Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping


ke butuhan sandang dan pagan, pemukiman dan pendidikan.Karena hanya
dalam keadaan sehatlah manusia dapat hidup, tumbuh, berkarya dan
berkreasi dengan baik.Di samping itu pula di lakukan perbaikan dan
peningkatan sistem pembiayaan kesehatan sehingga menjadi lebih jelas,
sarana dan prasarana juga perlu di perhatikan mutunya, agar masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Jika kita melihat di Indonesia sendiri sangat banyak penyakit yang


menular atau pun tidak menular dan sebagian besar masyarakat Indonesia
kurang menyadari hal tersebut. Sehingga begitu banyak masyarakat di
Indonesia yang terjangkit penyakit menular maupun tidak.Dari hal tersebut
maka di perlukan adanya penyuluhan tentang kesehatan di masyarakat dan
upaya pencegahannya agar tidak menyebar luas di lingkungan
masyarakat.Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan
juga menjadi salah satu pemicu timbulnya berbagai penyakit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pencegahan penyakit?
2. Ada berapa tingkat pencegahan penyakit?
3. Bagaimana hubungan pancasila dengan pencegahan penyakit?
4. Penyakit apa saja yang banyak di derita masyarakat Indonesia?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencegahan Penyakit


Pencegahan adalah menggambil suatu tindakan yang di ambil terlebih
dahulu sebelum kejadian, dengan di dasarkan pada data / keterangan yang
bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan / penelitian
(Nasry, 2006).Pencegahan merupakan komponen yang paling penting dari
berbagai aspek kebijakan publik (sebagai contoh pencegahan kejahatan,
pencegahan penyalahgunaan anak, dan keselamatan berkendara).Banyak
juga berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung untuk
kesehatan.Konsep pencegahan adalah suatu bentuk upaya sosial untuk
promosi, melindungi, dan mempertahankan kesehatan pada suatu populasi
tertentu (National public healt partnership, 2006).
2.2 Tingkat Pencegahan Penyakit dan Contohnya
Dalam epidemiologi dikenal ada empat tingkat utama pencegahan
penyakit, yaitu :
1. Pencegahan tingkat dasar (primordial)
Primordial prevention adalah usaha mencegah terjadinya resiko atau
mempertahankan keadaan resiko rendah dalam masyarakat terhadap
penyakit secara umum.Pencegahan ini meliputi usaha memelihara dan
mempertahankan kebiasaan hidup sehatyang dapat mencegah atau
menggurangi tingkat resiko terhadap penyakit tertentu atau terhadap
berbagai penyakit secara umum. Contohnya memelihara cara makan
masyarakat pedesaan yang kurang mengonsumsi lemak hewani dan banyak
mengonsumsi sayuran, kebiasaan berolahraga, dan kebiasaan lainnya dalam
usaha mempertahankan tingkat resiko yang rendah terhadap berbagai
penyakit menular. Bentuk lain dari pencegahan ini adalah usaha mencegah

2
timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat atau mencegah generasi yang
sedang tumbuh untuk tidak meniru atau melakukan kebiasaan merokok,
minum alkohol, dan lain sebagainya. Sasaran pencegahan tingkat dasar ini
terutama kelompok masyarakat usia muda dan remaja, tidak menggabaikan
orang dewasa dan kelompok manula. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa pencegahan awal ini diarahkan kepada mempertahankan kondisi
dasar atau status dasar kesehatan masyarakat yang bersifat positif.Oleh
karena itu, epidemiologi sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit.
2. Pencegahan tingkat pertama ( primer)
Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) merupakan suatu
usaha pencegahan penyakit memalui usaha mengontorol faktor-faktor resiko
degan sasaran utamanya orang sehat memalui usaha peningkatan derajat
kesehatan secara umum serta usaha pencegahan khusus terhadap penyakit
tertentu. Pencegahan tingkat pertama didasarkan pada hubungan interaksi
antara penjamu (host), penyebab, lingkungan dan proses kejadian penyakit.
Usaha pencegahan tingkat pertama secara garis besarnya dalap dibagi dalam
usaha peningkatan khusus.

