NIM : D1A181624
TUGAS PRAKTIKUM
Carilah data-data preformulasi dari zat aktif dan eksipien berikut ini:
Larut dalam kurang dari bagian air dan dalam lebih kurang 3
bagian etano (90%),sukar larut dalam kloroform, praktis tidak
Kelarutan
larut dalam eter dan dalam benzen
Stabilitas
Panas
Hidrolisis/Oksidasi
Cahaya
pH
Inkompatibilitas
Kegunaan/Fungsi parasimpatolitikum
2
2. Preformulasi Eksipien
1. Metil paraben
Larut dalam 500 bagian air,dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5
bagian etanol (95%) dan dalam 3 bagian aseton, mudah larut dalam
eter dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol
Kelarutan panas dan 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan
larutan tetap jernih
Stabilitas
Panas
Hidrolisis/Oksidasi
Cahaya
pH aktivitas
antimikroba
Inkompatibilitas
Cairan seperti sirop, jernih tidak berwarna tidak berbau manis diikuti rasa hangat,
hidroskopik. Jika di simpan berapa lama pada suhu rendah dapat memmadat
Pemerian membentuk masa hablur, tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai
lebih kurang 200
Kelarutan
Stabilitas
Panas
Hidrolisis/Oksidasi
Cahaya
pH
Inkompatibilitas
Zat tambahan
Kegunaan/Fungsi
MODUL 2. SEDIAAN LARUTAN
PENDAHULUAN
TUGAS PRAKTIKUM
A. Sediaan Larutan
2. Buatlah sediaan cair mengandung dekstrometorphan (10 mg/5 ml) sebanyak 100 mL
menggunakan bahan pembantu di bawah ini :
Perhitungan:
Cara Pembuatan:
1. Timbang desktrometorphan 0,2 g
2. Ukur sirupus simplek ke dalam gelas ukur 25 ml
3. Siapkan botol 100 ml yang sudah di beri tanda
4. Masukkan dekstrometorphan dan sirupus simpleks ke dalam botol
5. Kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas, kocok ad homogen
6. Diamkan, pengamatan selama 1 minggu
b. Sirupus simpleks 25% + (Metil paraben : Propil paraben = 0,18%:0,02%)
Perhitungan:
Penimbangan:
Dekstrometorphan = 0,2 g
Sirupus simpleks = 25 ml
Metil paraben = 0,18 g
Propil paraben = 0,02 g
Cara Pembuatan:
1. Timbang semua bahan
Timbang dextrometorpan sebanyak 0.02 gr
Timbang metil paraben sebanyak 0.18 gr
Timbang propil paraben sebanyak 0.02 gr
2. ukur Sirup simplek ke dalam gelas ukur sebanyak 25 ml
3. Masukan dextro ke dalam botol, kemudian tambahkan sirup simplek sebanyak 25 ml,
kocok ad homogen
4. Tamabahkan metil paraben dan propil paraben ke dalam botol yang berisi dextro dan
sirup simplek
5. Kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas, kocok ad homogen
6. Diamkan, pengamatan selama 1 minggu
B. Eliksir
x…………...
+
2. Buatlah sediaan eliksir parasetamol (120 mg/5 mL) sebanyak 100 mL dengan menggunakan
salah satu dari dua cara pelarutan (liat prosedur pembuatan eliksir) menggunakan komposisi
pelarut sesuai dengan hasil percobaan 1.
Formula:
Parasetamol............................mg
Etanol......................................%
Aquadest ad………
Penimbangan:
Parasetamol =….................g
Etanol =…................ml
Aquadest =…................ml
Cara pembuatan:
b. pH
c. Kejernihan
d. Viskositas
e. Bobot Jenis
f. Volume
Terpindahkan
PENDAHULUAN
TUGAS PENDAHULUAN
1. Tuliskan prosedur pembuatan emulsi menggunakan emulgator sintesis (surfaktan) dan emulgator
alam (metode korpus emulsi basah dan kering)!
Jawab:
a. Prosedur pembuatan emulsi menggunakan emulgator sintesis (surfaktan):
b. Prosedur pembuatan emulsi menggunakan emulgator alam (metode korpus emulsi basah):
c. Prosedur pembuatan emulsi menggunakan emulgator alam (metode korpus emulsi kering):
2. Hitunglah jumlah Tween 80 (HLB 15) dan Span 80 (HLB 4,3) yang dibutuhkan untuk membuat
emulsi Paraffin cair 100 mL (HLB butuh: 12) bila konsentrasi surfaktan yang akan digunakan 3% dan
6%? Jawab:
a. Perhitungan untuk konsentrasi surfaktan 3%:
TUGAS PRAKTIKUM
A. Sediaan emulsi menggunakan emulgator alam (Catt: Kel. 1. PGA 15%, Kel. 2. CMC Na 1%)
1. Buatlah sediaan emulsi paraffin cair 30% sebanyak 300 mL menggunakan bahan pengemulsi
alam PGA 15% dan CMC Na 1% yang dibuat dengan 2 metode pembuatan yaitu korpus emulsi
cara basah dan korpus emulsi cara kering.
