Anda di halaman 1dari 5

CIMETIDINE

Tablet 200 mg

KOMPOSISI : Tiap tablet mengandung Cimetidine 200 mg

CARA KERJA OBAT : Cimetidine adaiah penghambat histamin pada reseptor H2 secara selektif dan reversible, penghambatan histamin pada reseptor H, akan menghambat sekresi asam lambung baik pada keadaan istirahat maupun setelah perangsangan oleh makanan, histamin, pentagastrin, kafein dan insulin. Cimetidine dengan cepat diabsorbsi setelah pemberian oral dan konsentrasi puncak dalam plasma dicapai dalam waktu 45-90 menit setelah pemberian. Cimetidine diekskresikan melalui urin.

INDIKASI : Pengobatan jangka pendekuntuk usus 12 jari tukak aktif Terapi pemeliharaan tukak usus 12 jari pada pengurangan dosis setelah penyembuhan tukak aktif. Pengobatan jangka pendek tukak lambung aktif yang jinak. Pengobatan refluks gastroesofagus erosif. Pencegahan pendarahan saluran pencernaan bagian alas pada penderitayang kritis. Pengobatan keadaan hipersekresi patologis misalnya: sindroma Zollinger-Ellson, mastositosis sistemikdan adenoma endokhn multiple.

KONTRA INDIKASI : Pas'enyanghipersensitilterhadap cimetidine

EFEKSAMPING Pada saluran pencernaan idiareringan Pada susunan saral pusat: sakit kepala, pusing, mengantuk, mental kebingungan, agitasi, psikosis, depresl, cemas, halusinasi. Pada sistem endokrin: ginekomastia. Pada sistem hematologi: penurunan {umlah sel darah putjh, agtanukisitosis, Irombosilopenia, anemia aplasik atau pansitopenia yang jarang. Hipersensif I: demam dan reaksi alergi termasuk anafriaksis. Pada sistem kardiovaskuler:bradikardia dan takikardia (jarang terjadi). Ginjal: peningkatan krealinin plasma, net itis interstitial, retensi urin.

DOSIS Untuk tukak usus 12 jari yang aktif 800 mg, 1 kali sehari pada malam hari. Atau300mg 4 kali sehari padasaatmakan dan malam sebelum tidur. Atau 400 mg 2 kali sehari pagi hari dan malam sebelum tidur. Lama pengobatan 4 hingga 6 minggu. Pemberian dengan antasida sebaiknya diberikan sesuai Kebutuhan untuk mengurangi rasa sakit, akan tetapi pemberian bersamaan dengan antasid tjdak dianjurkan karena antasid dapat mempengaruhi absorbs! cimetidine. Terapipemeliharaantukakusus12jari: 400 mg, 1 kali sehari malam hah sebelum tidur. Pengobatan tukak lambung aktif yang jinak 800 mg, 1 kali sehari malam hari sebelum tidur atau 300 mg 4 kali sehari pada saat makan dan sebelum tidur selama 68 minggu. Pengobatan refluks gastroesofagus erosif. 1600 mg sehari dalam dosis terbagi. (800 mg 2 kali sehari atau 400 mg 4 kai sehari) selama 12 minggu. Pengobatan pada keadaan hipersekresi patologis 300 mg 4 kali sehari pada saat makan dan sebelum tidur. Pada beberapa penderita Mia diperlukan dapal diberikan dosis lebih besar lebih sering, sesuai dengan kebutuhan tetapi tjdak boleh melebihi 2,4 g sehari

OVER DOSIS Studi pada hewan menunjukkan dosis toksik ditandai dengan kegagalan sistem pemafasan dan takikardia. Keadaan ini dapat ditanggulangi dengan pemberian

i-Moker dan bantuan pernapasan.

PERINGATAN DAN PERHATIAN Cimetidine tidak boleh diberikan pada anak-anak dibawah 16 tahun kecuali alas pertjmbangan dokter. Pemberian cimetidine pada ibu hamil dan menyusui hanya bila sangat dibutuhkan. Cimetidine tidak dapat dkjunakan untuk pengobatan srmptomatjs pada keganasan lambung.

