Penyusun : Kelompok 6
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul
“TUMBUHAN DAN AIR”. Semoga tugas ini dapat dipergunakan sebagai salah satu sumber
pengetahuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami serta mengetahui
mengenai konsep dari konstitusi terutama konstitusi di Indonesia..
Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki,
kami berusaha mencari sumber data dari berbagai buku dan jurnal dan beberapa sumber lainnya.
Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat
bermanfaat bagi kehidupan kami,dan semoga bagi para pengguna makalah ini.
Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang membangun sehingga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna makalah ini.
Akhirulkalam kami mengucapkan semoga Allah SWT membimbing kita semua dalam naungan
kasih dan sayang-Nya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan pokok yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup
baik itu manusia, tumbuhan, maupun hewan. Tanpa air kehidupan tidak dapat bertahan lama,
karena air sangat menunjang pada kehidupan makhluk hidup yang ada didunia. Begitu pun
tumbuhan, tumbuhan membutuhkan air untuk proses fotosintesis, tidak hanya itu saja air juga
bermanfaat untuk penyerapan mineral dari tanah ke tumbuhan, mengatur mekanisme
pergerakan stomata pada tumbuhan.
Tumbuhan merupakan salah satu mahkluk hidup yang terdapat di alam semesta.
Selain itu tumbuhan adalah mahkluk hidup yang memiliki daun, batang, dan akar sehingga
mampu menghasilkan makanan sendiri dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses
fotosintesis. Bahan makanan yang dihasilkannya tidak hanya dimanfaatkan untuk dirinya
sendiri, tetapi juga untuk manusia dan hewan. Bukan makanan saja yang dihasilkannya, tetapi
tumbuhan juga dapat menghasilkan Oksigen (O2) dan mengubah Karbondioksida (CO2)
yang dihasilkan oleh manusia dan hewan menjadi Oksigen (O2) yang dapat digunakan oleh
mahkluk hidup lain.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana jumlah air pada tanaman ?
2. Apa saja sifat air yang penting bagi kehidupan ?
3. Apa itu difusi dan osmosis ?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan potensial osmotik ?
5. Bagaimana integrasi alquran terhadap tumbuhan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah air ada tumbuhan.
2. Untuk memahami sifat air yang penting bagi kehidupan.
3. Untuk mengetahui difusi dan osmosis.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tekanan potensial osmotik
5. Untuk mengetahui integrasi alquran pada tumbuhan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Harwati, T. 2007. Pengaruh Kekurangan Air (Water Deficit) Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
tanaman tembakau. Jurnal Inovasi Pertanian. 6(1): 44 - 51.
2
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2002. Biologi, Edisi Kelima, Jilid I. Jakarta: Erlangga. Crafte, A.S.,
H.B., Currier and C.P. Stocking, 1949. Water in the Physiology of Plants
3
Fitter A.H. dan Hay, R.K.M. 1991, Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
3
7. Aktivator enzim.
8. Sumber hidrogen dalam fotosintesis.
9. Penghasil oksigen dalam fotosintesis.
10. Pengatur pemanjangan sel dan pertumbuhan.
4
Gardner, F. P.; R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan: Herawati
Susilo. UI Press, Jakarta
5
Mudakir, Imam. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia
4
ionion bermuatan (K+, Ca2+, NO3- dan molekul kecil. Bahan organik dan air
dapat membentuk ikatan ion hidrogen termasuk asam amino, karbohidrat serta protein
yang berat molekulnya rendah, mengandung hidroksil, amine atau gugus fungsional
asam karbiksolat. Air juga membentuk dispersi koloida dengan karbohidrat dan
protein dengan berat molekul tinggi.
f. Vikositas atau Daya Alir
Vikositas air sangat rendah, sehingga mudah mengalir dan mudah dipindah-pindahkan
di dalam tubuh. Hal ini memudahkan proses transpirasi.
g. Panas Latent
Contohnya, satu gram air untuk menjadi uap pada temperature 10C, maka
dibutuhkan panas latent penguapan (E) sebesar 586 kalori. Untuk mengubah satu gram es 0C
menjadi cair dibutuhkan panas latent pencairan sebesar 80 kalori.
C. DIFUSI
Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke
larutan berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar, lambat laun cairan teh menjadi manis.
Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup tumbuhan.
Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari udara melalui proses
difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah, salah satunya
melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh tumbuhan disebabkan
konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi daripada di dalam sel. Demikian juga gas
CO2 di udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena konsentrasi CO2 di udara lebih tinggi
daripada di dalam sel tumbuhan. Sebaliknya, O2 dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika
konsentrasi O2 dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel.6
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah, sedangkan osmosis
adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat.7 Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gula
pada cairan teh tawar dan contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang dimasukkan ke
dalam air garam.
6
Loveless, 1991. Prinsi-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 1. Jakarta : Gramedia
7
Kustiyah. 2007. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN Model Palangkaraya, Jurnal Ilmiah Guru
Kanderang Tingang, Vol. 1, No. 1, Hal : 24-37.
