Anda di halaman 1dari 46

Jurnal Praktikum

Teknologi Formulasi Sediaan Non-Steril

NAMA : SISKA PROLINA

NIM : D1A181624

KELAS : VI A REGULER PAGI

Jurusan Farmasi (MIPA)


Universitas Al Ghifari
2018
MODUL 1. PREFORMULASI
PENDAHULUAN

- Contoh data-data preformulasi dapat dilihat pada halaman 1 modul praktikum.


- Data-data tersebut dicari dari:
a. Zat aktif: FI, USP, BP, EP, TPC dan pustaka lainnya
b. Eksipien: HOPE dan pustaka lainnya

TUGAS PRAKTIKUM

Carilah data-data preformulasi dari zat aktif dan eksipien berikut ini:

A. Preformulasi Zat Aktif


1. Atropin Sulfat

Hablur tidak berwarna atau serbuk putih tidak berbau,sangat


pahit,sangat beracun
Pemerian

Larut dalam kurang dari bagian air dan dalam lebih kurang 3
bagian etano (90%),sukar larut dalam kloroform, praktis tidak
Kelarutan
larut dalam eter dan dalam benzen

Stabilitas
 Panas

 Hidrolisis/Oksidasi

 Cahaya

 pH

Inkompatibilitas

Kegunaan/Fungsi parasimpatolitikum

2
2. Preformulasi Eksipien
1. Metil paraben

Serbuk hablur halus, putih hampir tidak berbau,tidak mempunyai rasa,


kemudian agak membakar diikuti rasa tebal
Pemerian

Larut dalam 500 bagian air,dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5
bagian etanol (95%) dan dalam 3 bagian aseton, mudah larut dalam
eter dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol
Kelarutan panas dan 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan
larutan tetap jernih

Stabilitas
 Panas

 Hidrolisis/Oksidasi

 Cahaya

 pH aktivitas
antimikroba

Inkompatibilitas

Zat tambahan, zat pengawet


Kegunaan/Fungsi
2. Gliserin

Cairan seperti sirop, jernih tidak berwarna tidak berbau manis diikuti rasa hangat,
hidroskopik. Jika di simpan berapa lama pada suhu rendah dapat memmadat
Pemerian membentuk masa hablur, tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai
lebih kurang 200

Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%)

Kelarutan

Stabilitas
 Panas

 Hidrolisis/Oksidasi

 Cahaya

 pH

Inkompatibilitas

Zat tambahan
Kegunaan/Fungsi
MODUL 2. SEDIAAN LARUTAN

PENDAHULUAN

- Penjelasan lengkap lihat pada modul praktikum.


- Isilah jurnal ini dengan lengkap sebelum praktikum dan cantumkan pustaka jika ada.

TUGAS PRAKTIKUM

A. Sediaan Larutan

1. Buatlah larutan sirupus simpleks (65% sukrosa) sebanyak 100 ml.


Penimbangan:
Sukrosa = 65 g
Cara Pembuatan:
1. timbang sukrosa sebanyak 65 g
2. masukkan kedalam mortir gerus ad halus
3. tambahkan 100ml aquadest
4. aduk hingga tercampur

2. Buatlah sediaan cair mengandung dekstrometorphan (10 mg/5 ml) sebanyak 100 mL
menggunakan bahan pembantu di bawah ini :

Perhitungan:

Dekstrometorphan: 10/5 x 100 = 200 mg

Sirupus simplek: 25/100 x100 = 25 g


a. Sirupus simpleks25%
Penimbangan:
Dekstrometorphan = 0,2 g
Sirupus simpleks = 25 ml

Cara Pembuatan:
1. Timbang desktrometorphan 0,2 g
2. Ukur sirupus simplek ke dalam gelas ukur 25 ml
3. Siapkan botol 100 ml yang sudah di beri tanda
4. Masukkan dekstrometorphan dan sirupus simpleks ke dalam botol
5. Kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas, kocok ad homogen
6. Diamkan, pengamatan selama 1 minggu
b. Sirupus simpleks 25% + (Metil paraben : Propil paraben = 0,18%:0,02%)

