Anda di halaman 1dari 19

KARYA TULIS

“PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN”


SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Disusun Oleh :

Nama : DEA NOVITRI RAMADANI

NIS : 00283777270

Kelas : 12 IPA 5

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK


2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan tugas laporan penelitian ini
dengan tema “Pertumbuhan Pada Tumbuhan”.

Kami menyadari bahwa terselesainya penelitian ini terkait bantuan dan


bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak I Made Sulatra.M.Pd.Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1


Seputih Banyak Kab.Lampung.
2. Guru yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan sarann senatiasa kami harapkan dari semua pembaca demi
perbaikan ke depan dan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan
khususnya tema “Pertumbuhan Pada Tumbuhan”.

Waalaikumsalam.Wr.Wb

Seputih Banyak, 12 Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................2
D. Manfaat Penelitian...............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................4

A. Landasan Teori....................................................................................4
B. Hipotesis..............................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN................................................................8

A. Alat dan Bahan....................................................................................8


B. Waktu Penelitian..................................................................................8
C. Cara Kerja............................................................................................8
D. Pengambilan Data................................................................................9
BAB IV HASIL PEMBAHASAN................................................................10

A. Data Hasil Pengamatan......................................................................10


B. Pembahasan.......................................................................................11
BAB V PENUTUP.........................................................................................14

A. Kesimpulan........................................................................................14
B. Saran..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................15

LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana
makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat
dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang
bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik
(irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan.
Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan  merupakan dua proses yang berjalan
secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada
faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran.
Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena
perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan  yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih
hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan
kecambah (plantula). Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa
dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa
dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang
disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan
air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang
berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit 
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan
mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau
kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang
tumbuh.

1
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu
akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang
lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk
utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat
menipu biji kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam
kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan
terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat
gelap dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada
beberapa faktor.  Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan
pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau ?
2. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat, yaitu di
tempat terang dan dtempat gelap ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau yang
diletakkan didua tempat?

1.3 Tujuan Peneltian


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2.  Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat
berbeda (tempat terang dan tempat gelap)
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang
hijau di dua tempat.

2
1.4 Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita
lakukan yaitu sebagai berikut :
1.  Bagi Penulis → Manfaat bagi penulis dengan adanya praktikum ini yaitu
pengetahuan penulis tentang faktor cahaya dalam mempengaruhi
pertumbuhan tanaman khususnya kacang hijau.
2. Bagi guru → Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat
mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji
praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang hijau.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


 Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa
perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan
bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak
dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi
fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang
dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana
dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan
proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa
sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel
anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya
disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai
ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses
diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

4
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman :
  Faktor Internal
 Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat
tertentu, seperti berbatang  tinggi      atau berbatang rendah.
Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh  
lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang
baik.
 Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting
dalam proses perkembangan dan     pertumbuhan.
Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin     : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
sitokinin        : untuk menggiatkan pembelahan sel
etilen              : untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin :Merangsang pemebelahan sel di bagian
tumbuhan yang luka
Kalin                 : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
-Rizokalin   : Untuk pembentukan akar
-Aulokalin   : Untuk pembentukan batang
-Filokalin     : Untuk pembentukan daun
-Antokalin    : Untuk pembentukan bunga
 Faktor Eksternal
 Air
Fungsi air antara lain
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan

5
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang
pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat
 Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang
menentukan tumbuh kembang,        reproduksi dan kelangsungan
hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara
22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau
berhenti.
 Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan
serta perkembangan tumbuhan.   Tempat yang lembab
menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat
mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang
akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
 Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu
tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa
tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
 Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan
hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut
unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon,
oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur

6
mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan
molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan
hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang
dengan tidak sempurna.
 Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun,
karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan
unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan
banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi
ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

2.2 Hipotesis
H0 : Biji kacang hijau tidak bisa tumbuh dengan baik di tempat yang
gelap dibandingkan biji kacang hijau yang tumbuh ditempat yang
terkena matahari
H1 : Biji kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih
cepat dibandingkan biji kacang hijau yang tumbuh di tempat yang
terkena matahari. 

7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
a. Alat-alat :
- Gelas (2 buah)
- Cetok (1 buah)
- Kertas, pen, penghapus, penggaris, gunting (masing-masing 1
buah)
- Kamera (1 buah)

b. Bahan-bahan
- Kacang hijau secukupnya (30 butir)
- Toples sebagai wadah (2 buah)
- Tanah Secukupnya
- Lidi secukupnya
- Air secukupnya

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu
Kamis, 6 Agustus 2020 – Rabu, 20 Agustus 2020 (1 Minggu)
2. Tempat Penelitian
a. Pada intensitas cahaya terang (terkena sinar matahari langsung)
di halaman rumah
b. Pada intensitas cahaya gelap (tidak terkena sinar matahari langsung)
di bawah tempat tidur

3.3 Cara Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Merendam kacang hijau yang akan ditanam selama 8 jam.
3. Memasukkan tanah kedalam dua toples menggunakan cetok.
4. Menanam 10 biji kacang hijau dimasing – masing toples.
5. Menandai masing – masing kacang hijau dengan lidi yang telah diberi
label nomor.