5
Kecepatan difusi ditentukan oleh : Jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik
dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid
l) Mekanisme Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung
melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),difusi melalui saluran yang
terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena
molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak
(lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel
permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K
serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat
permeabel terhadap molekul anorganik seperti O, CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul
dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu,
molekul-molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam-garam
6
mineral, tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein
pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran. Proses masuknya molekul
besar yang melibatkan transporter dinamakan difusi difasilitasi.
D. OSMOSIS
Osmosis adalah difusi pelarut melalui membran. Jika terdapat dua larutan yang tidak
sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang.
Jika sel dimasukkan ke dalam larutan isotonis, bentuk sel tetap karena keadaan seimbang.
Akan tetapi, jika sel tumbuhan berada dalam larutan hipertonis (konsentrasi larutan lebih
tinggi daripada cairan sel), air dalam plasma sel akan berosmosis keluar sehingga sel
mengerut/menyusut. Protoplasma yang kekurangan air menyusut volumenya mengakibatkan
membran sel terlepas dari dinding sel, sehingga terjadi plasmolisis.
Sebaliknya, jika sel berada dalam larutan hipotonis (konsentrasi larutan lebih rendah
daripada cairan sel), air dari luar akan masuk ke dalam sel sehingga sel membengkak. Pada
7
larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut),
sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada
larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul
terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran.8
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah
melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu
bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan
oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai
pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh
8
Kustiyah. 2007. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN Model Palangkaraya, Jurnal
Ilmiah Guru Kanderang Tingang, Vol. 1, No. 1, Hal : 24-37.
8
selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak
atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel.
Semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut,
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena
alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per
unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel
selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor.9
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Pada hewan,
untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipotonik atau hipertonik, maka diperlukan
pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
9
Waltham, Mass. USA. Published by The Chronoca Botanica Company
10
Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
9
3. Hidrasi molekul zat terlarut
Air yang berasosiasi dengan patikel zat terlarut biasanya disebut sebagai air hidrasi.
Air dapat berasosiasi dengan ion, molekul, atau partikel koloida sehingga menyebabkan
larutan menjadi lebih pekat.
4. Suhu
Potensial osmotik suatu larutan akan berkurang nilainya dengan naiknya suhu.
Potensial osmotik suatu larutan yang ideal akan sebanding dengan suhu absolutnya.
5. Imbisisi
Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik,
seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, dan zat-zat lainya yang menyebabkan zat-zat
tersebut mengembang setelah menyerap air tadi. Kemampuan zat tersebut untuk menyerap air
disebut potensial matriks atau potensial imbibisan dan prosesnya disebut hidrasi atau imbibisi
juga ditentukan oleh adanya zat terlarut di dalam air. Semakin pekat larutan, semakin lambat
imbibisi. Ion-ion tertentu juga mempengarui kecepatan imbibisi.
11
Al-Quran. Surah al-baqarah : 22 dan Surah An-naba’ : 14-16
10
Dari terjemahan ketiga ayat di atas, Allah memberikan ilmu pengetahuan kepada
hamba-hamba Nya yang berpikir. Titik-titir air yang telah mengalami evaporasi bergabung di
langit dan membentuk gumpalan awan hitam. Gumpalan-gumpalan awan hitam inilah yang
kemudian jatuh menjadi air hujan. Air hujan turun ke bumi dan membasahi beberapa
permukaan bumi. Air inilah yang membantu pertumbuhan tumbuhan di seluruh permukaan
bumi. Kemudian, dengan air inilah ditumbuhkannya tanaman-tanaman di kebun-kebun
manusia sebagai rahmat dari Allah agar manusia dapat bertahan hidup. Oleh karena itu,
manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah Dia berikan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jumlah air pada tanaman berkisar antara 80-90% dari berat kering tanaman. Dimana
sifat-sifat air yaitu Diantara sifat sifat air tersebut adalah: Gaya Kohesi, Gaya Adhesi, Sifat
Polaritas air, Menguap pada panas yang tinggi, Air sebagai Pelarut, Vikositas atau Daya Alir,
dan Panas Latent.
B. Saran
Demikianlah mengenai makalah Tumbuhan dan Air. Setelah kita mengetahui bahwa
tumbuhan dan air saling berhubungan, mak haruslah kita menjaga tumbuhan, air dan juga
lingkungan sekitar. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca. Kami menyadari bahwa
dalam makalah inni masih terdapat kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun kami harapan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2002. Biologi, Edisi Kelima, Jilid I. Jakarta:
Erlangga. Crafte, A.S., H.B., Currier and C.P. Stocking, 1949. Water in the Physiology
of Plants.
Fitter A.H. dan Hay, R.K.M. 1991, Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Harwati, T. 2007. Pengaruh Kekurangan Air (Water Deficit) Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan tanaman tembakau. Jurnal Inovasi Pertanian. 6(1): 44 - 51.
Kustiyah. 2007. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN Model
Palangkaraya, Jurnal Ilmiah Guru Kanderang Tingang, Vol. 1, No. 1, Hal : 24-37.
13