• Rhematoid artritis
• Osteoartritis
• Artritiris pirai / gout
pengantar
Faktor penyebab
Genetik & sistem imunologik
Krn infeksi virus (epstein Barr, hepatitis B),
bakteri (mycoplasma arthritidis)
Sistem imun meliputi seluler & humoral
menyerang jar sinovial & jar p’hubung
Pasien RA m’btk antibodi yg disebut rhematoid
factor
Patogenesis
respon
inflamasi
Patogenesis respon inflamasi
NSAID
M’hambat bbrp manifestasi respon inflamasi tapi tdk m’cegah
p’kembangan peny
Pilihan obat :salisilat, ibuprofen, naproxen, piroksikam, diklofenak
MK : m’hambat sintesis prostaglandin pd jalur as arakidonat
/p’hambatan enzim siklooksigenase
Lamanya pengobatan tergantung pd kondisi peny
ES : dpt tjd tukak lambung, shg perlu dikombinasi dg
antasid/cimetidin
Dpt menyebabkan tek darah tinggi shg a/ m’perparah penderita
hipertensi, juga berbahaya pd penderita asma krn menyebabkan
bronkospasme
Pengobatan
Kortikosteroid
Dipilih jika peny sdh parah & ada gangguan pd
organ lain & jika NSAID tdk berhasil pd pasien lanjut
usia
Pengaturan dosis dipertahankan serendah mungkin
(5-7 mg pagi hari)
Serangan akut dpt dikontrol dg dosis kecil
prednisolon tdk lebih dr 5 mg/hari
Hindari p’obatan dlm jangka waktu lama
Tdk boleh dihentikan tiba-tiba
Pengobatan
Garam emas :
MK : m’hambat fagositosis & aktivitas enzim lisosom
Menurunkan kadar rhematoid factor &
imunoglobulin
Na aurothiomalate 10 mg scr im, kmd sth 2 minggu
ditingkatkan 50 mg im
Auranofin ,scr oral dosis 6 mg/hari, sth 3 bln kmd
ditingkatkan dosisnya mjd 9 mg/hari
ES : gangguan pd ginjal (proteinuria) & darah (
trombositopenia, pancytopenia)
Pengobatan
Klorokuin sulfat
MK : m’hambat pelepasan enzim lisosom & m’cegah
efek inflamasi
Mrp alternativ bagi px yg tdk berespon dg NSAID
ES toksik pd mata, gangguan/kehilangan p’lihatan,
retinopathy. Insiden ini meningkat jk dosis melebihi
250 mg/hari selama > 1 thn
Dosis 150 mg/hari
Pengobatan
Penyebab
Genetik
Kadar asam urat tinggi (hiperuricaemia)
Lingkungan
BB berlebih - diet tinggi purin
TD tinggi - intake alkohol
kadar trigliserida tinggi
Obat-obat yg dpt menginduksi
hiperuricemia & gout
Diuretik Pyrazinamid
Salisilat L-dopa
Etanol Asam nikotinat
Etambutol Oba-oba cytotoxic
hipoxantin
Xantin oksidase
xantin
Xantin oksidase
As urat
fagositosit
As laktat
Gejala klinik
Pengobatan farmakologik
Obati serangan akut
Cegah relaps
Cegah kelainan sendi
Cegah penyulit ginjal, jantung
Pencegahan :
Turunkan BB
Kurangi asupan protein, no alkohol
Kontrol hipertensi
Pengobatan
NSAID
Indometasin dg dosis awal 50-100 mg oral
dilanjutkan 50 mg tiap 4-6 jam sampai gejala
mereda, kmd dg dosis yg lebih rendah (ex.25
mg)selama bbrp minggu
Naproxen dg dosis awal 750 mg, dilanjutkan
250 mg tiap 8 jam
Colchicine
Mk : m’hambat migrasi leukosit ketempat dimana
kristal sodium monourat terdeposit pd serangan
akut, shg menurunkan respon inflamasi
Dosis awal 1 mg, diikuti 500 mcg tiap 2 jam sampai
rasa sakit mereda
ES : toksik pd GIT
Efektifitas berkurang jika serangan sdh lama tjd
Pengobatan gout jangka lama
Probenesid
MK : m’hambat reabsorpsi aktif asam urat di tubulus
proksimal shg meningkatkan eksresinya di urin
Dimulai dg dosis rendah yg ditingkatkan scr b’tahap
(ex. 250 mg 2xsehari selama 1-2 minggu kmd 500 mg
2xsehari selama 2 minggu, kmd 2 g /hari bbrp
minggu , tgt efek pd kadar asam uratnya
Tdk efektif pd pasien dg fungsi ginjal buruk
Sulphinpyrazon
MK : m’hambat reabsorpsi aktif asam urat di tubulus
proksimal shg meningkatkan eksresinya di urin
Dosis awal 50 mg 2xsehari selama 3-4 hari, kmd 100
mg 2xsehari & ditingkatkan sampai 600 mg/hari
ES urikosurik : iritasi GIT, hipersensitiv
Interaksi obat urikosurik : hindari kombinasi dg
salisilat/aspirin