Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH VOLUME AIR TERHADAP PERTUMBUHAN

KECAMBAH KACANG HIJAU

MAKALAH

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang
diampu oleh :
Rika Widawati, S.S., M.Pd.

oleh:
Kelompok 5 / Kelas A – 2019
Jihan Nurhalimah S 1901107
Neng Iis Nur Istiqomah 1902770
Rachmi Nurul Q 1908732
Vida Qoniatu 1903876

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengaruh Volume Air terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau”
ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi besar
kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rika Widawati,
S.S., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membantu kami
memahami materi dan dapat menyusun tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini, baik dari segi materi, segi bahasa, maupun dalam
penulisan kata, dan penulis berharap pembaca dapat memakluminya. Penulis juga
dengan senang hati menerima ide, saran, dan kritikan dari siapapun demi perbaikan
makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan makalah ini dapat
menjadi salah satu amal ibadah penulis serta dapat memberikan manfaat kepada
penulis dan para pembaca.

Bandung, 21 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................ 2
1.5 Hipotesis .......................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan ....... 3
2.2 Proses Perkecambahan pada Tumbuhan.......................................... 3
2.3 Air .................................................................................................... 7
2.4 Objek Penelitian (Kacang Hijau) ..................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan ................................................................................ 9
3.2 Variabel Penelitian .......................................................................... 9
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 10
3.4 Langkah Kerja ................................................................................. 10
3.5 Hasil Pengamatan dan Pembahasan ................................................ 10
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan .......................................................................................... 12
4.2 Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13
LAMPIRAN .................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut KBBI, tumbuhan adalah segala yang hidup dan berbatang,
berdaun, berakar, dan sebagainya (seperti rumput dan bambu).. Tumbuhan
dapat menopang kehidupan makhluk hidup lainnya seperti manusia dan
hewan. Tumbuhan juga memiliki banyak manfaat, diantaranya untuk
sumber makanan, sumber pengobatan, penyuplai oksigen, penyerapan air
dalam tanah, dan lain-lain. Mengingat betapa pentingnya fungsi tumbuhan,
maka dari itu pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan perlu untuk
dipelajari.
Suparmuji (2013, hlm. 3) menyatakan bahwa “Setiap makhluk hidup
memiliki ciri yang menandakannya sebagai makhluk hidup, salah satu nya
adalah tumbuh dan berkembang”. Pertumbuhan merupakan suatu proses
bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan
pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak
dapat kembali pada keadaan semula). Sedangkan perkembangan merupakan
spesialisasi sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetpi dapat dinyatakan dengan
perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Perkecambahan merupakan
tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji.
Pada tumbuhan, pertumbuhan dapat ditandai dengan tingginya yang
bertambah. Akar dan batang yang semakin besar dan kuat. Sedangkan,
perkembangan pada tumbuhan dapat ditandai dengan munculnya bunga
sebagai alat reproduksi pada tumbuhan tersebut. Pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Salah satu faktor eksternal yang penting bagi tumbuhan adalah kadar
volume air.
Kadar volume air sangat berpengaruh pada tahap perkecambahan.
Untuk itu, peneliti harus mengetahui berapa kadar volume air yang

1
2

dibutuhkan untuk pertumbuhan tumbuhan agar dapat mencapai hasil


perkecambahan yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah ini adalah sebagai berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan perkecambahan?
b. Bagaimana proses perkecambahan?
c. Apa pengaruh volume air terhadap proses perkecambahan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
a. untuk mengetahui apa itu perkecambahan;
b. untuk mengetahui bagaimana proses perkecambahan;
c. untuk mengetahui pengaruh volume air terhadap proses perkecambahan.

1.4 Manfaat
Dapat mengetahui pengaruh volume air terhadap pertumbuhan
kecambah kacang hijau.

1.5 Hipotesis
Perkecambahan biji kacang hijau yang diberi air dengan volume
lebih banyak akan mengalami kelajuan pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan perkecambahan kacang hijau yang diberi air dengan
volume sedikit.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan


Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible
(tidak dapat kembali) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan
jumlah sel atau pembelahan sel (pembelahan mitosis) atau keduanya.
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena
pertumbuhan dapat diketahui dengan mengukur besar dan tinggi batang,
menimbang massa sel baik berupa berat kering maupun berat basahnya,
menghitung jumlah daun, jumlah bunga, maupun jumlah buahnya. Semala
pertumbuhan, juga mengalami proses diferensiasi, pematangan organ, serta
peningkatan menuju kedewasaan (Rochimah, 2009).
Sedangkan, perkembangan adalah proses perubahan menuju tingkat
pematangan melalui proses pertumbuhan dan diferensiasi. Diferensiasi
sendiri adalah modifikasi struktural dan fungsional suatu sel tidak khusus
menjadi sel yang khusus. Perkembangan bersifat kualitatif atau tidak dapat
diukur.

