Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

( SEL SEL TUMBUHAN )

DISUSUN OLEH :

NAMA : MURSALIM

NIM : 619024

DOSEN : MULIANA, S.Pd.,M.Si

ASISTEN : ANDI ASWAN SUFNUR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) MUHAMMADIYAH BONE

2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dengan Judul “Dasar-dasar

Tumbuhan” yang disusun oleh:

Nama :Mursalim

NIM :619024

Prodi :Pendidikan Biologi

Kelompok :2 (Dua)

telah diperiksa dan disetujui oleh asisten dan koordinator asisten, maka dinyatakan diterim.

Watampone, 23 April 2020

Asisten

Andi Aswan Sufnur

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Muliana, S.Pd.,M.Si

NIDN:0924078303

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan karanuianya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Dengan

selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan

masukan-masukan kepada saya.Untuk itu saya mengucapkan banyak terimahkasih.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi

maupun teknik penyajiannyan, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya sangat harapkan demi tercapainya

kesempurnaan dari laporan ini.

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG 1

B. TUJUAN PRAKTIKUM 1

C. MANFAAT PRAKTIKUM 1

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

A. SEL TUMBUHAN 2

B. STRUKTUR SEL 2

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. WAKTU DAN TEMPAT 5

B. ALAT DAN BAHAN 5

C. CARA KERJA 5

BAB IV HASIL PENGAMATAN 6

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN 9

B. SARAN 9

DAFTAR PUSTAKA 10

LAMPIRA 11

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air esensial bagi kehidupan. Hidup dan kehidupan manusia, flora dan fauna,
makroorganisme dan mikroorganisme sangat tergantung pada air. Sehingga, secara alamiah,
dapat dipahami bahwa tanpa air tidak ada kehidupan, karena berbagai fungsi air bagi
kehidupan tidak tergantikan oleh benda lain. Air merupakan faktor penting untuk
memfungsikan secara tepat sebagian besar proses-proses tumbuh-tumbuhan dan tanah. Air
mempengaruhi hampir semua proses dalam tumbuhan, aktivitas metabolisme sel dan tumbuh-
tumbuhan berkaitan dengan kadar air. Untuk melangsungkan proses metabolik yang
diperlukan tanaman, air memerankan berbagai fungsi di dalam tanah. Sebagai pelarut dan
media transfer unsur hara, sumber hidrogen, pengatur suhu tanah dan aerasi serta sebagai
pengencer bahan beracun di dalam tanah. Selain itu, air berperan dalam mempertahankan
tekanan turgor sel dan suhu dalam tubuh tanaman sehingga metabolisme dalam tanaman tidak
terganggu (Onrizal, 2009).

Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan perkembangannya


menjadi abnormal. Kekurangan yang terjadi terus-menerus selama periode pertumbuhan akan
menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati. Sedang tanda-tanda pertama
yang terlihat ialah layunya daun-daun. Peristiwa kelayuan ini disebabkan karena penyerapan
air tidak dapat mengimbangi kecepatan penguapan air dari tanaman. Air merupakan
komponen utama tubuh tanaman. Air yang diserap tanaman di samping berfungsi sebagai
komponen sel-selnya, juga berfungsi sebagai media reaksi pada hampir seluruh proses
metabolismenya yang apabila telah terpakai diuapkan melalui mekanisme transpirasi, yang
bersama-sama dengan penguapan dari tanah sekitarnya (evaporasi) disebut evapotranspirasi.
Kadar air tanah (water storage) merupakan selisih masukan air (water gain) dari presipitasi
(meliputi hujan, salju, kabut) yang menginfiltrasi tanah ditambah hasil kondensasi (oleh
tanaman tanah) dan adsorpsi (oleh tanah) dikurangi air yang hilang (water loss) lewat
evapotranspirasi, aliran permukaan, perlokasi dan rembesan lateral (Kurniawan, 2014).

Air dalam tanaman berkisar antara 80-90 persen dari berat kering tanaman. Persentase
ini akan menjadi lebih besar lagi pada bagian-bagian tanaman yang sedang aktif tumbuh.
Penyerapan air (water absorbtion) oleh akar ini sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan

1
yaitu air yang tersedia dalam tanah, temperatur tanah, aerasi tanah dan konsentrasi larutan
tanah. Kekurangan air (water deficit) akan mengganggu keseimbangan kimiawi dalam
tanaman yang berakibat berkurangnya hasil fotosintesis atau semua proses-proses fisiologis
berjalan tidak normal. Apabila keadaan ini berjalan terus, maka akibat yang terlihat, misalnya
tanaman kerdil, layu, produksi rendah, kualitas turun dan sebagainya. Pengaruh kekurangan
air pada tanaman dapat dijelaskan yaitu sejak bermulanya pembentukan daun, luas daun dan
jumlahnya maupun terhadap perkembangan luas sel-sel palisade pada daun-daun yang sedang
mulai berkembang tersusun atas 5 (lima) lembar per tanaman sampai dengan periode
pertumbuhan (Harwati, 2007).