Usaha peningkatan derajat kesehatan atau pencegahan umum yakni


meningkatkan derajart kesehatan peroragan dan masyarakat secara optimal,
mengurangi peran penyeban dan derajat resiko serta meningkatkan
lingkungan yang sehat secara optimal, adapun pencegahan khusus
merupakan usaha yang terutama ditunjukan kepada pejamu dan penyebab
untuk meningkatkan daya tahan maupun untuk mengurangi resiko terhadap
penyakit tertentu. Ada 2 macam strategi dalm pencegahan ini, yakni :

1) Srategi dengan sasaran populasi secara keseluruhan


2) Strategi dengan sasaran hanya terbatas pada kelompok resiko tinggi
yang memiliki kekurangan dan kelebihan.

3
Strategi pertama mempunyai sasaran yang lebih luas sehingga bersifat
radikal, memiliki potensi yang besar pada populasi dan sangat sesuai untuk
sasaran prilaku.Namun secara individual kurang bermanfaat, dan rasio antara
mamfaat dan tingkat resiko mungkin cukup rendah. Pada strategi kedua
sangat mudah di tentukan secara individual motivasi subjek dan pelaksanaan
cukup tinggi serta rasio antara manfaat dengan tingkat resiko cukup baik,
tetapi juga kelemahan, anatar lain sulit memiliki kelompok dangan resiko
tinggi efeknya sangat rendah dan hanya bersifat temporer serta kurang
sesuai sasaran perilaku.

3. Pencegahan tingkat kedua (Sekunder)


Sasaran utama pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang
terancam akan menderita penyakit tertentu melalaui diagnosis dini serta
pemberia penggobatan yang cepat dan tepat. Tujuan utama pencegahan
penyakit kedua ini, antara lain untuk mencegah meluasnya penyakit atau
terjadinya wabah pada penyakit menular dan untuk menghentikan proses
penyakit lebih lanjut serta mencegah komplikasi.
Salah satu kegiatan pencegahan tingkat kedua adalah menemukan
penderita secara aktif pada tahap dini. Kegiatan ini meliputi :
1) Pemeriksaan berkala pada kelompok populasi tertentu seperti pegawai
negeri, buruh pekerja perusahaan tertentu, murid sekolah dan
mahasiswa serta kelompok tertera, serta bagi mereka yang
membutuhkan surat keterangan kesehatan untuk kepentingan tertentu.
2) Penyaringan (screening) yakni pencarian penderita secara dini untuk
penyakit yang secara klinis belum tampak pada penduduk secara umum
atau pada kelompok resiko tinggi.
3) Surveilans epidemiologi yakni melakukan pencatatan dan pelaporan
secara terus-menerus untuk mendapat keterangan tentang proses

4
penyakit yang ada dalam masyarakat, termasuk keterangan tentang
kelompok resiko tinggi.
Selain itu, pemberia pengobatan dini pada mereka yang dijumpai
menderita atau pemberian kemoprofilaksis bagi mereka yang sedang dalam
proses pathogenesis termasuk mereka dari kelompok resiko tinggi penyakit
menular tertentu. Sasaran utama pada mereka yang baru terkena penyakit
atau yang tercantum akan menderita penyakit tertentu melalui diagnosa dini
serta pemberian pengobatan yang cepat dan tepat. Salah satu kegiatan
pencegahan tingkat kedua adanya penemuan penderita secara aktif pada
tahap dini (Noor, 2002).
4. Pencegahan tingkat tiga (Tersier)
Tingkat pencegahan ini dapat dilakukan pada fase penyakit yang sudah
lanjut atau fase kecacatan.Keadaan sakitmerupakan akibat dari kesalahan
adaptasi lingkungan (Maladaptatioan) dan reaksi antara manusia dan
sumber-sumber penyakit.Sakit berarti suatu keadaan yang memperlihatkan
adanya keluhan dan gejala sakit secara subyektif dan obyektif, sehingga
penderita butuh pengobatan untuk menjadi sehat.
2.3 Pencegahan penyakit di Indonesia dan hubungannya dengan
pancasila
A. Penyakit gizi buruk
Jika ditinjau dari segi pancasila, kesehatan itu tercantum di dalamnya.
Gizi buruk ini merupakan masalah utama di Indonesia, saat ini ada 1 juta
anak dari 240 juta penduduk Indonesia yang mengalami gizi buruk.
Dalam pancasila tercantum dalam sila 2 dan 5.Sila kedua di jelaskan
bahwa kita sebagai manusia harus saling mencintai sesama, nilai
kemanusiaan, dan berhak membela keadilan.Sedangkan pada sila kelima,
bersikap adil dan mewujudka kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

