Anda di halaman 1dari 16

Makalah

TUMBUHAN DAN AIR

Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan

Dosen Pengampu : Khairuna, M.Pd

Penyusun : Kelompok 6

1. Luthfiah Ananda : 0310171009


2. Siti Muthia Rahma Wardani : 0310172075
3. Friska Wardani : 0310173108
4. Annisa Antiwi Safitri : 0310172076
5. Fami Abnur : 0310171027
6. Erma Lisa : 0310172091

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul
“TUMBUHAN DAN AIR”. Semoga tugas ini dapat dipergunakan sebagai salah satu sumber
pengetahuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami serta mengetahui
mengenai konsep dari konstitusi terutama konstitusi di Indonesia..

Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki,
kami berusaha mencari sumber data dari berbagai buku dan jurnal dan beberapa sumber lainnya.
Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat
bermanfaat bagi kehidupan kami,dan semoga bagi para pengguna makalah ini.

Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang membangun sehingga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna makalah ini.
Akhirulkalam kami mengucapkan semoga Allah SWT membimbing kita semua dalam naungan
kasih dan sayang-Nya.

Medan, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Jumlah Air Pada Tanaman .............................................................................................. 3


B. Sifat-Sifat Air Pada Tanaman ......................................................................................... 4
C. DIFUSI............................................................................................................................ 5
D. OSMOSIS ....................................................................................................................... 7
E. Faktor Yang Mempengaruhi Potensial Osmotik............................................................ 10
F. Ayat yang Berhubungan Mengenai Tumbuhan dan Air ................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Air merupakan kebutuhan pokok yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup
baik itu manusia, tumbuhan, maupun hewan. Tanpa air kehidupan tidak dapat bertahan lama,
karena air sangat menunjang pada kehidupan makhluk hidup yang ada didunia. Begitu pun
tumbuhan, tumbuhan membutuhkan air untuk proses fotosintesis, tidak hanya itu saja air juga
bermanfaat untuk penyerapan mineral dari tanah ke tumbuhan, mengatur mekanisme
pergerakan stomata pada tumbuhan.

Tumbuhan merupakan salah satu mahkluk hidup yang terdapat di alam semesta.
Selain itu tumbuhan adalah mahkluk hidup yang memiliki daun, batang, dan akar sehingga
mampu menghasilkan makanan sendiri dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses
fotosintesis. Bahan makanan yang dihasilkannya tidak hanya dimanfaatkan untuk dirinya
sendiri, tetapi juga untuk manusia dan hewan. Bukan makanan saja yang dihasilkannya, tetapi
tumbuhan juga dapat menghasilkan Oksigen (O2) dan mengubah Karbondioksida (CO2)
yang dihasilkan oleh manusia dan hewan menjadi Oksigen (O2) yang dapat digunakan oleh
mahkluk hidup lain.

Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat. Zat yang


diperlukan tumbuhan diambil dari lingkungan sebagian besar berupa: O2 dan CO2 dari udara
diambil melalui daun; air dan mineral dari dalam tanah diambil melalui ujung akar dan bulu-
bulu akar. Bagi tumbuhan tingkat rendah, pengambilan zat-zat dapat dilakukan oleh
permxkaan tubuhnya. Kemampuan tumbuhan mengambil zat-zat dari lingkungan dilakukan
dengan cara difusi, osmosis dan transpor aktif.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana jumlah air pada tanaman ?
2. Apa saja sifat air yang penting bagi kehidupan ?
3. Apa itu difusi dan osmosis ?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan potensial osmotik ?
5. Bagaimana integrasi alquran terhadap tumbuhan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah air ada tumbuhan.
2. Untuk memahami sifat air yang penting bagi kehidupan.
3. Untuk mengetahui difusi dan osmosis.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tekanan potensial osmotik
5. Untuk mengetahui integrasi alquran pada tumbuhan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jumlah Air Pada Tanaman