2.2 Proses Perkecambahan pada Tumbuhan


“Pertumbuhan pada tanaman diawali dengan proses
perkecambahan. Perkecambahan adalah pertumbuhan embrio yang dimulai
kembali setelah penyerapan air atau imbibisi” (Esteti, 1995, hlm. 261).
Sedangkan Marthen (2013) mengemukakan, “perkecambahan adalah
muncul dan berkembangnya radikula dan plumula dari benih atau biji”.
Dapat disimpulkan bahwa perkecambahan adalah munculnya tanaman kecil
(radikula dan plumula) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan
dan perkembangan embrio.
Perkecambahan terjadi setelah biji mengalami masa dormansi. Masa
dormasi merupakan suatu peristiwa istirahat atau biji tidak aktif untuk
melakukan aktivitas pertumbuhan.

3
4

Proses perkecambahan sendiri terdiri dari beberapa tahapan, yaitu


(Rachmawati dkk, 2009) :
1. Hidrasi atau imbibisi. Selama dua periode tersebut air masuk
kedalam embrio dan membasahi protein dan koloid lain.
2. Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan
peningkatan aktivitas metabolik
3. Pemanjangan sel radikula, diikuti muculnya radikula dari kulit
biji.
4. Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan
primer.
Berdasarkan posisi kotiledon, proses perkecambahan dibagi menjadi
dua macam, yaitu (Harahap, 2012) :
1. Perkecambahan Epigeal (Epigeal germination)
Terjadi pertumbuhan memanjang akibat kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Kotiledon berada di atas
permukaan tanah.

Gambar 2.2.1 Perkecambahan Epigeal


(Dok. Silk Orchid, 2011)

2. Perkecambahan Hipogeal (Hypogeal germination)


Terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul
diatas tanah. Kotiledon dan endosperm berada didalam tanah.
5

Gambar 2.2.2 Perkecambahan Hipogeal


(Dok. Pandani, 2018)

Proses pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh beberapa faktor,


yaitu (Urifah, N dkk, 2009) :
1. Faktor Internal
a) Hormon Auksin
Hormon auksin mengandung tiga senyawa yaitu 4-kloro
indolasetat (4 kloro IAA) yang ditemukan pada biji muda
jenis kacang-kacangan, asam fenil asteat (PAA) yang
ditemui pada banyak jenis tumbuhan, dan asam indolbutirat
(IBA) yang ditemukan pada daun jagung dan berbagai jenis
tumbuhan dikotil.
Hormon auksin berperan dalam perkembangan buah,
dominansi apikal yang merupakan pertumbuhan ujung pucuk
suatu tumbuhan yang mengahmbat perkembangan kuncup
lateral di batang sebelah bawah, serta pembentukan akar liar.
b) Hormon Giberelin
Hormon Giberelin berperan dalam perkecambahan biji
dan mobilisasi cadangan makanan dari endosperm untuk
pertumbuhan embrio, perkembangan bunga dan buah serta
merangsang pertumbuhan dan perkembangan sel.
c) Hormon Sitokinin
Hormon Sitokinin berperan dalam merangsang
diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem,
6

mendorong pertumbuhan tunas amping dan perluasan daun


serta merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah
masa istirahat biji (breaking dormancy).
d) Asam Absisat (ABA)
Merupakan penghambat (inhibitor) dalam kegiatan
tumbuhan. Hormon ini dibentuk pada daun-daun dewasa.
Asam Absisat mempunyai peranan menginduksi
penangkutan fotosintesis ke biji yang sedang berkembang
dan mendorong sintesis protein serta mengatur penutupan
serta pembukaan stomata terutama pada saat cekaan air.
2. Faktor eksternal
a) Nutrisi dan Air
Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara.
Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan antar lain C, H, N,
P, K, S, Cl, Mn, Fe, Cu, Zn, B dan asam nukleat. Pemenuhan
kebutuhan unsur tumbuhan diperoleh melalui penyerapan
oleh akar dari tanah bersamaan dengan penyerapan air.
b) Cahaya
Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil,
fotosintesis, fototropisme dan fotoperiodisme. Efek cahaya
meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi kerja
metabolik untuk pembentukan klorofil.
c) Oksigen
Dalam respirasi tanaman, terjadi penggunaan oksigen
mengahasilkan energi. Energi digunakan untuk pemecahan
kulit biji dalam perkecambahan dan aktivitas tumbuhan.
d) Suhu udara
Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu. Dibawah suhu
minimum tanaman tidak dapat tumbuh, pada rentang suhu
optimum laju pertumbuhannya paling tinggi sedangkan di
7

atas suhu maksimum tumbuhan tidak tumbuh atau bahkan


mati.
e) Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika
kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal
ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan
mineral dari dalam tanah.

