OLEH :
NPM :184110200
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
TA. 2019/2020
IMBIBISI OSMOSIS DAN DIFUSI
LAPORAN PRAKTIKUM
MENYETUJUI
Asisten Dosen
DosenPengasuh
MARDALENI SP.MSc
MARULI TUA, SP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil
menyelesaikan makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul “IMBIBISI
OSMOSIS DAN DIFUSI”
Kata Pengantar.................................................................................................... 2
Daftar Isi.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 16
3.2 Saran............................................................................................................. 16
DAFTARPUSTAKA.......................................................................................... 17
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas
semua jenis zat, termasuk gas-gas, ion-ion dan air. Masuknya air dari luar
ke jaringan akar juga merupakan peristiwa difusi. Air bergerak dari daerah
yang airnya lebih banyak ke daerah yang airnya lebih sedikit. Kandungan air
dari pada air jaringan akar. Air yang masuk kedalam akarakan mengisi ruang-
ruang anatar sel atau masuk kedalam sel. Air dapat masuk kedalam sel-sel
permeabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat
tertentu yang larut didalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding
sel dengan dinding isi sel karena menyerap airdisebut turgor, sedangkan
air dan garam mineral yang masuk ke akar, pengangkutan air dan g a r a m
adalah bergeraknya air dan mineral lewar jalur dalam sel, yaitu
apoplas adalah bergeraknya air lewat jalur luar sel atau lewat dinding-dinding
sel
antar d i n d i n g s e l , s e h i n g g a d i n d i n g s e l n y a a k a n m e n g e m b a n g .
yang direndam dalam air beberapa jam. Ada banyak hal yang merupakan proses
penyerapan air yang terjadipada makhluk hidup, penyerapan air dari dalam tanah
penyerapan oleh biji kering. Hal inibanyak kita jumpai di kehidupan kita
dengan air.
menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah
matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).
Respirasi adalah proses katabolisme atau juga penguraian senyawa organik
menjadi senyawa anorganik. Respirasi berjalan di dalam sel dan berlangsung baik
sedikit energi. Dalam reaksi respirasi, perbedaan antara O2 yang digunakan dan
CO2 yang dilepaskan biasa dikenal sebagai respiratory quotient atau respiratory
ratio atau juga dengan singkatan RQ. Untuk respirasi, nilai RQ tersebut sangat
batang pada musim-musim tertentu, dan menjadi pemicu atas kerontokan daun.
pertumbuhan embrio di dalam biji yang terhenti untuk kemudian mem bentuk
Syarat internal adalah pembentukan embrio yang sehat dan normal, sedang kan
syarat eksternal yang utama : adanya air yang cukup, suhu yang sesuai, cukup
oksigen dan adanya cahaya. Yang dimaksud dengan daya tumbuh atau Daya
berkecambah ialah jumlah benih yang berkecambah dari sejumlah benih yang di
pada tanaman.
B. Tujuan Praktikum
tumbuhan
C. Manfaat
Molekul dalam gas bergerak secara acak. Mereka bergerak dengan bebas,
bertabrakan satu sama lain dan, pada akhirnya, mengisi ruang yang tersedia.
Penyebaran ini disebut difusi. Difusi terjadi bila ada konsentrasi molekul yang
tinggi di satu tempat dan konsentrasi yang lebih rendah di tempat lain.
yang tersedia sama. Setelah ini terjadi tidak ada gradien konsentrasi. Difusi
terjadi dengan cara yang sama pada cairan, namun lebih lambat (Fosbery,
1996).
Difusi adalah salah satu cara di mana molekul bergerak masuk dan keluar
sel. Ini tidak mengharuskan sel untuk menggunakan energi ke pergerakan molekul
melalui membran sel dengan difusi bersifat pasif. Difusi dibuat lebih efisien
Semua sel dikelilingi oleh selaput sel. Membran sangat tipis dan membentuk
batas antara sel dan sekitarnya. Sel permukaan membran mengontrol pergerakan
molekul masuk dan keluar sel. Mereka sebagian permeabel hanya memungkinkan
molekul kecil seperti oksigen, karbon dioksida dan air melewati molekul yang
sangat mudah tetapi tidak lebih besar. Selaput permukaan sel memiliki saluran
atau pori-pori untuk mengambil molekul besar. Sel tumbuhan memiliki dinding
sel selain selaput sel. Dinding sel sepenuhnya permeabel terhadap air dan semua
zat terlarut. Mereka bukan penghalang bagi molekul besar (Fosbery, 1996).