INTERAKSI OBAT Cimetidine dapat mengurangi metabolisme anlikoagulan kumarin, feniioin, ptopanotol, nifedipin, klordiazepoksk), diazepam, antkfepresan trisiklik, lidokain, teoflin dan metonidazol, akibatnya akan menghambat eliminasi dan meningkatkan konsentrasi obatobatan ini dalam darah.

Kemasan : Dus isi 10 strip 9 10 tablet No. Reg. : GKL0434003910A1 Simpan pada suhu 15" C - 30" C dan terlindung dan cahaya HARUS DENGAN RESEP DOKTER NOVAPHARIN Pharmaceutical Industries nova Gresik - Indonesia

http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30045

Cimetidin dan Ranitidin merupakan antihistamin paenghambat reseptor Histamin H2 yang berperan dalam efek histamine terhadap sekresi cairan lambung. Berdasarkan dari mekanisme kerja kedua obat tersebut kita akan melihat profil dari masing-masing obat tersebut.

FARMAKODINAMIK Cimetidin dan ranitidine menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversible. Reseptor H2 akan merangsang sekresi cairan lambung srhingga pada pemberian Cimetidin dan ranitidine sekresi cairan lambung dihambat. Pengaruh fisiologi cimetidin dan ranitidine terhadap reseptor H2 lainnya, tidak begitu penting.walaupun tidak lengkap cimetidin dan ranitidine dapat menghambat sekresi cairan lembung akibat rangsangan obat muskarinik atau gastrin. Cimetidin dan ranitidine mengurangi volume dan kadar ion hydrogen cairan lambung. Penurunan sekresi asam lambung mengakibatkan perubahan pepsinogen menjadi pepsin menurun.

FARMAKOKINETIKA Cimetidin Bioavailabilitas cimetidin sekitar 70 % sama dengan pemberian IV atau Im ikatan protein plasma hanya 20 %.Absorbsi simetidin diperlambat oleh makanan sehingga cimetidin diberikan bersama atau segera setelah makan dengan maksud untuk memperpanjang efek pada periode paska makan. Absorpsi terutama terjadi pada menit ke 60 -90. Cimetidin masuk kedalam SSP dan kadarnya dalam cairan spinal 10-20% dari kadar serum. Sekitar 50-80% dari dosis IV dan 40% dari dosis oral diekskresi dalam bentuk asal dalam urin. Masa paruheliminasi sekitar 2 jam.

INTERAKSI OBAT Cimetidin terikat ole sitokrom P-450 sehingga menurunkan aktivitas enzim mikrosom hati, sehingga obat lain akan terakumulasi bila diberikan bersama Cimetidin. Contohnya: warfarin, fenitoin, kafein, fenitoin, teofilin, fenobarbital, karbamazepin, diazepam, propanolol, metoprolol dan imipramin. Simetidin dapat menghambat alkhohol dehidrogenase dalam mukosa lambung dan menyebabkan peningkatan alkohol serum. Obat ini tak tercampurkan dengan barbiturat dalam larutan IV. Simetidin dapat menyebabkan berbagai gangguan SSP terutama pada pasien lanjut atau dengan penyakit hati atau ginjal.

INDIKASI Keduanya digunakan untuk mengobati tukak lambung dan tukak duodenum. Akan tetapi manfaat terapi pemeliharaan dalam pencegahan tukak lambung belum diketahui secara jelas. Efek penghambatannya selama 24 jam, Cimetidin 1000 mg/hari menyebabkan penurunan kira-kira 50% dan Ranitidin 300 mg/hari menyebabkan penurunan 70% sekresi asam lambung; sedangkan terhadap sekresi malam hari, masing-masing menyebabkan

penghambatan 70% dan 90%. Daftar Pustaka Ganiswarna,Sulistia G., 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta Lacy, Charles F., 2006, Drug Information Handbook, 14th edition, Lexicomp, North American

http://yosefw.wordpress.com/2009/03/20/cimetidin-dan-ranitidin/

Anda mungkin juga menyukai