ABSTRAK
Obat herbal tradisional yang berasal dari tanaman dapat menjadi alternatif pengobatan dan
pemeliharaan kesehatan yang efektif, karena efek samping yang dimiliki lebih sedikit
dibandingkan dengan obat sintesis. Tanaman klabet dengan nama latin Trigonella foenum-
graecum L. merupakan salah satu tanaman obat tertua yang telah banyak diteliti mengenai
manfaat dalam bagian tumbuhannya, terutama bagian biji. Biji klabet mengandung banyak
senyawa kimia yang bertanggungjawab atas potensi fenugreek sebagai obat herbal, di
antaranya ialah sebagai antidiabetes, antioksidan, antiinflamasi dan analgesik, antikanker,
antibakteri dan antifungal, antikatarak, antiaterogenik/antifertilitas, hipokolesterolemia,
laksatif, estrogenik, dan lain-lain.
Kata Kunci : Obat herbal, Trigonella foenum-graecum L., Potensi, Aktivitas Farmakologi
ABSTRACT
Traditional herbal medicine derived from plants can be an effective treatment alternative in
curing diseases and maintaining health because it has fewer side effects compared to
synthesis drugs. Fenugreek or Trigonella foenum-graecum L. is one of the oldest medicinal
plants that have been widely studied about the benefits in the plant, especially the seeds.
Cloned seeds contain many chemical compounds that are responsible for the potential of
fenugreek as an herbal remedy, among which are as antidiabetic, antioxidant,
antiinflammatory and analgesic, anticancer, antibacterial and antifungal, antacritic,
antiatherogenic / antifertility, hypocholesterolemia, laxative, estrogenic, and others.
Pendahuluan
obat tertua yang telah dibudidayakan dan tercatat hingga saat ini. Klasifikasi
tertulis dalam sejarah telah banyak taksonomi dari fenugreek disajikan dalam
dilakukan penelitian yang menunjukkan Tabel 2. Kebanyakan spesies, termasuk
bahwa terdapat banyak manfaat dalam Trigonella foenum-graecum L., adalah
bagian tumbuhannya, terutama bagian biji diploid dengan 2n = 16 kromosom, namun
(Srinivasan, 2006). Tanaman klabet ada beberapa spesies Trigonella yang
banyak ditemukan di Indonesia, dan memiliki jumlah kromosom 18, 28, 30, 32,
memiliki rasa serta aroma yang sangat atau 44 (Acharya, et al., 2007).
kuat. Daun dan bijinya banyak dikonsumsi Tabel 2. Taksonomi dari Trigonella
di negara-negara oriental sebagai bumbu foenum-graecum L.
dalam olahan makanan dan sebagai bahan
dalam obat herbal tradisional (Syeda, et al., Kingdom Plantae
2008). Fenugreek hampir dapat ditemukan Divisi Magnoliophyta
di seluruh dunia. Di setiap negera, Kelas Magnoliopsida
fenugreek memiliki sebutan atau nama Orde Fabales
yang berbeda-beda yang disajikan pada Familia Fabaceae
Tabel 1. Genus Trigonella
Tabel 1. Nama lain dari Trigonella Spesies Trigonella foenum-graecum
foenum-graecum L. Linn.
Bahasa Nama (Cronquist, 1981).
Italia Fieno greco Trigonella foenum-graecum L.,
Arab Hulba famili fabaceae atau dikenal dengan
Prancis Fenugrec,Trigonelle fenugreek atau klabet di Indonesia, adalah
Spanyol Alholva,Fenogreco tanaman aromatik dengan tinggi 30 hingga
Jerman Bockshorklee 60 cm, memiliki tiga bagian daun, batang
Rusia Pazhitnik, Sambala ramping dan panjang, daun berwarna hijau
Kanada Menthya keabu-abuan dengan panjang sekitar 5 cm
Malaysia Halba,Kelabet dan lebar sekitar 2,5 cm, akarnya memiliki
Indonesia Kelabet struktur seperti jari, bunganya tunggal atau
(Nathiya, et al., 2014). sepasang, mahkota berwarna putih atau
Jumlah akurat dari spesies tanaman kuning pucat yang mekar pada bulan Juni
klabet masih diperdebatkan hingga saat ini. hingga Juli, buah polong gundul,
Ahli taksonomi, Linnaeus, menyatakan memanjang atau berbentuk lanset, tiap
bahwa terdapat total 260 spesies fenugreek, buah polong mengandung 10 hingga 20
dimana hanya terdapat 18 spesies yang biji. Tanaman ini memancarkan aroma
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 477
diabetes tipe 2 bahwa pada dosis 10 mg/40 merupakan antioksidan yang paling kuat
ml larutan ekstrak biji klabet menghasilkan telah dilaporkan memiliki aktivitas
efek yang signifikan dan paling efektif antiinflamasi, antioksidan, antitumor,
terhadap penurunan kadar gula darah imunomodulator, antiulkus, antikanker,
(Hasan dan Rahman, 2016). antioksidan, antidiabetes, antiangiogenik,
2. Antioksidan antiperadangan dan banyak sifat lainnya,
Komponen senyawa polifenol dan termasuk meningkatkan kinerja mental dan
antioksidan dapat menangkap radikal fisik (Stochmaova, et al., 2013; Mahmoud,
bebas, mengurangi stress oksidatif, dan et al., 2013; Phani, et al., 2010). Ekstrak
menurunkan ekspresi TNF-α (Widowati, etanol biji klabet menunjukkan aktivitas
2008). Antioksidan erat kaitannya dengan antioksidan tertinggi (% aktivitas
diabetes mellitus (DM). Salah satu pembilasan DPPH). Aktivitas antioksidan
penyebab terjadinya DM adalah adanya dapat dikorelasikan dengan komponen
stress oksidatif, bersama dengan disfungsi polifenolik yang ada dalam ekstrak. Hasil
mitokondria mengarah pada aktivasi jalur yang diperoleh dari metode ini
sinyal inflamasi, yang dapat merusak sel- memberikan beberapa faktor penting yang
sel yang memproduksi insulin dan bertanggung jawab atas potensi
memperburuk komplikasi diabetes lebih antioksidan biji fenugreek (Bukhari, et al.,
lanjut. ROS (reactive oxygen species) 2008).