5
Jika dilihat dari segi pancasila ini semua tidak sesuai, di pancasila telah
dijelaskan pada sila kedua, yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan
beradap” pada sila ini dijelaskan bahwa kita sebagai manusia harus saling
mencintai sesama yang artinya tidak memandang mereka dengan sebelah
mata selain itu, kita harus memberikan kehidupan yang layak bagi
masyarakat, dengan memberika asupan gizi yang cukup. Ini dilihat dari segi
pancasila butir nilai kemanusiaan.Dan kita juga harus membela keadilan
dalam arti membela keadilan dalam hal kesehatan.Seperti mendapat hak
untuk menerima jaminan kesehatan atau yang sering disebut dengan
JAMKESMAS yang rata, tidak membeda-bedakan.Dan jaminan itu seharusnya
hanya diberikan kepada orang yang membutuhkan saja (orang tidak mampu)
yang memang sangat membutuhkan jaminan kesehatan.Bukan untuk
mendapat pembayaran kesehatan gratis karena sekarang ini banyak
masyarakat yang memanfaatkan hal itu padahal kehidupan mereka bisa
dikatakan mampu.
Juga dijelaskan pada sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia” sedangkan masalah gizi buruk ini tidak adil, masih
saja pemerataan kesejahteraan masyarakat tidak maksimal.Selain itu juga
dijelaskan bahwa kita sebagai makhluk sosial harus saling tolong-menolong
karena kita tidak dapat hidup sendiri.Kita juga dapat menolong mereka
dengan meberikan bantuan berupa pangan yang bergizi, sosialisasi tentang
pangan yang bergizi.Selain itu juga berusaha mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial, yang berarti memajukan kesehatan kepada
seluruh masyarakat dari golongan bawah hingga atas secara merata dan
tidak ada kecurangan.Sehingga masyarakat dari golongan bawah juga dapat
merasakan bahwa kesehatan itu penting sekali. Pembagian secara merata
sehingga kesejahteraan pun dapat berjalan maksimal dan tidak akan terjadi

6
keganjalan. Semuanya sama dan tidak ada beda. Akibat kurangnya keadilan
sosial maka terjadi kesenjangan sosial antar individu satu dengan individu
lainnya sehingga menyebabkan banyak masyarakat yang tidak mendapatkan
perhatian dari pemerintah.Sehingga pemerataan kesehatan di masyarakat
pun kurang terpenuhi, salah satunya gizi buruk sehingga di butuhkan adanya
penyuluhan tentang gizi buruk di masyarakat.
B. Penyakit Lupus
Lupus (odapus) adalah suatu penyakit yang menyerang sistem imunitas
dimana jaringan yang ada di dalam tubuh di anggap sebagai benda
asing.Lupus sendiri tergolong penyakit berbahaya yang cukup banyak
merenggut nyawa seseorang.Bahkan penyakit ini setara dengan penyakit
kanker yang bisa berdampak pada kematian.Di Indonesia penyakit ini cukup
banyak di derita, dimana terdeteksi lebih dari 5 juta orang menggidap
penyakit lupus ini.Dulunya, penderita lupus di anggap sebagai orang yang
memiliki kelainan pada kulit.Dimana tanda awal dari penyakit ini adalah
munculnya bercak merah di bagian wajah terutama pipi, badan terasa panas,
rambut mulai rontok, dan masih banyak lagi.
Meskipun sebagian besar pengidap lupus adalah kaum wanita, namun
penyakit ini dapat diminimalisir dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Berikut ini beberapa pencegahan yang bisa dilakukan :
 Hindari stress berlebih
 Menerapkan hidup sehat
 Rutin berolahraga
 Hindari kebiasaan merokok
 Istirahat yang cukup
 Pahami kondisi tubuh
 Hindari paparan sinar matahari di siang hari