Perhitungan:

Dekstrometorphan: : 10/5 x 100 = 200 mg

Sirupus simples: 25/100 x 100 = 25 g

Metal paraben = 0,18/100 x 100 = 0,18 g

Propil paraben: 0,02/100 x 100 = 0,02 g

Penimbangan:
Dekstrometorphan = 0,2 g
Sirupus simpleks = 25 ml
Metil paraben = 0,18 g
Propil paraben = 0,02 g
Cara Pembuatan:
1. Timbang semua bahan
Timbang dextrometorpan sebanyak 0.02 gr
Timbang metil paraben sebanyak 0.18 gr
Timbang propil paraben sebanyak 0.02 gr
2. ukur Sirup simplek ke dalam gelas ukur sebanyak 25 ml
3. Masukan dextro ke dalam botol, kemudian tambahkan sirup simplek sebanyak 25 ml,
kocok ad homogen
4. Tamabahkan metil paraben dan propil paraben ke dalam botol yang berisi dextro dan
sirup simplek
5. Kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas, kocok ad homogen
6. Diamkan, pengamatan selama 1 minggu

c. Sirupus simpleks 25% + sorbitol 15%


Perhitungan:
Dekstrometorphan: 10/5 x 100 = 200 mg

Sirupus simpleks: 25/100 x 100 = 25 g


Sorbitol: 15/100 x 100 = 15 g
Penimbangan:
Dekstrometorphan = 0,2 g
Sirupus simpleks =25 ml
Sorbitol = 15 g
Cara Pembuatan:
1. Timbang semua bahan
Dekstrometorphan = 0,2 g
Sirupus simpleks =25 ml
Sorbitol = 15 g
2. siapkan botol 100 ml yang sudah di kasih tanda batas
3. masukkan dekstrometorphan tambahkan sirupus simpleks
4. tambahkan sorbitol ke dalam botol yang berisi dektrometorphan dan sirupus simpleks
5. kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas, kocok ad homogen
6. diamkan, pengamatan selama 1 minggu
3. Lakukan pengamatan selama 1 minggu meliputi:
Evaluasi Prosedur Evaluasi Hasil Evaluasi
a. Pertumbuhan
mikroorganisme
b. Terjadinya kristal
pada botol
c. Pengamatan
organoleptis

B. Eliksir

1. Tentukan konstanta dielektrik zat aktif parasetamol dengan metode titrasi :


a. Larutkan parasetamol dalam air dengan konsentrasi (120 mg/5 mL) sebanyak 100 mL
Penimbangan:
Parasetamol =….................g
Cara pembuatan:

b. Lakukan titrasi menggunakan etanol sampai larutan menjadi bening!


Jumlah etanol sampai larutan menjadi bening =…................mL
c. Hitung konstanta dielektrik (KD) parasetamol berdasarkan data konstanta dielektrik
pelarut campur! (Diketahui: KD air = 78,5; KD etanol = 25,7)
Perhitungan:
volume air
Konstanta dielektrik parasetamol = x KD air +
volume air+volume etanol
volume etanol
volume air+volume etanol
x KD etanol
Konstanta dielektrik parasetamol = x...........+
+

x…………...
+

Konstanta dielektrik (KD) parasetamol =…………………………..

2. Buatlah sediaan eliksir parasetamol (120 mg/5 mL) sebanyak 100 mL dengan menggunakan
salah satu dari dua cara pelarutan (liat prosedur pembuatan eliksir) menggunakan komposisi
pelarut sesuai dengan hasil percobaan 1.
Formula:
Parasetamol............................mg
Etanol......................................%
Aquadest ad………
Penimbangan:
Parasetamol =….................g
Etanol =…................ml
Aquadest =…................ml
Cara pembuatan:

3. Lakukan evaluasi terhadap eliksir yang dihasilkan meliputi:


Evaluasi Prosedur Evaluasi Hasil Evaluasi
a. Organoleptis

b. pH
c. Kejernihan

d. Viskositas

e. Bobot Jenis

f. Volume
Terpindahkan

Kesimpulan: Sediaan memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat*


Penjelasan:

*Coret yang tidak perlu


MODUL 3. SEDIAAN EMULSI

PENDAHULUAN

- Penjelasan lengkap lihat pada modul praktikum.