1.1. PGA 15% (Kelompok 1)
1.1.1. Metode korpus emulsi cara basah (S1.1)
Penimbangan:
Paraffin cair =.................g
PGA =..................g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:
2. Lakukan evaluasi sediaan emulsi yang dibuat meliputi (tuliskan hasil evaluasi Kel.1 dan Kel.2):
Hasil Evaluasi
Evaluasi Prosedur Evaluasi
S1.1 S1.2 S2.1 S2.2
a.Organolepti
s
b. Berat jenis
c. Viskositas
d. Volume
sedimentasi
(10’, 20’, 30’,
60’, 1 hari, 3
hari)
e. Tipe emulsi
h. Penentuan
volume
terpindahkan
4. Buatlah sediaan emulsi paraffin cair 30% sebanyak 300 mL menggunakan bahan pengemulsi
sintetis:
a. Kombinasi Tween 80 dan Span 80 sebanyak 6%
b. Kombinasi Tween 80 dan Span 80 sebanyak 6% + 5% Setil alkohol
Jawab:
a. Kombinasi Tween 80 dan Span 80 sebanyak 6% (Sediaan 1)
Penimbangan:
Paraffin cair =.............g
Tween 80 =..................g
Span 80 =…..................g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:
b. Berat jenis
c. Viskositas
d. Volume
sedimentasi
(10’, 20’, 30’,
60’, 1 hari, 3
hari)
e. Tipe emulsi
f. Penentuan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
ukuran globul
h. Penentuan
volume
terpindahkan
PENDAHULUAN
TUGAS PRAKTIKUM
A. Sediaan emulsi menggunakan emulgator alam (Catt: Kel. 1. PGA 15%, Kel. 2. CMC Na 1%)
3. Buatlah sediaan suspensi asam mefenamat (200 mg/5 mL) sebanyak 300 mL menggunakan
bahan pembantu sebagai berikut:
1.1. PGA 10% (Kelompok 1)
Penimbangan:
…………………….. =.................g
…………………….. =.................g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:
b. Berat jenis
c. Viskositas
d. Volume
sedimentasi
(10’, 20’, 30’,
60’, 1 hari, 3
hari)
f. Volume
terpindahkan
g. Kecepatan
redispersi
(hari ke-3)
5. Buatlah sediaan suspensi rekonstitusi amoksisilin 250 mg/5 mL sebanyak 100 mL dengan metode
granulasi menggunakan dengan komposisi berupa:
Bahan aktif + PVP 2% + CMC Na FSH 1% + Sukrosa 30%
Penimbangan:
……………………..=.................g
……………………..=…..............g
…………………….. =.................g
……………………..=…..............g
Aquadest ad…...........mL
Cara Pembuatan:
6. Lakukan evaluasi sediaan suspensi yang dibuat meliputi:
Hasil
Evaluasi Prosedur Evaluasi
Evaluasi
a. Waktu
rekonstitusi
b. Volume
sedimentasi
(10’, 20’, 30’,
60’, 1 hari, 3
hari)
c. Volume
terpindahkan
d. Kecepatan
redispersi
(hari ke-3)
Kesimpulan: Sediaan memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat*
Penjelasan:
PENDAHULUAN
TUGAS PENDAHULUAN
Sediaan krim mengandung Parafin cair (HLB butuh = 12) sebanyak 30 g, Wool fat (HLB butuh =
10) sebanyak 5 g, emulgator sebanyak 5 g (kombinasi tween 80 [HLB = 15] dan span 80 [HLB =
4,3]) dan aquadest ad 100 g. Berapakah nilai HLB butuh gabungan minyak pada formula ini dan
berapakah jumlah tween 80 dan span 80 yang ditimbang?
Jawab:
TUGAS PRAKTIKUM
1. Buatlah 100 gram sediaan salep dengan kandungan bahan aktif Asam Salisilat 10%, setil alkohol
2,5%, adeps lanae 6% dan vaselin ad 100.
Penimbangan:
Cara Pembuatan:
2. Buatlah 100 gram sediaan gel dengan kandungan bahan aktif Asam Salisilat 10%, NaCMC 10% dan
aquadest ad 100.
Penimbangan:
Cara Pembuatan:
3. Buatlah 100 gram sediaan krim dengan kandungan bahan aktif Asam Salisilat 10% dan basis ad
100. Adapun basis sebagai berikut:
a. Metode Saponifikasi
Basis krim: asam stearat 25%, adeps lanae 5%, TEA 1,5%, gliserin 7% dan aquadest ad 100
Penimbangan Bahan-Bahan Basis Krim:
Cara Pembuatan Basis Krim:
4. Lakukan evaluasi sediaan semisolid yang dibuat meliputi (Kelompok 1. Salep dan Krim metode
Safonifikasi, Kelompok 2. Gel dan Krim metode HLB):
Hasil Evaluasi
Evaluasi Prosedur Evaluasi
Salep/Gel Krim
a.Organoleptis
b. Homogenitas
c. Viskositas
d. pH
g. Tipe emulsi
(untuk krim)
h. Uji kebocoran Tidak Tidak
dilakukan dilakukan
tube
j. Uji stabilitas
PENDAHULUAN
TUGAS PENDAHULUAN
Kempa langsung
Granulasi basah
Granulasi kering
TUGAS PRAKTIKUM
GRANULASI BASAH
Buatlah 150 tablet klorfeniramin maleat dengan formula masing-masing tablet sebagai berikut
Komposisi
Bahan
% mg
Klorfeniramin maleat 4
Amilum 5
Laktosa qs
Gelatin 15
Mg stearat 1
Talk 2
Bobot total 100
Penimbangan:
Klorfeniramin maleat
Amilum
Laktosa
Gelatin
Mg stearat
Talk
Cara Pembuatan:
Granulasi basah :
Tablet dibuat dengan metode granulasi basah, menggunakan bahan pengikat basah berupa larutan
gelatin 15%.
Pencampuran:
Bobot campuran:
Penambahan bahan pengikat:
Volume larutan pengikat terpakai:
Pengayakan basah:
Ukuran ayakan:
Pengeringan
Suhu pengeringan :
Waktu pengeringan :
Bobot granul kering:
Pengayakan kering
Nomor ayakan :
GRANULASI KERING
Buatlah 150 tablet klorfeniramin maleat dengan formula masing-masing tablet sebagai berikut
Komposisi
Bahan
% mg
Klorfeniramin maleat 4
Amprotab (a) 10
Laktosa qs
Mg stearat 1
Talk 2
Amprotab (b) 5
Bobot total 100
Penimbangan:
Klorfeniramin maleat
Amprotab (a)
Laktosa
Mg stearat
Talk
Amprotab (b)
Cara Pembuatan:
Granulasi kering :
Tablet dibuat dengan metode granulasi kering dengan membuat slug bahan internal (klorfeniramin
maleat, amprotab (a) dan laktosa)
Pencampuran:
Bobot campuran:
Slugging
Pengayakan kering
Nomor ayakan :
Buatlah 150 tablet klorfeniramin maleat dengan formula masing-masing tablet sebagai berikut
Komposisi
Bahan
% mg
Klorfeniramin maleat 4
Avicel : Starch (70:30) qs
Mg stearat 1
Talk 1
Bobot total 100
Penimbangan:
Klorfeniramin maleat
Avicel
Starch
Mg stearat
Talk
Cara Pembuatan:
Kempa langsung :
Tablet dibuat dengan metode mengempa langsung semua bahan yang ada di formula
Pencampuran bahan internal
Pengayakan
Nomor ayakan :
b. Kadar
lembap
c. Laju alir
granul
d. Sudut diam
granul
f. Bulk density
g.
Tapped
density
h. Carr’s index
Pencetakan Tablet
Hasil Evaluasi
Evaluasi Granulasi Granulasi Kempa
Basah Kering Langsung
Bobot massa cetak
Bobot per tablet
Jumlah tablet yang dihasilkan
Evaluasi tablet
Hasil Evaluasi
Evaluasi Prosedur Evaluasi Granulasi Granulasi Kempa
Basah Kering Langsung
a.Dimensi tablet
(diameter dan
ketebalan)
b. Keseragaman
bobot tablet
c. Keseragaman
kadar tablet
d. Kekerasan
tablet
e. Kerapuhan
tablet
f. Uji waktu
hancur
g. Uji disolusi (terlampir) (terlampir)
tablet
λmaks = …… nm
Perhitungan persamaan regresi linear:
Persamaan regresi :
A :
B :
r :
Keseragaman
bobot
Keseragaman
kadar
Kekerasan tablet
Kerapuhan tablet
Waktu hancur
tablet
Disolusi tablet