Banyak zat yang berdifusi dalam tubuh zat-zat terlarut lemak, ion-ion kecil,
dan gas. ifusi terjadi cepat pada jarak pendek tetapi sangaht lambat jika melalui
jarak jauh, hal ini mungkin menjelaskan mengapa sel berukuran sangat kecil.
Difusi berjalan lebih cepat dalam gas daripada cairan (James, 2006).
Difusi adalah proses yang memberikan sebagian besar nutrisi pada akar
tanaman. Ini adalah pergerakan molekul atau ion sepanjang gradien konsentrasi.
adalah kontrol utama atas jumlah nutrisi yang tersedia untuk menyebar ke
Setiap akar menyerap menciptakan kulit difusi, atau silinder tanah yang
habis dalam nutrisi yang diserap oleh akar. Kerusakan difusi ini merupakan zona
tanah yang secara langsung dipengaruhi oleh serapan tanaman. Akar mengakses
volume tanah yang relatif besar untuk ion-ion yang berdifusi dengan cepat
(Chapin, 2002).
Difusi ion terhadap akar tanaman terjadi sebagai respons terhadap gradien
konsentrasi yang terbentuk oleh serapan ion ke akar tanaman. Difusi dapat terjadi
baik melalui larutan tanah atau melalui migrasi permukaan ion. Difusi melalui
larutan tanah di pori-pori yang mengandung air, tentu saja, beberapa perintah
lebih cepat. Untuk semua tujuan praktis, ion berdifusi paling baik hanya beberapa
sentimeter selama musim tanam; Namun, untuk ion yang teradsorbsi, seperti
berbagai kation yang teradsorbsi pada permukaan tanah liat atau senyawa P yang
diendapkan, difusi dari permukaan ini ke akar tanaman adalah proses utama
dimana ins tersebut dibuat tersedia secara posisi untuk tanaman. Akibatnya,
kerapatan akar tanaman yang lebih besar meningkatkan kuantitas ion yang
teradsorbsi atau presipitasi yang tersedia untuk serapan tanaman. Defisit air akan
mobilitas ion dan 2. mengurangi pertumbuhan akar tanaman dan kontak akar
dengan ion-ion ini. Difusi ion terhadap akar tanaman terjadi sebagai respons
terhadap gradien konsentrasi yang terbentuk oleh serapan ion ke akar tanaman.
Difusi dapat terjadi baik melalui larutan tanah atau melalui migrasi permukaan
ion. Difusi melalui larutan tanah di pori-pori yang mengandung air, tentu saja,
beberapa perintah lebih cepat. Untuk semua tujuan praktis, ion berdifusi paling
baik hanya beberapa sentimeter selama musim tanam; Namun, untuk ion yang
teradsorbsi, seperti berbagai kation yang teradsorbsi pada permukaan tanah liat
atau senyawa P yang diendapkan, difusi dari permukaan ini ke akar tanaman
adalah proses utama dimana ins tersebut dibuat tersedia secara posisi untuk
tanaman. Ada 2 macam difusi, yaitu :a) Difusi Sederhana, Terjadinya gerakan
molekul zat dari konsentrasi tinggi (hipertonis) menuju konsentrasi yang lebih
difusi yang dibantu oleh protein transport yang memiliki berbagai enzim. Juga
dapat diartikan sebagai transor air melalui membrane, yaitu pengangkutan zat
terlarut dalam air melalui membran plasma. Contoh pada hewan, masuknya
glukosa dari pembuluh darah ke sel hati dipermudahkan oleh enzim dan hormone
Ada beberapa factor yang mempengaruhi difusi, diantaranya suhu dan zat
yang berdifusi. Dengan naiknya suhu, energy kinetic yang dimiliki oleh suatu zat
menjadi lebih tinggi sehingga pergerakan molekul zat menjadi lebih cepat
(Ferdinand, 2008).Zat yang memiliki berat molekul kecil akan lebih cepat
berdifusi dibandingkan dengan berat molekul besar. Oleh karena itu, zat yang
paling berdifusi adalah gas. Cairan relative lebih lambat berdifusi dibandingkan
dengan gas. Tidak seluruh molekul dapat berdifusi masuk ke dalam sel. Pada
prinsipnya, pada difusi membran sel bersifat pasif. Membran sel tidak
(Ferdinand, 2008).