Air merupakan komponen penting bagi berlangsungnya berbagai proses fisiologi


seperti serapan hara, fotosintesis danreaksi biokimia sehingga penurunan absorbsi air
mengakibatkan hambatan pertumbuhan dan penurunan hasil. Periode masakekeringan dapat
terjadi pada setiap fase pertumbuhan, namun tanaman sangat sensitif terhadap cekaman
kekeringan pada fasepembungaan sampai pengisian biji (Ciptaningtyas, 2013).

Air merupakan bagian yang terpenting di dalam tanaman, lebih kurang 80% dari
tanaman merupakan air. Air merupakan medium zat-zat lain yang diangkut dari satu sel ke
sel lain di dalam tanaman. Tanaman yang kekurangan air terlihat daunnya layu, apabila
tanaman kemudian mendapat air dan tanaman segar kembali, maka kondisi ini disebut layu
sementara. Apabila kekurangan air terus berlanjut maka berikutnya akan terjadi layu
permanen, tanaman akan mati walaupun diberi air(Rahardjo, 2013).

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal dasar-dasar fisiologi tumbuhan dan

bagian-bagian sel tumbuhan

2.3. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat memahami dasar-

dasar fisiologi tumbuhan dan bagian-bagian sel tumbuhan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sel Tumbuhan

Sel mrupakan unit dasar dari suatu kehidupan, dan tidak dijumpai dalam kehidupan

Unit-unit yang lebih kecil dari sel. Organisme uniseluler melakukan semua aktivitas hidupnya

di dalam sel itu sendiri. Organisme multiseluler dibangun oleh sel-sel yang tersusun sebagai

jaringan ataulpun organ, sehingga dalam melakukan aktivitasnya terdapat pembagian tugas.

Sel yang berbeda dalam organisme multiseluler memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.

Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup maupun

sel mati. Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktur dan fungsinya .

Persamaanya adalah sel-sel tersebut mempunyai dingding sel, dan berisi plasma yang

terbungkus oleh membran plasma. Sedangkan perbedaannya terutama diakibatkan oleh

adanya faktor genetik dan lingkungan. Kedua faktor ini mempengaruhi proses difensiasi yang

mengikuti proses pembelahan sel

2.2. Struktur sel

Sel tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut :

a. Dinding sel

Sel-sel tumbuhan mempunyai dua tipe dingding sel, yaitu dingding sel primer dan

sekunder. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan, sehingga menjadi salah satu

pembedanya dengan sel hewan. Dingding sel berperan untuk melingdungi sel tumbuhan,

mempertahankan bentuk sel, dan mencegah absorbsi air secara berlebihan.

b. Membran plasma (plasmalemma)

3
Membran plasma merupakan membran yang melingdungi sitoplasma dan inti sel.

Sitoplasma merupakan bagian sel yang kompleks, suatu bahan cair yang mengandung

banyak molekul, diantaranya berbentuk suspensi koloid dan organel-organel sel.

Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Pada saat ini digunakan iistilah

sitosol untuk matriks dimana organel organel sitoplasma tersuspensikan. Sitoplasma dan

inti sel bersama-sama disebut protoplasma. Membran plasma berfungsi mengatur aliran

zat-zat terlarut masuk dan keluar sel, dan mengatur osmosis

c. Mitokondria

Mitokondria adalah organel sel sebagai tempat fungsi respirasi pada makhluk hidup

berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk

menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Struktur mitokondria

dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Mikroskop elektron telah mengungkapkan

bahwa mitokondria dikelilingi oleh dua lapis membran. Membran sebelah dalam

bentuknya sangat rumit, dengan banyak lipatan yang semuanya memberi permukaan

bagian dalam yang luas, sehinnga menjadi tempat aktivitas metabolisme.

d. Ribosom

Ribosom merupakan partikel yang lebih kecil dari mitokondria dan hanya dapat

dilihat dengan mikroskop elektron. Ribosom dijumpai tersebar dalam sitoplama atau

menempel pada retikulum endoplasma (RE), dan tersusun sangat teratur. Retikulum

endoplasma dengan ribosom yang melekat padanya disebut RE kasar, sedangkan yang

tidak mengandung ribosom disebut RE halus. Ribosom nampak sebagai bintik hitam

dibawah mikroskop elektron. Ribosom sering juga membentuk untaian, khususnya dalam

pola spiral (terpilin). Struktur ini dinamakan poliribosom atau polisom.

Ribosom tersusun dari RNA dan protein, dan yang tidak terikat pada membran

merupakan situs sintesis protein. Dalam ribosom, informasi genetik dari mRNA

4
diterjemahkan menjadi protein. Sebagian besar protein yang dibuat oleh ribosom bebas

akan berfungsi di dalam sitosol. Hal ini dapat diketahui dari enzim-enzim yang terdapat di

dalam sitosol, dan berperan dalam proses metabolisme.

e. Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma (RE) membentuk sistem angkutan untuk berbagai macam

molekul di dalam sel dan bahkan antar sel melalui plasmodesmata. Retikulum

endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis yang disebut

cistrenae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. RE

merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga RE meliputi separuh lebih

dari total membran dalam sel-sel eukariotik.

f. Plastida

Plastida merupakan organel sel yang terbesarpada sel tumbuhan dan jelas terlihat di

bawah mikroskop yang sederhana. Plasida berbentuk lensa bikonveks yang terdapat pada

semua sel tumbuhan.