- Isilah modul ini dengan lengkap sebelum praktikum dan cantumkan pustaka jika ada.

TUGAS PENDAHULUAN

1. Tuliskan prosedur pembuatan emulsi menggunakan emulgator sintesis (surfaktan) dan emulgator
alam (metode korpus emulsi basah dan kering)!
Jawab:
a. Prosedur pembuatan emulsi menggunakan emulgator sintesis (surfaktan):

b. Prosedur pembuatan emulsi menggunakan emulgator alam (metode korpus emulsi basah):

c. Prosedur pembuatan emulsi menggunakan emulgator alam (metode korpus emulsi kering):
2. Hitunglah jumlah Tween 80 (HLB 15) dan Span 80 (HLB 4,3) yang dibutuhkan untuk membuat
emulsi Paraffin cair 100 mL (HLB butuh: 12) bila konsentrasi surfaktan yang akan digunakan 3% dan
6%? Jawab:
a. Perhitungan untuk konsentrasi surfaktan 3%:

Jumlah Tween 80 yang dibutuhkan =…....................g


Jumlah Span 80 yang dibutuhkan =…......................g
b. Perhitungan untuk konsentrasi surfaktan 6%:

Jumlah Tween 80 yang dibutuhkan =…....................g


Jumlah Span 80 yang dibutuhkan =…......................g

TUGAS PRAKTIKUM

A. Sediaan emulsi menggunakan emulgator alam (Catt: Kel. 1. PGA 15%, Kel. 2. CMC Na 1%)

1. Buatlah sediaan emulsi paraffin cair 30% sebanyak 300 mL menggunakan bahan pengemulsi
alam PGA 15% dan CMC Na 1% yang dibuat dengan 2 metode pembuatan yaitu korpus emulsi
cara basah dan korpus emulsi cara kering.
1.1. PGA 15% (Kelompok 1)
1.1.1. Metode korpus emulsi cara basah (S1.1)
Penimbangan:
Paraffin cair =.................g
PGA =..................g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:

1.1.2. Metode korpus emulsi cara kering (S1.2)


Penimbangan:
Paraffin cair =.................g
PGA =..................g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:

1.2. CMC Na 1% (Kelompok 2)


1.2.1. Metode korpus emulsi cara basah (S2.1)
Penimbangan:
Paraffin cair =.................g
CMC Na =…...............g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:
1.2.2. Metode korpus emulsi cara kering (S2.2)
Penimbangan:
Paraffin cair =.................g
CMC Na =…...............g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:

2. Lakukan evaluasi sediaan emulsi yang dibuat meliputi (tuliskan hasil evaluasi Kel.1 dan Kel.2):
Hasil Evaluasi
Evaluasi Prosedur Evaluasi
S1.1 S1.2 S2.1 S2.2
a.Organolepti
s
b. Berat jenis

c. Viskositas

d. Volume
sedimentasi
(10’, 20’, 30’,
60’, 1 hari, 3
hari)

e. Tipe emulsi

f. Penentuan Tidak Tidak Tidak Tidak


dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan
ukuran globul
g. Uji Tidak Tidak Tidak Tidak
dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan
stabilitas
dipercepat

h. Penentuan
volume
terpindahkan

B. Sediaan emulsi menggunakan emulgator sintesis (Kel. 1 dan Kel. 2)

4. Buatlah sediaan emulsi paraffin cair 30% sebanyak 300 mL menggunakan bahan pengemulsi
sintetis:
a. Kombinasi Tween 80 dan Span 80 sebanyak 6%
b. Kombinasi Tween 80 dan Span 80 sebanyak 6% + 5% Setil alkohol
Jawab:
a. Kombinasi Tween 80 dan Span 80 sebanyak 6% (Sediaan 1)
Penimbangan:
Paraffin cair =.............g
Tween 80 =..................g
Span 80 =…..................g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:

b. Kombinasi Tween 80 dan Span 80 sebanyak 6% + 5% Setil alkohol (Sediaan 2)