2.3 Air
“Air (H2O) merupakan bahan alam yang diperlukan untuk
kehidupan manusia, hewan dan tanaman yaitu sebagai media pengangkutan
zat-zat makanan, juga merupakan sumber energi serta berbagai keperluan
lainnya” (Arsyad, 1989).
Air menutupi 2/3 bagian permukaan bumi dan merupakan molekul
terbanyak terdapat di dalam tubuh. Air adalah salah satu komponen fisik
yang sangat penting dan diperlukan dalam jumlah banyak untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Proses perkecambahan pada tumbuhan juga sangat memerlukan air.
Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan
dan menghentikan masa dormansi biji. Biji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap
air). Masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja yang
penting bagi pertumbuhan tanaman. “Air berfungsi sebagai pelarut hara,
penyusun protoplasma, bahan baku fotosintesis dan lain sebagainya.
Kekurangan air pada jaringan tanaman dapat menurunkan turgor sel,
meningkatkan konsentrasi makro molekul serta mempengaruhi membran
sel dan potensi aktivitas kimia air dalam tanaman” (Mubiyanto, 1997).

2.4 Objek Penelitian (Kacang Hijau)


Berdasarkan ICBN (International Code of Botanical Nomenclatur),
tanaman kacang hijau diklasifikasikan sebagai berikut :
8

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Leguminaleus
Family : Leguminoseae
Genus : Phaselus
Spesies : Phaselus radiatus L.
“Tanaman kacang hijau berbatang tegak atau semi tegak dengan
tinggi antara 30-110 cm. Batang tanaman ini berwarna hijau, kecoklat-
coklatan atau keungu-unguan. Bentuk batangnya bulat dan berbulu. Batang
utamanya itumbuhi cabang menyamping” (Fachruddin, 2000).
Daun kacang hijau terdiri dari tiga helaian dan berseling. Tangkai
daunnya lebih panjang dari daunnya dengan warna daun hujai muda sampai
hujau tua. Kacang hijau memiliki bunga berwarna kuning yang tersusun
dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk
sendiri. Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-
15 cm dan berbulu pendek. Polong muda berwarna hijau dan berubah hitam
atau soklat ketika tua. Jumlah biji per polong sebanyak 10-15 biji
(Andrianto dan Indarto, 2004).

“Kacang hijau dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 25o-
27oC. Tingkat kelembapan udara yang baik bagi pertumbuhan kacang hijau
antara 50 %-89%. Tanaman ini termasuk golongan tanaman C3 dengan
panjang hari maksimum sekitar 10 jam/hari” (Purwono dan Hartono, 2005).
Kacang hijau dapat tumbuh pada semua jenis tanah yang banyak
mengandung bahan organik dengan drainase yang baik. Tanah yang paling
baik bagi tanaman kacang hijau dalah tanah liat berlempung. “Tingkat
keasaman (pH) tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan kacang hijau
yaitu sekitar 5,8-6,5” (Fachruddin, 2000).
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Objek Penelitian


Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbedaan volume air.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat,karena adanya variable bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah perkecambahan kacang hijau (panjang kecambah
kacang hijau).
Variabel control merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan, sehingga hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel control
dalam penelitian ini adalah kacang hijau, wadah (gelas plastik) atau
media, tanah, intensitas cahaya, dan suhu.

3.2 Alat dan Bahan


Tabel 3.2.1 Alat untuk praktikum
Alat Jumlah

Gelas plastik 3 buah

Tanah Secukupnya

Gelas ukur 1 buah

Label nama 3 buah

Penggaris 1 buah

Benang Secukupnya

9
10

Tabel 3.2.2 Bahan untuk praktikum


Bahan Jumlah

Kacang Hijau 15 buah


15 ml/hari

Air 30 ml/hari
45 ml/hari

3.3 Waktu dan tempat penelitian


Pertumbuhan kecambah dalam penelitian ini diamati selama empat
hari. Dimulai dari hari Sabtu, 30 November 2019 sampai Selasa, 3
Desember 2019. Penelitian ini dilakukan di Dormitory UPI.

3.4 Langkah Kerja


Langkah pertama, menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk penelitian. Setelah itu, memasukkan tanah ke dalam tiga gelas yang
sudah disediakan. Kemudian, memasukkan lima biji kacang hijau ke dalam
gelas tersebut. Lalu, membasahi tanah dengan air sebanyak 1 ml untuk gelas
pertama, 2 ml untuk gelas kedua, dan 3 ml untuk gelas ketiga. Langkah
selanjutnya, mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari selama empat
hari dan mengukur tinggi kecambah menggunakan benang dan penggaris.
Terakhir, menuliskan data hasil pengukuran kecambah setiap harinya
selama empat hari.

3.5 Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Hari
ke- 4
1 2 3
Sampel
1 0 cm 0,5 cm 0,3 cm Mati

2 0,5 cm 1 cm 3 cm 6 cm

3 1 cm 2 cm 6 cm 13 cm
11

Pada hari pertama, tunas kecambah sampel 2 dan 3 sudah mulai


muncul. Sedangkan, tunas kecambah sampel 1 belum muncul. Pada hari
kedua dan ketiga, semua sampel kecambah sudah menunjukkan
pertumbuhan yang dapat diamati. Selama tiga hari pengamatan, sampel
ketiga menunjukkan pertumbuhan yang paling cepat dibandingkan kedua
sampel lainnya. Pada hari keempat, kecambah sampel 2 dan 3 masih
tumbuh. Sedangkan, kecambah sampel 1 mati.
Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa volume air dapat
mempengaruhi laju proses perkecambahan kacang hijau. Semakin banyak
volume air yang diberikan pada sampel kecambah, maka semakin cepat pula
pertumbuhan kecambah tersebut. Hal ini dikarenakan dalam proses
perkecambahan akan dilakukan proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air
oleh biji yang mengakhiri masa dormansi. Sehingga, semakin banyak air
yang diberikan pada kecambah, maka akan semakin mempercepat dan
memaksimalkan proses imbibisi.
Imbibisi merupakan tahap awal dari proses perkecambahan. Proses
imbibisi ini merupakan proses fisika dalam tahap perkecambahan. Imbibisi
terjadi melalui mikropil. Air yang masuk ke dalam kotiledon menyebabkan
volumenya bertambah, sehingga kotiledon membengkak. Pembengkakan
tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa (Sudjadi,2006). Selain
itu, masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja dan proses ini
berhubungan dengan aspek kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung
menjadi glukosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi
glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam amino. Senyawa glukosa
masuk ke dalam proses metabolisme untuk menghasilkan energi atau diubah
menjadi senyawa karbohidrat penyusun struktur tubuh (Dwidjoseputro,
1983). Hal inilah yang kemudian meyebabkan pertumbuhan pada
kecambah.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan
Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil
(radikula dan plumula) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan
dan perkembangan embrio. Proses perkecambahan dimulai dengan tahap
imbibisi, pengaktifan enzim, penguraian bahan-bahan, asmiliasi di daerah
meristematik, dan akhirnya kecambah membelah. Salah satu faktor yang
mempengaruhi proses perkecambahan kacang hijau dan tanaman lainnya
adalah air. Apabila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kesulitan
tumbuh dan akhirnya mati. Sedangkan, apabila tanaman diberikan air yang
cukup maka tanaman akan tumbuh dengan baik dan stabil.

4.2 Saran
Saat melakukan praktikum, hendaknya memperhatikan intensitas
cahaya matahari, diusahakan tidak tepat dibawah sinar matahari. Karena,
jika kecambah berada tepat dibawah sinar matahari, akan menyebabkan
rusaknya hormon auksin. Hormon auksin adalah hormon yang berperan
dalam pertumbuhan kecambah. Jika hormon auksin rusak, maka kecambah
tidak akan bisa tumbuh dengan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro. (1983). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT.


Gramedia.
Harahap. (2012). Fisiologi Tumbuhan: Suatu Pengantar. Medan: Unimed
Press
Husna. (2016). Respon Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L)
Terhadap Aplikasi Fungsi Mikoriza Arbuskular dan Dosis Bahan
Organik Yang Berbeda Pada Tanah Ultisols. (Skripsi). Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Kurniawan, Adi Bayu., Sisca Fajriani., dan Ariffin. (2014). Pengaruh
Jumlah Pemberian Air Terhadap Respon Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Tembakau (Nicotiana Tabaccum L.). Jurnal Produksi
Tanaman, 2 (1), 61-64.
http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/
79
Rachmawati, F., Urifah, N., & Wijayati, A. (2009). Biologi. Jakarta: Ricardo
Publishing and Printing.
Sudjadi, B. (2006). Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Suparmuji. (2013). Insight Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.
Kalimantan Utara: SMA Negeri 1 Nunukan Selatan.

13
LAMPIRAN

Gambar 1. Tahap awal penelitan kecambah kacang hijau


(Dok. Kelompok 5, 2019)

Gambar 2. Tumbuhan kacang hijau setelah empat hari


(Dok. Kelompok 5, 2019)

14

Anda mungkin juga menyukai