(selektif permiabel) dari larutan berkadar rendah menuju larutan berkadar tinggi
hingga kadarnya sama. Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air,
sehingga tekanan osmotik cairan tubuh diseluruh bagian tubuh sama (Anthara dan
Suartha, 2011).
Osmosis dikenal juga sebagai difusi dengan kategori khusus. Adapun yang
dimaksud air dalam proses osmosis tersebut adalah air dalam keadaan bebas yang
tidak terikat dengan jenis molekul–molekul seperti gula, protein, atau larutan yang
lain. Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor
membran selektif permeabel. Ini sangat penting bagi sel karena sel-sel membran
Pada proses osmosis, aliran air melintas dinding sel (untuk selanjutnya
dianggap sebagai membran semi permeabel) di tentukan oleh beda tekanan sistem
dan beda konsentrasi solut yang dinyatakan sebagai beda tekanan osmosis. Bila
tidak ada beda tekanan hidrostatik, aliran air melintas membran sepenuhnya
antara lain: Perbedaan konsentrasi, Suhu, Tekanan, dan matrik atau bahan
penyusun (Salisburi dan Ross dalam Yahya, 2015). Jika suhu semakin tinggi
maka tekanan osmosisnya akan naik. Semakin pekat larutan maka tekanan
tanaman.a) Turgidity organ tanaman tergantung pada air, yang diserap karena
osmosis. b) Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya disebabkan oleh osmosis. c)
Pembukaan dan penutupan stomata bergantung pada tekanan turgor pada sel
penjaga. d) Turgidity sel bibit muda memungkinkan mereka keluar dari tanah
Imbibisi berasal dari kata latin yaitu “imbibore” yang artinya menyelundup.
Air menyelundup disebut “air imbibisi” dan zat dimaksut dengan imbibisi adalah
peristiwa dimana perpindahan molekul – molekul air didalam suatu zat lain lewat
lubang (poril) yang cukup besar dan molekul air itu menetap didalam zat tersebut.
Penyerapan air oleh benih yang terjadi pada tahap pertama biaanya berlangsung
sampai jaringan, Penyerapan air pada kedua benih tersebut tidak sama, karena
kulit biji tipis mengandung substrat yang mudah larut dalam air, maka air yang
diserap akan lebih banyak dan sebaliknya. Selain itu semakin kecil tekanan benih
dari pada tekanan larutan, maka semakin besar proses imbibisi (Wusono, S.2015).
Kulit biji (testa) merupakan karakter morfologi penting biji kedelai karena
embrio ulit biji kedelai terdiri atas tiga lapisan, yakni epidermis, hipodermis, dan
parenkim. Kulit biji berperan dalam menentukan umlah air yang diserap benih
(Krisnawati,A.2008).
Di dalam biji kacang ini, molekul – molekul air mengisi ruang antar sel.
biji kacang adalah suatu proses absoorbsi atau penyerapan.didalam sel tumbuhan
merupakan absorsi air oleh senyawa pembentuk protoplasma dan dinding sel,
dan lain- lain. sebagai respons Proses tersebut mencakup difusi dan gerakan
celah – celah submikroskopi yang berfungsi sebagai pipa atau tabung kapiler
tersebut adalah ikatan hidrogen dan daya taris lisrik dari molekul air yang bersifat
dipolar. Biji – biji an biasa (kacang polong dan kacang) memiliki beberapa atribut
yang tidak diinginkan, seperti Waktu memasak yang lama, sulit untuk
senyawa fenolik, yang harus dilepas atau dieliminasi untuk penggunaan yang
lebih banyak energi serta kurang tersedianya nutrisi dari kacang itu Oleh karena
itu, perlu cari metode yang cocok untuk mengatasi rintangan ini dengan
perkecambahan biji meliputi air, temperatur, oksigen, dan cahaya, suhu pada
imbibisinya.tekanan osmosis apabila tekanan difusi air pada medium luar lebih
tinggi dari pada tekanan difusi air ddalam imbibiban maka akan terjadi imbibisi.
Jadi tekanan osmosis akan berpengaruh terhadap kecepatan imbibisi pada waktu.