Penimbangan:
Paraffin cair =.............g
Tween 80 =..................g
Span 80 =…..................g
Setil alkohol =..............g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:
5. Lakukan evaluasi sediaan emulsi yang dibuat meliputi:
Hasil Evaluasi
Evaluasi Prosedur Evaluasi
Sediaan 1 Sediaan 2
a.Organolepti
s

b. Berat jenis

c. Viskositas

d. Volume
sedimentasi
(10’, 20’, 30’,
60’, 1 hari, 3
hari)

e. Tipe emulsi
f. Penentuan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
ukuran globul

g. Uji Tidak dilakukan Tidak dilakukan


stabilitas
dipercepat

h. Penentuan
volume
terpindahkan

Kesimpulan: Sediaan memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat*


Penjelasan:

*Coret yang tidak perlu


MODUL 4. SEDIAAN SUSPENSI

PENDAHULUAN

- Penjelasan lengkap lihat pada modul praktikum.


- Isilah modul ini dengan lengkap sebelum praktikum dan cantumkan pustaka jika ada.

TUGAS PRAKTIKUM

A. Sediaan emulsi menggunakan emulgator alam (Catt: Kel. 1. PGA 15%, Kel. 2. CMC Na 1%)

3. Buatlah sediaan suspensi asam mefenamat (200 mg/5 mL) sebanyak 300 mL menggunakan
bahan pembantu sebagai berikut:
1.1. PGA 10% (Kelompok 1)
Penimbangan:
…………………….. =.................g
…………………….. =.................g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:

1.2. CMC Na 2% (Kelompok 2)


Penimbangan:
…………………….. =.................g
…………………….. =.................g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:
4. Lakukan evaluasi sediaan suspensi yang dibuat meliputi:
Hasil Evaluasi
Evaluasi Prosedur Evaluasi
S1.1 S1.2
a.Organolepti
s

b. Berat jenis

c. Viskositas
d. Volume
sedimentasi
(10’, 20’, 30’,
60’, 1 hari, 3
hari)

f. Volume
terpindahkan

g. Kecepatan
redispersi
(hari ke-3)

h. Uji Tidak Tidak


dilakukan dilakukan
stabilitas

5. Buatlah sediaan suspensi rekonstitusi amoksisilin 250 mg/5 mL sebanyak 100 mL dengan metode
granulasi menggunakan dengan komposisi berupa:
Bahan aktif + PVP 2% + CMC Na FSH 1% + Sukrosa 30%
Penimbangan:
……………………..=.................g
……………………..=…..............g
…………………….. =.................g
……………………..=…..............g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:
6. Lakukan evaluasi sediaan suspensi yang dibuat meliputi:
Hasil
Evaluasi Prosedur Evaluasi
Evaluasi
a. Waktu
rekonstitusi

b. Volume
sedimentasi
(10’, 20’, 30’,
60’, 1 hari, 3
hari)

c. Volume
terpindahkan

d. Kecepatan
redispersi
(hari ke-3)
Kesimpulan: Sediaan memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat*
Penjelasan:

*Coret yang tidak perlu


MODUL 5. SEDIAAN SEMISOLID

PENDAHULUAN

- Penjelasan lengkap lihat pada modul praktikum.


- Isilah modul ini dengan lengkap sebelum praktikum dan cantumkan pustaka jika ada.

