Anda di halaman 1dari 9

Kumpulan soal-soal Swamedikasi Kelas A- E

A. Kelas D

1. Seorang ibu hamil berusia 25 tahun yang memasuki fase trimester II datang ke apotek
mengeluhkan kesulitan buang air besar. Ia merasa fesesnya keras, nyeri saat defekasi dan
merasa tidak tuntas setelah buang air besar. Hal ini telah dialami selama 2 minggu.
Selama 2 minggu tersebut, ia hanya makan sayur lebih banyak dari biasanya, namun
kondisi sembelit yang dialami tidak juga membaik. Bagaimana farmasis menanggapi hal
demikian?

Jawaban:

Konstipasi pada kehamilan terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang


menyebabkan relaksasi pada otot dinding usus sehingga menyebabkan konstipasi (slow-
transit constipation). Selain itu, selama kehamilan tubuh akan menahan cairan, absorpsi
cairan di usus meningkat sehingga isi usus cenderung kering dan keras yang
memudahkan terjadinya konstipasi

Farmasis memberikan Lactulax (isi: lactulose 3,335 g tiap 5 mL) yang merupakan
golongan osmotic laxative karena termasuk golongan B untuk kehamilan menurut FDA
sehingga dianggap aman. Lactulose bekerja dengan cara menarik air ke lumen usus
sehingga mengubah konsistensi feses. Diminum 15-30 mL perhari. Selain itu, pasien
diberikan informasi dan edukasi untuk memperbanyak makanan berserat seperti sayuran
dan buah, meningkatkan asupan cairan dengan banyak minum air putih, aktivitas fisik
yang cukup, makan 3 kali sehari, dan menghindari stress.
Pertimbangan lain pemberian golongan osmotic laxative adalah obat mudah didapat,
tidak menurunkan absorpsi vitamin seperti halnya terjadi pada lubricant laxative, dan
tidak menyebabkan rangsangan otot uterus seperti halnya terjadi pada stimulant laxative
(bisacodyl).

2. Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke apotek dengan keluhan mual karena sedang
melakukan perjalanan. Beliau masih harus melanjutkan perjalanan jalur laut. Karena merasa tidak
nyaman dengan mual yang dialami selama perjalanan, maka wanita tersebut datang ke apotek
untuk membeli obat yang dapat mengurangi mual yang dirasakan. Sebagai farmasis, apakah yang
akan anda sarankan?

Jawaban :
Farmasis menyarankan obat dimenhydrinate yang merupakan obat antihistamin untuk mengatasi
mual akibat mabuk perjalanan.Setelah minum obat dihimbau tidak mengendarai kendaraan
karena efek sampingnya mengantuk. Kemudian hindari makanan dan minuman yang memancing
mual seperti kopi , makanan pedas maupun soda.

B. Kelas E

3. Laki-laki 30 tahun mengeluhkan sakit pada telinganya, keesokan harinya ia demam dan
keluar cairan dari telinganya. Karena ia tidak mau berobat ke doter, ia memutuskan ke
apotek terdekat untuk membeli obat yang ia ketahui dari internet. Obat yg ingin ia beli
adalah Otopraf. Berdasarkan review yang ia baca obat ini paten dalam mengobati
gangguan telinga.

Sebagai apoteker di apotek itu apa yang akan Anda lakukan? Jelaskan.

Jawab :

Saya tidak akan memberikan obat Otopraf kepada pasien tersebut berikut dengan
penjelasan kepada pasien. Sebelumnya akan saya tanya pasien dengan metoda
WWHAM. Menjelaskan bahwa obat Otopraf merupakan obat berlogo keras yang tidak
dapat dibeli tanpa resep dari dokter. Dan menyarankan obat lain kepada pasien yaitu
Santadex ear drop. Santadex ini diindikasikan untuk mengatasi infeksi yang dikeluhakan
pasien, demam, nyeri dan keluar cairan. Obat ini juga tergolong aman karena merupakan
obat bebas terbatas. Lalu obat tambahan bisa diberikan Ibuprofen untuk mengatasi
demam dan nyeri.

4. Tn. S (29 tahun) datang ke Apotek dengan mengeluhkan bercak-bercak putih yang gatal
di punggung kanan atas dan bertambah banyak sejak 1 bulan yang lalu. Tn. S datang ke
Apotek berniat untuk membeli obat Mycoral Krim yang disarankan oleh temannya,
namun obat tersebut harus menggunakan Resep dari dokter sedangkan Tn. S belum
konsultasi ke dokter sehingga belum mendapatkan Resep untuk menebus obat tersebut.

Apa yang harus anda lakukan jika anda sebagai Apoteker dalam menyikapi kasus yang
dialami oleh Tn.S ?

Jawaban :

Obat tidak dapat diberikan, karena obat tersebut harus diberikan dengan menggunakan
Resep dari dokter. Sebagai apoteker dapat menyarankan beberapa obat yang dapat
dibeli tanpa menggunakan Resep dokter dengan khasiat yang sama dan dengan
golongan yaitu obat bebas, bebas terbatas ataupun obat tradisional. Sebagai Apoteker
juga harus dapat memberikan saran obat yang efektif dalam penggunaan dan juga
ekonomis dalam harga supaya pasien dapat mempertimbangkan obat tersebut untuk
dibeli, serta memberikan masukan mengenai terapi non farmakologinya. Obat yang
disarankan kepada pasien yaitu kalpanax cream diindikasikan untuk mengobati
penyakit kulit akibat infeksi jamur. Obat ini tidak membuat kulit terkelupas, aman
digunakan pada daerah sensitive dan aman digunakan anak-anak, tergolong dalam obat
bebas terbatas. Terapi non farmakologi yang dapat dilakukan yaitu mengganti pakaian
jika berkeringat, jangan bertukar pakaian dengan orang lain, dan menggunakan handuk
bersih.

C. Kelas B

5. Pada penggunaan tetes mata yang pertama kali dilakukan adalah mencuci tangan, mata
dibuka lebar, kepala didongakkan, pelupuk mata bawah ditarik sampai membentuk
parit, pipet didekatkan dan diteteskan, mata dibiarkan menutup perlahan, dan bila ada
dua macam tetes mata diberikan selisih penetesan 5 menit. Apakah tujuan dari
diberikannya selisih penetesan tersebut?

Jawaban :
Diberikan jeda 5 menit karena dikhawatirkan obat tetes yang kedua akan menghapus
obat tetes yang pertama, yang akan mengakibatkan obat tetes pertama tidak
menimbulkan efek terapi pada pasien

6. Seorang pasien bernama Ibu Della datang ke salah satu apotek di kawasan Pondok
Indah, Jakarta selatan. Ibu Della berumur 28 tahun dan sedang hamil 7 minggu. Ibu
Della mengeluhkan mual dan muntah yang dialami beberapa kali dalam hari itu
sehingga Ibu Della telah menekan nafsu makannya. Ibu Della saat ini sedang
mengkonsumsi vitamin kehamilan. Saat di konseling pasien menyampaikan sudah
makan roti kering dan minum minuman jahe, pasien juga menyampaikan bahwa
pasien tidak suka mengkonsumsi obat untuk penyakitnya. Sebagai Apoteker yang
profesional dan memiliki empati kepada pasien, Jelaskan bagaimana Assessment dan
plan serta edukasi terhadap pasien dalam kondisi yang dialaminya!

Jawaban:

Assessment & plan :


pasien kemungkinan besar mengalami mual dan muntah yang berkaitan dengan
kehamilan, opsi yang dapat diberikan kepada pasien adalah dengan
merekomendasikan istarahat dan tindakan non farmakologis seperti dibawah ini;

a. Memastikan bahwa pasien mendapatkan udara segar ditempat dimana pasien tidur
dan menaruh biskuit kering disamping tempat tidurnya untuk dimakan pagi hari
b. Sebelun beranjak dari tempat tidur, pasien dapat makan biskuit dan relax ditempat
selama 10-15 menit. Kemudian beranjak perlahan dari tempat tidur.
c. Sebelum sarapan, konsumsi terlebih dahulu biskuit. Usahakan untuk selalu
mendapatkan udara segar
d. Makan porsi kecil sebanyak 4-5 x dibandingkan 3x dalam porsi besar. Jangan
makan berlebihan.
e. Ketika makan, jangan minum banyak cairan atau makan sop. Minumlah sedikit
cairan pada waktu makan
f. Hindari makanan berminyak seperti gorengan, mayonaise dll. Jika perlu, makan
makanan yang dingin dari pada yang hangat atau panas.

Karena pasien tidak suka minum obat maka pasien dapat diberikan acupressure
bands dan tindakan non farmakologis diatas. Pasien juga direkomendasikan untuk
mengkonsumsi minuman jahe. Jika gejala pasien tidak membaik dan berlanjut
dalam seminggu, Pasien direkomendasikan untuk pergi ke dokter. Pasien dapat
menggunakan acupressure bands nya selama satu hari penuh pada kedua tangan
dan dapat dilepas ketika mandi. Jika pasien tidak bersedia membeli acupressure
bands karena harganya yang cukup mahal. Pasien dapat diberikan informasi
tindakan non farmakologis diatas dan diberikan Doxylamine 12.5 mg dan vitamin
B6 10 mg. Kedua-keduanya dikonsumsi sebanyak 3-4 x sehari.

D. Kelas A swamedikasi hari selasa

Study kasus Periklanan

7. Pada salah satu stasiun televisi swasta menayangkan iklan paramex, dalam iklan
tersebut diperankan oleh sopir, karena dia merasa sakit kepala, akhirnya dia
memutuskan untuk membeli obat sakit kepala bermerk paramex. Sopir tersebut
membeli obat paramex di toko obat yang tidak berizin. Menurut pedoman peraturan
tentang periklanan apakah hal itu diperbolehkan? Dan Mengapa?

8. Citra sedang asik menonton drama di stasiun televisi swasta, tapi kemudian muncul
iklan ditelevisi yang menayangkan tentang obat X. Iklan tersebut diperankan oleh
seorang dokter X yang menyebutkan nama lengkap dan fungsi- fungsi dari obat
yang diiklankannya sehingga seolah produknya yang paling bagus. Apakah Iklan
tersebut melanggar peraturan? Jika melanggar apakah sanksi yang sesuai?

Jawaban

7. Hal tersebut tidak diperbolehkan karena merupakan pelanggaran tentang periklanan


pada lampiran 1 peraturan Badan pengawas obat dan makanan nomor 2 tahun 2021
tentang pedoman pengawasan periklanan obat yaitu persyaratan materi iklan. Kasus
tersebut melanggar karena tidak sesuai dengan persyaratan pada poin IV. Iklan tidak
boleh mencantumkan nama sarana yang tidak memiliki izin apotek, izin toko obat atau
sarana lainnya yang tidak memiliki penanggungjawab tenaga kefarmasian.

8. Iklan pada kasus no. 2 melanggar peraturan Permenkes RI


No.1787/Menkes/PER/XII/2010 pasal 8 yang menyebutkan bahwa tenaga kesehatan
tidak boleh melakukan periklanan, dan melanggar peraturan Badan Pengawas Obat
dan Makanan no.2 tahun 2021 tentang pedoman pengawasan periklanan obat. Sanksi
yang sesuai yaitu sanksi administratif yang terdapat pada pasal 26. Sanksi
Administratif berupa

a. Peringatan
b. Peringatan keras
c. Penghentian sementara kegiatan iklan
d. Pembekuan izin edar dan atau/
e. Pencabutan izin edar

E. Kelas A (Jumat)
9. Seorang ibu datang ke apotek untuk membeli obat diare untuk anaknya yang berusia 4
tahun dengan berat badan 20 kg dan tinggi 100 cm. Sejak 6 jam yang lalu, anaknya sudah
mencret tiga kali, feses seperti bubur, dan lebih lunak dari biasanya. Selain mencret, tidak
ada keluhan lain seperti mual, muntah, nyeri tekan pada perut, demam, lendir ataupun
darah pada feses. Kondisi anaknya saat ini masih bisa bermain, tidak rewel, tidak lemas,
dan minum seperti biasa. Tidak terdapat perubahan susu formula yang digunakan sehari-
hari dan makanan yang diberikan untuk anak selalu dimasak dirumah. Pasien tidak
mempunyai alergi atau penyakit lain, dan tidak menggunakan obat apapun sehari-hari.
Sampai saat ini ibu pasien belum memberi obat apapun untuk mengatasi diarenya.
Rekomendasi obat apa yang tepat untuk kasus yang dialami dalam kasus tersebut?

Jawaban:
Rekomendasi yang tepat dengan pemberian kombinasi ORS dan Zink disertai dengan
pemberian rekomendasi berupa tindakan merujuk pasien ke dokter apabila kondisi tidak
membaik dan/atau disertai pemberian rekomendasi terapi non-farmakologi.
Alasan pemberian kombinasi ORS dan Zink berdasarkan panduan terapi oleh World
Health Organization (WHO) maupun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(Kemenkes RI) merekomendasikan pemberian larutan oral rehydration salts (ORS) dan
Zink dalam penatalaksanaan diare akut pada anak. Pemberian ORS, dengan komposisi:
glukosa, sodium, klorida, sitrat dan potassium, merupakan terapi lini pertama dan perlu
diberikan setiap habis buang air besar (BAB) sampai diare berhenti Pemberian Zink
ditujukan untuk meningkatkan sistem imun dan dapat bermanfaat untuk mencegah
terjadinya diare ulangan selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare. Zink
seharusnya diberikan selama 10-14 hari berturut-turut meskipun anak sudah sembuh dari
diare

10. Seorang ibu A datang ke Apotek ingin membeli obat batuk untuk anaknya yang berusia
berusia 3 tahun. Ibu A menyampaikan menyampaikan informasi informasi bahwa anaknya
anaknya batuk berdahak berdahak disertai demam, dirasakan selama 2 hari. Ibu
menyampaikan bahwa anaknya sudah diberikan Paracetamol, tetapi belum sembuh.
Sebagai Apoteker untuk pemilihan obat dan informasi yang tepat buat anak ibu A yaitu?

Jawab:
● Obat paracetamol merupakan pilihan lini pertama untuk menurunkan demam dan
menghilangkan nyeri anak. Maka, tetap minum Paracetamol (bila lebih 3 hari tidak
sembuh hubungi dokter)
● Memberi obat ekspektoran sebagai pengencer dahak (Wood’s dan Peppermint Child)
3x sehari 1 sendok teh. Wood’s dan Peppermint Child adalah obat yang membantu
meringankan batuk dengan dosis 3x sehari 1 sendok teh. Wood’s dan Peppermint
Child mengandung Guaiphenesin 50 mg, Sodium Benzoate 0,12% b/v tanpa alkohol
dengan dosis anak-anak 2-6 tahun 5 ml (1 sendok teh), anak-anak umur 6-12 tahun
10 ml (2 sendok teh)

Informasi yang diberikan:


● Istirahat yang cukup
● Banyak minum air putih hangat
● Banyak makan sayur dan buah
● Konsumsi suplemen

F. Kelas C
11. Seorang kakek bernama wawan dengan umur 70 tahun mengalami gangguan perut tengah
bagian atas, sakit bila ditekan, mual dan muntah saat diberikan makanan, dan pada malam
hari tidak bisa tidur nyenyak karena sering merasa nyeri di ulu hati, sejak dua hari yang
lalu. Bagaimana kasus diatas bila anda seorang farmasis (interaksi farmasis dengan
pasien)? Apa yang harus diperhatikan dalam pelayanan swamedikasi?

Jawaban:
Pertama memberi salam dan memperkenalkan diri lalu menanyakan kepada pasien
dengan metode WWHAM:
a. WHO (siapa yang sakit, kakek sendiri?)
b. WHAT (gejala apa saja yang dirasakan?)
c. HOW (sudah berapa lama gejala ini timbul?)
d. ACTION (tindakan apa saja yang sudah dilakukan?)
e. MEDICATION (pengobatan apa saja yang sudah di konsumsi?)

Kemudian diberikan obat yang sesuai dengan kondisi pasien serta bagaimana dosis
penggunaannya, contoh obatnya dapat diberikan obat antasida. Obat ini digunakan 2 jam
sebelum makan, 3x sehari 1 sendok makan (15ml). Lalu diberitahukan efek samping dari
obat dan apa yang harus dilakukan apabila tidak terjadi perubahan setelah mengkonsumsi
obat tersebut (kakek mungkin akan mengalami konstipasi akibat efek obat ini, jika dalam
3 hari tidak ada perubahan sebaiknya kakek berobat langsung ke dokter).

Yang harus diperhatikan = untuk siapa obat itu diberikan dan digunakan (untuk
menentukan aturan pakai), gejala ringan/berat, jika berat tidak bisa di swamedikasi, obat-
obat yang sedang diminum pasien (karena mungkin akan berinteraksi), indikasi, golongan
obat, durasi, aturan pakai, interaksi, efek samping

12. Seorang ibu beserta bayinya yang berusia 3 bln datang ke apotik, dengan keluhan si anak
rewel dari semalam dan tidak mau minum ASI. Saat ibu memandikan si anak, ibu melihat
jika perut anaknya terlihat sedikit membesar dan saat ditepuk pelan seperti kembung.
Setelah itu ibu sambil menggendong anaknya pergi ke apotik untuk membeli obat.
Silahkan sebutkan penanganan terhadap pasien tersebut baik secara farmakologis maupun
non famakologis!

