DISUSUN OLEH :
NAMA NIM
AYU DESEDTIA 1111015028
DIAN NOVITA SARI 1111015134
FITRI MARIYANI 1111015008
GRAHITA SULISTYA RINI 1111015118
HERU SIRINGO RINGO 1111015084
TRI PUTRA DINATA AZIS 1111015078
Disetujui Oleh :
Laboran,
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Ir. Samsurianto, M. Si
NIP : 1962 118 198903 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan resmi “Praktikum
Biologi Umum”. Penulisan laporan ini adalah salah satu syarat ketuntasan
praktikum Biologi umum dalam mata kuliah Biologi dasar.
Dalam penulisan laporan praktikum ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Atas tersusunnya laporan ini, maka penulis menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih kepada Ibu Siti Badrah, M.Kes selaku Dosen Biologi, seluruh
asisten praktikum, dan segenap pihak yang telah membantu hingga laporan ini
terselesaikan.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
Penulis
DAFTAR ISI
Pembahasan .................................................................................................. 17
Kesimpulan .................................................................................................. 20
Saran ............................................................................................................. 20
LAMPIRAN
DIFUSI DAN OSMOSIS
Asisten, Laboran,
Latar Belakang
Dewasa ini, telah banyak ditemukan teori-teori baru yang dapat
membantu manusia mengetahui hal-hal yang belum diketahuinya Salah
satunya adalah teori tentang difusi. Difusi merupakan peristiwa mengalirnya
atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi
ke bagian yang konsentrasinya lebih rendah. Proses difusi terjadi di dalam
proses metabolisme pada organisme multiseluler meliputi banyak hal
diantaranya transport materi dan energi. Metabolisme diartikan pertukaran
zat antar suatu sel organisme dengan lingkungannya. Salah satu aktivitas
protoplasma yang penting adalah pembentukan sel baru dengan cara
pembelahan. Sistem penyerapan serta transportasi nutrien sangat penting
bagi tumbuhan dan hewan. Penyerapan atau transpor pasif, berlangsung
antara lain secara osmosa. Sementara penyerapan secara aktif berlangsung
dengan menggunakan sumber energi hasil respirasi berupa ATP. Proses
difusi sendiri adalah percampuran antara dua molekul yang berbeda
konsentrasi. Difusi juga terjadi pada sel organisme hidup dimana molekul
yang berdifusi harus menerobos pori-pori, tetapi antar molekul yang berbeda
konsentrasinya itu dipisahkan oleh membrane plasma yang mempunyai pori-
pori (osmos). Dengan demikian osmosis adalah proses difusi pda organisme
hidup di mana molekul yang berdifusi harus menerobos pori-pori membran
plasama (Alkatiri, 1996).
Oleh karena itu, untuk memahami proses difusi pada organisme
hidup serta faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi dilakukanlah
percobaan ini, yakni percobaan tentang difusi.
Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu :
Mengetahui definisi difusi.
Mengetahui definisi osmosis.
Mengetahui tentang gerak brown.
Mengetahui faktor yang mempengaruhi difusi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hasil Pengamatan
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan
sebagai berikut :
Tabel waktu (menit) difusi larutan methylen blue dan Kristal CuSO4
Ulangan
No. Larutan Pewarna Waktu (menit)
Percobaan
1 Methylen blue 1 06 : 10
2 09 : 32
3 12 : 20 : 19
4 11 : 33 : 80
5 11 : 35 : 21
Rata - rata 10 : 17
2 Kristal CuSO4 1 09 : 56 : 61
2 14 : 50 : 37
3 13 : 40 : 40
4 11 : 26 : 65
5 15 : 10 : 80
Rata – rata 13 : 06
Keterangan : Keterangan :
1. Aquades 1. Aquades
2. Methylen blue 2. Methylen Blue
3. Aquades 3. Arah pergerakan
Pembahasan
Difusi adalah perembesan zat dari ruang berkonsentrasi lebih tinggi
ke ruang yang berkonsentrasi lebih rendah. Perembesan itu mungkin tanpa
lewat sekat maupun lewat sekat. Difusi berlangsung menurut gradient
konsentrasi. Yakni dari ruang zat A tinggi ke ruang zat A rendah. Cara difusi
umum terdapat pada sel dan tanpa butuh energi (Yatim, 1990).
Osmosis adalah difusi zat pelarut melintasi membran. Pada makhluk
hidup zat pelarut selalu air. Osmosis didefinisikan sebagai pergerakan air
(zat pelarut) melalui membran permeabel selektif, dari area dengan
konsentrasi air yang tinggi ke area dengan konsentrasi air yang rendah
(James, 2008).