5
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Hari/tanggal : Kamis/23 April 2020

3.2 Alat dan bahan

1. Alat : Kamera/smartphone, alat tulis menulis, mikroskop cahaya, silet, kaca

preparat, pinset.

2. Bahan : Buku dasar-dasar fisiologi tumbuhan (benyamin lakitan) dan biologi

Sel, bawang merah, (Allium cepa), daun adam hawa (Rhoe discolor),

Buah kapuk, buah kapas (serabut), daun jarak, dan air.

3.3 Cara kerja

1. Semua bahan yang ingin digunakan sebagi objek pengamatan masing-masing

buat irisan setipis mungkin dengan menngunakan silet

2. Hasil yang sudah di iris tersebut kita letakkan pada kaca preparat kemudian

tetes sedikit air lalu ditutup dengan hati-hati jangan sampai ada gelembung

udara

3. Setelah itu letakkan pada mikroskop untuk diamati selnya dan pengamatan

hanya dilakukan dengan pembesaran sebesar 10×

4. Kemudian hasil pengamatan digambar dilembar hasil praktikum

6
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

1. Bawang merah (Allium cepa)

Observasi Gambar pembanding

Keterangan
Pada pengamatan bawang merah terdapat sel epidermis mempunyai bentuk yang rapi

kotak-kotak dan warna keungu-unguan, meskipun tidak sempurna dan didalamnya

terdapat organel yang menyusun sel epidermis bawang merah, diantaranya adalah

dinding sel, kloroplas, dan protoplasma.

2. Daun Adam Hawa

Observasi Pembangding

7
Keterangan

Pada penganatan daun adam hawa (Rhoeo discolor) pada mikroskop cahaya terlihat

jaringan epidermis pada daun adam hawa yang berbentuk persegi panjang dan susunan

selnya rapat yang berfungsi sebagai pelingdung se-sel yang ada dibawahnya. Danjuga

terdapat stoma, stoma ini terdiri dari satu porus atau celah dan dua sel penutup yang

mengapitnya. Stoma berperan penting dalam proses respirasi dan transpirasi tumbuhan.

3. Buah kapuk (Ceiba pentandra)

Observasi Pembangding

Keterangan
Pada pengamatan serabut kapuk terdapat dinding sel, gelembung udara, ruang sel, dan

bentuknya yaitu memanjang dan fungsinya untuk melingdungi organel-organel

dibawahnya.

4. Buah Kapas (Gossypium sp)

8
Observasi Pembangding

Keterangan
Pada pengamatan serabut buah kapas berbentuk memanjang seperti pita, sel tersebut

memiliki ountiran (torsi) di beberapa bagian dan tidak memiliki organel-organel di dalam

selnya

5. Daun Jarak

Observasi Pembangding

Keterangan
Pada hasil pengamatan dau jarak terdapat tonoplas dan vakuola yang hanya memiliki

selapis membran sel, vakuola menyimpan berbagai bahan tertentu seperti kristal kalsium

oksalat dan pigmen tumbuhan. Funsi utama vakuola adalah memasukkan air melalui

tonoplas untuk membangun turgor sel.

BAB V

9
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana

dapat dilihat hanya dengan menggunakan alat bantu optik yaitu mikroskop. Sel yang diamati

adalah bawang merah (Allium cepa) dan daun adam hawa (Rhoeo discolor) buah kapuk

(Ceiba pentandra) buah Kapas (Gossypium sp) daun Jarak, dan secara keseluruhan sel

tumbuhan umumnya memiliki komponen-komponen pembentuk yang sama yaitu dinding

sel, nukleus, vakuola. Semuanya memiliki fungsi yang berbeda-beda dengan tugasnya

masing-masing. Sel kapas dikategorikan sebagai sel yang mati dikarenakan tidak mempunyai

organel penyusun berupa plastid, sitoplasma, dan inti sel.

5.2. Saran

Saran saya semoga kedepannya kita benar-benar melakukan praktikum agar laporan

lebih baik lagi, tapi dengan laporan ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

10
Wara Dani. 2012. Sturktur sel . Diambil pada tanggal 10 oktober 2012, dari

http://daniwara.wordpress.com/struktur-sel/

Advinda, Linda. 2018. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta: Penerbit Deepublish

Taiz, L., and Zeiger, E. 2002.Plant Physiologi. Third Edition. Sinauer Associates, Inc.

Sunderland

Adrianto, Hebert. 2018. Buku Biologi sel dan molekuler. Yogyakarta: Penerbit Deepublish

Lampiran (Dokumentasi)

11
12

Anda mungkin juga menyukai