PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DNA dapat mengalami denaturasi dan renaturasi. Selain itu
DNA juga bisa di isolasi. Isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-
tahapan antara lain: preparasi esktrak sel, pemurnian DNA dari ekstrak sel
dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan
berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat
memberikan hasil yang berbeda, hal ini karena adanya senyawa polifenol
dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat
pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sampel buah yang
berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda pula. Buah dengan kadar air
tinggi akan menghasilkan isolat yang berbeda jika dibandingkan dengan
buah berkadar air rendah. Semakin tinggi kadar air maka sel yang terlarut
di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi
juga akan sedikit (Morihito, 2017).
Isolasi DNA pertama kali dilakukan oleh ilmuwan asal Swiss
bernama Friedrich Miescher pada tahun 1869. Ia menemukan senyawa
asam yang mengandung nitrogen dan fosfat pada inti sel dari sel darah
putih. Senyawa ini diberi nama nuklein, namun pada tahun 1889 muridnya
yaitu Richard Altmann menamainya asam nukleat. Metode yang
digunakan oleh Miescher adalah alkalyne lysis untuk memecahkan sel dan
mengisolasi DNA (Muladno, 2002).
DNA mempunyai fungsi-fungsi yang sangat penting bagi tubuh
kita. Hal tersebut dikarenakan DNA merupakan molekul kehidupan utama
di dalam sel makhluk hidup. Fungsi-fungsi tersebut yaitu, yang pertama
tempat menyimpan dan menyalurkan informasi genetik suatu makhluk
hidup. Dan yang kedua fungsi heterokatalis, yaitu fungsi untuk
melaksanakan pengaturan pembuatan molekul-molekul lain yang penting
dalam tubuh dan fungsi autokatalis, yaitu fungsi DNA untuk mereplikasi
dirinya sendiri (Priyani, 2015).
Berdasarkan uraian di atas, hal yang melatarbelakangi praktikum
Isolasi DNA yaitu, untuk mengetahui dan mengamati proses isolasi DNA
dari sampel buah-buahan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini ialah untuk mengetahui dan
mengamati proses isolasi DNA dari sampel buah-buahan.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum Isolasi DNA, yaitu:
1. Manfaat Umum
Adapun manfaat umum dari percobaan ini yaitu untuk
menambah pengetahuan tentang bagaimana cara mengetahui dan
mengamati proses isolasi DNA dari sampel buah-buahan.
2. Manfaat bagi Kesehatan Masyarakat
Adapun manfaat bagi kesehatan masyarakat yaitu untuk
mengetahui gen yang terdapat dalam mahluk hidup, guna
mempermudah dalam mempertahankan keanekaragaman hayati, dan
memperoleh bibit unggul melalui persilangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Pengamatan
a. Isolasi DNA
pada pisang
berhasil.
1.
b. Isolasi DNA
pada bawang
merah berhasil.
B. Pembahasan
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah master molecul (molekul
utama) yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses
metabolisme dalam setiap organisme. Molekul DNA ini terikat
membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria dan
kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida
rangkap yang tersusun heliks ganda (double helix), dimana basa nitrogen
dan kedua ”benang” polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan
yang tetap melalui ikatan hidrogen dan antara nukleotida yang satu dengan
nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di
dalam setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai ”cetak biru
kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa
informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses
metabolisme lain (Jamilah, 2005).
Fungsi alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum isolasi
DNA yaitu rak dan tabung reaksi berfungsi sebagai tempat di letakkannya
sampel, pipet tetes berfungsi untuk meneteskan aquadest pada sampel, lalu
garpu dan sendok berfungsi untuk melumatkan buah pisang dan bawang
merah yang akan diamati, gelas ukur berfungsi untuk mengukur bahan-
bahan yang akan dicampurkan, kemudian gelas kimia berfungsi untuk
meletakkan sampel dan selanjutnya ditaruh di tabung reaksi, neraca digital
untuk mengukur garam yang akan dicampurkan pada bahan lainnya,
lumpang dan alu berfungsi untuk menumbuk dan menghaluskan buah
pisang dan bawang merah. Bahan yang digunakan untuk melumatkan
sampel yaitu aquadest, garam dan detergen berfungsi untuk mengeluarkan
DNA dari dalam sampel, etanol absolut dingin berfungsi untuk
mengangkat DNA agar naik ke permukaan, kemudian bawang merah dan
buah pisang sebagai bahan yang akan diamati, es batu berfungsi untuk
mendinginkan etanol absolut, serta kain kassa berfungsi untuk menyaring
ekstrak dari sampel.
Hal yang pertama dilakukan yaitu mengupas buah dan
memotongnya dengan halus, kemudian melumatkannya dengan
menggunakan garpu atau sendok. Lalu menambahkan 3 gram garam
dapur, lalu melumatkannya perlahan-lahan. Kemudian menambahkan
cairan detergen dengan ukuran 1:1. Selanjutnya menambahkan 20 ml
aquadest, lalu mengaduknya perlahan sampai homogen, kemudian
mendiamkannya selama 5-15 menit. Berikutnya menyaring ekstrak dan
memasukkan filtratnya ke dalam tabung rekasi sekitar ¼ volume tabung
reaksi. Lalu menambahkan etanol absolut dingin dengan cara
mengalirkannya melalui dinding tabung reaksi secara perlahan. Setelah itu,
mengamati pemisahan massa bening (DNA buah) dari ekstrak buah.
Hasil pengamatan pada buah pisang talah berhasil. Hal ini karena
hasilnya positif terlihat adanya 3 lapisan yaitu lapisan di dasar tabung
adalah ekstrak buah, lapisan tengah berisi etanol, dan lapisan ketiga adalah
massa putih (DNA). Hal ini sesuai dengan literatur Nugroho (2015), yang
mengatakan bahwa masing-masing buah untuk sumber DNA
menghasilkan DNA yang berbentuk benang-benang halus berwarna putih.
Hasil pengamatan pada bawang merah talah berhasil. Hal ini
karena hasilnya positif terlihat adanya 3 lapisan yaitu lapisan di dasar
tabung adalah ekstrak buah, lapisan tengah berisi etanol, dan lapisan ketiga
adalah massa putih (DNA). Hal ini sesuai dengan literatur Nugroho
(2015), yang mengatakan bahwa masing-masing buah untuk sumber DNA
menghasilkan DNA yang berbentuk benang-benang halus berwarna putih.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan praktikum Isolasi DNA yaitu, isolasi DNA
merupakan metode untuk memisahkan DNA dari sel, baik dari inti,
mitokondria maupun kloroplas. Isolasi DNA pada dasarnya dapat
dilakukan dengan merusak dinding dan membran sel dan juga membran
inti. Perusakan ini dapat dilakukan dengan pemblenderan, penggerusan
atau yang lainnya. DNA dapat diisolasikan dari sumber DNA berupa buah
dengan penambahan larutan deterjen, etanol serta garam untuk membantu
presipitasi DNA.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikum Isolasi DNA, yaitu:
1. Saran untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat
Adapun saran untuk percobaan berikutnya yaitu sebaiknya di
dalam pelaksanaannya waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-
baiknya, sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diinginkan.
2. Saran untuk Asisten Dosen
Kerja sama antara asisten dengan praktikan harus ditingkatkan,
terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan
benar dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
KELOMPOK : II
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Kelas E Kesmas
Asisten Dosen
Citra Okta Bangun
N 201 16 047