TUGAS PENDAHULUAN

Sediaan krim mengandung Parafin cair (HLB butuh = 12) sebanyak 30 g, Wool fat (HLB butuh =
10) sebanyak 5 g, emulgator sebanyak 5 g (kombinasi tween 80 [HLB = 15] dan span 80 [HLB =
4,3]) dan aquadest ad 100 g. Berapakah nilai HLB butuh gabungan minyak pada formula ini dan
berapakah jumlah tween 80 dan span 80 yang ditimbang?

Jawab:

a. HLB butuh gabungan minyak

b. Jumlah Tween 80 dan Span 80

TUGAS PRAKTIKUM

1. Buatlah 100 gram sediaan salep dengan kandungan bahan aktif Asam Salisilat 10%, setil alkohol
2,5%, adeps lanae 6% dan vaselin ad 100.
Penimbangan:
Cara Pembuatan:

2. Buatlah 100 gram sediaan gel dengan kandungan bahan aktif Asam Salisilat 10%, NaCMC 10% dan
aquadest ad 100.
Penimbangan:

Cara Pembuatan:

3. Buatlah 100 gram sediaan krim dengan kandungan bahan aktif Asam Salisilat 10% dan basis ad
100. Adapun basis sebagai berikut:
a. Metode Saponifikasi
Basis krim: asam stearat 25%, adeps lanae 5%, TEA 1,5%, gliserin 7% dan aquadest ad 100
Penimbangan Bahan-Bahan Basis Krim:
Cara Pembuatan Basis Krim:

Penimbangan Bahan-Bahan Krim Asam Salisilat:

Cara Pembuatan Krim Asam Salisilat:

b. Metode HLB (Surfaktan)


Basis krim: parafin cair 20%, setil alkohol 20%, emulgator (tween 80 dan span 80) 5% dan
aquadest ad 100
Perhitungan dan Penimbangan Bahan-Bahan Basis Krim:
Cara Pembuatan Basis Krim:

Penimbangan Bahan-Bahan Krim Asam Salisilat:

Cara Pembuatan Krim Asam Salisilat:

4. Lakukan evaluasi sediaan semisolid yang dibuat meliputi (Kelompok 1. Salep dan Krim metode
Safonifikasi, Kelompok 2. Gel dan Krim metode HLB):
Hasil Evaluasi
Evaluasi Prosedur Evaluasi
Salep/Gel Krim
a.Organoleptis
b. Homogenitas

c. Viskositas

d. pH

f. Isi minimum Tidak Tidak


dilakukan dilakukan

g. Tipe emulsi
(untuk krim)
h. Uji kebocoran Tidak Tidak
dilakukan dilakukan
tube

i. Uji pelepasan Tidak Tidak


dilakukan dilakukan
zat aktif dari
sediaan

j. Uji stabilitas

Kesimpulan: Sediaan memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat*


Penjelasan:

*Coret yang tidak perlu


MODUL 6. TABLET

PENDAHULUAN

- Penjelasan lengkap lihat pada materi kuliah.


- Isilah modul ini dengan lengkap sebelum praktikum dan cantumkan pustaka jika ada.

TUGAS PENDAHULUAN

1. Preformulasi (terpisah) dan fungsi masing-masing bahan yang digunakan:


 Asetaminofen sebagai
 Laktosa sebagai
 Amprotab sebagai
 Gelatin sebagai
 Mg stearat sebagai
2. Prinsip metode pembuatan tablet:

Kempa langsung

Granulasi basah

Granulasi kering
TUGAS PRAKTIKUM

GRANULASI BASAH

Buatlah 150 tablet klorfeniramin maleat dengan formula masing-masing tablet sebagai berikut

Komposisi
Bahan
% mg
Klorfeniramin maleat 4
Amilum 5
Laktosa qs
Gelatin 15
Mg stearat 1
Talk 2
Bobot total 100

Penimbangan:
Klorfeniramin maleat

Amilum

Laktosa
Gelatin

Mg stearat

Talk

Cara Pembuatan:
 Granulasi basah :
Tablet dibuat dengan metode granulasi basah, menggunakan bahan pengikat basah berupa larutan
gelatin 15%.
 Pencampuran:

