Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan
segala rahmat, anugerah, dan karunia, sehingga dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis panjatkan kepada jungjunan
kita Nabi Besar Muhammad S.A.W yang membawa rahmat bagi semesta alam
(rahmatan lil ‘alamin). laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Biologi. Laporan ini berjudul “PENGARUH CAHAYA TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG MERAH”
i
2. Dra. Siti maemunah selaku wali kelas XII IPA 8.
3. Seluruh Guru Biologi SMA negeri 13 Bandung, terima kasih atas ilmu
yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi siswa SMA Negeri 13
Bandung.
4. Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dorongan, motivasi, do’a
dan perhatian.
5. Semua pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan makalah
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada umumnya.
Dan semoga Allah S.W.T. membalas semua amal dan kebaikan kepada pihak-
pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini. Amin Ya Allah Ya
Rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
LANDASAN TEORI dan HIPOTESIS..........................................................................3
BAB III.............................................................................................................................9
PEMBAHASAN...............................................................................................................9
3.1 Metode Pembahasan..............................................................................................9
BAB IV............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah
besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga
mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah
(plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa
dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan
masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.
Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah
pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan
memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada
embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim
akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon,
dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
1
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan biji kacang merah didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan
terang dengan media kapas kering. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan
pada beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan
pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.
a. Apakah cahaya dan media kapas kering yang digunakan dapat mempengaruhi
pertumbuhan biji kacang merah?
b. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat, yaitu di tempat
terang dan di tempat gelap ?
a. Mengetahui pengaruh cahaya dan media kapas kering terhadap pertumbuhan biji
kacang merah
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan
yaitu sebagai berikut:
a. Bagi siswa, yaitu dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang
faktor cahaya dan media perkecambahan dalam mempengaruhi pertumbuhan
tanaman khususnya kacang merah.
b. Bagi guru, yaitu melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat
pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai
pertumbuhan biji kacang merah
2
BAB II
1. Kacang Merah
a. Taksonomi tanaman
b. Habitat tanaman
Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe
berhari pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12.3 jam untuk
inisiasi bunga. Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan
normal tahunan adalah 900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya
500-600 mm dalam satu musim penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran
rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian 2000-
2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan berdrainase baik dengan
pH 6.0-6.8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan pH serendah-
rendahnya 4.4.
3
kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan
akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa
molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama
melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh
penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi
yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio,
cadangan makanan, dancalon daun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan
tumbuh menjadi akar) dan planula (yang akan tumbuh menjadi kecambah).
Cadangan Makanan bagiembrio tersimpan dalam kotiledon yang di
dalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenisenzim. Kotiledon
dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai
pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri
atau jamur ke
dalambiji. Testa memiliki sebuah lubang kecil,disebut mikropil. Didekat mikropil
terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
4
Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi,
zigot mengalami rangakianpembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang
berasal dari mitosis zigot akan berkembang menjadiembrio asli, sedangkan sel
yang lain menjadi bahan awaldari jaringan suspensor.
4. Perkecambahan
Tahapan perkecambahan :
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang
masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada
akhirnyamenyebabkan pecahnya testa.
5
Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase,
dankarbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya
air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam
amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi
membrane sel dan sitoplasma.Timbunan pati diuraikan menjadi maltose
kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa,
yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan
terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Tipe Perkecambahan
1. Hipogeal
2. Epigeal
6
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
a. Faktor Internal
Gen
Hormon
sbb
b. Faktor Eksternal
Air
Fungsi air antara lain :
a. Untuk Fotosintesis
b. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
c. Membantu proses perkecambahan biji
d. Menjaga (mempertahankan) kelembapan
e. Untuk transpirasi
f. Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
g. Menghilangkan asam asbisat
7
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu
yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang
lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel
yang lebih cepat.
Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan merah). Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan
warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru
sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro
(makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen,
nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan
nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup
menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan
tidak sempurna.
Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara
terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang
diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung
aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran
maksimum dan tumbuhan membesar.
2.2 Hipotesis
8
Biji kacang merah yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan biji kacang merah yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.
Pertumbuhan Kacang merah (pertambahan panjang/tinggi batang) kian hari akan
semakin terhambat dan lama kelamaan tanaman tersebut akan mati dikarenakan
media perkecambahan yang digunakan berupa kapas kering.
BAB III
PEMBAHASAN
a. Alat :
Botol Plastik (2 buah)
b. Bahan :
5 Kacang merah
5 Kapas
c. Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Rendam Kacang Merah semalam. Cari kacang merah yang memiliki kualitas
bagus, berukuran tidak terlalu kecil, dan mengkilap.
3. Masukkan kapas kering kedalam masing masing botol plastik
4. Masukkan 5 biji Kacang Merah kedalam masing masing botol plastic
5. Taruh 1 botol plastik tersebut di tempat terang
6. Taruh 1 botol plastik lainnya di dalam kardus sebagai tempat gelap
7. Ukur panjang/tinggi batang, dan pertambahan panjang akar selama 1
minggu.
9
Tabel Hasil Pengamatan
Hari 1
- - - - -
(19/07/13)
Batang
pucat,
Hari 2
diameter
0,7 cm 0,4 cm - -
batang
(20/07/13)
berukuran
kecil
Hari 3
Batang
1,8 cm 0,9 cm - -
Menguning
(21/07/13)
Epigeal
Hari 4
Batang
2.1 cm 1.4 cm - -
menguning
(22/07/13)
Hari 5
Diameter
2.4 cm 1.8 cm - -
mengerut
(23/07/13)
Hari 6
Tanaman
3.0 cm 2.4 cm - -
layu
(24/07/13)
Hari 7
Tanaman
3,5 cm 2.9 cm - -
layu
(25/07/13)
Hari 1 - - - - Epigeal -
10
(19/07/13)
Batang
berwarna
Hari 2
putih,
0,2 cm - - -
diameter
(20/07/13)
berukuran
agak besar
Hari 3
Batang
0,9 cm 0,5 cm - -
Putih
(21/07/13)
Hari 4
Batang
1,3 cm 0,8 cm - -
Kuning
(22/07/13)
Hari 5 Diameter
1.5 cm 1,2 cm - - batang
(23/07/13) menyusut
Hari 6
Tanaman
1,8 cm 1,3 cm - -
layu
(24/07/13)
Hari 7
Tanaman
2,4 cm 1,8 cm - -
layu
(25/07/13)
Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:
11
Tanaman di tempat gelap dan di tempat kering pada hari ke-4 mulai mengerut
dan akhirnya pun mati beberapa hari kemudian.
Peristiwa ini terjadi karena media yang digunakan berupa kapas kering, dan
tanpa diberi air sedikitpun. Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media
terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah yang kekurangan air lambat laun
akan layu.
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai
penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena
cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang
gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang merah tumbuh
lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.
2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-
hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan
sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu
ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak bekerja.
12
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat
karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang merah. Meskipun tanaman kacang
merah ini tumbuh lebih cepat, tetapi tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang
kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, serta warna batang terlihat pucat.
2. Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan
rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun
tanaman kacang merah ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk.
3. Tanaman kacang merah pada hari ke 4 mulai layu. Hal ini tejadi karena tidak
adanya air yang terdapat pada media perkecambahan berupa kapas kering. Air
sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan
tanaman merah yang kekurangan air lambat laun akan layu.
4.2 Saran
14
15