Sifat kulit biji dan jumlah air yang tersedia pada lingkungan sekitarnya
karbondioksida, air dan Biji. pada keadaan kurang cahaya atau gelap dapat
menghasilkan biji yang akan mengalami etiolasi. Temperatur optimum untuk
terjadinya biji tidak jauh berbeda dengan temperatur lingkungan tempat biji
penting bagi perkecambahan. Selain itu enzim juga turut berpengaruh dalam
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik
(H2O dan CO2) menjadi senyawa organik yang kompleks memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang memiliki klorofil, yaitu
2002).
proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun suatu tumbuhan yang
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang ada di dalam daun hanya akan
langsung dari senyawa organik. Tumbuhan menggunakan H2O dan CO2 untuk
Cahaya
6H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2
Klorofil
selulosa dan dapat pula digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti
selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung
melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara
umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di
atas. Pada respirasi, glukosa dan senyawa lainnya bereaksi dengan oksigen untuk
dunia ini, karena fotosintesis merupakan proses pengubahan zat organik (H2O dan
CO2) oleh klorofil menjadi zat organik (karbohidrat) dengan bantuan cahaya dan
menghasilkan produk sampingan berupa gas oksigen (O2). Beberapa miroba dapat
hidup tanpa menggunakan oksigen bebas, bahkan ada mikroba yang ternyata mati
jika terkena udara bebas. Ada juga mikroba yang tidak menggunakan oksigen
Streptococcus lactis. Mikroba ini tidak dapat memanfaatkan oksigen bebas karena
tidak mempunyai enzim untuk mereduksi oksigen tersebut. Ini merupakan bukti
menjadi senyawa anorganik. Respirasi berjalan di dalam sel dan berlangsung baik
CO2 yang dilepaskan biasa dikenal sebagai respiratory quotient atau respiratory
ratio atau juga dengan singkatan RQ. Untuk respirasi, nilai RQ tersebut sangat
Umumnya substrat untuk respirasi adalah zat yang tertimbun dalam jumlah
respirasi dalam sel-sel tumbuhan tinggi. Substrat untuk respirasi yang paling
penting di antara karbohidrat adalah sukrosa dan pati. Sukrosa (suatu disakarida
yang terdiri atas glukosa dan fruktosa) dan pati (polimer dari glukosa) adalah
bentuk karbohidrat yang disimpan dalam sel-sel tumbuhan. Sukrosa, fruktosa, dan
glukosa merupakan gula utama yang larut dalam sel tumbuhan. Glukosa biasanya
proses metabolisme. Proses respirasi terdapat pada jaringan, baik yang tidak
berwarna hijau maupun yang berwarna hijau dan juga pada hewan. Respirasi
berkembangnya bagian – bagian penting dari suatu embrio suatu benih yang
sesuai. Dengan demikian pengujian daya kecambah benih ialah pengujian akan
sejumlah benih, berupa persentase dari jumlah benih tersebut yang dapat atau
mampu berkecambah pada jangka waktu yang telah ditentukan (Danuarti 2005).
homogeny. Epidermis dalam yang berisi pigmen tetap bertahan dan membentuk
tepi dalam darii testa. Beberapa Angiospermae memiliki struktur tambahan yang
banyak mengandung air. Pada Gyymnospermae adanya kulit biji yang berdaging
sudah umum dijumpai. Selain berfungsi melindungi, beberapa macan kulit biji
impermeabel kulit biji terhadap air, oksigen, terhadap keduanya. Efek ini mungkin
dalam keadaan biofisik lapangan yang serba optimal. Parameter yang digunakan
yang menguntungkan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan (Mackay 2005).
II. BAHAN DAN METODE
pada
diantaranya berbagai macam jenis daun tumbuhan yaitu daun kelengkeng, daun
rambutan, daun jambu biji, daun jambu air, daun jarak, daun matoa, daun jagung
dan daun karet. dan berbagai jenis biji yaitu biji kacang hijau, biji pepaya, biji
Alat yang kami gunakan pada praktikum dasr-dsar fisiologi tumbuhan ini
sebagai berikut, yaitu buku, pena, penggaris, aqua botol, kotak, pisau cutter,
C. Pelaksanaan Praktikum
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN.
