Anda di halaman 1dari 8

KASUS SALURAN PENCERNAAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Farmakoterapi II


Dosen Pengampu : Dr. Azrifitria, M.Si. Apt

Oleh : Kelompok 6
Anisa Fitria 11181020000035
Nurul Lailatul Jannah 11181020000044

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
MARET/2021
A. Domperidone
Profil Farmakologi
Penggunaan Penyakit motilitas saluran cerna atas yang
berkaitan dengan kronik dan subakut gastritis dan
gastroparesis diabetes; serta pencegahan gejala
saluran cerna akibat penggunaan agen
antiparkinson agonis dopamin (Lexi Comps).
Dosis Untuk penyakit motilitas saluran cerna : Oral 10
mg, 3 - 4 kali sehari, 15 - 30 menit sebelum
makan. Pada kasus resisten, 20 mg, 3 -4 kali
sehari, 15 - 30 menit sebelum makan. Untuk mual
muntah terkait penggunaan agonis dopamin : Oral
20 mg 3 - 4 kali sehari (Lexi Comps).
Farmakokinetik Dimetabolisme secara hepatik (di hati) melalui
dealkilasi (CYP3A4) dan hidroksilasi. Memiliki
waktu paruh selama 7 jam dan waktu untuk
mencapai konsentrasi serum puncak adalah 30
menit. Ekskresi melalui feses (66%) dan urin (31%)
(Lexi Comps).
Farmakodinamik Obat ini memblokir reseptor dopamin perifer
yang akan meningkatkan peristaltik esofagus dan
tekanan sfingter esofagus bawah, meningkatkan
motilitas dan peristaltik lambung, dan
meningkatkan koordinasi gastroduodenal (Lexi
Comps).
Efek Samping SSP : sakit kepala atau migrain. GI : xerostomia.
Kram perut, konstipasi, diare, pusing, disuria,
edema, ekstrapiramidal symptom yang jarang,
galactorrhea, gynecomastia, heartburn, hot flashes,
insomnia, iritasi, gugup, haus, kram kaki,
mastalgia, menstruasi tidak biasa, mual, palpitasi,
peningkatan prolaktin, pruritus, ruam, muntah,
stomatitis, frekuensi urinasi, urtikaria, dan lemah
(Lexi Comps).
Interaksi Obat Mungkin meningkatkan efek QTc-prolonging pada
pemberian bersama Alfuzosin atau Siprofloksasin
dengan tingkat resiko C sehingga perlu dilakukan
monitor terapi. Efek interaksi yang sama mungkin
terjadi pada pemberian bersama Gadobutrol dengan
tingkat resiko D, sehingga perlu
mempertimbangkan modifikasi terapi, dan bersama
agen QTc-prolonging lainnya. Hindari kombinasi
bersama Tetrabenazine atau Nilotinib atau
Thioridazine atau Ziprasidone karena memiliki
tingkat resiko X (Lexi Comps).
Sediaan yang Beredar Conpidone, Costil, Digestadon, Dom, Dombaz,
Dome, Domedon, Domeran, Domesco, Domet,
Dometa, Dometic, Domilium, Dominal,
Domperidone, Emequa, Galdom, Galflux,
Gerdilium, Grameta, Hufadon, Larmeta, Lexadon,
Miradon, Monell, Motilium, Nausin, Nomesis,
Novotil, Omedon, Periflux, Prospep, Regit,
Rosidon, Tilidon, Vesperium, Vidon, Vomarin FT,
Vomdomit, Vomecho, Vomega, Vomegra,
Vomerin, Vometa, Vometa FT, Vomidone,
Vomina, Vomiper, Vomistop, Vomitas, Vomitas
FDT, Vosedon, Yaridon (PIONAS).

Analisa PCNE
P2.1 Efek samping obat yang mungkin terjadi (Nyeri atau kram
perut)
C1.1 Obat yang tidak tepat menurut guidelines.
C3.5 Petunjuk waktu dosis salah, tidak jelas, atau terlewat
I1.4 Intervensi didiskusikan dengan penulis resep
I3.5 Obat dijeda atau dihentikan (dihentikan)
A1.1 Intervensi diterima dan diimplementasikan sepenuhnya
O1.1 Masalah terpecahkan sepenuhnya