Menurut Leopold dan Kriedemand (1975)1 menyatakan bahwa total air dalam
tanaman berkisar antara 80-90% dari berat kering tanaman. Persentase ini akan menjadi lebih
besar lagi pada bagian-bagian tanaman yang sedang aktif tumbuh. Menurut Crafte et al tahun
1949, air di dalam tubuh tanaman terdapat disemua sel dan jaringan yang kadarnya berbeda-
beda tergantung pada jenis sel, jenis jaringan dan jenis tumbuhan. Yang penting yaitu bukan
banyaknya air di dalam tubuh tanaman, tetapi status (water status) keseimbangan antara
penyerapan dan penguapan, dan berapa air itu ada dalam fase-fase pertumbuhan.2
Air merupakan molekul terbesar dalam kehidupan dan memiliki sifat dan kimia yang
unik. Air memiliki peranan dalam kehidupan, yaitu:3
1. Berperan dalam reaksi biokimia di dalam protoplasma, yang kerjanya dikontrol oleh
enzim. Air bereaksi secara langsung dalam komponen reaktif dalam metabolism,
contohnya yaitu dalam proses sintesa dan perombakan asam lemak.
2. Untuk pembentukan koloid protoplasma. Protoplasma terdiri atas protein dan asam
nukleat. Enzim mengkatalis proses pembentukan koloid pati dan pektin, kemudian pektin
berasosiasi dengan air membentuk koloid.
3. Untuk sistem hidrolik. Air memberikan tekanan hidrolik pada sel dan menimbulkan
turgor pada sel-sel tumbuhan sehingga dapat memberi sokongan pada jaringan struktural
yang tidak memiliki sokongan.
4. Sebagai sistem transpor untuk mengangkut bahan-bahan dari satu sel menuju sel lainnya,
dari jaringan menuju jaringan lain, dan dari tanah menuju daun hingga seluruh organ
tumbuhan.
5. Sebagai stabilisator dan pemindah panas. Sebagai pengatur suhu tumbuhan, air
mempunyai panas jenis yang tinggi. Pada proses ini, air berfungsi sebagai penyangga
(buffer), sebagai penyerap jumlah panas sehingga kenaikan dan penurunan suhu tidak
terlalu besar.
6. Merupakan 90% penyusun tubuh tumbuhan.

1
Harwati, T. 2007. Pengaruh Kekurangan Air (Water Deficit) Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
tanaman tembakau. Jurnal Inovasi Pertanian. 6(1): 44 - 51.
2
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2002. Biologi, Edisi Kelima, Jilid I. Jakarta: Erlangga. Crafte, A.S.,
H.B., Currier and C.P. Stocking, 1949. Water in the Physiology of Plants
3
Fitter A.H. dan Hay, R.K.M. 1991, Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

3
7. Aktivator enzim.
8. Sumber hidrogen dalam fotosintesis.
9. Penghasil oksigen dalam fotosintesis.
10. Pengatur pemanjangan sel dan pertumbuhan.

B. Sifat Sifat Air Yang Bermamfaat Untuk Tanaman


Tumbuhan dapat memamfaatkan air disebabkan oleh adanya sifat-sifat air yang
mendukung untuk kehidupanya. Diantara sifat sifat air tersebut adalah:
a. Gaya Kohesi
Gaya kohesi yang dimiliki oleh air berguna untuk penyerapan air secara vertical
dalam tumbuhan dapat dijelaskan dengan tiga elemen atau konsep kohesi yaitu adanya
perbedaan potensi air antara tanah dan atmosfer sebagai tenaga pendorong, adanya tenaga
hidrasi dinding pembuluh xilem yang mampu mempertahankan molekul air terhadap
gravitasi dan adanya gaya kohesi antara molekul air yang menjaga keutuhan kolom air
dalam pembuluh xilem.4
b. Gaya Adhesi
Gaya adhesi terjadi antara air dengan dinding xilem pada tumbuhan. Akibat dari
adanya gaya ini terbentuknya kapilaritas. Kapilaritas menyebabkan naiknya cairan ke
dalam tabung yang sempit, yang terjadi karena zat cair tersebut membasahi dinding
tabung (dengan daya adhesi) lalu tertarik ke atas. Pembuluh xilem dapat dipandang
sebagai pembuluh kapiler sehingga air naik di dalamnya sebagai akibat dari adhesi antar
dinding xilem dan molekul air.5
c. Sifat Polaritas air
Sifat polaritas air memungkinkan air untuk mengubah bentuknya menjadi tetesan
setelah melewati xilem pada tumbuhan.
d. Menguap pada panas yang tinggi
Sifat air yang menguap pada suhu yang tinggi menyebabkan tumbuhan melakukan
transpirasi yang berfungsi untuk mengatur suhu pada tumbuhan.
e. Air sebagai Pelarut
Dalam Fitter and Hay (1991) disebutkan, air adalah pelarut yang sangat baik untuk
tiga kelompok bahan (solute) biologis yang penting yaitu : bahan organik,

4
Gardner, F. P.; R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan: Herawati
Susilo. UI Press, Jakarta
5
Mudakir, Imam. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia

4
ionion bermuatan (K+, Ca2+, NO3- dan molekul kecil. Bahan organik dan air
dapat membentuk ikatan ion hidrogen termasuk asam amino, karbohidrat serta protein
yang berat molekulnya rendah, mengandung hidroksil, amine atau gugus fungsional
asam karbiksolat. Air juga membentuk dispersi koloida dengan karbohidrat dan
protein dengan berat molekul tinggi.
f. Vikositas atau Daya Alir
Vikositas air sangat rendah, sehingga mudah mengalir dan mudah dipindah-pindahkan
di dalam tubuh. Hal ini memudahkan proses transpirasi.
g. Panas Latent
Contohnya, satu gram air untuk menjadi uap pada temperature 10C, maka
dibutuhkan panas latent penguapan (E) sebesar 586 kalori. Untuk mengubah satu gram es 0C
menjadi cair dibutuhkan panas latent pencairan sebesar 80 kalori.

C. DIFUSI
Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke
larutan berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar, lambat laun cairan teh menjadi manis.
Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup tumbuhan.
Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari udara melalui proses
difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah, salah satunya
melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh tumbuhan disebabkan
konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi daripada di dalam sel. Demikian juga gas
CO2 di udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena konsentrasi CO2 di udara lebih tinggi
daripada di dalam sel tumbuhan. Sebaliknya, O2 dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika
konsentrasi O2 dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel.6
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah, sedangkan osmosis
adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat.7 Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gula
pada cairan teh tawar dan contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang dimasukkan ke
dalam air garam.

6
Loveless, 1991. Prinsi-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 1. Jakarta : Gramedia
7
Kustiyah. 2007. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN Model Palangkaraya, Jurnal Ilmiah Guru
Kanderang Tingang, Vol. 1, No. 1, Hal : 24-37.

5
Kecepatan difusi ditentukan oleh : Jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik
dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:

a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid

b. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.


Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung
pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

l) Mekanisme Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung
melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),difusi melalui saluran yang
terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena
molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak
(lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel
permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K
serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat
permeabel terhadap molekul anorganik seperti O, CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul
dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu,
molekul-molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam-garam

6
mineral, tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein
pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran. Proses masuknya molekul
besar yang melibatkan transporter dinamakan difusi difasilitasi.

Faktor yang mempengaruhi difusi :


1. Suhu, makin tinggi suhunya maka difusi makin cepat.
2. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat.
3. Perbedaan Konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian, makin
besar proses difusi yang terjadi.
4. Jarak tempat berlangsungnya difusi, makin dekat jarak tempat terjadinya difusi, makin
cepat proses difusi yang terjadi.
5. Area Tempat berlangsungnya Difusi, makin luas area difusi, makin cepat proses difusi.

D. OSMOSIS
Osmosis adalah difusi pelarut melalui membran. Jika terdapat dua larutan yang tidak
sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang.
Jika sel dimasukkan ke dalam larutan isotonis, bentuk sel tetap karena keadaan seimbang.
Akan tetapi, jika sel tumbuhan berada dalam larutan hipertonis (konsentrasi larutan lebih
tinggi daripada cairan sel), air dalam plasma sel akan berosmosis keluar sehingga sel
mengerut/menyusut. Protoplasma yang kekurangan air menyusut volumenya mengakibatkan
membran sel terlepas dari dinding sel, sehingga terjadi plasmolisis.