A. IMBIBISI
Imbibisi adalah penyusupan atau peresapan air kedalam ruangan
antar d i n d i n g s e l , s e h i n g g a d i n d i n g s e l n y a a k a n m e n g e m b a n g .
yang direndam dalam air beberapa jam. Ada banyak hal yang merupakan proses
penyerapan air yang terjadipada makhluk hidup, penyerapan air dari dalam tanah
penyerapan oleh biji kering. Hal inibanyak kita jumpai di kehidupan kita
dengan air.
Peristiwa imbibisi juga bisa dikatakan sebagai suatu proses penyusupan atau
peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan
mengembang. Ada dua kondisi yang diperlukan untuk terjadinya imbibisi adalah
adanya gradient, potensial air antara permukaan adsorban dengan senyawa yang
diimbibisi dan adanya affinier (daya gabung) antara komponen adsorban dengan
senyawa yang diimbibisi. Luas permukaan biji yang kontak dengan air,
kecepatan penyerapan air. Saat biji kacang hijau yang kering direndam dalam air,
air akan masuk ke ruang antar sel penyusun endosperm secara osmosis (Gardner,
1991).
Dari melakukan praktikum imbibisi diperoleh data sebagai berikut :
Table 1 : Imbibisi
Lama
Biji Perendaman BeratAwal (g) BeratAkhir (g)
(Menit)
20 11,7 10,3
30 11,1 12,3
Ketapang 40 10,9 11,6
50 9,8 12,2
60 11,5 11,8
20 1,7 1,7
30 1,2 1,3
Rambutan 40 1 1,1
50 0,9 1,0
60 1,8 2,0
20 56,8 57,4 *)
30 56,8 58,4 *)
Alpukat 40 33,8 35,2 *)
50 33,6 34,4 *)
60 39,4 40,4 *)
Keterangan :
*) merupakan biji yang direndam menggunakan larutan garam, dan selain dari itu
direndam tanpa garam
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ditiap tiap menit biji buah
ketapang, rambutan, dan alpukat yang talah direndam sebelumnya menggunakan
air air garam dan biasa menghasilkan berat yang berbeda beda.
B. FOTOSINTESIS
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik
(H2O dan CO2) menjadi senyawa organik yang kompleks memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang memiliki klorofil, yaitu
2002).
Table 2 : Fotosintesis
Hasil
Pagi Sore
Hasil (%)
Sampel
BeratBasah BeratKerin (%) BeratBasah BeratKerin
(g) g (g) (g) g (g)
Matoa 1 0,5 0,3 62,5 1,0 0,0 100
Matoa 2 0,7 0,4 63,6 1,0 0,0 100
Cacao 1 0,3 0,0 100 0,4 0,0 100
Cacao 2 0,5 0,0 100 0,6 0,0 100
Jambu 1 0,4 0,0 100 0,8 0,0 100
Jambu 2 0,5 0,0 100 0,9 0,0 100
Ketapang
0,9 0,0 100 1,1 0,3 78,5
1
Ketapang
0,6 0,0 100 1,6 0,5 76,1
2
Nangka
0,8 0,0 100 0,7 0,0 100
1
Nangka
0,4 0,0 100 0,9 0,0 100
2
Berat Basah
+100=¿
Berat Basah+ Berat Kering
Dari tabel diatas dapat menunjukan pengaruh pada daun yang dijemur pada mulai
dari pagi sampai sore dangan berat yang berbeda beda
antar d i n d i n g s e l , s e h i n g g a d i n d i n g s e l n y a a k a n m e n g e m b a n g .
yang direndam dalam air beberapa jam. Ada banyak hal yang merupakan proses
penyerapan air yang terjadipada makhluk hidup, penyerapan air dari dalam tanah
penyerapan oleh biji kering. Hal inibanyak kita jumpai di kehidupan kita
dengan air
Osmosis adalah difusi bersih satu arah dari pelarut (khususnya air) di
membran selektif permeabel. Ini sangat penting bagi sel karena sel-sel membran
tanaman. Ini adalah pergerakan molekul atau ion sepanjang gradien konsentrasi.
adalah kontrol utama atas jumlah nutrisi yang tersedia untuk menyebar ke
Dari gambar tabel diatas dapat kita lihat bahwa terdapat perbedaan hasil sedikit
dan untuk mendapatkan hasil tersebut membutuhkan waktu waktu yang berbeda
pula.
Dari gambar tersebut adalah proses dimana sebelem belakukan penanaman bibit
jagung dan kangkung dilakukan beberapa tahap terlebih dahulu dan denagn
menggunakan garam untuk sebagai percobaan pratikum kali ini.