Bobot campuran:
 Penambahan bahan pengikat:
Volume larutan pengikat terpakai:

 Pengayakan basah:
Ukuran ayakan:
 Pengeringan
Suhu pengeringan :
Waktu pengeringan :
Bobot granul kering:

 Pengayakan kering
Nomor ayakan :

 Penambahan bahan eksternal

GRANULASI KERING

Buatlah 150 tablet klorfeniramin maleat dengan formula masing-masing tablet sebagai berikut

Komposisi
Bahan
% mg
Klorfeniramin maleat 4
Amprotab (a) 10
Laktosa qs
Mg stearat 1
Talk 2
Amprotab (b) 5
Bobot total 100
Penimbangan:
Klorfeniramin maleat

Amprotab (a)

Laktosa

Mg stearat

Talk

Amprotab (b)
Cara Pembuatan:
Granulasi kering :
Tablet dibuat dengan metode granulasi kering dengan membuat slug bahan internal (klorfeniramin
maleat, amprotab (a) dan laktosa)
 Pencampuran:

Bobot campuran:
 Slugging

 Pengayakan kering
Nomor ayakan :

 Penambahan bahan eksternal


KEMPA LANGSUNG

Buatlah 150 tablet klorfeniramin maleat dengan formula masing-masing tablet sebagai berikut

Komposisi
Bahan
% mg
Klorfeniramin maleat 4
Avicel : Starch (70:30) qs
Mg stearat 1
Talk 1
Bobot total 100

Penimbangan:
Klorfeniramin maleat

Avicel

Starch

Mg stearat
Talk

Cara Pembuatan:
Kempa langsung :
Tablet dibuat dengan metode mengempa langsung semua bahan yang ada di formula
 Pencampuran bahan internal

 Pengayakan
Nomor ayakan :

 Penambahan bahan eksternal


 Evaluasi massa cetak
Hasil Evaluasi
Evaluasi Prosedur Evaluasi Granulasi Granulasi Kempa
Basah Kering Langsung
a.Distribusi
ukuran granul

b. Kadar
lembap

c. Laju alir
granul

d. Sudut diam
granul

f. Bulk density
g.
Tapped
density

h. Carr’s index

 Pencetakan Tablet
Hasil Evaluasi
Evaluasi Granulasi Granulasi Kempa
Basah Kering Langsung
Bobot massa cetak
Bobot per tablet
Jumlah tablet yang dihasilkan
 Evaluasi tablet
Hasil Evaluasi
Evaluasi Prosedur Evaluasi Granulasi Granulasi Kempa
Basah Kering Langsung
a.Dimensi tablet
(diameter dan
ketebalan)

b. Keseragaman
bobot tablet

c. Keseragaman
kadar tablet
d. Kekerasan
tablet

e. Kerapuhan
tablet

f. Uji waktu
hancur
g. Uji disolusi (terlampir) (terlampir)
tablet

 Protokol uji disolusi tablet klorfeniramin maleat


Media :
Apparatus :
Speed : rpm

Pembuatan kurva baku klorfeniramin maleat:


Pembuatan larutan stok klorfeniramin maleat 10 ppm dalam media disolusi:
Pembuatan seri kadar larutan baku (absorbansi 0,200-0,800):

Kadar Volume larutan Volume Absorbansi


stok pengenceran
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm

λmaks = …… nm
Perhitungan persamaan regresi linear:
Persamaan regresi :
A :
B :
r :

Data disolusi (45 menit):

Sampel Abs Kadar sampel Jumlah %


terlarut terdisolusi
WG
DG
DC
HASIL EVALUASI TABLET
Evaluasi Syarat teoritis Granulasi Basah Granulasi Kering Kempa Langsung
Dimensi tablet

Keseragaman
bobot
Keseragaman
kadar
Kekerasan tablet

Kerapuhan tablet

Waktu hancur
tablet
Disolusi tablet

Kesimpulan: Sediaan memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat*


Penjelasan:

*Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai