“ELEKTROFORESIS”
OLEH:
HERIANTO (70100114019)
Khanifah Alawiyah A (70100115025)
FITRAH SUKIRMAN (70100115085)
SARMILA (70100116014)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
MAKASSAR 2020
A. Pengertian
Elektroforesis adalah suatu cara analisis kimiawi yang didasarkan pada pergerakan molekul-
molekul protein bermuatan di dalam medan listrik (titik isoelektrik). Pergerakan molekul
dalam medan listrik dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, besar muatan dan sifat kimia dari
molekul (TITRAWANI 1996). Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan ukuran berat
molekul dan muatan listrik yang dikandung oleh makro-molekul tersebut. Bila arus listrik
dialirkan pada suatu medium penyangga yang telah berisi protein plasma maka komponen-
komponen protein tersebut akan mulai bermigrasi (RICARDSON dkk. 1986).
Menurut STENESH dalam TITRAWANI (1996) teknik elektroforesis dapat dibedakan
menjadi dua cara, yaitu : elektroforesis larutan (moving boundary electrophoresis) dan
elektroforesis daerah (zone electrophoresis). Pada teknik elektroforesis larutan, larutan
penyangga yang mengandung makro-molekul ditempatkan dalam suatu kamar tertutup dan
dialiri arus listrik. Kecepatan migrasi dari makro-molekul diukur dengan jalan melihat
terjadinya pemisahan dari molekul (terlihat seperti pita) di dalam pelarut. Sedangkan teknik
elektroforesis daerah adalah menggunakan suatu bahan padat yang berfungsi sebagai media
penunjang yang berisi (diberi) larutan penyangga.
C. Kegunaan elektroforesis
Elektroforesis adalah suatu teknik yang mengukur laju perpindahan atau pergerakan partikel-
partikel bermuatan dalam suatu medan listrik. Prinsip kerja dari elektroforesis berdasarkan
pergerakan partikel-partikel bermuatan negatif (anion), dalam hal tersebut DNA, yang
bergerak menuju kutub positif (anoda), sedangkan partikel-partikel bermuatan positif (kation)
akan bergerak menuju kutub negatif (anoda). Elektroforesis digunakan untuk mengamati hasil
amplifikasi dari DNA. Hasil elektroforesis yang terlihat adalah terbentuknya band yang
merupakan fragmen DNA hasil amplifikasi dan menunjukkan potongan-potongan jumlah
pasangan basanya (Klug dan Cummings 1994).
Elektroforesis digunakan dengan tujuan untuk mengetahui ukuran dan bentuk suatu partikel
baik DNA, RNA dan protein. Selain itu, elektroforesis juga digunakan untuk fraksionasi yang
dapat digunakan untuk mengisolasi masing-masing komponen dari campurannya,
mempelajari fitogenetika, kekerabatan dan mempelajari penyakit yang diturunkan.
Elektroforesis dalam bidang genetika, digunakan untuk mengetahui ukuran dan jumlah basa
yang dikandung suatu sekuen DNA tertentu (Klug & Cummings 1994).
Klug, W. S. & M. R. Cummings. 1994. Concepts of genetics. 4th ed. Prentice Hall, Englewood cliffs
PASTEUR, N, G. PASTEUR., F. BONHOMME., J. CATALAN., J. BRITTON. dan DAVIDIAN., 1988.
Practical Isozyme Genetics. Laboratory of Ecological Genetics, University of Montpellier 2.
France: 54 pp.
RICHARDSON, B. J, P. R. BAVERSTOCK and M. ADAMS 1986. Allozyme Electrophoresis. A
Handbook for Animal Systematics and Population Studies. Academic Press, Inc. San Diego :
410 pp
TITRAWANI 1996. Biodiversiti Kodok Genus ciples of Protein Structure. New York. Rana Ditinjau dari
Morfologi, Kariotip Springer: 23. dan Pola Protein di Kodya Sawahlunto. Program Pasca
Sarjana. Institute SUZUKI, D.T.J., A.I GRIFFITHS., J.H. MILLER Pertanian Bogor: 76 hal.