Dari tabel diatas dapat kita lihat perbedaan tanaman jagung yang tidak
terserang penyakit dengan tanaman yang tidak teserang penyakit terdapat
berbedaan mulai dari banyak daun, lebar daun, panjang daun, tinggi tanaman
jagung. Dipratikum ini kami mungukur tanaman jagung yang kurang bagus
tanamannya dengan tanaman jagung yang terkena serangan hama yaitu ulat daun
yang daunnya diserang dan dimakan oleh ulat sehingga daun yang ada pada
tanaman bolong bolong.
E. FOTOPERIODISME.
Fotoperodisme adalah respon tumbuhan terhadap lamanya penyinaran
batang pada musim-musim tertentu, dan menjadi pemicu atas kerontokan daun.
Table 5 : Fotoperiodisme
PengamatanKe TinggiTanaman (cm)
ArahTumbuh
30O 60O 90O
1 I 18,5 8 11 Barat
JumlahDaun 2 2 2
II 17,5 8 11 Barat
JumlahDaun 2 2 2
III 16 1,5 13 Barat
JumlahDaun 2 - 2
Rerata 17,3 5,8 11,7
I 21,5 12 16 Barat
JumlahDaun 2 5 5
II 21 12,5 15 Barat
2 JumlahDaun 2 5 5
III 13,5 (Mati) 3 18,5 Barat
JumlahDaun - - 5
Rerata 21,25 9,17 16,5
I 21,5 12,5 17,5 Barat
JumlahDaun 2 5 5
II 21 (Mati) 12,5 16,5 Barat
3 JumlahDaun Mati 5 5
III 13,5 2 18,5 Barat
JumlahDaun Mati - 5
Rerata 17,5 9 17,5
I 20 16 17 Barat
JumlahDaun Mati 5 5
II 22 17 19 Barat
4 JumlahDaun Mati 5 5
III 15 3 20 Barat
JumlahDaun Mati - 5
Rerata 19 12 18,7
Keterangan :
PercobaanKe :
Dari tabel yang sudah tertera diatas dapat disimpulkan sinar mempengaruhi
pertumbuhan tanaman dipratikum ini kami melakukan percobaan pada tanaman
kacang hijau yang kami tanam lalu dimasukan kedalam kotak yang telah
dilobangin dangan masing tempat ada yang dibawah, ada yang ditengah dan ada
yang diatas tapi semua itu tidak berpengaruh pada kematian tanaman akan tetap
hidup namun arah dan pertumbuhannya berbeda seperti yang telah ditetapkan
ditabel atas.
V. KESIMMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pada pratikum disemester ini banyak ilmu yang didapat dari yang tidak tau
menjadi tau dan dari yang tidak mengerti jadi mengerti di setiap pratikum kita
melakukan pengamatan pada tiap tiap kegiatan pratikum yang akan dilakukan
Disini kita mendapat banyak ilmu tentang itu semua karna kita
tersebut.
B. SARAN
Saran buat pratikum ini agar dilakukan tepat pada waktunya dan buat
ketersediaan alat pratikum agar disediakan lebih banyak dan lebih lengkap agar
Chapin, F. Struat ., Matson, Pamela A., and Mooney, Harold A.. 2002.
Principles of Terrestrial Ecosystem Ecology. New York: Springer.
Path. 2013. Osmosis & Diffusion Learning Guide. United States of Amerika:
New Path Learning.
Robert, M.B.V., and King, T.J. 1987. Biology: A Functional Approach Students’
Wiley, John., and Sons, Inc. Hoboken. 2015. Revers Osmosis. United States of
America: Scrivener Publishing.
LAMPIRAN
Bulan / Tahun
N Desembe
JadwalKegiatan Agustus Oktober November
o r
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Imbibisi
2 Fotosintesis
ketiga
b. Pengamatanhari
kelima
c. Pengamatanhari
ketujuh
FotosintesisTerserang /
4
TidakTerserang Hama
a. Pengamatanhariketiga
b. Pengamatanharikelim
a
c. Pengamatanhariketuju
h
5 Fotoperiodisme
a. Pengamatanhariketiga
b. Pengamatanharikelim
a
c. Pengamatanhariketuj
uh
DOKUMENTASI PRATIKUM
Lampiran. Biodata Diri