Beberapa faktor yang mempengaruhi difusi antara lain sebagai berikut :
1. Ukuran partikel, semakin kecil, cepat partikel itu akan bergerak,
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan membran, semakin tebal membran, semakin lambat
kecepatan difusi.
3. Luas suatu area, semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.
4. Jarak, semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat
kecepatan difusinya.
5. Suhu, semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka semakin cepat pula kecepatan difusinya
(Anonim A, 2009).
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis,
antara lain :
1. Ukuran zat terlarut, semakin banyak zat terlarut maka kecepatan
osmosisnya semakin cepat.
2. Ketebalan membran, semakin tebal suatu membrane akan menghambat
terjadinya osmosis.
3. Luas permukaan membran, kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas
permukaan membran untuk resapan lebih besar.
4. Suhu, pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu, kadar resapan akan
menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan suhu yang
rendah (Anonim A, 2009).
Dari percobaan difusi yang telah dilakukan, rata-rata waktu yang
diperlukan untuk melarutkan methylen blue adalah 10 menit 17 detik.
Sedangkan untuk melarutkan Kristal CuSO 4 dengan aquades diperlukan
waktu 13 menit 06 detik. Waktu yang diperlukan untuk melarutkan
methylen blue dengan air lebih cepat daripada waktu untuk melarutkan
CuSO4 dengan air. Hal tersebut dikarenakan sifat zatnya. Air bersifat polar,
methylen blue bersifat non polar. Sehingga larutan homogennya yaitu polar
dan polar akan lebih cepat dibandingkan larutan heterogen yaitu polar dan
non polar. Kesalahan yang mungkin terjadi dalam praktikum seperti
ketelitian dalam percobaan, misalnya saja ketidaksamaan dalam meneteskan
aquades ataupun methylen blue yang dapat mempengaruhi laju difusinya
(Anonim B, 2009).
Cairan isotonik, jika suatu sel diletakkan pada suatu larutan dengan
zat terlarut impermeabel (tidak dapat dilewati) maka sel tersebut tidak akan
mengerut atau membengkak. Cairan hipotonik, jika sebuah sel diletakkan
dalam larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut impermeabel yang
lebih rendah maka air akan berdifusi ke dalam sel. Cairan hipertonik, jika
sebuah sel diletakkan dalam larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut
impermeabel lebih tinggi maka air akan mengalir keluar dari zat dari sel dan
masuk ke dalam cairan ektraseluler (Syaifuddin, 2002).
Aquades termasuk dalam cairan isotonik. Methylen blue merupakan
larutan yang cairannya bersifat hipertonik karena jika dilarutkan ditetesan
air, larutan methylen blue lebih pekat dibandingkan air. Sedangkan pada
larutan Kristal CuSO4 yang dicampur dengan tetesan air, cairannya bersifat
hipotonik karena konsentrasi Kristal CuSO4 lebih rendah daripada air.
Gerakan brown adalah gerakan terus-menerus dari suatu partikel zat
cair ataupun gas, artinya partikel-partikel ini tidak pernah dalam keadaan
stasioner atau sepenuhnya diam. Koefisien difusi (o) mencerminkan gerakan
brown dan bergantung pada bentuk dan ukuran partikel, dan pada
temperatur serta kepekatan medium. Koefisien difusi dapat diukur dengan
peralatan khusus yang membentuk permukaan batas antara susfensi partikel
dan pelarutnya. Kondisi dibakukan atau harkatnya dikoreksi pada suhu 20C
dan pengenceran tak terbatas dalam air (D ). Partikel yang lebih kecil
berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan yang besar. Difusi juga
memainkan peranan dalam kromatografi saringan molekular (Bos, 1990).
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Difusi adalah perembesan zat dari keonsentrasi tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah.
Osmosis adalah difusi suatu zat pelarut melintasi membran permeabel
selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Gerakan brown adalah gerakan terus-menerus dari suatu partikel zat
cair ataupun gas, artinya partikel-partikel ini tidak pernah dalam
keadaan diam atau dalam keadaan stasioner.
Faktor yang mempengaruhi difusi diantaranya adalah ukuran partikel,
ketebalan membran, luas suatu area, jarak, dan suhu.
Saran
Agar dalam melakukan percobaan menggunakan bahan-bahan yang
lain, juga selain yang sudah ada supaya para praktikan lebih tahu banyak
dengan melakukan percobaan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA