengandung obat keras, narkotika dan psikotropika.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan serbuk yaitu obat
yang berbentuk kristak/bongkahan hendaknya digerus terlebih dahulu, obat
yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit dicampur dengan zat tambahan
dalam mortar, obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar tampak
serbuk sudah merata dan obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan terlebih
dahulu.
Alasan obat ini dibuat dalam bentuk serbuk yaitu bentuk sediaan ini
umunya digunakan untuk anak-anak yang masih sulit untuk menelan tablet
atau kapsul dan juga bertujuan untuk kepraktisan minum. Anak kecil
umumnya susah minum obataaaa, apalagi jika obatnya bermacam-macam
sehingga akaan lebih praktis jika dibuat dalam bentuk serbuk atau puyer.
Alasan dilakukannya pengemnceran yaitu untuk menambahkam bobot
dari obat yang sangat kecil untuk ditimbang yaitu kurang dari 50 mg. untuk
obat yang memilikiberat yang lebih kecil didahulukan daripada berat yang
besar.
Alasan bahan harus ditimbang terlebih dahulu yaitu agar mengetahui
bobot yang sesuai. Alasan lumpang dan alu dibersihkan terlebih dahulu yaitu
untuk menghindari kontaminasi dengan zat-zat yang lain.
XIII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
untuk oemakaian oral (dalam) atau untuk oemakaian luar.
2. Obat yang digunakan yaitu epexol sebagai mukolitika, histapan sebagai
antihistamin dan inolin untuk bronkhokontiksi.
DAFTAR PUSTAKA