7
 Konsumsi makanan sehat, seperti buah kaya anti oksidan, sayuran hijau,
omega3, dan makanan sehat lainnya.
C. Penyakit TBC (Tuberculosis)
Tuberculosis adalah penyakit menular mematikan yang disebabkan oleh
bakteri Myocabacterium tuberculosis.Bateri ini menyebar melalui udara,
sehingga saat anda menghirup udara yang sama dengan penderita TBC,
kemungkinan anda terjangkit bakteri ini akan lebih besar. Infeksi yang di
sebabkan bakteri ini bisa disembuhkan meski prosesnya tidak mudah.
D. HIV / AIDS
HIV adalah virus yang menyerang sistem imun manusia. Jika di biarkan
begitu saja, HIV dapat berujung pada AIDS. AIDS adalah penyakit menular
seksual yang mematikan. HIV dapat menular melalui hubungan seksual,
kontak dengan darah penderita, dari ibu ke anak di dalam kandungannya,
atau melalui proses menyusui. Tanpa pengobtan, HIV dapat merusak serta
melemahkan sistem imun sehingga anda terjangkit AIDS.
Gejala yang mungkin timbul jika terjangkit virus ini tergantung pada
tingkat keparahannya. Gejala awal dari terjangkitnya virus HIV adalah :
 Demam tinggi
 Sakit kepala
 Nyeri otot dan tulang
 Sakit tenggorokan dan area dalam mulut
 Ruam kulit
 Pembengkakan kelenjar getah bening
Sementara itu, jika anda sudah terjangkit virus HIV, anda hanya bisa
memperlambat proses berkembangnya viris. Jika anda tidak melakukan
pengobatan apapun, dalam kurun waktu 10 tahun, virus ini akan berubah
menjadi penyakit AIDS.

8
Di Indonesiapada tahun 2017 penderita HIV / AIDS yang berusia 15
tahun keatas sudah mencapai angka 628.492 orang, sementara angka
kematian dari penderita penyakit ini sebanyak 40.468 jiwa. Hal ini
menunjukkan HIV / AIDS masih sangat marak terjadi di negara
ini.Sayangnya, tidak ada atau setidaknya belum ditemukan obat yang dapat
menyembuhkan penyakit ini.Hanya ada obat yang dapat memperlambat
perkembangan penyakit ini.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pancasila adalah suatu ideologi yang dipegang erat bangsa


Indonesia.Makna pancasila sebgai dasar negara tentu harus dipahami karena
pancasila merupakan salah satu elemen paling penting dalam negara kita ini.
Oleh karena itu, nilai-nilai pancasila itu harus di terapkan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, sehingga dalam kehidupa bermasyarakat akan
mencapai tahap kehidupan yang bersifat sosial, gotong royong,dan berjiwa
nasionalis yang tinggi.

Didalam lingkungan masyarakat juga penting diterapkan gaya hidup


sehat, sosialisasi tentang pecegahan penyakit, dan macam-macam penyakit
yang dapat menyerang masyarakat. Dan juga perlu adanya perhatian
pemerintah tentang masalah kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat.

3.2 SARAN

Sebaiknya nilai-nilai pancasila harus diterapkan dalam kehidupan


bermasyarakat dan bernegara.Kesadaran diri juga sangat penting untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat.Hal ini dapat ditanamkan pada diri kita
sejak kecil agar lingkungan kita menjadi lebih sehat dan aman.

10

Anda mungkin juga menyukai