B. Sukralfat
Profil Farmakologi
Penggunaan Duodenal ulcers, maintenance therapy for duodenal
ulcer
Dosis 1 g 4 kali sehari,
1 g tiap 4 jam sekali
Farmakokinetik Obat ini diserap dari saluran pencernaan dalam
jumlah yang sangat sedikit. Disakarida tersulfat
yang teradsorpsi diekskresikan dalam urin. Obat ini
mengandung aluminium dan setelah pemberian 1 g
sukralfat 4 kali sehari, sekitar 0,001% sampai
0,017% kandungan aluminium ini diserap pada
pasien dengan fungsi ginjal normal.
Distribusi: Obat diserap dalam jumlah yang sangat
kecil, dan biasanya terlokalisasi pada lesi
gastrointestinal yang meradang
Metabolisme: Diserap dalam jumlah yang sangat
kecil dan tidak dimetabolisme secara signifikan
Eliminasi: Sisa obat yang sudah tidak dibutuhkan
dari obat ini diserap dan diekskresikan terutama
melalui urin dalam waktu 48 jam
Farmakodinamik Obat ini membantu penyembuhan tukak duodenum,
meredakan peradangan yang menyakitkan dengan
menciptakan pelindung mekanis pelindung antara
lapisan atau kulit saluran cerna dan zat-zat yang
merusak. Selain itu, sukralfat bertindak untuk
meningkatkan tingkat faktor pertumbuhan secara
lokal, dan juga menyebabkan peningkatan
prostaglandin yang penting dalam penyembuhan
mukosa (lapisan) saluran cerna
Efek Samping Konstipasi, diare, mual, gangguan pencernaan,
gangguan mulut, mulut kering, ruam, reaksi
hipersensitivitas, nyeri punggung, pusing, sakit
kepala, vertigo, dan mengantuk (PIONAS).
Interaksi Obat Adanya laporan pembentukan benzoar pada
penggunaan sukralfat, oleh sebab itu penggunaan
sukralfat harus berhati - hati pada pasien yang
mempunyai penyakit serius, terutama jika secara
bersamaan juga mendapat nutrisi eternal atau
pasien mengalami gangguan pengosongan
lambung. (PIONAS)
Sediaan yang Beredar Episan, gitafat, profat, salfat, ulsidec, nucral,
taxilan, mucogard, musin, ulsafate, pepco, inpepsa,
neciblok, ulsanic, peptovell, ulcumaag (PIONAS).

Analisa PCNE
P1.2 Efek terapi obat tidak optimal
P2.1 Kejadian obat yang mungkin merugikan akibat terjadinya
karena interval pemberian obat yang kurang sehingga
menimbulkan efek samping dari sukralfat
C3.3 Regimen dosis tidak cukup sering
C6.1 Waktu pemberian yang tidak tepat
I1.4 Intervensi didiskusikan dengan penulis resep
I3.2 Dosis diubah menjadi 1 g atau 10 ml 4 kali sehari tiap 6 jam
sekali
A3.1 Intervensi diajukan, penerimaan tidak diketahui
O1.1 Masalah terpecahkan sepenuhnya

C. Omeprazole
Profil Farmakologi
Penggunaan Pengobatan jangka pendek untuk penyakit
duodenal ulcer aktif atau ulkus lambung jinak,
pengobatan gejala GERD, erosif esofagus,
perawatan penyembuhan erosif esofagus,
pengobatan kondisi hipersekresi patologis jangka
panjang, dan sebagai bagian dari rejimen multidrug
untuk eradikasi H. pylori untuk mengurangi resiko
ulkus duodenal (Lexi Comps).
Dosis Ulkus duodenal aktif : oral 20 mg/hari selama 4 - 8
minggu. Ulkus lambung : oral 40 mg/hari selama 4
- 8 minggu. Gejala GERD (tanpa lesi esofagus) :
oral 20 mg/sehari sampai 4 minggu. Erosif
esofagus : oral 20 mg/hari selama 4 - 8 minggu;
perawatan penyembuhan : 20mg/hari sampai 12
bulan total terapi (termasuk masa pengobatan 4 - 8
minggu). Penyakit ulkus peptikum : eradikasi H.
pylori oral : 40 mg/hari sebagai dosis tunggal atau
dosis terbagi 2; diperlukan terapi kombinasi dengan
antibiotik selama 10 - 14 hari; mungkin diperlukan
penambahan Prilosec selama 14 - 18 hari 20
mg/hari secara monoterapi setelah terapi kombinasi
selesai apabila ulkus masih ada. Kondisi
hipersekretori patologis : oral 60 mg/day sekali
sehari; dosis sampai 120 mg 3 kali sehari telah
diberikan; pemberian dosis sehari >80 mg dalam
dosis terbagi. Profilaksis stres-ulkus : oral 40 mg
sekali sehari, diperlukan evaluasi pasien secara
berkala. Heartburn : oral 20 mg/day selama 14
hari; pengobatan mungkin diulangi setelah 4 bulan
bila diperlukan (Lexi Comps).
Farmakokinetik Onset aksi antisekretori selama 1 jam. Efek puncak
selama 2 jam. Durasi : sampai 72 jam; 50% dari
efek maksimum pada 24 jam. Diabsorbsi dengan
cepat. Ikatan protein sampai 95%. Metabolisme :
Hepatis secara ekstensif oleh CYP450 untuk
menginaktivasi metabolit. Bioavailabilitas :
mencapai 30% hingga 40% yang meningkat pada
pasien Asia dan pasien dengan disfungsi hati.
Eliminasi paruh waktu : kapsul lepas tunda selama
0.5 sampai 1 jam; hepatic impairment mencapai 3
jam. Waktu puncak plasma-nya adalah 0.5 sampai
3.5 jam. Ekskresi obat sebanyak 77% melalui urin
sebagai metabolit, dan sedikit sebagai obat yang
tidak berubah, serta melalui feses (Lexi Comps).
Farmakodinamik Menghambat pompa proton; menekan stimulasi
sekresi asam dan lambung basal dengan
menghambat pompa sel parietal H+/K+ATP (Lexi
Comps).
Efek Samping Gangguan saluran cerna (seperti mual, muntah,
nyeri lambung, kembung, diare dan konstipasi),
sakit kepala dan pusing. Efek samping yang kurang
sering terjadi diantaranya adalah mulut kering,
insomnia, mengantuk, malaise, penglihatan kabur,
ruam kulit dan pruritus. Serta resiko infeksi
lambung karena penurunan asam lambung oleh
pompa proton yang dihambat (PIONAS)
Interaksi Obat  Resiko C yang memerlukan monitor terapi :
Benzodiazepin, Clopidogrel, Clozapine,
Penginduksi CYP2C19, Substrat CYP2C9,
Dabigatran, Flukonazol, Indinavir, Garam Besi,
Metotreksat, Mikofenolat, Fenitoin, Saquinavir,
Tipranavir, Vorikonazol, Warfarin
 Resiko D yang memerlukan modifikasi terapi :
Atazanavir, Cilostazol, Substrat CYP2C19,
Dasatinib, Itrakonazol, Ketokonazol,
 Resiko X yang perlu dihindari kombinasinya :
Erlotinib, Mesalamine, Nelfinavir (Lexi
Comps).
Sediaan yang Beredar Blomer, Carosec, Conprazole, Contral, Dudencer,
Etagastrin, Gastrazol, Gastrofer, Inhipump,
Lanacer, Lokev, Losec, Meisec, Norsec, Ombrezol,
Omed, Omeprazole, Omevell, Omeyus, OMZ,
Onic, Opm, Ozid, Prilos, Prohibit, Promezol,
Protop, Pumpitor, Rindopump, Risek, Rocer,
Stomacer, Tamezol, Ulzol, Zeprazol, Zolacap,
Zollocid (PIONAS).

Analisa PCNE Omeprazole Oral


P2.1 Kejadian obat yang merugikan karena adanya efek samping
konstipasi
C3.4 Regimen dosis terlalu sering (terjadi pada tgl 10 dan 11
februari dengan pemberian regimen dosis 3 kali sehari
seharusnya 1 kali sehari)
C6.1 Waktu pemberian obat atau interval dosis tidak tepat
C6.3 Pemberian obat yang berlebih
I1.3 Intervensi diusulkan kepada prescriber
I3.4 Petunjuk penggunaan diubah menjadi 20 mg 1 kali sehari
A1.1 Intervensi diterima dan diimplementasikan sepenuhnya
O1.1 Masalah terpecahkan sepenuhnya

DAFTAR REFERENSI
American Pharmacist Association. (2009). Drug Information Handbook 17th
Edition. Lexicomp, Inc.
BPOM. PIO Nas. Diakses melalui http://pionas.pom.go.id/

Anda mungkin juga menyukai