Sebaliknya, jika sel berada dalam larutan hipotonis (konsentrasi larutan lebih rendah
daripada cairan sel), air dari luar akan masuk ke dalam sel sehingga sel membengkak. Pada

7
larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut),
sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada
larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul
terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran.8

Untuk memenuhi kebutuhan materi dan mempertahankan keseimbangan fisiologi didalam


tubuhnya, tumbuhan melakukan beberapa aktivitas, di antaranya adalah absorbsi
(penyerapan), transportasi (pengangkutan) atau translokasi (pemindahan) dan transpirasi
(pelepasan air melalui stomata). Beberapa prinsip yang berhubungan dengan proses
penyerapan pada akar :
1. Penyerapan air tanah oleh akar dapat terjadi melalui meknisme imbibisi, difusi, osmosis
dan transpor aktif.
2. Pada tumbuhan darat, penyerapan gas-gas (O2 dan CO2) lebih banyak melalui sedangkan
ion-ion dalam larutan tanah melalui akar. Pada tumbuhan air hampir seluruh permukaan
tubuhnya dapat melakukan penyerapan air beserta gas-gas dan ion-ion yang terlarut di
dalamnya.

Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah
melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu
bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan
oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai
pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh

8
Kustiyah. 2007. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN Model Palangkaraya, Jurnal
Ilmiah Guru Kanderang Tingang, Vol. 1, No. 1, Hal : 24-37.

8
selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak
atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel.

Semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut,
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena
alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per
unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel
selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor.9
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Pada hewan,
untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipotonik atau hipertonik, maka diperlukan
pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.

Faktor–faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis pada sel hidup :


 Ukuran zat terlarut: semakin banyak zat terlarut maka peristiwa terjadinya osmosis akan
semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik yang berfungsi untuk
memecah zat pelarut bergerak melalui membran semipermeabel.
 Tebal membran: semakin tebal suatu membrane akan memperhambat terjadinya osmosis.
Karena dapat menyebabkan semakin sulitnya zat terlarut menembus membran tersebut.
 Luas permukaan
 Jarak zat pelarut dan zat terlarut
 Suhu
E. Faktor Yang Mempengaruhi Potensial Osmotik
Menurut Lakitan (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan osmotik larutan
adalah :10
1. Konsentrasi
Meningkatnya konsentrasi suatu larutan akan menurunkan nilai potensial osmotiknya.
2. Ionisasi molekul zat terlarut
Potensial osmotik sutu larutan tidak ditentukan oleh macamnya zat, tetapi ditentukan
oleh jumlah partikel yang terdapat didalam larutan tersebut, yaitu ion, molekul, dan partikel
koloida.

9
Waltham, Mass. USA. Published by The Chronoca Botanica Company
10
Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

9
3. Hidrasi molekul zat terlarut
Air yang berasosiasi dengan patikel zat terlarut biasanya disebut sebagai air hidrasi.
Air dapat berasosiasi dengan ion, molekul, atau partikel koloida sehingga menyebabkan
larutan menjadi lebih pekat.
4. Suhu
Potensial osmotik suatu larutan akan berkurang nilainya dengan naiknya suhu.
Potensial osmotik suatu larutan yang ideal akan sebanding dengan suhu absolutnya.
5. Imbisisi
Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik,
seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, dan zat-zat lainya yang menyebabkan zat-zat
tersebut mengembang setelah menyerap air tadi. Kemampuan zat tersebut untuk menyerap air
disebut potensial matriks atau potensial imbibisan dan prosesnya disebut hidrasi atau imbibisi
juga ditentukan oleh adanya zat terlarut di dalam air. Semakin pekat larutan, semakin lambat
imbibisi. Ion-ion tertentu juga mempengarui kecepatan imbibisi.

