Anda di halaman 1dari 18

Nama Presenter

OBAT KARDIOVASKULER

SARMILA 70100116101
PENDAHULUAN
Apa itu obat kardiovaskuler???
Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang
mempengaruhi & memperbaiki sistem kardiovaskuler (jantung
dan pembuluh darah ) secara langsung ataupun tidak
langsung . Jantung dan pembuluh darah merupakan organ
tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan
makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut
dengan baik. Jantung sebagai organ pemompa darah
sedangkan pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringa.

3
OBAT OBAT UNTUK JANTUNG

1. glikosida jantung
2. Antiangina
3. Antiaritmia

Mengatur kontraksi jantung, frekuensi


dan irama jantung dan aliran darah ke
miokardium (otot jantung)

4
Glikosida jantung /glikosida digitalis

Efek:
• inotropik positif (meningkatkan kontraksi miokard)
•Kronotropik negatif (menurunkan denyut jantung )
•Dromotropik negatif ( mengurangi hantaran sel-sel jantung )

Ada dua preparat : digoksin dan digitoksin .

5
Lanjutan
Farmakokinetika:
• digitoksin mempunyai t ½ lebih panjang daripada digoksin
• pasien hipotiroidisme: dosis diturunkan ; hipertiroidisme : dosis
dinaikkan

Farmakodinamika Reseptor PPAR

• meningkatkan kontraksi miokard: meningkatkan curah jantung


,memperbaiki sirkulasi dan perfusi jaringan
• mengurangi hantaran melalui nodus atrioventrikular : denyut jantung
berkurang
Toksisitas
•Anoreksia,mual,muntah,diare,bradikardi (denyut nadi kurang dari 60
kali permenit) tokikardi (lebih dari 120 ) aritmia, sakit kepala ,
penglihatan kabur dan bingung 6
Obat obat antiangina
• angina pektoris : nyeri jantung yang mendadak, akibat tidak
cukupnya aliran darah karena adanya sumbatan pada arteri
koroner yang menuju jantung
• obat anti angina : meningkatkan aliran darah
1. nitrat: peroral , sub lingual
efek: pusing , hipotensi, lemah,ingin pinsang v,sakit kepala:
bekerja langsung pada otot polos pembuluh
darah,menyebabkan relaksasi dan dilatasi

2. penghambat beta
3. penghambat rantai kalsium
7
Penghambat beta / beta bloker

• untuk angina pektoris, antiaritmia dan hipertensi


• penghambat reseptor beta 1 di jantung : mengurangi
denyut jantung
• ada dua jenis yaitu selektif dan tidak selektif
•Yang tidak selektif juga menghambat reseptor beta 2 di
bronkus : sesak nafas ,sehingga kontra indikasi bagi pasien
dengan riwayat asma contohnya: propanolol ,nadolol,
pindolol
•Yang selektif : atenolol dan metaprolol

8
Penghambat rantai kalsium / antagonis kalsium
• untuk aangina pektoris , aritmia tertentu , dan
hipertesnsi
•Kalsium mengaktivasi kontraksi miokardium
•Penghambat kalsium
•Obat: nifedipin, ditiazem.

9
Lanjutan

Farmakokinetik: absorbsi melalui mukosa GI, metabolisme di


hepar , berikatan dengan protein , t ½ 2-6 jam
Farmakodinamik : menambah vasodilatasi koroner dan
pembuluh darah perife3r , mula kerja 30 menit untuk nifedipin
dan ditiazem
ESO: sakit kepala , hipotensi, ( pada nifedipin , jaraang pad
ditiazem ) pusing flushing pada kulit

10
Hipertensi
 peningkatan tekanan darah , sistole >140 mmHg, diastole >
90 mmHg
Hipertensi terbagi menjadi dua yaitu : hipertensi esensial dan
sekunder
Cara non farmakolodi menurunkan tekanan darah :
1. Mengurangi stres
2. Olahraga,meningkatkan HDL
3. Pembatasan garam
4. Mengurangi alkohol
5. Mengurangi BB 11
Obat antihipertensi
Obat antihipertensi:
• diuretik
• Simpatolitik :
1. penghambat adrenergik beta /beta bloker
2. penghambat adrenergik bekerja sentral (metildopa,klinidin)
• Vasodilator arteriol langsung (hidralazin,minoksidil,nitriprusid)
• Antagonis angiotensin (kaptopril,enalapril,lisinopril)
• Penghambat saluran kalsium (verapamil,nifedipin,diltiazem)
• Metildopa,urin dapat berubah menjadi gelap.
12
Diuretika

 diuretika/obat diuretik : obat yang mempunyai efek diuresis


atau meningkatnya pembentukan urin
PPAR-γ dibagi lagi dalam empat isoform.

Diuretik yang digunakan dalam terapi hipertensi: diuretik tiasid,


(hidrocholorothiazide/HCT) diuretik loop (furosemida
,bumetanide,asam etakrinik), diuretik hemat kalium.

13
Diuretik thiazide

 hidrochlorotiazide / HCT
Farmakokinetik: diabsorpsi pada pemberian oral
PPAR-γ dibagi lagi dalam empat isoform.
Farmakodinamik: menghambat rearbsorpsi NaCl di tubulus
distal , efek dapat dihambat oleh AINS
Indikasi klinik : hipertensi,gagal jantung kongestif

14
Diuretika ansa /diuretik loop (furosemid )

 indikasi klinik: hiperkalemia , gagal ginjal akut, overdosis anion


, seperti bromide , fluoride dan iodide
PPAR-γ dibagi lagi dalam empat isoform.
Toksisitas : alkalosis metabolik hipokalemik ,ototoksisitas
,hiperurikemia , hipomagnesemia ,reaksi alergi dan dehidrasi .
Kontraindikasi : furosemid mempunyai reaktivitas silang pada
pasien yang sensitiv pada sulfonamida lain.

15
Lanjutan
 diuretik loop : dapat menyebabkan hiperglikemia ( monitor
gula darah)
Diuretik loop dan tiazid: resiko hipokalemia (menyebabkan
toksisitas pada jantung
Makanan sumber kalium (potasium) : jeruuk pisang,anggur
apel ,pear dan sayur-sayuran hijau .

16
Penyalahgunaan diuretika
 digunakan oleh pasien obesitas

Sering dikombinasi dengan obat katartika

Mengakibatkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan


elektrolit

17
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai