Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan
segala rahmat, anugerah, dan karunia, sehingga dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis panjatkan kepada jungjunan
kita Nabi Besar Muhammad S.A.W yang membawa rahmat bagi semesta alam
(rahmatan lil ‘alamin). laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Biologi. Laporan ini berjudul “PENGARUH CAHAYA TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG MERAH”

Penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini


sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak yang harus diperbaiki,
mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, untuk
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Sejalan dengan tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
tiada terhingga kepada Ayah, Ibu, Kakak, dan tercinta yang tiada pernah putus
memberikan kasih sayang, do’a, perhatian dan dorongan, motivasi, perhatian serta
kesabaran kepada penulis.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat Ibu Nani Maryani S.Pd. selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan koreksi, pengarahan, saran-saran, dan
dorongan yang berharga selama penyusunan laporan ini. Kemudian penulis juga
ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang sangat
membantu kelancaran penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih penulis
ucapkan kepada :
1. Udin Saehudin S,Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 13
Bandung.

i
2. Dra. Siti maemunah selaku wali kelas XII IPA 8.
3. Seluruh Guru Biologi SMA negeri 13 Bandung, terima kasih atas ilmu
yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi siswa SMA Negeri 13
Bandung.
4. Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dorongan, motivasi, do’a
dan perhatian.
5. Semua pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan makalah
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada umumnya.
Dan semoga Allah S.W.T. membalas semua amal dan kebaikan kepada pihak-
pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini. Amin Ya Allah Ya
Rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, 23 Agustus 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
LANDASAN TEORI dan HIPOTESIS..........................................................................3
BAB III.............................................................................................................................9
PEMBAHASAN...............................................................................................................9
3.1 Metode Pembahasan..............................................................................................9
BAB IV............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah
besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga
mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan  merupakan dua proses yang berjalan secara


stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor
kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya
perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat
fungsional.

Tumbuhan  yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah
(plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa
dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan
masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.
Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah
pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan
memecahkan kulit  pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada
embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim
akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon,
dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga


tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga
(kaulikulus).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya,


yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi
tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang merah,
sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan.

1
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan biji kacang merah didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan
terang dengan media kapas kering. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan
pada beberapa faktor.  Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan
pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah cahaya dan media kapas kering yang digunakan dapat mempengaruhi
pertumbuhan biji kacang merah?

b. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat, yaitu di tempat
terang dan di tempat gelap ?

c. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang merah yang


diletakkan didua tempat?

1.3 Tujuan Praktikum

a.  Mengetahui pengaruh cahaya dan media kapas kering terhadap pertumbuhan biji
kacang merah

b.  Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat berbeda


(tempat terang dan tempat gelap)

c.  Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah di


dua tempat.

1.4 Manfaat Praktikum

Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan
yaitu sebagai berikut:

a. Bagi siswa, yaitu dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang
faktor cahaya dan media perkecambahan dalam mempengaruhi pertumbuhan
tanaman khususnya kacang merah.
b. Bagi guru, yaitu melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat
pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai
pertumbuhan biji kacang merah

2
BAB II

LANDASAN TEORI dan HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

1. Kacang Merah

a. Taksonomi tanaman

Kingdom         : Plant Kingdom


Divisio             : Spermatophyta
Sub divisio      : Angiosspermae
Kelas               : Dicotyledonae
Sub kelas         : Calyciflorae
Ordo                : Rosales (Leguminales)
Famili              : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub famili        : Papilionoideae
Genus              : Phaseolus
Spesies            : Phaseolus vulgaris L.

b. Habitat tanaman

Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe
berhari pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12.3 jam untuk
inisiasi bunga. Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan
normal tahunan adalah 900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya
500-600 mm dalam satu musim penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran
rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian 2000-
2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan berdrainase baik dengan
pH 6.0-6.8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan pH serendah-
rendahnya 4.4.

2. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau


volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju

3
kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan
akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa
molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama
melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh
penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Awal

Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi
yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru,  misalnya embrio,
cadangan makanan, dancalon daun (calon akar).

Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan
tumbuh menjadi akar) dan planula (yang akan tumbuh menjadi kecambah).
Cadangan Makanan bagiembrio tersimpan dalam kotiledon yang di
dalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenisenzim. Kotiledon
dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai
pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri
atau jamur ke
dalambiji. Testa memiliki sebuah lubang kecil,disebut mikropil. Didekat mikropil 
terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.

Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air


didalamnyadikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air,
biji tidak dapatmelangsungkan proses metabolism sehingga menjadi tidak aktif
(dorman). Dormansi biji sangatbermanfaat pada kondisi tidak nyaman
(suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karenastruktur biji yang
kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.

4
   Perkembangan Embrio

Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi,
zigot mengalami rangakianpembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang
berasal dari mitosis zigot akan berkembang menjadiembrio asli, sedangkan sel
yang lain menjadi bahan awaldari jaringan suspensor.

Embrio didalam bakaln biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang


mengandungratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan
primer dan akhirnya membentukseluruh jaringan utama tumbuhan dewasa,
termasuk kotiledon.Kotiledon berfungsi untukmenyimpan cadangan makanan 
dan perkecambahan (germinasi).

Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu


meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical akar. Sel-
sel tersebut berada dalam kondisi dormanketika biji pada masa dorminasi.  \
Setelah biji berkecambah,
kedua massa sel tersebut berkembangmenjadi daerah pertumbuhan batang dan
akar. Perkembangan embrio terhenti setelah mencapaitahapan tertentu,
yaitu saat bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap,
yaitu sesuaiuntuk perkecambahan. Di dalam biji yang matang,
endosperma akan telah terdiferensiasi menjadilapisan terluar sel (aleuron)
dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim
amilase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosper-
ma  menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio.

4.     Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen


biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan
baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam
biji, misalnyaradikula dan plumula.

Tahapan perkecambahan :

Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut


meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormone dan enzim,
hidrolisis cadanganmakanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone
ke daerah titik tumbuh ataudaerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).

Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang
masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada
akhirnyamenyebabkan pecahnya testa.

5
Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase,
dankarbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya
air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam

amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi
membrane sel dan sitoplasma.Timbunan pati diuraikan menjadi maltose
kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa,
yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan
terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.

Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energy melalui


pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari,
plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai
melakukan fotosintesis.

Tipe Perkecambahan

Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan


dikenalperkecambahan hypogeal dan epigeal.

1. Hipogeal

Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan


plumulakeluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relative
tetapposisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung.

2. Epigeal

Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan


plumulaterdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi
pada kacangmerah dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli
agronomi untukmemperkirakan kedalaman tanam.

5. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan

Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang


nantinyadigunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam
proses pembentukanklorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai
penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya
dapat memacu difusi auksin kebagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga,
proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan
terjadinya etiolasi.

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

6
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :

a. Faktor Internal

 Gen

Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti


berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang
mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai
akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.

 Hormon

Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses


perkembangan dan pertumbuhan.

a. Auksin : Untuk membantu perpanjangan sel


b. Giberelin : Untuk pemanjangan dan pembelahan sel
c. Sitokinin : Untuk menggiatkan pembelahan sel
d. Etilen : Untuk mempercepat buah menjadi matang
e. Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian
tumbuhan yang luka
f. Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan

sbb

g. Rizokalin : Untuk pembentukan akar


h. Aulokalin : Untuk pembentukan batang
i. Filokalin : Untuk pembentukan daun
j. Antokalin : Untuk pembentukan bunga

b. Faktor Eksternal

 Air
Fungsi air antara lain :
a. Untuk Fotosintesis
b. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
c. Membantu proses perkecambahan biji
d. Menjaga (mempertahankan) kelembapan
e. Untuk transpirasi
f. Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
g. Menghilangkan asam asbisat

 Suhu / Temperatur Lingkungan

7
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu
yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang
lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti.

 Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel
yang lebih cepat.

 Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan merah). Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan
warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru
sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.

 Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro
(makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen,
nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan
nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup
menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan
tidak sempurna.

 Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara
terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang
diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung
aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran
maksimum dan tumbuhan membesar.

2.2 Hipotesis

8
 Biji kacang merah yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan biji kacang merah yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.
 Pertumbuhan Kacang merah (pertambahan panjang/tinggi batang) kian hari akan
semakin terhambat dan lama kelamaan tanaman tersebut akan mati dikarenakan
media perkecambahan yang digunakan berupa kapas kering.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Metode Pembahasan

Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan cara bereksperimen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

 Praktikum tentang “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilakukan di rumah


penulis di Kompe Permata Kopo C 37
 Waktu pratikum “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilaksanakan tepatnya pada
9 Agustus 2017

3.3 Alat dan Bahan Praktikum

a. Alat :
Botol Plastik (2 buah)

b. Bahan :
5 Kacang merah
5 Kapas

c. Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Rendam Kacang Merah semalam. Cari kacang merah yang memiliki kualitas
bagus, berukuran tidak terlalu kecil, dan mengkilap.
3. Masukkan kapas kering kedalam masing masing botol plastik
4. Masukkan 5 biji Kacang Merah kedalam masing masing botol plastic
5. Taruh 1 botol plastik tersebut di tempat terang
6. Taruh 1 botol plastik lainnya di dalam kardus sebagai tempat gelap
7. Ukur panjang/tinggi batang, dan pertambahan panjang akar selama 1
minggu.

9
Tabel Hasil Pengamatan

Ø Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah di Tempat Gelap :

Panjang Pertambahan Jumlah Warna


Tipe
Ket.
Perkecambahan
Batang Panjang akar Daun Daun

Hari 1
- - - - -
(19/07/13)

Batang
pucat,
Hari 2
diameter
0,7 cm 0,4 cm - -
batang
(20/07/13)
berukuran
kecil

Hari 3
Batang
1,8 cm 0,9 cm - -
Menguning
(21/07/13)
Epigeal
Hari 4
Batang
2.1 cm 1.4 cm - -
menguning
(22/07/13)

Hari 5
Diameter
2.4 cm 1.8 cm - -
mengerut
(23/07/13)

Hari 6
Tanaman
3.0 cm 2.4 cm - -
layu
(24/07/13)

Hari 7
Tanaman
3,5 cm 2.9 cm - -
layu
(25/07/13)

Ø  Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah di Tempat Terang

Panjang Pertambahan Jumlah Warna Tipe


Ket.
Batang Panjang akar Daun Daun Perkecambahan

Hari 1 - - - - Epigeal -

10
(19/07/13)

Batang
berwarna
Hari 2
putih,
0,2 cm - - -
diameter
(20/07/13)
berukuran
agak besar

Hari 3
Batang
0,9 cm 0,5 cm - -
Putih
(21/07/13)

Hari 4
Batang
1,3 cm 0,8 cm - -
Kuning
(22/07/13)

Hari 5 Diameter
1.5 cm 1,2 cm - - batang
(23/07/13) menyusut

Hari 6
Tanaman
1,8 cm 1,3 cm - -
layu
(24/07/13)

Hari 7
Tanaman
2,4 cm 1,8 cm - -
layu
(25/07/13)

Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:

 Pertumbuhan kacang merah di tempat gelap lebih cepat.


Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan
memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin
ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari,
hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini
tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya,
batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat,
batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun berwarna kuning.

 Pertumbuhan kacang merah ditempat terang lebih lambat.


Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat,
subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna merah serta
memiliki cukup klorofil.

11
 Tanaman di tempat gelap dan di tempat kering pada hari ke-4 mulai mengerut
dan akhirnya pun mati beberapa hari kemudian.
Peristiwa ini terjadi karena media yang digunakan berupa kapas kering, dan
tanpa diberi air sedikitpun. Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media
terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah yang kekurangan air lambat laun
akan layu.

Berdasarkan pembahasan di atas adapun faktor faktor yang menyebabkan


perbedaan pertumbuhan pada kedua tanaman tersebut antara lain:

1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai
penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena
cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang
gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang merah tumbuh
lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.

2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-
hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan
sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu
ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak bekerja.

3. Faktor Air dan Nutrisi


Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi
kimia, dan tanaman kacang merah yang kekurangan air lambat laun akan
layu.

Berikut adalah foto perkembangan dan pertumbuhan biji kacang merah:

12
13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat
karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang merah. Meskipun tanaman kacang
merah ini tumbuh lebih cepat, tetapi tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang
kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, serta warna batang terlihat pucat.

2. Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan
rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun
tanaman kacang merah ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk.

3. Tanaman kacang merah pada hari ke 4 mulai layu. Hal ini tejadi karena tidak
adanya air yang terdapat pada media perkecambahan berupa kapas kering. Air
sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan
tanaman merah yang kekurangan air lambat laun akan layu.

4.2 Saran

1. Saat melakukan praktikum, hendaknya memperhatikan kualitas kacang merah


yang akan ditanam, dan perhatikan pula kondisi lingkungan yang sesuai dengan
apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

2. Ukurlah panjang / tinggi batang, pertambahan panjang akar dengan teliti

3. Lakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang


mengganggu seperti hama tanaman, maupun hewan, sehingga percobaan akan
aman dan berhasil

14
15

Anda mungkin juga menyukai