F. Ayat yang Berhubungan Mengenai Tumbuhan dan Air11


Jauh sebelum ilmuwan mengungkap mengenai manfaat yang luar biasa dari air dan
bagaimana hubungannya dengan air, Allah telah menjelaskan hubungan antara tumbuhan dan
air dalam firman-Nya: QS. al-Baqoroh/2:22
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-
buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi
Allah, padahal kamu mengetahui.”
Berdasarkan arti dari ayat di atas, Allah telah menciptakan bumi sebagai tempat
tinggal dan hidup berbagai jenis makhluk hidup, terutama manusia. Kemudian, Allah
menurunkan air hujan sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Dari air tersebut,
tumbuhlah beraneka macam tumbuhan-tumbuhan yang beberapa di antaranya menghasilkan
buah-buahan. Dengan tumbuh-tumbuhan itu, Allah memberikan bahan utama untuk makanan
manusia dan hewan dan air sebagai minuman mereka. Untuk itu, janganlah manusia
menyekutukan Allah dan kepada Allah sajalah manusia mengabdi.
QS. an-Naba’/78:14-16
“Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah; supaya Kami tumbuhkan
dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan; dan kebun-kebun yang lebat.”

11
Al-Quran. Surah al-baqarah : 22 dan Surah An-naba’ : 14-16

10
Dari terjemahan ketiga ayat di atas, Allah memberikan ilmu pengetahuan kepada
hamba-hamba Nya yang berpikir. Titik-titir air yang telah mengalami evaporasi bergabung di
langit dan membentuk gumpalan awan hitam. Gumpalan-gumpalan awan hitam inilah yang
kemudian jatuh menjadi air hujan. Air hujan turun ke bumi dan membasahi beberapa
permukaan bumi. Air inilah yang membantu pertumbuhan tumbuhan di seluruh permukaan
bumi. Kemudian, dengan air inilah ditumbuhkannya tanaman-tanaman di kebun-kebun
manusia sebagai rahmat dari Allah agar manusia dapat bertahan hidup. Oleh karena itu,
manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah Dia berikan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jumlah air pada tanaman berkisar antara 80-90% dari berat kering tanaman. Dimana
sifat-sifat air yaitu Diantara sifat sifat air tersebut adalah: Gaya Kohesi, Gaya Adhesi, Sifat
Polaritas air, Menguap pada panas yang tinggi, Air sebagai Pelarut, Vikositas atau Daya Alir,
dan Panas Latent.

Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke


larutan berkonsentrasi rendah. Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk
keseimbangan hidup tumbuhan. Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh
tumbuhan dari udara melalui proses difusi. Osmosis adalah proses perpindahan atau
pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju
larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif
permeabel atau semi permeabel.
Faktor yang mempengaruhi tekanan potensial osmotik yaitu Konsentrasi, Ionisasi
molekul zat terlarut, Hidrasi molekul zat terlarut, Suhu, dan Imbisisi

B. Saran

Demikianlah mengenai makalah Tumbuhan dan Air. Setelah kita mengetahui bahwa
tumbuhan dan air saling berhubungan, mak haruslah kita menjaga tumbuhan, air dan juga
lingkungan sekitar. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca. Kami menyadari bahwa
dalam makalah inni masih terdapat kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun kami harapan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran. Surah al-baqarah : 22 dan Surah An-naba’ : 14-16

Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2002. Biologi, Edisi Kelima, Jilid I. Jakarta:
Erlangga. Crafte, A.S., H.B., Currier and C.P. Stocking, 1949. Water in the Physiology
of Plants.

Fitter A.H. dan Hay, R.K.M. 1991, Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.

Gardner, F. P.; R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.


Terjemahan: Herawati Susilo. UI Press, Jakarta

Harwati, T. 2007. Pengaruh Kekurangan Air (Water Deficit) Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan tanaman tembakau. Jurnal Inovasi Pertanian. 6(1): 44 - 51.

Kustiyah. 2007. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN Model
Palangkaraya, Jurnal Ilmiah Guru Kanderang Tingang, Vol. 1, No. 1, Hal : 24-37.

Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Loveless, 1991. Prinsi-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 1. Jakarta :


Gramedia

Mudakir, Imam. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia

Waltham, Mass. USA. Published by The Chronoca Botanica Company.

13

Anda mungkin juga menyukai