Jawaban:
Sebaiknya untuk bayi yang masih berumur 3 bulan, alangkah baiknya diberikannya
pengobatan secara non farmakologis terlebih dahulu,
Yaitu seperti :
a. Dibalutkannya minyak telon pada perut bayi
b. Dibantu untuk memijat secara perlahan pada perut bayi
c. Mengusap punggung bayi
d. Tetap usahakan bayi selalu diberi ASI sebelum bayi merasa lapar
Jika, hal tersebut belum kunjung membaik, diharapkan sang ibu bisa membawa bayinya
kepada dokter untuk diperiksa lebih lanjut

G. Soal-soal tambahan Periklanan

1. Salah satu obat analgesik dalam iklannya menggunakan istilah “Pancen Oye..!” dalam
bahasa Indonesia yang artinya memang luar biasa. Menurut peraturan BPOM no.2 tahun
2021, iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif. Menurut anda, faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi suatu iklan yang tidak memenuhi peraturan perundang-undangan
bisa diloloskan? 

Jawaban: 
1. Iklan obat terjadi karena iklan yang ditayangkan tidak sama dengan proposal iklan yang
disetujui
2. Pengawasan iklan testimoni di media penyiaran, iklan sisipan di televisi dan iklan di
internet belum dilakukan karena peraturannya belum ada.
3. Tidak berjalannya penegakan hukum terhadap iklan obat yang menyesatkan mungkin
disebabkan oleh adanya hambatan hambatan sebagai berikut;
a. Belum adanya undang- undang periklanan
b. Kuragnya perhatian aparat penegak hukum terhadap iklan yang menyesatkan;
c. Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung upaya penegakan hukum
terhadap iklan yang menyesatkan; dan/atau
d. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran hukum masyarakat terhadap iklan yang
menyesatkan sebagai pelanggaran hukum
4. Tidak ada dewan pers di dearah, banyak iklan terselubung berupa sisipan dalam lagu-lagu
di radio daerah, kendala penindakan iklan adalah adanya sistem kontrak penyiaran yang
sulit dihentikan, dan iklan di media cetak lokal banyak melakukan penyimpangan akibat
sosialisasi peraturan ke pengusaha yang masih kurang. 

2. PT XYZ memiliki sebuah produk obat, ketika melihat periklanan di TV banyak iklan
bagus-bagus yang ditayangkan dan menarik, PT tersebut ingin sekali produk obat yang
dimilikinya bisa diiklankan. Apa yang harus PT XYZ lakukan agar produknya bisa
diiklankan? Dan dokumen apa saja yang harus dilampirkan?
Jawaban :
Langkah-langkah yang harus PT XYZ lakukan sesuai pasal 11 Peraturan BPOM no.2 tahun
2021 tentang pedoman pengawasan periklanan obat adalah
Pemohon harus memiliki akun terdaftar dalam SIAPK untuk dapat mengajukan permohonan
persetujuan iklan.

Dokumen – dokumen yang dilampirkan antara lain


a. Nomor Pokok Wajib Pajak
b. Izin Industri Farmasi
c. Surat bermaterai yang menerangkan penunjukan sebagai penanggungjawab akun SIAPK

3. Sasa adalah seorang Mahasiswa sarjana farmasi. Sesekali Sasa menonton drama korea di
salah satu stasiun TV Swasta. Setiap kali melihat iklan produk obat-obat di TV, dia
memperhatikan obat-obat yang diiklankan adalah obat – obat dengan logo lingkaran hijau,
dan logo lingkaran biru, jarang dan hampir tidak pernah melihat iklan berlogo K maupun
golongan lain seperti narkotika dan psikotropika pada iklan TV Swasta tersebut. Mengapa?
Dimana Sasa dapat menemukan iklan obat keras, narkotika dan psikotropika tersebut?

Jawaban
Karena obat keras, narkotika dan psikotropika pengiklanannya tidak melalui media TV.
Sesuai paasal 9 Peraturan BPOM no. 2 tahun 2021.
Sasa dapat menemukan iklan obat keras, narkotika dan psikotropika melalui :
a. Media cetak ilmiah kedokteran
b. Media cetak ilmiah kefarmasian

Anda mungkin juga menyukai