8
6. Manaruh satu toples ditempat terang.
7. Menaruh toples lainnya di dalam kardus sebagai tempat gelap.
8. Menyiram biji – biji kacang hijau pada masing – masing toples dengan air
secukupnya. Penyiraman ini dilakukan dengan frekuensi 1 kali sehari.
9. Mengukur batang kacang hijau, ketika muncul daun pertama pada
tumbuhan kacang hijau.
10. Memotret setiap perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.

3.4 Cara Pengambilan Data


a. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan suatu
percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari, serta
siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang dialaminya.
Metode eksperimen dapat dikembangkan dan diterapkan dalam
pembelajaran IPA dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa, sikap ilmiah
dapat muncul dalam pembelajaran melalui pengalaman melakukan
eksperimen. 
b. Obeservasi
Observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati objek penelitian secara langsung. Hal itu
bertujuan untuk memperoleh hasil yang akurat karena peneliti dapat
menyaksikan, memahami, serta memperhatikan objek dari dekat.
Secara etimologi arti kata observasi adalah melihat dan
memperhatikan. Makna tersebut berasal dari bahasa latin. Untuk lebih
jelasnya, berikut definisi observasi menurut ahli.

9
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Hasil Pengamatan


 Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap
Tanama Hari Ke -
n 1 2 3 4 5 6
1 2 3 7 15,5 28 30,5
2 0,5 1 2 9,5 18 21
3 0,5 1 5 17 21 23
4 1 2 5,5 17 26 26,5
5 0,4 0,8 1 4 15 16
6 1 1,5 3 7 21 25
7 0,4 0,8 1 2 5 7
8 1,5 2,5 11 23 30,5 32,5
9 1 1,5 3,5 11 23 28
10 2 3 6 12 23 24,5
Rata -
1,03 1,71 4,5 12,1 21,05 21,32
rata

 Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat terang.


Tanama Hari Ke -
n 1 2 3 4 5 6
1 0,1 0,3 8 11 16 17
2 0,2 0,5 7,5 10 14 14,5
3 0,2 0,5 8 10 13,5 14
4 0,2 0,5 8 11 16 19
5 0,1 0,3 3 5 9 10
6 0,2 0,5 4,5 6 10 11,5
7 0,3 0,7 6,5 10 13,5 15
8 0,4 0,4 5 8 11 12
9 0,1 0,3 0,8 3 6,5 7,5
10 0,1 0,3 0,8 3 7 11
Rata -
0,16 0,43 5,21 7,7 11,65 13,1
rata

Keterangan pengamatan:
- Pada hari pertama penelitian, tumbuhyan mulai berkecambah.
- Hari kedua akar dan batang mulai bertambah panjang.
-  Hari ketiga daun mulai menunjukkan wujudnya.

10
- Hari keempat-terakhir (6) kacang hijau sudah menjadi
tumbuhan yang utuh.

4.2 Pembahasan
Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil
yaitu :
- Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama
ada yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini
dikarenakan adanya kompetisi antara tanaman kacang hijau satu dengan
yang lainnya yang disebabkan karena peletakkan biji satu yang berdekatan
dengan biji lainnya pada saat penanaman. Faktor gen juga sangat
mempengaruhi hal tersebut, karena tidak semua biji membawa gen yang
‘baik’ sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya dan ada
juga yang lambat
- Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat  tanaman kacang hijau
tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon
auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan
terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak
terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya,
batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak
dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat
serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini
disebut etiolasi.
- Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau  terlihat tumbuh lebih
pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi
karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang

11
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau
serta memiliki cukup klorofil
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara
tumbuhan-tumbuhan tersebut yaitu :

a. Faktor Cahaya.
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang
nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam
proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai
penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena
cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang
gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh
lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.

b. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja
hormon-hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal)
tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau
dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak bekerja.

c. Faktor Air dan Nutrisi


Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya
reaksi kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan
layu.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut.
a. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang tumbuh
di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi
dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu
pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini

13
tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik,
batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
b. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih
pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena
terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak
terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat
gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup
klorofil.
5.2 Saran
a. Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama
tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
b. Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
c. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang
hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang
sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan
valid.

DAFTAR PUSTAKA

·         Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga
·         Diah, Ayulina, dkk. 2011.  BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II
Semester 1. Jakarta. Esis

14
15
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Alat dan Bahan


- Hasil ditempat gelap
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3

Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6

- Hasil di tempat Terang

Hari ke-3

Hari - 5

Anda mungkin juga menyukai