memainkan peran penting dalam aktivasi 3. Antiinflamasi dan Analgesik
jalur sinyal responsif yang mengatur Tumbuhan klabet diketahui memiliki
ekspresi gen yang bertanggung jawab atas efek antiinflamasi dan analgesik pada
kerusakan sel dan proses lainnya (Sharma, bijinya (Moradi kor, et al., 2013). Skrining
et al., 2015). fitokimia dari fraksi terpisah dari ekstrak
Pemberian fenugreek setelah 15 hari metanol yang diperoleh dari biji klabet
dapat menurunkan 14,4% kadar glukosa mengandung alkaloid, steroid, flavonoid,
darah dan 46,6% kadar glukosa darah saponin kumarin, protein, lendir, tanin, dan
setelah 30 hari pemberian. Ekstrak asam amino. Ekstrak metanol (1000mg/kg
fenugreek pada DM-2 ternyata mampu bb) biji fenugreek digunakan untuk
memperbaiki kadar glisemik dan evaluasi aktivitas analgesik. Ekstrak
menurunkan resistensi insulin, serta metanol tersebut menunjukkan efek yang
mampu memperbaiki keseimbangan status signifikan bila dibandingkan dengan
antioksidan pada penderita diabetes kontrol. Dalam hal aktivitas antiinflamasi,
(Widowati, 2008). Di antara flavonoid kedua dosis ekstrak metanol 250mg/kg bb
yang terdapat dalam fenugreek, kuersetin dan 800mg/kg bb menunjukkan hasil
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 480
zona inhibisi dari ekstrak tersebut yang tingkat GSH yang bergantung pada dosis
menandakan adanya aktivitas sebagai agen (Gupta, et al., 2009).
antibakteri (Sharma, et al., 2017; 7. Antiaterogenik/Antifertilitas
Chalghoumi, et al., 2016). Pada penelitian Tanaman Trigonella foenum-
lain juga menunjukkan bahwa ekstrak air graecum L. memiliki aktivitas
biji klabet menunjukkan aktivitas antifertilitas. Biji tanaman ini mengandung
antioksidan dan antimikroba tertinggi diosgenin (saponin) yang merupakan
dibandingkan dengan ekstrak lainnya prekursor steroid (Tarigan, 1980).
(etanol dan metanol). Penelitian ini Senyawa antifertilitas pada prinsipnya
mengungkapkan potensi antioksidan yang bekerja dengan dua cara, yaitu melalui efek
kuat dan aktivitas antimikroba yang sitotoksik dan melalui efek hormonal yang
signifikan dalam biji klabet yang mungkin menghambat laju metabolisme sel
disebabkan karena adanya kandungan spermatogenik dengan cara mengganggu
senyawa flavonoid dan polifenol (Kumari, keseimbangan hormon (Kusumah, 1999).
et al., 2016; Norziah, et al., 2015). Dalam suatu penelitian menunjukkan
Selain aktivitas antibakteri, biji bahwa pemberian ekstrak biji klabet pada
klabet juga memiliki aktivitas antifungal kelinci jantan menyebabkan kerusakan
yang dibuktikan dalam suatu penelitian, tubulus seminiferus dan penurunan jumlah
dimana keseluruhan ekstrak biji klabet sel spermatozoa (Wiryawan dan Ida,
memiliki aktivitas antijamur, namun yang 2009). Studi in vitro dilakukan guna
paling efektif adalah fraksi ekstrak mengetahui pengaruh pemberian biji klabet
metanolnya, yang diujicobakan pada jamur terhadap perubahan berat dan struktur
T. Viridae, A. Niger, A. Oryzae, dan A. histologis testis dan epididimis tikus
Flavus (Dharajiya, et al., 2016). menunjukkan hasil perubahan berat dan
6. Antikatarak struktur histologis testis dan epididimis
Aktivitas antikatarak biji kelabet tikus tersebut (Nita, et al., 2016).
ditunjukkan dalam suatu penelitian secara 8. Penggunaan Tradisional
in vitro pada tikus yang dipertahankan Pada penggunaan tradisional, biji
dalam kultur organ yang mengandung klabet banyak digunakan untuk mengobati
medium Dulbecco’s modified Eagles arthritis, asthma, bronchitis, masalah kulit
(DMEM). Biji klabet dapat melindungi (luka, ruam, bisul), sakit tenggorokan,
mata terhadap katarak berdasarkan sifat reflux asam, kelainan reproduksi, kelainan
antioksidan yang dimilikinya. Ada hormonal, ulcer, kanker serviks, diare dan
penurunan yang signifikan pada GSH. gastroenteritis, masalah ginjal, influenza,
Fenugreek secara signifikan memulihkan katarak, konstipasi, emfisema, pneumonia,
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 482